• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI

BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL

JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER

KODE UNIT KOMPETENSI:

F45.500.2.2.19.II.02.002.01

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E M B I N A A N K O N S T R U K S I

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan

(2)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 1 dari 51 DAFTAR ISI

Daftar Isi ... 1

BAB I PENGANTAR ... 2

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 2

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan ... 2

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah ... 3

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 5

2.1 Peta Paket Pelatihan ... 5

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi ... 5

2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 6

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 11

3.1 Strategi Pelatihan ... 11

3.2 Metode Pelatihan ... 12

BAB IV TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER ... 13

4.1 Umum ... 13

4.2 Persiapan Operasi Loader ... 14

4.3 Teknik melakukan gerakan traveling ... 36

4.4 Aplikasi pemuatan material dengan bucket loader ... 38

4.5 Aplikasi perataan / pembersihan ... 45

4.6 Aplikasi penimbunan kembali (back-filling) ... 46

4.7 Pemeliharaan alat selama operasi ... 47

4.8 Catatan operasional ... 48

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1 Sumber Daya Manusia ... 49

5.2 Sumber-sumber Kepustakaan ... 49

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 51

(3)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 2 dari 51 BAB I

PENGANTAR

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

1.1.2 Kompeten ditempat kerja

Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1 Desain Materi Pelatihan

Materi pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri :

1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur.

2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur.

1.2.2 Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

2) Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

3) Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

(4)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 3 dari 51 b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan

peserta pelatihan.

c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

e. Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktik.

f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3 Penerapan Materi Pelatihan

1) Pada pelatihan klasikal, instruktur adalah :

a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyeleng- garaan pelatihan.

d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah : a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan diper- syaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.1.3 Persayaratan

Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui:

1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau

2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian-Pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

(5)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 4 dari 51 1.4.2 Standarisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta

keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta

lingkungan belajar yang terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kulaifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

1.4.7 Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan / atau internasional.

(6)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 5 dari 51 BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan

Materi pelatihan ini merupakan bagian dari paket pelatihan jabatan kerja Operator Backhoe Loader (jenjang jabatan KKNI level II) yaitu sebagai representasi dari unit kompetensi : Mengoperasikan attachment loader pada unit backhoe loader (F 45.500.2.2.19.II.02.002.01) sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan materi pelatihan lainnya yaitu :

• Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

• Komunikasi dan kerjasama di tempat kerja

• Pemeliharaan harian backhoe loader sebelum operasi

• Teknik pengoperasian backhoe pada unit backhoe loader

• Pengoperasian naik / turun backhoe loader ke / dari atas truk trailer

• Pemeliharaan harian backhoe loader setelah operasi

• Laporan Harian Operasi

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi 2.2.1 Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah

“Mengoperasikan attachment loader pada unit backhoe loader”

2.2.3 Durasi / Waktu pelatihan

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu pelatihan. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu pelatihan yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Instruktur mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.

Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

(7)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 6 dari 51 2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit

Mengoperasikan attachment loader pada unit backhoe loader 2.3.2 Kode Unit

F. 45.500.2.2.19.II.02.002.01 2.3.3 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam pengoperasian attachment loader pada unit backhoe loader oleh Operator Backhoe Loader.

2.3.4 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal K3LH, komunikasi dan kerjasama ditempat kerja, pemeliharaan harian dan teknik dasar pengoperasian backhoe loader.

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Melakukan pekerjaan

persiapan operasi loader

1.1 Buku pedoman pengoperasian dan pemeliharaan (operation and maintenance manual) dan instruksi kerja diinterpretasikan.

1.2 Komponen utama backhoe loader diidentifikasi untuk kesiapan operasi.

1.3 Peralatan K3 disiapkan, diatur dan dipakai sesuai prosedur.

1.4 Engine dihidupkan sesuai prosedur.

1.5 Pemeriksaan setelah engine hidup dilakukan sesuai prosedur.

1.6 Test fungsi dan kemampuan alat kendali dilakukan sesuai prosedur.

1.7 Test gerakan dasar operasi dilakukan sesuai prosedur.

2. Melakukan traveling ke lokasi.

2.1 Keamanan disekeliling unit diidentifikasi sesuai ketentuan K3-LH yang berlaku

2.2 Attachment diatur pada posisi travel

2.3 Gerakan traveling dilakukan sesuai dengan prosedur.

(8)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 7 dari 51 Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )

3. Mengambil dan menuangkan material ke tempat tertentu.

3.1 Unit alat diposisikan untuk pengambilan material yang akan dituangkan ke tempat yang ditentukan

3.2 Material diambil sesuai dengan prosedur

3.3 Material dituangkan ke tempat yang telah ditentukan sesuai dengan prosedur

3.4 Unit alat diposisikan untuk proses berikutnya sesuai dengan prosedur.

4. Meratakan/

membersihkan sisa material di lokasi kerja

4.1 Tip bucket diposisikan selalu sejajar dengan permukaan tanah

4.2 Gerakan maju dengan kecepatan sesuai kondisi kerja dilakukan menuju stock pile

4.3 Material yang ada di dalam bucket dibuang ke stock pile

4.4 Gerakan mundur dilakukan untuk tahap pekerjaan berikutnya

5. Menimbun kembali (back filling)

5.1 Tip bucket diposisikan selalu sejajar dengan permukaan tanah

5.2 Gerakan maju dengan kecepatan sesuai kondisi kerja dilakukan kearah galian yang akan ditimbun

5.3 Material timbunan didorong dan diratakan ke lobang yang akan ditimbun

5.4 Gerakan mundur dilakukan untuk melanjutkan pekerjaan berikutnya

6. Melakukan

pemeliharaan selama operasi

6.1 Panel instrumen diamati apabila terjadi ketidak normalan dalam sistem

6.2 Warna gas buang engine diamati secara berkala 6.3 Getaran dan bunyi yang tidak normal diamati secara

berkala

6.4 Kebocoran cairan yang terjadi diamati secara berkala 6.5 Kinerja peralatan diamati

7. Membuat catatan operasional loader

7.1 Kondisi unit backhoe loader selama pengoperasian attachment loader dicatat untuk bahan laporan selanjutnya

7.2 Penambahan bahan konsumabel dicatat untuk bahan laporan selanjutnya

7.3 Hasil produksi operasi attachment loader dicatat untuk bahan laporan selanjutnya

7.4 Kelainan-kelainan yang tidak diharapkan dicatat untuk laporan selanjutnya

(9)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 8 dari 51 Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )

7.5 Catatan diarsipkan sesuai dengan SOP yang berlaku

2.3.6 Batasan Variabel 1) Kontek Variabel

a. Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual untuk menyelesaikan pekerjaan pengoperasian attachment loader pada backhoe loader oleh Operator Backhoe Loader.

b. Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan backhoe loader dalam kondisi baik dan lapangan yang telah disiapkan sebelumnya.

c. Unit kompetensi ini diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung.

2) Perlengkapan dan Peralatan a. Peralatan (backhoe loader) b. Surat perintah kerja

c. APD dan APK

d. Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan backhoe loader 3) Tugas-tugas yang harus dilakukan

a. Melakukan pekerjaan persiapan operasi b. Melakukan traveling ke lokasi.

c. Mengambil dan menuangkan material ketempat tertentu.

d. Meratakan / membersihkan sisa material di lokasi kerja e. Menimbun kembali (back filling).

f. Melakukan pemeliharaan selama operasi.

g. Membuat catatan operasional.

4) Materi dan peraturan-peraturan yang diperlukan

a. Undang-undang No.1/1970 tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja.

b. Undang-undang No. 4/1982 tentang Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan.

c. Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan (operation & maintenance manual) backhoe loader dari pabrik.

2.3.7 Panduan Penilaian 1) Kondisi Pengujian

a. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan melakukan persiapan pekerjaan dan persiapan pengoperasian alat, menggali tanah asli (bank) dan membuang, menggali dan memuat keatas truck, membuat parit, memindahkan posisi bachoe loader setelah kedalaman parit tercapai dan melakukan pemeliharaan selama operasi sebagai bagian dari pekerjaan pengoperasian backhoe loader.

(10)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 9 dari 51 b. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi /

praktek

c. Penilaian dapat dilaksanakan secara: simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.

2) Penjelasan prosedur penilaian, alat, bahan, dan tempat penilaian serta penguasaan unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan keterkaitannya dengan unit kompetensi lainnya.

a. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya :

(1) F45.500.2.2.19.II.01.001.01: Menerapkan Ketentuan Kesela- matan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Hidup di tempat kerja

(2) F45.500.2.2.19.II.01.002.01 : Melakukan komunikasi dan kerja- sama di tempat kerja

(3) F45.500.2.2.19.II.02.001.01 : Melakukan pemeliharaan harian backhoe loader sebelum operasi b. Alat yang harus disiapkan :

Backhoe loader dengan kapasitas bucket 0,5 – 0,8 m3, siap operasi.

c. Tempat penilaian/pengujian:

Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.

3) Pengetahuan yang dibutuhkan :

a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Struktur dan fungsi komponen utama backhoe loader.

c. Petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan backhoe loader (operation and maintenance manual) untuk merk dan type yang dioperasikan.

d. Sistem pelaporan.

4) Keterampilan yang dibutuhkan:

a. Menerapkan K3 dan LH selama melakukan pembuatan saluran.

b. Melakukan persiapan pekerjaan dan persiapan pengoperasian backhoe loader

c. Melakukan traveling ke lokasi yang ditentukan.

d. Mengambil dan menuangkan material ketempat tertentu.

e. Melakukan perataan dengan bucket loader

f. Melakukan penimbunan kembali (back filling) dengan bucket loader

g. Melakukan pemeliharaan selama pengoperasian dan setelah pengoperasian

h. Membuat catatan pengoperasian.

5) Aspek Kritis

Aspek kritis yang harus diperhatikan :

a. Kemampuan menginterpretasikan surat perintah kerja kepada metode pelaksanaan pekerjaan.

b. Kedisiplinan dan ketelitian dalam melakukan persiapan pengoperasian backhoe loader.

(11)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 10 dari 51 c. Kemampuan dan ketelitian dalam melakukan pengoperasian backhoe

loader.

d. Kedisiplinan dan ketelitian dalam melakukan pemeliharaan sebelum, selama dan setelah pengoperasian.

e. Kemampuan dan kedisiplinan dalam membuat catatan pengoperasian.

2.3.8 Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan

informasi 1

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 1

7. Menggunakan teknologi 1

(12)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 11 dari 51 BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi berbeda dengan yang sering

“diajarkan” di kelas oleh Instruktur. Pada sistem ini Peserta latih akan bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa Peserta latih perlu merencanakan proses pembelajarannya dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan / perencanaan

1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.

2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

4) Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja Peserta latih sendiri.

3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

1) Peserta mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.

2) Instruktur dapat meninjau dan merevisi materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Peserta latih secara mandiri.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik

1) Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

2) Mengajukan pertanyaan kepada Instruktur tentang konsep sulit yang peserta latih temukan.

3.1.4 Implementasi

1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

2) Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.

3) Mempraktikkan keterampilan baru yang telah peserta latih peroleh.

3.1.5 Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta latih.

(13)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 12 dari 51 3.2 Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan peserta latih untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta latih disarankan untuk menemui Instruktur setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

(14)

BAB IV

TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER

4.1 Umum

Teknik aplikasi pengoperasian Backhoe Loader adalah merupakan kunci keterampilan yang dapat dicapai oleh operator berdasarkan atas perpaduan antara skil, pengetahuan dan sikap kerja yang dimilikinya.

Berbeda dengan Pengoperasian Alat Berat lainnya, Pengoperasian Backhoe Loader agak unik karena diperlukan keterampilan „TWO IN ONE“ yaitu mengoperasikan dua macam keterampilan (backhoe dan loader) dalam satu alat.

Dalam teknik pengoperasian banyak rambu-rambu yang harus dipatuhi selama pengoperasian, dilain pihak operator juga dituntut dalam mengoperasikan alat harus cepat gerakannya agar dapat memenuhi aturan yang diikat dengan waktu siklus (cycle time) yang merupakan kunci produktifitas peralatan.

Disinilah operator harus mampu melaksanakan pengoperasian dengan cepat namun alat harus tetap terjaga dalam kondisi baik dan aman. Seperti yang akan dibahas pada materi berikut ini yaitu teknik pengoperasian loader pada unit backhoe loader.

Gambar 4.1 Implement Loader

1. Front bucket

2. Bucket dump silinder 3. Bucket lift arm

4. Cabin

5. Axle belakang 6. Tangki bahan bakar 7. Lift Silinder 8. Axle depan

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 13 dari 51

(15)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 14 dari 51 4.2 Persiapan Operasi Loader

4.2.1 Manual pemeliharaan dan pengoperasian alat

Dalam mengoperasikan Backhoe Loader, Operator harus selalu mengacu pada buku Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual = OMM) karena buku tersebut memang khusus disusun oleh pabrik pembuat alat secara lengkap dalam hal pengoperasian dan pemeliharaannya.

Buku Pedoman ini tidak sama antara model alat yang satu dengan yang lannya, oleh karena itu Operator harus memeriksa dengan benar apakah buku Pedoman yang digunakan sudah sesuai dengan merk, type, nomor seri maupun tahun pembuatannya. Penggunaan buku Pedoman yang tidak sesuai dengan alat yang dioperasikan dapat mengakibatkan salah operasi atau salah pemeliharaan yang sangat merugikan..

4.2.2 Prosedur standar pelaksanaan pekerjaan

Operator Backhoe Loader adalah salah satu dari anggota kelompok kerja (team- work) dalam pelaksanaan Proyek dibawah pengelolaan Perusahaan atau Lembaga, sehingga dalam setiap kegiatan yang dilakukan tidak dapat seenaknya bertindak sendiri melainkan harus mengikuti SOP Standar Operasi Prosedur (Standard Operating Procedure) dari Perusahaan yang memberinya tugas. Salah satu SOP untuk Operator adalah Job Description yang mengatur tugas dan tanggung jawabnya selaku Operator Backhoe Loader di Perusahaan tersebut.

Untuk tugas sehari-hari yang spesifik Operator Backhoe Loader akan menerima Surat Perintah Kerja dari Atasan Langsung yang meliputi :

• Tanggal penugasan

• Lokasi pekerjaan

• Macam pekerjaan yang harus dikerjakan (biasanya dilengkapi skets atau gambar kerja)

• Backhoe Loader yang digunakan

• Durasi / lama waktu penugasan

• Catatan lain yang dianggap perlu.

Di tempat kerja (job site) atasan langsung Operator selama pengoperasian alat sementara berganti yaitu dibawah koordinasi Kepala Unit Pelaksanaan atau Pelaksana Lapangan (tergantung organisasi lapangan). Operator akan menda- patkan pengarahan yang lebih rinci dari Pelaksana Lapangan mengenai peker- jaan yang harus dilaksanakan. Disinilah faktor komunikasi dan kerjasama menjadi amat penting, karena kalau komunikasi tidak efektif antara Operator dan Pelaksana Lapangan dan masing-masing tidak kooperatif satu sama lain maka akan terjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan yang harus diselesaikan pada waktu yang ketat sesuai jadwal / schedule yang direncanakan.

4.2.3 Membaca gambar kerja

Tugas-tugas Operator Backhoe Loader dalam industri konstruksi banyak berkait- an dengan penggalian pondasi bangunan / jalan, urugan kembali, perataan lahan yang kesemuanya harus dilakukan dengan benar dalam ukuran yang tepat dan tidak boleh untuk diulang karena mengulangi pekerjaan yang sama adalah pemborosan dan tidak efisien.

(16)

Dengan demikian Operator harus dapat menginterpretasikan gambar kerja yang diberikan oleh Atasan agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif. Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan lewat gambar kerja diartikan sama maknanya oleh komunikator dan komunikan.

4.2.4 Identifikasi Komponen Utama Backhoe Loader

Secara umum komponen utama Backhoe Loader dapat digambarkan sebagai berikut :

Komponen utama backhoe loader seperti terlihat pada gambar 4.2, dengan fungsi sebagai berikut :

Gambar 4.2 Komponen Utama Backhoe Loader

1) Tractor

Tractor sebagai komponen induk berfungsi sebagai pembawa dan penggerak semua komponen backhoe loader. Tractor terdiri dari chasis, engine, pompa hidrolik, torque converter, transmisi, drive shaft, final drive dan roda ban.

2) Stabilizer Legs

Stabilizer legs berfungsi sebagai penopang backhoe loader pada saat attachment backhoe dioperasikan. Komponen ini diperlukan saat pengoperasian backhoe karena bentuk boom dan arm yang cukup panjang sehingga gerakannya akan menyebabkan alat terguling.

Pada pengoperasian attachment loader, komponen ini tidak difungsikan.

3) Cab

Cab atau kabin adalah ruangan dimana Operator mengendalikan peralatan untuk pengoperasiannya. Didalam cabin terdapat alat-alat kendali seperti steering column, tuas kendali / joystick, pedal gas dan pedal rem. Disamping itu juga ada alat-alat monitor untuk memberi sinyal peringatan bila ada sesuatu hal yang tidak diharapkan

4) Backhoe

Backhoe adalah salah satu attachment dimana peralatan Backhoe Loader berfungsi. Backhoe digerakkan secara hidrolik dengan dibantu oleh komponen boom, stick, stabilizer leg dan bucket backhoe

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 15 dari 51

(17)

5) Loader

Loader adalah salah satu attachment dimana peralatan Backhoe Loader berfungsi. Loader juga digerakkan secara hidrolik dengan dibantu oleh komponen lift arm, tilt lever dan bucket loader.

Untuk memberi gambaran seberapa besar alat ini, gambar 4.3 berikut ini menun- jukkan dimensi tipikal dari Backhoe Loader kapasitas 0,2 m3

uk memberi gambaran seberapa besar alat ini, gambar 4.3 berikut ini menun- jukkan dimensi tipikal dari Backhoe Loader kapasitas 0,2 m3

Ukuran dimensi umum : Ukuran dimensi umum :

Gambar 4.3 Dimensi Tipikal Backhoe Loader

• A – Panjang total………... 7339 mm

• A – Panjang total………... 7339 mm

• B – Lebar total………... 2350 mm

• B – Lebar total………... 2350 mm

• C – Tinggi total………... 3689 mm

• C – Tinggi total………... 3689 mm

• D Wheel base………... 2185 mm

• D Wheel base………... 2185 mm

• E Ground clearance……….. 317 mm

• E Ground clearance……….. 317 mm

• F Height to top of ROPS ( Cab & Canopy )………….. 2878 mm

• F Height to top of ROPS ( Cab & Canopy )………….. 2878 mm

• G Width over extended stabilizers at ground level….. 3238 mm

• G Width over extended stabilizers at ground level….. 3238 mm

Dimensi Loader Dimensi Loader

A – Height to hinge pin 3405 mm

A – Height to hinge pin 3405 mm

B – Dump angle 49o

B – Dump angle 49o

C – Dump reach at 45o 835 mm C – Dump reach at 45o 835 mm

D – Dump height at 45o 2662 mm D – Dump height at 45o 2662 mm E – Bucket rollback at ground level 45o

E – Bucket rollback at ground level 45o

F – Dig depth below grade 213 mm F – Dig depth below grade 213 mm G – Bucket breakout force 56,5 kN G – Bucket breakout force 56,5 kN

Operator Backhoe Loader harus memahami spesifikasi teknik alat yang diopera- sikannya seperti contoh spesifikasi tersebut diatas.

Operator Backhoe Loader harus memahami spesifikasi teknik alat yang diopera- sikannya seperti contoh spesifikasi tersebut diatas.

Untuk mengenal lebih detail komponen backhoe loader, sesuai dengan judul pelatihan yang ditujukan untuk Operator, maka penulis akan membedakan komponen menjadi 2 kelompok yaitu :

Untuk mengenal lebih detail komponen backhoe loader, sesuai dengan judul pelatihan yang ditujukan untuk Operator, maka penulis akan membedakan komponen menjadi 2 kelompok yaitu :

Gambar 4.4 Dimensi loader

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 16 dari 51

(18)

(1) komponen operasional dan (2) Alat kendali dan panel instrumen. dan panel instrumen.

1) Komponen Operasional 1) Komponen Operasional

Komponen operasional utama loader dapat ditunjukkan pada gambar 4.5 berikut ini :

Komponen operasional utama loader dapat ditunjukkan pada gambar 4.5 berikut ini :

1. Lift arm 1. Lift arm

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 17 dari 51 2. Lift cylinder

2. Lift cylinder 3. Tilt lever 3. Tilt lever 4. Dump cylinder 4. Dump cylinder 5. Bucket

5. Bucket

6. Bucket positioner (sebelah kanan)

6. Bucket positioner (sebelah kanan)

7. Lift kickout 7. Lift kickout

Gambar 4.5 Komponen Utama Loader

• Lift arm dan Lift cylinder (no. 1 dan 2 gambar 4.5)

• Lift arm dan Lift cylinder (no. 1 dan 2 gambar 4.5)

Lift arm ada 2 buah di sisi kiri dan sisi kanan, berfungsi untuk mengangkat bucket. Pada setiap lift arm dilengkapi dengan lift cylinder untuk menggerakkannya secara hidrolik (tambahkan lift kickout)

Lift arm ada 2 buah di sisi kiri dan sisi kanan, berfungsi untuk mengangkat bucket. Pada setiap lift arm dilengkapi dengan lift cylinder untuk menggerakkannya secara hidrolik (tambahkan lift kickout)

• Tilt lever dan Dump Cylinder (no. 3 dan 4 gambar 4.5)

• Tilt lever dan Dump Cylinder (no. 3 dan 4 gambar 4.5)

Tilt lever ada 2 buah di sisi kiri dan sisi kanan, berfungsi untuk membuat gerakan tilt dan dump. Pada setiap tilt lever dilengkapi dengan dump cylinder untuk menggerakkannya secara hidrolik (gam-bar 4.5).

Tilt lever ada 2 buah di sisi kiri dan sisi kanan, berfungsi untuk membuat gerakan tilt dan dump. Pada setiap tilt lever dilengkapi dengan dump cylinder untuk menggerakkannya secara hidrolik (gam-bar 4.5).

• Bucket Loader (no. 5 gambar 4.5)

• Bucket Loader (no. 5 gambar 4.5)

Bucket loader pada gambar 4.5 merupakan alat penampung material loader. Produksi attachment loader ditentukan oleh kinerja bucket loader yang merupakan sinergi gerak simultan antara gerakan traveling, lift arm, tilt lever dan bucket loader.

Bucket loader pada gambar 4.5 merupakan alat penampung material loader. Produksi attachment loader ditentukan oleh kinerja bucket loader yang merupakan sinergi gerak simultan antara gerakan traveling, lift arm, tilt lever dan bucket loader.

• Bucket Positioner (no. 6 gambar 4.5)

• Bucket Positioner (no. 6 gambar 4.5)

Berfungsi menghentikan bucket secara otomatis pada posisi siap mengambil material

Berfungsi menghentikan bucket secara otomatis pada posisi siap mengambil material

• Lift kick out (no. 7 gambar 4.5)

• Lift kick out (no. 7 gambar 4.5)

Berfungsi menghentikan arm secara otomatis pada posisi siap dumping material

Berfungsi menghentikan arm secara otomatis pada posisi siap dumping material

Catatan

Catatan : bucket positioner dan lift kick out posisinya dapat diatur secara manual sesuai kebutuhannya.

(19)

2) Alat kendali dan panel instrumen

Komponen alat kendali dan panel instrumen yang ada didalam Kabin Operator ada 2 bagian :

a. Alat kendali dan panel instrumen loader

Gambar 4.6

Alat kendali dan panel instrumen loader 1. Swit penetral transmisi

2. Swit hazard 3. Ride control switch 4. Swit lampu jalan

5. Swit lampu sein dan wiper depan 6. Tuas transmisi

7. Pedal gas

8. Pengatur roda kemudi 9. Pedal rem (service brake) 10. Swit Pengunci differensial 11. Directional lever

12. Tombol Klakson 13. All Wheel Drive Control

Selain untuk mengendalikan pengoperasian loader, juga untuk mengen- dalikan unit alatnya

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 18 dari 51

(20)

b. Alat kendali dan panel instrumen backhoe

Gambar 4.7

Alat kendali dan panel instrumen backhoe 15. Multipurpose control

16. Tuas rem parkir (parking brake) 17. Swit starter

18. Swit bantu starter 19. Beacon light 20. Lampu kerja depan 21. Lampu kerja belakang 22. Lampu kabut belakang 23. Slot cadangan

24. Swit wiper belakang

25. Tombol Klakson 26. Tuas kendali throttle 27. Tuas kendali stabilizer 28. Tuas pengunci boom 29. Swit pengunci sideshift 30. Tuas kendali backhoe 31. Fan switch

32. Pengatur temperatur variabel 33. Air condition control

Beberapa alat kendali perlu dijelaskan lebih lanjut dan dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu Kontrol Kendaraan (Machine Controls) dan Kontrol Peralatan Kerja (Implement Controls)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 19 dari 51

(21)

1) Kontrol Kendaraan (Machine Controls) a. Tuas Rem Parkir (Parking Brake Lever)

• Tuas rem parkir terletak di sebelah kanan tempat duduk operator.

• Pastikan rem parkir sudah aktif sebelum meninggalkan kendaraan.

• Bila rem parkir aktif dan gigi transmisi terpasang maka alarm akan berbunyi.

Rem parkir aktif – Tarik tuas rem parkir ke atas (gambar 4.8) untuk mengaktifkan. Bila rem parkir aktif, lampu indikator akan menyala.

Rem parkir bebas – Tarik tuas ke atas sambil menekan tombol yang ada di ujung tuas rem parkir (gambar 4.8), lalu dorong ke bawah untuk membebaskan. Bila rem parkir bebas, lampu indikator akan padam.

Gambar 4.7 Rem parkir aktif

Gambar 4.8 Rem parkir bebas

b. Pedal Rem (Service Brake Pedal)

Injak kedua belah pedal service brake untuk memperlambat atau meng- hentikan kendaraan.

Hubungkan pedal sebelah kiri dan kanan untuk pengereman normal (seperti gambar 4.9).

Gunakan pedal rem untuk mengurangi kecepatan bila kendaraan berjalan di penurunan untuk menghindari over-speed.

Gambar 4.9 Service Brake

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 20 dari 51 Lepaskan penghubung pedal untuk membantu berbelok di tempat yang sempit (injak pedal kiri untuk berbelok ke kiri, injak pedal kanan untuk berbelok ke kanan).

Gambar 4.10

Service Brake untuk Belok Tajam

(22)

Peringatan : Pada saat traveling kedua pedal harus dihubungkan untuk menghindari kendaraan berbelok tiba-tiba saat salah satu pedal rem diinjak

c. Pedal Gas (Accelerator pedal)

Gunakan pedal gas untuk mengatur kecepatan engine.

Gunakan pedal gas untuk mengurangi kecepatan saat melakukan perpin- dahan gigi atau arah kendaraan (gambar 4.11)

Gambar 4.11 Pedal gas

d. Tuas Gas (Governor Control Lever)

Tuas ini dipergunakan untuk mengatur kecepatan engine saat backhoe dioperasikan.

Rentang operasi normal adalah daerah yang berwarna hijau pada pengukur kecepatan engine (tachometer), untuk menghindari overspeed

Gambar 4.12 Tuas Gas

High Idle – Geser tuas ke posisi (1) untuk menaikkan putaran engine (gambar 4.12).

Low Idle – Geserlah tuas ke posisi (2) untuk engine putaran rendah (gambar 4.12)

e. Switch Penetral Transmisi (Transmission Neutral Lock Control)

Switch penetral transmisi terletak di dashboard sebelah kiri (gambar 4.13)

Terkunci – Netralkan transmisi. Tekan bagian atas switch untuk mengunci transmisi pada posisi NETRAL

Peringatan : Untuk pengoperasian loader atau traveling, geser tuas ke posisi (2) – low idle.

Untuk mengatur kecepatan gunakan pedal gas.

Gambar 4.13 Switch Penetral Transmisi

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 21 dari 51

(23)

Tidak terkunci – Tekan bagian bawah switch untuk melepaskan transmisi dari posisi terkunci.

Peringatan : Bila transmisi sudah dikunci, maka tuasnya harus NETRAL sebelum melakukan perpindahan ke arah MAJU atau MUNDUR

f. Tuas Pengatur Arah (Directional Control Lever)

Tuas pengatur arah terletak di konsol kemudi sebelah kiri (Gambar 4.14)

• F (Maju) (1) – Doronglah tuas pengarah ke depan (1) agar kendaraan berjalan maju.

• N (Netral) (2) – Posisi tengah (2) adalah NETRAL. Kendaraan tidak akan berjalan.

Gambar 4.14 Tuas Pengatur Arah

• R (Mundur) (3) – Tariklah tuas pengarah ke belakang (3) agar kendaraan berjalan mundur.

g. Pengatur Kecepatan (Speed Control)

Saklar pengatur kecepatan terletak diujung tuas transmisi (gambar 4.19 Pemilihan kecepatan dilakukan setelah tuas transmisi diposisikan ke arah yang dikehendaki.

Gambar 4.15 Saklar Pengatur Kecepatan

Kendaraan ini mempunyai 5 gigi maju dan 3 gigi mundur.

Putarlah ujung tuas transmisi untuk mendapatkan gigi yang diinginkan.

1. Gigi Kesatu 2. Gigi Kedua 3. Gigi Ketiga 4. Gigi Keempat 5. Gigi Kelima

• Bila pemilih kecepatan berada di posisi 4 dan tuas pengarah pada posisi MAJU, maka gigi akan naik sampai ke posisi 5 secara otomatis.

Pencegah gigi 5 (5th Gear Lockout) pada gambar 4.16 akan mencegah gigi naik ke posisi 5.

• Bila pemilih kecepatan berada di posisi 4 dan tuas pengarah pada Gambar 4.16 5th Gear Lockout

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 22 dari 51

(24)

posisi MUNDUR, maka kecepatan tetap berada di posisi 3.

5th Gear Lockout – Tekan bagian atas switch untuk mencegah transmisi pindah ke gigi ke 5 saat pemilih gigi berada di posisi ke 4.

h. Switch Penetral Transmisi (Transmission Neutral Lock Control) untuk versi mekanikal

Transmission Speed Shift Lever (1) – Tekanlah switch penetral (2) dan tahan untuk menetralkan transmisi.

Selanjutnya pindahkan tuas (1) ke salah satu posisi di antara 4 kecepatan

Pindahkan tuas sesuai dengan pola perpindahan gigi.

Disarankan untuk memperlambat atau menggunakan rem waktu pemindahan gigi. Hal ini akan membuat operator lebih nyaman dan umur komponen lebih lama.

Transmission Neutralizer Button – Tekanlah switch penetral (2) dan tahan untuk menetralkan transmisi. Selanjutnya pindahkan tuas (1) ke salah satu posisi di antara 4 kecepatan.

Gambar 4.17

5th Transm. Speed Shift Lever

i. Kunci Differential (Differential Lock)

• Kunci differential untuk mencegah roda-roda slip

Gambar 4.18 Differential Lock

• Tekan pedal ke bawah untuk mengaktifkan kunci differential.

• Gunakan kunci differential bila kendaraan masuk ke tempat- tempat yang lembek.

• Turunkan kecepatan engine sebelum mengaktifkan kunci differential.

• Gunakan pengunci differential untuk menghindari roda slip sebelah.

Bila masih tetap slip, kurangi kecepatan.

• Bila pengunci differential diinjak, differential akan terkunci. Kedua roda belakang akan berputar bersamaan.

Peringatan : Jangan menginjak differential lock ketika berbelok dan putaran roda slip

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 23 dari 51

(25)

j. Roda Kemudi (Steering Wheel)

Untuk membelokkan kendaraan dilakukan dengan memutar roda kemudi knop button (no... gbr 4.24).

Kemana kemudi diputar, kesitulah kendaraan akan berbelok.

Gambar 4.19 Roda kemudi

k. Pengatur Sudut Tiang Kemudi (Steering ColumnTilting)

Angkat  tuas  pengunci  (1)  ke  atas,  dan  setel  sudut  kemudi  (2)  sesuai  dengan  posisi operator.

Gambar 4.20 Pengatur Sudut Kemudi

2) Kontrol Peralatan Kerja (Implement Controls) a. Tuas Kendali Backhoe

(1) Boom dan swing

Tuas kendali boom dan swing adalah tuas sebelah kiri pada gambar 4.21.

Boom Turun (1)

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk menurunkan boom.

Boom naik (2)

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk menaikkan boom Swing kiri (3)

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk memutar (swing) boom ke kiri.

Swing kanan (4)

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk memutar (swing) boom ke kanan

Posisi Hold (5)

Bila dilepaskan tuas akan kembali ke posisi HOLD Gambar 4.21

Tuas kendali boom dan swing

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 24 dari 51

(26)

(2) Stick dan Bucket ) Stick dan Bucket

Tuas kendali stick dan bucket adalah tuas sebelah kanan pada gambar 4.22.

Tuas kendali stick dan bucket adalah tuas sebelah kanan pada gambar 4.22.

Stick keluar (1) Stick keluar (1)

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk mendorong stick keluar.

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk mendorong stick keluar.

Stick masuk (2) Stick masuk (2)

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk menarik stick ke dalam

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk menarik stick ke dalam

Bucket muat (3) Bucket muat (3)

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk mengisi bucket.

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk mengisi bucket.

Bucket membuang (4) Bucket membuang (4)

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk membuang muatan.

Tempatkan tuas pada posisi ini untuk membuang muatan.

Posisi Hold (5) Posisi Hold (5)

Bila dilepaskan tuas akan kembali ke posisi HOLD Bila dilepaskan tuas akan kembali ke posisi HOLD (3) Stabilizer Controls - Sideshift Frame

(3) Stabilizer Controls - Sideshift Frame

Pada type ini, backhoe bisa digeser ke kiri atau ke kanan.

Pada type ini, backhoe bisa digeser ke kiri atau ke kanan.

Dengan menggeser posisi backhoe maka operator bisa menggali di sebelah kiri atau kanan kendaraan lebih jauh dengan tanpa memindahkan posisi kendaraan (gambar 4.23)

Dengan menggeser posisi backhoe maka operator bisa menggali di sebelah kiri atau kanan kendaraan lebih jauh dengan tanpa memindahkan posisi kendaraan (gambar 4.23)

Judul Modul: Teknik Pengoperasian Loader pada unit Backhoe Loader

Buku Informasi Edisi 1-2010 Halaman: 25 dari 51

Tuas (5) untuk menggerakkan stabilizer sebelah kiri.

Tuas (5) untuk menggerakkan stabilizer sebelah kiri.

Tuas (6) untuk menggerakkan stabilizer sebelah kanan.

Tuas (6) untuk menggerakkan stabilizer sebelah kanan.

Stabilizer Down (1) Stabilizer Down (1)

Dorong tuas ke depan untuk menurunkan stabilizer.

Dorong tuas ke depan untuk menurunkan stabilizer.

Hold (2) Hold (2)

Bila dilepaskan tuas akan kembali ke posisi HOLD.

Bila dilepaskan tuas akan kembali ke posisi HOLD.

Stabilizer Up (3) Stabilizer Up (3)

Tariklah tuas ke belakang untuk menaikkan stabilizer.

Tariklah tuas ke belakang untuk menaikkan stabilizer.

Auto Up Mode (4) Auto Up Mode (4) Gambar 4.22

Tuas kendali stick dan bucket

Gambar 4.23 Side shift frame

Gambar 4.24

Tuas kendali stabilizer side shift

Pindahkan tuas ke posisi ini untuk menaikkan stabilizer secara otomatis. Tuas akan tetap pada posisi ini selama 10 detik.

Pindahkan tuas ke posisi ini untuk menaikkan stabilizer secara otomatis. Tuas akan tetap pada posisi ini selama 10 detik.

Referensi

Dokumen terkait

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun.. Judul Modul: Teknik

Fuel gauge jarum menunjuk F (Full) yang mengindikasikan bahwa bahan bakar penuh. Air pressure gauge jarum menunjuk di daerah hijau yang mengindikasikan tekanan udara

Laporan K3 ini dibuat oleh Operator Backhoe Loader dan pelaksana lapangan, yang harus dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic

9) Bila kita akan mengidentifikasi adanya potensi bahaya kebakaran dalam kegiatan pengoperasian backhoe loader, maka kita harus dapat memahami dengan baik : a. Petunjuk

Adat pada masyarakat Batak Toba sangatlah penting dengan ada aktor aktor atau pelaku-pelaku adat yang mempunyai motivasi yang sangat besar untuk mengoptimalkan

tempat tinggalnya, dengan demikian perilaku disiplin belajar ini dapat ditumbuhkan dalam diri setiap orang. Secara garis besar disiplin belajar merupakan sikap

Lube oil akan menyerap panas yang berlebih pada mesin sehingga menyebabkan lube oil temperature semakin tinggi, dapat dilihat pada Gambar 22, yaitu perbandingan lube oil

Dalam suatu proposal sub-proyek, para penghuni liar yang tidak memiliki hak atas tanah, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 11, berhak mendapatkan kompensasi untuk hilangnya