i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN
SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING
PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD ALIF
NIM : 111 13 029
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN
SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING
PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD ALIF
NIM : 111 13 029
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jadilah seperti gula meskipun tidak memberikan warna tapi
bisa memberikan rasa
PERSEMBAHAN
Penyusun persembahkan SKRIPSI ini untuk :
1. Untuk ibuku yang selalu mencurahkan dan mengalirkan do’a setiap waktu untuk selalu maju.
2. Untuk saudara dan saudariku yang selalu membantu dan juga
memotivasiku.
3. Untuk bapak dan ibu Daud yang senantiasa bersabar dalam memdidikku
beserta keluarga besar (LKSA) Panti Asuhan Muhammadiyah Tuntang.
4. Teman temanku IMM (ikatan mahasiswa muhammdiyah) Salatiga yang
berjuang dalam ikatan.
5. Temen temenku REBONAN FC yang paling kece kece dan keren
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke
jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING PADA SISWA KELAS VII Di SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Bapak Drs, Ahmad Sulthoni. M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan
pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat
berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan
Agama Islam yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan kepada
ix
6. Keluarga, saudara, sahabat semua yang telah memberikan dukungan dalam
xi ABSTRAK
Muhammaadd Alif. 2017. Peningkatan Hasil BelajarPAI materi Kelahiran dan
Empat Puluh Tahun sebelum Nubuwah dengan Metode Town Meeting pada kelas VII di SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen Tahun Pelajaran 2017/2018.Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Ahmad
sultoni, M.Pd.
Kata Kunci : Prestasi belajar, Metode town meeting.
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada bab Kelahiran Dan Empat Puluh Tahun Sebelum Nubuwah, hal ini dikarenakan guru banyak menggunakan metode ceramah. Sehingga guru perlu melakukan pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa dengan menggunakan metode Town Meeting. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Apakah penerapan metode Town Meeting dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah pada siswa kelas VII SMP islam terpadu darul fikri bawen tahun pelajaran 2017/2018?.
Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan 2 siklus dengan setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. PTK dilaksanakan di SMP islam terpadu darul fikri bawen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan tes.
xii DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR……… ... viii
ABSTRAK……… ... xi
DAFTAR ISI……… ... xii
DAFTAR TABEL……… ... xv
DAFTAR LAMPIRAN……… ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Hipotesis dan indikator keberhasilan ... 6
xiii
F. Definisi Operasional ... 7
G. Metodologi Penelitian ... 9
H. Sistematika Penulisan ………... 16
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian belajar ... 18
B. Pendidikan Agama Islam ... 25
C. Kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah ... 26
D. Metode town meeting ………. ... 26
1. kelebihan metode town meeting...……….... 27
2. kelemahan metode town meeting……… 27
E. kaitan materi dengan metode town meeting... ... 28
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum SMP IT darul fikri bawen ………. ... 30
1. sejarah singkat berdirinya smp it darul fikri bawen………….. 30
a . profil sekolah... ………... ... 31
b. kepala sekolah……….. ... 32
c. visi, misi dan tujuan……… ... 33
B. data tentang sekolah ... 34
1. Data siswa 3 tahun terakhir ……… ... 34
2. karakteristik siswa kelas VII ……… 35
3. data guru dan staf... ... 36
4. data ruang kelas... ... 37
xiv
C. Pelaksanaan Penelitian ... 38
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ……… 38
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ……….. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44
1. pra siklus... ... 44
1. Siklus I ……….. 46
2. Siklus II ………. 48
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 74
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data siswa 3 tahu terakhir ... ………. 34
Tabel 3.2 Karakteristik siswa kelas VII..……… 35
Tabel 3.3 Data guru dan staf karyawan………... 37
Tabel 3.4 Data Ruang kelas... ………... 37
Tabel 3.4 Data sarana prasarana ………...……… 37
Tabel 4.1 Data siswa pra siklus ………...……….... 44
Tabel 4.2 Data prestasi siklus I …..………. 46
Tabel 4.3 Data prestasi siklus II………... 49
Tabel 4.4 Data ketuntasan siklus I ……...……….. 51
Tabel 4.5 Hasil pengamatan guru siklus I... 54
Tabel 4.6 Hasil pengamatan siswa siklus I ………...56
Tabel 4.7 Data ketuntasan siswa siklus II...61
Tabel 4.8 Hasil pengamatan guru siklus II...64
Tabel 4.9 Hasil pengamatan siswa siklus II...67
Tabel 4.10 Data peningkatan siswa mencapai KKM...72
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengajuan Pembimbing
Lampiran 5 Silabus
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 10 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu konsumsi masyarakat untuk mencerdaskan
anak-anak mereka. Sehingga banyak upaya pemerintah dalam membantu
mencerdaskan anak bangsa. Dalam hal ini pemerintah mengusahakan terciptanya
sekolahan-sekolahan yang bertujuan menjadikan penerus bangsa menjadi harapan
negara. Dari berbagai sekolah ada beberapa sekolah yang menggunakan metode
agar memudahkan anak didik paham dengan apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Akan tetapi dunia pendidikan saat ini tengah mengalami krisis yang cukup
serius, krisis ini tidak disebabkan oleh anggaran pemerintah yang sangat rendah
untuk membiayai kebutuhan vital dunia pendidikan tetapi juga lemahnya tenaga
ahli, serta pendidikan nasional yag tidak jelas dari berbagai forum seminar muncul
kritik konsep pendidikan telah tereduksi menjadi pengajaran , dan pengajaran lalu
menyempit menjadi kegiatan di kelas, sementara yang berlangsung di kelas tak
lebih dari kegiatan guru mengajar murid dengan terget kurikulum dengan
mengejar NEM (Nilai Ebtanas Murni). Sisi lain dari hal tersebut sedikitnya
menggambarkan bahwa proses pendidikan pra- universitas kurang sekali memberi
tekanan pada pembentukan watak atau karakter, tetapi lebih pada hafalan dan
pemahaman kognitif (Melvin l. Silberman, 1996:13).
Sehingga dalam hal ini usaha sekolah untuk mewujudkan tujuan tidak bisa
ditunda tunda kalau pihak sekolah dan pihak pendidik tidak merespon masalah
2
benih unggulan di tangan guru dan sekolah. Anak anak yang dikirim ke sekolah
bukannya berkembang, tetapi yang terjadi malah sebuah pembodohan. Sekolah
setelah mencetak bonsai bonsai, sebuah bibit pohon besar diubah menjadi kerdil.
Anak anak didik didesain untuk diseragamkan menjadi produk masal dan
kreativitas mereka disumbat.
Kalau melihat proses pendidikan yang berlangsung, terdapat kesan kuat
bahwa proses pembelajaran yang berlangsung kurang memperhatikan potensi
individual dan potensi serta kinerja otak dan emosi. Kinerja otak itu ibarat bola
lampu. Jika dilatih bisa mengeluarkan cahaya pengetahuan segala penjuru karena
jaringan saraf otaknya berkesinambungan membentuk bulatan bola yang
dihubungkan oleh sel sel saraf yang miliyaran jumlahnya. Dalam pendekatan lain,
pendidikan yang bagus harus mengaktifkan, tidak hanya otak kiri tetapi otak
kanan. Otak kanan memiliki kemampuan berfikir imajinatif, holistik, kreatif dan
menghasilkan ide ide” subversif” di luar pakem yang biasa dianut oleh otak kiri
yang berciri linier dan analitis jadi yang bagus memang menciptakan
keseimbangan. Bahkan sekarang muncul lagi temuan baru adanya bagian otak
yang berkaitan dengan orientasi spiritual yang kemudian melahirrkan pelatihan
(spiritual quotien).
Dari hal tersebut seorang pendidik yang diharapkan dalam sebuah lembaga
adalah bagaimana guru dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta
didiknya. Sehingga peserta didik dapat memperluas pengetahuan yang sudah
dimilikinya. Akan tetapi bukan hanya ilmu pengetahuan sosial saja yang harus
3
sejarah islam dan sejarah perjalanan nabi, itu merupakan satu hal yang kecil tetapi
tidak boleh dilupakan oleh pendidik untuk diberikan kepada anak didiknya.
Karena sebuah sejarah yang memceritakan tentang perjuangan seorang itu dapat
membentuk karakter kepribadian anak didik. Lebih lagi yang menjadi tokoh
adalah Rosululloh seorang yang berjiwa besar yang dapat mengentaskan umat
manusia dari jaman biadab menuju jaman beradab. Dari sini perlu yang namanya
menanaman keteladanan kepada anak didik melalui pembelajaran sejarah nabi
Muhammad s.a.w. karena nabi merupakan salah satu orang yang wajib dijadikan
contoh apalagi seorang muslim yang nabinya yaitu Muhammad bin Abdulloh.
Disisi lain nabi Muhammad juga telah disinggung dalam al qur’an surat al Ahzab
ayat 21: bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa Alloh memerintahkan mahluknya untuk
bisa menjadikan nabi Muhammad itu sebagai referensi kehidupan sehari hari. Dari
sini penulis tidak akan mengambil tema tentang perjuangan nabi Muhammad
melainkan sejarah sebelum nabi dilahirkan yang mana disitu sering kali dilupakan
oleh anak didik dalam buku sejarah Rosululloh karena hal tersebut sangat penting
untuk dikaji karena itu semua merupakan salah satu alasan mengapa Alloh
4
pembelajaran yang akan dilakukan akan menggunakan metode town meeting cara
ini akan dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan hasil belajar anak didik yang
selama ini mengalami penurunan. Dari hasil observasi dan dugaan sementara
siswa mengalami penurunan nilai dalam mata pelajaran siroh nabawiyah dengan
materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwahhal ini dikarenakan
pendidik yang menyampaikan materi secara monoton dengan hanya menggunakan
metode ceramah dan membuat siswa mengantuk ketika proses KBM
Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada tanggal 10 Mei 2017 dalam
pembelajaran yang telah dilakukan selama ini, bahwasannya peneliti dapat dugaan
sementara kasus tentang anak mengalami penurunan nilai atau buruknya prestasi
yang anak didik dapat sebagai berikut:
1. Guru dalam menjelaskan terlalu monoton dan tidak ada variasi dalam
mengajar.
2. Siswa banyak yang mengantuk karena hanya mendengarkan guru
menjelaskan dengan metode ceramah
3. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa yang menyebabkan siswa
gagal fokus.
Dari tiga hal ini yang menjadikan siswa kurang aktif dan banyakya siswa yang
gagal faham atas apa yang dijelaskan oleh guru, maka disini peneliti membuat
inovasi dalam pembelajaran yang mana diharapkan dapat mengatasi masalah
dalam pembelajaran yang selama ini menjadi problematika siswa dalam belajar.
5
pembelajaran siswa kelas VII dengan materi kelahiran empat pluh tahun sebelum
nubuwah di SMP IT Darul Fikri Bawen.
Metode town meeting adalah suatu cara yang digunakan oleh pendidik dalam proses mengajar yang mana metode ini bertujuan supaya siswa lebih aktif dalam
pembelajaran. Metode ini melibatkan semua siswa, karena metode town meeting
ini melibatkan semua siswa, maka diharapkan semua siswa dapat ambil peran
dalam pembelajaran sehingga para siswa tidak jenuh ataupun mengantuk dan juga
diharapkan pula tidak gagal faham dalam pembelajaran.
Dari cerita di atas penulis tertarik untuk melakuan sebuah penelitian tentang
mata pelajaran sejarah nabi, maka dari itu penulis mengadakan penelitian yang
berjudul:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING PADA SISWA KELAS VII di SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah yang dapat
peneliti rumuskan adalah:
“ Apakah metode town meeting dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dengan materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum
6 C. Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah peneliti dengan menggunakan metode town meeting
dapat meningkatkan prestasi hasil belajar pada siswa kelas VII di SMP IT Darul
fikri Bawen tahun pelajaran 2017/2018?
D. Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan
Hipotesis tidakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang di duga dapat mengatasi permasalahan. Adapun hiapotasis tindakan ini adalah dengan
menggunakan metode town meeting dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada kelas VII dengan materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah
di SMP IT Daruul Fikri bawen tahun pelajaran 2017/2018.
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila telah dilaksanakan KBM
dan siswa mampu menunjukan prestasi belajarnya dengan membuktikan nilainya
melampui kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
yaitu 75. Itulah yang menjadi indikator peneliti untuuk menunjukan keberhasilan
siswa dalam belajar dengan menggukan metode town meeting. E. Manfaat penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan penulis mengharapkan ada manfaat,
adapun manfaatnya meliputi:
1. Manfaat teoretis
Penulis berharap supaya apa yang menjadi penelitian ini bisa bermanfaat bagi
penulis pribadi dan bagi pembaca serta dapat menjadian inspirasi para pendidik
7 2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapan dapat memberian masukan dan bahan pertimbangan
demi kemajuan seolah serta motivasi bagi para pendidik bahwa sebuah
pengajaran itu membutuhan sebuah inovasi.
F.Definisi operasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dan ruang lingkup penelitian pembahasan dalam penelitian ini, maka sekirannya perlu
dijelaskan istilah pokok yang terkandung dalam judul skripsi ini, yaitu:
1. Hasil belajar PAI
Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar yyang mana
keduanya mempunyai makna yang berbeda sehingga ketiak kedua kata tersebut
bersatu akan menimbulkan makna yang baru. Islam sebagai agama
rahmatalil’alamin umatnya untuk selalu belajar, bahkan Alloh mengawali
menurunkan Al qur’an sebagai pedoman hidup manusia dengan ayat yang
memerintahkan rosulNya. (Baharuddin. 2008:29-30) berikut merupakan
pemaparan dari kedua kata tersebut:
Prestasi merupakan salah satu bentuk pencapaian siswa selama belajar tentang
mata pelajaran tertentu atau bisa diartikan suatu hasil yang sudah diraih oleh
peserta didik dalam belajarnya. Dari hal ini bisa membuktikan bahwasanya siswa
benar benar mampu menguasai dengan maksimal apa yang telah diajarkan oleh
pendidik.
Prestasi disini bukan hanya bukan hanya pencapaian yang berbentuk non
8
yang didapat siswa terhadap mata pelajaran tertentu itu juga merupakan salah satu
bentuk prestasi.
Belajar adalah bagaimana kita mencari sesuatu yang belum kita ketahuai baik
itu mencari sendiri dengan menggunakan referensi maupun dengan orang lain.
Dan disitu ada tersisip rasa ingin tahu yang tinggi dalam benak terhadap sesuatu.
Dari pemaparan kedua kata tersebut bahwasanya prestasi belajar dalah suatu
hasil pencapaian yang diterima oleh siswa dalam masa sistem kegiatan belajar
yang itu cenderung kepada hal yang membanggakan terhadap dirinya maupun
orang lain yang bersangkutan.
2. Kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah
Kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah adalah materi dalam
mata pelajarn Siroh Nabawiyah yang nama segala hal yang berbentuk sejarah nabi
dari beliau lahir serta keajaiban-keajaiban yang terjadi ketika beliau lahir serta
peristiwa peristiwa aneh yang dialami oleh penduduk Mekkah ketika masih dalam
kandungan ibunya, sampai masa akan di angkatnya Muhammad sebagai nabi dan
menceritakan pula tragedi yang dialami oleh nabi.
3. Metode town meeting
Merupakan cara untuk menyampaikan materi yang dikuasai pendidik untuk
disampaikan kepada para peserta didik. Hal ini bertujuan agar siswa tidak bosen
9
Town Meeting adalah salah satu motode pembelajaran dari berbagai metode yang ada dalam KBM. Metode ini seperti rapat kota yang mana di dalam kelas
dibentuk macam halnya rapat kota.
G. Metodologi penelitian
Penelitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis,
logis dan terencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis data serta
menyimpulkan dengan menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari
jawaban atas permasalahan yang timbul(Kasiram, 2010;37) adapun realitas
dilapangan mengenai proses awal, metode metode yang digunakan dan hal-hal
yang berkaitan dengan penelitian ini dipaparkan sebagai berikut:
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah strategi pemecahan masalah
dengan tindakan nyata dengan bentuk proses pengembangan inovatif yang
dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah.(Arikunto, 2008, dalam krimawati 2010:11)
Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas
mengenai peningkatan prestasi belajar siswa dengan materi Kelahiran
Dan Empat Puluh Tahun Sebelum Nubuwah kelas VII di SMP IT Darul
Fikri Bawen yang belum mencapai tahap memuaskan. Oleh karena itu
penggunaan Metode Town Meeting. Sesuai dengan penelitian yang diteliti
maka penelitian ini model tidakan. Dimana setiap siklus meliputi
10 2. Subjek penelitian
Untuk subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP IT Darul Fikri
Bawen tahun pelajarran 2017/2018. Sedangkan waktu penelitian adalah
pada semester genap sekitar awal bulan Juli sampai selesai materi
kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah.
3. Langkah langkah penelitian
Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian dapat
dilihat dalam bagan tersebut:
Gambar1.1. Bagan Siklus Kegiatan Penjelasan alur gambar 1.1.
a. Perencanan
Dalam tahap ini peneliti membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran
menyiapkan media pembelajaran menyiapkan lembar observasi menyusun
perangkat tugas yang di kerjakan siswa serta menyusun alat refleksi atau
evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan
PERENCANAAN
SIKLUS I PELAKSANAAN
REFLEKSI
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS II PELAKSANAAN
REFLEKSI
11
Dalam tahap ini pendidik mengiplementasiakan atau menerapkan apa
yang sudah menjadi perencanaan di dalam kelas
Hal ini pendidik menggunakan metode yang sudah direncanakan
sebelumnnya yaitu dengan menggunakan metode town meeting.
c. Pengamatan
Pengamatan disini dilakukan guna untuk mencari informasi tentang
sebatas mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah
pendidik sampaikan dengan menggunakan metode town meeting.
Sehingga guru dapat mengerti kemampuan kemampuan yang dimiliki
oleh anak didiknya.
d. Refleksi atau evaluasi
Refleksi adalah bentuk dari penilaian akhir yang dilakukan dan
dianalisis tentang bagaimana perkembangan siswa dalam mengikuti
pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru.
Dalam kata lain refleksi ini juga bermanfaat bagi guru guna
meningkatkan keprofesionalismenya dalam menyampaikan pelajaran
kepada anak didiknya. Dan juga menganalisis tentang perkembangan
KBM dalam kelas setelah menggunakan metode town meeting. Sehingga guru dapat meningkatka performa dalam mengajar dipertemuan
12 4. Instrumen penelitian
a. Pedoman observasi
Pedoman observasi adalah pedoman yang berupa instrumen yang
disunakan sebagai sarana pengamatan untuk dilakukan penilaian pada
suatu sobjek.
Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu dengan tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian tindakan kelas harus betul betul valid.
reabilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul data.
Jika instrumen tidak konsisten maka instrumen itu tidak dapat dipercaya.
Dalam PTK penelitian lebih valid aapabiila dilakukan dengaan klaborasi
dengan guru/peneliti lain dengan tringulasi dalam kegiatan tindakan kelas
dan menggunakan sarana prasarana.
5. Teknik pengumpulan data
data merupakan salah satu fike yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena dari dat tersebut, apa yang menjadi problematika siswa
dapat dikenali dan juga memberi jalan keluar guru dalam mengajar,
sehingga masalah masalah yang ada dapat teratasi dengan baik.
Dalam penelitian ini peniliti mengumpulkan data dengan berbagai
metode sebagai berikut:
a. Tes
Tes merupakan cara untuk mengetahui seberapa pahamnya seeorang
13
Darul Fikri Bawen tahun pelajaran 2017/2018, sehingga guru dapat
menyampaikan sejarah rosul itu sampai sejauh mana yang telah dipelajari
selama sekolah. Tes ini dilaksanakan pada setiap siklus dan tes tersebut
dilakukan pada akhir pertemuan persiklus untuk mengetahui sebatas mana
peserta didik memahami tentang sirh nabawiyah.
b. Obervasi
Observasi merupakan pengamatan yang juga disertai pencatatan untuk
mendapatkan data data tentang kemampuan anak didik. Observasi ini juga
dilakukan guna mengetahui apakah dengan menggunakan metode twn
meetingg efektif untuk diterapkan dalam kelas tersebut
c. dokumentasi
dokumentasi digunaka untuk mengumpulkan data tentang keadaan
sekolah dengan mengambil gambar yang tersedia di sekolah. Dokumentasi
juga diambil pada saat pembelajaran untuk penggalaman siswa dalam
pelaksanaan metode town meeting dalam pembelajaran paa mata pelajaran
kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah di SMP IT Darul Fikri
Bawen tahun pelajaran 2017/2018.
6. Analisis data
Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini adalah teknik deskriptif analitik, berikut penjelasannya:
a. Penilaian terhadap tes
Untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI
14 ∑x
X
= ── ∑NKeterangan:
X : Nilai rata-rata
∑x : jumlah semua nilai siswa
∑N: jumlah siswa
Untuk mengetahui kategori hasil rata-rata nilai siswa dapat dilakukan
dengan berpedoman pada interval penilaian sebagai berikut:
Sangat tinggi (A), nilai 9-10
Tinggi (B), nilai 7-8
Sedang (C), nilai 5-6
Rendah (D), nilai 4-4,5
Sangat rendah(E), nilai < 4
Kemudian untuk menghitung persentase ketuntasan belajar,
digunakan rumus sebagai berikut:
∑siswa yang tuntas belajar P= ────────────── x 100
∑ siswa x 100
Terkait dengan ketuntasan belajar dalam penguasaan materi
pelajaran sirroh nabawiyah, setelah dilakukan penerapan metode town
meetingjika siswa dapat menyelesaikan hasil tes yang dilakukan secara
baik, dan memenuhi tingkat ketuntasan belajar menimal 70% dari semua
soal yang diberikan adapun pedoman kriteria untuk mengukur ketuntasan
15 Sangat tinggi (A), nilai > 80%
Tinggi (B), nilai 60% - 79%
Sedang (C), nilai 40% - 59%
Rendah (D), nilai 20% -39%
Sangat rendah (E), nilai < 20%
Hasil ketuntasan belajar ini digunakan pada tiap tahapan refleksi, dan
digunakan sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki rancangan
pembelajaran dalam penentuan model pembelajaran yang tepat.
a. Jadwal penelitian
NO KEGIATAN Minggu I Minggu II Minggu III
Persiapan
1 Persiapan siklus I
a. Perencanaan tindakan
b. Pelaksanaan dan
observasi
c. Analisis dan refleksi
2 Persiapan siklus II
a. Perencanaan tindakan
b. Pelaksanaan dan
observasi
c. Analisis dan refleksi
3 Penyusunan laporan hasil
penelitian
16 a. Menyusun draf hasil
b. Menyelenggarakan draf
hasil penelitian
4 Ujian
Gambar 1.2 Jadwal Kegiatan 4 Sistematika penulisan skripsi
Penelitian ini mengunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sistematika sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan mencakup: latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi,
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab II ini diuraikan beberapa konsep teoritisyang mendasari
dilakukannya penelitian itu, dan hipotesis penelitian.
3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab III ini mencakup sebagai berikut: lokasi dan waktu
penelitian, prosedur penelitian, mata pelajaran, instrumen penelitian,
deskripsi siklus I, dan II.
4. BAB IV PENELITIAN dan PEMBAHSAN
Pada bab ini menjelaskan gambaran seeting penelitian, penjelasan
persiklus, hasil proses analisis data, pembahasan, dan pengambilan
17 5. BAB V PENUTUP
Bab V dalam hal ini berisi tentang: kesimpulan dan saran sebagai
hasildari penelitian.
Bagian akhir
18 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan fisik atau badaniyah. Hasil yang dicapai
adalah berupa perubahan-perubahan dalam fisik itu sendiri. sebaliknya
pendapat lain mengatakan bahwa belajar merupakan kegiatan rohaniyah
atau psykis. Hasil belajar yan membawa perubahan perubahan dalam jiwa
seseorang.
Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menembah atau
mengumpulkan sejumlah penggetahuan. Disini yang dipentingkan
pendidikan intelektual. Kepada anak anak diberiakan bermacam macam
mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yanng dimilikinya, terutama
dengan jalan menghafal.
Ahli pendidikan modern merumuskan belajar adalah sutau bentuk
pertuumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Sedangkan menurut emesr R. Hilgard dalam bukunya menyatakan
bahwa seseorrang yang belajar kelakuannya akan berubah daripada
sebelum itu. Jadi belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan
tetapi mengenai seluruh pribadi anak.
Dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha
19
sesuatau terbukti denagan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu
hanya dari hasil proses belajar sebelumnya. (Abu ahmadi, 1991: 14-15)
Dari definisi berbagai para ahli bahwasanya belajar meruupakan
perubahan yang dapat menjadikan seseorang berbeda kelakuannya setelah
mengalami pembelajaran.
Adapun beberapa aspek yang harus dilalaui dalam belajar adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan persiapan belajar
Sebelum memulai belajar seseorang pelajar atau mahasiswa.
Sebab, banyak sedikitnya persiapan akan mempengaruhi kelancaran
studinya persiapan yang lngkap dan masak akan memperlancar
belajarnya.
Dalam hal ini ada lima syarat yang perlu dipenuhi dalam
persiapan ini:
1. Kondisi
a. Kondisi jasmani
Kondisi jasmani yang sehat dan kuat merupakan hal yang
mutlak untuk diprlukan dalam belajar. Kesehatan adalah mahkota yang
amat mahal harganya. Pemulihan kesehatan dan pengembalian
kebugaran bdana harus lebih diutamakan, maka kesehatan badan harus
20 b. Kondisi rohani
Seorang pelajar harus memiliki ketenangan jiwa dan fikiran.
Rasa benci, dendam, takut, daan khawatir seharusnya dibuang jauh
jauh untuk menghindari terhambatnya dalam belajar. Disamping
itu pula diperlukan juga pergaulan yang baik supaya dalam belajar
dapat mencapai tujuan yang baik.
2. Tempat
Dalam hal ini tempat juga berpengaruh ketika belajar, karena kenyamanan dan kebersihan itu dapat menjadikan kendala atau
hambatan jika tempat untuk belajar tidak diperhatikan, sebab
seperti hal tersebut itu bisa mejadikan anak tidak bisa
berkonsentrasi ketika belajar.
Jika kondisi tempat belajar ituu bersih dan nyaman, maka anak
belajar akan dapat berkonsentrasi penuh dengan apa yangg sedang
dipelajarinya.
3. Suasana
suasana belajar erat sekali hubungannya dengan tempat belajar, kalau tempat belajar baik maka suasana juga baik, belajar dapat
pula dipebaiki dan diciptakan, akan tetapi ada juga tempaaat
belajar yang baik sedangkan suasananya kurang mendukung,
sehingga dapat mengganggu aktifitas belajar anak, seperti ketika
21
itu kegiatan beljar akan terganggu dengan adanya orang yang
sedang bermain PS tersebut.
Maka aktifitas belajar itu yang bisa mendukung anak untuk
belajar dengan tenang harus adanya suasana yang kondusif, agar
anak dapat berkonsentrasi penuh dengan apa yang sedang
dipelajarinya.
4. Waktu
Tidak setiap hari anak dapat belajar dengan bailk, ada kalanya
tidak mood atau bosen, sehingga meskipun dipaksa seperti apapun
tidaka akan pernah bisa konsentrasi. Hal ini dipicu akan dengan
keadaan otak atau pikiran yang bisa menjadikan anak berkosentrasi
penuh dengan pelajarannya. Ada kalanya anak diberikan refrehs
agar otaknya dapat segar kembali dan juga diberikan ketenangan
buka penekanan supaya dalam belajarnya itu dapat konsentrasi
penuh.
5. Alat-alat
Dalam belajar iu harus ada pendukung untuk anak seperti buku, bolpoin dan lain sebagainya. Sehingga anak dalam belajar itu dapa
mencatat dan menulis apa yang belum dipahaminya, sehingga dari
situ anak bisa menanyakan apa yang belum
22 2. Tujuan belajar
seseorang ynag belajar harus diarahkan kepada suatu cita-cita atau harapan tertentu. Sehingga pandangan kedepannya itu tidak
grambyang atau bingung tehadap apa yang ingin dilakukannya kedepan.
Peru diketahui, bahwa belajar akan mendatangkan banyak manfaat.
Menurut Ir Arijo dalam bukunya “pedoman belajar” belajar berarti:
1. Emeperkuat kedudukan ekonomi dikemudian hari
2. Menciptakan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam
masyarakat.
3. Menimbulkan kepuasan bagi diri sendiri karena bertambahnya
ilmu.
Oleh karena itu seorang pelajar yang usdah lulus dari sekolah
menenggah atas harus mempunyai pandangan untuk meraih
cita-citanya.( abu ahamadi, 1991:3-4)
a. Prestasi belajar
Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia
melakukan perubahan belajar , baik itu disekolah maupun diluar sekolah.
Prestasi belajar sendiri berasal dari duka kata yaitu prestasi dan belajar
yyang mana kedua kata tersebut mempunyai makna yang berbeda beda.
1. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
23
Kata prestasi berasal dari bahsa belanda “ prestasic” yang berarti
hasil usaha. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) prestasi
belajar didefinisikan sebagai hasil penilaian yang diperoleh dari
kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan baisanyya ditentukan
melalui pengukuran dan penilaian.
2. Belajar adalah aktifitas mental atau (psikis) yang terjadi karena
adanya interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya. Yang
menghasilkan perubahan perubahan yang bersifat relative tetap dalam
asepek kognitif, afektif dan psikomotorik perubahan tersebut dapat
berubah sesuatu yang sama sekali baru belajar yang telah diperoleh
sebelumnya.
b. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Belajar
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor yang
mempengaruhinya baik yang cenderung mendorong maupun menghambat.
Demikian juga yang dialami dalam belajar.beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi:
1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,
yang terdiri dari:
a. Faktor intelegensi
Dalam arti sempit intelegensi dapat diartikan kemampuan untuk
mencapai prestasi. Intelegen memegang peranan penting dalam
24 b. Faktor minat
Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam diri seseorang
untuk merasa tertarik terhadap sesuatu tertentu.
c. Faktor keadaan fisik dan psikis
Keadaan fisik berkaitan dengan keadaan pertumbuhan,
kesehatan, jasmani, keadaan alat alat indera dan sebagainya.
Keadan psikis berhubungan dengan mental siswa.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi prestasi belajar. Ada beberapa faktor eksternal yaitu:
a. Faktor guru
Guru bertugas membimbing, melatih, mengolah, meneliti,
mengembangkan, dan menyelenggarakan proses belajar mengajar.
b. Faktor lingkungan keluarga
Keluarga sangat berpengaruh terhadap kemajuan prestasi belajar,
Karena kebanyakan waktu yang dimiliki peserta didik ada di
rumah. Jadi banyak ada kesempatan untuk belajar di rumah.
Keterlibatan orang tua patut diperhitungkan dalam usaha
memelihara motivasi belajar peserta didik.
c. Faktor sumber belajar
Sumber belajar dapat berupa media atau alat bantuan belajar
serta bahan buku penunjang. Alat bantu belajar adalah semua alat
25
Belajar akan lebih menarik, konkret, mudah dipahami, hemat
waktu dan tenaga serta hasilnya lebih bermakna.
B. Pendidikan Agama Islam (PAI) 1. Pengertian
Pendidikan Agama Islam adalah usaha usaha secara sistematis
dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup
sesuai ajaran agam islam. (Zuhairani, 1983: 27)
syariat islam tidak akan di hayati dan diamalkan orang kalu
hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses
pendidikan nabi sesuai ajaran islam dengan berbagai metode dan
pendekatan dari situ dapat kita lihat bahwa pedidikan agama islam
itu lebih banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap mental yang
akan terwuujud dalam amal perbuatan yang baik bagi keperluan
diri sendiri maupun orang lain.
Dari segi laiinnya pendidiksn sgsms idlsm tidak hanya bersifat
teoritis saja, tetapi juga prsktis ajaran islam tidak memisahkan
antara iman dan amal soleh. Oleh karena itu pendidikan agama
islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal
soleh dan juga kerena ajaran islam berisi tentang ajaran sikap dan
tingkah laku pribadi masyarakat. Semula yang bertugas mendidik
para nabi dan rosul selanjutnya ara ulam, dan cerdik pandaialh
sebagai penerus tugas, dan kewajiban mereka.(drajat, 1992:
26
C. Kelahiran Dan Empat Puluh Tahun Sebelum Nubuwah
Kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah adalah
materi dalam mata pelajarn siroh nabawiyah ynag nama segala hal
yang berbentuk sejarah nabi dari beliau lahir serta keajaiban keajaiban
yang terjadi ketika beliau lahir serta peristiwa peristiwa aneh yang
dialami oleh penduduk mekkah ketika masih dalam kandungan
ibunya, sampai masa akan di angkatnya muhammad seebagai nabi dan
menceritakan pula tragedi tragedi yang dialami oleh nabi. Dan juga
meteri ini juga menjelaskan bagaimana nabi menperjuangkan islam
dihadapan orang orang kafir quraisy. Hal inilah yang nantinya akan
dipelajari oelh siswa dalam materi kelhiran dan empat puluh tahun
sebelum sebelum nubuwah.
D. Metode Town Meeting 1. pengertian town meeting
metode town meeting merupakan salah satu dari bagian aktive learning yang digunakan dalm pembelajaran untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aktif dalam pembelajaran.
Adapun langkah langkah yang harus ditempuh ketika menggunakan
metode town meeting sebagai berikut:
a. pilihlah sebuah topik masalah kasus yang menarik mengenai
mata pelajran anda. Secara singkat sajikan topic aatau masalah itu
seobjektif mungkin, dengan memberi informasi latar belakang
27
Untuk lebih aktif siapkan dokumen dokumen yang mungkin
menjelaskan topik atau masalah.
b. Tunjukan bahwa anda memperoleh pandangan kelas tentang masalah tersebut, dari anda memanggil peserta didik dari depan
ruangan, jelaskan bahwa anda akan mengikuti suatu format yang
diberi judul”panggil bicara berikutnya” ketika seorang selesai
berbicara, orang tersebut hendaknya melihat keseluruh ruangan
dan memanggil orang lain juga ingin berbicara.
c. Doronglah peserta didik membuat pidatonya singkat agar
banyak peserta didik lainnya dapat berpartisipasi dalam rapat kota
itutentukan satu batsan waktu, jika andi ingin untuk lamanya
berbicara. Arahkan peserta didik memanggil seseorang yang telah
mendapat giliran sebelumnya.
Kelebihan dan kelemahan dengan metode town meeting
a. Kelebihan
1.Dapat dipakai dalam kelompok besar maupun kecil.
2.Dapat menyampaikan materi banyak dalam waktu singkat.
3.Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari
berbagai segi akan menjadikan sidang lebih menarik.
4.Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
b. Kelemahan
1. Kurang spontanitas dan kreatifitas karena pembahasan
28
2. Kurang interaksi secara maksimal.
3. Menekankan pokok pembicaraan
4. Agak terasa formal
5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontrol waktu
7. Secara umum membatasi pendapat pemateri
8. membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati hati
untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9. Cenderung dipakai berlebihan
E. Kaitan Materi Dengan Metode Town Meeting
Dilihat dari berbagai aspek mulai dari siswa yang kesulitan
mengerti atau gagal paham tentang materi yang disampaikan oleh pendidik
dengan menggunkan metode yang dibilang membosankan peneliti
mencoba dengan metode Town Meeting yang mana metode ini lebih
mengedepankan anak didik lebih aktif dalam pembelajaran dan guru hanya
memfasilitasi anak didik, hal ini yang akan diharapkan untuk bisa
membuat siswa tidak bosan dalam pembelajaran.
Dengan materi kelahiran dan empatt puluh tahun sebelum nubuwah
yang akan menjelaskan masa kelahiran nabi serta halnya tragedi tragedi
yang dialami penduduk mekah sebelum dan setelah kelahiran nabi
muhammad S.A.W.
Bukan halnya menjelaskan tentang masa itu saja melainkan juga
29
menjadi nabi oleh Alloh SW.T. berhubungan metode town meeting
bahwasaya metode ini digunakan guna menjadi inovasi dalam
pembelajaran yang akan berlaqngsung dan juga sebagai ajang anak untuk
saling bertukar pikiran karena metode ini melibatkan anak didik untuk
lebih aktif dalam pembelajaran tersebut.
Hal ini juga bertujuan agar anak didik bisa lebih mengenal antara
satu sama lainnya dikarenakan siswa baru terkadang sulit untuk ngobrol
dengan teman barunya. sehingga hal inilah yang menjadikan peniliti
30 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen
1. Sejarah singkat berdirinya Smp Islam Terpadu Darul Fikri Bawen
SMP islam terpadu darul fikri bawen kabupaten semarang berdiri
pada tahun 1975 yang dipelopori oleh bapak mas hudi dengan
pemikiran agar anak anak tidak hanya mempunyai ilmu umum saja
melainkan juga mengetahui ilmu agamanya juga. SMP ini baru
beroperasi pada tahun 1978. SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen
terletak disebelah barat pom bensin bawen untuk yang putri dan
sebelah timur tepatnya di dekat perum bawen regency untuk yang
putra. Hal ini dilakukan untuk terbentuknya akhlak dan juga dapat
terciptanya anak didik yang bermoral dan juga berakhlak baik. Dari
tahun ke tahun SMP islam terpadu darul fikri mengalami revolusi yng
awalnya adalah SLTP islam bawen berubah menjadi SMP Islam
Terpadu Darul Fikri Bawen, hal ini dipacu dengan adanya perubahan
dari pemerintah, pada awal tahun pelajaran 2007/2008 SMP Islam
Terpadu Darul Fikri Bawen membuat program unggulan yaitu islamic boarding school (IBS) hal ini dilatar belakangi oleh anggapan mulainya rusak anak anak pada saat itu dengan adanya banyak insiden
seperti tawuran, bonek dll. karena lokasinya yang dekat dengan
31
disitu boarding semua melainkan ada juga yang masih fullday atau
pulang kerumah masing masing. Sehingga penjagaan terhadap mereka
belum bisa terpantau secara penuh.
Pada tahun 2012 para petinggi yayasan merasakan dampak dari
adanya progrom boarding dan fullday yang mana anak anak yang
pulang kerumah banyak mempengaruhi terhadp anak anak yang
boarding sehingga pada pada tahun itulah semua anak yang
memdaftarkan dirinya kesekolahan tersebut pertama kali yang
ditanyakan adalah” apakah anda siap untuk mondok.?” Hal ini
bertujuan agar tidak ada unsur terpengaruhi anak anak didiknya
dengan keadaan luar yang akan merusak visi dan misi sekolah.
Profil Sekolah
Nama : SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen
Alamat : Jl. Gatot Subroto 15
a. Desa : Bawen
b. Kecamatan : Bawen
c. Kabupaten : Semarang
d. Telepon : ( 0298 ) 593576
1. Nama Yayasan : Darul Fikri Bawen
32
Telepon : ( 0298 ) 593576
2. NSS / NSM / NDS : 204032211041
3. NPSN : 20320230
4. Jenjang akreditasi : Terakreditasi B
5. Tahun didirikan : 1975
6. Tahun beroperasi : 1978
7. Kepemilikan tanah : Yayasan
a. Status tanah : Hibah
b. Luas tanah : 1192 m2
8. Status bangunan milik : Yayasan
9. Luas seluruh bangunan : 813 m2
10. Nomor rekening sekolah : 6092-01-007767-53-3 SMP IT
Darul Fikri Bawen BRI Unit Bawen
Ungaran
11. Nomor NPWP : 02.253.833.4-505.000 Yayasan
Darul Fikri Bawen
Jl. Gatot Subroto No 15 Bawen
Kabupaten Semarang
Kepala Sekolah
Nama :Loemiyono, S.PdI, S.Kom
Tempat tanggal lahir :Kabupaten semarang, 32 desember 1975
33
NIP/NIY :8563753655200003
Masa kerja sebagai guru : 10 tahun
Masa kerja sebagai kepsek : 5 tahun
Pendidikan terakhir : S1
Fakultas/jurusan :tarbiyah, TIK
Telp : 081325541470
Visi :
Menjadi lembaga pendidikan Islam berbasis Al-Qur’an yang melahirkan
pemimpin besar yang akan menghantarkan Indonesia memimpin dunia
Misi :
a. Menjadikan ilmu pengetahuan dan bahasa sebagai akhlak
b. Menjasdikan lembaga Islam mondial ( mendunia ) sebagai pusat rujukan
dalam melahirkan generasi pemakmur bumi
c. Menjadikan 3 pilar keberhasilan pendidikan ( guru, orang tua, siswa ) untuk
mencetak generasi Robbani
Tujuan :
Melahirkan Sakhsiyah Muslim daiyah yang berkarakter :
1. Aqidah yang bersih (salimul aqidah)
2. Ibadah yang benar (shahihul ibadah)
3. Pribadi yang matang (matinul khukluq)
4. Mandiri (qodirun alal kasbi)
5. Cerdas dan berpengetahun (mustaqqaful fikri)
34
7. Bersungguh-sungguh dan disiplin (mujahidun li nafsihi)
8. Tertib dan cermat (munazhzhom fi syuunihi)
9. Efisien (harisun ala waqtihi)
10. Bermanfaat (nafiun lighoirihi)
Sasaran :
a. Peningkatan nilai rata-rata Ujian Nasional (GSA : 0,25 pertahun)
b. Peningkatan proses KBM dengan media pembelajaran berbasis multimedia
c. Peningkatan kegiatan Keagamaan, Olahraga, Kesenian dan Ekstrakurikuler.
B. Data Siswa 3 Tahun Terakhir
Adapun data siswa selama tiga tahun terakhir yang ada di SMP islam terpadu
darul fikri bawen kabupaten semarang.
Tabel 3.1 data siswa 3 tahun terakhir
35 3 Karakteristik siswa VII
tabel 3.2 karakteristik siswa kelas VII
NO NIS NAMA L/P KET
1 AHM L
2 AHS L
3 AA L
4 AS L
5 AWA L
6 AM L
7 AG L
8 AF L
9 AA L
10 BA L
11 DI L
12 DA L
13 FA L
14 FR L
15 FGA L
16 GAS L
17 HBS L
18 ISA L
36
20 IZ L
21 MSK L
22 MD L
23 MZI L
24 MAM L
25 MCA L
26 MAD L
27 MFM L
28 MRA L
29 MTA L
30 MYR L
31 RYS L
32 RY L
33 RKA L
34 SNW L
35 SLY L
36 STA L
37 SAA L
38 TF L
39 WA L
37 3. Data guru dan staf
Tabel 3.3 data guru dan staf
Jumlah staf dan guru Bagi SMP Swasta Keterangan
Guru Tetap ( Yayasan ) 6
Guru Tidak Tetap 7
Guru PNS DPK 1
Staf Tata Usaha 3
Sumber : SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen Kabupaten Semarang
4.Data ruan kelas
Tabel 3.4 data ruang kelas
Jumlah ruang kelas asli ( d )
Sumber: SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen Kabupaten Semarang 5 Data saran prasarana
Bibwah ini merupakan data dari sarana prasrana yang telah peneliti
ambil dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SMP islam
38
Tabel 3.5 data sarana prasarana
Jenis ruang Jumlah Ukuran
1. Perpustakaan 1 7m x 9m
2. Lab. IPA 1 7m x 14m
3. Keterampilan jahit 1 7m x 9m
4. Lab. Bahasa - -
5. Asrama Guru - -
6. Lab. Komputer 2 7m x 9m
Sumber: SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen Kabupaten Semarang C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran pendidikan agama islam pada
semester genap tahun ajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus.
Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran siroh nabawiiyah sesuai
dngan jadwal pelajaran siroh nabawiyah pada kelas VII SMP islam terpadu daru
fikri bawen.
1) Kegiatan siklus I, tanggal 26 juli 2017
39 1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
pada tahap ini peniliti merencanakan
a. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi town
meeting.
b. Merancang dan membuat konsep tentang jalannya KBM yang nanti
akan dilaksanakan didala kelas. Untuk menjadikan anak didik lebih
aktif dalam kelas nanti
c. Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi
b. Tindakan
Sikus I dilaksanakan pada tanggal 26 juli 2017 penelitian siklus I ini
sudah menggunakan metode town meeting.
Langkah langkah yang dilaksanakan adalah:
a. Kegiatan awal
1. Guru memberi salam, berdo’a bersama sama
2. Guru memperkenalakan diri dan menanyakan keadaaan siswa serta
kesiapan siswa untuk memulai kegiatan belajar mengaajar.
3. Melaksanakan pre test
b. Kegiatan inti
1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajarannya.
2. Guru dan siswa bersama sama membentuk tempat duduk sesuai
40
3. Guru menjelaskan tentang mtode yang akan digunaan untuk
pembelajaran nanti.
4. Guru meminta siswa untuk mengaplikasikan metode town meeting
dalam pembelajarang yang sedang berlangsung.
c. Kegiatan akhir
1. Guru membantu siswa dalam menyimpulkan tentang pertanyaaan
dan jawaban yang benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa
tentang meteri pelajaran yang telah di aplikasikan dalam
pembelajaran yang denagn menggunakan metode town meeting.
2. Guru memberikan kesempatan kembali kepada siswa yang belum
mengerti tentang materi yang sudah diterangkan dalam metode
town meeting tersebut.
3. Melaksanakan post test
4. Guru menutup pertemuan pembelajaran dengan berdo’a bersama
sama.
c. Observasi
Dari hasil observasi menunjukan adanya faktor pendukung dan juga
faktor penghambatdalam pelaksanaan penelitian tindak kela dengan
metode town meeting dalam pembelajaran kelahiran dan empat puluh
tahun sebelum nubuwah.
d. Refleksi
41
Yang mana semua itu dapat dilihat dari hasil yang telah peneliti amati
dari siklus I.
B. Deskripsi siklus II
1. perencanaan
langkah langkah perencanaan meliputi sebagai berikut:
a. menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal
b. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
town meeting.
c. Menyusun alat evaluasi dan menyiapkan alat observasi.
2. Tindakan
a. Kegiatan awal
1. Guru mengkondisikan kelas dengan mengajak siswa untuk
melakukan tepuk anak pintar.
2. Guru mengucapkan salam dengan jelas, membuka dengan
membaca surat al fitihah bersama sama, menanyakan keadaan
siswa serta kesiapan siswa untuk memulai kegiatan belajar
mengajar.
3. Melakukan pre test
b. Kegiatan inti
1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajaran yang
42
2. Guru dan siswa menyiapkan bangku yang akan digunakan
dalam mengaplikasikan metode town meeting.
3. Guru menegur siswa yang bergurau dalam melaksanakan
pembelajaran tersebut.
4. Guru mempersilakan siswanya untuk menanyakan tentang
materi yang belum dimengerti tentang materi yang dijelaskan
melalui metode town meeting.
c. Kegiatan akhir
1. Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan
jawaban yag benar kemudian guru menjelaskan kembali
kepada siswa yang belum dimengerti dengan menggunakan
metode town meeting.
2. Guru mempersilakan siswa untuk bertanya kembali tentang
materi yang sudah dibahas dalam metode town meeting
tersebut yang belum jelas.
3. Guru meminta siswa untuk memasukan buku pelajaran
kedalam tas
4. Guru melaksanakan post test
5. Guru mengkodisikan kelas sebelum mengakhiri pertemuannya.
6. Guru dan siswa mengucapkan hamdalah dan do’a kafarotul
majlis bersama sama.
43 3.Observasi
Dari hail observasi menunjuan adanya faktor pendukung dalam
pelaksanaan penelitian tindak kelas pada kelas VII, sedangkan faktor
penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus ke II ini.
4.Refleksi
Refleksi siklus ke II yaitu didapatkan satu konsep metode pembelajran yang baru untuk pembelajaran PAI dengan materi
kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah pada siklus II ini
hampir semua siswa sudah ikut peran dalam berjalannya metode yang
sudah diterapkan guru dalam pengaplikasian pembelajaran yang sudah
guru berikan. Dengan menggunakan metode town meeting siswa mulai
menunjukan peningkatan dalam pembelajarannya dengan bukti nilai
44 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian 1. Data pra siklus
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ppada tahap pra siklus atau sebelum menerapkan siklus satu peneliti melakukan penjajakan
terhadap anak didik yang belum menggunakan metode town meeting.
Untuk pelaksanaannya itu sediri pada tanggal 19 juli 22017 di kels VI
dengan jumlah 39 anak. Adapun proses belajar mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah dibuat oleh guru pengampu. Sebagai nilai
ketuntasan kriteria mininum (KKM), kelas VII pada mata pelajaran
siroh nabawiyah dengan materi kelahiran dan empat puluh tahun
sebelum nubuwah yaitu 75
Berdasarkan pre test hanya beberapa anak yang sudah memenuhi
KKM diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 data siswa pra siklus daftar nilai siswa pra siklus
No NAMA KKM PRE TEST
1 AHM 75 60
2 AHS 75 60
3 AA 75 65
45
5 AWA 75 70
6 AM 75 70
7 AG 75 55
8 AF 75 50
9 AA 75 80
10 BA 75 75
11 DI 75 75
12 DA 75 65
13 FA 75 60
14 FR 75 70
15 FGA 75 70
16 GAS 75 85
17 HBS 75 65
18 ISA 75 65
19 IH 75 65
20 IZ 75 50
21 MSK 75 40
22 MD 75 65
23 MZI 75 75
24 MAM 75 60
25 MCA 75 70
46
27 MFM 75 75
28 MRA 75 75
29 MTA 75 70
30 MYR 75 65
31 RYS 75 60
32 RY 75 60
33 RKA 75 45
34 SNW 75 85
35 SLY 75 75
36 STA 75 70
37 SAA 75 65
38 TF 75 55
39 WA 75 70
2. Data prestasi siklus I
Siklus I dilaksaanakn pada tanggal tanggal 26 juli 2017 di kelas VII dengan jumlaah siswa 39. Berdasarkan hasil pre test dan post test
47
Tabel 4.2 data prestasi siklu I Daftar nilai siklus I
NO NAMA KKM Pre test Post test
1 AHM 75 65 80
2 AHS 75 60 75
3 AA 75 70 75
4 AS 75 65 80
5 AWA 75 75 85
6 AM 75 70 85
7 AG 75 60 70
8 AF 75 55 65
9 AA 75 80 85
10 BA 75 70 80
11 DI 75 65 80
12 DA 75 65 70
13 FA 75 70 75
14 FR 75 60 80
15 FGA 75 50 70
16 GAS 75 85 90
17 HBS 75 70 70
18 ISA 75 70 80
48
20 IZ 75 55 70
21 MSK 75 50 60
22 MD 75 65 70
23 MZI 75 75 85
24 MAM 75 60 75
25 MCA 75 70 75
26 MAD 75 50 65
27 MFM 75 70 80
28 MRA 75 75 85
29 MTA 75 70 85
30 MYR 75 60 70
31 RYS 75 60 65
32 RY 75 60 75
33 RKA 75 50 65
34 SNW 75 80 90
35 SLY 75 80 85
36 STA 75 65 80
37 SAA 75 65 75
38 TF 75 55 60
49 3. Data prestasi siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 agustus 2017 di kelas VII
dengan jumlah 39 siswa. Bardasarkan pre test dan post test dapat
diperoleh data sebagai berikut:
tabel 4.3 data prestasi siswa siklus II
NO NAMA KKM Pre test Post test
1 AHM 75 70 85
2 AHS 75 60 80
3 AA 75 75 85
4 AS 75 70 90
5 AWA 75 65 70
6 AM 75 80 95
7 AG 75 60 75
8 AF 75 65 85
9 AA 75 70 75
10 BA 75 65 75
11 DI 75 65 85
12 DA 75 65 70
13 FA 75 70 75
14 FR 75 60 70
15 FGA 75 75 80
50
17 HBS 75 55 65
18 ISA 75 70 80
19 IH 75 70 85
20 IZ 75 55 70
21 MSK 75 50 60
22 MD 75 65 70
23 MZI 75 75 85
24 MAM 75 60 75
25 MCA 75 70 75
26 MAD 75 50 65
27 MFM 75 70 75
28 MRA 75 75 85
29 MTA 75 70 85
30 MYR 75 80 95
31 RYS 75 60 65
32 RY 75 60 75
33 RKA 75 70 80
34 SNW 75 60 75
35 SLY 75 80 85
36 STA 75 75 80
37 SAA 75 65 75
51 B. Pembahasan hasil penelitian
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari siklus I, dan siklus II dapat diperoleh data nilai ketuntasan siswa dalam belajar dengan mata
pelajaran siroh dengan materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum
nubuwah. Berikut ini data belajar anak dari siklus I dan siklus II.
1. Data ketuntasan siklus I
Tabel 4.4 data ketuntasan siklus I Daftar nilai siklus I
NO NAMA KKM Pre test Post test
1 AHM 75 65 80
2 AHS 75 60 75
3 AA 75 70 75
4 AS 75 65 80
5 AWA 75 75 85
6 AM 75 70 85
7 AG 75 60 70
8 AF 75 55 65
9 AA 75 80 85
10 BA 75 70 80
11 DI 75 65 80
52
12 DA 75 65 70
13 FA 75 70 75
14 FR 75 60 80
15 FGA 75 50 70
16 GAS 75 85 90
17 HBS 75 70 70
18 ISA 75 70 80
19 IH 75 75 85
20 IZ 75 55 70
21 MSK 75 50 60
22 MD 75 65 70
23 MZI 75 75 85
24 MAM 75 60 75
25 MCA 75 70 75
26 MAD 75 50 65
27 MFM 75 70 80
28 MRA 75 75 85
29 MTA 75 60 70
30 MYR 75 60 65
31 RYS 75 60 75
32 RY 75 50 65
53
34 SNW 75 65 80
35 SLY 75 65 75
36 STA 75 55 60
37 SAA 75 75 80
Jumlah 2.395 2.595
Nilai rata-rata 65,2 70,3
Jumlah yang tuntas 9siswa/2,3% 27 siswa/6,9 % Peningkatan yang terjadi 18 siswa/4,6%
a. Refleksi hasil tindakan siklus I
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I ini hasil
pre test yang dapat mencapai KKM sebanyak 9 siswa/2,3% dengan
rata rata kelas 65,6 sedangkan hasil post test siswa yang dapat
mencapai KKM sebanyak 27 siswa/6,9% dengan rata rata kelas 70,5
berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah
siswa yang menapai KKM dari pre test ke post test sebanyak 18
siswa/4,6%, namun demikian masih ada siswa yang belum dapat tuntas
sebanyak 12 siswa. Oleh karena itu, perlu adaanya perbaikan dalam
pembelajaran dalam siklus selanjutnya.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi siklus I terdapat faktor
54
yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut tabel hasil
pengamatan dan penjelasannya.
b. Hasil pengamatan guru siklus I
56
c. Hasil pengamatan siswa pada siklus I
59 tes evaluasi seksama
mengerjaka
n tes
evalusi
Siswa
menjawab
salam
V Siswa
dengan
keras dan
lantang
dalam
menjawab
salam guru
1. Hal hal yang mendukung
Guru
a. Guru sudah jelas dalam mengucapakan salam.
b. Guru dapat menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Dapat diterapkan dalam pembelajaran
d. Materi yang diberikan guru sudah jelas.
Siswa
a. Siswa dengan lantang mejawab salam guru.