• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN PELATIHAN PRODUK MAKANAN TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN SISWA DI SMK ANANDA BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN PELATIHAN PRODUK MAKANAN TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN SISWA DI SMK ANANDA BEKASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN PELATIHAN PRODUK MAKANAN TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN SISWA DI SMK

ANANDA BEKASI

The Analysis Food Product Training Compared to the Skills Abilities Relationship (Case Study at Vocational School SMK Ananda Bekasi)

AGUS HERMAWAN 1 , LIES MAISAROH 2 [email protected] 1 , [email protected] 2

Program Studi Manajemen Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi

ABSTRACT

This study aims to determine and analyze the relationship between food product training and the ability of students' skills at SMK Ananda Bekasi. Education is a form of human effort in improving its quality as a human being that can be done individually or in groups, Ananda Bekasi Vocational School which has a Hospitality Accommodation major where in class IX they get training material for food product training. This study uses historical-secondary data of grades IX grade students for the period 2017-2019, obtained a total of 78 students, then the data was cleaned to be processed. After testing with SPSS 25.0 software, the mean value of the training variable (X) 338.67 and the ability skills (Y) 167.47, the normality of the data obtained were normally distributed, the linear regression test obtained a significance result of 0.012, where it was less than 0, 05 it can be concluded that the training variables and skills ability have a correlation, the simulltan test obtained a value of 0.284 with the conclusion that the results of a close relationship (simultaneous) is low between the training variables (X) and skills ability (Y) with partial tests found a positive relationship and coefficient of determination (R2) 8.1%.

Keywords: food product training, ability skills, linear regression, simultaneous correlation, partial correlation

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha manusia dalam meningkatkan kualitasnya sebagai manusia yang dapat dilakukan secara individual maupun secara berkelompok. SMK Ananda Bekasi yang mempunyai jurusan Akomodasi Perhotelan berupaya ingin mengembangkan kemampuan dari siswa dan siswinya sebelum mereka masuk ke dalam dunia kerja sesungguhnya dengan cara melakukan pelatihan produk makanan.

Dalam upaya pengembangan

pelatihan produk makanan ini, mengalami

berbagai kendala atau permasalahan di

antaranya dari segi fasilitas dan peralatan

yang kurang memadai, guru/pengajarnya

yang bukan praktisi, serta pola pengajaran

yang dirasa kurang diminati siswa. Siswa

kelas XI melakukan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) di hotel selama enam

bulan, salah satu bentuk implementasi

secara sistematis dan sinkron antara

program penguasaan keahlian yang

diperoleh melalui kegiatan kerja secara

(2)

langsung di dunia kerja. Salah satu feedback atau respon yang disampaikan kepada pihak sekolah dari pihak hotel yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan siswa khususnya pada produk makanan yaitu makanan pembuka, utama dan penutup.

Uraian latar belakang yang telah dipaparkan penulis sebagai mahasiswa Program Studi Manajemen Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi merasa tertarik untuk meneliti apakah ada Hubungan Pelatihan Produk Makanan terhadap Kemampuan Keterampilan Siswa Khususnya Kelas XI Jurusan Akomodasi Perhotelan di SMK Ananda Bekasi?

Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah hubungan secara simultan variabel pelatihan produk makanan terhadap kemampuan keterampilan siswa kelas XI jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Ananda Bekasi.

2. Bagaimanakah hubungan secara parsial pelatihan produk makanan terhadap kemampuan keterampilan siswa kelas XI jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Ananda Bekasi.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai:

1. Hubungan secara simultan variabel pelatihan produk makanan terhadap kemampuan keterampilan siswa kelas XI jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Ananda Bekasi.

2. Hubungan secara parsial pelatihan produk makanan terhadap kemampuan keterampilan siswa kelas XI jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Ananda Bekasi.

KAJIAN TEORI 1. Pelatihan

Goldstein dan Gressner (1988) dalam Kamil (2010:6) mendefinisikan pelatihan sebagai usaha sistematis untuk menguasai keterampilan, peraturan, konsep, ataupun cara berperilaku yang berdampak pada peningkatan kinerja. Selanjutnya menurut Dearden (1984) dalam Kamil (2010:7) yang menyatakan bahwa pelatihan pada dasarnya meliputi proses belajar mengajar dan latihan bertujuan untuk mencapai tingkatan kompetensi tertentu atau efisiensi kerja.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan merupakan suatu bentuk bantuan dalam proses pembelajaran yang terorganisir dan sistematis dengan jangka waktu yang relatif singkat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan yang sifatnya praktis guna mencapai tujuan tertentu.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan

Faktor-faktor pelatihan menurutTriton (2005 :87), sebagai berikut:

a. Tujuan

Pelatihan merupakan tujuan yang ditetapkan, khususnya terkait dengan penyusunan rencana aksi (action play) dan penetapan sasaran, serta hasil yang diharapkan dari pelatihan yang

b. Sasaran

Sasaran pelatihan harus ditentukan dengan kriteria yang terinci dan terukur (measurable).

c. Pelatih

Mengingat pelatihan umumnya berorientasi

pada peningkatan keterampilan, maka para

pelatih yang dipilih untuk memberikan

materi pelatihan harus benar-benar memilih

(3)

kualifikasi yang memadai sesuai bidangnya, profesional, dan kompeten.

d. Materi

Pelatihan sumber daya manusia memerlukan materi atau kurikulum yang sesuai dengan tujuan pelatihan sumber daya manusia yang hendak dicapai oleh organisasi.

e. Metode

Metode pelatihan akan lebih menjamin berlangsungnya kegiatan pelatihan sumber daya manusia yang efektif apabila sesuai dengan jenis materi dan kemampuan peserta pelatihan. f. Peserta pelatihan Peserta pelatihan tentunya harus diseleksi berdasarkan persyaratan tertentu dan kualifikasi yang sesuai

Produk Makanan

Produk makanan adalah pengetahuan di bidang boga ,seni mengolah makanan yang mencakup ruang lingkup makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup, yang bersifat tradisional maupun Internasional.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Hizair (2013 : 558) produk makanan sendiri diartikan sebagai “Teknik mengolah dan menyediakan makanan”. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan produk makanan adalah aktivitas yang dilakukan siswa guna memperoleh dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam teknik mengolah dan menyediakan makanan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek.

2. Kemampuan Keterampilan

Menurut Gordon, kemampuan keterampilan adalah kemampuan kognitif untuk melakukan fungsi fungsi pekerjaan.

Menurut Higgins, kemampuan keterampilan adalah kemampuan dalam tindakan dan memenuhi suatu tugas. Menurut Iverson, kemampuan keterampilan adalah

kemampuan untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan skill adalah kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara efektif dan efisien.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Keterampilan

Menurut Widayatun (2005), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kemampuan keterampilan secara langsung, yaitu:

1. Motivasi

Merupakan sesuatu yang dapat membangkitkan keinginan dalam diri seseorang untuk melakukan berbagai tindakan. Melalui motivasi ini seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuai dengan prosedur yang sudah diajarkan.

2. Pengalaman

Melalui pengalaman dapat memperkuat kemampuan seseorang dalam melakukan sebuah tindakan (keterampilan).

Pengalaman membangun seseorang untuk dapat melakukan tindakan- tindakan selanjutnya menjadi lebih baik dikarenakan telah melakukan

tindakan-tindakan di masa lampau.

3. Keahlian

Keahlian yang dimiliki seseorang akan membuat orang tersebut lebih terampil dalam melakukan keterampilan tersebut. Melalui keahlian yang dimiliki juga akan membuat seseorang mampu melakukan sesuatu sesuai dengan yang sudah diajarkan.

4. Siswa

Siswa merupakan pelajar yang duduk di meja belajar strata sekolah dasar maupun menengah pertama (SMP), sekolah menengah ke atas (SMA).

Siswa-siswa tersebut belajar untuk

mendapatkan ilmu pengetahuan dan

untuk mencapai pemahaman ilmu yang

telah didapat

(4)

di dunia pendidikan. Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri (Kompas,1985).

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif, menggunakan data sekunder yaitu data yang berdasarkan hasil nilai pelatihan produk makanan yang diolah secara kuantitatif dan diperoleh dari hasil penilaian selama 3 tahun (data historis) siswa kelas XI jurusan akomodasi perhotelan SMK Ananda Bekasi Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Akomodasi Perhotelan periode tahun 2017.

2020 di SMK Ananda Bekasi berjumlah 78 siswa. Sampel yang digunakan adalah keseluruhan dari total populasi yaitu berjumlah 78 siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya adalah data historis (penilaian pelatihan dan keterampilan siswa). Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku dan berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang (Sugiyono, 2007:213). Metode dokumentasi menurut Arikunto (2006:231) yaitu mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, dan sebagainya. Teknik dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara melihat data nilai rapor mata pelajaran produk makanan kelas XI jurusan Akomodasi Perhotelan tiga tahun terakhir.

Tabel 1 Instrumen Pengumpulan Data

No Jenis Data IPD Objek/Informan

1. Nilai Pengetahuan Dokumenter Dokumen dan Guru 2. Nilai Keterampilan Dokumenter Dokumen dan Guru 3. Nilai Akhir Dokumenter Dokumen dan Guru 4. Struktur Organisasi

Program Keahlian Akomodasi Perhotelan

Dokumenter Dokumen dan Kaprog

5. Sumber Daya Manusia/

Guru Akomodasi

Perhotelan

Dokumenter Dokumen dan Bag. HRD

(Sumber: Data diolah oleh penulis)

(5)

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini informan yang diteliti berjumlah 78 orang yang diambil dari data siswa kelas xi jurusan akomodasi

perhotelan tahun 2017-2020. Informan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan.

Jenis Kelamin Informan Tabel 2 Persentase Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (Siswa) Persentase (%)

Laki-laki 22 28%

Perempuan 56 72%

Total 78 100 %

(Sumber: Data diolah penulis dari hasil pengumpulan) Uji Validitas

Hasil penelitian uji validitas menggunakan program IBM SPSS versi 25 korelasi product moment yaitu nilai r hitung lebih besar dari r tabel α= 0,05; n = 78 (0,284) atau r hitung > r tabel (0,284) maka item pernyataan tersebut adalah valid, berikut adalah hasil uji validitas instrumen penelitian.

Uji Normalitas

Sebelum peneliti menguji analisis regresi dan uji korelasi antar variabel pelatihan (X) dan kemampuan keterampilan (Y), maka peneliti ingin menguji normalitas masing-masing variabel, apabila hasilnya normal maka analisis regresi dan uji korelasi dapat dilakukan, hasil uji normalitas dari SPSS 25.0 didapatkan hasil di bawah ini:

Tabel 3 Tests of Normality

Uji Normalitas

Kolmogorov Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Pelatihan ,079 78 ,200 * ,986 78 ,548

Kemampua n

Keterampila n

,087 78 ,200 * ,918 78 ,000

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Data diolah (historis-sek under) (2020)

Dari hasil pengolahan uji normalitas, didapatkan hasil signifikansi 0,200 untuk variabel pelatihan dan 0,200 untuk variabel

kemampuan keterampilan (lihat hasil

gambar kolmogorov-smirnov), karena di

atas signifikansi 0,05 (sig. >0.05) maka

dapat

(6)

disimpulkan data berdistribusi normal, sehingga peneliti melanjutkan ke uji analisis regresi linear.

Regresi linear

Analisis regresi linear adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat yang ditampilkan dalam bentuk regresi.

Dibawah (di bawah) ini gambar hasil analisis linear yang telah diolah di aplikasi SPSS 25.0 :

Tabel 4 Variabel enter

Sumber: Data diolah (historis-sek under) (2020)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pelatihan sebagai variabel independen dan kemampuan keterampilan sebagai variabel dependen dengan metode yang digunakan

adalah metode enter, di mana variabel penelitian (X) mempengaruhi variabel kemampuan keterampilan

(Y).

Tabel 5 Hasil Regresi Linear

Sumber : Data diolah (historis -sekunder) (2020)

Dari hasil pengambilan keputusan di atas, diketahui Signifikansi F Change yang didapatkan adalah 0,012, di mana itu kurang dari 0,05, maka dapat kita simpulkan bahwa variabel pelatihan mempunyai korelasi terhadap variabel kemampuan keterampilan.

Korelasi Simultan

Dari hasil olah data di SPSS 25.0

untuk mengetahui uji korelasi simultan

(keeratan hubungan antar variabel)

didapatkan hasil seperti dibawah ini:

(7)

Tabel 6

Hasil Regresi Linear (Korelasi Simultan)

Sumber : Data diolah (historis-sek under) (2020)

Maka didapatkan hasil derajat keeratan hubungan (simultan) yang rendah antara variabel pelatihan (X) dan kemampuan

keterampilan (Y). Saat peneliti uji kembali dengan korelasi pearson di SPSS 25.0, didapatkan hasil seperti di bawah ini:

Correlations

Tabel 7

Hasil Korelasi Uji Pearson

Pelatihan Keterampilan

Pelatihan Pearson Correlation 1 ,284 *

Sig. (2-tailed) ,012

N 78 78

Kemampuan Keterampilan

Pearson Correlation ,284 * 1

Sig. (2-tailed) ,012

N 78 78

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber: Data diolah (historis-sek under) (2020)

Didapatkan hasil yang sama dari uji regresi linear, di mana signifikansi sebesar 0,012, dan ini kurang dari 0,05 dengan korelasi keeratan hubungan 0,284 pada 78 sampel data sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian (X) dan variabel keterampilan (Y) mempunyai korelasi

dengan tingkat keeratan hubungan (simultan) rendah .

Korelasi Parsial

Dari hasil uji korelasi parsial menggunakan

SPSS 25.0, didapatkan hasil data seperti

dibawah ini:

(8)

Tabel 8

Hasil Regresi Linear (Korelasi Parsial)\

Sumber: Data diolah historis-sek under (2020)

Maka didapatkan hasil r hitung adalah 0,284 dimana untuk mengetahui korelasi parsial kita lihat r tabel pada nomor 78 (n-2) 1,991673 (t tabel

nomor 76), karena r hitung > r tabel (0,284

> 0,2387) , didapatkan hasil korelasi parsial

yang positif dengan derajat hubungan yang rendah, di mana artinya Hubungan positif dengan derajat yang rendah antara variabel pelatihan dan kemampuan keterampilan.

Koefisien Determinasi (R 2 )

Dari hasil olah data di SPSS 25.0 didapatkan hasil koefisien determinasi (R 2 ), seperti gambar di bawah ini:

Tabel 9

Hasil Regresi Linear (Koefisien Determinasi)

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa besarnya nilai korelasi/hubungan (R) antara variabel pelatihan (X) dan variabel kemampuan keterampilan (Y) adalah sebesar 0,284 lalu dengan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,081, yang mengandung arti bahwa pengaruh variabel independen dalam hal ini pelatihan terhadap variabel dependen dalam hal ini kemampuan keterampilan adalah sebesar 8,1%, sedangkan sisanya 91,9% oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hasil uji koefisien determinasi tersebut

memberikan makna bahwa masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi kemampuan keterampilan siswa.

PENUTUP

Kesimpulan & Saran

Berdasarkan penelitian untuk mengetahui

hubungan pelatihan produk makanan

terhadap kemampuan keterampilan siswa

SMK Ananda Bekasi, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

(9)

1. Hasil uji korelasi simultan didapatkan nilai 0,284 dengan kesimpulan hasil keeratan hubungan (simultan) yang rendah antara variabel pelatihan (X)

dan melebihi dari r tabel yang dijadikan perbandingan, maka hasil korelasi parsial dinyatakan positif.

2. kemampuan keterampilan (Y).

Variabel pelatihan terhadap kemampuan keterampilan baru secara simultan berpengaruh positif dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 8,1%, sedangkan sisanya 91,9% oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti motivasi, literasi dan masih banyak lagi.

3. Saran untuk pihak sekolah khususnya jurusan Akomodasi Perhotelan agar lebih banyak melakukan kegiatan

pelatihan produk makanan dan senantiasa memperbaharui materi pelatihan sesuai kebutuhan dunia industri terkait agar kemampuan dan keterampilan siswa lebih berkembang lagi.

4. Saran bagi peneliti selanjutnya agar menambah beberapa variabel independen yang lain seperti motivasi untuk kajian ilmiah berikutnya supaya kesimpulan yang didapatkan

baik dan detail.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan Keempat Belas. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bartono, P.H.dkk. 2010. Dasar-Dasar Food Product. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Daft, Richard L.. 2011. Era Baru Manajemen. Terj. Edisi kesembilan buku II bekerja sama dengan Tita Maria Kanita. Jakarta: Salemba.

Dessler, Gary. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia .Edisi kesepuluh jilid I bekerja sama dengan Paramita Rahayu. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Ghozali, I. 2014. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi Dengan IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit Undip.

Meredith, G. G. 2000. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Nugroho, B. A. 2013.

Moekijat. 1999. Manajemen Sumber Daya

Manusia: Manajemen

Kepegawaian. Bandung: Mandar Maju.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terj. Edisi kesepuluh jilid I bekerja sama dengan Penerbit Erlangga. Jakarta:

Erlangga.

Morgan, William J.,Jr.1997. Food &

Beverage Management and services.Florida: Educational Institute of The American Hotel &

Motel Association.

Novianti, N.R. 2011. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: PT Prestasi Pustaka Raya.

Priyatno Duwi. (2012). Belajar cepat olah data statistik dengan SPSS.

Yogyakarta: Andi.

Rasyid, H. & Mansur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Cetakan pertama.

Bandung: CV Wacana Prima.

Ridwan. 2010. Pengantar Statistik Untuk Penelitian Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis.Cetakan kesatu. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Riyanti, B. P. D. (2003). Analisis Regresi Linear ganda Dengan SPSS.

Jakarta: Graha Ilmu.

Simanjuntak,Lisna. 2013. Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja kelas X. Direktorat Pembinaan SMK.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sri Indriati, SE.,S.S.Par.,M.B.A. 2018.

Food & Beverage. edisi revisi.

Yogyakarta : Penerbit Andi.

(11)

Sumiati, Tuti. 2013. Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja Bidang Makanan I. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan SMK.

Surya, Febri. 2017. Buku Pengayaan Boga Dasar. Yogyakarta: Penerbit Indopublika.

Susana, Dita. 2017. Food and Beverage, Layanan makanan dan Minuman.

Yogyakarta: Istana Media.

Volk, Wesley A dan Wheeler, Margaret F.

1990. Mikrobiologi Dasar.

Diterjemahkan oleh Soenartono Adisoemarto. Edisi Kelima. Jilid 2.

Jakarta : Erlangga.

Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar

Manajemen. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Gambar

Tabel 1  Instrumen  Pengumpulan  Data
Tabel 3   Tests of Normality
Tabel 4  Variabel  enter

Referensi

Dokumen terkait

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari informan Camat Sukadana, Kepala Desa di Kecamatan Sukadana, Ketua dan anggota Satuan Pelaksana

• Hasil analisa struktur yang telah dilakukan pada perencanaan Gedung Bupati Lombok Timur dituangkan pada gambar teknik yang terdapat pada

 Tiap perwakilan kelompok melakukan share screen secara bergiliran dan menampilkan video rekaman produk disenfektan dan pompa disenfektan yang dibuat secara

 Kuliah&Diskusi [TM:1x(1x60”)] Tugas : meringkas dan mengkaji Konsep Kebidanan Komunitas  [BT+BM:(1+1)x(2x60”)] CTJ Cooperative learning Ketepatan penguasaa n Quis

Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang merupakan data yang diperoleh melalui data laporan tahunan pada perusahaan

AGAMA ISLAM ARDANI ISKANDAR, M.Ag AKUNTANSI BIAYA PANDI AFANDI, SE, M.Si E-COMMERCE WIENDY KUSUMA, ST 14.15 - 15.45 A MANAJEMEN MADA ADI WIBOWO,SE,MM BHS.. INGGRIS II AMBAR

Pertumbuhan dan perkembangan ternak babi yang dilahirkan oleh induk yang disuntik gonadotropin menunjukkan hasil yang secara fenotipik lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol