• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satu Februari WORLD HIJAB DAY. Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid. >>Hal 34. >>Hal 27. >>Hal 14. Edisi No 150, Februari 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Satu Februari WORLD HIJAB DAY. Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid. >>Hal 34. >>Hal 27. >>Hal 14. Edisi No 150, Februari 2015"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

Edisi No 150, Februari 2015

WORLD HIJAB DAY Satu Februari

Lembaga Amil Zakat Nasional www.dpu-daaruttauhiid.org

Bahagia Bukan dengan Asmara

Tujuh Cara Merawat Kesehatan Organ Intim

Pelajaran dari Ibadah Umrah

Kolom Aa Gym

Konsultasi Kesehatan

Kolom Teh Ninih

>>Hal 34

>>Hal 27

>>Hal

14

(2)
(3)

saparedaksi

BULAN Februari tak selalu identik dengan nuansa merah jambu. Tema-tema percintaan yang kemudian dikaitkan dengan perayaan Hari Valentine Day (Hari Kasih Sayang) ala Barat. Sudah saatnya, paradigma itu kita rombak. Karena Valentine Day selain tak ada tun- tunannya dari Rasulullah, tradisi tersebut juga meru- pakan salah satu upaya musuh-musuh Islam untuk meracuni ketauhidan kita.

Sahabat Swadaya, pada edisi Februari ini, kami ti- dak bermaksud mengangkat tema tentang Valentine Day atau sejenisnya. Kami rasa sudah cukup banyak media Islam yang mengabarkan betapa tak berfae- dahnya perayaan/tradisi tersebut. Pada kesempatan kali ini, kami ingin berbagi wawasan baru mengenai

“perayaan” yang sama-sama berasal dari Barat, tapi pesan moralnya layak diapresiasi.

Boleh jadi tidak banyak yang tahu, jika 1 Februari merupakan Hari Hijab Dunia (World Hijab Day). Selain tergolong masih baru, World Hijab Day yang pertama kali digaungkan oleh seorang muslimah berkebang- saan Amerika bernama Nazma Khan ini, kiranya be- lum berurat nadi layaknya perayaan Valentine Day.

Namun, meskipun baru dideklarasikan pada 1 Feb- ruari 2013 lalu, tapi respons masyarakat dunia begitu luar biasa. Pada perayaan pertamanya (2013), telah ada puluhan ribu orang dari 50 negara yang mendu- kungnya. Setahun berikutnya (2014), World Hijab Day menuai dukungan berkali lipat. Tercatat ada sekitar sejuta orang dari 116 negara yang merayakannya.

Apa dan bagaimana World Hijab Day, dan hikmah apa yang bisa disimpulkan dari perayaan tersebut, Swadaya edisi Februari akan mengupasnya. Termasuk menarik garis merah antara perayaan itu dengan aksi sosial recovery pascabencana yang kini sedang ha- ngat di negeri ini.

Redaksi

Sapa Redaksi

Galeri

Jejak Program Kabar DPU

Hikmah Keuangan

Cinta Wakaf Salam

Fokus Konsultasi

Islam

Hijaber

Community Konsultasi Muslimah

Hikayat

Konsultasi Kesehatan

Pena Sahabat

Kolom A Deda

Kolom Teh Ninih

Hidup Bugart

Kabar Cabang

Kolom Aa Gym hal

hal hal

hal hal

hal hal

hal hal

hal

hal

hal hal

hal

hal

hal hal

hal

hal hal Satu Februari,

World Hijab Day

Menebar Kepedulian Meneladani

Kedermawanan Rasulullah

Lihat, Dengar, Rasakan Ala Sheila On 7

Mari, Mulai Merancang Rumah di Surga Syukur dan

Sabar saat Musibah

Jilbab Tak Sekadar

Selembar Pakaian Kawin Batin, Adakah?

Mengenal

“Hijabers

Community” Mengambil Uang

Suami tanpa Izin

Hijab Tereng- gut, Perang Bani Qainuqa’

pun Meletus

7 Cara Merawat Kesehatan Organ Intim

Kala Sedekah Mengubah

Maksiat Mendongkrak

Semangat

Pelajaran dari Ibadah Umrah

Pikiran dan Penyembuhan

Kampoeng Tauhid

Bahagia Bukan dengan Asmara

3 4 20 5 22 6 24

7 25

10 26

11 27

12 28

14 29

16 34

18

S

Media Komunikasi Daarut Tauhiid

W adaya

Satu Februari, World Hijab Day

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH.

Abdullah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara Redaktur Ahli Abu Fadhli, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC Dewan Redaksi H.

Herman. H. Cucu Hidayat, Sansan Darajat Pemimpin Redaksi Suhendri Cahya Purnama Sekretaris Redaksi Cristi Aningsih Sarif Redaktur Astri Rahmayanti Reporter Edi Kurnia Koresponden Azis Asmono (Jakarta) Taufi k Hidayat (Bogor) Taufi k Asriana (Priangan Timur) Vita Febriarini (Semarang) Nurdin Syaiful Baladi (Yogyakarta) Eko Yulianto (Lampung) Indra Firdaus (Palembang) Putri Yulia (Batam) Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Barat Telp/

Fax. 022-2021 861 / 2021 862 E-mail redaksimedia@gmail.com Website www.dpu-daaruttauhiid.org

daftarisi

(4)

Meneladani

Kedermawanan Rasulullah

Meskipun hari kelahiran (maulid) Rasulullah saw telah kita peringati pada 3 Januari lalu, tidak ada salahnya kita mengurai hikmah dari sosok mulia tersebut. Ia adalah nabi akhir zaman. Penutup para nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajak dan membimbing manusia ke ja- lan yang diridai-Nya. Segala kebaikan dan kemuliaan telah dilimpahkan Allah ke dalam diri Rasulullah, sehingga akhlak beliau menjadi panutan manusia sampai akhir zaman.

Meskipun hari kelahiran (maulid) Rasulullah saw telah kita peringati pada 3 Januari lalu, tidak ada salahnya kita mengurai hikmah dari sosok mulia tersebut. Ia adalah nabi akhir zaman. Penutup para nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajak dan membimbing manusia ke ja- lan yang diridai-Nya. Segala kebaikan dan kemuliaan telah dilimpahkan Allah ke dalam diri Rasulullah, sehingga akhlak beliau menjadi panutan manusia sampai akhir zaman.

S

ebagai umat Nabi Mu- hammad saw, kita me- mang sudah sepan- tasnya meneladaninya dalam hal apapun, termasuk sikap dermawannya. Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata,

“Tidaklah pernah sama sekali Rasulullah  diminta suatu (harta) lalu beliau berkata tidak.” (Mutta-

faq Alaih).

Suatu ketika ada seorang pengemis dari kalangan Anshar datang meminta-minta kepada Rasulullah saw. Lalu beliau ber- tanya kepada pengemis tersebut,

“Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?”

Pengemis itu menjawab, “Tentu, saya mempunyai pakaian yang biasa

dipakai sehari-hari dan sebuah cang- kir.” Rasulullah lalu berkata, “Ambil

dan serahkan kepada saya!”

Pengemis itu pun pulang mengambil satu-satunya cangkir miliknya dan kembali lagi pada Rasu- lullah. Rasulullah kemudian menawarkan cangkir itu kepada para sahabat, “Adakah di antara kalian yang ingin membeli ini?”

Seorang sahabat menyahut, “Saya beli dengan satu dirham.”

Rasulullah menawarkan- nya kembali, “Adakah di antara kalian yang ingin membayar lebih?” Lalu ada

seorang sahabat yang sanggup membelinya de- ngan harga dua dirham.

Rasulullah memberikan dua dirham itu kepada si pengemis, lalu menyuruhnya menggunakan uang itu untuk membeli makanan bagi keluarganya dan sisa uangnya digunakan untuk membeli kapak. Rasullu- lah berkata, “Carilah kayu sebanyak mungkin dan jual- lah, selama dua minggu ini aku tidak ingin melihatmu.”

Sambil melepas kepergiannya, Rasulullah pun mem- berinya uang untuk ongkos.

Dua minggu kemudian pengemis itu datang kembali menghadap Rasulullah sambil membawa uang sepuluh dirham hasil dari penjualan kayu. Ke- mudian Rasulullah menyuruhnya untuk membeli pakaian dan makanan untuk keluarganya seraya bersada, “Hal ini lebih baik bagi kamu, karena me- minta-meminta hanya akan membuat noda di wa- jahmu di akhirat nanti. Tidak layak bagi seseorang meminta-minta kecuali dalam tiga hal, fakir miskin yang benar-benar tidak mempunyai sesuatu, utang yang tidak bisa terbayar, dan penyakit yang mem- buat seseorang tidak bisa berusaha.“

Sungguh suatu pelajaran berharga bisa kita da- pat dari Rasulullah saw. Beliau tidak hanya mem- berikan sedekah pada fakir miskin, namun juga memberikan “kail” kepada mereka agar kelak me- reka bisa hidup mandiri. Subhanallah! Semoga

DPU Daarut Tauhiid ini menjadi lem- baga amil zakat yang amanah,

dan program-programnya mampu mengubah

mustahik (peneri- ma zakat) menjadi

muzakki (pemberi zakat).

Oleh: H. Herman, S.Sos Direkur Utama DPU Daarut Tauhiid Oleh:

kabarDPU

(5)

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGAN BULAN DESEMBER 2014 (UN AUDITED)

SUMBER DANA

Penerimaan dana Zakat Rp 765,979,238.25

Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 342,981,525.20 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 504,454,197.60

Penerimaan dana Wakaf Rp 106,921,247.00

Penerimaan dana Pengelola Rp 440,889,264.95

Penerimaan dana Jasa Bank Rp 30,000.00

Jumlah Penerimaan Dana Rp 2,161,255,473.00

PENGGUNAAN DANA

Dana Zakat

Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 629,458,211.00

Penyaluran untuk Muallaf Rp 900,000.00

Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 805,000.00 Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 52,711,612.00

Jumlah Dana Zakat Rp 683,874,823.00

Dana Infaq Shadaqah

Program Pendidikan Rp 32,259,500.00

Program Kesehatan Rp 7,741,300.00

Program Ekonomi Rp 11,900,100.00

Program Dakwah Sosial Rp 825,118,285.00

Program Kemanusiaan Rp -

Penyusutan aset tetap Rp 2,836,250.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 879,855,435.00

Dana Infaq Shodaqoh Terikat

Program Dakwah Sosial Rp 109,618,700.00

Program Fidyah Rp -

Program Qurban Rp 6,200,000.00

Program Pendidikan Rp 32,940,000.00

Program pemberdayaan ekonomi Rp -

Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 62,487,250.00

Program Pusosman Rp 240,000.00

Program Aqiqah Rp 16,490,000.00

Penyaluran non cash dan lainnya Rp 108,734,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 336,709,950.00

Dana Wakaf Rp 1,300,000.00

Jumlah dana Wakaf Rp 1,300,000.00

Dana Pengelola

Operasional Kantor Rp 401,987,531.52

Jumlah Dana Pengelola Rp 401,987,531.52

Jumlah Penggunaan Dana Rp 2,303,727,739.52

Surplus / Defi sit Rp (142,472,266.52)

Saldo Awal per 01 Desember 2014 Rp 9,633,371,729.26

Saldo Akhir per 31 Desember 2014 Rp 9,490,899,462.73

*Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasimalaya dan Batam) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya.

keuangan

(6)

S

ahabat, tiada kerugian sedikit pun bagi seorang mukmin. Ini karena apa pun kejadi- an akan bernilai kebaikan. Meski kesulitan bahkan musibah, bagi orang yang meyakini semua kejadian dalam genggaman Allah SWT, ia ti- dak akan merasa rugi. Sebaliknya ia akan bersyukur.

Sahabat, begitu pula dengan kejadian di sekel- iling kita seperti musibah dan bencana alam. Se- lain kejadian tersebut harus membuat kita banyak bertafakur, hendaknya kita juga mesti bersyukur.

Lha, bagaimana mungkin ada bencana malah kita bersyukur? Ya, sudah barang tentu kita yang tidak mengalami kejadian mesti bersyukur karena kita tidak mengalami bencana. Tidak perlu mengungsi.

Tidak berpisah dengan keluarga dan lain-lain.

Sahabat, kejadian yang menimpa saudara kita di tempat lain berupa banjir, gempa bumi, tanah long- sor, puting beliung maupun kejadian lainnya, henda- knya mampu memberikan lompatan amal kepada kita. Dengan kejadian itu, sebenarnya kita juga se- dang diuji, sejauh manakah kepedulian kita ter- hadap saudara-saudara lainnya. Maka

bersyukur berikutnya adalah men- syukuri terhadap adanya ladang amal pahala yang Allah berikan untuk kita.

Subhanallah, berbahagi- alah sahabat yang di- mampukan oleh Allah untuk menjadi bagian dari orang-orang yang disegerakan dalam berbuat kebaikan.

Contoh, pelajaran berharga dari peris- tiwa tanah longsor di

Banjarnegara. Saudara kita di Palestina

mengulurkan tangannya untuk membantu. Belum lagi dengan aksi kepedulian saudara-saudara kita di dalam negeri. Saling bahu-membahu merin- gankan beban korban longsor Banjarnegara. Peris- tiwa ini menyadarkan bahwa kita masih memiliki kepedulian. Kita adalah saudara mesti terpisahkan oleh laut. Saudara mesti tidak satu bangsa. Saudara mesti tidak pernah saling bertemu dan bertatap muka. Kita saudara seakidah.

Kini, meski siaga bencana telah dicabut statusnya, namun bukan berarti mereka sudah bisa hidup sep- erti sedia kala. Mereka masih berusaha menata kembali kehidupannya seperti semula. Salah satunya dengan memiliki hunian yang layak. Tidak mungkin selamanya tinggal di pengungsian, atau di bawah perbukitan den- gan ancaman tanah lonsor sewaktu-waktu datang.

Untuk itu, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid berupaya hadir dengan program Recovery Bencana. Konkretnya berupa pembangunan Huntara (Hunian Sementara) untuk tempat tinggal mereka.

Semoga kita dapat menyambut ladang amal ini de- ngan ikut menjadi donatur pembangunan rumah

hunian tersebut. Dan semoga pula, pe- rayaan World Hijab Day yang mulai marak digelar dua tahun belakangan ini, dapat menjadi momen- tum untuk semakin me-

ningkatkan kepedulian sosial kita.

Syukur dan Sabar saat Musibah

“Rasulullah mengagumi seorang mukmin yang bila ia memperoleh kebaikan, ia memuji Allah dan bersyukur. Bila ia ditimpa musibah, ia memuji Allah dan bersabar.” (HR. Ahmad).

Sodikin

Kepala Cabang DPU Daarut Tauhiid Semarang Oleh:

fokus

fokus

salam

(7)

MENYOAL jilbab atau hijab bukan hanya berkisar selembar kain penutup aurat. Hijab sesungguhnya menunjukkan bukti ketaatan seorang hamba kepada Khaliknya. Hijab mempresentasikan konsep diri dan sekaligus harga diri seseorang yang tidak boleh diusik. Hijab bagi muslimah adalah kewajiban (QS. al-A’raf

[7]: 26, QS. al-Ahzab [33]: 33 & 59, QS. an-Nuur [24]: 31) bukan pilihan atau sekadar gaya hidup.

fokus

B

erbekal keyakinan inilah, kita dapat mencermati setiap tindakan yang dilaku- kan oleh individu atau kelompok, yang berusaha memalingkan kewajiban ini bagi seorang muslimah, akan menimbulkan reaksi me- nentang. Semakin kuat upaya membatasi muslimah untuk menjalankan kewajibannya itu, semakin kuat pula upaya menolaknya. Muncul sosok-sosok yang berani membela atau menginspirasi gerakan untuk menentangnya.

Lihat saja ketika muslimah di Perancis diancam dikenai denda jika mengenakan hijab di ruang publik oleh negaranya, muncul sosok Rasyid Nikaz.

Pengusaha Perancis keturunan Aljazair ini dengan lantang menentang kebijakan itu. Bahkan ia tidak segan-segan mengatakan akan membayar sendiri setiap dendanya. Suatu pembelaan luar biasa atas nama keimanan yang dimiliknya.

Dalam konteks di negeri kita sendiri, awal 1980- an menjadi tonggak bersejarah. Pemicunya adalah pelarangan jilbab di sekolah oleh pemerintah.

Kebijakan tersebut menuai reaksi yang keras dari masyarakat. “Revolusi hijab’ pun dimulai, yang dam- paknya terasa hingga saat ini. Hijab menjadi busana familiar untuk dikenakan oleh muslimah. Bahkan, mereka yang sebelumnya anti terhadap hijab, mulai mengubah sikapnya.

Adapun contoh yang lebih luas lagi (skala inter- nasional), kita dapat melihatnya pada sosok Nazma Khan dan Marwa al-Sharbini. Keduanya menjadi icon digagasnya perayaan Hari Hijab Dunia. Hari yang menjadi bukti kepedulian dan solidaritas se- luruh warga dunia (muslim dan non-muslim) untuk menyuarakan satu suara. Bahwa hijab adalah hak asasi seorang muslimah. Identitasnya di mata Allah dan sesama manusia.

HIJAB TAK SEKADAR SELEMBAR PAKAIAN

(8)

Nazma Khan, Penggagas Hari Hijab Dunia Nazma Khan tidak pernah mengira, jika pengal- aman pahitnya berhijab kini berbuah manis. Jilbab atau hijab yang ia kenakan, yang sebelumnya jadi pemicu berbagai perlakuan diskriminatif kepadan- ya, malah membuatnya menjadi pencetus gagasan Hari Hijab Dunia (World Hijab Day). Yakni suatu hari pada awal Februari (tanggal 1), saat jutaan orang di seluruh dunia merayakannya.

Dara kelahiran Bangladesh ini, pindah ke Amerika Serikat (AS) saat berusia 11 tahun. Saat itu ia telah berhijab. Namun, lingkungan tempat tinggalnya di Bronx, New York, tergolong anti terha- dap simbol-simbol Islam. Apalagi Nazma merupaan satu-satunya yang berhijab saat belajar di sekolah menengah. Jadilah ia di-bully, baik di sekolah mau- pun dari orang-orang di sekitar kediamannya. Tidak jarang Nazma mengalami teror verbal (umpatan/

hinaan) dan fi sik.

Perlakuan terhadap Nazma semakin memburuk saat peristiwa nine eleven (11 September 2001) terjadi. Prasangka negatif terhadap perem- puan muslim yang berhijab semakin luar biasa. Mereka mencapat stigma negatif (teroris) dan diperlakukan dengan sangat tidak menyenangkan. Termasuk Nazma, yang terus menerus mengalami hal tersebut hingga masa-masa awal kuliahnya.

Hidup dalam lingkungan yang tidak kon- dusif, bahkan memusuhi perempuan muslim yang berhijab, tidak lantas membuatnya terpu- ruk. Sebaliknya, Nazma berusaha mendobrak paradigma bahwa hijab tidak identik dengan perbuatan atau sikap barbar (teroris). Nazma berusaha menyuarakan gagasan jika hijab

merupakan simbol keyakinan dan identitas se- orang muslimah.

Tidak disangka, gagasannya memperoleh sam- butan dunia. Tanggal 1 Februari 2013 menjadi hari bersejarahnya. Ia menginisiasi gerakan Hari Hijab Dunia. Saat itu, ada puluhan ribu orang dari 50 ne- gara berdiri di belakangnya. Nazma Khan meman- faatkan media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Pada 1 Februari 2014 lalu, peringatan Hari Hijab Dunia yang kedua dirayakan di 116 negara. Sekitar sejuta orang juga menyampaikan dukungannya.

Bahkan tidak sedikit perempuan non-muslim yang turut mengenakan hijab.Meraka melakukannya ka- rena didasari rasa solidaritas dan menyetujui gagas- an bahwa hijab adalah hak asasi seorang muslimah.

Tidak disangka, gagasannya memperoleh sambutan dunia.

Tanggal 1 Februari 2013 menjadi hari bersejarahnya.

Ia menginisiasi gerakan Hari Hijab Dunia. Saat itu, ada puluhan ribu orang dari 50 negara berdiri di belakangnya. Nazma Khan memanfaatkan media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

(9)

Marwa al-Sharbini, Perempuan di Balik Hari Hi- jab Internasional

Konon, bermula dari Marwa al-Sharbini, 31 tahun. Ia meninggal dunia karena ditusuk oleh seorang pemuda Jerman keturunan Rusia pada Rabu, 1 Juli 2009 di ruang sidang gedung penga- dilan kota Dresden, Jerman. Saat itu, Marwa akan memberikan kesaksian dalam kasus penghinaan yang dialaminya hanya karena ia mengenakan hi- jab.

Belum sempat memberikan kesaksiannya, pemuda Jerman itu menyerang Marwa dan menusuk ibu satu orang anak itu sebanyak 18 kali.

Suami Marwa berusaha melindungi istrinya yang sedang hamil tiga bulan itu, tapi ia juga mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.

Meski pemerintah Jerman berusaha menutup- tutupi kematian Marwa al-Sharbini, cerita tentang Marwa mulai menyebar dan mengguncang kaum muslimin di berbagai negara. Untuk mengenang Marwa, diusulkan untuk menggelar Hari Hijab In-

ternasional yang langsung mendapat dukungan dari muslim di berbagai negara.

Usulan itu dilontarkan oleh Ketua Assembly for the Protection of Hijab, Abeer Pharaon. Abeer menyuarakan pendapat, Marwa al-Sharbini adalah seorang syahidah bagi perjuangan muslimah yang mempertahankan jilbabnya. Seruan Abeer disam- but oleh sejumlah pemuka muslim dunia.

Selama ini, masyarakat muslim di negara-ne- gara non-muslim memperingati Hari Solidaritas Jilbab Internasional (Internations Hijab Solidarity Day) setiap pekan pertama bulan September. Hari peringatan itu dipelopori oleh Assembly for the Protection of Hijab sejak 2004, sebagai bentuk pro- tes atas larangan berjilbab yang diberlakukan nega- ra Prancis. Kasus Marwa al-Sharbini menjadi bukti bahwa Islamofobia masih sangat kuat di Barat, dan sudah banyak muslim yang menjadi korban.

(Suhendri Cahya Purnama/berbagai sumber)

Usulan itu dilontarkan oleh Ketua Assembly for the ProtecƟ on of Hijab, Abeer Pharaon. Abeer menyuarakan pendapat, Marwa al-Sharbini adalah seorang syahidah bagi perjuangan muslimah yang mempertahankan jilbabnya.

Seruan Abeer disambut oleh sejumlah pemuka muslim dunia.

(10)

H

asil pertemuan-pertemuan “infor- mal” itu sering diupload di sosial media masing-masing. Banyak orang yang kemudian bertanya- tanya dan ingin ikutan. Akhirnya disepakati- lah dibentuk sebuah komunitas bernama “Hi- jabers Community”. Suatu wadah silaturahim muslimah muda yang berjilbab agar saling menguatkan dan istiqamah.

Anggota Hijabers Community adalah muslimah berjilbab yang kreatif dan berkarya dengan passionnya masing-masing. Selain pengajian bulanan yang rutin diadakan dan fashion show dengan desain islami, komu- nitas ini juga tak mengabaikan aksi char- ity (kepedulian sosial). Contoh yang teranyar adalah mengumpulkan dana sosial bagi kor- ban banjir Baleendah, Bandung Selatan.

Hijabers Community ingin menegaskan eksis- tensi sebagai media dakwah bagi anak muda di perkotaan. Yakni mereka yang melek teknologi dan fashion, tapi tetap tak meninggalkan nurani untuk berbagi. (Cristi Aningsih Sarif)

Penggagas komunitas ini adalah Ghaida Tsurayya. Berawal dari hobi menulis blog, anak pertama dari KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Ninih Muthmainnah (Teh Ninih) ini lalu berusaha merealisasikan gagasannya. Ghaida pun bersilaturahim di dunia nyata dengan teman-teman blog-

gernya, seperti Dian Pelangi (designer) dan lain-lain.

hijabercommunity

Mengenal

“Hijabers Community”

(11)

hikayat

pung Yahudi Bani Qainuqa’. Namun Rasulullah tidak memperdulikan saran Abdullah bin Ubai.

Tidak menunggu waktu lama, pasukan pun mengepung perkampungan Bani Qainuqa’. Ya, Rasulullah memobilisasi pasukan untuk membela seorang muslimah yang tersingkap auratnya, dan membela darah seorang muslim yang tertumpah.

Begitu besarnya arti kehormatan muslimah dan harga darah seorang muslim di sisi Rasulullah. Be- liau siap menanggung risiko kehilangan nyawa para sahabatnya demi membela kehormatan mus- limah.

Bani Qainuqa’ bukanlah kaum yang lemah.

Mereka memiliki persenjataan, pasukan, benteng, dan kemampuan militer yang mumpuni. Namun tetap Rasulullah dan para sahabat menghadapinya.

Pengepungan dimulai pada hari Sabtu, di perten- gahan bulan Syawal, tahun 2 H. Pengepungan yang kemudian dikenal sebagai Perang Bani Qainuqa’ ini, terus berlangsung selama dua pekan. Perang be- rakhir ketika Bani Qainuqa’ menyerah dan tunduk kepada putusan Rasulullah saw.

Rasulullah memutuskan vonis hukuman mati bagi orang-orang Yahudi yang terlibat dalam pe- ristiwa di pasar tersebut. Putusan ini merupakan

balasan atas perlakuan mereka mengganggu ke- hormatan muslimah dan menumpahkan darah

umat Islam.

(sumber: kisahmuslim.com, dengan bebe- rapa perubahan)

Hijab Terenggut,

Perang Bani Qainuqa’ pun Meletus

Di awal-awal berdirinya Daulah Islamiyah di Madinah (abad ke-7 M), terdapat tiga kabilah besar Yahudi di sana. Kabilah-kabilah tersebut adalah Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

Ketiga kabilah ini terikat dengan perjanjian damai dengan kaum muslimin di Madinah.

S

uatu hari ada seorang muslimah yang datang ke Pasar Bani Qainuqa’. Ia meng- hampiri salah satu pedagang Yahudi, kemudian melakukan transaksi jual beli dengannya. Namun orang Yahudi berhas- rat membuka cadar yang dikenakan sang muslimah karena ingin melihat wajahnya. Muslimah itu beru- saha mencegah gangguan yang dilakukan Yahudi ini.

Tanpa sepengetahuan muslimah itu, datang lagi lelaki Yahudi di sisi lainnya. Ia tarik ujung cadarnya dan tampaklah wajah perempuan mus- limah tersebut. Muslimah ini pun berteriak, lalu datanglah seorang laki-laki muslim membelanya.

Terjadilah perkelahian antara muslim dan Yahudi, dan terbunuhlah Yahudi yang mengganggu mus- limah tadi. Melihat hal itu, orang-orang Yahudi ti- dak tinggal diam. Mereka mengeroyok laki-laki tadi hingga ia pun terbunuh. Ini adalah pelanggaran yang sangat besar. Mereka menganggu muslimah, kemudian laki-laki Bani Qainuqa’ bersekutu mem- bunuh laki-laki dari umat Islam.

Sampailah kabar tentang peristiwa ini ke- pada Rasulullah saw. Segera beliau meng- umpulkan para sahabat dan mempersiap- kan pasukan. Lalu, orang-orang munafi k dengan gembong mereka Abdullah bin Ubai bin Salul, memainkan peranan- nya. Ia berusaha melobi Rasulullah agar mengurungkan niat menge-

(12)

Fitria Komalasari (pembaca Swadaya di Bandung)

Oleh:

S

aat saya bertemu yang kedua kalinya, Zaki mau berbagi cerita kehidupannya. Peristiwa masa lalu hingga ia mendapat keajaiban luar biasa dari sedekah. Sesuatu hal yang tidak pernah disadari dan dilakukannya. Lalu, ia bercerita:

Aku pernah merasakan keraguan dari banyaknya ke- ajaiban yang Allah beri kepadaku. Bahkan sempat aku ber- pikir bahwa Allah tertidur untuk tidak mau mengurusiku.

Hidup dengan penuh kebencian dari orangtua, saudara dan kerabat, rasanya membuatku semakin menjadi jauh dari mereka. Padahal aku tahu mereka terus berusaha berikhtiar mendoakanku untuk kembali ke jalan yang benar. Namun semuanya seakan berputus asa karena mungkin tak berarti apa-apa. Hingga tak se- dikit dari mereka yang mendoakanku untuk segera mati dalam keadaan yang sehina-hinanya.

Dimulai dari maksiat, kekerasan, alkohol pernah menjadi bagian dalam kehidupanku. “Mereka”lah sa- habat baikku waktu itu. Entah berapa banyak orang yang aku pukul dengan gempalan tanganku. Entah berapa banyak aku tidur dengan yang bukan hakku.

Dan entah berapa banyak botol yang aku teguk se- tiap harinya, hingga membuat otakku tak berfungsi untuk memikirkan kekuasaan-Nya.

Bahkan keluar masuk penjara seperti keluar ma- suk ke WC saking seringnya. Aku pun ditakuti seluruh warga di kampungku. Setiap kali aku lewat, mereka berusaha menjauh meskipun sedang diadakan per- kumpulan. Atau aku diusir oleh mereka, hingga tak jarang aku murka dan mengobrak-abrik atau men- gacaukannya.

Suatu hari, aku jatuh sakit. Kepalaku berat se- peri akan pecah. Badanku panas, dan aku meriang.

Ternyata preman sepertiku ketika diberikan penyakit oleh Allah, tidak ada daya dan upaya sama sekali.

Hingga aku merasa kematian di depan mata karena tidak ada yang mau menolongku. Bahkan keluargaku pun mereka seperti mengharap aku segera mati, su- paya tak membuat keonaran kembali yang membuat

Kala Sedekah

Mengubah Maksiat

Saya pernah bertemu dengan seorang sahabat yang luar biasa mau berbagi cerita hidupnya. Kini, ia menjadi sosok panutan bagi saya karena ketawaduan, kedermawanan, dan kerendahan hatinya. Ia sahabatku bernama Zaki. Saya tidak pernah menyangka ketika Zaki menceritakan masa lalunya.

Ia adalah segolongan orang- orang yang paling dibenci dan diasingkan. Bukan karena apa-

apa, tapi karena perilakunya.

penasahabat

(13)

aib bagi keluarga.

Aku merasakan kesakitan yang luar biasa. Di samp- ing jasadku yang tengah sakit, batinku pun merasakan perih dan sesak di dada yang tak bisa diucapkan lewat kata-kata. Aku hanya bisa bersabar dan tak sengaja aku menangis beristigfar karena kesakitan ini.

Aku kemudian bergegas pergi untuk mencari obat di apotek terdekat. Uang di dalam sakuku hanya Rp50.000. Itu uang halal pertama yang aku dapat dari hasil kuli panggulku. Sembari berjalan sempoyongan, aku bergegas membeli obat. Aku tidak tahu harga obat berapa, yang penting bisa meredakan rasa sakit di kepalaku yang semakin menjadi. Ketika sampai di apotek, aku melihat seorang ibu yang menangis di hadapan penjaga apotek. Lalu aku mendekatinya.

Aku mendengar keluhannyanya bahwa dia sedang membutuhkan obat untuk anaknya. Namun nahas, di tengah jalan dia terjatuh dari motor. Bukannya ditolong, dompetnya malah diambil oleh seseorang yang berpura-pura menolongnya. Ibu itu bingung dan tidak mungkin pulang dengan tangan kosong karena anaknya sedang sakit keras.

Penjaga apotek itu tidak bisa berbuat banyak.

Dia malah menyuruh ibu itu pulang dan meminjam dulu uang kepada tetangga. Ibu itu pergi sambil ter- tunduk karena tidak mungkin harus pulang kembali karena rumahnya jauh. Melihat itu, hatiku tergerak.

Aku segera mengambil plastik obat ibu itu dan mem- bayarnya. Lalu aku mengejar ibu itu dan memberi- kannya. Di dalam pikiranku, mungkin ini juga kesaki- tan ibuku ketika mengurusiku waktu kecil. Dia pasti berjuang sama sepertinya, dan kini aku hanya ber- harap Allah memberikan kesembuhan pada anak ibu itu, dan kesembuhan pula pada diriku.

Ibu itu sampai mau bersujud kepadaku, namun aku cegah. Motornya yang rusak karena terjatuh pun aku perbaiki sedikit.

Ajaibnya, tubuhku yang lemas tiba-tiba bertenaga.

Sesaat setelah itu aku pulang dengan tangan hampa. Tubuhku yang lemas kini sedikit bertena- ga. Aku mendengar suara azan magrib dan bergegas masuk ke dalam masjid. Di sanalah hidayah itu datang.

Banyak jamaah masjid kaget melihatku datang ke masjid.

Mungkin dalam pikiran- nya, aku bakal membuat keonaran. Namun aku

katakan, aku juga akan salat di sini. Aku merasa ten- ang dengan memberikan sedikit harta yang aku pu- nya. Dalam salatku, aku berdoa semoga uang sekecil itu setidaknya menjadi biji yang akan tumbuh men- jadi sebuah pohon yang menjulang ke langit, hingga berbuah dan buahnya itu ingin aku bagikan walau- pun hanya sedikit.

Kini, setelah banyak kejadian yang luar bisa di masa laluku, aku semakin yakin bahwa berniaga dengan Allah bukan saja diganti dengan harta, tapi bisa juga dengan kesehatan. Pun halnya ketenang- an. Dari sanalah aku keluar dari dunia hitamku, Aku bahkan menyisihkan uangku sehari minimal Rp5.000 untuk aku sedekahkan. Berharap di samping penye- salanku, harta yang aku miliki itu bisa sedikit men- jadi penebusnya. Alhamdulillah, hidupku kini diliputi ketenangan. Aku pun semakin yakin bahwa berbagi banyak memberi-

kan manfaat dalam hi- dup ini.

(14)

PELAJARAN DARI IBADAH UMRAH

SIAPA pun yang merindukan undangan dari Allah untuk berhaji atau umrah, maka dia termasuk orang beriman. Namun, untuk bisa sampai

ke Baitullah, seringkali kita dihadapkan pada banyak ujian yang menuntut kesabaran. Ada yang sudah bekerja keras mengumpulkan

biaya untuk haji atau umrah, tetapi uang yang dikumpulkan selalu tidak cukup karena terpakai untuk membiayai pengobatan orangtua,

biaya sekolah anak, dan lainnya.

Oleh: NINIH MUTHMAINNAH

kolomtehninih

Maka, bagi siapa pun yang belum bisa berang- kat, bersabarlah! Kita persiapkan saja dulu ilmu- nya sampai benar-benar paham. Mudah-mudahan suatu saat Allah Ta’ala mengundang kita ke sana. Itu lebih baik daripada yang pergi umrah tetapi tidak karena Allah Ta’ala (tidak ikhlas).

Di antara mereka yang berangkat umrah pun, ada berbagai niat dan keinginan yang dipendam.

Ada yang benar-benar ikhlas memunaikan ibadah, ada yang ingin berdoa agar mendapat jodoh, naik pangkat, sembuh dari sakit, dilunaskan utang, ada yang ingin refreshing karena sedang broken heart, dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka menginginkan sesuatu. Ini tidak salah. Namun, ada satu yang harus dipegang bahwa tujuan utama kita adalah beribadah dan menghapus tumpukan dosa. Kita camkan ada ampunan Allah di antara dua umrah yang kita laku- kan. Artinya, melaksanakan umrah jangan semata- mata ingin minta jodoh, atau lainnya. Sebelum minta jodoh, minta ampunlah dulu. Bukankah Allah Ta’ala sudah berjanji jika dosa telah diampuni, permintaan apa pun akan dikabulkan?

Apabila kita datang kepada Allah dengan mem- bawa banyak dosa, rasanya tidak pantas jika kita banyak meminta. Maka, ketika melaksanakan um- rah, hal pertama yang sebaiknya kita minta adalah ampuna. Yaitu tobat dengan sebenar-benarnya to-

P

ada sisi lain, ada orang yang sudah mam- pu secara fi sik, materi, dan kondisinya pun memungkinkannya untuk pergi ke Baitul- lah, tetapi belum berniat untuk menunai- kan rukun Islam kelima itu, sehingga tidak kunjung berangkat. Kelompok ini sungguh telah mengun- dang kemurkaan Allah SWT. “Dan (di antara) kewa- jiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Ali ‘Imrân [3]: 97).

Hal terpenting sebenarnya bukan berangkat tidaknya kita ke Tanah Suci. Hal terpenting adalah bagaimana agar keinginan untuk berhaji atau um- rah, bisa membawa perbaikan bagi keimanan dan amal saleh kita. Ada orang yang merindukan be- rangkat ke Tanah Suci, dan hal itu sudah membuat perbaikan pada dirinya. Orang semacam ini boleh dikatakan sebagai orang beruntung.

Tentu saja, yang lebih beruntung lagi adalah orang yang dapat berangkat umrah setiap tahun (sesuai dengan doa ketika Thawaf Wada’). Ini kare- na dari satu umrah ke umrah yang lainnya adalah penggugur dosa. Orang yang mendapat kesempa- tan seperti itu, berarti dia mendapat sarana peng- gugur dosa setiap tahunnya.

(15)

bat. Akan tetapi, jika sudah meminta ampun belum dikabul juga, hal itu menjadi bukti akan hadirnya kasih sayang Allah SWT kepada kita. Allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dan apa yang terbaik bagi kita. Boleh jadi apa yang kita inginkan, menurut Allah itu tidak baik bagi kita.

Saudaraku, ada sejumlah pelajaran yang dapat kita ambil dari prosesi ibadah umrah, antara lain:

Pertama, yakinlah undangan berhaji dan umrah itu datangnya dari Allah SWT. Undangan itu pun bukan sekadar undangan. Maka, yakinlah kepada Allah Yang Mahakaya, yang telah memberikan ke- sempatan kepada siapa pun yang ingin diundang.

Kedua, ketika melihat Baitullah, hati menjadi terbuka untuk melihat tujuan hidup kita. Sejak Nabi Adam hingga umat Nabi Muhammad saw, manu- sia terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan yang berada dalam gelap gulita dan golongan yang bercahaya. Orang yang berada dalam kegelapan adalah orang yang tidak memiliki iman. Kalau ingin menjadi bagian dari golongan orang yang berca- haya, kita harus istiqamah dengan terus membaca ayat-ayat Allah dan istiqamah ke majelis ilmu.

Ketiga, kepulangan dari haji atau umrah ber- beda dengan kepulangan

tempat lain. Kalau pulang dari perjalanan biasa (bukan haji atau umrah) oleh-olehnya hanya seki- tar gantungan kunci atau cinderamata yang tidak membuat menambah keimanan. Akan tetapi, kalau pulang dari perjalanan haji atau umrah, selain oleh- oleh cinderamata, kita juga mendapatkan hikmah serta ilmu yang dapat menambah keyakinan kita akan kekuasaan Allah.

Keempat, hal pertama kita minta kepada Allah saat berhaji atau umrah janganlah minta jodoh atau minta rezeki. Hal pertama harus kita minta adalah ampunan atas dosa-dosa. Dosa yang perta- ma harus ditobati adalah dosa kepada Allah. Boleh jadi, kita tanpa sadar melakukan syirik kepada-Nya, baik yang terang-terangan (seperti pergi ke dukun atau paranormal) maupun yang khafi /tersembunyi (seperti riya dan sombong).

Dosa kedua adalah dosa kepada Rasulullah saw. Memohonlah kepada Allah SWT agar iman kita kepada Rasulullah dikuatkan. Kita seringkali men- gidolakan yang lain selain beliau. Kita masih lebih kagum kepada orang-orang seperti Aristoteles atau Einstein. Kita jarang kagum kepada Rasulullah saw, padahal itu tuntunan Allah.

Dosa yang ketiga adalah kepada orangtua kita, kepada suami, kepada saudara, teman-teman

sampai dosa kita kepada hewan-hewan kecil atau tanaman yang semuanya adalah

makhluk ciptaan Allah.

(16)

kabarcabangpalembang

T

iga tahun lalu, kawasan ini termasuk daerah tertinggal, baik secara ekonomi, pendidikan, maupun akidahnya. Melihat kenyataan terse- but, para alumni santri DT berinisiatif mem- bangun kembali desa tertinggal itu.

Kampoeng Tauhiid ini diharapkan menjadi miniatur realita kehidupan islami. Berlandaskan pemberdayaan agar tercipta masyarakat mandiri dan bermartabat. Untuk itu, para alumni santri DT bekerja sama dengan Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid Palembang untuk membangun ka- wasan yang islami dan berkembang.

PEMBERDAYAAN KAWASAN DESA TERTINGGAL

KAMPOENG Tauhiid merupakan kawasan yang dirintis alumni-alumni santri Daarut Tauhiid (DT). Berawal dari sebuah keprihatinan untuk membangun suatu lingkungan islami, kawasan yang

terdiri dari tiga desa dan dihuni 1200 KK tersebut kini tumbuh subur.

KAMPOENG TAUHIID

(17)

Adapun desa yang masuk dalam Kampoeng Tauhiid adalah Desa Arisan jaya, Ulak kembahang, dan Pemulutan Barat Kab Ogan Ilir.

Saat ini, program yang sudah berja- lan di Kampoeng Tauhiid adalah:

1) Program Beasiswa-Ku, untuk anak-anak yatim/dhuafa yang putus sekolah.

2) Program Dakwah-Ku, untuk relawan pendidikan.

3) Program Ikhtiar-Ku, yaitu berupa program Santri Kader Pemuda Pelopor Mandiri (SKPPM) untuk warga.

Pembangunan secara fi sik, dapat dilihat pada kondisi terkini di ke- tiga desa tersebut. Jalan-jalan sudah diperbaiki dan diaspal.

Anak-anak bisa kembali sekolah.

Masyarakat sudah mulai sadar un- tuk menutup auratnya, dan yang menganggur sudah memiliki pekerjaan. Alhamdulillah. (Indra Firdaus/Astri Rahmayanti)

(18)

galeri

Yogyakarta: Sosialisasi program UTM pada Jumat (5/12) di Tanjung Sari dan Karangmojo, Gunung Kidul.

Lampung: Silaturahim Komunitas Kencleng di kantor DPU DT Lampung, diwakili oleh perwakilan kampus di Lampung , Rabu (24/12).

Palembang: DPU DT bekerja sama dengan Bank Mandiri pada acara khitanan massal, Ahad (14/12).

Priangan Timur: Priangan Timur Festival, menampilkan berbagai perlombaan , Rabu (24/12) hingga Jumat (26/12) di Mayasari Plaza, Tasikmalaya.

Bandung: Usaha Terna Award pada Selasa (23/

Paseh, dan Ibun.

Bandung:Silaturahim akbar penerima beasiswa DPU DT pada Kamis (25/12) di Aula SMK Daarut

Tauhiid.

Priangan Timur: Layanan cek darah gratis untuk 1.000 santri di Pesantren Condong Riyadul Ulum Wad Da’wah,

akhir Desember 2014.

Yogyakarta: Rangkaian safari dakwah bersama A Deda, Jumat (2/1) & Sabtu (3/1) di TK Khalifah, Mangrove Printing Gejayan, dan Masjid al-Furqon Godean.

Semarang: Santunan untuk Panti Asuhan al-Azhari Semarang berupa sembako bagi 65 anak yatim piatu, Jumat (19/12).

Bogor: Acara santunan Sa penyerahan kencleng kep Ramaya Jambu dua di Jala Bogor, Jumat (19/12).

(19)

galeri

Ternak Mandiri (UTM) a (23/12) di Neglasari,

Bandung: Diklatsar nasional bagi santri karya DPU DT pada Selasa (30/12) hingga Sabtu (3/1).

Semarang: Pelatihan keterampilan anggota Misykat bekerja sama dengan PT.

Indonesia Power UBP Semarang, diikuti 21 orang di Kampung Tambak Mulyo, Semarang Utara, Ahad (28/12).

Semarang: Pengobatan gratis bekerja sama dengan Tim Medis KLINIK KITA Semarang di Desa Ngijo, Gunung Pati, diikuti 50 warga, Jumat (26/12).

Palembang: Bantuan beasiswa kepada 14 orang

siswa Mts at-Tauhiid IT di Desa Pamulutan, Inderalaya,

Rabu (17/12).

Bogor: Penyerahan simbolis bantuan Bencana Banjir Garut,

Ahad (14/12).

unan Sahabat Yatim dan ng kepada karyawan

di Jalan Raya Pajajaran, ).

Semarang: Peresmian majelis Misykat di Purwasari, Perbalan Semarang utara, sebanyak anggota majelis baru, Rabu (31/12).

Lampung: Konser amal dan penggalangan Peduli Banjarnegara bekerja sama dengan pemerintahan Kota Metro dan relawan, Ahad (21/12).

Lampung: Silaturahim Komunitas Kencleng di kantor DPU DT Lampung, diwakili oleh perwakilan kampus di Lampung , Rabu (24/12).

(20)

RECOVERY LONGSOR BANJARNEGARA jejak program

MENEBAR KEPEDULIAN

PASCABENCANA

S

ejak terjadinya bencana longsor di Banjarnegara pada Ju- mat (12/12), Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid melalui cabang Semarang telah menyalurkan berbagai bantuan. Adapun jenis bantuan berupa makanan, pak- aian, obat-obatan, uang tunai, dan kebutuhan pokok lainnya.

Bantuan yang disalurkan merupakan titipan dari para donatur DPU Daarut Tauhiid di berbagai pelosok negeri.

Saat ini, DPU Daarut Tauhiid bekerja sama dengan ACT dan FOZ Semarang untuk mengadakan beberapa program pemulihan (recov- ery), yakni recovery fi sik, sosial, dan ekonomi. (Vita Febriarini)

(21)

RECOVERY BANJIR BANDUNG SELATAN

A

lhamdulillah, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid telah memberikan bantuan ketika bencana banjir di Band- ung Selatan terjadi. Kampung Andir Ke- camatan Baleendah Kabupaten Bandung menjadi salah satu daerah sasaran bantuan, Selasa (30/12).

Bantuan berupa pengobatan gratis, pemberian baju layak pakai, dan pemberian sembako diper- untukkan bagi 150 warga. Medan yang sulit bukan menjadi halangan untuk terus membantu para kor- ban banjir. Selanjutnya, program recovery DPU Daa- rut Tauhiid akan dilanjutkan dengan memberikan air bersih kepada para korban banjir.

(Astri Rahmayanti)

(22)

hikmah

LIHAT, DENGAR, RASAKAN ALA SHEILA ON 7

ADAM MUHAMMAD SUBARKAH

“Coba kau tunjuk satu bintang, sebagai pedo- man langkah kita...” Mungkin hampir semua yang

pernah muda di sekitar tahun 2000, ingat akan lirik ini. “Tunjuk Satu Bintang” adalah lagu milik salah satu “bintang” di kancah musik Indonesia waktu itu. Ya, Sheila on 7. Lagu itu ada di dalam album “Kisah Klasik Untuk Masa Depan”, yang laku keras tidak hanya di Tanah Air, tapi juga di Malaysia, Brunei, dan Singapura.

B

erdiri pada 1996, hingga saat ini Sheila On 7 masih terus berkarya. Album terbaru mereka yang bertajuk “Musim yang Baik”, dirilis akhir 2014 lalu. Dan semenjak manajemennya di- pegang oleh personelnya sendiri, yakni Adam sebagai Manager dan Duta di posisi Operasional Manager, band para sheilagank ini semakin aktif di bidang sosial.

Berikut ini hasil perbincangan tim dari majalah Swadaya dengan Adam Muhammad Subarkah, per- sonel sekaligus Manager Sheila On 7. Pertemuan berlangsung di salah satu pusat keramaian di Kota Yogya, beberapa waktu lalu.

Tangan Kiri Jangan Sampai Tahu

Menurut pria kelahiran 22 Februari 1979 ini, yang paling mendasar dalam berbagi adalah keikhlasan.

Memang, ada nasihat berbagi itu tidak akan membuat miskin, bahkan dengan berbagi justru dijanjikan oleh Allah SWT akan memperoleh lebih banyak. “Tapi kalo itu jadi motivasi, berarti kan kita pamrih. Berarti kita nggak memberi, tapi meminjamkan. He..he..” seloroh Adam yang dikenal berpenampilan cuek, tapi tetap

pede dan kocak sejak di bangku sekolah.

Pemain bass Sheila ini, mengungkap pengalaman pribadinya sebagai per-

umpamaan. Pada 2012, bass “pistol”

kesayangannya (gitar bass) dalam bermusik dicuri orang. Baginya keikhlasan bermanfaat mene-

nangkan hati saat kejadian fatal itu. Walau ia bisa saja melapor ke polisi—bahkan belakang-

an banyak temannya yang memberitahu keberada-

an bass tersebut—teta- pi Adam enggan untuk

menindaklanjutinya.

“Sudahlah, berarti me- mang cukuplah dia

bersama saya, itu aja,”

ujar Adam.

(23)

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Adam menerimanya sebagai pelajaran supaya lebih ikh- las terhadap apa yang dimiliki. Mengikhlaskan dan bersabar itu memang tidak mudah. Namun dengan semakin cepat ikhlas dan sabar, semakin cepat juga hati tenang.

Bagi ayah Lovely Az’ahra Sheekeane ini, beru- paya ikhlas dikala tiba-tiba kehilangan itu memiliki kesamaan dengan keikhlasan dalam bersedekah, yang justru harus sering-sering kita lakukan. Dan sekali pun ada suatu kondisi yang sepatutnya mem- beri, maka lillaahita’ala saja.

Seperti pernah suatu kali Adam mendapat reze- ki. Sesampainya di rumah dia diberitahu oleh sang istri, Umi Arimbi Khallistasani,

kalau ada saudara mereka yang membutuhkan biaya sekolah, dan angkanya persis sama den- gan jumlah uang yang baru dia terima. “Ya sudahlah, intinya kan memberi, dan tangan kiri jangan sampai tahu,” kata Adam.

Sheila On 7 Enggan Diliput Apa yang diterapkan Adam dalam kehidupan pribadinya, di- lakukan juga oleh personel Sheila yang lain. Tentu juga oleh grup musik yang sekarang beranggot- akan Brian (drum), Eross (guitar),

Duta (vocal), dan Adam (bass). “Kalau Sheila On 7 sendiri lebih ke spontan sih. Jadi, misalnya ada ke- jadian gempa Yogja, Merapi, atau bajir di Jakarta, itu alhamdulillah Sheila On 7 responsnya cepat.”

Disamping sigap berbagi ketika terjadi bencana di sekitarnya, ikon grup musik Yogyakarta ini juga menjalin bermacam kerja sama sosial, dan tak ja- rang pula mengadakan kegiatan sendiri. Bentuknya bisa beragam. Contohnya kerja sama dengan Seko- lah Luar Biasa (SLB) yang sedang mencari dana un- tuk membangun sekolah. Atau mereka membuat acara sendiri di panti asuhan.

“Pada intinya, kita secara masing-masing dan secara institusi, kita ya itu memang harus dilaku- kan. Itu kan, memang hubungan kita sama Tuhan dan hubungan kita sesama manusia,” tutur alumni Hubungan Internasional UGM ini.

Sebenarnya, ia dan teman-temannya di Sheila On 7 merasa risih jika ada media yang datang meliput ketika mereka sedang beraktivitas sosial.

Menurut Adam, publik fi gur yang berbagi dengan sesama dan diliput media, itu bisa tampak baik

atau buruk. Seperti, “Wah, ini cuman ingin kelihatan peduli aja nih, ingin kelihatan eksis nih.” Atau bisa juga, “Oh.. alhamdulillah ya, ternyata Sheila peduli.”

Meskipun kalau tidak diliput juga dapat berlaku hal yang sama.

Terkait hal ini, Adam mengembalikan kepada prib- adi masing-masing yang ingin melihatnya dari mana.

Yang pasti, Sheila On 7 merasa berlebihan bila diliput media. Dan seandai kita melihat ada publik fi gur yang berbagi justru sengaja mengundang media, Adam me- nyarankan supaya kita mengambil sisi baiknya saja. Bah- wa artis yang hidup mewah itu tetap mau mengunjungi atau berbagi.

Dari ilmu yang diketahui, dan terutama dari apa yang sudah dirasakan setelah mengamalkan, Adam berkesimpu- lan bersedekah atau memberi itu memang berlaku dua arah. Yang memberi dan yang menerima sama-sama akan merasakan man- faatnya.

Selain itu juga harus tahu ilmunya. Adam mengajak kita mempelajari beda antara se- dekah dan zakat sampai hitun- gan, dan ketentuan zakat fi trah maupun zakat maal. Dan tak kalah penting adalah kepekaan.

Jangan menunggu orang me- minta bantuan. Namun pelajari juga lingkungan. Siapa tahu ternyata ada yang se- dang membutuhkan, tapi dia memang seorang yang sungkan. Di samping supaya kita tidak mudah tertipu oleh proposal pembangunan masjid yang palsu, atau amplop-amplop yang tidak jelas ala- matnya.

Lihat, Dengar, Rasakan

Mungkin sebagian ajakan Adam untuk berbagi itu bisa dirangkum dalam sepenggal lirik lagu “Li- hat, Dengar, Rasakan” yang masih dari album Kisah Klasik Untuk Masa Depan.

Bunda s’lalu tanamkan/ Jangan pernah me- nyerah/ Jalani dan panjatkan/ Kelak syukur kau ucapkan pada diri-Nya/ Kumohonkan/ Mudahkan hidupnya hiasi dengan belai-Mu/ Sucikan tangan- tangan yang memegang erat harta/ Terangi harin- ya dengan lembut mentari-Mu/ Buka genggaman yang telah menjadi hak mereka. Semoga “bintang”

yang ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedo- man langkah kita ke depan. (Isa Hakari, kore- sponden lepas)

“Pada inƟ nya, kita secara masing-masing

dan secara insƟ tusi, kita ya itu memang harus dilakukan. Itu kan,

memang hubungan kita sama Tuhan dan hubungan kita sesama

manusia,”

(24)

cintawakaf

Kemudian dari segi keutamaannya, bagi pewakaf (muwakif ), wakaf merupakan amal kebaikan yang tak akan ada habisnya bagi orang yang berwakaf. Oleh karena itu, barang yang diwakafkan tetap utuh sam- pai kapan pun. Di samping utuh, barang tersebut juga dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

Dengan begitu, pahala yang dihasilkan terus mengalir kepada muwakif, meskipun ia sudah meninggal dunia. Hal inilah yang membedakan keutamaan wakaf dibanding dengan ibadah lainnya yang sejenis seperti zakat.

Merancang Rumah di Surga

Bagi orang berwakaf, selain mendapatkan pahala dari wakaf yang dilakukan, juga mendapatkan pa- hala dari optimalisasi sarana wakaf tersebut.Tidak ada salahnya jika kita berwakaf kepada lembaga yang dapat mengembangkan serta mengoptimalkan sarana wakaf tersebut dengan baik, sehingga nilai manfaatnya lebih.

Masjid merupakan sasaran wakaf yang prioritas kebanyakan kaum muslimin, karena masjid meru- pakan salah satu sarana kebutuhan utama, baik orang kaya maupun orang miskin, orang yang punya ja- batan maupun orang biasa. Rasulullah saw bersabda,

“Barang siapa yang membangun masjid karena Al- lah, niscaya kelak di surga Allah akan membangunkan rumah untuknya. “ (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, sarana efektif jika kita ingin merancang rumah di surga adalah dengan berwakaf.

Kunci utamanya menjadikan wakaf sebagai prioritas amal. Karena sesuatu yang mutlak menjadi bekal kita pada saat menghadap Allah adalah wakaf. Semoga Al- lah SWT memudahkan kita dalam menjemput rezeki- Nya, sehingga kita diberi kelapangan untuk berwakaf.

Aamiin. (Ustad Fahrudin, M.Ag., Dewan Lajnah Sya- riah Daarut Tauhiid)

P

endapat lain mengatakan, wakaf per- tama kali dilakukan Rasulullah saw ter- hadap tanahnya yang digunakan untuk masjid Quba, Madinah. Pendapat ini mengacu pada riwayat Umar ibn Syaah dari Amr ibn Saad ibn Muadz, ia berkata, “Kami bertanya tentang mula-mula wakaf dalam Islam, orang Muhajirin mengatakan adalah wakaf Umar, se- dang orang-orang Anshar mengatakan wakaf Rasulullah saw.” (asy-Syaukani 1374 H: 129).

Mengalirkan Pahala Tiada Akhir

Wakaf mempunyai derajat khusus karena ia mempunyai manfaat yang besar bagi kemajuan umat. Hal wajar apabila wakaf disamakan sta- tusnya dengan ilmu bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orangtuanya. Itulah keistime- waan wakaf, dan tidak dimiliki amal ibadah lain.

Dalil yang menjadi dasar keutamaan ibadah wakaf dapat kita lihat dari beberapa ayat al- Quran dan Hadis, antara lain:

Pertama, dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda, “Apabila anak Adam meninggal dunia maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.” Hadis sedekah jariyah oleh para ulama ditafsirkan sebagai wakaf.

Kedua, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir tumbuh 100 biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Mahakuasa (karunia-Nya) lagi Mahamengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 261).

MARI, MULAI MERANCANG RUMAH DI SURGA

Wakaf disyariatkan pada tahun ke-2 Hijriah. Para ulama berpendapat pelaksanaan wakaf pertama kali dilakukan Umar ibn Khaththab terhadap tanahnya di Khaibar. Menurut keteran- gan Ibnu Umar, Umar ibn Khaththab menyedekahkan hasil wakafnya itu kepada fakir miskin,

para sahabat, hamba sahaya, sabilillah, ibnu sabil, dan kepada para tamu. 

(25)

konsultasii slam

Pak kiai, adakah di dalam al-Quran atau Hadis yang menerangkan adanya kawin batin.

Yaitu orang yang sudah menikah, dinikahkan lagi oleh wali atau wali hakim. Katanya untuk kelancaran rezeki, karir, dan sebagainya, tapi ti- dak dihadiri oleh petugas dari KUA. Jadi, meni- kah secara diam-diam, sebelumnya mengubah atau menambah dulu nama orang tersebut.

Bagaimana menurut pandangan Islam?      

 +62896688494xxx

Kawin batin tidak dikenal dalam ajaran Islam.

Al-Quran atau as-Sunnah tidak mengajarkan nikah batin. Nikah dalam Islam adalah ijab oleh wali qobul oleh mempelai pria. Disaksikan oleh dua orang saksi pria dewasa muslim, kemudian dicatat oleh petugas yang mewakili Pemerintah Kement- erian Agama yaitu Kantor Urusan Agama. Setiap ni- kah yang dilakukan dengan ikhlas serta memenuhi ketentuan agama, maka akan membuka pintu rezeki dan mencegah perbuatan dosa.

Bagaimana sikap kita menghadapi orangtua yang tidak seagama? Karena bila kita menjalin silaturahim dengan mereka, mereka selalu memaksa kita untuk kembali ke agama yang sebelumnya. Mohon solusinya.

+6281765497xxx

Setiap muslim wajib khidmat kepada kedua orangtua (ayah dan ibu), walau orangtua tersebut tidak beragama Islam. Tetapi, setiap muslim tidak boleh patuh kepada siapa pun, termasuk kepada orangtua kalau perintahnya bertentangan dengan ajaran Islam, atau menjurus kepada maksiat kepada Allah SWT. Sebagai tanda sayang kepada kedua orangtua yang non muslim ialah berusaha menga- jak mereka untuk menjadi muslim atau muslimah yang baik.

Bagaimana caranya menyadarkan orangtua yang malas sekali salat, bahkan jarang? Sudah sering diingatkan dengan cara yang baik, tapi masih saja malas salat.

+628176543xxx

Tidak boleh putus asa untuk terus berusaha menjadikan ayah atau ibu mau salat. Lakukan pendekatan yang baik, kemaslah ajakan terse- but dengan kata-kata yang  baik. Tentu doa pun termasuk sangat penting agar orangtua tersebut mendapat hidayah Allah SWT.

Pak kiai, bagaimana caranya agar tidak terjerumus dalam hubungan yang tidak halal seperti bercampur baur laki-laki dan perem- puan bahkan berpacaran?

+628123467xxx Jangan sekamar berduaan.

Jangan pergi jauh berduaan.

Jangan berbuat sesuatu yang dapat membang- kitkan birahi.

Kendalikan penglihatan, jangan melihat bebas kepada bukan muhrim.

Isi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

Selalu ingat kepada Allah SWT.

Kalau sudah siap cepat nikah, kalau belum siap perbanyak saum.

Prof. Dr. KH. Miftah Faridl Dewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan ketua MUI Kota Bandung

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357.

Oleh:

Kawin Batin, Adakah?

usinya.

+6281765497xxx

hidmat kepada kedua walau orangtua tersebut

api, setiap muslim tidak pun, termasuk kepada ya bertentangan dengan us kepada maksiat kepada

sayang kepada kedua m ialah berusaha menga-

muslim atau muslimamaahhh

Selalu ingat kepada Allah SWT.

Kalau sudah siap cepat nikah, kalau belum siappp perbanyak saum.

(26)

Nomor Kontak Konsultasi

‘SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357’.

konsultasimuslimah

Bagaimana hukumnya jika seorang suami mengabaikan hak terhadap istrinya, seperti suami saya yang tidak pernah melibatkan saya dalam hal pribadinya? Saya kecewa ummi.

+6285659171xxx Di antara konsekuensi menikah adalah menun- aikan kewajiban kepada pasangannya, memberikan hak pasangannya. Menunaikan kewajiban ini dalam rangka menunaikan kewajiban kepada Allah Ta’ala.

Apabila keduanya mengetahui hal ini dan mengamal- kannya, niscaya Allah akan menghidupkan mereka dengan kehidupan yang baik. Selama keduanya hidup bersama, mereka akan berada dalam ketenan- gan dan kebahagiaan. Allah Ta’ala berfi rman, “Siapa yang melakukan amal saleh dari kalangan laki-laki atau pun perempuan dalam keadaan ia beriman, maka Kami akan menghidupkannya dengan kehidupan yang baik dan Kami akan balas mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang dulunya mereka amalkan.” (QS.

an-Nahl [16]: 97).

Oleh karena itu, hendaknya suami istri menge- tahui dan memahami kewajibannya masing masing, dan menunaikannya. Jika seorang suami mengabai- kan salah satu kewajibannya, maka Islam memberi jalan keluar dengan cara menasihati suami, baik oleh istri maupun melalui media buku, radio dan yang lain- nya. Lalu mencari keridaan suami, berbuat yang ter- baik untuk suami, berkhidmat lebih disempurnakan.

Tidak sedikit berubahnya seorang suami dikarenakan kesalehan istrinya. Jika tidak ada kebaikan, maka hendaknya dihadirkan hakim dari kedua belak pihak untuk mendamaikan keduanya.

Saya seorang istri dengan 2 orang anak. Apa doanya agar suami kembali mengurusi rumah tangganya, dan berdosakah jika istri mengam- bil uang sekadarnya untuk makan dari dompet suami tanpa izin?

+6285720815xxx

Ummu Yusuf

Ustadzah Daarut Tauhiid Oleh:

Mengambil

Uang Suami tanpa Izin

Ibu yang dirahmati Allah, di antara doa yang bisa ibu panjatkan adalah doa yang ada dalam surah al- Furqan [25] ayat 74, atau doa yang dicontohkan nabi saw semisal, “Allahumma inna nas alukal huda wa tuqo wal ‘afafa wal ghina.” (Ya Allah, kami memohon kepad- amu petunjuk/hidayah, ketakwaan, dan kecukupan).

Seorang istri boleh mengambil harta suaminya tanpa sepengetahuan suaminya. Sebanyak yang ia butuhkan bersama anak-anaknya yang masih kecil, dengan cara yang baik dan tidak berlebih-lebihan.

Dengan syarat suami tersebut tidak memberikan nafkah yang cukup kepadanya. Hal ini berdasarkan sebuah hadis sahih riwayat Aisyah yang menyatakan bahwa Hindun binti ‘Utbah mengadu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan (suamiku) tidak memberi- kan nafkah yang cukup kepadaku dan kepada anak- anakku. Rasulullah bersabda, “Ambillah hartanya dengan cara yang ma’ruf sebanyak yang dibutuhkan olehmu dan anak-anakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ummi, Apakah boleh menikah dengan sepupu sendiri?

+6285620436xxx Terkait masalah ini, saudara sepupu bukanlah mahram. Karena Allah menghalalkan untuk me- nikahi saudara sepupu. Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam fi rman-Nya, “Hai Nabi, sesungguh- nya Kami telah menghalalkan bagimu istri-iserimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak- anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu.”(QS. al-Ahzab [33]: 50). Ayat ini secara tegas menujukkan bolehnya menikahi saudara sepupu.

(27)

konsultasikesehatan

Dr. Puti Rita Liswari, M.Sc., M.Kes

ALAMAT PRAKTIK: Integrated Health Center, Jl. Terusan Cisokan No. 24 Bandung Telp. 022-710 2943 (Pendaftaran Via Telepon Terlebih Dahulu)

Setiap Hari: Senin, Kamis, dan Jumat

Pukul 10:00-16.00. SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357.

Oleh:

Tujuh Cara Merawat Kesehatan Organ Intim

Berikut ini tujuh cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan organ intim perempuan:

1. Rutin membersihkan.

Cara membersihkan organ intim yang terbaik adalah dengan air bersih, yaitu dari arah depan ke belakang, agar kuman dari daerah anus tidak terbawa ke depan dan masuk ke dalam organ intim perempuan.

Apabila kita menggunakan sabun, sebaiknya dengan rendah keasamannya (pH 3,5, atau sabun bayi yang pH-nya netral).

2. Konsumsi makanan sehat.

Makanan yang kaya dengan vitamin E, ternyata bisa mencegah kekeringan pada vagina. Sedangkan vitamin C baik untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mencegah infeksi. Baik juga mengonsumsi yoghurt karena mengandung probiotik (bakteri baik) yang mencegah infeksi pada vagina.

3. Perbanyak minum air putih.

Perbanyak mengonsumsi air putih (minimal 8 gelas/2 liter) untuk menghindari infeksi saluran kemih.

4. Rutin mencukur rambut kemaluan.

Sebaiknya rambut kemaluan

dicukur minimal 2 minggu, maksimal 40 hari sekali, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di sekitar organ intim perempuan.

Rambut kemaluan juga sebaiknya tidak dicabut, untuk menghindarkan timbulnya iritasi dan penyakit kulit di daerah tersebut.

5. Hindari hubungan seksual saat menstruasi.

Allah SWT dalam al-Quran surah al-Baqarah [2] ayat 222 mengatakan, “...

hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci…”

Laura Berman, PhD, seorang terapis dan pakar seks dari Northwestern University, Chicago, mengatakan bahwa berhubungan seks saat haid dapat merugikan kesehatan untuk kedua pasangan. Saat menstruasi leher rahim akan terbuka, dan mempermudah kuman, bakteri dan virus yang berasal dari luar masuk dan menyebar ke dalam hingga ke rongga panggul.

6. Sering mengganti pembalut saat menstruasi.

Pembalut sebaiknya diganti setiap 3 sampai 4 jam sekali.

7. Meminum ramuan- ramuan tradisional.

Kunyit putih dengan buah srikaya.

Cara membuat: buah srikaya 200 gram, yang sudah dipotong dan dipisahkan dari bijinya, ditambah irisan kunyit putih 1 kelingking jari, diblender kemudian diseduh dengan segelas air hangat. Diamkan sebentar dan diminum 15 menit sesudah makan.

Lakukan setiap hari selama seminggu setiap bulannya.

Daun sirih.

Daun yang tumbuh merambat ini mengandung zat antiseptic, yang bermanfaat untuk membunuh bakteri yang tumbuh di organ intim perempuan yang sering menimbulkan rasa gatal, juga dapat mengurangi cairan yang keluar pada organ intim perempuan. Caranya mudah: 10 lembar daun sirih direbus sampai mendidih. Air rebusan tersebut digunakan untuk membasuh organ intim perempuan.

Organ intim akan terasa kesat dan bersih.

Namun, sebaiknya tidak digunakan setiap hari karena akan menyebabkan rahim menjadi kering.

Bagaimana caranya menjaga kesehatan organ intim perem- puan secara alami ?+6285630355xxx

(28)

Abdurrahman Yuri Ustad Daarut Tauhid Oleh:

kolomadeda

MENDONGKRAK SEMANGAT

Kreativitas akan semakin lengkap.

Bila terlahir dari kejernihan hati.

Sebagai buah dari ibadah yang berkualitas.

Biasanya…

Hati yang jernih akan melahirkan fi rasat.

Ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan.

Saudaraku…

Setiap hari usia kita bertambah.

Setiap hari terjadi perubahan.

Dan setiap hari pula masalah semakin bertambah.

Semakin kompleks dan semakin rumit.

Karena itu...

Bila kemampuan kita tidak bertambah.

Maka cepat atau lambat masalah akan membina- sakan.

Dan menghancurkan kita. 

(Aa Gym)

BERAGAM CARA MENDONGKRAK SEMANGAT

Ibadah dan doa (menafakuri makna ibadah, al-Quran dan doa): “Allahumma inni au zubika minal hammi wal ha- zan. Wa auzubika minal ajzi wal kasal. Wa auzubika minal jubni wal bukhl. Wa auzubika min ghalabadit daini waqah ril rijaal.” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegun- dahan dan kesediha. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Dan aku berlindung kepada- Mu dari sifat penakut dan bakhi. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan pemaksaan dari orang lain). (HR. Abu Dawud).

Ada keinginan kuat untuk hidup lebih baik.

Memiliki tujuan hidup yang jelas.

Haus akan ilmu (belajar di mana pun).

Berhati , berpikir, dan bertindak positif.

Paham dan menguasai dan menjalankan manajemen waktu.

Pandai memilih makanan dan minuman pembangkit semangat.

Rutin berolah raga dan cukup istirahat.

Memilih buku, bacaan, & tontonan yang membangkitkan semangat.

Berpakaian dan berpenampilan yang menjadikan lebih percaya diri.

Memilih teman bukan yang menjadikan nyaman, namun te- man yang menjadikan berkembang (pengetahuan dan ke- mampuan).

Menentukan hobi yang berdampak hidup lebih semangat.

Menata rapi bersih ruang tidur, lemari,toilet, ruang makan, ruang tamu, dan lain-lain.

RISIKO HIDUP TANPA SEMANGAT

Sulit untuk melakukan perubahan dalam hidup.

Cenderung tidak memiliki prestasi.

Dapat mempengaruhi orang lain menjadi malas.

Tidak ada peningkatan dalam ilmu, ibadah, dan amal.

Menjadi rentan dengan penyakit.

Tidak disukai sesama.

Hidup menjadi beban.

MANFAAT BESAR SEMANGAT

Semangat kerja/hidup mencerminkan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan, man- faatnya:

Semangat menjadikan ibadah berkualitas dan bermakna.

Pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan.

Semangat yang tinggi mendorong seseorang untuk berkarya dengan hati-hati dan teliti.

Semangat memudahkan seseorang meraih suatu prestasi.

Semangat, produktivitas akan meningkat pesat.

Semangat dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Semangat mendorong menjadi pribadi pantang menyerah.

Semangat yang kuat dapat menularkan semangat bagi orang lain.

Semangat membentuk tubuh sehat dan ideal.

Semangat membuat hidup lebih berarti.

Referensi

Dokumen terkait

Teh Kartika yang baik, ketika Allah SWT mem- berikan hadiah anak dari setiap istikharah, insya Allah di sana ada rencana baik untuk teteh dan keluarga, juga memberikan kesempatan

Istri sebagai ummu warabatul bait (ibu dan pengatur rumah tangga), sedangkan suami sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya.

Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah me- reka mengucapkan perkataan yang benar.” Sebaliknya, kita se- bagai orangtua harus berusaha semaksimal

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan dewan direksi, dewan komisaris, komisaris

Secara umum dalam penelitian ini telah ditunjukan mengenai hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel tak bebas dimana variabel tak bebas disini berbentuk proporsi,

yang menjadi tinggi hati karenanya.. J ika Ramadan diibaratkan perhiasan, dan per- hiasan tersebut memiliki kilau yang menakjub- kan, maka ramailah orang-orang menginginkan- nya.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang daya simpan benih bawang merah varietas lembah palu pada berbagai paket teknologi mutu benih

Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa BK yang menjadi sampel penelitian berada pada kategori sedang, yang berarti mahasiswa Bimbingan dan Konseling