• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAYPAL SEBAGAI METODE PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL S K R I P S I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAYPAL SEBAGAI METODE PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL S K R I P S I"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

LUCITA NIM: 160200312

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2020

(2)
(3)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Lucita

NIM : 160200312

Departemen : Hukum Ekonomi

Judul Skripsi : Tinjauan Yuridis Terhadap PayPal Sebagai Metode Pembayaran Dalam Transaksi Bisnis Internasional

Dengan ini menyatakan:

1. Bahwa isi skripsi yang saya tulis tersebut diatas adalah benar tidak merupakan ciptaan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain.

2. Apabila terbukti dikemudian hari skripsi tersebut adalah ciplakan, maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

Medan, 26 Februari 2020

Lucita

160200312

(4)

ABSTRAK

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAYPAL SEBAGAI METODE PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL

Lucita* 1 Bismar Nasution**

Mahmul Siregar***

Metode pembayaran merupakan cara teratur yang digunakan untuk memindahkan sejumlah dana dari pembayar kepada penerima baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam transaksi bisnis internasional, metode pembayaran yang umum digunakan antara lain letter of credit, wesel, open account dan advance payment.PayPal adalah sebuah layanan sistem pembayaran online terbesar di dunia yang bertindak sebagai alternatif pembayaran tradisional.Dengan efisiensi dan efektivitasnya, PayPal menjadi salah satu pilihan metode pembayaran yang banyak digunakan oleh masyarakat internasional.PayPal sendiri belum memiliki pengaturan yang jelas di Indonesia.

Penelitian ini dilakukan secara yuridis normatif yakni penelitian berdasarkan bahan-bahan hukum berupa peraturan perundang-undangan, asas- asas hukum, jurnal, skripsi, tesis, dan bahan lainnya yang diperoleh dari data sekunder maupun data tersier.Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu dengan mengemukakan data dan informasi yang telah dianalisis secara sistematis, mendalamdanmenyeluruh. Ditinjau dari fungsinya, PayPal dalam hukum Indonesia memiliki kesesuaian terhadap Peraturan Bank Indonesia No.20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik serta Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.Namun, PayPal belum mendapat izin dari Bank Indonesia untuk beroperasi sebagai uang elektronik maupun sebagai penyelenggara pemrosesan transaksi pembayaran. Penggunaan PayPal didasari pada user agreement yang merupakan kontrak atau perjanjian baku. Transaksi menggunakan PayPal dapat dikategorikan sebagai transaksi yang dilakukan secara elektronik, sehingga sengketa yang terjadi dalam penggunaan PayPal tunduk pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Dalam UU ITE dikatakan bahwa para pihak yang melakukan transaksi elektronik diberi kebebasan untuk memilih hukum yang diberlakukan.

Kata Kunci : PayPal, Transaksi Bisnis Internasional, Metode Pembayaran

1

* Mahasiswa Fakultas Hukum USU ** Dosen Pembimbing I

*** Dosen Pembimbing II

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.Adapun judul skripsi ini adalah ‘Tinjauan Yuridis Terhadap PayPal sebagai Metode Pembayaran Dalam Transaksi Bisnis Internasional’.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Budiman Ginting, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum USU;

2. Prof. Dr. H. OK. Saidin, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum USU;

3. Puspa Melati Hasibuan, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum USU;

4. Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum USU;

5. Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing I;

6. Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing II;

7. Dr. Affila, S.H., M.Hum. selaku Dosen PA penulis yang telah

membimbing penulis selama masa perkuliahan;

(6)

8. Seluruh staf pengajar yang telah membimbing dan menyalurkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan;

9. Orang tua penulis yang telah menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi ini;

10. Teman-teman di dalam maupun di luar Fakultas Hukum USU yang telah mewarnai masa perkuliahan penulis;

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini oleh karena keterbatasan ilmu penulis.Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya penulis dapat menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi.Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, 25 Februari 2020

Penulis,

Lucita

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……… ………... iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1

B. Rumusan Masalah ……… 6

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ……… 6

D. Keaslian Penulisan ……… 8

E. Tinjauan Kepustakaan ……… 9

F. Metode Penulisan ……… 13

G. Sistematika Penulisan ……… 18

BAB II : ASPEK HUKUM DALAM TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL A. Tinjauan Umum Terhadap Transaksi Bisnis Internasional 1. Pengertian dan Karakteristik Transaksi Bisnis Internasional ……… 20

2. Latar Belakang Terjadinya Transaksi Bisnis Internasional ………… 24

3. Jenis-Jenis Transaksi Bisnis Internasional ……… 27

B. Hukum yang Mengatur Transaksi Bisnis Internasional

1. Hukum-Hukum Kebiasaan ……… 39

(8)

2. Konvensi-Konvensi Internasional dalam Transaksi Bisnis

Internasional ………... 40

3. Putusan-Putusan Pengadilan ……… 45

4. Hukum Nasional yang Berlaku dalam Suatu Negara ……… 45

5. Lex Mercatoria ……….. 46

6. Perjanjian Para Pihak ………. 46

C. Hambatan-Hambatan dalam Transaksi Bisnis Internasional 1. Perbedaan Sistem Hukum Nasional Para Pihak ……… 47

2. Perbedaan Bahasa ……….. 48

3. Perbedaan Mata Uang ……… 48

4. Hambatan-Hambatan Hukum dalam Pelaksanaan Transaksi ……… 49

BAB III : SISTEM PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL A. Sistem Pembayaran dengan Metode Barter ……… 50

B. Sistem Pembayaran Prepayment dan Advance Payment……… 55

C. Sistem Pembayaran Open Account………. 57

D. Sistem Pembayaran Menggunakan Letter of Credit (L/C) ………….. 59

E. Sistem Pembayaran Menggunakan Commercial Bill of Exchange … 66

BAB IV : ASPEK HUKUM PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL MENGGUNAKAN PAYPAL A. Pengertian dan Sejarah PayPal ……… 69

B. Mekanisme dan Proses Pembayaran dalam PayPal ……… 73

(9)

C. Aspek Hukum Penggunaan PayPal sebagai Cara Pembayaran

1. Legalitas PayPal sebagai Cara Pembayaran ……… 81

2. Perjanjian Para Pihak Dalam Penggunaan PayPal ……….. 91

3. Hukum yang Mengatur ……… 95

4. Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa ………. 98

5. Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna PayPal ……….. 107

D. Akibat Hukum Penggunaan PayPal sebagai Metode Pembayaran dalam Transaksi ………. 110

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ……….. 115

B. Saran ……….. 118

DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman manusia masih primitif, manusia memenuhi kebutuhan sehari- harinya secara mandiri yakni dengan berburu atau bercocok tanam sendiri.Kebutuhan manusia pada zaman tersebut masih sederhana, oleh karena belum mengenal berbagai macam hal.Kebutuhan mendasar manusia pada masa tersebut yakni sandang, pangan dan tempat tinggal yang mana diperoleh melalui berburu hewan liar, menanam makanan sendiri dan membangun tempat tinggal sendiri.Pada masa ini, manusia belum mengenal adanya kegiatan perdagangan.

Seiring berjalannya waktu, jumlah manusia meningkat serta peradaban semakin maju.Pada titik ini, manusia mencapai keadaan dimana mereka tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri lagi. Mereka membutuhkan pihak lain ataupun barang yang dihasilkan oleh pihak lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada masa ini dikenal sistem perdagangan tukar-menukar atau barter.

Namun, sistem barter tersebut semakin lama semakin tidak efektif dalam

perdagangan. Salah satunya adalah karena sulit untuk menentukan nilai dari

barang yang hendak ditukar. Penilaian suatu orang terhadap suatu barang dapat

berbeda dengan penilaian orang lain terhadap barang yang sama. Berbagai

kendala timbul dalam perdagangan menggunakan sistem barter sehingga manusia

mulai menggunakan uang sebagai alat penukaran.

(11)

Perdagangan dalam Pasal 3 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ialah membeli barang untuk dijual kembali dalam jumlah banyak atau sedikit, masih berupa bahan atau sudah jadi, atau hanya untuk disewakan pemakaiannya.

Menurut Bambang Utoyo, perdagangan merupakan proses tukar menukar barang dan jasa dari satu wilayah dengan wilayah lainnya. Perdagangan muncul karena adanya perbedaan kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki. 2 Perdagangan sendiri dibagi menjadi dua yaitu perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri atau yang biasa disebut dengan perdagangan internasional.Secara sederhana, perdagangan internasional ialah perdagangan yang terjadi antara dua pihak yang berada pada wilayah hukum yang berbeda.Perdagangan internasional dilatarbelakangi oleh berkembangnya spesialisasi dalam hal kebutuhan dan kegiatan produksi.Perdagangan internasional terwujud melalui kesepakatan antar pihak yang dituangkan dalam suatu perjanjian atau kontrak.

Semakin majunya ekonomi suatu negara, semakin banyak juga kebutuhan untuk memenuhi kepuasan hidup masyarakatnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut belum tentu dapat diproduksi oleh negara sendiri dan harus dibeli dari negara lain. 3 Adanya perbedaan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh berbagai negara serta perbedaan sumber daya alam (SDA) menjadi salah satu faktor terjadinya perdagangan internasional. Negara dengan teknologi yang lebih maju cenderung melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang sedangkan negara yang kurang maju atau negara berkembang cenderung memproduksi bahan

2

Agus Irawan, Anita Hasna, Reza Pahlevi, “Sistem Informasi Perdagangan Pada PT Yoltan Sari Menggunakan PHP Berbasis Web”, Jurnal Positif, Volume 1 No.2, Hal.9

3

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63870/Chapter%20I.pdf?sequenc

e=4&isAllowed=y, paragraf ke-3, diakses pada tanggal 14 Oktober 2019 pukul 10.52

(12)

baku yang dibutuhkan oleh negara maju dalam spesialisasi barangnya. Hal inilah yang memicu terjadinya perdagangan internasional.

Berkembangnya perdagangan internasional tidak terlepas dari sistem pembayaran yang digunakan dalam transaksi bisnis tersebut.Pada zaman modern ini, semua orang menginginkan segala sesuatu yang praktis dan aman.Bila dimungkinkan, semua orang ingin semuanya selesai dalam satu jentikan jari, termasuk dalam hal bayar-membayar atau sistem pembayaran. Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. 4 Dalam pemindahan sejumlah nilai uang ini, dapat dilakukan secara sendiri-sendiri maupun melalui perantara atau pihak ketiga.

Dalam perdagangan internasional, pihak yang terlibat berada dalam wilayah hukum yang berbeda sehingga biasanya akan diperlukan perantara diantara para pihak dalam pelaksanaan transaksi, umumnya adalah bank.

Alat pembayaran terdiri atas dua jenis, yakni uang kartal dan uang giral.

Uang kartal terdiri atas uang kertas dan uang logam. Uang giral berupa surat-surat berharga seperti cek, giro, bilyet, dan sebagainya. Dewasa ini, untuk memenuhi keinginan masyarakat dalam melakukan transaksi yang bersifat praktis dan aman, alat pembayaran terus berkembang sehingga sekarang dikenal yang namanya alat pembayaran paperless yakni secara elektronik. Bahkan, hampir seluruh masyarakat Indonesia sekarang melakukan transaksi jual-beli dengan scan QR- code melalui aplikasi seperti OVO, Dana, dan Go-Pay. Semua ini tidak terlepas

4

https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/Contents/Default.aspx diakses pada tanggal

14 Oktober pukul 11.10

(13)

dari pengaruh globalisasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

Dengan adanya globalisasi dan internet yang mudah diakses, manusia dewasa ini menggunakan sistem online dalam melakukan kegiatan bisnisnya atau yang dikenal dengan e-commerce. Ford Warwick dan Michael S.Baum dalam buku mereka yang berjudul ‘Secure Electronic Commerce: Building the Infrastructure for Digital Signatures and Encryption’ menyatakan bahwa:

“Electronic Commerce is an umbrella term that describes automated business-related transactions, spanning the purchase of pencils via an electronic mail message to an office supplies store, a shopping trip to an electronic mall on the World Wide Web, the electronic filling of tax returns or other government-oriented information, and high-dollar industrial inventory control transactions.” 5

Secara keseluruhan, menurut Ford Warwick dan Michael S.Baum, e- commerce adalah suatu istilah yang mendeskripsikan segala bentuk transaksi bisnis yang digerakkan secara otomatis.Dengan adanya e-commerce, hampir setiap orang di seluruh dunia yang memiliki akses internet dapat dijangkau.Hal ini semakin mendorong terjadinya transaksi bisnis internasional.Adanya marketplace berskala internasional seperti Amazon, Alibaba, eBay dan Etsy sangat memudahkan masyarakat dewasa ini untuk mencari produk yang dapat memenuhi kebutuhannya.Perkembangan dalam transaksi bisnis ini juga mengakibatkan perkembangan dalam segi metode maupun alat pembayarannya.

Sistem pembayaran dalam transaksi bisnis e-commerce pada umumnya menggunakan kartu kredit.Selain dengan kartu kredit, masyarakat sekarang ini

5

Warwick Ford, Michael S. Baum. Secure Electronic Commerce : Building the

Infrastructure for Digital Signatures and Encryption, (New Jersey: Prentice Hall, 1997), Hal 1

(14)

juga beralih ke online payment gateway yang disediakan oleh e-commerce yang bersangkutan, seperti PayPal, Alipay, Google Pay Send, dan sebagainya.Online payment gateway merupakan sebuah portal atau gerbang yang memungkinkan pembayaran kepada siapapun di seluruh dunia.Online payment gateway yang paling populer sekarang ini ialah PayPal.Salah satu marketplace terbesar di dunia, eBay, menggunakan PayPal sebagai metode pembayarannya.Metode pembayaran menggunakan PayPal tergolong mudah karena dalam mengirimkan uang, yang dibutuhkan hanyalah alamat e-mail dari pihak pengirim dan penerima.PayPal sendiri sudah bekerja sama dengan bank lokal di Indonesia sehingga dapat digunakan di Indonesia.

Statistik pengguna PayPal di seluruh dunia yang tercatat pada tahun 2018 mencapai 267 juta pengguna aktif. 6 PayPal beroperasi di 200 pasar di seluruh dunia.PayPal memungkinkan penggunanya untuk menerima uang dalam lebih dari 100 bentuk mata uang, menarik dana dalam 56 bentuk mata uang, serta menyimpan dana dalam akun PayPal dalam 25 bentuk mata uang. 7

Meskipun PayPal sudah bisa digunakan di Indonesia, namun belum ada peraturan khusus yang mengatur mengenai keberlakuan PayPal di Indonesia sehingga tidak ada rujukan pasti apabila terjadi permasalahan atau sengketa antara para pihak yang terlibat. Regulasi yang paling mendekati ialah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana, Peraturan Bank Indonesia Nomor:

11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

6

https://www.statista.com/statistics/218493/paypals-total-active-registered-accounts- from-2010/ diakses pada 15 Oktober 2019 pukul 12.05

7

https://www.paypal.com/id/webapps/mpp/about diakses pada 15 Oktober 2019 pukul

12.17

(15)

Nomor: 1/POJK/07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

Namun dalam produk-produk hukum tersebut belum ditemukan adanya pasal yang mengatur layanan pembayaran melalui online payment gateway secara eksplisit. 8

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penulis ingin mengkaji bagaimana kedudukan PayPal sebagai metode pembayaran dalam transaksi bisnis internasional dewasa ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini, antara lain:

1. Bagaimana aspek hukum, internasional dan nasional, dalam transaksi bisnis internasional?

2. Bagaimana sistem pembayaran dalam transaksi bisnis internasional?

3. Bagaimana akibat hukum penggunaan PayPal sebagai metode pembayaran dalam transaksi bisnis internasional?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penelitian

8

Anggara Narendraputra,”Perbandingan Regulasi dan Perlindungan Hukum Layanan Pembayaran Online Payment Gateway di Indonesia dan India” diakses di

http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-12/S57276-Anggara%20Narendraputra pada 14 Oktober

2019 pukul 22.12

(16)

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan skripsi ini ialah:

a. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai aspek hukum, peraturan-peraturan yang berlaku, dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam transaksi bisnis internasional;

b. Mengetahui sistem pembayaran yang berlaku dalam transaksi bisnis internasional;

c. Mengetahui akibat hukum penggunaan PayPal sebagai metode pembayaran dalam transaksi bisnis internasional.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1) Untuk menambah pemahaman pembaca mengenai apa itu transaksi bisnis internasional, peraturan-peraturan apa saja yang berlaku dalam transaksi bisnis internasional, serta perkembangan dalam transaksi bisnis internasional;

2) Sebagai referensi atau bahan kajian dalam ilmu hukum yang

berkaitan dengan transaksi bisnis internasional karena transaksi

bisnis bersifat dinamis yakni selalu berkembang seiring

berjalannya waktu.

(17)

b. Manfaat Praktis

1) Sebagai sumbangan pemikiran terhadap pihak-pihak yang ingin mendalami mengenai transaksi bisnis internasional;

2) Sebagai sumber kajian terhadap para akademisi yang ingin meneliti mengenai transaksi bisnis internasional.

D. Keaslian Penulisan

Skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis terhadap PayPal sebagai Metode Pembayaran dalam Transaksi Bisnis Internasional” sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan melalui perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa tidak ada judul yang sama yang pernah ditulis oleh alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga menelusuri sendiri di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan telah dilakukan juga penelusuran secara online.Dalam penelusuran secara online, penulis menemukan skripsi yang juga membahas mengenai sistem pembayaran. Namun, sistem pembayaran yang dibahas ialah bitcoin dengan judul “Tinjauan Yuridis Bitcoin sebagai Alat Pembayaran di Indonesia dan Akibat Hukum Penggunaan Bitcoin di Indonesia” oleh Chrismas Antonius Sihombing, Fakultas Hukum Universitas Parahyangan, tahun 2017.

Dalam skripsi tersebut dibahas mengenai pengaturan mata uang yang sah di

Indonesia dan transaksi online.Selain itu, juga dibahas mengenai bitcoin sebagai

alat pembayaran virtual serta analisis dan akibat penggunaannya terhadap hukum

di Indonesia.Sedangkan dalam skripsi ini, yang penulis kaji ialah PayPal sebagai

(18)

metode pembayaran dalam transaksi bisnis internasional.Adapun pokok permasalahan yang penulis bahas dalam skripsi ini ialah aspek hukum transaksi bisnis internasional, sistem pembayaran dalam transaksi bisnis internasional, serta aspek hukum pembayaran dalam transaksi bisnis internasional menggunakan PayPal.

Penelusuran penulis melalui USU repository juga tidak ditemukan judul yang membahas mengenai PayPal.Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa skripsi ini merupakan karya tulis ilmiah buatan penulis sendiri dengan mengumpulkan referensi dari buku-buku serta informasi yang dapat diperoleh melalui media cetak online dan jurnal para akademisi mengenai topik yang bersangkutan.Dengan demikian, keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

E. Tinjauan Pustaka

1. PayPal

Aron Hsiao dalam artikelnya yang berjudul ‘What is PayPal and How Does It Work with eBay?’ mengatakan bahwa:

“PayPal is a service that enables you to pay, send money, and accept

payments. Register your credit card or debit card with your PayPal

account. You can pay by simply choosing PayPal at checkout, logging in

to your PayPal account, and confirming your payment. We complete the

process for you. Simply choose PayPal when you select a payment option

on this site, and you can quickly open a PayPal account and add your

payment method to complete your purchase. You can use your PayPal

(19)

account to shop with millions of merchants and sellers around the globe wherever you see the PayPal logo.” 9

Dalam penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa PayPal merupakan sebuah layanan yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan pembayaran, mengirim uang, serta menerima pembayaran.Untuk dapat menggunakan PayPal, diperlukan pendaftaran menggunakan kartu kredit atau kartu debit.Namun, setelah mendaftar, tidak diperlukan lagi penggunaan kartu kredit maupun kartu debit dalam melakukan pembayaran.PayPal sendiri dapat digunakan dalam berbelanja melalui toko dan penjual dimana pun di dunia asalkan mereka menerima PayPal sebagai metode pembayaran mereka.

2. Metode Pembayaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. 10 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. 11

Pembayaran adalah berpindahnya hak kepemilikan atas sejumlah uang atau dan dari pembayar kepada penerimanya, baik langsung atau melalui media

9

Aron Hsiao. 2019. What is PayPal and How Does It Work with eBay? Diakses di .https://www.thebalancesmb.com/paypal-working-on-ebay-1140193 tanggal 16 Oktober 2019 pukul 12.06

10

https://id.wikipedia.org/wiki/Metode diakses pada tanggal 17 Oktober 2019 pukul 09.29

11

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/metode diakses pada tanggal 16 Oktober 2019 pukul

12.46

(20)

jasa-jasa perbankan. 12 Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menyatakan bahwa sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Pembayaran sendiri terdiri atas dua jenis yaitu pembayaran tradisional dan pembayaran modern.Pembayaran tradisional yaitu pembayaran yang dilakukan secara langsung antar pihak, sedangkan pembayaran modern yaitu pembayaran yang dilakukan melalui perantara atau pihak ketiga, umumnya bank.

Dari pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode pembayaran merupakan cara yang teratur yang digunakan untuk memindahkan sejumlah dana dari pembayar kepada penerima baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Transaksi Bisnis Internasional

Oded Shenkar, Yadong Luo, dan Tailan Chi, dalam ‘International Business’ mengatakan bahwa:

“International business refers to business activities that involve the transfer of resources, goods, services, knowledge, skills, or information across national boundaries. The resources that make up this flow are raw materials, capital, goods, services, and people. Goods may be semi- fnished or finished assemblies and products. Services include accounting, legal counsel, banking, insurance, management consulting, trade service, education, health care, and tourism, among others. Knowledge and skills include technology and innovation, organizational and managerial skills, and intellectual property rights such as copyrights, trademarks, and brand names. Information flows include databases and their channels and

12

Malayu S.P.Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta:PT.Bumi

Aksara,2010), hal.117

(21)

information networks, among others. The parties involved may be individuals (e.g. tourists and individual investors buying foreign stocks or bonds), companies (private or public), company clusters (e.g. alliances), government bodies (e.g. central banks), and international institutions (e.g.

World Bank, International Monetary Fund). 13

Berdasarkan uraian diatas, bisnis internasional adalah kegiatan bisnis yang meliputi transaksi dari sumber daya, barang, jasa, pengetahuan, keahlian, maupun informasi antar batas wilayah negara.Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi bisnis internasional adalah individu, perusahaan, badan pemerintahan maupun institusi internasional.

Pengertian lain dari bisnis internasional juga diuraikan oleh Alan Rugman dan Simon Collinson dalam ‘International Business 4 th Edition’. Mereka mengatakan bahwa ‘International business is the study of transactions taking place across national borders for the purpose of satisfying the needs of individuals and organizations.’ 14

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa transaksi bisnis internasional adalah kegiatan bisnis yang terjadi antar negara.Terdapat keterkaitan yang signifikan antara bisnis dan perdagangan.Dalam konteks pembicaraan umum, bisnis tidak terlepas aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan.

Aktivitas dalam bisnis umumnya mempunyai tujuan menghasilkan laba untuk kelangsungan hidup serta mengumpulkan cukup dana bagi pelaksanaan kegiatan

13

Oded Shenkar dan Yadong Luo dan Tailan Chi, International Business, (New York:

Routledge, 2015), hal.10

14

Alan Rugman dan Simon Collinson, International Business 4

th

Edition, (England:

Pearson Education Limited 2000, 2006), hal.5

(22)

si pelaku bisnis itu sendiri. 15 Menurut Louis E. Boone, bisnis terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud sedangkan yang lain memberikan jasa. 16

Pengertian perdagangan atau perniagaan menurut Pasal 3 Kitab Undang- Undang Hukum Dagang (KUHD) adalah membeli barang untuk dijual kembali dalam jumlah banyak atau sedikit, masih berupa bahan atau sudah jadi, atau hanya untuk disewakan pemakaiannya. Pengertian ini diperluas oleh Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang menyatakan bahwa perdagangan adalah tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/atau jasa di dalam negeri dan melampaui batas negara dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan/atau jasa untuk memperoleh imbalan atau kompensansi. Perdagangan internasional umumnya dikenal dengan ekspor dan impor.Namun, dalam skripsi ini, yang dibahas tidak terbatas pada ekspor dan impor saja, namun segala bentuk transaksi bisnis yang terjadi pada wilayah hukum yang berbeda, juga tidak terbatas pada pelaku usaha pemerintah saja, namun mencakup individu juga.

F. Metode Penulisan

Penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah:

16

M. Fuad, Christin H, Nurlela, Sugiarto, Paulus, Y.E.F,Pengantar Bisnis, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal. 1

16

http://eprints.uny.ac.id/7990/3/BAB%202-05404241009.pdf diakses pada tanggal 17

Oktober 2019 pukul 13.35

(23)

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian dari skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif.Penelitian yuridis normatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan bahan-bahan hukum berupa peraturan perundang-undangan, asas-asas hukum, yurisprudensi, traktat, doktrin, jurnal, skripsi, tesis, dan bahan lainnya yang diperoleh dari data sekunder maupun tersier.Penelitian ini juga dikenal dengan penelitian kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku atau literatur yang bersangkutan.Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, oleh Soetandyo Wingnyoseobroto disebut juga sebagai metode doktrinal dalam kajian-kajian hukum positif. 17 Hutchinson dalam bukunya ‘Researching and Writing in Law’

mengatakan bahwa:

‘Doctrinal research is library based, focusing on reading and analysis of the primary and secondary materials. The primary materials are the actual sources of the law – legislation and case law. The secondary materials include the commentary on the law found in textbooks and legal journals. Often, reference sources such as legal encyclopedias, case digest and case citators are needed to index and access the primary sources.’ 18

Sifat dari penelitian ini yaitu deskriptif karena skripsi ini disusun dengan cara mengemukakan data dan informasi yang telah dianalisis secara sistematis, menyeluruh dan mendalam mengenai aspek hukum penggunaan PayPal dalam transaksi bisnis internasional. Di dalam penelitian ini akan digambarkan secara lengkap mengenai sistematika penggunaan dan keberlakuan PayPal dalam

17

Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif , (Malang:

Bayumedia Publishing, 2007) , hal.44.

18

Terry Hutchinson, Researching and Writing in Law, (Pymont NSW: Lawbook Co.,

2002), hal. 9.

(24)

transaksi bisnis internasional berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan terhadap data tersier.

2. Data Penelitian

Data yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah data sekunder.Oleh karena jenis dari penelitian yang penulis gunakan adalah yuridis normatif maka penulis menggunakan data sekunder dalam penyusunan skripsi ini.

Data sekunder yang penulis gunakan meliputi:

a. Bahan hukum primer, meliputi peraturan perundang-undangan dan traktat.

Adapun peraturan-peraturan yang akan penulis kaji antara lain:

1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek) sebagai dasar hukum perjanjian di Indonesia;

2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;

3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan;

4) Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/11/PBI/2003 tentang Pembayaran Transaksi Impor;

5) Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/6/PBI/2003 tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri;

6) Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik;

7) Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 tentang

Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran;

(25)

8) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.07/2014 tentang Perjanjian Baku;

9) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang;

10) Convention on Contracts for the International Sales of Goods (CISG);

11) The UNIDROIT Principles of International Commercial Contracts (UPICC);

12) UCP 600 sebagai dasar hukum letter of credit;

13) UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce 1996;

14) The United Nations Convention on the Use of Electronic Communications in International Contracts (the Electronic Communications Convention atau ECC);

15) Putusan-putusan pengadilan yang berkaitan dengan pokok permasalahan.

b. Bahan hukum sekunder, meliputi bahan-bahan yang memberi informasi atau menjelaskan lebih mengenai bahan hukum primer, antara lain jurnal, skripsi, tesis, disertasi, maupun bahan lainnya yang dapat diperoleh melalui media cetak dan/atau online;

c. Bahan hukum tersier, mencakup bahan-bahan yang dapat menunjang bahan hukum primer dan sekunder, antara lain kamus bahasa dan kamus hukum

3. Teknik Pengumpulan Data

(26)

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan ialah studi literatur atau studi kepustakaan. Teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari, menelaah, dan menganalisis data sekunder yang telah diperoleh dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil atau kesimpulan.

4. Analisis Data

Analisis data yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah analisis kualitatif.Penulisan skripsi ini dilakukan penulis dengan cara berusaha untuk mengerti dan memahami pokok permasalahan yang penulis kaji lalu mencari kesimpulannya yang kemudian penulis rumuskan ke dalam skripsi ini.

Menurut Bogdan dan Tailor, analisis kualitatif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dan mendeskripsikan data melalui bentuk kata dan digunakan untuk menafsirkan dan menginterpretasikan data hasil lisan atau tertulis dari orang tertentu dan perilaku yang diamati. 19 Penulis dalam menganalisis data juga menggunakan pendekatan undang-undang atau statute approach serta pendekatan analitis atau analytical approach. Adapun penarikan kesimpulan dari analisis data ialah bersifat deduktif, artinya cara berpikir yang didasarkan pada fakta-fakta yang bersifat umum untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus.

19

Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosyda Karya, 1991),

hal.4

(27)

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dan setiap bab terdiri diri sub- bab sebagai berikut:

Bab I merupakan bab pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan bab yang membahas mengenai aspek hukum dalam transaksi bisnis internasional. Bab ini terdiri atas tiga sub-bab yaitu pertama, tinjauan umum terhadap transaksi bisnis internasional, kedua, hukum yang mengatur transaksi bisnis internasional, dan ketiga, hambatan-hambatan dalam transaksi bisnis internasional.Sub-bab pertama membahas mengenai pengertian dan karakterisitik, latar belakang, dan jenis-jenis transaksi bisnis internasional.Sub-bab kedua membahas mengenai hukum-hukum kebiasaan, konvensi-konvensi internasional, putusan-putusan pengadilan, hukum nasional yang berlaku, lex mercatoria, dan perjanjian para pihak.Sub-bab ketiga membahas mengenai perbedaan sistem hukum nasional, perbedaan bahasa, perbedaan mata uang, dan hambatan-hambatan hukum dalam pelaksanaan transaksi bisnis internasional.

Bab III merupakan bab yang membahas tentang sistem pembayaran dalam

transaksi bisnis internasional. Bab ini terdiri atas lima sub-bab yaitu: sistem

pembayaran dengan metode barter, sistem pembayaran prepayment dan advance

payment, sistem pembayaran open account, sistem pembayaran letter of credit,

dan sistem pembayaran commercial bill of exchange.

(28)

Bab IV merupakan bab yang membahas mengenai aspek hukum pembayaran dalam transaksi bisnis internasional menggunakan PayPal. Bab ini terdiri atas lima sub-bab yaitu: pengertian dan sejarah PayPal, mekanisme dan proses pembayaran dalam PayPal, legalitas PayPal sebagai cara pembayaran, perjanjian para pihak dalam penggunaan PayPal, hukum yang mengatur, pilihan forum penyelesaian sengketa, perlindungan hukum terhadap pengguna PayPal, dan akibat hukum penggunaan PayPal sebagai metode pembayaran dalam transaksi bisnis internasional.

Bab V merupakan bab penutup. Bab ini terdiri atas dua sub-bab yaitu

kesimpulan dan saran.

(29)

BAB II

ASPEK HUKUM DALAM TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL

A. Tinjauan Umum terhadap Transaksi Bisnis Internasional

1. Pengertian dan Karakteristik Transaksi Bisnis Internasional

Bisnis internasional tidak hanya sebatas ekspor impor seperti anggapan kebanyakan orang.Bisnis internasional memiliki ruang lingkup yang lebih luas, seperti yang dikemukakan John. H. Willes dalam bukunya yang berjudul

‘International Business Law’:

“International business, in the minds of most people, is the image of heavy crates being loaded onto overseas freighters, or perhaps the well-dressed businessperson negotiating deals in distant capitals. These images are part of international business, but the definition is much broader. Simply, international business is any domestic business operation that includes an international element.” 20

Bisnis internasional, menurut John. H. Willes, adalah bisnis domestik yang mana dalam pelaksanaannya mengandung unsur internasional. Unsur internasional yang dimaksud ialah adanya keterlibatan lebih dari dua negara yang berbeda. Adapun beberapa pengertian bisnis internasional menurut para ahli antara lain 21 :

1) Rugman dan Hodgetts

20

John H.Willes dan John A. Willes.International Business Law (New York: McGraw- Hill/Irwin, 2005). Hal.2.

21

Ratih Purbasari. Modul 1 Karakteristik Transaksi Bisnis Internasional.Diakses di

http://repository.ut.ac.id/3844/2/ADBI4432-M1.pdf tanggal 31 Oktober 2019 pukul 12.15.

(30)

“International business is the study of transactions taking place across national borders for the purpose of satisfying the needs of individuals and organizations.”

2) Griffin dan Pustay

“International business is any business transaction between parties from more than one country is part of international business.”

3) Ball dan Wendell (ahli bahasa Syahrizal Noor)

Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar, dan komunikasi massa.

Asawathappa, dalam ‘International Business’ mengemukakan cakupan dari bisnis internasional yakni:

“For the sake of clarity, international business may be understood as those business transactions that involve the crossing of national boundaries.

They include:

a. Product presence in different markets of the world b. Production bases across the globe

c. Human resource to contain high diversity

d. Investment in international services like banking, advertising, tourism, retailing, and construction

e. Transactions involving intellectual properties, such as copyrights, patents, trademarks, and process technology” 22

Aswathappa mengatakan bahwa transaksi bisnis internasional adalah transaksi yang terjadi antar batas wilayah negara. Transaksi ini mencakup adanya

22

Aswathappa.International Business (New Delhi: Tata McGraw-Hill, 2006). Hal.3.

(31)

keberadaan produk-produk dari berbagai negara di seluruh dunia, basis produksi di seluruh dunia, sumber daya manusia yang beragam, investasi dalam bidang jasa internasional seperti perbankan, periklanan, pariwisata, ritel, konstruksi dan transaksi yang meliputi hak kekayaan intelektual.

Dalam pelaksanaannya, bisnis internasional tidak jauh berbeda dengan bisnis domestik.Namun terdapat lebih banyak rintangan dalam menjalani bisnis internasional. Oleh karena dalam bisnis internasional meliputi dua atau lebih negara yang berbeda, maka hukum yang berlaku juga akan berbeda. Hal ini mengakibatkan harus adanya kesepakatan para pihak mengenai hukum mana yang akan diberlakukan dalam pelaksanaan bisnis mereka. Selain itu, perbedaan budaya dari pasar di negara lain juga menjadi salah satu rintangan. Pelaku bisnis harus beradaptasi dengan budaya tersebut agar bisnis yang dilakukannya dapat diterima di negara tujuannya.

Terdapat empat karakteristik terjadinya bisnis internasional sebagaimana diuraikan Aswathappa, antara lain 23 :

a. globalization of market presence b. globalization of supply chain c. globalization of capital base

d. globalization of corporate mindset.

Dalam marketing presence nya, pelaku bisnis tidak membatasi pasarnya hanya pada pasar domestik, namun juga pada pasar yang ada di seluruh dunia.Supply chain atau rantai pasok adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang

23

Ibid.

(32)

secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk pemasok, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan- perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik. 24 Dalam globalization of supply chain, pelaku bisnis berusaha untuk memperluas rantai pasok nya ke lokasi-lokasi yang paling optimal untuk bisnisnya.Lokasi ini tentu tidak terbatas pada dalam negeri saja, melainkan juga luar negeri. Contoh perusahaan yang memaksimalkan supply chain nya ialah Toyota. Dalam wilayah Asia Tenggara, Toyota mengekspor mesin diesel dari Thailand, transmisi dari Filipina, steering gear dari Malaysia, dan mesin dari Indonesia. 25

Capital base adalah modal dasar yang diinvestasikan di perusahaan yang bersangkutan. Pelaku bisnis, dalam menjalankan perusahaannya, berusaha menarik investor luar negeri untuk berinvestasi pada bisnisnya.Tokopedia, misalnya, meskipun e-commerce yang dijalankannya hanya untuk orang Indonesia, namun Tokopedia mendapat investasi dari Alibaba yang merupakan perusahaan asal China.

Globalization of corporate mindset ialah kemampuan perusahaan untuk memahami dan mengintegrasikan keberagaman antar budaya dan pasar dalam perusahaannya. Dalam pelaksanaannya, pelaku usaha perlu menerapkan terlebih dahulu glocal mentality, sebagaimana dikemukakan Svensson dalam jurnalnya yang berjudul ‘Glocalization of Business Activities: A Glocal Strategy Approach’.Glocal mentality adalah ketika pelaku usaha berpikir secara global dan

24

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00284-

MNTI%20Bab2001.pdf paragraf ke-1.Diakses pada tanggal 1 November 2019 pukul 10.17.

25

Aswathappa, Op.Cit., 4

(33)

lokal dalam waktu bersamaan.Berpikir lokal ialah memahami perbedaan budaya yang terdapat dalam perusahaan.

2. Latar Belakang Terjadinya Transaksi Bisnis Internasional

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya transaksi bisnis internasional. John. H. Willes mengungkapkan empat faktor terjadinya transaksi bisnis internasional, yaitu 26 :

a. Unsatisfied needs or available sources abroad b. Diversification of economic and business risk

c. Lower per unit costs of production, capacity utilization d. Increased global competition

Perbedaan kondisi geografis setiap negara berbeda, oleh sebab itu sumber daya yang dihasilkan oleh masing-masing negara berbeda.Indonesia, yang beriklim tropis yang sangat mendukung keberagaman flora dan fauna, memproduksi berbagai macam rempah-rempah. Rempah-rempah ini banyak dibutuhkan oleh negara barat yang tidak dapat memproduksi rempah-rempah karena kondisi geografis yang tidak memadai. Belanda merupakan salah satu pasar potensial bagi produk rempah-rempah asal Indonesia. Pada 2018, ekspor rempah-rempah Indonesia ke dunia mencapai USD 31,2 juta. Sementara, pada

26

John.H.Willes. Op.Cit. Hal. 9

(34)

triwulan ke-2 2019 ekspor rempah-rempah Indonesia ke Belanda tercatat sebesar USD 12,6 juta. 27

China, sebagai salah satu negara termaju di dunia, menjadi negara importir terbesar bagi Indonesia. Pada tahun 2018, impor di Indonesia dari China mencapai 28,49%. Jepang menduduki peringkat kedua sebagai negara importir dengan persentase impor mencapai 11,30%. 28 Perbedaan teknologi antara China dan Jepang sebagai negara maju paling maju di dunia dengan Indonesia yang hanya sebagai negara berkembang memicu terjadinya transaksi perdagangan ini.Indonesia sebagai negara berkembang tidak memiliki teknologi yang cukup memadai untuk memenuhi kepuasan kebutuhan masyarakatnya.

Pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari namanya kerugian.Untuk meminimalisir kerugian tersebut, pelaku usaha harus bijak dalam membagi aset-aset atau investasinya.Hal ini disebut dengan diversification.

Apabila seorang pelaku usaha menginvestasikan seluruh hartanya dalam saham satu perusahaan, maka resiko kerugian yang akan dialaminya besar karena bila saham perusahaan tersebut jatuh nilainya maka seluruh investasi yang dilakukannya akan rugi. Diversification tidak terbatas hanya pada bisnis atau perusahaan dalam negeri saja. Nick. K. Lioudis dalam artikelnya yang berjudul

‘The Importance of Diversification’ mengatakan bahwa, “Diversification also means you should look for investment opportunities beyond your own geographical borders. After all, volatility in the United States may not affect

27

Rina Anggraeni, Ekspor Rempah-Rempah Asal Indonesia ke Belanda Makin Digenjot, diakses di https://ekbis.sindonews.com/read/1423778/34/ekspor-rempah-rempah-asal-indonesia- ke-belanda-makin-digenjot-1564057645 tanggal 2 November 2019 pukul 14.55

28

Iswari Anggit, Sepanjang 2018, Ini Deretan Barang Impor yang Banjiri RI, diakses di

https://www.cnbcindonesia.com/market/20190115172626-17-50798/sepanjang-2018-ini-deretan-

barang-impor-yang-banjiri-ri tanggal 2 November 2019 pukul 16.04

(35)

stocks and bonds in Europe, so investing in that part of the world may minimize and offset the risks of investing at home.” 29

Pelaku usaha, dalam menjalankan bisnisnya, pada hakikatnya memiliki tujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Oleh karena itu, apabila hanya mengandalkan pasar dalam negeri, maka keuntungan yang didapat tidak akan maksimal. Sehingga pelaku usaha pasti berusaha untuk memperluas pasarnya hingga ke luar negeri.Ketika hal ini terjadi, maka terjadilah transaksi bisnis internasional. Dengan makin luasnya pasar, maka tingkat produksi akan semakin besar juga. Hal ini akan berdampak pada turunnya per unit costs of production sehingga keuntungan atau profit yang didapat akan semakin besar.

Selain yang telah diuraikan diatas, bersatunya negara-negara dalam suatu organisasi dalam rangka saling memenuhi kebutuhan satu sama lain juga melatarbelakangi terjadinya transaksi bisnis internasional. World Trade Organization atau WTO, yakni organisasi perdagangan antar negara terbesar di dunia, terdiri dari 160 negara anggota. WTO memiliki tujuan untuk mempermudah arus perdagangan antar negara. Hal ini dilakukan dengan cara memfasilitasi perdagangan seperti 30 :

a. Administering trade agreements

b. Acting as a forum for trade negotiations c. Settling trade disputes

d. Reviewing national trade policies

e. Assisting developing countries in trade policy issues, through technical assistance and training programmes

f. Cooperating with other international organizations.

29

Nick.K.Lioudis, The Importance of Diversification, diakses di

https://www.investopedia.com/investing/importance-diversification/ tanggal 2 November 2019 pukul 15.27.

30

https://www.wto.org/english/res_e/doload_e/inbr_e.pdf diakses pada tanggal 2

November pukul 14.48.

(36)

Beberapa organisasi perdagangan lainnya ialah AFTA (ASEAN Free Trade Agreement), NAFTA (North American Free Trade Agreement), APEC (Asia- Pacific Economic Cooperation), OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) dan masih banyak lagi. Kemajuan teknologi yang mempermudah mobilitas barang dan jasa juga menjadi salah satu faktor berkembangnya transaksi bisnis internasional.

3. Jenis-Jenis Transaksi Bisnis Internasional

Transaksi bisnis internasional dapat dilakukan melalui berbagai cara.

Selain ekspor dan impor, terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan dalam melaksanakan transaksi bisnis internasional, antara lain licensing, foreign direct investment (FDI), management contracts,dan turnkey operations.

a. Ekspor dan Impor

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri yang diproduksi di dalam

negeri.Barang yang diekspor mencakup bahan mentah, barang jadi atau setengah-

jadi, maupun barang pelengkap untuk suatu produk.Pasal 1 Angka 16 Undang-

Undang No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan menyatakan bahwa ekspor adalah

kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Pasal 1 Angka 4 UU No.2

Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia menyatakan bahwa

ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke luar

wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Pihak yang

melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir.Sebaliknya, pihak yang menerima

barang ekspor disebut dengan importir.Importir adalah pihak yang melakukan

(37)

kegiatan impor, yakni membeli barang dari luar negeri ke dalam negeri. Dalam UU Perdagangan, disebutkan bahwa impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Selain barang, perdagangan jasa juga termasuk ke dalam kegiatan ekspor-impor.Jasa yang dimaksud meliputi jasa distribusi, transportasi, pariwisata, bisnis, telekomunikasi, keuangan, komputer dan jasa terkait. 31 Ekspor dan impor biasanya disebut juga dengan perdagangan internasional.

Ekspor terdiri atas dua jenis, ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. 32 Ekspor langsung adalah ekspor yang terjadi secara langsung tanpa melalui perantara, sedangkan ekspor tidak langsung adalah ekspor yang terjadi melalui perantara. Fletcher mengatakan bahwa ekspor tidak langsung adalah

‘whereby small firms are involved in exporting, sourcing or distribution agreements with intermediary companies who manage, on their behalf, the transaction, sale or service with overseas company.’ 33 Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor, eksportir cenderung tidak mengenal pasar luar negeri yang dituju.Oleh sebab itu, perantara dibutuhkan dalam melancarkan kegiatan ekspor tersebut.Perantara membantu eksportir dalam menurunkan resiko dan ketidakpastian dalam usahanya di pasar asing.Perantara yang dimaksud yakni agen dan distributor yang terletak di dalam maupun di luar negeri.

Dalam kegiatan ekspor-impor, dokumen atau surat-surat merupakan hal yang sangat penting.Tanpa adanya dokumen yang disyaratkan, kegiatan ekspor- impor tidak dapat terlaksana.Dokumen tersebut penting bagi semua pihak yang

31

Panji Nurindra,Indra Prahasta,Bambang Sumarjono. Pentingnya Jasa Dalam Perdagangan Indonesia.Laporan Penelitian.2016.

32

John.H.Willes. Op Cit. Hal.250

33

Denise Fletcher. International Entrepreneurship and The Small Business.

Entrepreneurship & Regional Development.Vol.16 No.4.Hal.289-305.

(38)

terlibat dalam pembukaan Letter of Credit (L/C), seperti eksportir, importir, dan bank.Letter of Credit secara khusus menyatakan dokumen yang disyaratkan, antara lain: 34

i. Dokumen-dokumen pengangkutan, meliputi Bill of Lading, Air Waybill, atau Railway Consignment Note

ii. Invoice (Faktur), meliputi Proforma Invoice, Commercial Invoice, atau Consuler Invoice

iii. Dokumen asuransi, meliputi Insurance Police, Insurance Certificate, atau Cover Note

iv. Dokumen tambahan, meliputi Packing List, Certificate of Origin, Certificate of Inspection, Certificate of Quality, Manufacturer’s Quality Certificate, Certificate of Analysis, Weight Certificate, Measurement List, Sanitary, Health and Veterinary Certificate, Draft/Bill of Exchange, dan lain-lain.

b. Licensing

Dalam konteks transaksi bisnis internasional, John. H. Willes mengatakan bahwa ‘a license is a contractual agreement of a right to do or make use of intellectual property by a possessor of that right in one nation in favor of another person or business in another nation.’ Pengertian lain juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan licensing, yakni ‘license means a right or an authorization given by the owner of an intellectual property to someone else to use its

34

Adrian Sutedi. Hukum Ekspor Impor. (Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014). Hal.26-27.

(39)

intellectual property, which would without a license be unlawful.’ 35 Dari pengertian yang telah dikemukakan, dapat diketahui bahwa objek dari licensing adalah intellectual property rights atau hak kekayaan intelektual.

Intellectual property, menurut World Intellectual Property Organization (WIPO), adalah creations of the mind: inventions; literary and artistic works; and symbols, names and images used in commerce. 36 Sedangkan intellectual property rights, menurut sumber yang sama, ialah rights that allow creators, or owners, of patents, trademarks or copyrighted works to benefit from their own work or investment in a creation. Yang termasuk kedalam hak kekayaan intelektual antara lain paten, trademark, desain industri, indikasi geografis, hak cipta dan hak-hak terkait.

Pihak yang memberikan lisensi disebut licensor sedangkan pihak yang menerima lisensi disebut licensee.Pembayaran licensee kepada licensor dilakukan dengan memberikan royalti yang dihitung berdasarkan penghasilan yang didapat licensee dari objek yang dilisensikan. Selain sistem royalti, sistem pembayaran lain yang digunakan dapat berupa pembayaran flat fee atau lump sum kepada licensor.

Technology transfer merupakan suatu bentuk dari licensing. Untuk melakukan transaksi bisnis internasional melalui technology transfer, teknologi

35

Sumah Ramahchandran.An Introduction to Licensing.November 2009.Diakses di http://www.bioeconomycorporation.my/wpcontent/uploads/2011/11/downloads_aboutmalaysia/IP _Booklet_Licensing_V1.pdf pada tanggal 2 November 2019 pukul 15.50.

36

WIPO.What is Intellectual Property?.WIPO Publication No.450(E). Diakses di

https://www.wipo.int/edocs/pubdocs/en/intproperty/450/wipo_pub_450.pdf pada tanggal 2

November 2019 pukul 16.00.

(40)

yang bersangkutan haruslah terlebih dahulu didaftarkan hak kekayaan intelektual nya kemudian dilisensikan. Terdapat empat bentuk technology transfer yaitu: 37

i. Transfer teknologi yang dikembangkan di satu negara ke perusahaan/organisasi di negara lain;

ii. Transfer teknologi dari negara maju ke negara berkembang, dengan tujuan meningkatkan perkembangan ekonomi dan industri dari negara-negara berkembang;

iii. Transfer teknologi privat, yakni antara suatu perusahaan ke perusahaan lainnya;

iv. Transfer teknologi publik-privat, yakni antara institusi pendidikan tinggi atau pemerintahan ke perusahaan.

Pelaksanaan technology transfer tidak serta-merta terjadi. Oleh karena objek lisensinya adalah suatu teknologi, maka butuh asistensi lebih lanjut oleh licensor terhadap licensee setelah terlaksananya transaksi, seperti asistensi terhadap know-how dari teknologi yang bersangkutan, keahlian teknis, instalasi teknologi, pelatihan terhadap personil yang akan mengoperasikan teknologi yang bersangkutan, dan sebagainya.

Dalam pelaksanaannya, licensor dan licensee terikat pada hubungan hukum yang dituangkan dalam suatu perjanjian tertulis yang disebut perjanjian lisensi atau licensing agreement.Setiap perjanjian wajib mengatur mengenai pihak-pihak yang terikat, tujuan para pihak, dan tanggal dibuatnya perjanjian.Namun terdapat beberapa hal khusus yang wajib diatur dalam

37

Elias.G.Carayannis dan Jeffrey Alexander.Technology Transfer.Diakses di

https://www.referenceforbusiness.com/management/Str-Ti/Technology-Transfer.html tanggal 7

November 2019 pukul 13.01

(41)

perjanjian lisensi, seperti objek dari lisensi, esklusifitas lisensi yang diberikan, kerahasiaan, serta sistem pembayarannya. Hal-hal lain mengenai izin kepada licensee untuk mengubah objek lisensi juga wajib diatur dalam perjanjian.Pengaturan-pengaturan mengenai pemutusan perjanjian, pilihan hukum, dan force majeure juga wajib diatur sebagaimana perjanjian bisnis lainnya.

Apabila dalam pelaksanaan licensing, dibutuhkan asistensi dari licensor seperti technology transfer, hal tersebut juga wajib diatur dalam perjanjian lisensi.

Bentuk lain dari licensing adalah franchising. Franchising hampir sama dengan licensing namun memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan franchising ialah franchisor dan franchisee.Barbara Beshel mengemukakan pengertian dari franchise yaitu 38 :

‘A franchise is the agreement or license between two legally independent parties which gives:

i. A person or group of people (franchisee) the right to market a product or service using the trademark or trade name of another business (franchisor);

ii. The franchisee has the right to market a product or service using the operating methods of the franchisor;

iii. The franchisee has the obligation to pay the franchisor fees for these rights;

iv. The franchisor has the obligation to provide rights and support to franchisees.’

Objek dari franchising merupakan sebuah usaha, dimana dalam melisensikan usaha tersebut, tidak hanya hak kekayaan intelektual nya saja, namun juga meliputi teknologi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan usaha tersebut. Franchisor mengontrol secara langsung hal-hal seperti penentuan lokasi pembukaan franchise, desain dari franchise yang akan dibuka, teknik produksi,

38

Barbara Beshel. An Introduction to Franchising.(New York: IFA Educational

Foundation, 2001).

(42)

metode pembukuan, pemilihan personil/karyawan, pelatihan terhadap karyawan, sistem promosi dan sebagainya.

Charles. N. Internicola mengatakan bahwa ‘every franchise includes a license but not every license is a franchise.’ 39 Internicola juga mengatakan bahwa suatu license agreement akan menjadi franchise agreement apabila didalamnya mengatur hal-hal antara lain:

i. Kewajiban franchisee terhadap franchisor untuk membayar sejumlah uang yang disebut sebagai initial fee payment;

ii. Royalti atau biaya yang berulang kali wajib dibayar franchisee kepada franchisor;

iii. Kontrol oleh franchisor terhadap advertising program;

iv. Kontrol oleh franchisor terhadap pelaksanaan usaha oleh franchisee.

c. Foreign Direct Investment (FDI)

FDI atau penanaman modal asing menurut Pasal 1 Angka 3 dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Penanam modal asing dapat berupa perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing.

Maitena Duce mengatakan bahwa:

39

Charles N Internicola. Licensing VS Franchising: Is There Really A Difference. The

Internicola Law Firm. 2019.

(43)

‘According to the IMF and OECD definitions, direct investment reflects the aim of obtaining a lasting interest by a resident entity of one economy (direct investor) in an enterprise that is a resident in another economy (the direct investment enterprise). The “lasting interest” implies the existence of a long-term relationship between the direct investor and the direct investment enterprise and a significant degree of influence on the management of the latter.’ 40

Foreign Direct Investment (FDI) adalah investasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau pelaku usaha di suatu negara ke perusahaan di negara lain.

Investor ini dapat berupa individu, badan usaha, maupun pemerintah. FDI dapat dilakukan dalam beberapa bentuk antara lainbranch operations, associates, subsidiaries, dan joint ventures.

Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), branch dalam FDI adalah ‘any unincorporated direct investment enterprise in the host country fully owned by its direct investor.’ Branch operation artinya suatu perusahaan atau usaha di suatu negara membuka cabang di negara lain. Pembukaan cabang initidak berarti dibentuknya suatu entitas baru karena masih dalam bentuk usaha dan kepemilikan yang sama.

Associates adalah ketika investor asing memiliki saham antara 10% hingga 50% di suatu perusahaan.Apabila saham yang dimiliki dibawah 10% maka OECD mengkategorikannya sebagai investasi saham atau investasi tidak langsung.Subsidiaries adalah anak perusahaan.Investor asingnya disebut sebagai parent company atau holding company.FDI disebut sebagai subsidiaries apabila parent/holding company memiliki saham diatas 50%. Apabila saham yang dimiliki 100%, maka disebut sebagai wholly owned subsidiaries. Subsidiaries dan

40

Maitena Duce. Definitions of Foreign Direct Investment (FDI):A Methodological Note.

Juli 2003.

Referensi

Dokumen terkait

5) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dalam rangka menunjang perbaikan regulasi pengusahaan UCG diperlukan litbang UCG di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan mengingat

Dalam menulis karya sastra, seorang penulis memiliki gaya atau caranya masing- masing yang akan menjadi ciri khasnya. Adapum alasan penulis memilih judul ini yaitu untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

[r]

Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin yang khusus disediakan dan atau diberikan

Dengan adanya pemancar ini, maka penjaga penjara dapat memantau posisi setiap narapidana melalui sebuah layar besar yang dihubungkan langsung dengan sebuah satelit yang pada

Untuk mencapai keuntungan maksimal pada bulan April 2004, kombinasi produksi dari ketiga jenis roti untuk dapat memaksimalkan laba adalah dengan memproduksi roti coklat sebanyak

Hasil penelitian untuk faktor permintaan secara simultan ada pengaruh nyata antara tingkat pendapatan, selera, jumlah tanggungan dan harapan masa yang akan datang