• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK

Disusun Oleh:

Instalasi Radiologi Diagnostik

RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Tahun 2019

(2)

2 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

DAFTAR ISI 2

I. PENDAHULUAN

3

II. GAMBARAN UMUM RSMS 5

III. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSUD PROF. Dr.

MARGONO SOEKARJO

A. Visi ...

B. Misi ...

C. Falsafah ...

D. Nilai ...

E. Tujuan ...

6

IV. STRUKTUR ORGANISASI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO

8 V. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK 10 VI. URAIAN JABATAN

A. Sistem Administrasi ...

B. Sumber Daya Manusia ...

11 11 20

VII. TATA HUBUNGAN KERJA 25

VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Tenaga Medik ...

B. Tenaga Paramedik ...

C. Tenaga Non Medik ……….……….

D. Pengembangan SDM ……….……….

27 30 30 30 31

IX. KEGIATAN ORIENTASI 33

X. PERTEMUAN/RAPAT INSTALASI 34

XI. PELAPORAN

A. Laporan Harian ...

B. Laporan Bulanan ...

C. Laporan Tahunan ……….………

35

LAMPIRAN

(3)

3 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan radiologi sebagai bagian yang terintergrasi dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh merupakan bagian dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 dimana kesehatan adalah hak fundamental setiap rakyat dan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Bertolak dari hal tersebut serta makin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, maka pelayanan radiologi sudah selayaknya memberikan pelayanan yang berkualitas.

Penyelenggaraan pelayanan radiologi umumnya dan radiologi diagnostik khususnya telah dilaksanakan di berbagai sarana pelayanan kesehatan, mulai dari sarana pelayanan kesehatan sederhana, seperti puskesmas dan klinik-klinik swasta, maupun sarana pelayanan kesehatan yang berskala besar seperti rumah sakit kelas A. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini telah memungkinkan berbagai penyakit dapat dideteksi dengan menggunakan fasilitas radiologi diagnostik yaitu pelayanan yang menggunakan radiasi pengion dan non pengion. Dengan berkembangnya waktu, radiologi diagnostik juga telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, baik dari peralatan maupun metodanya.

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan radiologi khususnya radiologi diagnostik, maka instalasi radiologi diagnostik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sebagai rumah sakit kelas B pendidikan dalam menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik selalu berupaya berpedoman pada Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan.

Disamping itu juga selalu berupaya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang pelayanan radiologi diagnostik sehingga diharapkan kualitas maupun kuantitas hasil pelayanan radiologi diagnostik selalu terjaga mutunya sesuai dengan sarana prasarana yang ada dan ketersediaan sumber daya manusia di instalasi radiologi diagnostik RSUD Prof.

Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

(4)

4 B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM :

Mengemban tugas misi RSUD. Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dengan memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan Radiodiagnostik dan Imejing Diagnostik dengan mutu setinggi-tingginya sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum.

2. TUJUAN KHUSUS :

a. Sebagai acuan dalam menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik dan sebagai tolak ukur dalam menilai penampilan sarana prasarana dalam menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik.

b. Sebagai pedoman dalam upaya pengembangan lebih lanjut yang arahannya disesuaikan dengan tingkat pelayanan radiologi diagnostik yang telah dicapai dan proyeksi kebutuhan pelayanan di masa depan.

C. SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM RSMS BAB III VISI, MISI, DAN MOTTO

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO

BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK

BAB VI URAIAN JABATAN

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

BAB X PERTEMUAN/RAPAT INSTALASI BAB XI PELAPORAN

(5)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM RSMS

RSUD PROF.DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto (RSMS) merupakan rumah sakit tipe B+ (pendidikan) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terletak di kota purwokertoa dengan alamat jalan Dr. Gumbreg No. 1 dan unit pelayanan geriatri/pelayanan VIP Pavilliun Abiyasa di jalan Dr.Angka No. 1 Purwokerto

RSMS semula merupakan fusi dari RSU Purwokerto yang berlokasi di jalan Dr.Angka No. 2 Purwokerto. RSMS saat ini menempati satu paket rumah sakit yang terdiri dari dua lantai yang berlokasi di jalan Dr. Gumbreg No. 1. Di lihat dari aspek geografis, lokasi RSMS sangat menguntungkan karena terletak di pusat pengembangan wilayah Jawa Tengah bagian barat-selatan dan terletak di kota yang terus berkembang menjadi kota besar dan kota perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Di pihak lain, kota purwokerto terletak di pertemuan di tiga jalur transportasi menuju pusat rujukan pelayanan kesehatan yang lebih tinggi, dengan jarak sekitar 200 km dari kota Semarang, Yogyakarta, dan Bandung. Kondisi ini sangat strategis bagi pengembangan dan pemasaran RSMS Purwokerto.

RSMS Purwokerto sebagai RSUD milik Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dalam menyusun struktur organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 14) dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 94 tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto Propinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2008 No. 94). Dalam Peraturan Daerah (Perda) No.8 Tahun 2008 tersebut disebutkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang pelayanan Rumah Sakit yang masing-masing dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Untuk menunjang pengelola RSUD dapat dibentuk komite-komite, instalasi dan satuan pengawas intern yang pengaturannya ditetapkan dengan keputusan direktur.

(6)

6 BAB III

VISI, MISI, DAN MOTTO

RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

A. VISI :

”Prima Dalam Pelayanan Sub Spesialistik dan Pendidikan Profesi”

B. MISI :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik.

2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas di bidang kesehatan.

3. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan.

4. Mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul, tepat dan aman.

5. Mengembangkan sistem manajemen yang handal, transparan, akuntabel, efektif dan efisien

C. FALSAFAH

1. Pasien atau pelanggan adalah insan manusia sebagai pengguna jasa/produk rumah sakit yang harus dijunjung tinggi hak-haknya dengan penuh manusiawi

2. Karwayan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo adalah sumber daya manusia yang merupakan aset paling berharga, mampu memberikan kontribusi kepada rumah sakit dengan memegang teguh nilai etika profesi dan norma agama yang peka dan peduli kepada orang lain, yang perlu ditingkatkan kesejahteraanya

3. Masyarakat adalah kelompok pengguna jasa/produk kesehatan lainya sesuai dengan standar pelayanan dan etika profesi bertaraf internasional

4. Pemasok adalah mitra kerja rumah sakit yang setiap saat saling meningkatkan kerja sama berdasarkan rasa saling percaya dan saling menguntungkan

(7)

7 D. NILAI

1. Kejujuran (senantiasa menjunjung tinggi kejujuran)

2. Kesetiaan (mengutamakan kesetian terhadap organisasi)

3. Kemitraan (mengedepankan kemitraan dalam memberikan pelayanan) 4. Kasih sayang (melayani dengan kasih sayang)

5. Bekerja adalah ibadah

E. TUJUAN

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan sub spesialistik yang berorientasi pada standar pelayanan dan kepuasan pelanggan

2. Meningkatkan kualitas pendidikan profesi, penelitian kesehatan dan pengabdian masyarakat

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

4. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pengelolaan keselamatan pasien

5. Meningkatkan manajemen berbasis sistem informasi, manajemen yang handal untuk pengembangan organisasi

(8)

8 BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI

RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

A. STRUKTUR ORGANISASI RSMS

Gambar 1. Struktur Organisasi RSMS Direktur

Wadir Penunjang

dan Pendidikan

Wadir Umum dan Keuangan Wadir

Pelayanan dan Kerjasama

Bid Pelaya

nan

Seksi Pelayan

an Rawat

jalan

Seksi Pelayan

an Rawat

Inap

Bid Kepera

watan

Seksi Keperaw

atan Rawat

Jalan

Seksi Perawat

an Rawat

Inap

Penjaminan Bid Mutu dan Kerjasama

Seksi Penjamin

an Mutu Pelayana

n Seksi Kerjas ama

Kelomp ok jabatan fungsio

nal

Bagian Perenc

anaan

SubBag Program

SubBag Monitor-

ing

&

Evaluas i

Bagian Keuan

gan

SubBag Anggar

an

SubBag Akuntas

i

Bagian Umum

SubBag TU, Hukum

dan Humas

SubBag Organisa

si &

Kepega waiaan

Bid Diklit

Seksi Diklit

Seksi Pelati

han

Bid.

Penunj ang Medis

Seksi Penunja

ng Diagnos

a

Seksi Penunj ang Terapi

Bid.

Penunja ng Sarpras

RS

Seksi Penunjan

g Sarpras

Medis

Seksi Penunjang

Sarpras Non Medis

SubBag RM

SubBag bendaha raan

&verifika si

SubBag Rumah Tangga

(9)

9 B. KEDUDUKAN INSTALASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK

Instalasi merupakan unit fungsional suatu rumah sakit dalam melaksanakan pelayanannya kepada masyarakat. Oleh sebab itu, dalam struktur organisasi rumah sakit, Kepala Instalasi masuk ke dalam kelompok jabatan fungsional. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto Nomor: 445/34352a/X/2015 tentang Revisi Pembentukan Instalasi di Lingkungan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Instalasi Radiologi Diagnostik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto berada di bawah tanggung jawab/koordinasi langsung Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan. Sehingga dalam pelaksanaan tata organisasi Kepala Instalasi Radiologi Diagnostik bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan.

(10)

10 BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI DIAGNOSTIK RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi adalah bagan yang menggambarkan pembagian tugas, koordinasi, kewenangan serta fungsi. Struktur organisasi instalasi radiologi diagnostik RSMS minimal dapat mengakomodasi penyelenggaraan pelayanan radiologi diagnostik imejing dan manajemen mutu serta senantiasa dinamis, menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dan tetap menjaga mutu yang diharapkan pelanggan.

Di dalam kerangka struktur organisasi RSMS, instalasi radiologi diagnostik berada di bawah koordinasi Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan.

Sesuai Keputusan Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Nomor : 445/38204/XI/2014 Tentang Struktur Organisasi Instalasi Pelayanan Penunjang di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Instalasi Radiologi Diagnostik dipimpin oleh Kepala Instalasi Radiologi Diagnostik yang bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit melalui Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan.

Dalam tugas hariannya Kepala Instalasi Radiologi Diagnostik dibantu oleh ; 1. Sekretaris Instalasi

2. Penanggung Jawab Logistik

3. Penanggung Jawab Pelayanan Non VIP 4. Penanggung Jawab Pelayanan VIP

5. Penanggung Jawab Pengembangan SDM, Mutu dan Diklat.

Struktur Organisasi Instalasi Radiologi Diagnostik RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto

KEPALA INSTALASI

PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN NON

VIP PENANGGUNG

JAWAB LOGISTIK

PENANGGUNG JAWAB SDM, MUTU DAN

DIKLAT PENANGGUNG

JAWAB PELAYANAN VIP

SEKRETARIS

(11)

11 BAB VI

URAIAN JABATAN

URAIAN JABATAN STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA INSTALASI RADIOLOGI

Nama Jabatan : Kepala Instalasi Radiologi Diagnostik Unit Kerja : Instalasi Radiologi Diagnostik

Hasil kerja :

1. Standar Prosedur Operasional (SPO) radiologi diagnostik.

2. Rencana kerja radiologi /bisnis plan.

3. Program kerja keselamatan atau proteksi radiasi

4. Program kerja pengelolaan peralatan radiologi diagnostik.

5. Pedoman pengorganisasian radiologi diagnostik.

6. Supervisi pelaksanaan tugas bawahan.

7. Petunjuk kerja semua staf radiologi diagnostik.

Uraian Tugas :

1. Menyusun program pelayanan radiologi diagnostik.

2. Membuat perencanaan kebutuhan BHP pelayanan radiologi diagnostik secara periodik atau khusus sesuai kebutuhan.

3. Membuat rencana pengembangan instalasi sesuai tuntutan pelayanan dan perkembangan teknologi bidang radiologi diagnostik.

4. Membuat rencana pengembangan SDM dan diklit.

5. Membuat program kendali mutu pelayanan radiologi diagnostik.

6. Melaksanakan program pelayanan radiologi diagnostik dan mengevaluasi kegiatan pelayanan radiologi diagnostik secara berkala.

7. Melaporkan kegiatan pelayanan radiologi diagnostik secara berkala kepada atasan.

8. Melakukan koordinasi dengan instalasi / bagian lain dalam urusan terkait pelayanan radiologi diagnostik.

9. Melaksanakan tugas dinas lain yang diperintahkan oleh atasan.

10. Mengikuti rapat-rapat antar instalasi yang diselenggaran oleh rumah sakit

11. Memberikan saran dan bahan pertimbangan mengenai pelayanan dan pengembangan instalasi radiologi diagnostik sebagai masukan Direktur /Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan/Instalasi lain.

12. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan.

(12)

12 Tanggung Jawab :

1. Terlaksananya kebijakan, SPO dan peraturan lainnya.

2. Ketepatan jumlah kebutuhan SDM radiologi diagnostik 3. Kebenaran laporan pada manajemen

4. Menyelesaikan permasalan yang ada

5. Terlaksananya pemeriksaan radiologi secara benar dan lancar 6. Kebenaran penialaian kinerja tenaga radiologi diagnostik

Wewenang :

1. Mengatur seluruh kegiatan radiologi

2. Memberikan masukan atau gagasan kepada atasan untuk pengembangan radiologi

3. Menilai, menegur dan memotivasi tenaga radiologi 4. Meminta masukan semua staf

Syarat Jabatan : Dokter spesialis radiologi

SEKRETARIS INSTALASI

Nama Jabatan : Sekretaris Instalasi Radiologi Disgnostik Unit Kerja : Instalasi Radiologi Diagnostik

Hasil kerja :

1. Uraian tugas staf instalasi radiologi diagnostik 2. SPO dan sistem kerja

3. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasinya 4. Jadwal pemeliharaan alat termasuk kalibrasi 5. Laporan kinerja instalasi radiologi diagnostik 6. Notulen rapat instalasi radiologi diagnostik

(13)

13 Uraian Tugas :

1. Membantu kepala instalasi dalam mengelola dan menyelenggarakan manajemen di bidang pelayanan radiologi diagnostik.

2. Melakukan sosialisasi atas kebijakan kepala instalasi terkait program pelayanan radiologi diagnostik, administrasi, logistik, pengembangan SDM dan diklit dengan struktur di bawahnya.

3. Melakukan koordinasi dengan struktur di bawahnya atas`pelaksanaan dan sistem pelaporan program pelayanan radiologi diagnostik, administrasi, logistik, pengembangan SDM dan diklit.

4. Membuat inventaris sarana prasarana medis dan nonmedis secara berkala.

5. Membuat usulan, mengurus dan mendokumentasikan perijinan pemanfaatan sinar-x

6. Melaksanakan program perawatan berkala sarana parasarana medis dan non medis

7. Melaksanakan program pengembangan instalasi radiologi diagnostik sesuai dengan perkembangan teknologi dibidang radiologi.

8. Mengagendakan dan melaksanakan rapat rutin internal instalasi radiologi diagnostik

9. Memberikan masukan dan bahan pertimbangan mengenai pelayanan radiologi diagnostik kepada kepala instalasi.

10. Mewakili Kepala Instalasi dalam urusan keluar/.rapat internal rumah sakit bila diperlukan

Tanggung Jawab :

1. Menjamin pelaksanaan pelayanan radiodiagnostik, imaging diagnostik dan radiologi intervensi sesuai SPO yang berlaku

2. Menjamin tidak ada masalah dalam pelayanan radiodiagnostik, imaging diagnostik dan radiologi intervensi

3. Membuat laporan kinerja radiologi

4. Menjamin profesionalisme dalam bekerja

5. Menjamin penggunaan rdiasi sesuai kaidah penggunaan diasi

6. Menjamin kebenaran pemeliharaan peralatan radiodiagnostik, imaging diagnostik dan radiologi intervensi

(14)

14 Wewenang :

1. Mengatur seluruh kegiatan pelayanan radiologi

2. Menilai dan menegur staf radiologi untuk menjaga mutu pelayanan 3. Meminta arahan dari kepala instalasi untuk pengembangan kinerja 4. Memberikan saran kepada kepala instalasi

5. Meminta saran dari semua staf

Syarat jabatan : D IV Teknik Radiologi/S-1 Fisika Medik

PENANGGUNG JAWAB LOGISTIK RADIOLOGI

Nama Jabatan : Penanggung Jawab Logistik Radiologi Unit Kerja : Instalasi Radiologi Diagnostik

Hasil kerja :

1. Daftar kebutuhan barang radiologi 2. Form permintaan barang radiologi 3. Laporan penggunaan barang logistik

4. Susunan atau penataan barang yang rapi dan mudah diidentifikasi

Uraian Tugas :

1. Membuat laporan administrasi pelayanan radiologi diagostik non vip

2. Membuat pengajuan BHP pelayanan radiologi diagnostik secara berkala sesuai kebutuhan

3. Melakukan kontrol stok BHP Medis pelayanan radiologi diagnostik 4. Melakukan kontrol stok BHP non medis pelayanan radiologi diagnostik

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan admin pelayanan radiologi diagnostik non vip, mutu dan logistic

6. Memberikan masukan dan bahan pertimbangan mengenai pelaksanaan kegiatan administrasi pelayanan radiologi diagnostik non VIP, kendali mutu dan logistik kepada kepala instalasi melalui sekretaris.

7. Mengikuti rapat-rapat yang terkait dengan administrasi pelayanan, kendali mutu dan logistik yang diselenggarakan oleh rumah sakit

8. Melaksanakan tugas dinas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Tanggung Jawab :

1. Ketersediaan barang logistik radiologi

2. Pengambilan barang logistik dari gudang rumah sakit

(15)

15 3. Penataan barang logistik radiologi

4. Pencatatan keluar masuknya barang logistik

5. Pengecekan waktu kadaluarsa barang logistik radiologi

Wewenang :

1. Mengatur penggunaan barang kebutuhan rutin radiologi 2. Meminta masukan dan arahan dari atasan\

3. Mengontrol stock barang radiologi

Syarat jabatan : Tenaga D III Radiologi, D IV Radiologi

PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN NON VIP

Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pelayanan Instalasi Radiologi Non VIP Unit Kerja : Instalasi Radiologi Diagnostik

Hasil kerja : 1. Jadwal dinas

2. Pembukuan atau registrasi pasien radiologi 3. Laporan kunjungan pasien radiologi

4. Arsip dokumen pendaftaran 5. Arsip surat keluar masuk

Uraian Tugas :

1. Melaksanakan program pelayanan radiologi diagnostik non VIP sesuai dengan yang ditetapkan oleh kepala instalasi.

2. Membuat dan mengatur jadwal dan rotasi jaga SDM di instalasi radiologi diagnostik.

3. Membuat dan mengatur program pemeriksaan radiologi diagnostik elektif pada pelayanan radiologi diagnostik non VIP.

4. Melaksanakan program K-3 pada pelayanan radiologi diagnostik.

5. Membuat laporan dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik non VIP dan K-3

6. Memberikan masukan dan bahan pertimbangan mengenai pelaksanaan kegiatan pelayanan radiologi diagnostik non VIP dan K-3 kepada kepala instalasi melalui sekretaris.

7. Mengikuti rapat-rapat yang terkait dengan pelayanan radiologi diagnostik dan K-3 yang diselenggarakan oleh rumah sakit

(16)

16 8. Melaksanakan tugas dinas lain yang diperintahkan oleh atasan

Tanggung Jawab :

1. Kelancaran pelayanan radiologi diagnostik non VIP

2. program pemeriksaan radiologi diagnostik elektif pada pelayanan radiologi diagnostik non VIP

3. Pelaksanaan K-3

Wewenang :

1. Mengawasi proses pelayanan radiologi diagnostik non VIP 2. Mengontrol kelancaran pemeriksaan pasien

3. Mengecek dan mengontrol K-3 radiologi

Syarat jabatan : Tenaga D III Radiologi, D IV Radiologi

PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN VIP

Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pelayanan Instalasi Radiologi VIP Unit Kerja : Instalasi Radiologi Diagnostik

Hasil kerja :

1. Pembukuan atau registrasi pasien radiologi 2. Laporan kunjungan pasien radiologi

3. Arsip dokumen pendaftaran 4. Arsip surat keluar masuk

Uraian Tugas :

1. Melaksanakan program pelayanan radiologi diagnostik VIP sesuai dengan yang ditetapkan oleh kepala instalasi.

2. Membuat dan mengatur program pemeriksaan radiologi diagnostik khusus dan elektif pada pelayanan radiologi diagnostik VIP.

3. Melakukan koordinasi dengan unit terkait pada pelayanan VIP yang menyangkut pelayanan VIP radiologi diagnostik

4. Membuat laporan administrasi pelayanan radiologi diagostik VIP

5. Membuat evaluasi pelaksanaan administrasi dan pelayanan radiologi diagnostik VIP.

(17)

17 6. Memberikan masukan dan bahan pertimbangan mengenai pelaksanaan kegiatan administrasi dan pelayanan radiologi diagnostik VIP kepada kepala instalasi melalui sekretaris.

7. Mengikuti rapat-rapat yang terkait dengan pelayanan radiologi diagnostik VIP dan administrasi pelayanan yang diselenggarakan oleh rumah sakit

8. Melaksanakan tugas dinas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Tanggung Jawab :

1. Kelancaran pelayanan radiologi diagnostik VIP

2. program pemeriksaan radiologi diagnostik elektif pada pelayanan radiologi diagnostik VIP

3. Pelaksanaan K-3

Wewenang :

1. Mengawasi proses pelayanan radiologi diagnostik VIP 2. Mengontrol kelancaran pemeriksaan pasien

3. Mengecek dan mengontrol K-3 radiologi

Syarat jabatan : Tenaga D III Radiologi, D IV Radiologi

PENANGGUNG JAWAB SDM, MUTU DAN DIKLAT

Nama Jabatan : Penanggung Jawab SDM, Mutu dan Diklat Unit Kerja : Instalasi Radiologi Diagnostik

Hasil kerja :

1. Program peningkatan SDM 2. Program peningkatan mutu

3. Arsip dokumen peningkatan SDM dan Mutu

Uraian Tugas :

1. Melaksanakan program pengembangan SDM dan Diklit sesuai dengan yang ditetapkan oleh kepala instalasi.

2. Membuat dan mengatur kalender pengembangan SDM dan Diklit sesuai dengan kebutuhan di instalasi radiologi diagnostik.

3. Melaksanakan program kendali mutu pelayanan radiologi diagnostik.

4. Melakukan orientasi dan mengatur jadwal penempatan mahasiswa praktek/magang

(18)

18 5. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan SDM dan Diklit

secara berkala.

6. Memberikan masukan dan bahan pertimbangan mengenai pelaksanaan kegiatan administrasi dan pelayanan radiologi diagnostik VIP kepada kepala instalasi melalui sekretaris.

7. Mengikuti rapat-rapat yang terkait dengan pelayanan radiologi diagnostik dan administrasi pelayanan yang diselenggarakan oleh rumah sakit.

8. Melaksanakan tugas dinas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Tanggung Jawab :

1. Peningkatan SDM dan Mutu radiologi

2. Program kendali mutu Pelaksanaan pengembangan SDM dan Diklit 3. Laporan evaluasi

Wewenang :

1. Mengontrol kelancaran pelaksanaan peningkatan SDM 2. Mengawasi orientasi mahasiswa praktek/magang

Syarat jabatan : Tenaga D III Radiologi, D IV Radiologi

PENANGGUNG JAWAB PROTEKSI RADIASI

Nama Jabatan : Penanggung Jawab Proteksi Radiasi di InstalasiRadiologi Unit Kerja : Instalasi Radiologi Diagnostik

Hasil kerja :

1. Program dan evaluasi tentang keselamatan radiasi

2. Terwujudnya ruang dan srana radiologi yang memenuhi standar keselamatan radiasi

3. Terwujudnya petugas yang patuh terhadap standar keselamatan radiasi

4. Laporan kejadian yang berhubungan dengan radiasi minimal satu tahun sekali 5. Laporan dosis radiasi tiap karyawan

6. Petunjuk kerja keselamatan radiasi

7. Dokumentasi hasil cek up dan paparan radiasi.

Uraian Tugas :

1. Menyusun jadwal dan mengurus perijinan peralatan radiologi 2. Menyusun langkah-langkah keselamatan radiasi

(19)

19 3. Membuat laporan kejadian yang berhubungan dengan radiasi

4. Mengawasi penggunaan film monitor radiasi perorangan

5. Memotivasi dan menyarankan agar semua petugas mematuhi peraturan keselamatan radiasi sesuai SPO yang berlaku

6. Mendokumentasikan hasil paparan radiasi semua petugas 7. Membuat jadwal cek kesehatan petugas secara rutin

Tanggung Jawab :

1. Terwujudnya ruang dan sarana radiologi yang memenuhi standar keselamatan radiasi

2. Tersedianya peralatan radiologi yang terkalibrasi secara rutin 3. Ketepatan jadwal kalibrasi dan perijinan pemanfaatan

4. Mengirim dan mengevaluasi hasil paparan radiasi perorangan petugas radiologi

Wewenang :

1. Mengawasi pelaksanaan standar keselamatan radiasi

2. Mengawasi jadwal kalibrasi dan perijinan peralatan radiologi 3. Mengatur jadwal medical check up petugas radiologi

Syarat jabatan: D III Radiologi, Petugas yang mempunyai sertifikasi Pelatihan PPR

A. SISTEM ADMINISTRASI

Disamping struktur organisasi, diperlukan pula adanya sistem administrasi yang memuat aturan administrasi yang dilakukan dalam menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik. Sistem administrasi pelayanan radiologi diagnostik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto meliputi sistem administrasi pada :

1. Loket penerimaan pasien 2. Ruang diagnostik

3. Pembacaan 4. Penyimpanan

5. Loket pengambilan hasil

Kebijakan sistem administrasi pelayanan radiologi diagnostik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto :

1. Unsur administrasi diselenggarakan oleh tenaga administrasi.

(20)

20 2. Pelayanan radiologi diagnostik dilaksanakan atas indikasi sesuai dengan SOP dan atas permintaan tertulis dari Dokter, Dokter gigi, Dokter spesialis dan Dokter gigi spesialis.

3. Tenaga Administrasi menginput semua data tentang jumlah, jenis dan bentuk pelayanan radiologi diagnostik.

4. Setiap pasien didaftar dan dibuatkan catatan tersendiri dengan nomor indeks/status sesuai dengan ketentuan.

5. Kegiatan pelayanan radiologi diagnostik dapat dilakukan sesuai jadwal tertentu sampai dengan 24 jam tergantung dengan kondisi, sumber daya manusia dan peralatan yang digunakan.

6. Setiap tindakan yang dapat menimbulkan risiko (sesuai dengan ketentuan umum pelayanan medis) terhadap pasien disertai surat persetujuan (informed consent).

7. Setiap tindakan dilakukan oleh petugas yang berkompeten.

8. Penanggung jawab hasil pembacaan dan atau pemeriksaan radiologi adalah dokter spesialis radiologi atau dokter yang memiliki kompetensi terbatas yang ditetapkan oleh Kolegium Dokter Spesialis Radiologi disertai rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI).

9. Pembacaan hasil pemeriksaan radiologi diagnostik dapat dilakukan dengan menggunakan sarana teleradiologi sesuai dengan Standar Pelayanan Teleradiologi PDSRI.

10. Hasil pembacaan telah diterima oleh pelanggan/klien dalam waktu paling lambat 24 jam.

11. Hasil pembacaan/diagnosa pasien di dokumentasikan.

12. Tata Usaha menyimpan arsip tanda lulus, ijasah dan sertifikat tenaga yang bekerja di departemen/instalasi radiologi diagnostik sesuai prosedur yang berlaku.

B. SUMBER DAYA MANUSIA

Standar ketenagaan ditentukan berdasarkan pada beberapa hal, yaitu : 1. Jenis sarana kesehatan

2. Kemampuan/kompetensi 3. Beban kerja

4. Jumlah pesawat

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No : 1014/MENKES/ SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiodiagnostik , jenis dan jumlah tenaga yang dibutuhkan dalam instalasi radiologi diagnostik digolongkan berdasarkan jenis

(21)

21 sarana pelayanan kesehatannya, untuk Rumah Sakit Kelas B atau yang setara untuk mencapai pelayanan yang paripurna dan bermutu maka idealnya tenaga professional yang tersedia adalah sebagai berikut ;

1. Dokter Spesialis Radiologi, memiliki SIP sebanyak minimal 2 orang

2. Radiografer, minimal D-III Teknik Radiodiodiagnostik dan Radioterapi, memiliki STR sebanyak 2 orang/alat

3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) medik tingkat I, memiliki SIB minimal 3 orang

4. Fisikawan Medik, D-IV/S-1 Fisika medik sebanyak minimal 1 orang 5. Tenaga Elektromedis, D-III Atem sebanyak 1 orang

6. Perawat, D-III keperawatan, memiliki SIP sebanyak 2 orang 7. Tenaga Administrasi, SMU/Sederajat sebanyak 4 orang

Setiap tenaga yang ada dalam instalasi radiologi diagnostic mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan mutu teknis dan proteksi/keamanan pelayanan radiodiagnostik- imejing/intervensional. Tenaga yang melakukan pemeriksaan radiologi diagnostik khusus untuk kesehatan gigi dan jantung perlu mendapatkan pelatihan khusus untuk bidang tersebut.

Tugas pokok masing-masing jenis tenaga adalah : 1. Dokter Spesialis Radiologi

a. Menyusun dan mengevaluasi secara berkala SOP tindak medik radiodiagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensional serta melakukan revisi bila perlu.

b. Melaksanakan dan mengevaluasi tindak radiodiagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensional sesuai yang telah ditetapkan dalam SOP.

c. Melaksanakan pemeriksaan dengan kontras dan fluroskopi bersama dengan radiografer. Khusus pemeriksaan yang memerlukan penyuntikan intravena, dikerjakan oleh dokter spesialis radiologi atau dokter lain/tenaga kesehatan yang mendapat pendelegasian.

d. Menjelaskan dan menandatangani informed consent / izin tindakan medik kepada pasien atau keluarga pasien.

e. Melakukan pembacaan terhadap hasil pemeriksaan radiodiagnostik, imejing diagnostik dan tindakan radiologi intervensional.

f. Melaksanakan teleradiologi dan konsultasi radiodiagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensional sesuai kebutuhan.

(22)

22 g. Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan

dilaksanakan.

h. Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap pasien.

i. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan ting- kat panduan paparan medik.

j. Memberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan sebelumnya.

k. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis.

l. Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan IPTEK Radiologi.

2. Radiografer

a. Mempersiapkan pasien, obat-obatan dan peralatan untuk pemeriksaan dan pembuatan foto radiologi.

b. Memposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.

c. Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP. Khusus untuk pemeriksaan dengan kontras dan fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan bersama dokter spesialis radiologi.

d. Melakukan kegiatan processing film (kamar gelap dan work station).

e. Melakukan penjaminan dan kendali mutu.

f. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat di sekitar ruang pesawat sinar-X.

g. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan.

h. Merawat dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.

3. Fisikawan Medik

a. Pengukuran dan analisa data radiasi dan menyusun tabel data radiasi untuk penggunaan klinik.

b. Pelaksanaan aspek teknis dan perencanaan radiasi.

c. Pengadaan prosedur QA dalam radiologi diagnostik, meliputi pelaksanaan diagnosa dan terapi, keamanan radiasi dan kendali mutu.

d. Melakukan perhitungan dosis, terutama untuk menentukan dosis janin pada wanita hamil.

e. Jaminan bahwa spesifikasi peralatan radiologi diagnostik sesuai dengan keselamatan radiasi.

(23)

23 f. ”Acceptance test” dari unit yang baru.

g. Supervisi perawatan berkala peralatan radiologi diagnostik.

h. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan sumber daya manusia, peralatan, prosedur dan perlengkapan proteksi radiasi.

i. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi kecelakaan radiasi.

j. Meningkatkan kemampuan sesuai perkembangan IPTEK.

4. Tenaga Teknik Elektromedis

a. Melakukan perawatan peralatan Radiologi diagnostik, bekerja sama dengan Fisikawan Medis secara rutin.

b. Melakukan perbaikan ringan.

c. Turut serta dengan supplier pada tiap pemasangan alat baru atau perbaikan besar.

5. Tenaga PPR

a. Membuat program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.

b. Memantau aspek operasional program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.

c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan memantau pemakaiannya.

d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat di mana Pesawat Sinar-X digunakan.

e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan Radiasi.

f. Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas Radiologi.

g. Memelihara Rekaman.

h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.

i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan dalam hal kedaruratan.

j. Melaporkan kepada Pemegang Izin setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi kecelakaan Radiasi.

k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program Proteksi dan Keselamatan Radiasi, dan verifikasi keselamatan yang diketahui oleh Pemegang Izin untuk dilaporkan kepada Kepala BAPETEN.

l. Melakukan inventarisasi zat radioaktif.

(24)

24 6. Tenaga Perawat

a. Mempersiapkan pasien dan peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan radiologi.

b. Membantu dokter dalam pemasangan alat-alat pemeriksaan dengan bahan kontras.

c. Membersihkan dan melakukan sterilisasi alat.

d. Bertanggung jawab atas keutuhan dan kelengkapan peralatan.

8. Tenaga administrasi

Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di instalasi

Instalasi Radiologi Diagnostik RSMS saat ini memiliki SDM yang terdiri dari 3 (tiga) orang dokter spesialis radiolog (SMF), 1 (satu) orang sarjana fisika medik, 17 (tujuh belas) orang radiografer, 1 (satu) perawat dan 4 (empat ) orang petugas pengadministrasi umum. SDM tersebut harus memberikan pelayanan radiologi diagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensi selama 24 jam di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto (RSMS) yang merupakan rumah sakit tipe B Pendidikan dengan jumlah tempat tidur kurang lebih 710 (tujuh ratus sepuluh) buah tempat tidur dan terbagi menjadi 2 lokasi yang cukup jauh satu sama lain (Lokasi jl. Dr. Gumbreg no. 1 dan jl. Dr. Angka No.1-2). Jumlah tenaga tersebut harus melayani kunjungan pemeriksaan radiologi diagnostik kurang lebih rata-rata 4.250/bulan.

Kebutuhan ideal tenaga spesialis radiologi, sesuai dengan Standar Pelayanan Radiodiagnostik, dihitung dari jenis sarana yang tersedia, beban kerja terkait rata-rata kunjungan pemeriksaan serta jumlah alat maka idealnya untuk lokasi pelayanan di RSMS jl. Dr. Gumbreg adalah minimal 6 (enam) orang spesialis radiologi sedangkan untuk lokasi pelayanan di RSMS jl. Dr.

Angka adalah minimal 2 (dua) orang spesialis radiologi, radiografer dengan melihat beban kerja dan jumlah alat yang tersedia maka idealnya dibutuhkan 21 (dua puluh satu) radiografer serta 2 (dua) orang perawat dan 1 (orang) tenaga elektromedik agar pelayanan radiologi diagnostik dan imejing secara paripurna dapat terlaksana dengan baik. Namun mengingat keterbatasan jumlah sumber daya manusia dan sulitnya mengadakan rekruitmen tenaga kesehatan (karena adanya peraturan yang berlaku), maka instalasi radiologi diagnostik RSMS selalu berusaha secara terus menerus dengan kuantitas SDM minimum untuk dapat mencapai suatu pelayanan radiologi diagnostik dan imejing secara paripurna.

(25)

25 BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Unit terkait yang mempunyai hubungan kerja dengan Instalasi Radiologi Diagnostik antara lain :

1. Instalasi Rawat Inap :

Permintaan rujukan pemeriksaan pada pasien rawat inap 2. Instalasi Rawat Jalan :

a. Permintaan rujukan pemeriksaan pada pasien rawat jalan b. Order permintaan pemeriksaan radiologi

3. Rekam Medik :

a. Rujukan pemeriksaan radiologi dari dokter pengirim dari luar rumah sakit b. Pengisian billing system pada pasien rawat jalan maupun dokter pengirim

dari luar rumah sakit.

4. Instalasi farmasi :

Permintaan penyediaan bahan logistik untuk pemeriksaan radiologi 5. Bidang penunjang :

Sistem laporan bulanan dan tahunan dari instalasi radiologi diagnostik 6. Tata Usaha RS :

Kegiatan surat menyurat dengan instansi di luar rumah sakit khususnya yang berhubungan dengan Instalasi radiologi ( Bapeten, BATAN ).

7. Unit Pembayaran RS :

Proses pembayaran pasien pada pemeriksaan radiologi.

Instalasi

Radiologi radiologi

Instalasi Rawat Jalan Rekam Medik

Instalasi Farmasi

IPSRS Tata Usaha

RS

Bidang Penunjang

Medis

Unit Pembayaran RS

Instalasi Rawat Inap

(26)

26 8. IPSRS :

a. Perbaikan sarana Instalasi Radiologi apabila terjadi Kerusakan b. Memfasilitasi proses kalibrasi dengan pihak vendor

(27)

27 BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

POLA KETENAGAAN RADIOLOGI

Penghitungan Kebutuhan Tenaga Radiografer dan dokter spesialis radiologi di instalasi radiologi diagnostik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Analisa Beban Kerja Menggunakan Permenkes no 61 tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan menggunakan Standar Work Load Indicator Staff Need (WISN))

Tabel 1

KODE FAKTOR JUMLAH KETERANGAN

A Hari kerja 312 Hari/tahun

B Cuti tahunan 12 Hari/tahun

C Pendidikan & pelatihan 5 Hari/tahun

D Hari libur nasional 15 Hari/tahun

E Ketidakhadiran kerja 10 Hari/tahun

F Waktu kerja 7 Jam/hari

Hari kerja tersedia 273 Hari kerja/tahun

1.918 Jam/tahun

Waktu kerja tersedia 115.080 Menit/tahun

Waktu kerja tersedia = (A-(B+C+D+E))xF = (312-(12+5+15+10))x7)

= (312-39)x7 = 1.918 jam/tahun

= 159,83 jam/bulan

Tabel 2 Jumlah Tindakan Radiografer Dan Kurun Waktu Tiap Pemeriksaan No Nama Tindakan Jumlah

Pasien 2017

Rata-rata waktu pemeriksaan

(menit)

Jumlah pasien X waktu pemeriksaan

(menit/pasien) 1. Pemeriksaan Radiologi

Rutin/tanpa kontras

34.881 5 174.405

2. Pemeriksaan Radiologi dengan Kontras

860 20 17.200

3. Pemeriksaan CT Scan tanpa Kontras

6.366 10 63.660

4. Pemeriksaan CT Scan dengan Kontras

2.752 20 55.040

5. Pemeriksaan MRI 599 40 23.960

Jumlah 45.458 334.265

Rata-rata lamanya satu tindakan = 334.265 menit/pasien : 45.458 pasien = 7,35 menit

(28)

28 Beban kerja Radiografer = waktu kerja tersedia : rata-rata kegiatan radiologi = 115.080 menit/tahun : 7,35 menit

= 15.657 per tahun

Standar beban kerja/tahun = 1/7,35 menit x 15.657 per tahun

= 2130,22 hari kerja yang tersedia selama satu tahun

Tabel 3 : Standar kelonggaran (SKG) Ketegori SDM/faktor

kelonggaran

Frekuensi Waktu (jam/minggu)

Jumlah Waktu SKG Radiografer

Rapat 1 0,5 26 1918 0,0135

Jumlah 0,0135

Faktor kelonggaran 1,5 jam/minggu (1,5 jam x 52 minggu = 78 jam/52 minggu/tahun)

Standar kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran : waktu kerja tersedia

= 26 jam/tahun : 1918 jam /tahun = 0,0135

Analisis kebutuhan tenaga radiografer adalah sebagai berikut ;

= (Kuantitas kegiatan /tahun : standar beban kerja) + standar kelonggaran

= (45.458 : 2130,22) +0,0135

= 21 + 0,0135

= 21,0135 (dibulatkan 21)

Jadi kebutuhan tenaga radiographer untuk radiologi adalah 21 orang

Tabel 2 Jumlah Tindakan Radiolog Dan Kurun Waktu Tiap Ekspertise No Nama Tindakan/

Ekspertise

Jumlah Pasien 2017

Rata-rata waktu Ekspertise

(menit)

Jumlah pasien X waktu Ekspertise (menit/pasien) 1. Ekpertise Pemeriksaan

Rutin/tanpa kontras

34.881 3 104.643

2. Ekpertise Pemeriksaan dengan Kontras

860 5 4.300

3. Ekpertise Pemeriksaan CT Scan tanpa Kontras

6.366 8 50.928

4. Ekpertise Pemeriksaan CT Scan dg Kontras

2.752 10 27.520

5. Ekpertise Pemeriksaan MRI

599 10 5.990

6. Pemeriksaan &

Ekpertise USG

5.246 10 52.460

Jumlah 50.704 245.841

Rata-rata lamanya satu tindakan = 245.841 menit/pasien : 50.704 pasien = 4,85 menit

(29)

29 Beban kerja Radiolog = waktu kerja tersedia : rata-rata kegiatan radiologi = 115.080 menit/tahun : 4,85 menit

= 23.734,92

Standar beban kerja/tahun = 1/4,85 menit x 23.734,92 per tahun

= 4.895,25 hari kerja yang tersedia selama satu tahun Tabel 3 : Standar kelonggaran (SKG)

Ketegori SDM/faktor kelonggaran

Frekuensi Waktu (jam/minggu)

Jumlah Waktu SKG Radiolog

Rapat 1 0,5 26 1918 0,0135

Jumlah 0,0135

Faktor kelonggaran 1,5 jam/minggu (1,5 jam x 52 minggu = 78 jam/52 minggu/tahun)

Standar kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran : waktu kerja tersedia

= 26 jam/tahun : 1.918 jam /tahun = 0,0135

Analisis kebutuhan tenaga dokter spesialis radiologi adalah sebagai berikut ;

= (Kuantitas kegiatan /tahun : standar beban kerja) + standar kelonggaran

= (50.704 : 4895,25) +0,0135

= 10,35 + 0,0135

= 10,3635 (dibulatkan 10)

Jadi kebutuhan tenaga dokter spesialis radiologi untuk radiologi adalah 10 orang

Kualifikasi personil di Instalasi Radiologi : Nama

Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah Kebutuhan

Jumlah yang ada

Kekurangan Ka Instalasi

Radiologi

Dokter Spesialis Radiologi

Ijazah 1 1 0

Dokter Spesialis Radiologi

Spesialis Radiologi

Ijazah 10 3 7

Radiografer D III/D IV Teknik radiologi

Ijazah 21 17 4

Petugas Proteksi radiasi

D III/D IV Teknik Radiologi

Ijazah + Sertifikat PPR

3 3 0

Perawat Radiologi

D III

Keperawatan

Ijazah 2 1 1

(30)

30 Data ketenagaan di Instalasi radiologi diagnostik RSMS terdiri dari ;

A. Tenaga Medik

Tenaga medik terdiri dari 3 orang dokter spesialis radiologi, yaitu : 1. dr. Rochmawati Istutiningrum, Sp.Rad

2. dr. Esti Etikaningtyas, Sp.Rad 3. dr. Dyah Utami Anggraini, Sp.Rad B. Tenaga Paramedik

Tenaga paramedik terdiri dari 18 radiografer, yaitu : 1. Agus Sholeh, S,Si

2. Happy Safitri, S.ST 3. Masdi, S.Si

4. Dwi Dina Yulita, S.Tr.Rad 5. Putri Susilowati, S.ST

6. Shaleh Isma Indra, Amd.Rad 7. Hening Fitra Dewi, Amd.Rad 8. Bashari Ramdhan R, Amd.Rad 9. Aditya Purbo F, Amd.Rad 10. Suratno, Amd.Rad

11. Anggoro Pamilihanto, Amd.Rad 12. Ika Dewandani Pahalatri, Amd.Rad 13. Ganjar Ahimsa Utomo, Amd.Rad 14. Aziz Nurrahim, Amd.Rad

15. Emi Fauzilah, S.ST

16. Santiko Wibisono, Amd.Rad 17. Tina Widarti, Amd.Rad 18. Bachtiar Arif N, S.ST

C. Tenaga non Medik

Tenaga non medik terdiri dari 4 pengadministrasi umum, yaitu : 1. Agus Dwi Windarto

2. Desti Pipin 3. Ragil Priyanto 4. Syamsul Alam D. Perawat Radiologi

1. Tumirin, AMK

(31)

31 E. Pengembangan SDM

Instalasi radiologi diagnostik melakukan upaya pengembangan sumber daya manusia atau pengembangan tenaga/staf. Pengembangan dapat meliputi 2 hal yaitu :

2. Peningkatan jumlah tenaga

Penambahan jumlah tenaga dapat dilakukan setelah dilakukan analisa beban kerja dalam instalasi radiologi diagnostik sesuai dengan standar di atas dan disesuaikan juga dengan rencana pengembangan pelayanan instalasi radiologi diagnostik.

3. Peningkatan kemampuan dan ketrampilan tenaga

Dapat dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan (diklat) dalambentuk :

a. Kursus atau seminar dalam bidang manajemen atau teknis sesuai dengan bidangnya masing-masing atau apabila ada penambahan alat atau teknologi baru.

b. Pendidikan formal untuk mencapai gelar sesuai bidangnya masing- masing.

c. Pendidikan penyegaran kembali dalam bidang keselamatan dan kecelakaan radiasi serta quality control.

(32)

32 BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI INSTALASI RADIODIAGNOSTIK RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

A. Latar Belakang/Dasar Pemikiran

Pelayanan radiologi diagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensional memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan di Rumah Sakit secara keseluruhan, sehingga perlu pemahaman tentang pelayanan di lingkup radiologi diagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensional agar dalam menjalankan kegiatan profesi radiologi dapat berjalan sesuai standar. Untuk ini orientasi bagi tenaga baru instalasi radiologi diagnos- tic sangat dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan-kegiatan sehari-hari.

B. Tujuan

Orientasi tenaga baru instalasi radiologi diagnostik dilaksanakan agar dapat mengetahui dan memahami ;

1. Tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja

2. Tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan dilingkungan RSUD Prof. Dr.

Margono Soekarjo serta kebijakan pimpinan rumah sakit 3. Prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai unit kerja 4. Prosedur tetap di instalasi radiologi diagnostik

5. Prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf instalasi radiologi diagnostik.

C. Sasaran

1. Tenaga pindahan dari rumah sakit lain/instalasi kesehatan lain 2. Pegawai baru

D. Topik/Materi

Materi orientasi tenaga kerja baru instalasi radiologi diagnostik meliputi ; 1. Struktur organisasi rumah sakit dan instalasi radiologi diagnostik 2. Falsafah dan tujuan rumah sakit dan instalasi radiologi diagnostik 3. Fasilitas/sarana yang tersedia dan cara penggunaannya

4. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit dan instalasi radiologi diagnostik dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit

5. Metode pemberian pelayanan instalasi radiologi diagnostik di rumah sakit 6. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja instalasi radiologi diagnostik

(33)

33 7. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit

8. Hak dan kewajiban tenaga instalasi radiologi diagnostik 9. Patien safety

(34)

34 BAB X

PERTEMUAN/RAPAT INSTALASI RADIODIAGNOSTIK RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Untuk evaluasi dan peningkatan mutu, maka instalasi radiologi diagnostik perlu adanya pertemuan/rapat untuk membahas permasalahan layanan (termasuk response time, keluhan pasien, komplikasi tindakan, efisiensi dan efektifitas layanan). Kegiatan pertemuan/rapat ini terdiri dari :

1. Rapat Internal

Rapat ini dihadiri oleh seluruh staf instalasi radiologi diagnostik dengan pimpinan rapat adalah Kepala Instalasi Radiologi Diagnostik. Frekuensi rapat ini adalah sebulas sekali dan rapat khusus sesuai ketentuan Kepala Instalasi Radiologi Diagnostik.

2. Rapat Eksternal

Rapat ini dihadiri oleh para pimpinan unit kerja dengan pejabat struktural rumah sakit, yang membahas evaluasi pelayanan rumah sakit secara umum.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi RSMS Direktur Wadir Penunjang dan Pendidikan  Wadir Umum  dan Keuangan  Wadir Pelayanan dan  Kerjasama  Bid Pelayanan Seksi Pelayanan Rawat jalan  Seksi Pelayanan Rawat Inap  Bid Keperawatan  Seksi Keperawatan Rawat Jalan  Sek
Tabel 3 : Standar kelonggaran (SKG)  Ketegori SDM/faktor  kelonggaran  Frekuensi  Waktu  (jam/minggu)  Jumlah  Waktu  SKG  Radiografer  Rapat  1  0,5  26  1918  0,0135  Jumlah  0,0135

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pengalihan pengelolaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun

Fungsi utama dari prime mover unit adalah untuk mendukung seluruh sistem yang lain dengan menyediakan suatu sumber tenaga yang diperlukan dalam operasi pengeboran.. 2.2.1.2

Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris

Diberitahukan dengan hormat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret telah melaksanakan Evaluasi Kelayakan Proposal Lanjutan

Arif Rahman/Fakhri Suhartanto/M..

Laporan anekdotal pada pasien hidup yang tercatat pada anak-anak dengan tenggelam dengan hipotermia sedang (suhu inti <32 °C), tetapi kebanyakan orang

Jadi, kebijakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk menambah modal

Nilai koefisien determinan atau R 2 terendah berada pada stasiun 4 yaitu laut Natuna, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada laut natuna ini data satelit yang