• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Diterbitkan oleh Unit Penerbitan PKN STAN, Tangerang Selatan 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Diterbitkan oleh Unit Penerbitan PKN STAN, Tangerang Selatan 2020"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan oleh Unit Penerbitan PKN STAN, Tangerang Selatan 2020

Dilarang memperbanyak isi buku ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit (Sesuai Pasal 2 ayat 1 UU No. 19 Tahun 2002)

Sanksi Pelanggaran

Pasal 72 UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3)

i

WORKBOOK

AKUNTANSI KEUANGAN

LANJUTAN

AGUNG DINARJITO

Politeknik Keuangan Negara STAN

(4)

ii

WORKBOOK AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

Hak Cipta © Penulis

Editor Iin Indrawati

Penulis Agung Dinarjito Penata Layout

Dila Yuliana Desain Cover

Irawan

Diterbitkan oleh

Politeknik Keuangan Negara STAN Jl. Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya Tangerang Selatan, Banten, Indonesia 15222

Telp. 021 7361654-58 Fax. 021 7361653

Cetakan Perdana: Juli 2020

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) WORKBOOK AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

Tangerang Selatan: Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN, 2020 ISBN: 978-623-93618-0-8

Isi di luar tanggung jawab percetakan

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada kita sehingga bahan ajar pendidikan dapat diselesaikan oleh Tim Penyusun di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.

Bahan ajar pendidikan ini merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh mahasiswa dan dosen dalam kegiatan perkuliahan. Selain itu, bahan ajar ini merupakan hasil kerja keras dari Tim Penyusun yang terdiri atas dosen, praktisi, dan pegawai PKN STAN yang telah memberikan ilmu dan waktunya sehingga tersusunlah sumber belajar yang sangat kaya.

Dengan demikian, saya mengimbau kepada seluruh sivitas akademika Politeknik Keuangan Negara STAN, khususnya mahasiswa, untuk memanfaatkan bahan ajar pendidikan ini sebaik mungkin. Selain sebagai sumber belajar yang dapat meningkatkan pengetahuan, inovasi, dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan studi di PKN STAN, bahan ajar ini juga menjadi bekal untuk mendukung kinerja pada saat Kalian memasuki lingkungan kerja.

Ucapan terima kasih sekali lagi saya sampaikan kepada seluruh Tim Penyusun dan semua pihak yang membantu sehingga bahan ajar pendidikan ini dapat terealisasi penerbitannya. Semoga Allah selalu memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita agar kita dapat memberikan hal-hal yang positif dalam meningkatkan pengetahuan terkait pengelolaan keuangan negara.

Tangerang Selatan, Mei 2020 Direktur,

Rahmadi Murwanto

(6)

iv

SEKAPUR SIRIH

Alhamdulillah…

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam atas segala nikmat dan anugerahnya-Nya, sehingga penyusunan workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan untuk mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 dan Akuntansi Keuangan Lanjutan dapat diselesaikan.

Workbook ini disusun dengan tujuan untuk membantu mengarahkan pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan dalam bentuk berbagai jenis soal latihan, dari soal teori sampai dengan soal kasus dengan harapan mahasiswa paham mengenai konsep dan terbiasa menyelesaikan kasus akuntansi penggabungan usaha. Hadirnya buku ini diharapkan dapat mendukung tercapainya pembelajaran sebagaimana tercermin dalam RPS.

Workbook ini merupakan kumpulan soal-soal yang ditujukan untuk membiasakan mahasiswa menyelesaikan soal ujian, kuis dan tugas, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Selain bermanfaat untuk mahasiswa, workbook ini juga dapat bermanfaat bagi pengampu mata kuliah ini dalam memberikan soal latihan dan tugas kepada mahasiswa.

Terima kasih, penulis sampaikan kepada Tim Dosen Akuntansi Keuangan Lanjutan, reviewer, dan pihak-pihak lain yang berpartisipasi dalam terselesaikannya workbook ini.

Kami menyadari, masih banyak kekurangan dalam buku ini. Kritik dan saran perbaikan akan penulis terima guna perbaikan kedepannya. Semoga Allah memudahkan usaha kita.

Jakarta, April 2020

Agung Dinarjito Penulis

(7)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

SEKAPUR SIRIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB 1 KOMBINASI BISNIS ... 1

A. Pengertian, Tujuan dan Motivasi Kombinasi Bisnis ... 1

B. Strategi dan Bentuk Kombinasi Bisnis ... 2

C. Metode Pencatatan ... 2

D. Akuntansi Kombinasi Bisnis ... 2

E. Ringkasan ... 3

F. Latihan/Penugasan ... 3

BAB 2 INVESTASI SAHAM PADA ENTITAS ASOSIASI ... 13

A. Investasi Pada Instrumen Ekuitas ... 13

B. Metode Pencatatan Atas Investasi Saham ... 14

C. Alokasi dan Amortisasi Selisih Biaya Perolehan Investasi ... 14

D. Transfer Aset Antara Investor dan Investee ... 15

E. Interim Acquisition ... 15

F. Investasi Melalui Kepemilikan Bertahap ... 15

G. Penjualan Kepemilikan Saham Pada Entitas Asosiasi (Sale of an Equity Interest) ... 15

H. Pembelian Saham Langsung Dari Perusahaan, Bukan Dari Pemegang Saham (Stock Purchases Directly from the Investee)... 15

I. Perusahaan Asosiasi dengan Saham Preferen (Investee Corporation with Preferred Stock) ... 16

J. Ringkasan ... 16

K. Latihan/Penugasan ... 16

BAB 3 LAPORAN KONSOLIDASI... 23

A. Kombinasi Bisnis Melalui Perolehan Saham ... 23

B. Entitas Pelaporan ... 23

C. Prosedur Konsolidasi ... 24

D. Jurnal Eliminasi dan Penyesuaian ... 24

(8)

vi

E. Ringkasan ... 25

F. Penugasan/Latihan ... 25

BAB 4 TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN- PERSEDIAAN ... 38

A. Transaksi Inter-Perusahaan ... 38

B. Transaksi Inter Perusahaan – Inventory Tahun Berjalan ... 38

C. Eliminasi atas Profit Yang Belum Direalisir Dalam Ending Inventory dan Realisasi Profit Yang Ditangguhkan dari Inventory Sebelumnya. ... 39

D. Ringkasan ... 40

E. Penugasan/Latihan ... 40

BAB 5 TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN ASET TETAP ... 56

A. Intercompany Profits atas Nondepreciable Plant Assets (land) ... 56

B. Intercompany Profits atas Depreciable Plant Aseets ... 58

C. Ringkasan ... 61

D. Penugasan/Latihan ... 61

BAB 6 TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN - OBLIGASI ... 73

A. Obligasi Induk Dibeli Oleh Anak Perusahaan (Cost Method)... 73

B. Obligasi Induk Dibeli Oleh Anak Perusahaan (Equity Method) ... 74

C. Obligasi Anak Dibeli Oleh Induk Perusahaan (Cost Method)... 75

D. Obligasi Anak Dibeli Oleh Induk Perusahaan (Equity Method) ... 76

E. Ringkasan ... 77

F. Penugasan/Latihan ... 77

BAB 7 PERUBAHAN KEPEMILIKAN (CHANGES IN OWNERSHIP INTEREST) 87 A. Akuisisi Pada Tahun Berjalan (Interim Acquisition) ... 87

B. Kepemilikan Saham Bertahap (Piecemeal/Step by Step Acquisition) ... 88

C. Perubahan Kepemilikan Saham ... 89

D. Ringkasan ... 90

E. Penugasan/Latihan ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 101

LAMPIRAN RPS ... 102

BIODATA PENULIS ... 107

(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Lampiran II Biodata Penulis

(10)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 1

KOMBINASI BISNIS

BAB

Semangat Pagi semua mahasiswa Akuntansi!!! Selamat datang di Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan.

Materi pertama di mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan ini adalah kombinasi bisnis atau penggabungan usaha. Untuk memahami lebih lanjut mengenai standar akuntansi penggabungan usaha, silakan buka dan pelajari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 22 tentang Penggabungan Usaha.

Kemudian, untuk dapat memahami lebih mengenai materi ini, jangan lupa baca materi lengkapnya di buku ajar. Selain itu, silakan menonton video mengenai pembelajaran mata kuliah ini di Learning Management System (LMS) dan Kemenkeu Learning Center (KLC). Untuk materi lain, silakan scan barcode di bawah ini.

A. Pengertian, Tujuan dan Motivasi Kombinasi Bisnis

1. Pengertian kombinasi bisnis

Lampiran A PSAK 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Transaksi ini kadangkala disebut sebagai “penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)”.

2. Idenfikasi kombinasi bisnis

Berdasarkan paragraph 3, PSAK 22 menyatakan entitas mengatur apakah suatu transaksi lain merupakan kombinasi bisnis dengan menerapkan definisi dalam Pernyataan tersebut yang mensyaratkan bahwa aset yang diperoleh dan

Tujuan Pembelajaran:

Pada bab ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian, tujuan, dan motivasi kombinasi bisnis 2. Menjelaskan strategi dan bentuk kombinasi bisnis

3. Mengaplikasikan pencatatan dengan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis melalui perolehan aset neto suatu perusahaan

4. Mengaplikasikan penyajian dan pengungkapan kombinasi bisnis

(11)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 2

liabilitas yang diambil alih merupakan suatu bisnis. Jika aset yang diperoleh bukan suatu bisnis, maka entitas pelapor mencatat transaksi atau peristiwa lain tersebut sebagai akuisisi aset.

3. Tujuan dan motivasi kombinasi bisnis

Berdasarkan Lampiran B, PP06, PSAK 22 menyebutkan bahwa kombinasi bisnis mungkin dirancang dengan berbagai cara untuk alasan hukum, perpajakan atau alasan lain. Selain tujuan tersebut, perusahaan dapat melakukan penggabungan usaha dengan motivasi yang lebih spesifik, yaitu menghemat biaya, mengurangi risiko, menguangi penundaan beroperasinya perusahaan, menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya, memperoleh aset tidak berwujud, dan alasan-alasan lainny.

B. Strategi dan Bentuk Kombinasi Bisnis 1. Strategi kombinasi bisnis

Strategi kombinasi dapat dilakukan dengan bentuk integrasi horizontal, integrasi vertikal, maupun konglomerasi. Integrasi horizontal merupakan kombinasi bisnis yang dilakukan dengan mengakuisisi atau menggabungkan perusahaan dalam line-business atau pasar yang sama. Integrasi vertikal adalah kombinasi bisnis yang dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi dan/atau distribusi. Konglomerasi merupakan kombinasi bisnis yang dilakukan dengan menggabungkan perusahaan-perusahaan yang produk dan/atau jasa yang dihasilkanya, tidak saling berhubungan.

2. Bentuk kombinasi bisnis

Berdasarkan bentuknya, kombinasi bisnis dapat dibedakan menjadi akuisisi, merger dan konsolidasi.

C. Metode Pencatatan

Berdasarkan paragraf 4, PSAK 22, disebutkan bahwa entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi. Metode akuisisi atau sering juga disebut dengan purchase method menggunakan nilai wajar sebagai dasar pencatatannya. Nilai wajar yang digunakan adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi.

D. Akuntansi Kombinasi Bisnis

Dalam kombinasi bisnis, PSAK 22 (Penyesuaian 2014) mempersyaratkan pencatatan transaksi dengan menggunakan metode pembelian atau metode akuisisi. Penerapan metode akuisisi ini mensyaratkan:

1. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi).

2. Penentuan tanggal akuisisi (tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi); pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi (dalam kombinasi bisnis dengan pembelian saham di atas 50%).

3. Pengakuan dan pengukuran asset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi. Pihak

(12)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 3 yang mengakuisisi mencatat asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.

4. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

Untuk belajar menghitung goodwill, silakan scan barcode dibawah.

Kemudian untuk belajar akuntansinya, jangan lupa juga scan barcode lainnya.

RINGKASAN

1. Kombinasi bisnis merupakan suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis.

2. Bentuk kombinasi ada akuisisi, merger, dan konsolidasi.

3. Pada saat kombinasi terjadi, maka perlu mengidentifikasi ada tidaknya goodwill atau gain.

LATIHAN/PENUGASAN SOAL TEORI

1. Apakah yang dimaksud dengan penggabungan usaha/kombinasi bisnis?

2. Sebutkan jenis-jenis bentuk kombinasi bisnis dan bagaimana bentuk hukum entitas sebelum dan sesudah kombinasi bisnis?

3. Diskusikan bentuk penggabungan seperti apa Bank Mandiri itu?

4. Bagaimana perlakuan akuntansi atas biaya-biaya terkait dengan akuisisi?

Apabila akuisisi melibatkan penerbitan surat berharga, bagaimana perlakuan akuntansinya terkait dengan penerbitannya?

5. Apa yang dimaksud dengan goodwill? Bagaimana menghitungnya dan dimana disajikan goodwill tersebut di dalam laporan keuangan?

6. Bagaimana perlakukan akuntansi atas akuisisi yang mengakibatkan terjadinya diskon pembelian?

SOAL LATIHAN

(13)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 4

1. P mengakuisisi seluruh aset dan liabilitas S dengan harga Rp80 juta pada 2 Januari 2019. S melaporkan nilai aset tercatat sebesar Rp60 juta dengan nilai wajar Rp100 juta. Nilai liabilitas tercatat S yang dilaporkan sebesar Rp20 juta dan nilai wajarnya Rp23 juta. Pada saat akuisisi P membayar Rp5 juta untuk membayar jasa profesional penilai.

Hitung goodwill yang diakui oleh P.

2. P mengakuisisi seluruh aset dan liabilitas S dan S kemudian dibubarkan pada 5 Januari 2019. Dalam usaha merger tersebut, P mengeluarkan biaya untuk jasa mencari target akuisisi Rp50 juta, biaya legal Rp15 juta, biaya audit untuk menerbitkan saham untuk membeli S sebesar Rp25 juta, biaya registrasi saham Rp5 juta dan biaya listing di bursa Rp5 juta. Buatlah jurnal untuk mencatat biaya yang terjadi di atas.

3. P pada 1 Juli 2019 membei seluruh kepemilikan S dengan harga akuisisi Rp25 juta. Dalam akuisisi tersebut, P membayar dengan memberikan kas sebesar Rp200.000 dan sisanya dengan penerbitan saham sebanyak 1000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1000. Saham P tidak diperdagangkan di pasar modal, sehingga tidak mempunyai nilai wajar.

Nilai wajar aset netto S adalah Rp20 juta. P mengeluarkan biaya akuisisi sebesar Rp2 juta dan biaya penerbitan saham Rp5 juta.

Hitunglah goodwill dari akuisisi di atas.

4. S melaporkan nilai aset bersih tercatatnya sebesar Rp500 juta ketika diakuisisi oleh P. Nilai awajar aset netto S pada saat diakuisisi adalah Rp650 juta. PT P membayar Rp600 juta atas akuisisi tersebut.

Hitunglah nilai investasi yang diakui oleh P.

SOAL KASUS Soal 1

PT Poni membeli seluruh aset bersih PT Soni yang sedang mengalami permasalahan keuangan pada 1 Januari 2018. Untuk mengambil alih, PT Poni membayar dengan rincian sebagai berikut:

a) Mentransfer cash sebesar Rp25.000.000

b) Menerbitkan 10% Bond senilai Rp30.000.000 (par Rp1.000.000/lembar), jatuh tempo 5 tahun, bunga dibayar tengah tahunan pada 1 Januari dan 1 Juli. Yield to maturity pada saat penerbitan adalah 10%.

c) Menerbitkan 30.000 lembar saham (par Rp1.000) dengan harga pasar Rp1.500. Biaya penerbitan Rp12.000.000.

Informasi posisi keuangan PT Poni dan PT Soni per 1 Januari 2018 dapat dilihat di tabel di bawah ini.

Dalam usaha pengambil alihan tersebut, PT Poni mengeluarkan biaya sebesar Rp5.000.000. setelah memperoleh semua asset bersih PT Soni, PT Poni membubarkan PT Soni. Apabila terdapat perbedaan antara imbalan yang diberikan dan asset bersih yang diperoleh, PT Poni mengalokasikannya sebagai Goodwill/Gain from Bargain Purchase.

Terkait dengan corporate action di atas, Saudara diminta untuk:

(14)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 5 1. Membuat jurnal perolehan PT Poni atas investasinya ke PT Soni.

2. Menentukan berapa Goodwill/Gain from Bargain Purchase yang diakui apabila ada.

3. Membuat jurnal pengambilalihan aset bersih PT Soni oleh PT Poni.

4. Membuat neraca PT Poni setelah corporate action di atas per 1 Januari 2018.

Soal 2

PT Poni membeli seluruh aset bersih PT Soni pada 1 Juli 2018 dengan pembayaran sebagai berikut:

a) Menerbitkan saham biasa dengan par Rp1.000,- sejumlah 50.000 lembar dengan harga pasar Rp2.000,-.

b) Membayar kas sejumlah Rp25.000.000,-

Untuk melakukan penyelesaian transaksi di atas, PT Poni membayar seluruh biaya terkait penerbitan saham sejumlah Rp5.000.000. Selain itu diperlukan pula biaya notaris sejumlah Rp2.000.000, biaya penilai bisnis Rp2.500.000, dan biaya lain terkait akuisisi sebesar Rp1.500.000,-.

Adapun posisi keuangan PT Poni dan PT Soni sebelum penggabungan adalah sebagai berikut:

Book Value Fair Value Cash 42.000.000 12.600.000 12.600.000 Account Receivable 15.000.000 4.500.000 4.000.000 Inventory 55.000.000 16.500.000 20.000.000 Prepaid Insurance 7.200.000 2.160.000 2.160.000 Land 75.000.000 22.500.000 27.000.000 Building Net 100.000.000 30.000.000 34.000.000 Equipment Net 62.500.000 18.750.000 17.500.000 Total Assets 356.700.000 107.010.000

Account Payable 35.500.000 10.650.000 10.650.000 Accrued Exense 16.200.000 4.860.000 450.000 Note Payable 15.000.000 4.500.000 4.500.000 Bond 55.000.000 16.500.000 17.000.000 Common Stock 60.000.000 18.000.000

Share Premium 75.000.000 22.500.000 Retained Earning 100.000.000 30.000.000 Total Liabilities and Equity 356.700.000 107.010.000

PT Soni PT Poni

Account

(15)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 6

Perusahaan menggunakan penilai profesional untuk menentukan nilai wajar aset dan utang yang dapat diidentifikasi. Berdasarkan rekomendasi penilai profesional, kelebihan nilai pembelian terhadap nilai buku akan dialokasikan ke akun di bawah ini dan apabila masih ada sisa akan diakui sebagai goodwill atau gain from bargain purchase.

Piutang Overvalue Rp1.000.00

Persediaan Undervalue Rp5.000.000

Tanah Undervalue Rp6.000.000

Bangunan Undervalue Rp2.250.000

Peralatan Overvalue Rp3.500.000

Utang Notes Undervalue Rp500.000

Obligasi Undervalue Rp1.300.000

Terkait dengan corporate action di atas, Saudara diminta untuk:

1. Membuat jurnal perolehan PT Poni atas investasinya ke PT Soni.

2. Menentukan berapa Goodwill/Gain from Bargain Purchase yang diakui apabila ada.

3. Membuat jurnal pengambilalihan aset bersih PT Soni oleh PT Poni.

4. Membuat neraca PT Poni setelah corporate action di atas per 1 Juli 2018?

Soal 3

Pada tanggal 2 Januari 2019, PT Papi membeli semua aset neto PT Sapi dengan membayarkan tunai sebesar Rp600.000.00 Biaya penggabungan

Cash 56.700.000 22.680.000

Account Receivable 20.250.000 8.100.000 Inventory 74.250.000 29.700.000 Prepaid Insurance 9.720.000 3.888.000

Land 101.250.000 40.500.000

Building Net 135.000.000 54.000.000 Equipment Net 84.375.000 33.750.000 Total Assets 481.545.000 192.618.000 Account Payable 47.925.000 19.170.000 Accrued Exense 21.870.000 8.748.000 Note Payable 20.250.000 8.100.000

Bond 74.250.000 29.700.000

Common Stock 81.000.000 32.400.000 Share Premium 101.250.000 40.500.000 Retained Earning 135.000.000 54.000.000 Total Liabilities and Equity 481.545.000 192.618.000

Account PT Poni PT Soni

(16)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 7 usaha lainnya yang dikeluarkan oleh PT Papi sebesar Rp50.000.000; untuk biaya pendampingan penggabungan usaha.

Neraca Papi dan Sapi pada tanggal 31 Desember 2018 tampak sebagai berikut

: Setelah Papi menyelesaikan proses pembelian tersebut, PT Sapi dibubarkan.

Semua aset dan liabilitas PT Sapi diambil alih oleh PT Papi.

Diminta:

1. Buatlah jurnal yang diperlukan PT Papi untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya.

2. Buatlah neraca PT Papi sesaat setelah kombinasi bisnis dengan PT Sapi (per tanggal 3 Januari 2019)

Soal 4

Pada tanggal 3 Januari 2020, PT Papi membeli semua aset neto PT Sapi dengan membayarkan uang tunai sebesar Rp100.000.000; sisanya dibayarkan dengan menerbitkan surat obligasi 10% Rp500.000.000; Obligasi tersebut akan jatuh tempo 5 tahun yang akan datang. Pembayaran bunga setiap tanggal 2 Januari dan 2 Juli. Pada tanggal 3 Januari tingkat bunga pasar 10%. Biaya penggabungan usaha lainnya yang dikeluarkan oleh PT Papi sebesar Rp50.000.000; untuk biaya konsultansi penggabungan usaha.

Neraca PT Papi dan PT Sapi pada tanggal 31 Desember 2019 tampak sebagai berikut:

Book Value Fair Value Cash 200.000.000 15.000.000 15.000.000 Account Receivable 150.000.000 20.000.000 20.000.000 Inventory 200.000.000 40.000.000 40.000.000 Prepaid Insurance 25.000.000 5.000.000 5.000.000

Land 100.000.000 100.000.000 200.000.000

Building Net 300.000.000 100.000.000 80.000.000 Equipment Net 220.000.000 380.000.000 300.000.000 Total Assets 1.195.000.000 660.000.000

Account Payable 15.000.000 10.000.000 10.000.000 Accrued Exense 35.000.000 50.000.000 50.000.000 Common Stock, par Rp10.000 550.000.000 300.000.000

Share Premium 200.000.000 140.000.000 Retained Earning 395.000.000 160.000.000 Total Liabilities and Equity 1.195.000.000 660.000.000

Account PT Papi PT Sapi

(17)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 8

Setelah Papi menyelesaikan proses pembelian tersebut, PT Sapi dibubarkan.

Semua aset dan liabilitas Sapi diambil alih oleh Papi.

Diminta:

1. Buatlah jurnal yang diperlukan Papi untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya.

2. Buatlah neraca Papi sesaat setelah kombinasi bisnis dengan Sapi (per tanggal 3 Januari 2020).

Soal 5

PT Poni membeli seluruh aset bersih PT Soni yang sedang mengalami permasalahan keuangan pada 2 Januari 2018. Untuk mengambil alih, PT Poni membayar dengan mentransfer cash sebesar Rp10.000.000 dan menerbitkan 40.000 lembar saham dengan par Rp1.000 dan harga pasar per 2 Januari 2018 adalah Rp2.000. Biaya penerbitan saham baru sebesar Rp2.000.000.

Informasi posisi keuangan PT Poni dan PT Soni per 2 Januari 2018 dapat dilihat di tabel di bawah ini.

Book Value Fair Value Cash 200.000.000 15.000.000 15.000.000 Account Receivable 150.000.000 20.000.000 20.000.000 Inventory 200.000.000 40.000.000 40.000.000 Prepaid Insurance 25.000.000 5.000.000 5.000.000

Land 100.000.000 100.000.000 200.000.000

Building Net 300.000.000 100.000.000 80.000.000 Equipment Net 220.000.000 380.000.000 300.000.000 Total Assets 1.195.000.000 660.000.000

Account Payable 15.000.000 10.000.000 10.000.000 Accrued Exense 35.000.000 50.000.000 50.000.000 Common Stock, par Rp10.000 550.000.000 300.000.000

Share Premium 200.000.000 140.000.000 Retained Earning 395.000.000 160.000.000 Total Liabilities and Equity 1.195.000.000 660.000.000

Account PT Papi PT Sapi

(18)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 9 Dalam usaha pengambil alihan tersebut, PT Poni mengeluarkan biaya sebesar Rp3.000.000. setelah memperoleh semua asset bersih PT Soni, PT Poni membubarkan PT Soni. Apabila terdapat perbedaan antara imbalan yang diberikan dan asset bersih yang diperoleh, PT Poni mengalokasikannya sebagai Goodwill/Gain from Bargain Purchase.

Terkait dengan cororate action di atas, Saudara diminta untuk:

1. Membuat jurnal perolehan PT Poni atas investasinya ke PT Soni.

2. Menentukan berapa Goodwill/Gain from Bargain Purchase yang diakui apabila ada.

3. Membuat jurnal pengambilalihan asset bersih PT Soni oleh PT Poni.

4. Membuat neraca PT Poni setelah corporate action di atas per 2 Januari 2018?

Soal 6

PT P membeli semua saham berhak suara PT S. Transaksi ini terjadi pada tanggal 1 Juli 2019. PT P membayarkan uang tunai sebesar Rp25 milyar dan sebidang tanah dengan nilai wajar Rp225 milyar untuk pembelian tersebut.

Tanah tersebut diperoleh PT P dengan harga Rp80 milyar.

Setelah PT P memperoleh semua saham berhak suara dari PT S, PT S dibubarkan, dan semua asset serta kewajibannya diambil alih oleh PT P. Berikut ini adalah posisi keuangan PT P dan PT S per 30 Juni 2019 (dalam ribuan rupiah).

Book Value Fair Value Cash 42.000.000 12.600.000 12.600.000 Account Receivable 15.000.000 4.500.000 4.000.000 Inventory 55.000.000 16.500.000 20.000.000 Prepaid Insurance 7.200.000 2.160.000 2.160.000 Land 75.000.000 22.500.000 27.000.000 Building Net 100.000.000 30.000.000 34.000.000 Equipment Net 62.500.000 18.750.000 17.500.000 Total Assets 356.700.000 107.010.000

Account Payable 35.500.000 10.650.000 10.650.000 Accrued Exense 16.200.000 4.860.000 450.000 Note Payable 15.000.000 4.500.000 4.500.000 Bond 55.000.000 16.500.000 17.000.000 Common Stock 60.000.000 18.000.000

Share Premium 75.000.000 22.500.000 Retained Earning 100.000.000 30.000.000 Total Liabilities and Equity 356.700.000 107.010.000

PT Soni PT Poni

Account

(19)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 10

PT P juga mengeluarkan pembayaran untuk biaya penilai Rp300 juta dan membayar akuntan untuk menyusun laporan keuangan semester I tahun 2019 seharga Rp200 juta.

Diminta:

1. Tentukan nilai asset neto PT S yang diperoleh PT P terkait dengan penggabungan usaha tersebut

2. Berapa perbedaan nilai investasi Papidayan dengan nilai asset netto PT S seperti yang telah dihitung pada butir (1)

3. Buatlah jurnal pembelian saham PT S oleh PT P 4. Buatlah jurnal pengambilan aset neto PT S oleh PT P

5. Buatlah neraca penggabungan per 1 Juli 2019 setelah akuisisi tersebut Soal 7

PT P membeli semua saham berhak suara PT S. Transaksi ini terjadi pada tanggal 1 Juli 2019. PT P membayarkan uang tunai sebesar Rp25 milyar dan sebidang tanah dan bangunan yang nilai wajarnya Rp275 milyar untuk pembelian tersebut. Tanah tersebut diperoleh PT P dengan harga Rp80 milyar dan Bangunan diperoleh dengan harga Rp200 milyar dan telah disusutkan Rp80 milyar. Rasio nilai wajar Tanah dan Bangunan adalah 7:4.

Setelah PT P memperoleh semua saham berhak suara dari PT S, PT S dibubarkan, dan semua aset serta kewajibannya diambil alih oleh PT P. Berikut ini adalah posisi keuangan PT P dan PT S per 30 Juni 2019 (dalam ribuan rupiah).

Cash 160.000.000 10.000.000

Account Receivable 120.000.000 15.000.000 Inventory 160.000.000 45.000.000

Land 80.000.000 100.000.000

Building Net 240.000.000 70.000.000 Equipment Net 176.000.000 50.000.000 Total Assets 936.000.000 290.000.000 Account Payable 40.000.000 40.000.000 Common Stock, par Rp10.000 420.000.000 70.000.000 Share Premium 160.000.000 100.000.000 Retained Earning 316.000.000 80.000.000 Total Liabilities and Equity 936.000.000 290.000.000

Account PT P PT S

(20)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 11 PT P juga mengeluarkan pembayaran untuk biaya tenaga penilai asset Rp500 juta dan membayar akuntan untuk menyusun laporan keuangan semester I tahun 2019 seharga Rp150 juta.

Diminta:

1. Tentukan nilai asset neto PT S yang diperoleh PT P terkait dengan penggabungan usaha tersebut

2. Berapa perbedaan nilai investasi PT P dengan nilai aset neto PT S seperti yang telah dihitung pada butir (1)

3. Buatlah jurnal pembelian saham PT S oleh PT P 4. Buatlah jurnal pengambilan aset neto PT S oleh PT P

5. Buatlah neraca penggabungan per 1 Juli 2017 setelah PT P membubarkan PT S

Soal 8

PT P membeli semua saham berhak suara PT S. Transaksi ini terjadi pada tanggal 1 Juli 2019. PT P membayarkan uang tunai sebesar Rp25 milyar dan sebidang tanah dan bangunan yang nilai wajarnya Rp275 milyar untuk pembelian tersebut. Tanah tersebut diperoleh PT P dengan harga Rp80 milyar dan Bangunan diperoleh dengan harga Rp200 milyar dan telah disusutkan Rp80 milyar. Rasio nilai wajar Tanah dan Bangunan adalah 7:4.

Setelah PT P memperoleh semua saham berhak suara dari PT S, PT S dibubarkan, dan semua aset serta kewajibannya diambil alih oleh PT P. Berikut ini adalah posisi keuangan PT P dan PT S per 30 Juni 2019 (dalam ribuan rupiah).

Cash 160.000.000 10.000.000

Account Receivable 120.000.000 15.000.000 Inventory 160.000.000 45.000.000

Land 80.000.000 100.000.000

Building Net 240.000.000 70.000.000 Equipment Net 176.000.000 50.000.000 Total Assets 936.000.000 290.000.000 Account Payable 40.000.000 40.000.000 Common Stock, par Rp10.000 420.000.000 70.000.000 Share Premium 160.000.000 100.000.000 Retained Earning 316.000.000 80.000.000 Total Liabilities and Equity 936.000.000 290.000.000

Account PT P PT S

(21)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 12

PT P juga mengeluarkan pembayaran untuk biaya penilai Rp300 juta dan membayar akuntan untuk menyusun laporan keuangan semester I tahun 2019 seharga Rp200 juta.

Diminta:

1. Tentukan nilai asset neto PT S yang diperoleh PT P terkait dengan penggabungan usaha tersebut

2. Berapa perbedaan nilai investasi Papidayan dengan nilai aset neto PT S seperti yang telah dihitung pada butir (1)

3. Buatlah jurnal pembelian saham PT S oleh PT P 4. Buatlah jurnal pengambilan aset neto PT S oleh PT P

5. Buatlah neraca penggabungan per 1 Juli 2019 setelah akuisisi tersebut Book Value Fair Value Cash 160.000.000 10.000.000 10.000.000 Account Receivable 120.000.000 15.000.000 13.000.000 Inventory 160.000.000 45.000.000 42.000.000

Land 80.000.000 100.000.000 200.000.000

Building Net 240.000.000 70.000.000 75.000.000 Equipment Net 176.000.000 50.000.000 48.000.000 Total Assets 936.000.000 290.000.000

Account Payable 40.000.000 40.000.000 40.000.000 Common Stock, par Rp10.000 420.000.000 70.000.000

Share Premium 160.000.000 100.000.000 Retained Earning 316.000.000 80.000.000 Total Liabilities and Equity 936.000.000 290.000.000

Account PT P PT S

(22)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 13

INVESTASI SAHAM PADA ENTITAS ASOSIASI

BAB

Semangat Pagi semua mahasiswa Akuntansi!!! Selamat datang di Materi kedua Akuntansi Keuangan Lanjutan.

Kemudian, untuk dapat memahami lebih mengenai materi ini, jangan lupa baca materi lengkapnya di buku ajar. Selain itu, silakan menonton video mengenai pembelajaran mata kuliah ini di Learning Management System (LMS) dan Kemenkeu Learning Center (KLC). Untuk materi lain, silakan scan barcode di bawah ini.

A. Investasi Pada Instrumen Ekuitas 1. Instrumen ekuitas

PSAK 50 (Revisi 2014) mendefinisikan instrument ekuitas sebagai setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Investasi pada instrument ekuitas mencerminkan kepemilikan atas saham yang diterbitkan oleh entitas lain. Pihak yang menerbitkan saham disebut investee sedang pihak yang memperoleh kepemilikan saham disebut investor.

2. Investasi saham

Terdapat berbagai kemungkinan dalam transaksi kepemilikan saham investee oleh investor. Sebagai contoh bila perusahaan A membeli saham perusahaan B, maka terdapat 3 kemungkinan perlakuan akuntansi untuk 3 situasi:

a. Bila pembelian saham oleh A tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan B, maka A akan mengelompokkannya sebagai trading Tujuan Pembelajaran:

Pada bab ini mahasiswa mampu:

1. Menguasai konsep, karakteristik, dan metode pencatatan investasi pada instrument ekuitas

2. Membedakan perlakuan akuntansi antara metode ekuitas dan metode biaya/nilai wajar

3. Menghitung dan mengalokasikan selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian investor atas nilai tercatat aset neto dan liabilitas teridentifikasi pada metode ekuitas

4. Mampu membuat penyajian dan pengungkapan atas investasi pada instrument ekuitas

(23)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 14

atau available for sale securities dan perlakuan akuntansinya tunduk kepada SAK 50 dan 55 (dicatat dengan nilai wajar/fair value-nya). Secara umum pembelian saham di bawah 20% dianggap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. (Yang terbaru tentang pengelompokan investasi bisa dilihat di PSAK 71)

b. Bila pembelian saham oleh A mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan B, maka A akan menggunakan metode equity/ekuitas untuk mencatat investasi saham tersebut. Untuk perlakuan akuntansi bisa dilihat di PSAK 15.

c. Bila pembelian saham oleh A dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai perusahaan B, maka A harus menyusun laporan konsolidasi.

3. Entitas asosiasi (Associated company)

Paragraf 3 PSAK 15 mendefiniskan entitas asosiasi sebagai suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh yang signifkan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.

Sebelum melanjutkan ke pembahasan mengenai perlakukan akuntansinya, silakan scan barcode di bawah.

B. Metode Pencatatan Atas Investasi Saham 1. Metode biaya dan nilai wajar (Cost and fair Value method)

Perolehan saham yang tidak menimbulkan adanya pengaruh yang signifikan dicatat dengan menggunakan metode cost atau metode fair value.

Ketika tidak terdapat harga kuotasioan di pasar, saham akan dicatat menggunakan metode cost.

Sedangkan kalau terdapat harga kuotasioan, saham dicatat menggunakan nilai wajar. Saham akan dikelompokkan ke dalam fair value through profit or loss (aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) atau fair value through other comprehensive income (aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain).

2. Metode ekuitas (Equity method)

Menurut PSAK 15 par 16, investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58. Yang dimaksud dengan metode ekuitas menurut PSAK 15 par 3 adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehannya dan selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset investee setelah pembelian saham.

Metode ekuitas sering disebut sebagai konsolidasi satu baris karena konsolidasi akun-akun neraca diwakili dalam satu akun “Investment in S”, sedangkan konsolidasi akun-akun laporan laba rugi diwakili oleh akun “Income from S”.

(24)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 15 C. Alokasi dan Amortisasi Selisih Biaya Perolehan Investasi

Dalam transaksi perolehan investasi dapat terjadi imbalan yang diberikan (biaya perolehan) berbeda dengan proporsi nilai wajar net aset yang diperoleh atau nilai tercatat ekuitas. Bila tedapat selisih antara imbalan yang diberikan (harga perolehan) dengan nilai aset neto teridentifikasi yang diperoleh, maka selisih tersebut dialokasikan dengan cara sebagai berikut:

a. dialokasikan ke berbagai akun yang nilai tercatat dan nilai wajarnya berbeda b. bila masih terdapat selisih, dialokasikan ke goodwill

Alokasi aset teridentifikasi maupun liablitas yang diambil alih harus dilakukan secara proporsional terhadap persentase kepemilikan. Dalam hal terdapat nilai aset neto yang diperoleh lebih besar daripada imbalan, maka timbul goodwill negatif dan akan diakui sebagai keuntungan pada tahun berjalan oleh investor. Goodwill dalam metode ekuitas tidak tampak dalam akun tersendiri, melainkan ada di dalam akun Investment in S.

D. Transfer Aset Antara Investor dan Investee

Dalam hubungan bisnis antara investor dan investee seringkali terjadi transaksi di antara investor dan investee. Transaksi tersebut dapat berupa jual beli aset ataupun jasa yang menghasilkan keuntungan atau kerugian. Transaksi yang terjadi dengan investor sebagai penjual dan investee sebagai pembeli disebut sebagai transaksi hulu (downstream). Sebaliknya, jika dalam transaksi investee yang bertindak sebagai penjual dan investor yang menjadi pembeli, maka disebut transaksi hilir (upstream). PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau dari hilir/hulu) diakui dalam laporan keuangan investor hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang dihasilkan dari transaksi – transaksi ini dieliminasi.

E. Interim Acquisition

Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan atas nilai tercatat/nilai wajar dimulai dari tanggal pembelian.

F. Investasi Melalui Kepemilikan Bertahap

Seorang investor mungkin memiliki pengaruh yang signifikan melalui beberapa tahap investasi. Apabila pengaruh signifikan diperoleh melalui akuisisi bertahap, maka atas pemilikan sebelumnya harus dilakukan penyesuaian. Akun investasi dan retained earning perlu dilakukan penyesuaian.

G. Penjualan Kepemilikan Saham Pada Entitas Asosiasi (Sale of an Equity Interest)

Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal investor tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan kemudian mencatat sisa investasinya berdasarkan PSAK 55. Investor mengukur investasi yang tersisa pada entitas pada nilai wajarnya. Investor mengakui dalam laporan laba rugi setiap selisih antara nilai wajar yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah tercatat invetasi pada tanggal hilangnya pengaruh sigifikan.

(25)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 16

H. Pembelian Saham Langsung Dari Perusahaan, Bukan Dari Pemegang Saham (Stock Purchases Directly from the Investee)

Bila investor membeli saham langsung dari perusahaan, bukan dari bursa atau pemegang saham, maka hal itu akan menambah jumlah saham yang beredar dan mempengaruhi % perolehan saham.

I. Perusahaan Asosiasi Dengan Saham Preferen (Investee Corporation with Preferred Stock)

Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan atau belum.

RINGKASAN

1. Pembelian saham suatu entitas yang tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan akan dicatat sebagai trading atau available for sale securities;

yang mempunyai pengaruh yang signifikan akan dicatat dengan metode ekuitas; yang menimbulkan hubungan induk-anak, akan dicatat menggunakan metode cost, diperlakukan sebagai trading atau available for sale securities dan induk perusahaannya harus menyusun laporan keuangan konsolidasi.

2. Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.

3. Bila investor memiliki saham secara bertahap, yaitu dari tidak mempunyai pengaruh ke mempunyai pengaruh, maka ia harus membuat jurnal penyesuaian atas investasinya seolah-olah metode ekuitas sudah dipergunakan sebelumnya.

LATIHAN/PENUGASAN SOAL TEORI

1. Apa yang dimaksud dengan instrument ekuitas?

2. Apa perbedaan investasi pada saham dengan investasi pada hutang?

3. Apakah perbedaan metode ekuitas dan metode biaya? Kapan metode tersebut diterapkan?

4. Kapan sebuah perusahaan dianggap mempunyai pengaruh signifikan?

5. Bagaimana perlakukan akuntansi pada perusahaan asosiasi?

6. Bagaimana perlakukan goodwill pada entitas asosiasi?

SOAL LATIHAN

(26)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 17 1. Pada awal tahun 2019, P membeli 20% saham PT S pada nilai tercatatnya.

Pada saat itu ekuitas S terdiri dari saham biasa Rp80 juta dan saldo laba sebesar Rp20 juta. Selama tahun 2019, PT S melaporkan net income Rp30 juta. Nilai wajar investasi pada akhir 2019 adalah Rp30 juta.

Buatlah jurnal yang harus dicatat oleh P apabila P mempunyai pengaruh signifikan dan tidak mempunyai pengaruh signifikan!

2. Pada 3 Januari 2019, P mengakuisisi 40% saham S senilai Rp250 juta pada saat ekuitas S terdiri atas saham biasa Rp400 juta dan saldo laba Rp100 juta. P mempunyai pengaruh signifikan terhadap S. Tidak terdapat selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat pada aset dan liabilitas S. Hitunglah goodwill/discount pada saat akuisisi!

3. Pada 5 Januari 2019, P membeli 30% saham S pada nilai tercatatnya, pada saat ekuitas S terdiri dari saham biasa Rp200 juta dan saldo laba Rp100 juta dan saham preferen berjumlah 10.000 lembar dengan nilai nominal Rp20.000/lembar, kumulatif 5%. Tidak ada dividen yang terutang.

Asumsikan P mempunyai pengaruh signifikan atas S. Selama 2019, S melaporkan net income sebesar Rp200 juta dan membayar dividen total sebesar Rp100 juta.

Buatlah jurnal yang sehrusnya dicatat oleh P dan hitunglah nilai investasi pada akhir 2019!

4. Pada awal tahun 2019, P mengakuisisi 40% saham S dengan harga Rp300 juta pada saat ekuitas S terdiri dari saham biasa Rp350 juta dan saldo laba Rp150 juta. P mempunyai pengaruh signifikan. Tidak terdapat perbedaan nilai wajar terhadap nilai tercatatnya atas aset dan liabilitas saat akuisisi.

Selama 2019, P menjual inventory ke S dengan mendapatkan margin Rp15 juta. Persediaan tersebut belum terjual sampai akhir tahun. Pada akhir tahun 2019, S melaporkan net income sebesar Rp200 juta dan membagi dividen sebesar Rp90 juta.

Buatlah jurnal pada buku P dan hitunglah saldo nilai investasi pada akhir tahun 2019!

5. Pada 1 April 2019, P mengakuisisi 30% saham S dengan harga Rp180 juta.

Pada awal tahun 2019, ekuitas S terdiri dari saham biasa Rp400 juta dan saldo laba Rp100 juta. P memiliki pengaruh signifikan. Pada saat akuisisi terdapat perbedaan nilai wajar dan nilai tercatat pada tanah sebesar Rp10 juta (undervalued). S melaporkan laba bersih pada tahun 2019 sebesar Rp200 juta dan membagi dividen pada 1 Mei 2019 sebesar Rp90 juta.

Buatlah jurnal pada buku P dan hitunglah saldo pada akhir tahun 2019!

6. P membeli 15% saham beredar milik S awal 2019. Harga perolehan pada saat pembelian awal Rp6.000/lembar. P bermaksud memperjualbelikan saham S jika terjadi fluktuasi harga. S memiliki 100.000 lembar saham biasa (Rp1.000 par). Pada tahun berjalan S memperoleh laba Rp100 juta, dan membayarkan deviden Rp60 juta. Harga saham S pada tanggal 31 Desember 2019 Rp6.400/lembar.

(27)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 18 Buatlah jurnal oleh P selama tahun berjalan!

7. P membeli 10% saham beredar milik S pada 2 Januari 2019. Harga perolehan pada saat pembelian awal Rp6.200/lembar. Pada tahun berjalan S memperoleh laba Rp100 juta, dan membayarkan dividen Rp60 juta.

Harga saham S pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp6.100,- /lembar.

Buatlah jurnal oleh P selama tahun berjalan.

SOAL KASUS Soal 1

Pada tanggal 3 Oktober 2017, P membeli 15% saham beredar milik S (Rp1.000 par). Harga pasar saham Spada tanggal transaksi Rp4.500/lembar. S memiliki 800.000 lembar saham biasa yang telah beredar pada awal 2017. Pada bulan Desember 2017, S membayarkan dividen tunai Rp100/lembar saham; dan memperoleh laba bersih Rp200 juta. Nilai pasar wajar saham biasa S pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp5.000/lembar.

Buatah jurnal bagi P atas transaksi di atas jika saham S dimaksudkan untuk:

a) Diperjualbelikan secara aktif;

b) Dimiliki sampai batas waktu tertentu, sehubungan dengan kebutuhan kas perusahaan.

Soal 2

Awal tahun berjalan, P membeli 450.000 lembar saham biasa S (nominal Rp1.000) dengan harga Rp3.500 /lembar. Total saham Semar yang beredar sebanyak 600.000 lembar. Pada saat pembelian saham tersebut, ekuitas S terdiri dari Modal Saham Rp600 juta, Agio Saham Rp1.200 juta dan Saldo Laba Rp200 juta. Tidak terdapat non-current liabilities pada S.

Posisi aset neto S pada saat akuisisi adalah:

Building masih dapat digunakan lagi 10 tahun dan equipment masih mempunyai masa manfaat 5 tahun.

Jika masih ada sisa dialokasikan ke Goodwill.

Diminta:

1) Buatlah jurnal pembelian saham S oleh P

2) Buatlah alokasi selisih nilai (excess value) investasi P ke aset neto S yang memiliki perbedaan nilai buku dengan nilai pasar.

Nilai Buku Nilai Wajar Current Asset 300.000.000 300.000.000 Land 800.000.000 1.100.000.000 Building 600.000.000 500.000.000 Equipment 500.000.000 400.000.000 Current Liabilities (200.000.000) (200.000.000)

2.000.000.000

2.100.000.000

(28)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 19 3) Jika S menghasilkan laba tahun berjalan Rp250 juta, dan membayar

dividen Rp100 juta, buatlah jurnal oleh P terkait dengan investasinya di 4) Asumsi P menerapkan metode biaya (biasa) untuk investasi di S S

Soal 3

Pada awal Januari 2018, P membeli 150.000 lembar saham biasa dari S dengan harga $4/lembar. Struktur modal S pada 31 Desember 2017 terdiri dari: Saham Biasa $850,000 (par $1), PIC-C/S $1,700,000 dan Saldo Laba $850,000.

P mengklasifikasikan investasi saham di S sebagai saham yang digunakan untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas. S selama tahun 2018 telah membayarkan deviden $0,4/lembar dan menghasilkan laba bersih $600,000.

Harga saham S pada akhir tahun 2018 $4.3/lembar.

Pada awal Januari 2019, P kembali membeli 100.000 lembar saham biasa S dari pemegang saham yang lain, dengan harga $4,3/lembar. Selama tahun 2019, S menghasilkan laba $750,000 dan membayarkan deviden $0,5/lembar.

Harga saham S pada akhir tahun 2012 sebesar $4.4/lembar.

Diminta:

1) Buatlah jurnal investasi P selama tahun 2018 2) Buatlah jurnal investasi P selama tahun 2019.

Soal 4

Pada awal Januari 2017, P membeli 150.000 lembar saham biasa dari S dengan harga $4/lembar. Struktur modal S pada 31 Desember 2016 terdiri dari: Saham Biasa $850,000 (par $1), PIC-C/S $1,700,000 dan Saldo Laba $850,000.

P mengklasifikasikan investasi saham di S sebagai saham yang digunakan untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas. S selama tahun 2017 telah membayarkan deviden $0,4/lembar dan menghasilkan laba bersih $600,000.

Harga saham S pada akhir tahun 2017 $4.3/lembar.

Pada bulan Februari 2018, P kembali membeli 100.000 lembar saham biasa S dari pemegang saham yang lain, dengan harga $4,5/lembar. Selama tahun 2018, S menghasilkan laba $750,000 dan membayarkan deviden $0,5/lembar.

Harga saham S pada akhir tahun 2018 sebesar $4.4/lembar.

Diminta:

1) Buatlah jurnal investasi P selama tahun 2017 2) Buatlah jurnal investasi P selama tahun 2018.

Soal 5

Pada tanggal 5 Maret 2018, P membeli 300.000 lembar saham biasa beredar S (par Rp1.000). Harga pasar per lembar saham biasa S Rp10.000/lembar. Posisi ekuitas S pada tanggal 1 Januari 2018 adalah: Modal Saham Biasa Rp1.000.000.000, Agio Saham Biasa Rp4.500.000.000; Saldo Laba Rp2.500.000.000,-. Berikut keterangan terkait transaksi ekuitas S selama semester pertama tahun 2018:

a. Posisi asset neto teridentifikasi pada awal 2018 menunjukkan bahwa Tanah memiliki nilai undervalue Rp200.000.000,-; Bangunan overvalue

(29)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 20

Rp20.000.000,- jika ada yang belum teridentifikasi diakui sebagai Paten atau “Gain from Bargain Purchase”.

b. Bangunan masih dapat digunakan selama 10 tahun dan paten masih dapat dimanfaatkan 5 tahun lagi.

c. S tidak menerbitkan saham lagi sejak awal 2018;

d. Pembayaran deviden tunaiRp100.000.000,- pada tanggal 1 April 2018.

e. Laba semester pertama tahun 2018 Rp300.000.000,-.

Saudara diminta:

1. Membuat jurnal pada saat P membeli saham S 2. Membuat skedul analisis excess value

3. Membuat jurnal penerimaan deviden

4. Membuat jurnal yang diperlukan pada akhir semester pertama 2018.

Soal 6

P membeli 75% saham biasa beredar S dengan harga perolehan Rp1.500/lembar. Aset neto S pada awal akuisisi terdiri dari Modal Saham (nominal Rp1.000) Rp600 juta dan Saldo Laba 250 juta. Akuisisi terjadi pada tanggal 2 Januari 2016.

S mengakui adanya selisih nilai investasi dengan nilai buku aset neto S, dan mengalokasikan ke: undervalued Tanah (50%), overvalued Building (40%) dan sisanya diakui sebagai Goodwill. Bangunan masih dapat digunakan 10 tahun lagi.

Selama tahun 2016, S memperoleh laba Rp200 juta dan menghasilkan deviden Rp100 juta. Harga pasar saham S pada akhir tahun Rp1.625/lembar.

Buatlah jurnal investasi selama tahun 2016, jika P menggunakan metode pencatatan:

a. Metode biaya b. Metode ekuitas

c. Metode biaya – PSAK 55 (sebagai Trading) dan d. Metode biaya – PSAK 55 (sebagai AFS/non-trading) Soal 7

Awal tahun berjalan, P membeli 450.000 lembar saham biasa S (nominal Rp1.000) dengan harga Rp3.500 /lembar. Total saham S yang beredar sebanyak 600.000 lembar. Pada saat pembelian saham tersebut, ekuitas S terdiri dari Modal Saham Rp600 juta, Agio Saham Rp1.200 juta dan Saldo Laba Rp200 juta. S tidak mempunyai non-current liabilities.

Posisi aset neto S pada saat akuisisi adalah:

(30)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 21 Building masih dapat digunakan lagi 10 tahun dan equipment masih

mempunyai masa manfaat 5 tahun.

Jika masih ada sisa dialokasikan ke Goodwill.

Diminta:

a. Buatlah jurnal pembelian saham S oleh P

b. Buatlah alokasi selisih nilai (excess value) investasi P ke aset neto S yang memiliki perbedaan nilai buku dengan nilai pasar.

c. Jika S menghasilkan laba tahun berjalan Rp250 juta, dan membayar deviden Rp100 juta, buatlah jurnal oleh P terkait dengan investasinya di S.

d. Asumsi P menerapkan metode biaya (biasa) untuk investasi di S.

Soal 8

P membeli 40% saham S pada tanggal 27 Mei 2018. Harga yang dibayar oleh P adalah Rp390 juta. Berikut ini adalah neraca S pada tanggal 1 Januari 2018:

Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2018, laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp360.000.000,-. Pada tanggal 30 April, 30 September dan 31 Desember 2018 yang lalu telah dibayarkan deviden kuartalan sebesar

@Rp75.000.000,-.

Setelah dilakukan penyesuaian dengan nilai wajar, aset neto S pada tanggal 27 Mei 2018, didapatkan hal-hal sebagai berikut:

Nilai Buku Nilai Wajar Current Asset 300.000.000 300.000.000 Land 800.000.000 1.100.000.000 Building 600.000.000 500.000.000 Equipment 500.000.000 400.000.000 Current Liabilities (200.000.000) (200.000.000)

2.000.000.000

2.100.000.000

Book Value

Cash 100.000.000

Account Receivable 200.000.000 Inventory 300.000.000 Prepaid expenses 50.000.000

Land 350.000.000

Building-Net 280.000.000 Equipment-net 120.000.000 Total Asset 1.400.000.000 Current Liabilities 250.000.000 Non Current Liabilities 300.000.000 Common Stock (par Rp1000) 500.000.000 Paid In Capital 150.000.000 Retained Earning 200.000.000 Total Liabilities and Equity 1.400.000.000

(31)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 22

Persediaan undervalued Rp30.000.000 (terjual habis pada akhir 2018)

Tanah undervalued Rp100.000.000 (masih dimiliki S pada akhir 2018)

Bangunan overvalued Rp50.000.000 (diestimasikan masih memiliki umur 10 tahun)

Peralatan overvalued Rp30.000.000 (diestimasikan masih memiliki umur 4 tahun)

Saudara diminta:

1. Membuat skedul alokasi kelebihan biaya investasi terhadap aset neto yang diperoleh.

2. Membuat jurnal untuk mencatat semua transaksi yang terkait selama tahun 2018.

3. Menghitung besarnya “Income from S” 2018

4. Menghitung besarnya saldo “Investment in S per 31 Desember 2018.

Soal 9

P membeli 45% kepemilikan di S. Pembelian dilakukan pada tanggal 5 April 2010, dengan harga pembelian Rp1.350.000.000,-. Ekuitas S pada tanggal 1 Januari 2010 terdiri dari Modal Saham Rp1.800.000.000,- dan Saldo Laba Rp900.000.000.

Laba S selama tahun 2010 sebesar Rp500.000.000. Pembayaran deviden dilakukan pada tanggal 1 Juli dan 31 Desember, masing-masing Rp100.000.000.

Jika terdapat selisih nilai investasi, P akan mengalokasikan ke aset neto S yang memiliki perbedaan nilai, yaitu:

Undervalue Inventory Rp50 juta

Undervalue Land Rp100 juta

Overvalue Building Rp60 juta (masih bermanfaat selama 15 tahun)

▪ Sisanya dialokasikan ke Paten yg masih bermanfaat selama 17 tahun.

Diminta:

1. Buatlah alokasi excess value investasi P 2. Hitunglah nilai Paten

3. Berapa “Pendapatan dari S” selama tahun 2010?

4. Berapa saldo Investasi di S per 31 Desember 2010

Soal 10

P membeli 40% saham biasa Sseharga Rp500 juta. Transaksi ini dilakukan pada tanggal 2 Juli 2017. Ekuitas S pada tanggal 1 Januari 2017 terdiri dari Modal Saham Rp1.000 juta dan Saldo Laba Rp200 juta. Selisih nilai investasi P dengan nilai buku aset neto S diidentifikasikan ke

Persediaan (25% undervalued; terjual habis pada akhir 2017),

Aktiva Lancar Lainnya (10% undervalued; terpakai habis pada akhir 2017),

• Tanah (50% undervalued),

Bangunan (40%, overvalued; masih dapat digunakan 10 tahun).

(32)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 23

• Sisanya dialokasikan ke Paten yang memiliki umur manfaat 10 tahun.

S menghasilkan laba bersih selama tahun 2017 dan 2018 berturut-turut sebesar Rp200 juta dan Rp300 juta, dan deviden dibayarkan 2x dalam tahun 2017 dan 2018 yaitu pada tanggal 1 April Rp60 juta dan tanggal 1 September sebesar Rp60 juta.

Diminta:

1. Buatlah jurnal pembelian saham S oleh P 2. Buatlah alokasi excess value oleh P

3. Hitunglah pendapatan investasi dari S selama 2017 dan 2018 4. Hitunglah saldo Investasi di S per 31 Desember 2017 dan 2018.

5. Buatlah semua jurnal yang dicatat oleh P terkait dengan transaksi investasi selama 2017 dan 2018.

(33)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 24

LAPORAN KONSOLIDASI

Hai stanners… Semoga masih semangat menuntut ilmu AKL. Mari scan lagi barcode di bawah dan pelajari isinya disamping menu wajib buku ajar.

A. Kombinasi Bisnis Melalui Perolehan Saham Lampiran A, PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Menurut Lampiran B PP05 PSAK 22, suatu kombinasi bisnis dirancang salah satunya dengan cara satu atau lebih bisnis menjadi entitas anak dari pihak pengakuisisi.

B. Entitas Pelaporan

Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk - anak, maka masing- masing perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan menyusun laporan keuangan masing-masing. Sedangkan entitas yang mengendalikan/menguasai entitas-entitas yang lainnya (induk) diharuskan untuk menyusun laporan konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang di dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. PSAK No. 4 (2017) par 10, Laporan Keuangan Tersendiri menyatakan, bahwa jika entitas induk menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada:

1. Biaya perolehan (cost)

2. Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yaitu sebagai sebagai FVTPL (trading) atau FVTOCI (available for sale securities) 3. Metode ekuitas (equity method

Tujuan Pembelajaran:

Pada bab ini mahasiswa mampu:

1. Memiliki pemahaman tentang konsolidasi pada proses akuisisi 2. Memiliki kemampuan untuk membuat kertas kerja konsolidasian

3. Memiliki pemahaman terkait penyajian dan pengungkapan atas transaksi

(34)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 25 C. Prosedur Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian bertujuan untuk dapat menyajikan informasi keuangan dari kelompok usaha tersebut sebagai entitas ekonomi tunggal. Agar tujuan tersebut dapat dicapai, PSAK 65 memberikan prosedur dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, sebagai berikut:

1. menggabungkan item sejenis seperti aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dari entitas induk dengan entitas anaknya;

2. menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat dari investasi entitas induk di setiap entitas anak dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak (PSAK 22: Kombinasi Bisnis menjelaskan bagaimana menghitung setiap goodwill terkait);

3. mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok usaha (laba atau rugi yang timbul dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset, seperti persediaan dan aset tetap, dieliminasi seluruhnya). Kerugian intra kelompok usaha mengindikasikan adanya penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan konsolidasian.

4. Mengidentifikasi kepentingan non pengendali dan bagian kepemilikan entitas induk atas asset neto entitas anak yang dikonsolidasikan.

Kepentingan non pengendali atas aset neto terdiri dari:

a. Jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal kombinasi awal yang dihitung sesuai PSAK 22

b. Bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal kombinasi bisnis tersebut

D. Jurnal Eliminasi dan Penyesuaian

Secara ringkas prosedur eliminasi dan penyesuaian dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

1. Investasi

• Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak

• Akun kepentingan non pengendali akan muncul jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100%

• Perhitungan perbedaan nilai wajar dan nilai buku dalam konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)

Goodwill muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar 2. Akun

• Akun resiprokal (transaksi yang timbul antara anak dan induk) harus dieliminasi, contoh: utang – piutang

3. Transaksi

• Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga, transaksi anak dan induk harus dieliminasi (jual beli persediaan, aset tetap, obligasi)

• Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset: persediaan, aset tetap, dan obligasi harus dieliminasi.

• Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba disesuaikan mempengaruhi bagian laba induk.

(35)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 26

• Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba disesuaikan mempengaruhi bagian laba/kepentingan non pengendali, karena laba ada di anak perusahaan.

Untuk lebih jelas memahami materi ini, silakan scan barcode di samping.

RINGKASAN

1. Kombinasi bisnis yang dilakukan dalam bentuk konsolidasi menjadikan adanya hubungan induk dan anak perusahan.

2. Berdasarkan PSAK 65, induk perusahan harus menyusun laporan konsolidasi disamping membuat laporan tersendiri.

LATIHAN/PENUGASAN SOAL TEORI

1. Apakah yang dimaksud dengan penggabungan usaha?

2. Jelaskan kapan goodwill diakui? dimana goodwill dilaporkan?

3. Jelaskan bentuk-bentuk penggabungan usaha?

4. Sebutkan persyaratan akuntansi penggabungan usaha?

5. Apakah yang dimaksud dengan jurnal eliminasi dan apakah kegunaannya?

6. Jelaskan prosedur konsolidasi laporan keuangan berdasar PSAK 65?

7. Apakah consolidated net income itu? Apakah sama dengan net income induk perusahaan? Bagaimana cara menentukannya?

8. Apakah yang dimaksud dengan kepentingan non pengendali?

9. Bagaimana mengidentifikasi suatu perusahaan mempunyai pengendalian atas perusahaan lain?

10. Apakah non-controliing interest (NCI) expense?

SOAL LATIHAN

1. Pada 4 Januari 2019, P membeli 100% kepemilikan pada S sebesar Rp1 milyar, pada saat itu ekuitas S terdiri dari saham biasa sebesar Rp300 juta, tambahan modal disetor Rp150 juta, dan saldo laba sebesar Rp200 juta.

Buatlah jurnal eliminasi untuk trasaksi di atas.

2. Pada 5 Januari 2019, P membeli 80% saham beredar S untuk memegang kendali dengan harga Rp800 juta. Pada akhir Desember 2018, ekuitas S terdiri dari saham biasa Rp500 juta, tambahan modal disetor Rp300 juta,

(36)

Workbook Akuntansi Keuangan Lanjutan | 27 dan saldo laba Rp120 juta. Tidak ada perbedaan nilai wajar dengan nilai tercatat atas aset netto S.

Buatlah jurnal eliminasi sesaat transaksi di atas.

3. Pada awal 2018, P membeli 100% saham beredar S dengan membayar uang tunai sebesar RpRp1,2 milyar pada saat ekuitas S bernilai Rp1 milyar terdiri dari saham biasa Rp700 juta dan sisanya adalah saldo laba. Terdapat perbedaan nilai wajar dengan nilai tercatatnya, yaitu persediaan sebesar Rp60 juta (undervalue dan terjual di akhir 2018), building sebesar Rp30 juta (undervalue dan masa manfaat masih 10 tahun), dan equipment Rp 20 juta (overvalue dan masa manfaat masih 4 tahun). Sisanya dialokasikan ke goodwill/discount. Pada akhir 2018, S melaporkan net income sebesar Rp200 juta dan membagi dividen sebesar Rp80 juta.

Buatlah jurnal eliminasi untuk menyusun laporan konsolidasi pada 31 Desember 2018!

4. Pada 5 Januari 2019, P mengakuisisi 80% saham beredar S dengan harga Rp920 juta pada saat ekuitas S terdiri dari saham biasa sebesar Rp400 juta, tambahan modal disetor Rp300 juta, dan saldo laba Rp250 juta. Kelebihan pembayaran atas aset neto S akan dialokasikan ke persediaan (20%

undervalue dan terjual tahun 2019), tanah (30% undervalue), peralatan (30% undervalue, masa manfaat masih 5 tahun), bangunan (20%

overvalue, masa manfaat masih 10 tahun) dan sisanya adalah goodwill/discount. Selama 2019, S melaporkan net income Rp180 juta dan membagi dividen sebesar Rp80 juta.

Buatlah jurnal eliminasi untuk menyusun laporan konsolidasi pada 31 Desember 2019!

5. Pada 5 Januari 2019, P mengakuisisi 80% saham beredar S dengan harga Rp920 juta pada saat ekuitas S terdiri dari saham biasa sebesar Rp400 juta, tambahan modal disetor Rp300 juta, dan saldo laba Rp250 juta. Kelebihan pembayaran atas aset neto S akan dialokasikan ke persediaan (20%

undervalue dan terjual tahun 2019), tanah (30% undervalue), peralatan (30% undervalue, masa manfaat masih 5 tahun), bangunan (20%

overvalue, masa manfaat masih 10 tahun) dan sisanya adalah goodwill/discount. Selama 2019, S melaporkan net income Rp180 juta dan membagi dividen sebesar Rp80 juta. Di buku S, masih terdapat utang usaha kepada P yang masih belum dibayar sebesar Rp10 juta.

Buatlah jurnal eliminasi untuk menyusun laporan konsolidasi pada 31 Desember 2019!

6. Pada 5 Januari 2019, P mengakuisisi 80% saham beredar S dengan harga Rp920 juta pada saat ekuitas S terdiri dari saham biasa sebesar Rp400 juta, tambahan modal disetor Rp300 juta, dan saldo laba Rp250 juta. Kelebihan pembayaran atas aset neto S akan dialokasikan ke persediaan (20%

undervalue dan terjual tahun 2020), tanah (30% undervalue), peralatan (30% undervalue, masa manfaat masih 5 tahun), bangunan (20%

overvalue, masa manfaat masih 10 tahun) dan sisanya adalah goodwill/discount. Selama 2019, S melaporkan net income Rp180 juta dan membagi dividen sebesar Rp80 juta. Kemudian, selama 2020 S

Referensi

Dokumen terkait