• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING PADA SISWA KELAS VII Di SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING PADA SISWA KELAS VII Di SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI

MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN

SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING

PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD ALIF

NIM : 111 13 029

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI

MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN

SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING

PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD ALIF

NIM : 111 13 029

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jadilah seperti gula meskipun tidak memberikan warna tapi

bisa memberikan rasa

PERSEMBAHAN

Penyusun persembahkan SKRIPSI ini untuk :

1. Untuk ibuku yang selalu mencurahkan dan mengalirkan do’a setiap waktu untuk selalu maju.

2. Untuk saudara dan saudariku yang selalu membantu dan juga

memotivasiku.

3. Untuk bapak dan ibu Daud yang senantiasa bersabar dalam memdidikku

beserta keluarga besar (LKSA) Panti Asuhan Muhammadiyah Tuntang.

4. Teman temanku IMM (ikatan mahasiswa muhammdiyah) Salatiga yang

berjuang dalam ikatan.

5. Temen temenku REBONAN FC yang paling kece kece dan keren

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke

jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING PADA SISWA KELAS VII Di SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Bapak Drs, Ahmad Sulthoni. M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan

pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat

berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya

skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan

Agama Islam yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan kepada

(9)

ix

6. Keluarga, saudara, sahabat semua yang telah memberikan dukungan dalam

(10)
(11)

xi ABSTRAK

Muhammaadd Alif. 2017. Peningkatan Hasil BelajarPAI materi Kelahiran dan

Empat Puluh Tahun sebelum Nubuwah dengan Metode Town Meeting pada kelas VII di SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen Tahun Pelajaran 2017/2018.Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Ahmad

sultoni, M.Pd.

Kata Kunci : Prestasi belajar, Metode town meeting.

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada bab Kelahiran Dan Empat Puluh Tahun Sebelum Nubuwah, hal ini dikarenakan guru banyak menggunakan metode ceramah. Sehingga guru perlu melakukan pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa dengan menggunakan metode Town Meeting. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Apakah penerapan metode Town Meeting dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah pada siswa kelas VII SMP islam terpadu darul fikri bawen tahun pelajaran 2017/2018?.

Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan 2 siklus dengan setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. PTK dilaksanakan di SMP islam terpadu darul fikri bawen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan tes.

(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR……… ... viii

ABSTRAK……… ... xi

DAFTAR ISI……… ... xii

DAFTAR TABEL……… ... xv

DAFTAR LAMPIRAN……… ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Hipotesis dan indikator keberhasilan ... 6

(13)

xiii

F. Definisi Operasional ... 7

G. Metodologi Penelitian ... 9

H. Sistematika Penulisan ………... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian belajar ... 18

B. Pendidikan Agama Islam ... 25

C. Kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah ... 26

D. Metode town meeting ………. ... 26

1. kelebihan metode town meeting...……….... 27

2. kelemahan metode town meeting……… 27

E. kaitan materi dengan metode town meeting... ... 28

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum SMP IT darul fikri bawen ………. ... 30

1. sejarah singkat berdirinya smp it darul fikri bawen………….. 30

a . profil sekolah... ………... ... 31

b. kepala sekolah……….. ... 32

c. visi, misi dan tujuan……… ... 33

B. data tentang sekolah ... 34

1. Data siswa 3 tahun terakhir ……… ... 34

2. karakteristik siswa kelas VII ……… 35

3. data guru dan staf... ... 36

4. data ruang kelas... ... 37

(14)

xiv

C. Pelaksanaan Penelitian ... 38

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ……… 38

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ……….. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44

1. pra siklus... ... 44

1. Siklus I ……….. 46

2. Siklus II ………. 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 74

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data siswa 3 tahu terakhir ... ………. 34

Tabel 3.2 Karakteristik siswa kelas VII..……… 35

Tabel 3.3 Data guru dan staf karyawan………... 37

Tabel 3.4 Data Ruang kelas... ………... 37

Tabel 3.4 Data sarana prasarana ………...……… 37

Tabel 4.1 Data siswa pra siklus ………...……….... 44

Tabel 4.2 Data prestasi siklus I …..………. 46

Tabel 4.3 Data prestasi siklus II………... 49

Tabel 4.4 Data ketuntasan siklus I ……...……….. 51

Tabel 4.5 Hasil pengamatan guru siklus I... 54

Tabel 4.6 Hasil pengamatan siswa siklus I ………...56

Tabel 4.7 Data ketuntasan siswa siklus II...61

Tabel 4.8 Hasil pengamatan guru siklus II...64

Tabel 4.9 Hasil pengamatan siswa siklus II...67

Tabel 4.10 Data peningkatan siswa mencapai KKM...72

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 4 Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 5 Silabus

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 10 Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan salah satu konsumsi masyarakat untuk mencerdaskan

anak-anak mereka. Sehingga banyak upaya pemerintah dalam membantu

mencerdaskan anak bangsa. Dalam hal ini pemerintah mengusahakan terciptanya

sekolahan-sekolahan yang bertujuan menjadikan penerus bangsa menjadi harapan

negara. Dari berbagai sekolah ada beberapa sekolah yang menggunakan metode

agar memudahkan anak didik paham dengan apa yang dijelaskan oleh gurunya.

Akan tetapi dunia pendidikan saat ini tengah mengalami krisis yang cukup

serius, krisis ini tidak disebabkan oleh anggaran pemerintah yang sangat rendah

untuk membiayai kebutuhan vital dunia pendidikan tetapi juga lemahnya tenaga

ahli, serta pendidikan nasional yag tidak jelas dari berbagai forum seminar muncul

kritik konsep pendidikan telah tereduksi menjadi pengajaran , dan pengajaran lalu

menyempit menjadi kegiatan di kelas, sementara yang berlangsung di kelas tak

lebih dari kegiatan guru mengajar murid dengan terget kurikulum dengan

mengejar NEM (Nilai Ebtanas Murni). Sisi lain dari hal tersebut sedikitnya

menggambarkan bahwa proses pendidikan pra- universitas kurang sekali memberi

tekanan pada pembentukan watak atau karakter, tetapi lebih pada hafalan dan

pemahaman kognitif (Melvin l. Silberman, 1996:13).

Sehingga dalam hal ini usaha sekolah untuk mewujudkan tujuan tidak bisa

ditunda tunda kalau pihak sekolah dan pihak pendidik tidak merespon masalah

(18)

2

benih unggulan di tangan guru dan sekolah. Anak anak yang dikirim ke sekolah

bukannya berkembang, tetapi yang terjadi malah sebuah pembodohan. Sekolah

setelah mencetak bonsai bonsai, sebuah bibit pohon besar diubah menjadi kerdil.

Anak anak didik didesain untuk diseragamkan menjadi produk masal dan

kreativitas mereka disumbat.

Kalau melihat proses pendidikan yang berlangsung, terdapat kesan kuat

bahwa proses pembelajaran yang berlangsung kurang memperhatikan potensi

individual dan potensi serta kinerja otak dan emosi. Kinerja otak itu ibarat bola

lampu. Jika dilatih bisa mengeluarkan cahaya pengetahuan segala penjuru karena

jaringan saraf otaknya berkesinambungan membentuk bulatan bola yang

dihubungkan oleh sel sel saraf yang miliyaran jumlahnya. Dalam pendekatan lain,

pendidikan yang bagus harus mengaktifkan, tidak hanya otak kiri tetapi otak

kanan. Otak kanan memiliki kemampuan berfikir imajinatif, holistik, kreatif dan

menghasilkan ide ide” subversif” di luar pakem yang biasa dianut oleh otak kiri

yang berciri linier dan analitis jadi yang bagus memang menciptakan

keseimbangan. Bahkan sekarang muncul lagi temuan baru adanya bagian otak

yang berkaitan dengan orientasi spiritual yang kemudian melahirrkan pelatihan

(spiritual quotien).

Dari hal tersebut seorang pendidik yang diharapkan dalam sebuah lembaga

adalah bagaimana guru dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta

didiknya. Sehingga peserta didik dapat memperluas pengetahuan yang sudah

dimilikinya. Akan tetapi bukan hanya ilmu pengetahuan sosial saja yang harus

(19)

3

sejarah islam dan sejarah perjalanan nabi, itu merupakan satu hal yang kecil tetapi

tidak boleh dilupakan oleh pendidik untuk diberikan kepada anak didiknya.

Karena sebuah sejarah yang memceritakan tentang perjuangan seorang itu dapat

membentuk karakter kepribadian anak didik. Lebih lagi yang menjadi tokoh

adalah Rosululloh seorang yang berjiwa besar yang dapat mengentaskan umat

manusia dari jaman biadab menuju jaman beradab. Dari sini perlu yang namanya

menanaman keteladanan kepada anak didik melalui pembelajaran sejarah nabi

Muhammad s.a.w. karena nabi merupakan salah satu orang yang wajib dijadikan

contoh apalagi seorang muslim yang nabinya yaitu Muhammad bin Abdulloh.

Disisi lain nabi Muhammad juga telah disinggung dalam al qur’an surat al Ahzab

ayat 21: bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”

Dari ayat di atas sudah jelas bahwa Alloh memerintahkan mahluknya untuk

bisa menjadikan nabi Muhammad itu sebagai referensi kehidupan sehari hari. Dari

sini penulis tidak akan mengambil tema tentang perjuangan nabi Muhammad

melainkan sejarah sebelum nabi dilahirkan yang mana disitu sering kali dilupakan

oleh anak didik dalam buku sejarah Rosululloh karena hal tersebut sangat penting

untuk dikaji karena itu semua merupakan salah satu alasan mengapa Alloh

(20)

4

pembelajaran yang akan dilakukan akan menggunakan metode town meeting cara

ini akan dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan hasil belajar anak didik yang

selama ini mengalami penurunan. Dari hasil observasi dan dugaan sementara

siswa mengalami penurunan nilai dalam mata pelajaran siroh nabawiyah dengan

materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwahhal ini dikarenakan

pendidik yang menyampaikan materi secara monoton dengan hanya menggunakan

metode ceramah dan membuat siswa mengantuk ketika proses KBM

Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada tanggal 10 Mei 2017 dalam

pembelajaran yang telah dilakukan selama ini, bahwasannya peneliti dapat dugaan

sementara kasus tentang anak mengalami penurunan nilai atau buruknya prestasi

yang anak didik dapat sebagai berikut:

1. Guru dalam menjelaskan terlalu monoton dan tidak ada variasi dalam

mengajar.

2. Siswa banyak yang mengantuk karena hanya mendengarkan guru

menjelaskan dengan metode ceramah

3. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa yang menyebabkan siswa

gagal fokus.

Dari tiga hal ini yang menjadikan siswa kurang aktif dan banyakya siswa yang

gagal faham atas apa yang dijelaskan oleh guru, maka disini peneliti membuat

inovasi dalam pembelajaran yang mana diharapkan dapat mengatasi masalah

dalam pembelajaran yang selama ini menjadi problematika siswa dalam belajar.

(21)

5

pembelajaran siswa kelas VII dengan materi kelahiran empat pluh tahun sebelum

nubuwah di SMP IT Darul Fikri Bawen.

Metode town meeting adalah suatu cara yang digunakan oleh pendidik dalam proses mengajar yang mana metode ini bertujuan supaya siswa lebih aktif dalam

pembelajaran. Metode ini melibatkan semua siswa, karena metode town meeting

ini melibatkan semua siswa, maka diharapkan semua siswa dapat ambil peran

dalam pembelajaran sehingga para siswa tidak jenuh ataupun mengantuk dan juga

diharapkan pula tidak gagal faham dalam pembelajaran.

Dari cerita di atas penulis tertarik untuk melakuan sebuah penelitian tentang

mata pelajaran sejarah nabi, maka dari itu penulis mengadakan penelitian yang

berjudul:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KELAHIRAN DAN EMPAT PULUH TAHUN SEBELUM NUBUWAH DENGAN METODE TOWN MEETING PADA SISWA KELAS VII di SMP ISLAM TERPADU DARUL FIKRI BAWEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah yang dapat

peneliti rumuskan adalah:

“ Apakah metode town meeting dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dengan materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum

(22)

6 C. Tujuan penelitian

Dari rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah peneliti dengan menggunakan metode town meeting

dapat meningkatkan prestasi hasil belajar pada siswa kelas VII di SMP IT Darul

fikri Bawen tahun pelajaran 2017/2018?

D. Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan

Hipotesis tidakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang di duga dapat mengatasi permasalahan. Adapun hiapotasis tindakan ini adalah dengan

menggunakan metode town meeting dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

pada kelas VII dengan materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah

di SMP IT Daruul Fikri bawen tahun pelajaran 2017/2018.

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila telah dilaksanakan KBM

dan siswa mampu menunjukan prestasi belajarnya dengan membuktikan nilainya

melampui kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah

yaitu 75. Itulah yang menjadi indikator peneliti untuuk menunjukan keberhasilan

siswa dalam belajar dengan menggukan metode town meeting. E. Manfaat penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis mengharapkan ada manfaat,

adapun manfaatnya meliputi:

1. Manfaat teoretis

Penulis berharap supaya apa yang menjadi penelitian ini bisa bermanfaat bagi

penulis pribadi dan bagi pembaca serta dapat menjadian inspirasi para pendidik

(23)

7 2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapan dapat memberian masukan dan bahan pertimbangan

demi kemajuan seolah serta motivasi bagi para pendidik bahwa sebuah

pengajaran itu membutuhan sebuah inovasi.

F.Definisi operasional

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dan ruang lingkup penelitian pembahasan dalam penelitian ini, maka sekirannya perlu

dijelaskan istilah pokok yang terkandung dalam judul skripsi ini, yaitu:

1. Hasil belajar PAI

Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar yyang mana

keduanya mempunyai makna yang berbeda sehingga ketiak kedua kata tersebut

bersatu akan menimbulkan makna yang baru. Islam sebagai agama

rahmatalil’alamin umatnya untuk selalu belajar, bahkan Alloh mengawali

menurunkan Al qur’an sebagai pedoman hidup manusia dengan ayat yang

memerintahkan rosulNya. (Baharuddin. 2008:29-30) berikut merupakan

pemaparan dari kedua kata tersebut:

Prestasi merupakan salah satu bentuk pencapaian siswa selama belajar tentang

mata pelajaran tertentu atau bisa diartikan suatu hasil yang sudah diraih oleh

peserta didik dalam belajarnya. Dari hal ini bisa membuktikan bahwasanya siswa

benar benar mampu menguasai dengan maksimal apa yang telah diajarkan oleh

pendidik.

Prestasi disini bukan hanya bukan hanya pencapaian yang berbentuk non

(24)

8

yang didapat siswa terhadap mata pelajaran tertentu itu juga merupakan salah satu

bentuk prestasi.

Belajar adalah bagaimana kita mencari sesuatu yang belum kita ketahuai baik

itu mencari sendiri dengan menggunakan referensi maupun dengan orang lain.

Dan disitu ada tersisip rasa ingin tahu yang tinggi dalam benak terhadap sesuatu.

Dari pemaparan kedua kata tersebut bahwasanya prestasi belajar dalah suatu

hasil pencapaian yang diterima oleh siswa dalam masa sistem kegiatan belajar

yang itu cenderung kepada hal yang membanggakan terhadap dirinya maupun

orang lain yang bersangkutan.

2. Kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah

Kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah adalah materi dalam

mata pelajarn Siroh Nabawiyah yang nama segala hal yang berbentuk sejarah nabi

dari beliau lahir serta keajaiban-keajaiban yang terjadi ketika beliau lahir serta

peristiwa peristiwa aneh yang dialami oleh penduduk Mekkah ketika masih dalam

kandungan ibunya, sampai masa akan di angkatnya Muhammad sebagai nabi dan

menceritakan pula tragedi yang dialami oleh nabi.

3. Metode town meeting

Merupakan cara untuk menyampaikan materi yang dikuasai pendidik untuk

disampaikan kepada para peserta didik. Hal ini bertujuan agar siswa tidak bosen

(25)

9

Town Meeting adalah salah satu motode pembelajaran dari berbagai metode yang ada dalam KBM. Metode ini seperti rapat kota yang mana di dalam kelas

dibentuk macam halnya rapat kota.

G. Metodologi penelitian

Penelitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis,

logis dan terencana untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis data serta

menyimpulkan dengan menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari

jawaban atas permasalahan yang timbul(Kasiram, 2010;37) adapun realitas

dilapangan mengenai proses awal, metode metode yang digunakan dan hal-hal

yang berkaitan dengan penelitian ini dipaparkan sebagai berikut:

1. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK)

penelitian tindakan kelas (PTK) adalah strategi pemecahan masalah

dengan tindakan nyata dengan bentuk proses pengembangan inovatif yang

dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan

masalah.(Arikunto, 2008, dalam krimawati 2010:11)

Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas

mengenai peningkatan prestasi belajar siswa dengan materi Kelahiran

Dan Empat Puluh Tahun Sebelum Nubuwah kelas VII di SMP IT Darul

Fikri Bawen yang belum mencapai tahap memuaskan. Oleh karena itu

penggunaan Metode Town Meeting. Sesuai dengan penelitian yang diteliti

maka penelitian ini model tidakan. Dimana setiap siklus meliputi

(26)

10 2. Subjek penelitian

Untuk subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP IT Darul Fikri

Bawen tahun pelajarran 2017/2018. Sedangkan waktu penelitian adalah

pada semester genap sekitar awal bulan Juli sampai selesai materi

kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah.

3. Langkah langkah penelitian

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian dapat

dilihat dalam bagan tersebut:

Gambar1.1. Bagan Siklus Kegiatan Penjelasan alur gambar 1.1.

a. Perencanan

Dalam tahap ini peneliti membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran

menyiapkan media pembelajaran menyiapkan lembar observasi menyusun

perangkat tugas yang di kerjakan siswa serta menyusun alat refleksi atau

evaluasi.

b. Pelaksanaan tindakan

PERENCANAAN

SIKLUS I PELAKSANAAN

REFLEKSI

PENGAMATAN

PERENCANAAN

SIKLUS II PELAKSANAAN

REFLEKSI

(27)

11

Dalam tahap ini pendidik mengiplementasiakan atau menerapkan apa

yang sudah menjadi perencanaan di dalam kelas

Hal ini pendidik menggunakan metode yang sudah direncanakan

sebelumnnya yaitu dengan menggunakan metode town meeting.

c. Pengamatan

Pengamatan disini dilakukan guna untuk mencari informasi tentang

sebatas mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah

pendidik sampaikan dengan menggunakan metode town meeting.

Sehingga guru dapat mengerti kemampuan kemampuan yang dimiliki

oleh anak didiknya.

d. Refleksi atau evaluasi

Refleksi adalah bentuk dari penilaian akhir yang dilakukan dan

dianalisis tentang bagaimana perkembangan siswa dalam mengikuti

pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru.

Dalam kata lain refleksi ini juga bermanfaat bagi guru guna

meningkatkan keprofesionalismenya dalam menyampaikan pelajaran

kepada anak didiknya. Dan juga menganalisis tentang perkembangan

KBM dalam kelas setelah menggunakan metode town meeting. Sehingga guru dapat meningkatka performa dalam mengajar dipertemuan

(28)

12 4. Instrumen penelitian

a. Pedoman observasi

Pedoman observasi adalah pedoman yang berupa instrumen yang

disunakan sebagai sarana pengamatan untuk dilakukan penilaian pada

suatu sobjek.

Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu dengan tepat

mengukur apa yang hendak diukur. Data yang dikumpulkan dalam

penelitian tindakan kelas harus betul betul valid.

reabilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul data.

Jika instrumen tidak konsisten maka instrumen itu tidak dapat dipercaya.

Dalam PTK penelitian lebih valid aapabiila dilakukan dengaan klaborasi

dengan guru/peneliti lain dengan tringulasi dalam kegiatan tindakan kelas

dan menggunakan sarana prasarana.

5. Teknik pengumpulan data

data merupakan salah satu fike yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena dari dat tersebut, apa yang menjadi problematika siswa

dapat dikenali dan juga memberi jalan keluar guru dalam mengajar,

sehingga masalah masalah yang ada dapat teratasi dengan baik.

Dalam penelitian ini peniliti mengumpulkan data dengan berbagai

metode sebagai berikut:

a. Tes

Tes merupakan cara untuk mengetahui seberapa pahamnya seeorang

(29)

13

Darul Fikri Bawen tahun pelajaran 2017/2018, sehingga guru dapat

menyampaikan sejarah rosul itu sampai sejauh mana yang telah dipelajari

selama sekolah. Tes ini dilaksanakan pada setiap siklus dan tes tersebut

dilakukan pada akhir pertemuan persiklus untuk mengetahui sebatas mana

peserta didik memahami tentang sirh nabawiyah.

b. Obervasi

Observasi merupakan pengamatan yang juga disertai pencatatan untuk

mendapatkan data data tentang kemampuan anak didik. Observasi ini juga

dilakukan guna mengetahui apakah dengan menggunakan metode twn

meetingg efektif untuk diterapkan dalam kelas tersebut

c. dokumentasi

dokumentasi digunaka untuk mengumpulkan data tentang keadaan

sekolah dengan mengambil gambar yang tersedia di sekolah. Dokumentasi

juga diambil pada saat pembelajaran untuk penggalaman siswa dalam

pelaksanaan metode town meeting dalam pembelajaran paa mata pelajaran

kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah di SMP IT Darul Fikri

Bawen tahun pelajaran 2017/2018.

6. Analisis data

Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini adalah teknik deskriptif analitik, berikut penjelasannya:

a. Penilaian terhadap tes

Untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI

(30)

14 ∑x

X

= ── ∑N

Keterangan:

X : Nilai rata-rata

∑x : jumlah semua nilai siswa

∑N: jumlah siswa

Untuk mengetahui kategori hasil rata-rata nilai siswa dapat dilakukan

dengan berpedoman pada interval penilaian sebagai berikut:

Sangat tinggi (A), nilai 9-10

Tinggi (B), nilai 7-8

Sedang (C), nilai 5-6

Rendah (D), nilai 4-4,5

Sangat rendah(E), nilai < 4

Kemudian untuk menghitung persentase ketuntasan belajar,

digunakan rumus sebagai berikut:

siswa yang tuntas belajar P= ────────────── x 100

siswa x 100

Terkait dengan ketuntasan belajar dalam penguasaan materi

pelajaran sirroh nabawiyah, setelah dilakukan penerapan metode town

meetingjika siswa dapat menyelesaikan hasil tes yang dilakukan secara

baik, dan memenuhi tingkat ketuntasan belajar menimal 70% dari semua

soal yang diberikan adapun pedoman kriteria untuk mengukur ketuntasan

(31)

15 Sangat tinggi (A), nilai > 80%

Tinggi (B), nilai 60% - 79%

Sedang (C), nilai 40% - 59%

Rendah (D), nilai 20% -39%

Sangat rendah (E), nilai < 20%

Hasil ketuntasan belajar ini digunakan pada tiap tahapan refleksi, dan

digunakan sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki rancangan

pembelajaran dalam penentuan model pembelajaran yang tepat.

a. Jadwal penelitian

NO KEGIATAN Minggu I Minggu II Minggu III

Persiapan

1 Persiapan siklus I

a. Perencanaan tindakan

b. Pelaksanaan dan

observasi

c. Analisis dan refleksi

2 Persiapan siklus II

a. Perencanaan tindakan

b. Pelaksanaan dan

observasi

c. Analisis dan refleksi

3 Penyusunan laporan hasil

penelitian

(32)

16 a. Menyusun draf hasil

b. Menyelenggarakan draf

hasil penelitian

4 Ujian

Gambar 1.2 Jadwal Kegiatan 4 Sistematika penulisan skripsi

Penelitian ini mengunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sistematika sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan mencakup: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian,

definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi,

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab II ini diuraikan beberapa konsep teoritisyang mendasari

dilakukannya penelitian itu, dan hipotesis penelitian.

3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Dalam bab III ini mencakup sebagai berikut: lokasi dan waktu

penelitian, prosedur penelitian, mata pelajaran, instrumen penelitian,

deskripsi siklus I, dan II.

4. BAB IV PENELITIAN dan PEMBAHSAN

Pada bab ini menjelaskan gambaran seeting penelitian, penjelasan

persiklus, hasil proses analisis data, pembahasan, dan pengambilan

(33)

17 5. BAB V PENUTUP

Bab V dalam hal ini berisi tentang: kesimpulan dan saran sebagai

hasildari penelitian.

Bagian akhir

(34)

18 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan fisik atau badaniyah. Hasil yang dicapai

adalah berupa perubahan-perubahan dalam fisik itu sendiri. sebaliknya

pendapat lain mengatakan bahwa belajar merupakan kegiatan rohaniyah

atau psykis. Hasil belajar yan membawa perubahan perubahan dalam jiwa

seseorang.

Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menembah atau

mengumpulkan sejumlah penggetahuan. Disini yang dipentingkan

pendidikan intelektual. Kepada anak anak diberiakan bermacam macam

mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yanng dimilikinya, terutama

dengan jalan menghafal.

Ahli pendidikan modern merumuskan belajar adalah sutau bentuk

pertuumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan

dalam cara cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

Sedangkan menurut emesr R. Hilgard dalam bukunya menyatakan

bahwa seseorrang yang belajar kelakuannya akan berubah daripada

sebelum itu. Jadi belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan

tetapi mengenai seluruh pribadi anak.

Dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha

(35)

19

sesuatau terbukti denagan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu

hanya dari hasil proses belajar sebelumnya. (Abu ahmadi, 1991: 14-15)

Dari definisi berbagai para ahli bahwasanya belajar meruupakan

perubahan yang dapat menjadikan seseorang berbeda kelakuannya setelah

mengalami pembelajaran.

Adapun beberapa aspek yang harus dilalaui dalam belajar adalah

sebagai berikut:

1. Persiapan persiapan belajar

Sebelum memulai belajar seseorang pelajar atau mahasiswa.

Sebab, banyak sedikitnya persiapan akan mempengaruhi kelancaran

studinya persiapan yang lngkap dan masak akan memperlancar

belajarnya.

Dalam hal ini ada lima syarat yang perlu dipenuhi dalam

persiapan ini:

1. Kondisi

a. Kondisi jasmani

Kondisi jasmani yang sehat dan kuat merupakan hal yang

mutlak untuk diprlukan dalam belajar. Kesehatan adalah mahkota yang

amat mahal harganya. Pemulihan kesehatan dan pengembalian

kebugaran bdana harus lebih diutamakan, maka kesehatan badan harus

(36)

20 b. Kondisi rohani

Seorang pelajar harus memiliki ketenangan jiwa dan fikiran.

Rasa benci, dendam, takut, daan khawatir seharusnya dibuang jauh

jauh untuk menghindari terhambatnya dalam belajar. Disamping

itu pula diperlukan juga pergaulan yang baik supaya dalam belajar

dapat mencapai tujuan yang baik.

2. Tempat

Dalam hal ini tempat juga berpengaruh ketika belajar, karena kenyamanan dan kebersihan itu dapat menjadikan kendala atau

hambatan jika tempat untuk belajar tidak diperhatikan, sebab

seperti hal tersebut itu bisa mejadikan anak tidak bisa

berkonsentrasi ketika belajar.

Jika kondisi tempat belajar ituu bersih dan nyaman, maka anak

belajar akan dapat berkonsentrasi penuh dengan apa yangg sedang

dipelajarinya.

3. Suasana

suasana belajar erat sekali hubungannya dengan tempat belajar, kalau tempat belajar baik maka suasana juga baik, belajar dapat

pula dipebaiki dan diciptakan, akan tetapi ada juga tempaaat

belajar yang baik sedangkan suasananya kurang mendukung,

sehingga dapat mengganggu aktifitas belajar anak, seperti ketika

(37)

21

itu kegiatan beljar akan terganggu dengan adanya orang yang

sedang bermain PS tersebut.

Maka aktifitas belajar itu yang bisa mendukung anak untuk

belajar dengan tenang harus adanya suasana yang kondusif, agar

anak dapat berkonsentrasi penuh dengan apa yang sedang

dipelajarinya.

4. Waktu

Tidak setiap hari anak dapat belajar dengan bailk, ada kalanya

tidak mood atau bosen, sehingga meskipun dipaksa seperti apapun

tidaka akan pernah bisa konsentrasi. Hal ini dipicu akan dengan

keadaan otak atau pikiran yang bisa menjadikan anak berkosentrasi

penuh dengan pelajarannya. Ada kalanya anak diberikan refrehs

agar otaknya dapat segar kembali dan juga diberikan ketenangan

buka penekanan supaya dalam belajarnya itu dapat konsentrasi

penuh.

5. Alat-alat

Dalam belajar iu harus ada pendukung untuk anak seperti buku, bolpoin dan lain sebagainya. Sehingga anak dalam belajar itu dapa

mencatat dan menulis apa yang belum dipahaminya, sehingga dari

situ anak bisa menanyakan apa yang belum

(38)

22 2. Tujuan belajar

seseorang ynag belajar harus diarahkan kepada suatu cita-cita atau harapan tertentu. Sehingga pandangan kedepannya itu tidak

grambyang atau bingung tehadap apa yang ingin dilakukannya kedepan.

Peru diketahui, bahwa belajar akan mendatangkan banyak manfaat.

Menurut Ir Arijo dalam bukunya “pedoman belajar” belajar berarti:

1. Emeperkuat kedudukan ekonomi dikemudian hari

2. Menciptakan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam

masyarakat.

3. Menimbulkan kepuasan bagi diri sendiri karena bertambahnya

ilmu.

Oleh karena itu seorang pelajar yang usdah lulus dari sekolah

menenggah atas harus mempunyai pandangan untuk meraih

cita-citanya.( abu ahamadi, 1991:3-4)

a. Prestasi belajar

Pengertian prestasi belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia

melakukan perubahan belajar , baik itu disekolah maupun diluar sekolah.

Prestasi belajar sendiri berasal dari duka kata yaitu prestasi dan belajar

yyang mana kedua kata tersebut mempunyai makna yang berbeda beda.

1. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan

(39)

23

Kata prestasi berasal dari bahsa belanda “ prestasic” yang berarti

hasil usaha. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) prestasi

belajar didefinisikan sebagai hasil penilaian yang diperoleh dari

kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan baisanyya ditentukan

melalui pengukuran dan penilaian.

2. Belajar adalah aktifitas mental atau (psikis) yang terjadi karena

adanya interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya. Yang

menghasilkan perubahan perubahan yang bersifat relative tetap dalam

asepek kognitif, afektif dan psikomotorik perubahan tersebut dapat

berubah sesuatu yang sama sekali baru belajar yang telah diperoleh

sebelumnya.

b. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Belajar

Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor yang

mempengaruhinya baik yang cenderung mendorong maupun menghambat.

Demikian juga yang dialami dalam belajar.beberapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi:

1. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,

yang terdiri dari:

a. Faktor intelegensi

Dalam arti sempit intelegensi dapat diartikan kemampuan untuk

mencapai prestasi. Intelegen memegang peranan penting dalam

(40)

24 b. Faktor minat

Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam diri seseorang

untuk merasa tertarik terhadap sesuatu tertentu.

c. Faktor keadaan fisik dan psikis

Keadaan fisik berkaitan dengan keadaan pertumbuhan,

kesehatan, jasmani, keadaan alat alat indera dan sebagainya.

Keadan psikis berhubungan dengan mental siswa.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi prestasi belajar. Ada beberapa faktor eksternal yaitu:

a. Faktor guru

Guru bertugas membimbing, melatih, mengolah, meneliti,

mengembangkan, dan menyelenggarakan proses belajar mengajar.

b. Faktor lingkungan keluarga

Keluarga sangat berpengaruh terhadap kemajuan prestasi belajar,

Karena kebanyakan waktu yang dimiliki peserta didik ada di

rumah. Jadi banyak ada kesempatan untuk belajar di rumah.

Keterlibatan orang tua patut diperhitungkan dalam usaha

memelihara motivasi belajar peserta didik.

c. Faktor sumber belajar

Sumber belajar dapat berupa media atau alat bantuan belajar

serta bahan buku penunjang. Alat bantu belajar adalah semua alat

(41)

25

Belajar akan lebih menarik, konkret, mudah dipahami, hemat

waktu dan tenaga serta hasilnya lebih bermakna.

B. Pendidikan Agama Islam (PAI) 1. Pengertian

Pendidikan Agama Islam adalah usaha usaha secara sistematis

dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup

sesuai ajaran agam islam. (Zuhairani, 1983: 27)

syariat islam tidak akan di hayati dan diamalkan orang kalu

hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses

pendidikan nabi sesuai ajaran islam dengan berbagai metode dan

pendekatan dari situ dapat kita lihat bahwa pedidikan agama islam

itu lebih banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap mental yang

akan terwuujud dalam amal perbuatan yang baik bagi keperluan

diri sendiri maupun orang lain.

Dari segi laiinnya pendidiksn sgsms idlsm tidak hanya bersifat

teoritis saja, tetapi juga prsktis ajaran islam tidak memisahkan

antara iman dan amal soleh. Oleh karena itu pendidikan agama

islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal

soleh dan juga kerena ajaran islam berisi tentang ajaran sikap dan

tingkah laku pribadi masyarakat. Semula yang bertugas mendidik

para nabi dan rosul selanjutnya ara ulam, dan cerdik pandaialh

sebagai penerus tugas, dan kewajiban mereka.(drajat, 1992:

(42)

26

C. Kelahiran Dan Empat Puluh Tahun Sebelum Nubuwah

Kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah adalah

materi dalam mata pelajarn siroh nabawiyah ynag nama segala hal

yang berbentuk sejarah nabi dari beliau lahir serta keajaiban keajaiban

yang terjadi ketika beliau lahir serta peristiwa peristiwa aneh yang

dialami oleh penduduk mekkah ketika masih dalam kandungan

ibunya, sampai masa akan di angkatnya muhammad seebagai nabi dan

menceritakan pula tragedi tragedi yang dialami oleh nabi. Dan juga

meteri ini juga menjelaskan bagaimana nabi menperjuangkan islam

dihadapan orang orang kafir quraisy. Hal inilah yang nantinya akan

dipelajari oelh siswa dalam materi kelhiran dan empat puluh tahun

sebelum sebelum nubuwah.

D. Metode Town Meeting 1. pengertian town meeting

metode town meeting merupakan salah satu dari bagian aktive learning yang digunakan dalm pembelajaran untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aktif dalam pembelajaran.

Adapun langkah langkah yang harus ditempuh ketika menggunakan

metode town meeting sebagai berikut:

a. pilihlah sebuah topik masalah kasus yang menarik mengenai

mata pelajran anda. Secara singkat sajikan topic aatau masalah itu

seobjektif mungkin, dengan memberi informasi latar belakang

(43)

27

Untuk lebih aktif siapkan dokumen dokumen yang mungkin

menjelaskan topik atau masalah.

b. Tunjukan bahwa anda memperoleh pandangan kelas tentang masalah tersebut, dari anda memanggil peserta didik dari depan

ruangan, jelaskan bahwa anda akan mengikuti suatu format yang

diberi judul”panggil bicara berikutnya” ketika seorang selesai

berbicara, orang tersebut hendaknya melihat keseluruh ruangan

dan memanggil orang lain juga ingin berbicara.

c. Doronglah peserta didik membuat pidatonya singkat agar

banyak peserta didik lainnya dapat berpartisipasi dalam rapat kota

itutentukan satu batsan waktu, jika andi ingin untuk lamanya

berbicara. Arahkan peserta didik memanggil seseorang yang telah

mendapat giliran sebelumnya.

Kelebihan dan kelemahan dengan metode town meeting

a. Kelebihan

1.Dapat dipakai dalam kelompok besar maupun kecil.

2.Dapat menyampaikan materi banyak dalam waktu singkat.

3.Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari

berbagai segi akan menjadikan sidang lebih menarik.

4.Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

b. Kelemahan

1. Kurang spontanitas dan kreatifitas karena pembahasan

(44)

28

2. Kurang interaksi secara maksimal.

3. Menekankan pokok pembicaraan

4. Agak terasa formal

5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.

6. Sulit mengadakan kontrol waktu

7. Secara umum membatasi pendapat pemateri

8. membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati hati

untuk menjamin jangkauan yang tepat.

9. Cenderung dipakai berlebihan

E. Kaitan Materi Dengan Metode Town Meeting

Dilihat dari berbagai aspek mulai dari siswa yang kesulitan

mengerti atau gagal paham tentang materi yang disampaikan oleh pendidik

dengan menggunkan metode yang dibilang membosankan peneliti

mencoba dengan metode Town Meeting yang mana metode ini lebih

mengedepankan anak didik lebih aktif dalam pembelajaran dan guru hanya

memfasilitasi anak didik, hal ini yang akan diharapkan untuk bisa

membuat siswa tidak bosan dalam pembelajaran.

Dengan materi kelahiran dan empatt puluh tahun sebelum nubuwah

yang akan menjelaskan masa kelahiran nabi serta halnya tragedi tragedi

yang dialami penduduk mekah sebelum dan setelah kelahiran nabi

muhammad S.A.W.

Bukan halnya menjelaskan tentang masa itu saja melainkan juga

(45)

29

menjadi nabi oleh Alloh SW.T. berhubungan metode town meeting

bahwasaya metode ini digunakan guna menjadi inovasi dalam

pembelajaran yang akan berlaqngsung dan juga sebagai ajang anak untuk

saling bertukar pikiran karena metode ini melibatkan anak didik untuk

lebih aktif dalam pembelajaran tersebut.

Hal ini juga bertujuan agar anak didik bisa lebih mengenal antara

satu sama lainnya dikarenakan siswa baru terkadang sulit untuk ngobrol

dengan teman barunya. sehingga hal inilah yang menjadikan peniliti

(46)

30 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen

1. Sejarah singkat berdirinya Smp Islam Terpadu Darul Fikri Bawen

SMP islam terpadu darul fikri bawen kabupaten semarang berdiri

pada tahun 1975 yang dipelopori oleh bapak mas hudi dengan

pemikiran agar anak anak tidak hanya mempunyai ilmu umum saja

melainkan juga mengetahui ilmu agamanya juga. SMP ini baru

beroperasi pada tahun 1978. SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen

terletak disebelah barat pom bensin bawen untuk yang putri dan

sebelah timur tepatnya di dekat perum bawen regency untuk yang

putra. Hal ini dilakukan untuk terbentuknya akhlak dan juga dapat

terciptanya anak didik yang bermoral dan juga berakhlak baik. Dari

tahun ke tahun SMP islam terpadu darul fikri mengalami revolusi yng

awalnya adalah SLTP islam bawen berubah menjadi SMP Islam

Terpadu Darul Fikri Bawen, hal ini dipacu dengan adanya perubahan

dari pemerintah, pada awal tahun pelajaran 2007/2008 SMP Islam

Terpadu Darul Fikri Bawen membuat program unggulan yaitu islamic boarding school (IBS) hal ini dilatar belakangi oleh anggapan mulainya rusak anak anak pada saat itu dengan adanya banyak insiden

seperti tawuran, bonek dll. karena lokasinya yang dekat dengan

(47)

31

disitu boarding semua melainkan ada juga yang masih fullday atau

pulang kerumah masing masing. Sehingga penjagaan terhadap mereka

belum bisa terpantau secara penuh.

Pada tahun 2012 para petinggi yayasan merasakan dampak dari

adanya progrom boarding dan fullday yang mana anak anak yang

pulang kerumah banyak mempengaruhi terhadp anak anak yang

boarding sehingga pada pada tahun itulah semua anak yang

memdaftarkan dirinya kesekolahan tersebut pertama kali yang

ditanyakan adalah” apakah anda siap untuk mondok.?” Hal ini

bertujuan agar tidak ada unsur terpengaruhi anak anak didiknya

dengan keadaan luar yang akan merusak visi dan misi sekolah.

Profil Sekolah

Nama : SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen

Alamat : Jl. Gatot Subroto 15

a. Desa : Bawen

b. Kecamatan : Bawen

c. Kabupaten : Semarang

d. Telepon : ( 0298 ) 593576

1. Nama Yayasan : Darul Fikri Bawen

(48)

32

Telepon : ( 0298 ) 593576

2. NSS / NSM / NDS : 204032211041

3. NPSN : 20320230

4. Jenjang akreditasi : Terakreditasi B

5. Tahun didirikan : 1975

6. Tahun beroperasi : 1978

7. Kepemilikan tanah : Yayasan

a. Status tanah : Hibah

b. Luas tanah : 1192 m2

8. Status bangunan milik : Yayasan

9. Luas seluruh bangunan : 813 m2

10. Nomor rekening sekolah : 6092-01-007767-53-3 SMP IT

Darul Fikri Bawen BRI Unit Bawen

Ungaran

11. Nomor NPWP : 02.253.833.4-505.000 Yayasan

Darul Fikri Bawen

Jl. Gatot Subroto No 15 Bawen

Kabupaten Semarang

Kepala Sekolah

Nama :Loemiyono, S.PdI, S.Kom

Tempat tanggal lahir :Kabupaten semarang, 32 desember 1975

(49)

33

NIP/NIY :8563753655200003

Masa kerja sebagai guru : 10 tahun

Masa kerja sebagai kepsek : 5 tahun

Pendidikan terakhir : S1

Fakultas/jurusan :tarbiyah, TIK

Telp : 081325541470

Visi :

Menjadi lembaga pendidikan Islam berbasis Al-Qur’an yang melahirkan

pemimpin besar yang akan menghantarkan Indonesia memimpin dunia

Misi :

a. Menjadikan ilmu pengetahuan dan bahasa sebagai akhlak

b. Menjasdikan lembaga Islam mondial ( mendunia ) sebagai pusat rujukan

dalam melahirkan generasi pemakmur bumi

c. Menjadikan 3 pilar keberhasilan pendidikan ( guru, orang tua, siswa ) untuk

mencetak generasi Robbani

Tujuan :

Melahirkan Sakhsiyah Muslim daiyah yang berkarakter :

1. Aqidah yang bersih (salimul aqidah)

2. Ibadah yang benar (shahihul ibadah)

3. Pribadi yang matang (matinul khukluq)

4. Mandiri (qodirun alal kasbi)

5. Cerdas dan berpengetahun (mustaqqaful fikri)

(50)

34

7. Bersungguh-sungguh dan disiplin (mujahidun li nafsihi)

8. Tertib dan cermat (munazhzhom fi syuunihi)

9. Efisien (harisun ala waqtihi)

10. Bermanfaat (nafiun lighoirihi)

Sasaran :

a. Peningkatan nilai rata-rata Ujian Nasional (GSA : 0,25 pertahun)

b. Peningkatan proses KBM dengan media pembelajaran berbasis multimedia

c. Peningkatan kegiatan Keagamaan, Olahraga, Kesenian dan Ekstrakurikuler.

B. Data Siswa 3 Tahun Terakhir

Adapun data siswa selama tiga tahun terakhir yang ada di SMP islam terpadu

darul fikri bawen kabupaten semarang.

Tabel 3.1 data siswa 3 tahun terakhir

(51)

35 3 Karakteristik siswa VII

tabel 3.2 karakteristik siswa kelas VII

NO NIS NAMA L/P KET

1 AHM L

2 AHS L

3 AA L

4 AS L

5 AWA L

6 AM L

7 AG L

8 AF L

9 AA L

10 BA L

11 DI L

12 DA L

13 FA L

14 FR L

15 FGA L

16 GAS L

17 HBS L

18 ISA L

(52)

36

20 IZ L

21 MSK L

22 MD L

23 MZI L

24 MAM L

25 MCA L

26 MAD L

27 MFM L

28 MRA L

29 MTA L

30 MYR L

31 RYS L

32 RY L

33 RKA L

34 SNW L

35 SLY L

36 STA L

37 SAA L

38 TF L

39 WA L

(53)

37 3. Data guru dan staf

Tabel 3.3 data guru dan staf

Jumlah staf dan guru Bagi SMP Swasta Keterangan

Guru Tetap ( Yayasan ) 6

Guru Tidak Tetap 7

Guru PNS DPK 1

Staf Tata Usaha 3

Sumber : SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen Kabupaten Semarang

4.Data ruan kelas

Tabel 3.4 data ruang kelas

Jumlah ruang kelas asli ( d )

Sumber: SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen Kabupaten Semarang 5 Data saran prasarana

Bibwah ini merupakan data dari sarana prasrana yang telah peneliti

ambil dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SMP islam

(54)

38

Tabel 3.5 data sarana prasarana

Jenis ruang Jumlah Ukuran

1. Perpustakaan 1 7m x 9m

2. Lab. IPA 1 7m x 14m

3. Keterampilan jahit 1 7m x 9m

4. Lab. Bahasa - -

5. Asrama Guru - -

6. Lab. Komputer 2 7m x 9m

Sumber: SMP Islam Terpadu Darul Fikri Bawen Kabupaten Semarang C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran pendidikan agama islam pada

semester genap tahun ajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus.

Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran siroh nabawiiyah sesuai

dngan jadwal pelajaran siroh nabawiyah pada kelas VII SMP islam terpadu daru

fikri bawen.

1) Kegiatan siklus I, tanggal 26 juli 2017

(55)

39 1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan

pada tahap ini peniliti merencanakan

a. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi town

meeting.

b. Merancang dan membuat konsep tentang jalannya KBM yang nanti

akan dilaksanakan didala kelas. Untuk menjadikan anak didik lebih

aktif dalam kelas nanti

c. Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi

b. Tindakan

Sikus I dilaksanakan pada tanggal 26 juli 2017 penelitian siklus I ini

sudah menggunakan metode town meeting.

Langkah langkah yang dilaksanakan adalah:

a. Kegiatan awal

1. Guru memberi salam, berdo’a bersama sama

2. Guru memperkenalakan diri dan menanyakan keadaaan siswa serta

kesiapan siswa untuk memulai kegiatan belajar mengaajar.

3. Melaksanakan pre test

b. Kegiatan inti

1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajarannya.

2. Guru dan siswa bersama sama membentuk tempat duduk sesuai

(56)

40

3. Guru menjelaskan tentang mtode yang akan digunaan untuk

pembelajaran nanti.

4. Guru meminta siswa untuk mengaplikasikan metode town meeting

dalam pembelajarang yang sedang berlangsung.

c. Kegiatan akhir

1. Guru membantu siswa dalam menyimpulkan tentang pertanyaaan

dan jawaban yang benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa

tentang meteri pelajaran yang telah di aplikasikan dalam

pembelajaran yang denagn menggunakan metode town meeting.

2. Guru memberikan kesempatan kembali kepada siswa yang belum

mengerti tentang materi yang sudah diterangkan dalam metode

town meeting tersebut.

3. Melaksanakan post test

4. Guru menutup pertemuan pembelajaran dengan berdo’a bersama

sama.

c. Observasi

Dari hasil observasi menunjukan adanya faktor pendukung dan juga

faktor penghambatdalam pelaksanaan penelitian tindak kela dengan

metode town meeting dalam pembelajaran kelahiran dan empat puluh

tahun sebelum nubuwah.

d. Refleksi

(57)

41

Yang mana semua itu dapat dilihat dari hasil yang telah peneliti amati

dari siklus I.

B. Deskripsi siklus II

1. perencanaan

langkah langkah perencanaan meliputi sebagai berikut:

a. menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal

b. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode

town meeting.

c. Menyusun alat evaluasi dan menyiapkan alat observasi.

2. Tindakan

a. Kegiatan awal

1. Guru mengkondisikan kelas dengan mengajak siswa untuk

melakukan tepuk anak pintar.

2. Guru mengucapkan salam dengan jelas, membuka dengan

membaca surat al fitihah bersama sama, menanyakan keadaan

siswa serta kesiapan siswa untuk memulai kegiatan belajar

mengajar.

3. Melakukan pre test

b. Kegiatan inti

1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajaran yang

(58)

42

2. Guru dan siswa menyiapkan bangku yang akan digunakan

dalam mengaplikasikan metode town meeting.

3. Guru menegur siswa yang bergurau dalam melaksanakan

pembelajaran tersebut.

4. Guru mempersilakan siswanya untuk menanyakan tentang

materi yang belum dimengerti tentang materi yang dijelaskan

melalui metode town meeting.

c. Kegiatan akhir

1. Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan

jawaban yag benar kemudian guru menjelaskan kembali

kepada siswa yang belum dimengerti dengan menggunakan

metode town meeting.

2. Guru mempersilakan siswa untuk bertanya kembali tentang

materi yang sudah dibahas dalam metode town meeting

tersebut yang belum jelas.

3. Guru meminta siswa untuk memasukan buku pelajaran

kedalam tas

4. Guru melaksanakan post test

5. Guru mengkodisikan kelas sebelum mengakhiri pertemuannya.

6. Guru dan siswa mengucapkan hamdalah dan do’a kafarotul

majlis bersama sama.

(59)

43 3.Observasi

Dari hail observasi menunjuan adanya faktor pendukung dalam

pelaksanaan penelitian tindak kelas pada kelas VII, sedangkan faktor

penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus ke II ini.

4.Refleksi

Refleksi siklus ke II yaitu didapatkan satu konsep metode pembelajran yang baru untuk pembelajaran PAI dengan materi

kelahiran dan empat puluh tahun sebelum nubuwah pada siklus II ini

hampir semua siswa sudah ikut peran dalam berjalannya metode yang

sudah diterapkan guru dalam pengaplikasian pembelajaran yang sudah

guru berikan. Dengan menggunakan metode town meeting siswa mulai

menunjukan peningkatan dalam pembelajarannya dengan bukti nilai

(60)

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian 1. Data pra siklus

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ppada tahap pra siklus atau sebelum menerapkan siklus satu peneliti melakukan penjajakan

terhadap anak didik yang belum menggunakan metode town meeting.

Untuk pelaksanaannya itu sediri pada tanggal 19 juli 22017 di kels VI

dengan jumlah 39 anak. Adapun proses belajar mengacu pada rencana

pembelajaran yang telah dibuat oleh guru pengampu. Sebagai nilai

ketuntasan kriteria mininum (KKM), kelas VII pada mata pelajaran

siroh nabawiyah dengan materi kelahiran dan empat puluh tahun

sebelum nubuwah yaitu 75

Berdasarkan pre test hanya beberapa anak yang sudah memenuhi

KKM diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1 data siswa pra siklus daftar nilai siswa pra siklus

No NAMA KKM PRE TEST

1 AHM 75 60

2 AHS 75 60

3 AA 75 65

(61)

45

5 AWA 75 70

6 AM 75 70

7 AG 75 55

8 AF 75 50

9 AA 75 80

10 BA 75 75

11 DI 75 75

12 DA 75 65

13 FA 75 60

14 FR 75 70

15 FGA 75 70

16 GAS 75 85

17 HBS 75 65

18 ISA 75 65

19 IH 75 65

20 IZ 75 50

21 MSK 75 40

22 MD 75 65

23 MZI 75 75

24 MAM 75 60

25 MCA 75 70

(62)

46

27 MFM 75 75

28 MRA 75 75

29 MTA 75 70

30 MYR 75 65

31 RYS 75 60

32 RY 75 60

33 RKA 75 45

34 SNW 75 85

35 SLY 75 75

36 STA 75 70

37 SAA 75 65

38 TF 75 55

39 WA 75 70

2. Data prestasi siklus I

Siklus I dilaksaanakn pada tanggal tanggal 26 juli 2017 di kelas VII dengan jumlaah siswa 39. Berdasarkan hasil pre test dan post test

(63)

47

Tabel 4.2 data prestasi siklu I Daftar nilai siklus I

NO NAMA KKM Pre test Post test

1 AHM 75 65 80

2 AHS 75 60 75

3 AA 75 70 75

4 AS 75 65 80

5 AWA 75 75 85

6 AM 75 70 85

7 AG 75 60 70

8 AF 75 55 65

9 AA 75 80 85

10 BA 75 70 80

11 DI 75 65 80

12 DA 75 65 70

13 FA 75 70 75

14 FR 75 60 80

15 FGA 75 50 70

16 GAS 75 85 90

17 HBS 75 70 70

18 ISA 75 70 80

(64)

48

20 IZ 75 55 70

21 MSK 75 50 60

22 MD 75 65 70

23 MZI 75 75 85

24 MAM 75 60 75

25 MCA 75 70 75

26 MAD 75 50 65

27 MFM 75 70 80

28 MRA 75 75 85

29 MTA 75 70 85

30 MYR 75 60 70

31 RYS 75 60 65

32 RY 75 60 75

33 RKA 75 50 65

34 SNW 75 80 90

35 SLY 75 80 85

36 STA 75 65 80

37 SAA 75 65 75

38 TF 75 55 60

(65)

49 3. Data prestasi siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 agustus 2017 di kelas VII

dengan jumlah 39 siswa. Bardasarkan pre test dan post test dapat

diperoleh data sebagai berikut:

tabel 4.3 data prestasi siswa siklus II

NO NAMA KKM Pre test Post test

1 AHM 75 70 85

2 AHS 75 60 80

3 AA 75 75 85

4 AS 75 70 90

5 AWA 75 65 70

6 AM 75 80 95

7 AG 75 60 75

8 AF 75 65 85

9 AA 75 70 75

10 BA 75 65 75

11 DI 75 65 85

12 DA 75 65 70

13 FA 75 70 75

14 FR 75 60 70

15 FGA 75 75 80

(66)

50

17 HBS 75 55 65

18 ISA 75 70 80

19 IH 75 70 85

20 IZ 75 55 70

21 MSK 75 50 60

22 MD 75 65 70

23 MZI 75 75 85

24 MAM 75 60 75

25 MCA 75 70 75

26 MAD 75 50 65

27 MFM 75 70 75

28 MRA 75 75 85

29 MTA 75 70 85

30 MYR 75 80 95

31 RYS 75 60 65

32 RY 75 60 75

33 RKA 75 70 80

34 SNW 75 60 75

35 SLY 75 80 85

36 STA 75 75 80

37 SAA 75 65 75

(67)

51 B. Pembahasan hasil penelitian

Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari siklus I, dan siklus II dapat diperoleh data nilai ketuntasan siswa dalam belajar dengan mata

pelajaran siroh dengan materi kelahiran dan empat puluh tahun sebelum

nubuwah. Berikut ini data belajar anak dari siklus I dan siklus II.

1. Data ketuntasan siklus I

Tabel 4.4 data ketuntasan siklus I Daftar nilai siklus I

NO NAMA KKM Pre test Post test

1 AHM 75 65 80

2 AHS 75 60 75

3 AA 75 70 75

4 AS 75 65 80

5 AWA 75 75 85

6 AM 75 70 85

7 AG 75 60 70

8 AF 75 55 65

9 AA 75 80 85

10 BA 75 70 80

11 DI 75 65 80

(68)

52

12 DA 75 65 70

13 FA 75 70 75

14 FR 75 60 80

15 FGA 75 50 70

16 GAS 75 85 90

17 HBS 75 70 70

18 ISA 75 70 80

19 IH 75 75 85

20 IZ 75 55 70

21 MSK 75 50 60

22 MD 75 65 70

23 MZI 75 75 85

24 MAM 75 60 75

25 MCA 75 70 75

26 MAD 75 50 65

27 MFM 75 70 80

28 MRA 75 75 85

29 MTA 75 60 70

30 MYR 75 60 65

31 RYS 75 60 75

32 RY 75 50 65

(69)

53

34 SNW 75 65 80

35 SLY 75 65 75

36 STA 75 55 60

37 SAA 75 75 80

Jumlah 2.395 2.595

Nilai rata-rata 65,2 70,3

Jumlah yang tuntas 9siswa/2,3% 27 siswa/6,9 % Peningkatan yang terjadi 18 siswa/4,6%

a. Refleksi hasil tindakan siklus I

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa

antara pre test dan post test telah diperoleh, dapat diketahui bahwa

antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I ini hasil

pre test yang dapat mencapai KKM sebanyak 9 siswa/2,3% dengan

rata rata kelas 65,6 sedangkan hasil post test siswa yang dapat

mencapai KKM sebanyak 27 siswa/6,9% dengan rata rata kelas 70,5

berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah

siswa yang menapai KKM dari pre test ke post test sebanyak 18

siswa/4,6%, namun demikian masih ada siswa yang belum dapat tuntas

sebanyak 12 siswa. Oleh karena itu, perlu adaanya perbaikan dalam

pembelajaran dalam siklus selanjutnya.

Berdasarkan pengamatan dan refleksi siklus I terdapat faktor

(70)

54

yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut tabel hasil

pengamatan dan penjelasannya.

b. Hasil pengamatan guru siklus I

(71)
(72)

56

c. Hasil pengamatan siswa pada siklus I

(73)
(74)
(75)

59 tes evaluasi seksama

mengerjaka

n tes

evalusi

Siswa

menjawab

salam

V Siswa

dengan

keras dan

lantang

dalam

menjawab

salam guru

1. Hal hal yang mendukung

Guru

a. Guru sudah jelas dalam mengucapakan salam.

b. Guru dapat menjelaskan tujuan pembelajaran

c. Dapat diterapkan dalam pembelajaran

d. Materi yang diberikan guru sudah jelas.

Siswa

a. Siswa dengan lantang mejawab salam guru.

Gambar

Gambar 1.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 3.1 data siswa 3 tahun terakhir
tabel 3.2 karakteristik siswa kelas VII
Tabel 3.3 data guru dan staf
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, media

Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk melihat besar pengaruh kelompok acuan terhadap keputusan siswa General Conversation memilih Global English Language

“misi sosio -pedagosis adalah mengembangkan potensi individu sebagai insan Tuhan dan makhluk sosial menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, taat hukum,

EBLUP merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk pendugaan area kecil, yang berawal dari ketidakmampuan BLUP (Best Linier Unbiased Predictor) dalam menduga

Jika dalam satu periode akuntansi, perusahaan memiliki pendapatan yang lebih besar dari beban, maka dikatakan perusahaan memperoleh laba bersih (net income) dan

Seminar tahun 2007 waktu itu yang pertama yang saya katakan tadi dua orang tokoh pendeta andreas hani dan pendeta melki turuk berawal dari situ sehingga selama

Jadi, manakala televisi menayangkan berita yang menunjukkan para mahasiswa pengunjuk rasa melempari aparat keamanan dengan batu di Jakarta, maka perilaku agresif para pengunjuk

• Informasi tentang interaksi penyakit jantung anak dengan keluarganya... Riwayat kel jantung