33 BAB IV
METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian
Metode Eksperimental digunakan dalam penelitian ini, dengan membandingkan pengaruh variasi kadar polietilen glikol (PEG) 1500 pada sediaan masker gel peel-off ekstrak daun teh hijau (Camelliasinensis L.) kombinasi kojic acid menggunakan polivinil alcohol (PVA) terhadap karakteristik fisik, kimia (organoleptis, viskositas, homogenitas, daya sebar, waktu mengering, dan pH) dan Stabilitas sediaan.
4.2. Variabel Penelitian 4.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah kadar polietilen glikol (PEG) 1500 3%, 5% dan 7%.
4.2.2 Variabel Tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah karakteristik fisika, kimia (organoleptis, viskositas, homogenitas, daya sebar, waktu mongering dan pH) dan stabilitas pada sediaan makser gel peel-off ekstrak daun teh hijau kombinasi kojic acid.
4.3. Tempat dan Waktu Penelitian 4.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Formulasi Sediaan Farmasi dan Laboratorium Kimia Terpadu II Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2021 sampai dengan bulan Juni 2021.
4.4. Bahan
Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah daun teh hijau (Camelliasinensis L.), kojic acid, PVA (Polivinil Alkohol), Polietilen glikol 1500, Propilenglikol, Metil paraben (Nipagin), Propil paraben (Nipasol), Vitamin C, dan Aquadest.
4.5. Alat dan Instrumen
Alat yang akan digunakan pada penelitian ini meliputi mortar dan stemper, beaker glass, cawan porselen, dan gelas ukur. Instrumen yang akan digunakan meliputi pH meter basic 20+, Neraca analitik digital, Brookfield Engineering, oven, hotplate, dan peralatan uji daya sebar.
4.6. Metode Kerja
4.6.1 Pembuatan Eksrak Daun Teh Hijau
Daun teh hijau segar 15 kg di rajang lalu dicuci, didiamkan ± selama 15 menit sampai airnya turun. Daun teh hijau yang sudah bersih dijemur selama ±3 jam dibawah sinar matahari. Daun teh hijau yang dijemur ditutupi menggunakan jaring hitam (paranet) dan diangin-angin selama 5 hari. Kemudian daun teh hijau yang sudah kering ditimbang dan didapat simplisia kering sebanyak 1,5 kg.
Pada penelitian ini menggunakan metode maserasi karena metode ini dianggap adalah metode yang sederhana sehingga mudah dilakukan. Simplisia daun teh hijau sebanyak 1,5 kg diserbukan dengan mesh 4/18, serbuk daun teh hijau ditambahkan dengan pelarut etanol 96% dengan perbandingan 1:10L, digunakan pelarut etanol untuk menghasilkan ekstrak yang kental sehingga lebih mempermudah proses identifikasi. kemudian campuran serbuh daun teh hijau dan pelarut etanol, diaduk selama 3 jam kemudian diendapkan selama 32 jam.
Pemisahan ampas dan pelarut dilakukan dengan menggunakan cara penyaringan menggunakan kertas khusus penyaring. Ampas daun teh hijau dibuang dan ekstrak cair daun teh hijau diuapkan menggunakan alat Rotapavor selama 8 jam dan didapat ekstrak cair, kemudian ekstrak cair tersebut dipindahkan kedalam rotapavor yang lebih kecil dan dirotari selama 5 jam, hal ini dilakukan untuk menguapkan atau
menghilangkan pelarut yang terdapat dalam ekstrak sehingga didapat ekstrak kental dengan randemen. (Endarini, 2019).
4.6.2 Pembuatan Masker Gel Pell-Off Ekstrak Daun Teh Hijau
Penelitian ini diawali dengan pembuatan sediaan masker gel peel-off dengan bahan aktif ekstrak daun teh hijau kombinasi kojic acid dengan basis PVA 12% dan variasi kadar PEG 1500. Terdapat 3 formula masker gel peel-off yang adakan diuji karakteristik fisika, kimia (viskositas, homogenitas, daya sebar, waktu mengering, dan pH) dan stabilitas sediaan. Formula I mengandung PEG 1500 (3%), formula II mengandung PEG 1500 (5%), formula III mengandung PEG 1500 (7%). Semua diuji dan dilakukan replikasi 3 kali dengan bobot sediaan 100 gram. Skema kerja dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut.
Gambar 4. 1 Cara Pembuatan Masker Gel Peel-off.
4.7. Rancangan Penelitian
Penelitian ini terdapat 3 formula peel-off ekstrak daun teh hijau kombinasi kojic acid.
Pembuatan sediaan masker gel peel-off ekstrak daun teh hijau (camellia sinensis) kombinasi kojid acid menggunakan basis polietilen glikol (PEG) 1500 dan
polivinil alkohol (PVA)
Formula II dengan PEG
1500 5%
Formula III dengan PEG
1500 7%
Formula I dengan PEG
1500 3%
Evaluasi sediaan meliputi uji karakteristik fisik (organoleptis, viskositas, homogenitas, daya sebar, waktu mengering), uji karakteristik kimia (pH) dan
stabilitas
Analisis data
4.7.1 Formula Sediaan Masker Gel Peel-off ekstrak daun teh hijau kombinasi kojic acid
Bahan dan jumlah yang digunakan dalam formulasi basis Gel Peel-off dapat dilihat pada tabel IV.I.
Tabel IV. I Bahan dan Jumlah yang Digunakan Dalam Formulasi Basis Peel-off Mask.
4.7.2 Cara pembuatan Masker Gel Peel-off Ekstrak Daun Teh Hijau Kombinasi Kojic Acid
Disediakan alat dan bahan yang dibutuhkan,ditimbang semua bahan yang digunakan untuk membuat formula. Pembuatan Masker Gel Peel-off diawali dengan mengembangkan PVA (Polivinil alcohol) kedalam aquadest panas (4 kali
No Bahan Fungsi
Formula (%)
I II III
1 Ekstrak daun teh hijau
Bahan aktif 2 2 2
2 Kojic acid Bahan aktif 1 1 1
3 Polivinil alcohol (PVA)
Film former agent 12 12 12
4 Polietilen glikol 1500
Plasticizer 3 5 7
5 Propilenglikol Humektan 8 8 8
6 Metil Paraben (Nipagin)
Pengawet 0,18 0,18 0,18
7 Propil paraben (Nipasol)
Pengawet 0,02 0,02 0,02
8 Vitamin C Antioksidan 0,5 0,5 0,5
9 Aquadest Pelarut Ad
100
Ad 100
Ad 100
berat PVA) pada beaker glass kemudian ditutup dengan alumunium foil, foil lalu dipanaskan diatas hotplate dengan suhu 800C selama 15 menit. PVA didiamkan selama satu malam atau 12 jam hingga mengembang sempurna dan terbentuk basis gel PVA yang homogen. Selanjutnya Polietilenglikol 1500 dan kojic acid dilarutkan menggunakan aquadest di dalam mortar. Larutkan metilparaben, propilparaben menggunakan propilenglikol di beaker glass diaduk hingga homogen lalu tambahkan polivinil alkohol yang telah dikembangkan dalam mortir aduk hingga terbentuk basis gel. Vitamin C dilarutkan dengan aquadest kemudiaan dimasukkan kedalam mortir lalu aduk hingga homogen. Kemudian menambahkan ekstrak daun teh hijau ke dalam basis masker sambil terus diaduk sehingga terbentuk sediaan masker gell peel-off sambil diaduk hingga homogen.
Gambar 4. 2 Formula Masker gel Peel-off.
4.7.3 Spesifikasi Sediaan
Tambahkan Vitamin C aduk sampai homogen PVA + aquadest
pada hotplate 800C sampai larut dan ditunggu ±12 jam hingga mengambang sempurna
PEG 1500 +kojic acid + aquades 30 ml ad larut
Nipagin+ nipasol dilarutkan kedalam propilenglikol
Campur (dalam mortir) aduk sampai homogen
Campur (dalam mortir) aduk sampai terbentuk basis gel
Tambahkan ekstrak daun teh hijau hingga terbentuk sediaan masker gel peel-off
Tabel IV. II Spesifikasi Sediaan
No Karakteristik Spesifikasi
1 Organoleptis Warna : Hijau
Bau : Khas daun teh Tekstur : Lembut (Gel)
2 Viskositas 2000 - 50000 cPs
3 Ph 4,5 – 6,5
4 Homogenitas sediaan Homogen
5 Waktu mengering Kurang dari 30 menit
6 Daya sebar 5,0 – 7,0 cm
4.8. Evaluasi Sediaan
4.8.1 Evaluasi Fisik Sediaan 1. Uji Organoleptis
Dilakukan dengan cara mengamati secara langsung yakni bentuk, warna dan bau dari sediaan masker gel peel-off yang telah dibuat (Septiani et al., 2011).
2. Uji Homogenitas
Pada pengujian ini dilakukan dengan cara yakni diambil 0,1 gram sediaan, kemudian dioleskan pada kaca transparan lalu diamati apakan terdapat bagian yang tidak tercampur dengan baik (Muflihunna et al., 2019).
3. Uji Viskositas Dan Tipe Aliran
Pengujian ini dilakukan dengan cara disiapkan sediaan masker gel peel-off sebayak 50 gram diukur menggunakan alat viskometer Brookfield dengan ukuran spindel dan kecepatan putaran yang akan digunakan diatur, dan selanjutnya alat dinyalakan, dan viskositas dari masker wajah gel akan terbaca. Viskositas dilihat pada skala dalam alat setelah tercapai kestabilan (Media Farmasi Indonesia, 2004).
Nilai viskositas sediaan gel yang baik yaitu 2000- 50000cPs (Kartikasari &
Anggraini, 2018). Tipe aliran diliat pada reogram dan data yang diperoleh dapat
ditentukan tekanan geser (shearing stress/sumbu y) dan kecepatan geser (rate of share/ sumbu x) ialah sebanding sehingga aliran yang diperoleh ialah aliran plastis karena menunjukkan sifat dari aliran plastis merupakan garis lurus dengan interst pada sumbu tekanan geser (Sholikhah & Apriyanti, 2020). Pengujian sifat alir dilakukan dengan mengubah-ubah rpm sehingga didapat nilai viskositas pada berbagai rpm. Sifat alir dapat diketahui dengan cara membuat kurva antara kecepatan geser (rpm) dengan gaya (dyne/cm2). Pengujian viskositas dilakukan 3 kali replikasi. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3 kali replikasi.
4. Uji Daya Sebar
Pada evaluasi ini sediaan ditimbang sebanyak 1 gram diletakan diatas kaca yang berukuran sebesar 20x20 cm, kemudian bagian atasnya diberi lempeng kaca yang sama, dan digunakan pemberat diatasnya menggunakan anak timbang, lalu diberi rentangwaktu 1 menit. Kemudian diameter penyebaran diukur. Daya sebar yang diinginkan pada sediaan topikal yakni antara 5,0-7,0 cm (Andini et al., 2017).
hal ini dilakukan sebanyak 3 kali replikasi.
5. Waktu Mengering
Evaluasi waktu mengering dari suatu sediaan masker peel-off merupakan salah satu parameter penting yang perlu diketahui. Hal ini dapat disebabkan karena suatu formulasi sediaan masker peel-off yang memiliki waktu mengering lebih singkat mmemungkinkan proses pengelupasan yang lebih cepat. Sediaan yang diuji adalah masker peel-off yang telah diformulasikan 48 jam sebelum evaluasi. Sediaan diambil sebanyak 0.7 gram dengan cara mengoleskan sediaan dan disebarkan di atas permukaan kaca dengan area seluas 5,0x2,5 cm sampai terbentuk lapisan tipis yang merata dengan tebal kurang lebih 1 mm, kemudian dimasukkan ke dalam oven pada temperatur 37±2 ºC yang bertujuan untuk menggambarkan pengaplikasian masker pada wajah. Sediaan yang dioven diamati sampai pengeringan selesai.
Pengujian waktu mengering ini dilakukan karena masker gel peel-off diharapkan akan membentuk lapisan film dalam waktu tertentu setelah diaplikasikan.
Penggunaan PVA juga berfungsi untuk membentuk lapisan film pada sediaan masker gel peel-off sehingga lapisan film tersebut dapat dengan mudah diangkat dan tidak mudah retak atau sobek. Waktu mengering sediaan gel peel-off yang baik ialah kurang dari 30 menit (Puluh et al., 2019). Dilakukan 3 kali replikasi.
4.1. Evaluasi Kimia Sediaan (Pengukuran pH Sediaan)
Pada evaluasi ini dimaksud untuk mengetahui sifat dari gel pada penggunaan di kulit. Sehingga aman digunakan, karena pH yang terlalu asam dapat mengiritasi kulit sedang pH yang erlalu basa dapat membuat kulit bersisik (Djumaati et al., 2018). Pada evaluasi ini digunakan pH meter basic 20+ untuk mengukur pH sediaan masker gel peel-off. Sebelum digunakan alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral (pH 7,01) dan larutan dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudiaan elektroda dicuci dengan aquadest, lalu dikeringkan dengan tissue. Selanjutnya masukkan sediaan gel kedalam beakerglass kemudian pH stik dicelupkan pada sediaan selama 1 menit.
Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan. Nilai pH sediaan masker gel peel-off harus sesuai dengan pH kulit yaitu pH 4,5 – 6,5 (Andini et al., 2017). Dilakukan 3 kali replikasi.
4.8.3 Uji Stabilitas Sediaan (Freeze thaw cycling)
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui stabilitas dari suatu sediaan yang dikondisikan pada suhu berbeda yaitu 4℃ 2℃ dan 40℃ 2℃/75% RH yang dilakukan selama 6 siklus. Tiap siklus berlangsung selama 24 jam pada tiap-tiap suhu (4℃ dan 40℃) (Tiara Misericordia Lasut1 et al., 2019). Evaluasi ini dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah Sediaan pada pot kaca tertutup rapat atau vial, kemudian dibekukan dalam lemari es pada suhu 4ºC selama 24 jam, setelah itu sediaan disimpan dalam incubator dengan suhu 40℃ selama 24 jam lalu dilakukan pengamatan organoleptis dan pengukuran pH (Danimayostu, 2017).
4.9. Analisis Data
Analisis dilakukan dengan beberapa cara yaitu, analisis organoleptis dilakukan secara visual dengan cara mengamati sediaan secara langsung sediaan gel peel-off.
Selanjutnya dilakukan analisis uji karakteristik fisik (homogenitas,daya sebar, waktu mengering,viskositas dan pH) dilakukan dengan metode Oneway Anova.
Data yang diperoleh dilakukan analisis statistika dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Cara untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan pada ke-3 formula dapat dilihat dari nilai p yang diperoleh. Apabila nilai p hitung < nilai α maka dapat
dikatakan adanya perbedaan yang signifikan, sehingga perlu dilanjutkan dengan Least Significant Difference (LSD) untuk mengetahui data yang berbeda.
Hipotesis yang digunakan pada One-way Anova ialah :
H0 :Tidak ada perbedaan yang bermakna antara peningkatan kadar polietin glikol (PEG) 1500 dengan karakteristik fisika dan kimia masker gel peel- off ekstrak daun teh hijau kombinasi kojic acid. H0 dapat diterima apabila signifikan > 0,05.
H1 : Ada perbedaan yang bermakna antara peningkatan kadar polietilen glikol (PEG) 1500 dengan karakteristik fisika dan kimia masker gel peel-off ekstrak daun teh hijau kombinasi kojic acid. H1 dapat diterima apabila signifikan < 0,05.
Analisis data uji stabilitas metode Freeze thaw cycling dilakukan dengan metode Paired Sampel T Test. Metode ini digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata sebelum diberi perlakuan (Pre-test) dengan rata-rata setelah diberi perlakuan (Post-test). Hipotesis yang digunakan ialah:
H0 : Tidak ada perbedaan yang bermakna antara nilai rata-rata Pre- test dengan nilai rata- rata Post-test. H0 dapat diterima apabila signifikan > 0,05.
H1 : Ada perbedaan yang bermakna antara nilai rata-rata Pre-test dengan nilai rata-rata Post-test. H1 dapat diterima apabila signifikan < 0,05.