• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Komunikasi i DPU Daarut Tauhiid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Media Komunikasi i DPU Daarut Tauhiid"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

Edisi No 151, Maret 2015

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

Edisi No 151, Maret 2015

ik i DPU D t T hiid

Lembaga Amil Zakat Nasional

DPU Daarut Tauhiid

www.dpu-daaruttauhiid.org

Ketika yang Paling Serius Tidak Diseriusi

Cara Sembuhkan Maag Kronis

Tak Hanya Mirip Habibie, Tapi Juga Sarat Prestasi

Kolom Aa Gym Konsultasi Kesehatan Hikmah

>>Hal 34

>>Hal 27

>>Hal

13

(2)
(3)

saparedaksi

ERUPSI Merapi 2010 lalu menyisakan banyak kenan- gan memilukan. Tidak hanya korban jiwa dan harta, lingkungan alam di sekitar Merapi pun rusak berat.

Kawasan yang sebelumnya hijau royo-royo oleh pepohonan, pascaerupsi Merapi menjadi kering ker- ontang tak bertuan. Ekosistem yang terjalin harmoni antara manusia-binatang-tumbuhan, luluh lantak diterpa bencana alam dahsyat tersebut.

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid tidak berpangku tangan. Melalui cabangnya di Yogyakarta, DPU Daarut Tauhiid bertindak sigap. Mulai dari meng-create program rescue dengan menurunkan tim tanggap darurat, menyalurkan bantuan bagi korban erupsi Merapi, hingga program recovery yang bersifat jangka panjang.

Nah, salah satu program recovery tersebut adalah

“Jogja Green Zone”. Program ini mengusung asa memulihkan fungsi hutan di kawasan Merapi. Men- jadikannya sebagai kawasan terpadu yang tak hanya menghijaukan kembali lereng Merapi, tapi juga mem- berdayakan perekonomian masyarakat setempat. Ka- rena apalah artinya lingkungan yang hijau, tapi ma- nusianya masih hidup dalam jerat kemiskinan.

Selain mengenalkan program “Jogja Green Zone”, Swadaya edisi Maret juga membahas isu yang bertautan dengan program tersebut. Yakni tentang Go Green. Isu mengenai kepedulian manusia terhadap lingkungan/alam sekitarnya. Bagaimana mewarnai hidup menjadi lebih hi- jau, termasuk memahami keterkaitan antara isu Go Green dengan Islam sebagai tatanan/sistem hidup. Ternyata, Is- lam telah terlebih dahulu menggagas isu yang kini santer diteriakkan para aktivis lingkungan hidup itu.

Intinya, kami hendak berbagi pandangan bah- wa Islam merupakan suatu sistem hidup yang syamil (lengkap). Tidak ada satu aspek kehidupan manusia yang tidak diatur oleh Islam. Jadi, kita mesti bangga dengan keyakinan hidup yang kita anut ini. Kebang- gaan yang dihujamkan di dalam hati, ditegaskan oleh lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan.

Redaksi

Sapa Redaksi Jejak Program

Pena Sahabat Kabar DPU

Curhat Muslimah Keuangan

Konsultasi Islam Salam

Fokus Konsultasi

Kesehatan Kiat

Kolom A Deda Hikayat

Cinta Wakaf

Hidup Bugar

Hikmah

Info &

Kuis Sahabat

Kabar Cabang Serba Serbi

Galeri

Kolom Aa Gym hal

hal hal

hal hal

hal hal

hal hal

hal hal hal

hal hal

hal hal

hal hal

hal

hal hal Menghijaukan

Hidup, Go Green!

Bahagia Itu Berbagi Mengenal

Zakat Profesi

Suami Tak Jera Selingkuh Laporan

Keuangan

Ribakah Kredit Perumahan?

Jogja Green Zone, Program Menghijaukan Kembali Merapi

Islam dan Go Green

Cara Sembuhkan Maag Kronis Go Green Ala

Rasulullah’

Langkah untuk Bersyukur, 3M Baru Menanam

Sudah Memanen Hasilnya

Daarut Tauhiid Bangun Masjid 4 Lantai

Mencegah dan Mengobati Penyakit dengan Sayuran dan Buah

Budi Setiawan:

Tak Hanya Mirip Habibie, Tapi Juga Sarat Prestasi

MCK Manfaat Tingkatkan Ke- sadaran Penting- nya Air Bersih

Indonesia Pering- kat Pertama Ke- hilangan Hutan

Galeri Cabang

Ketika yang Pal- ing Serius Tidak Diseriusi

Bantuan Kursi Roda untuk Oo Mustofa

3 4 22 5 24 6 26

7 27

10 11 28

12 29

13 32

16 33

18 34

20

S

Media Komunikasi Daarut Tauhiid

W adaya

Menghijaukan Hidup, Go Green!

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdul- lah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara Redaktur Ahli Abu Fadhli, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC Dewan Redaksi H. Herman. H.

Cucu Hidayat, Sansan Darajat Pemimpin Redaksi Suhendri Cahya Purnama Redaktur Pelaksana/Redaktur Astri Rahmayanti Sekretaris Redaksi/Reporter Cristi Aning- sih Sarif Reporter Edi Kurnia Koresponden Inggar Saputra (Jakarta) Taufi k Hidayat (Bogor) Indra (Priangan Timur) Vita Febriarini (Semarang) Nurdin Syaiful Baladi (Yogyakarta) Eko Yulianto (Lampung) Indra Firdaus (Palembang) Putri Yulia (Batam) Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Barat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 E-mail redaksimedia@gmail.com Website www.dpu-daaruttauhiid.org

daftarisi

(4)

Oleh: H. Herman, S.Sos Direkur Utama DPU Daarut Tauhiid Oleh:

kabarDPU

Mengenal Zakat Profesi

PADA kesempatan ini, saya hendak menyampaikan terkait kewa- jiban seseorang dalam melakukan amal saleh. Tidak pernah bosan saya mengingatkan kita semua untuk istiqamah berbuat baik. Salah satu wujudnya dengan mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah. Oleh karenanya, siapa pun yang Allah SWT beri kelapangan harta/rezeki (sudah mencapai nisab), maka wajib baginya untuk mengeluarkan zakat. Nah, berkaitan dengan hal itu, kita pun mengenal tentang zakat profesi.

Z

akat profesi awalnya kurang familiar di tengah masyarakat. Namun seiring ber- jalannya waktu, kini istilah zakat profesi mulai dikenal luas. Zakat profesi mengacu pada kewajiban berzakat seseorang, karena pro- fesi atau pekerjaan yang digelutinya. Jenis zakat ini tidak jauh berbeda dengan zakat-zakat lainnya, seperti zakat pertanian, perkebunan, atau perda- gangan. Zakat ini hanya berbeda pada istilahnya.

Untuk nilai zakat profesi, sama seperti jenis zakat yang lain, yakni 2,5 persen dari penghasi- lan/gaji total yang diterima oleh seseorang. Zakat ini bisa dikeluarkan setiap bulan atau tahun. Na- mun jauh lebih baik, jika zakat profesi dikeluarkan setelah mendapat penghasilan atau gaji per bulan.

Jadi, jika gaji dari hasil kerja kita jumlahnya sudah mencapai batas nisab (batas pendapatan wajib zakat), maka wajib untuk dikeluarkan zakat- nya. Berapa nisab untuk zakat profesi? Para ulama sepakat menetapkan nisabnya senilai dengan 520 kg beras. Apabila harga beras per kilogram diasum- sikan sekitar Rp10.000,-, nisab zakat profesi per bu- lannya adalah 520 x Rp10.000 =  Rp5. 200.000 per bulan. Maka, jika penghasilan kita per bulan men- capai Rp5. 200.000, kita wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 persen dari penghasilan tersebut.

Insya Allah apa yang kita keluarkan itu—baik untuk zakat profesi atau zakat lainnya—tidak akan mengurangi rezeki kita. Bahkan ketika kita menge- luarkan apa yang kita miliki untuk membantu orang lain, maka Allah SWT akan menambahkan rezekinya.

Analoginya adalah sebagian harta kita ada hak bagi orang lain. Contoh, ketika kita membeli makanan atau minuman, tentu ada bagian yang harus dibuang. Ini adalah gambaran yang perlu kita cermati, tidak semua bagian dari makanan itu, dapat dimiliki atau dimakan oleh kita. Sama halnya

ketika berikhtiar melakukan usaha atau pekerjaan, ada hak-hak dari hasil pekerjaan kita untuk orang lain.

Semoga dengan mengenal tentang zakat pro- fesi ini, kita semakin terasah menjadi orang-orang yang mudah mengeluarkan zakat, infak, dan se- dekah. Dan semoga pula, DPU Daarut Tauhiid menjadi salah satu rujukan bagi para jamaah atau donatur yang mau berbagi dengan sesamanya.

Insya Allah, DPU Daarut Tauhiid merupakan salah satu lembaga amil zakat yang dipercaya menjadi perantara antara muzakki (pemberi zakat) dengan mustahik (penerima zakat).

Melalui program-program yang ada di DPU Daarut Tauhiid, baik itu yang sifatnya pemberday- aan atau pun bakti sosial kemanusiaan, akan men- jadikan zakat yang betul-betul produktif. Bukan zakat dibagi-bagikan dan habis, tapi zakat yang tujuannya untuk menuntaskan kemiskinan. Meng- ubah kondisi seseorang yang semula mustahik menjadi muzakki.

(5)

keuangan

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGAN BULAN JANUARI 2015 (UN AUDITED)

SUMBER DANA

Penerimaan dana Zakat Rp 572,738,723.22

Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 447,356,399.62

Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 219,446,732.00

Penerimaan dana Wakaf Rp 172,988,857.00

Penerimaan dana Pengelola Rp 431,156,028.92

Penerimaan dana Jasa Bank Rp 15,250,803.17

Jumlah Penerimaan Dana Rp 1,858,937,543.93

PENGGUNAAN DANA

Dana Zakat

Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 697,858,500.00

Penyaluran untuk Muallaf Rp -

Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp -

Penyaluran untuk Fisabilillah Rp -

Jumlah Dana Zakat Rp 697,858,500.00

Dana Infaq Shadaqah

Program Pendidikan Rp 700,000.00

Program Kesehatan Rp 3,937,100.00

Program Ekonomi Rp -

Program Dakwah Sosial Rp 144,290,247.00

Program Kemanusiaan Rp -

Program Pemberdayaan Komunitas Rp -

Program Pembangunan Infrastruktur Rp 24,500,000.00

Penyusutan aset tetap Rp 2,836,250.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 176,263,597.00

Dana Infaq Shodaqoh Terikat

Program Dakwah Sosial Rp 125,681,300.00

Program Fidyah Rp -

Program Qurban Rp -

Program Pendidikan Rp 22,110,000.00

Program pemberdayaan ekonomi Rp -

Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 332,265,500.00

Program Pusosman Rp -

Program Aqiqah Rp 14,930,000.00

Penyaluran non cash dan lainnya Rp 4,600,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 499,586,800.00

Dana Wakaf Rp -

Jumlah dana Wakaf Rp -

Dana Jasa Bank

Sarana Umum Rp 14,500,000.00

Jumlah Dana Jasa Bank Rp 14,500,000.00

Dana Pengelola

Operasional Kantor Rp 343,985,738.62

Jumlah Dana Pengelola Rp 343,985,738.62

Jumlah Penggunaan Dana Rp 1,732,194,635.62

Surplus / Defi sit Rp 126,742,908.31

Saldo Awal per 01 Januari 2015 Rp 9,490,899,462.73 Saldo Akhir per 31 Januari 2015 Rp 9,617,642,371.04

*Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasimalaya dan Batam) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya.

(6)

S

ahabat masih ingat dengan pe- ristiwa erupsi Gunung Merapi di Yogja pada 2010 silam? Ya, akibat erupsi tersebut ratusan hektare hutan yang tumbuh di sekitar le- reng Merapi terbakar dan mati karena ganas- nya awan panas (wedhus gembel).

Selaras dengan fi rman Allah di surah Qaf [50] ayat 9 tersebut, yang sudah menjanjikan akan ditumbuhkannya berbagai pohon dan tanaman, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daa- rut Tauhiid berikhtiar untuk ikut membantu kembalinya tanaman yang ada di sekitar Gu- nung Merapi. Kawasan hutan Gunung Mera- pi merupakan daerah penyimpan cadangan air, yang kemudian disuplai ke wilayah di bawahnya. Yakni di sebelah selatan (Yogya- karta), sisi barat (Magelang), sisi utara dan timur (Boyolali), dan sisi Tenggara (Klaten).

Oleh karena memiliki tingkat urgensi yang sangat tinggi, maka perlu sekali dilaku- kan reboisasi/penghijauan kawasan yang ru- sak. Diharapkan suplai air bersih dari Gunung Merapi bisa dinikmati hingga anak cucu kita mendatang.

Program tersebut kami namakan “Jogja Green Zone”. Adapun harapannya mampu membantu memulihkan fungsi hutan di ka- wasan lereng Gunung Merapi, serta berdam- pak langsung membantu ekonomi masyarakat setempat. Program penghijauan ini diharapkan juga mampu menjadi pengisi elemen kecil hu- tan pegunungan, turut serta mengurangi pe- manasan global dengan sumbangan oksigen dari tumbuhan yang ditanam.

Penanaman ini sudah kami awali di Du- sun Pangukrejo, Cangkringan, Sleman, den- gan menanam pohon durian dan keleng- keng. Adapun maksud dan tujuannya adalah sebagai berikut:

Jogja Green Zone,

Program Menghijaukan Kembali Merapi

“Dan Allah turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya, lalu Allah tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang dapat dipanen,” (QS. Qaf [50]: 9).

Nur Ikhsan Bashori Kepala Cabang DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta Oleh:

fokus fokus salam

Wahana ekologi.

Dusun Pangukrejo meru- pakan salah satu lokasi yang berfungsi sebagai daerah penyangga air, sehingga pen- anaman bibit pohon durian dan kelengkeng diharapkan mampu mendukung tempat ini sebagai kawasan ekologi.

Wahana pemberdayaan.

Sebagai bentuk kepedu- lian terhadap masyarakat yang tinggal di wilayah ini, maka program tersebut diharapkan sebagai upaya membantu memberdayakan masyarakat, sehingga warga mampu menambah peng- hasilan dari buah durian dan kelengkeng.

Wahana edukasi.

Menjadikan Dusun Pangukrejo adalah salah satu alternatif tempat yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran, baik kegunungapian maupun segi tanaman.

Wahana outbond.

Menjadikan Dusun Pangukrejo sebagai media beraktivitas bagi kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa dengan metode permainan dan hiburan.

Wahana rekreasi.

Dengan penanaman bibit durian dan kelengkeng, diharapkan mampu menjadi alternatif wisata melalui program agribisnis pohon durian dan kelengkeng seb- agai pendukung wisata alam Gunung Merapi.

Tahap berikutnya selain tanaman buah yang masa panennya lama seperti durian dan kelengkeng, akan ditanam pula tanaman buah yang bisa dipanen lebih ce- pat, seperti pepaya, pisang, dan yang lain, guna mendu- kung percepatan penghasil- an bagi masyarakat. Menghi- jaukan kembali Merapi, dan memberikan penghidupan yang lebih layak bagi ma- syarakat di sana, inilah tujuan program Jogja Green Zone. Mari, bersama-sama kita turut serta berdonasi agar program ini berjalan optimal. Kuatkan dukungan supaya “Jogja Green Zone”

dapat memberikan banyak manfaat, bagi kita maupun orang lain.

permainan dan hiburan.

dia gan

ga e

orang lain.

.

(7)

fokus f

MEMBINCANG kesempurnaan Islam sebagai suatu sistem hidup (way of life) selalu mengasikkan. Kita sebagai umat- nya meyakini bahwa Islam itu syamil (menyeluruh), mutakamil (sempurna, tidak ada cacat di dalamnya), dan kekin- ian/total solution (semua permasalahan ada penyelesaiannya).

ISLAM

GO GREEN

&

I

ni artinya, jika kita mengambil sistem hidup se- lain Islam, maka bersiap-siaplah menemui jalan buntu (kuldesak). Jangankan rida Allah, kebaha- giaan hidup yang sejati pun mustahil diperoleh.

Apalagi saat surah al-Maidah [5] ayat 3 diturunkan, maka sejak itu pula, lengkap sudah Islam sebagai sistem hidup bagi umat manusia. Siapa pun dan dari mana pun ia berasal. Islam adalah solusi bagi persoalan umat manusia, baik untuk umat di masa lalu, kini, atau masa depan.

Pemanasan Global

Begitu pula ketika masyarakat dunia riuh men- gulas tentang gerakan Go Green. Konsep ini diga- gas karena kepedulian sekelompok masyarakat da- lam mencermati kondisi lingkungannya. Khususnya lingkungan alam yang semakin hari semakin rusak karena ulah manusia. Adapun pemicunya adalah fe- nomena pemanasan global (global warming) yang mengkhawatirkan. Bahkan menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup umat manusia.

Pemanasan global dapat diartikan sebagai pro- ses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Penyebabnya adalah peningkatan efek rumah kaca yang membuat suhu di permu- kaan bumi semakin panas, perubahan cuaca yang tidak menentu, dan naiknya permukaan laut. Efek rumah kaca adalah suatu istilah untuk menggam- barkan bagaimana panas dari matahari tidak se- muanya dilepaskan/dipantulkan. Tetapi, sebagian kecilnya tetap disimpan di atmosfer bumi.

Pada kondisi normal, efek rumah kaca sangat- lah berguna. Ini karena efek rumah kaca membuat atmosfer bumi menjadi hangat. Permukaan bumi pun ikut hangat dan nyaman ditinggali oleh makh- luk hidup. Bisa dibayangkan jika tidak ada efek ru- mah kaca, maka bumi menjadi planet yang dingin dan tidak memungkinkan ditinggali.

Namun, dalam kasus pemanasan global, efek rumah kaca sudah sangat berlebihan (tidak nor- mal). Panas yang diterima oleh matahari, sebagian besar masih tertahan di atmosfer bumi. Akibatnya, muncullah fenomena yang kemudian dikenal de-

(8)

Apa pun upaya menggunakan kembali barang- barang yang fungsinya bisa tidak sekali pakai, di- sebut sebagai konsep reuse. Contoh, menyimpan kantong plastik bekas belanjaan, lalu menggunak- annya kembali ketika rutinitas belanja berikutnya.

Jadi, penjual tidak perlu memberi plastik untuk memuat barang belanjaan, karena plastik yang lama masih berdaya guna.

Sadari bahwa semakin banyak plastik yang digunakan, semakin besar pula potensi  kerusak- an bumi. Mengapa? Karena plastik adalah sampah yang paling lama hancur di dalam tanah. Contoh lain, menggunakan kembali botol bekas yang ma- sih layak untuk tempat minum.

Recycle/daur ulang Upaya mendaur ulang  atau mengolah kembali sampah-

sampah yang ada tergolong salah satu konsep dalam Go Green, yakni recycle. Apalagi kini banyak sampah-sampah yang dapat diolah secara kre-

atif menjadi benda-benda berdaya guna. Misalnya botol minuman, kaleng, dan kertas yang diolah

menjadi pernak-pernik seperti bingkai foto, al- bum, dan perlengkapan rumah tangga. Contoh lain, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.

Replace/penggantian Upaya memakai barang alternatif yang bersifat ramah ling- kungan dan bisa digunakan kembali, termasuk dalam konsep replace. Contoh, menggu- nakan kain sebagai tas belanja daripada menggu- nakan plastik, menggunakan sepeda atau berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor, tidak menggunakan tisu namun menggantinya de- ngan sapu tangan atau kain serbet.

Replant/penanaman kembali

Konsep ini mungkin yang paling identik dengan gerakan Go Green. Replant merupakan kegiatan pe- nanaman kembali pepohonan (reboisasi), atau tin- dakan menanam pohon di lingkungan tempat ting- ngan istilah pemanasan global. Bumi kehilangan

kemampuannya untuk melepas panas dari mata- hari dikarenakan ulah manusia. Industrialisasi atau teknologi yang tidak ramah lingkungan, membuat kandungan CO2/karbondioksida di atmotsfer di atas batas kewajaran. Belum lagi dengan tindakan manusia yang semena-mena membabat habis hu- tan, O2/oksigen menjadi tergerus.

Gerakan Go Green

Dilatarbelakangi kondisi seperti ini, gerakan Go Green digagas. Let’s save our planet menjadi tagline sekaligus ajakan bagi semua manusia untuk ber- peran aktif menyelamatkan alam. Gerakan Go Green tidak hanya sekadar gerakan moral, tetapi juga se- bentuk gerakan aksi yang bersifat taktis dan strate- gis. Maksudnya, Go Green memberikan so- l u s i berupa tindakan konkrit agar feno-

mena pemanasan global dapat di- antisipasi. Termasuk membuat lingkungan alam kembali nya- man dan sehat bagi kehidup- an manusia.

Adapun Go Green se- bagai suatu gerakan, me- miliki 5 konsep/prinsip yang menopangnya.

Konsep itu disebut de- ngan istilah 5 R, yaitu:

Reduce/pengurangan Setiap aksi atau tin- dakan yang bertujuan mengurangi penggunaan barang-barang yang lazim digunakan, dinamakan seba- gai reduce. Maksud tindakan re- duce adalah meminimalisir volume sampah dari sisa-sisa barang yang digu-

nakan, terutama barang-barang yang tidak bisa didaur ulang.

Contoh, memanfaatkan kertas-kertas sisa dari buku tulis yang sebagian halamannya belum ter- pakai. Sisa-sisa kertas yang masih kosong itu di- kumpulkan, lalu distepler/dijilid rapi, dan kemudian dijadikan buku catatan-catatan kecil, seperti buku telepon atau memo. Contoh lain, merefi ll/isi ulang pena yang tintanya telah habis. Jadi, tidak perlu langsung membuang batang pena yang sesung- guhnya masih bisa digunakan.

Reuse/penggunaan kembali

, gg

sih layak untuk tempat minum.

Recycle Upaya m me

m m m m m m m m m m m m m m ngolah

sa s s

s mpah ya salah satu Green, ya kini bany ya y ya ya ya y y ya y ya y

y ng dapa atif me berday botol dan men

sepe bum rum lain, orga komp

Replace/

Upaya al

a al al

atettettet rnatif yang kungan dan bisa d g

elamatkan alam. Gerakan Go Green dar gerakan moral, tetapi juga se- aksi yang bersifat taktis dan strate- Go Green memberikan so- l us i

konkrit agar feno- n global dapat di- asuk membuat m kembali nya-

agi kehidup-

Green sese- akan, mmmeee-e p/prinnsip pangnnyaaa.

but de-e- yaitu:

angan atau tin- bertujuan

nggunaan yang lazim

makan seba- sud tindakan re- eminimalisir voluumememeeeee

a-sisa barang yang digu-

(9)

gal. Contoh, upaya reboisasi hutan mangrove untuk mengurangi dampak dari pemanasan global.

Go Green, Bukan Perkara Baru

Lalu, apa keterkaitan Islam sebagai sistem hi- dup paripurna dengan gerakan/konsep Go Green?

Keterkaitannya sangatlah jelas. Jauh hari sebelum gerakan Go Green didengungkan, Allah SWT telah mengingatkan manusia untuk menjauhi perbua- tan-perbuatan yang merusak lingkungan. Konsep Go Green bukan hal baru/asing dalam Islam. Malah sebaliknya, Islam adalah perintis dan pendobrak ketika umat manusia masih hidup dalam ketidak- pedulian terhadap lingkungannya.

Simak sebagian ayat-ayat dan hadis berikut ini yang memperjelas hal tersebut. Bahwa Islam seba- gai suatu sistem kehidupan teramat peduli terha- dap isu kelestarian alam.

“Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.’ Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. al-Baqarah [2]:11).

“… Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS. al-Baqarah [2]: 60).

“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan meru- sak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” (QS. al-Baqarah [2]: 205).

“... Dan sesungguhnya telah datang kepada mere- ka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan- keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.” (QS.

al-Maidah [5]: 32)

“… Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat ke- rusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai

orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS. al- Maidah [5]: 64).

”... Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. al-Qa- shash [28]: 77).

“Telah nampak kerusakan di bumi akibat ulah manusia…” (QS. Ar-Rum [30]: 41).

“Tak ada seorang muslim yang menanam po- hon atau menanam tanaman, lalu burung memak- annya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya.” (HR. al-Bukhoriy dalam Kitab al-Muzaro’ah, dan Muslim dalam Kitab al-Musaqoh).

“Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda, ‘Iman itu ada 70 atau 60 cabang, maka cabang yang paling utama adalah ucapan laa ilaha illallaahu (tidak ada tuhan selain Allah), dan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan. Sementara rasa malu itu salah satu cabang dari iman.” (HR.Muslim).

“Dari Mu’aadz bin Jabal, ia berkata, ‘Telah ber- sabda Rasulullah: ‘Berhati-hatilah kalian terhadap tiga hal yang dapat mendatangkan laknat: buang hajat di mawaarid (jalan/saluran air), di tengah ja- lan, dan di tempat berteduh manusia.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud).

Kalam Allah dan hadis Nabi ini hendaknya mem- buat kita semakin menyadari betapa sempurnanya Islam sebagai sistem kehidupan. Tak aus dimakan zaman, dan tak lekang dimangsa masa. Dengan kata lain, gerakan Go Green bagi seorang muslim tidak hanya bernilai duniawi (sebentuk kepedulian), tapi juga sarat kandungan ukhrawi. Peduli terhadap lingkungan adalah ibadah kita kepada Allah SWT.

Go Green pun dapat menjadi salah satu jalan kita untuk menggapai surga-Nya. Insya Allah.

(Suhendri Cahya Purnama)

(10)

kiat

Go Green Ala Rasulullah

menimpa pemiliknya. Lalu ketika kabar peristiwa tersebut sampai kepada Rasulullah, beliau bers- abda: ‘Sesungguhnya api ini adalah musuhmu. Maka apabila kalian akan tidur, matikanlah terlebih dahulu api tersebut.” (Muttafaqun a’laihi).

3. Sangat menjauhi tindakan mubazir.

“Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata bahwa Rasu- lullah bersabda: “Apabila suapan makanan salah se- orang di antara kalian jatuh, ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih. Jangan biarkan suapan tersebut dimakan se- tan.” (HR. Muslim No.2033).

SESUNGGUHNYA, konsep Go Green telah dilakukan Rasulullah 14 abad silam. Apa saja tindakan dari Rasulullah

itu? Berikut ini beberapa di antaranya:

1) Hemat saat menggunakan air.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang sangat hemat ketika menggunakan air untuk berwudhu. Beliau mewanti-wanti umatnya—dalam hadis yang sifatnya umum—agar jangan sam- pai boros. Beliau pun mengabari bahwa di antara umatnya ada yang berlebih-lebihan dalam taharoh (bersuci). (HR. Ahmad).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwud- hu setiap kali mau salat. Inilah kondisi beliau pada umumnya. Kadang juga beliau berwudhu untuk beberapa salat dengan sekali wudhu. (HR. Muslim).

2) Hemat energi, salah satunya dengan memati- kan lampu ketika tidur.

“Tutuplah bejana, ikatlah tempat air yang terbuat dari kulit, kancinglah pintu-pintu, dan matikanlah lampu lentera, karena sesungguhnya setan tidak mampu melepaskan ikatan tempat air, tidak mampu membuka pintu, dan tidak mampu membuka tutup bejana. Kalau salah seorang di antara kamu tidak mendapatkan (ses- uatu untuk menutup bejana) kecuali hanya mendapatkan sepotong lidi, maka tu- tupkanlah dan hendaklah dengan menyebut nama Allah. Karena sesungguhnya tikus itu (bi- asa) membakar rumah (yang lampu lenteranya tidak dimatikan), yaitu dengan menambrak lampu itu lalu menumpahkan minyak yang ada di dalamnya se- hingga terbakarlah rumah itu.” (HR. Muslim).

“Janganlah kalian meninggalkan api di dalam rumah kalian ketika akan ti-

dur.” (HR. Muslim).

“Dari Abu Musa al-Asy’ari, dia berkata,

“Pada suatu malam sebuah rumah di Madi- nah terbakar yang

(11)

hikayat

Baru Menanam

Sudah Memanen Hasilnya

SUATU ketika khalifah Umar bin Abdul Aziz berkeliling kota sambil menaiki kuda. Beliau meninjau ibu kota untuk mengetahui secara langsung kondisi rakyatnya. Di kejauhan sang khalifah melihat seorang yang sangat tua sedang menanam pohon kurma dengan asyiknya. Dengan perlahan sang

khalifah mendekati orang tua tersebut

K

halifah Umar bin Abdul Aziz lalu tu- run dari kudanya dan mengucap salam kepada si orang tua dan bertanya,

“Assalamu’alaikum sedang apa engkau wahai Pak Tua?” Pak Tua itu pun menjawab dengan ramah salam dari khalifah, “Wa’alaikum salam, saya sedang menanam pohon kurma tuan.”

Khalifah kembali bertanya, “Engkau kan sudah tua, buat apa menanam pohon kurma? Bukankah pohon kurma baru akan berbuah setelah menung- gu bertahun-tahun lamanya? Apakah engkau ma- sih hidup saat panen buah korma dari pohon yang engkau tanam?”

Pak Tua menjawab dengan tatapan mata yang berbinar-binar penuh semangat, “Memang benar, tuanku, usia hamba memang sudah tua. Kalau hamba masih sempat memanen buah korma ini, ya alhamdulillah. Namun sekiranya saat panen tiba hamba sudah dipanggil oleh Allah dan sudah me- ninggalkan dunia ini, tentu masih ada anak-anak hamba yang bisa memanen buah dari pohonnya.

Seandainya anak-anak dan keturunan hamba pun telah tiada, bolehlah buah dari pohon ini dipetik oleh orang lewat yang membutuhkan. Dengan demikian, sekali menanam pohon namun manfaat- nya dapat dinikmati oleh banyak orang!”

Khalifah Umar bin Abdul Aziz terpana menden- gar penjelasan Pak Tua. “Sungguh pemikiran yang baik dari seorang hamba Allah yang ikhlas,” ujarnya di dalam hati. “Pak Tua, engkau memiliki pemikiran yang sangat bagus dan bermanfaat. Aku tersen- tuh dengan ketulusanmu. Ini ada sedikit pembe- rian dariku untukmu, terimalah. Semoga rezekimu berkah, “ ujar sang khalifah.

Khalifah Umar menyodorkan sekantong uang kepada Pak Tua karena terpesona dengan pemiki-

rannya. Pak Tua menerima pemberian itu dengan sangat bahagia. Ia pun berujar, ”Terima kasih tuan.

Baru saja menanam sudah memetik hasilnya, al- hamdulillah.”

(sumber: muarahikmah.wordpress, dengan bebe- rapa perubahan)

(12)

Daarut Tauhiid

Bangun Masjid 4 Lantai

cintawakaf

M

asjid ini semuanya sudah ada dalam rencana Allah. Kita hanya ikutan saja dalam mewujudkan yang Allah ren- canakan. Mudah-mudahan kita dapat niat yang tulus dan kita juga dapat amalnya sehing- ga jadi saksi di akhirat nanti,” tutur Aa Gym.

Rencananya, Masjid DT akan diperluas ke arah barat sebanyak empat lantai. Hal ini dimaksudkan agar semakin banyak jamaah yang merasakan manfaat ke- beradaan Masjid DT. “Semoga Masjid Daarut Tauhiid ini makmur dan membawa maslahat bagi sebanyak-ban- yaknya hamba Allah lainnya,” kata Aa Gym.

Aa Gym juga berharap, dengan adanya pem- bangunan Masjid DT ini dapat menjadi ladang

MESKIPUN diguyur hujan, namun tidak menyurutkan niat santri dan tokoh masyarakat untuk menghadiri perluasan Masjid Daarut Tauhiid (DT), Kamis (30/1)

sore. Pada kesempatan tersebut, hadir Pimpinan Daarut Tauhiid, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang melakukan peletakan batu pertamanya. Aa Gym menyampaikan harapan dan terima kasihnya kepada seluruh tamu undangan dan

para tokoh masyarakat.

amal bagi banyak ummat, dan menjadi pahala yang mengalir tiada terputus.

“Kita semua akan meninggal dan mudah-mu- dah ini mengalirkan pahala yang tiada terputus sampai kiamat, menjadi ladang amal bagi seban- yak-banyak umat,” kata Aa Gym menutup acara.

Wakaf Daarut Tauhiid membuka kesempatan bagi siapa pun untuk berwakaf. Wakaf dapat disal- urkan melalui transfer ke BNI 2251 2118 an. Yayasan Daarut Tauhiid. Bisa juga minta dijemput oleh wakaf dengan menghubungi nomor 085 200 123 123 atau 022 200 6655 atau bersilaturahim ke kantor Wakaf DT, Gedung Yayasan lantai 2, Gegerkalong Girang no. 67. (Astri Rahmayanti)

(13)

Tak Hanya Mirip Habibie, Tapi Juga Sarat Prestasi

hikmah

S

ebelumnya, bagi Anda yang sudah agak lupa-lupa ingat, Habudi yang dimaksud adalah duplikat Habibie. Ia mulai dikenal luas melalui Republik Mimpi, sekitar 2004 silam. Bersama Megakarti yang mirip Megawati, Gus Pur yang mirip Gus Dur, ketiganya sama-sama bertindak sebagai guru bangsa di acara parodi tersebut. Namun, ketika sedang syuting maupun dalam keseharian- nya, penampilan dan gaya bicara Habudi cukup sulit dibedakan dengan yang asli. Saat tim dari majalah Swadaya bertandang ke kediamannya, Habudi me- mang sangat identik dengan Habibie.

Mandiri Sejak Kecil Nama aslinya Budi Setiawan. Lelaki kela- hiran Bandung pada 1952 ini merupakan anak bungsu kedua (pangais bungsu) dari sebelas bersaudara.

Ia asli berdarah Sunda.

“Saya nggak ada istilahnya orang Sulawesi, nggak ada hubungan sama keluarga pak Habibie. Toh, ibu saya dari Kuningan, bapak saya dari Subang,” ungkapnya.

Sejak kecil, suami dari Ratih Vitasari ini sekolahnya dibiayai kakak tertua. Hal itu dika- renakan sang ayah meninggal saat ia berumur lima tahun. Inilah yang membuat Habudi kecil

“Ingin seperti Habibie” adalah salah satu jawaban sebagian anak bila ditanya tentang cita-citanya setelah besar. Orangtuanya pun kemudian menasihati sang anak agar rajin dan tekun belajar, sekolah setinggi mungkin, sehingga kelak bisa seperti Habibie. Tetapi suasana seperti itu, tidak dialami oleh Habudi ketika masa kecil.

Budi Setiawan

bagi Anda yang sudah agak ngat, Habudi yang dimaksud likat Habibie. Ia mulai dikenal Republik Mimpi, sekitar 2004 gakarti yang mirip Megawati, Gus Dur, ketiganya sama-sama guru bangsa di acara mun, ketika sedang alam keseharian- an gaya bicara

t dibedakan aat tim dari bertandang

abudi me- k dengan

udi ela- da an ua ari ara.

unda.

ilahnya ggak ada

eluarga pak ya dari Kuningan, ang,” ungkapnya.

mi dari Ratih Vitasari ini kakak tertua. Hal itu dika- eninggal saat ia berumur g membuat Habudi kecil

abibie” adalah salah satu jawaban ila ditanya tentang cita-citanya setelah nya pun kemudian menasihati sang dan tekun belajar, sekolah setinggi

gga kelak bisa seperti Habibie. Tetapi

itu, tidak dialami oleh Habudi

il.

(14)

cuali voli. “Karena saya pendek,” selorohnya.

Namun dari semua aktivitas itu, musik yang le- bih menarik hatinya. “Kakak saya dulu pemain band semua, jadi ada bakat,” ungkapnya. Gitar, piano, bi- ola sampai saxopone bukanlah alat musik yang as- ing di tangan penyuka musik jazz ini. Ia juga sempat membuat grup musik bersama teman-teman kuli- ahnya. “Jadi rutin kadang-kadang, malamnya kita ngejanur, besoknya motret, terus nanti main organ tunggal. Main musik kan mendatangkan uang,” ujar Habudi yang juga pernah mengajar musik di ka- langan anak-anak.

Berbagai aktivitas yang ditekuni tentunya me- miliki risiko tersendiri. Habudi menyelesaikan S-1 Manajemen dalam waktu sembilan tahun. “Alham- dulillah beres, nggak kena DO ya,” katanya. Walau ia mengakui terlalu asyik menafkahi hidupnya sendiri, tetapi mungkin hal itu memang konteksnya di za- man dulu. Yakni ketika masa studi lebih dibebaskan, dan kuliah belasan tahun menjadi hal yang lumrah.

Mirip Habibie

Berbekal gelar sarjana, Habudi sempat bekerja di sebuah perusahaan di Australia. Sebelum akhir- nya ia berlabuh di IPTN pada 1983. Ya, tidak hanya penampilan dan gayanya yang mirip Habibie, tapi Habudi juga pernah berkarir di IPTN layaknya Habi- bie. Bedanya, nama Habibie sangat identik dengan pabrik pesawat terbang itu, sedangkan Habudi bekerja di bagian pajak dan keuangan (fi nance of- fi cer).

Mungkin tak begitu mengejutkan jika di IPTN, yang belakangan

berganti nama menjadi PT. Dirgantara Indo- nesia, Habudi sudah mulai dimirip-mir- tidak leluasa menentukan cita-citanya, sebagaima-

na kebanyakan anak yang kedua orangtuanya ma- sih ada. Sang kakak mengajarinya untuk membantu mengurus rumah. Mulai dari mengepel lantai, mem- bersihkan kamar mandi, dan masak sendiri.

Habudi memang dibimbing kakaknya agar mandiri. Misalnya ketika SMA, ia sudah diberi tang- gung jawab mengurus peternakan ayam milik kelu- arga. “Saya latihan band tapi jam empat nanti harus ngasih makan ayam. Pulang saya pinjem motor, ka- sih makan ayam dulu. Jadi saya dididik gitu. Karena sudah tidak dengan ibu, dan kakak saya itu peng- ganti ibu saya, keras sekali.” kenang alumni Fakultas Ekonomi Unpad Bandung tersebut.

Berangkat dari kondisi demikian, Habudi pun menggeluti banyak bidang. Mulai dari bermain sulap, kecapi, tukang foto, hingga menjadi tukang janur. Semua itu tidak lain untuk mencari uang, karena sang kakak hanya membayarinya SPP. Se- hingga untuk biaya berbagai kegiatan yang diikuti semasa kuliah, sungkan baginya meminta, bahkan ia merasa tidak ada kemungkinan diberi.

Habudi terbilang berhasil membiayai dirinya sendiri. Dengan modal sendiri ia bisa beraktivitas di banyak tempat. Ia aktif di Perkumpulan Mahasiswa Bandung, Senat Mahasiswa, hingga Wanadri. Ter-

masuk kegemarannya berolah raga tak sepenuhnya di-

tinggalkan. Seperti renang, badminton,

pingpong, dan terkadang se- pak bola, ke-

(15)

ipkan dengan Habibie oleh para koleganya. Terle- bih saat ia dipercaya membantu memainkan piano pada acara Dharma Wanita, tempat ia pertama kali berkenalan dengan Ainun Habibie, istrinya Habibie.

“Makin ke sini, terutama orang-orang asing itu yah, anggap saya saudaranya pak Habibie, saya juga ket- awa,” kata Habudi yang cukup menguasai beberapa bahasa asing hasil belajar sendiri.

Habudi yang memang suka bercanda, lalu jadi sering bergaya mirip Habibie. Seperti ketika ia menjadi salah satu pengisi acara pernikahan kenalannya. Ia pun kemudian ia dikontak oleh Artur Hakim dan Harry An- tah untuk mengikuti acara mirip Habibie di salah satu stasiun televisi nasional. “Saya bilang, jangan. Saya takut, pak Habibie orang yang kharismatik dan hebat.” Namun Harry Antah bersikukuh meyakinkan.

Sebelum memulai debutnya di dunia pertelevi- sian, Habudi meminta izin langsung kepada Habi- bie. Dengan mengirim surat, dan kemudian ber- temu langsung orang yang diduplikatinya. Ia lalu mendapat “restu” dari Habibie.

Setelah 20 tahun mengabdi di IPTN, pada 2002 ia berinisiatif mengajukan pensiun dini, meski awal- nya sempat ditolak oleh atasannya. Habudi ingin total menggeluti dunia entertainment. Sebuah bi- dang yang sudah mendarah daging, dan bermodal semangat hidup mandiri yang telah tertanam sejak lama. Ketika itu umurnya telah genap 52 tahun.

Jadilah Habudi terkenal sebagai duplikat Presiden RI ke-3, dalam aneka program acara dan di berbagai stasiun televisi. “Alhamdulillah ya, memang orang menjadi terkenal kan sulit ya, tapi karena saya dengan kharisma dan keterkenalan Habibie, jadi saya cepat, dan kebetulan momennya di Republik Mimpi itu booming di seluruh Indonesia,” ujar Habudi.

Namun di balik ketenarannya yang amat mu- dah itu, Habudi menyadari adanya tantangan yang amat berat. Yaitu tanggung jawab terhadap sosok yang diperankannya. “Makanya kalau memerankan pak Habibie, orangnya kan saleh dan jujur serta bagus kinerja dan kesetiaannya, maaf ini saya bi- cara terus terang, kalau saya dulu macam-macam di IPTN, saya ada misalnya gagal atau korupsi, ba- rangkali saya akan dikomplain sama teman-teman,”

ungkap lelaki yang pernah menolak tawaran bonus 10 persen sewaktu menangani pajak perusahaan.

Kebersamaan bersama Keluarga

Saat ini Habudi boleh dibilang tidak lagi muncul di televisi. Ia dianjurkan dokter untuk meminimal- isasi aktivitas dikarenakan penyakit yang diderita, termasuk faktor usia serta turut membantu mengu-

rus mertua. Hal paling utama saat ini bagi Habudi adalah berusaha lebih dekat dengan istri dan anak semata wayangnya.

Untuk itu, ia lebih banyak beraktivitas di sekitar rumah. Seperti mengikuti pengajian dan tadarus di Masjid Darussalam di dekat rumah. Tetapi bila ada permintaan, Habudi yang pernah mengikuti kursus MC, masih tetap berangkat untuk memainkan alat musik dan menjadi MC bersama koleganya yang dinaungi sebuah wedding organizer.

“Apalagi saya sudah merasa injury time ya, saya sudah 62, orientasi saya ke sana. Saya sudah ke- nyang dengan segala kehidupan dunia,” kata ayah Avivah Salehah yang sekarang sering pergi sendiri membeli alat masak ke pasar, lalu memasak dan menyajikan makanan bagi keluarganya.

Orientasi ukhrawi pada diri Habudi tidak tiba- tiba saja datang di masa tuanya, tetapi sejak kecil sudah mulai ia tanamkan. “Pada saat saya SMA itu main band, dan kecenderungan anak band itu kan tahu sendiri,” ujar Habudi.

Contoh lain yang menarik adalah perjumpaan Habudi dengan sang istri. Berbeda dengan kisah cinta Habibie & Ainun yang sudah difi lmkan, Habudi dan Ratih menikah setelah dijodohkan seorang ustad.

Meski begitu tetap tidak kalah berkesan. Habudi saat itu berusia 42 tahun, sedangkan Ratih berumur 28 tahun. Mereka terpaut 14 tahun. Ia yang merasa su- dah tua dan siap ditolak menjadi terperanjat, karena pinangannya segera diterima berdasarkan mimpi Ratih tentang pernikahan mereka sendiri. Penantian- nya setelah berkali-kali gagal menikah, dan permo- honannya dengan rajin saum Senin-Kamis agar diberi istri salehah, terjawab sudah.

Oleh sebab itu, Habudi meyakini kalau basic dan aplikasi agama harus benar-benar ia tanamkan pada anaknya. Sedari dini ia bersepakat dengan istrinya untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang berorientasi agama. Hal serupa ia pesankan pula kepada para generasi muda sekarang, dengan bergaya Habibie:

“Aa.. iya, ya.. tentunya saya sebagai mantan presiden daripada Republik Mimpi, saya advices kepada mereka, anak-anak muda ya, mereka harus mempunyai suatu jiwa atau spirit untuk berjuang menghadapi hidup ini. Berjuang untuk di dalam kehidupannya, yang nanti berorientasi kepada ukhrawi ya, kepada akhirat. Kita harus menjadi orang pintar dan cerdas, tapi kita juga harus mem- punyai sifat-sifat yang diperintahkan oleh agama, jadi orang yang baik dan jujur. Itu penting sekali.”

(Isa Hakari, koresponden lepas)

(16)

kabarcabangjakarta

MEMBERIKAN manfaat yang banyak dapat berdampak luas kepada kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Itulah misi yang diusung Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid Jakarta dan CIMB Niaga Syariah dalam menjalankan program sosial MCK Manfaat, yakni untuk menciptakan budaya hidup bersih dan sehat.

opyan Supriyadi, perwakilan DPU Daarut Tauhiid Jakarta menjelaskan, air bersih adalah faktor strategis dalam kehidu- pan manusia. Tanpa air, manusia akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Ironisnya, banyak masyarakat mera- sakan kesulitan mendapatkan akses air bersih karena sumber daya yang terba- tas. Padahal air bersih yang terkait sani-

TINGKATKAN KESADARAN PENTINGNYA AIR BERSIH

MCK MANFAAT

(17)

Melihat realitas itu, DPU Daarut Tauhiid Jakarta mengadakan program kerja sama MCK Manfaat berupa penyediaan MCK lengkap dengan tempat wudhu atau tempat mencuci dan penyediaan instalasi air bersih. Selain itu, untuk memaksimalkan proses edukasi kepada masyarakat, kami juga memberikan penyuluhan penƟ ngnya air bersih dan sanitas serta simulasi personal hygiene,“

tasi dan perilaku kebersihan, jika tidak optimal akan berdampak kepada 88 persen kematian anak akibat diare,“ kata Sopyan.

Apalagi jika ditinjau dari program Millenium Development Goals (MDGs) yang menargetkan pada 2015, sebanyak 69 persen penduduk Indo- nesia memiliki akses air bersih yang layak, dan 72,5 persen memperoleh layanan sanitasi yang mema- dai. Kenyataannya, saat ini hanya 18% penduduk memiliki akses air bersih yang layak, dan 45 persen memperoleh layanan sanitasi memadai.

“Melihat realitas itu, DPU Daarut Tauhiid Jakarta mengadakan program kerja sama MCK Manfaat berupa penyediaan MCK lengkap dengan tem- pat wudhu atau tempat mencuci dan penyediaan instalasi air bersih. Selain itu, untuk memaksimal- kan proses edukasi kepada masyarakat, kami juga memberikan penyuluhan pentingnya air bersih dan sanitas serta simulasi personal hygiene,“ lanjutnya.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Pulo, Ci- seeng, Bogor, Sabtu (10/1). Lokasinya dekat dengan Jalan Raya Parung. Peserta mencapai 80 orang warga, termasuk dari tokoh masyarakat. Umumnya, warga bekerja di bidang perikanan, pertanian, buruh den- gan penghasilan rata-rata Rp30.000,- per hari.

Dapat dikatakan seluruh rumah tangga di kam- pung tersebut tidak memiliki sarana mandi cuci kakus (MCK), termasuk masjid dan berbagai fasilitas umum lainnya. Oleh karenanya, pemberian layan- an air bersih dan sanitasi diharapkan mengurangi risiko munculnya wabah penyakit karena rendahn- ya kebersihan/sanitasi perorangan dan lingkungan.

Dalam kesempatan itu, Otit, Corporate Secre- tary CIMB Niaga Syariah, menyambut baik antusi- asme warga atas program MCK Manfaat. Ia meng- harapkan program ini dapat bermanfaat.

“Semoga program MCK Manfaat memberikan manfaat yang luas kepada warga, sehingga akses air bersih tidak lagi terbatas.“ ujarnya.

Perlu diketahui, progam MCK Manfaat ini satu paket dengan instalasi air bersih, yang terdiri atas dua unit toilet beserta kloset dan bak mandi, satu tempat wudlu dengan tiga kran air (bisa dimanfaat- kan sebagai tempat mencuci), dan instalasi air ber- sih lengkap dengan tandonnya. (Inggar Saputra)

(18)

galeri

Batam: Penyerahan bantuan kepada Yulita, ibnu sabil yang berkunjung ke kantor DPU DT Batam, Sabtu (24/1).

Bandung: Workshop Pemberdayaan Nasional di aula Gedung Pemberdayaan Ummat Daarut Tauhiid, diikuti perwakilan dari DPU DT Pusat & Cabang, Selasa-Rabu (13-14/1).

Bogor: Tabligh akbar Aa Gym di Masjid Raya Bogor, dihadiri 2.000 jamaah, Rabu (4/2).

Priangan Timur: Tebar 100 Kencleng Infak di Ramayana Kota Garut, Jumat (23/1).

Priangan Timur: Leade penerima Bea SMA-SMK di Jaminangklak, Ciamis, 25/1).

Semarang:Pemberian bantuan alat difable care kepada Jumini, warga Kampung Tambak Mulyo, Tanjung Mas, Semarang Utara,

Selasa (3/2).

Bandung: Bantuan logistik korban tanah longsor di Desa Sukamahi,

Cikundul, Cianjur, Rabu (4/2).

Batam: MTMQ Safari di Majelis Taklim Permata Rabayu, Tiban 3, Ahad (25/1).

Batam: DPU DT Batam Goes to School di SMKN 5, Jumat (6/2).

Palembang :Mabit bersa anggota Polri Ogan Ilir di K Jumat (30/1).

(19)

galeri

Leadership Camp bagi A-SMK KU Priangan Timur Ciamis, Sabtu-Ahad (24-

Yogyakarta: Pembangunan kamar mandi dan sarana wudhu di Masjid Sabilis, Kulon Progo, bekerja sama dengan Wardah Cosmetic, Senin (5/1).

Yogyakarta: Bakti sosial & pengobatan gratis di Dusun Puser, Kulon Progo, Sabtu (17/1).

Semarang: Santunan untuk anak- anak yatim piatu, bekerja sama dengan Fhatimah Zahra Umroh & Haji, Selasa (27/1).

Jakarta: Penyerahan donasi bagi korban longsong

Banjarnegara dari KB-TK Lentera Insani, Kelapa Dua,

Depok, Jumat (16/1)

Palembang: DPU DT bekerja sama dengan BTPN Syariah dalam program Kencleng-Ku,

Rabu (21/1).

t bersama 85 orang Ilir di Kampung Tauhiid,

Lampung: Survei dan rencana pembangunan sekolah Azkia Kids DPU DT di Natar, Jumat (23/1).

Lampung: Tebar paket chicken bagi anak-anak Rumah Asuh Daarul Ihyaa DPU DT, Jumat (23/1).

Jakarta: Pelatihan menjahit bagi ibu- ibu rumah tangga binaan BLK DPU DT Jakarta, Sabtu (24/1).

(20)

jejakprogram

F

ariel, bayi berumur 10 bulan ini ter- baring lemah. Tak ada keceriaan dan senyum di bibirnya. Fariel hanya bisa menangis, merintih, dan menahan rasa sakit yang dialaminya. Saat ini, bayi yang bernama lengkap Alfariel Zikri Azhar meng- alami penyakit yang disebut Caroli Disease (pembengkakan organ-organ pencernaan) dan Sirosis Hati (pembengkakan & pengerasan hati).

Ayah Fariel hanyalah seorang sopir ang- kutan sayuran di Pasar Induk Kramat Jati, Ja- karta. Gaji yang didapatnya sekadar meme- nuhi kebutuhan sehari-hari. Keluarga Fariel saat ini tinggal di rumah kontrakan yang ter- letak di RT.003/02 No.63 Condet, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Selama dua pekan Fariel dirawat di RSCM.

Dokter menyarankan agar Fariel segera diop- erasi yang menguras biaya sebesar Rp.950 ju- ta-Rp.1 miliar. Setelah mengonfi rmasi ke BPJS, asuransi kesehatan plat merah tersebut hanya bisa mengakomodir biaya operasi maksimal 25 persennya. Ketika itu, Fariel mendapatkan pelayanan berupa upaya peningkatan berat badan sebagai syarat naik ke meja operasi.

Saat ini, Fariel dibawa pulang oleh orang- tuanya dikarenakan tidak ada perkembangan yang signifi kan. Menurut informasi dari orang- tuanya, kondisi Fariel semakin melemah.

Untuk itu, kepedulian dari para donatur/

masyarakat sangat diharapkan. Bantuan dapat disalurkan melalui rekening CIMB Niaga 5200 100 46 9000 atas nama DPU DT Jakarta atau telepon 021 999 66 498/0813 8251 5592 (atas nama Bagus). (Inggar Saputra)

Mari, Pererat Kepedulian

untuk Fariel!

(21)

v

D

ompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhi- id kembali mendistribusikan bantuan un- tuk warga Gaza yang masih diblokade Isra- el. Kali ini, pihak DPU Daarut Tauhiid tampil beda dalam melakukan distribusinya. Yaitu mendistri- busikan seragam musim dingin bagi anak-anak Gaza. 

Proses distribusi dimulai pada Kamis (22/1). Un- tuk hari pertama, proses distribusi ke wilayah Bani Suhaela, Gaza Selatan. Jumlah anak yang mendapat bantuan sebanyak 53 orang. 

Tampil Beda, DPU DT

Distribusikan Bantuan ke Palestina

DPU Daarut Tauhiid tidak mendatangi sekolah mereka. Termasuk juga tidak mengumpulkan mereka di satu tempat dan membagikan seragam musim din- gin satu persatu. Cara yang dilakukan adalah mem- bawa anak-anak tersebut ke sebuah toko di Pasar Bani Suhaela, setelah mereka pulang sekolah. Toko itu khusus menjual pakaian musim dingin dan seragam musim dingin bagi anak-anak. Mereka lalu dipersi- lakan untuk memilih dan mengukur seragam yang disukai, cocok dan sesuai dengan ukuran.

“Ya, anak-anak ditemani oleh ibu atau bapak mereka,” ujar Marwan, pemuda Gaza yang ditunjuk sebagai relawan DPU Daarut Tauhiid di Gaza.

Anak-anak terlihat semringah dan sangat senang diajak ke pasar. Mereka masuk ke toko dan memilih pakaian seragam yang disukainya. “Jarang sekali mer- eka seperti ini dan sebagain besar dari anak-anak Gaza sangat sedikit yang mampu membeli pakaian.

Apalagi diajak ke pasar dan dipersilakan untuk me- milih pakaiannya sendiri,” lanjut Marwan. 

Selain seragam, ada juga beberapa anak memi- lih sepatu, karena sepatunya sudah rusak dan usang.

“Anak-anak yang dibantu ini berasal dari keluarga fa- kir, begitu juga distribusinya kami koordinasi dengan LSM lokal di wilayah Bani Suhael, Gaza Selatan,” tutur Marwan. (Abdillah Onim, koresponden lepas)

(22)

Yuni Susanti Karyawati di Bandung Oleh:

D

ulu, saya juga berpandangan sama mengenai kebahagiaan. Tetapi, ada titik balik ketika saya berpikir bahagia seperti itu hanyalah fana. Saya mengenal seseorang yang sudah saya anggap seperti kakak sendiri. Ia sudah berkeluarga. Beliau sering menyambangi toko tempat saya bekerja untuk mengambil infak atau sedekah dari teman kerja saya, yang tidak lain adalah saudaranya.

Saya memerhatikannya selama beberapa bulan. Ada rasa penasaran ketika ia membacakan doa serah terima in- fak yang dititipkan kepadanya. Saya pun memberanikan diri bertanya, ”Teh itu uang apa? Mau diberikan ke mana?” ujar saya lirih.

Beliau tersenyum dan menjelaskan, “Teteh menjadi su- karelawan di yayasan tempat teteh mengajar. Yayasan ini terdiri dari berbagai bidang. Ada pendidikan, kesehatan, dan sosial. Nah, tiap bulan teteh menerima berbagai macam donasi dan titipan infak, sedekah, maupun wakaf dari para donatur. Ada yang via transfer, atau teteh jemput seperti ini.

Uang yang dititipkan oleh donatur kemudian disalurkan ke- pada yang membutuhkan,” jelasnya.

Saya mulai tertarik. Saya kembali bertanya, “Mahal ya teh donasinya?” Beliau menjawab sambil tersenyum, ”Tidak kok neng, boleh semampunya. Bisa lima ribu rupiah atau lebih tiap bulannya. Jadi, sesuai kemampuan kita saja,” ujarnya.

“Wah, kalau begitu saya juga mau teh,” kata saya penuh semangat. “Ternyata beramal itu tidak perlu mahal ya? Yang

penting ikhlas kan teh?” ujar saya antusias.

Saya mulai berpikir. Ketika membeli baju, ma- kanan, atau jalan-jalan saya menghabiskan ba- nyak uang. Jumlah yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Mulai dari puluhan bahkan ratusan ribu rupiah tidak sayang untuk dihabiskan. Astag-

fi rullahaladzim. Saya merasa ditegur Allah de- ngan hadirnya teteh yang rutin mengambil infak dan sedekah tersebut.

Semenjak itu, saya bersungguh-sung- guh untuk berbagi. Bersedekah dengan ikhlas hanya mengharapkan rida Allah SWT. Saya pun

BAHAGIA ITU

BERBAGI

BAHAGIA memiliki banyak makna dan penjabaran.

Tergantung dari sudut mana seseorang memandangnya.

Sebagian orang mendefi nisikan bahagia dengan banyaknya harta, tingginya jabatan, atau memiliki keluarga sehat dan lucu.

Hal tersebut benar.

Namun, sejatinya itu semua adalah kebahagiaan duniawi.

penasahabat

bertanya, ”Teh itu uang ap saya lirih.

Beliau tersenyum dan karelawan di yayasan tem terdiri dari berbagai bida dan sosial. Nah, tiap bulan t donasi dan titipan infak, se donatur. Ada yang via trans Uang yang dititipkan oleh pada yang membutuhkan,”

Saya mulai tertarik. Say donasinya?” Beliau menjaw neng, boleh semampunya tiap bulannya. Jadi, sesuai

“Wah, kalau begitu say semangat. “Ternyata beram

penting ikhlas kan Saya mulai b kanan, atau jal nyak uang. Jum sedikit. Mulai d rupiah tidak s

fi rullahaladzim ngan hadirn infak dan se Semenj guh untuk ber hanya mengharap

fi

bahagia dengan banyaknya harta, tingginya jabatan, atau memiliki keluarga sehat dan lucu.

Hal tersebut benar.

Namun, sejatinya

itu semua adalah

kebahagiaan duniawi.

(23)

Saya percaya di akhirat kelak, saya Ɵ dak bisa lagi beramal.

Yang ada hanya perhitungan dari amal-amal saya. Oleh karenanya, saya berusaha memberikan terbaik kepada Allah dengan bersedekah. Apalagi, sedekah ternyata membuka pintu- pintu rezeki yang lain. Tidak terduga

dan Ɵ dak disangka-sangka.

berusaha istiqamah bersedekah, termasuk me- nyedekahkan keluarga saya. Walau nilainya be- lum terlalu besar, namun niat dan keistiqamah- annya selalu saya tekadkan.

Itulah saat saya merasa bahagia dan tenang.

Entah, ada sesuatu yang berbeda ketika selesai membaca doa serah terima infak atau sedekah.

Saya merasa bahagia. Tidak jarang, buliran kristal bening membasahi kedua mata ini. Ada ketedu- han yang membasuh saat jiwa ini merasa hampa.

Ya Allah, apakah ini sejatinya rasa bahagia? Semoga Allah selalu menuntun saya untuk terus istiqamah dalam berbagi.

Hikmah lainnya, saya menjadi tertarik untuk menggali ilmu keagamaan. Saya beberapa kali mengikuti kajian keislaman, walau terkadang sulit membagi waktu antara bekerja dan menimba ilmu, namun saya tidak patah arang untuk terus belajar.

Mengikuti kajian keislaman, dan rutin membaca al- Quran serta maknanya membuat saya senantiasa merasa dekat dengan Allah SWT.

Subhanallah. Saya semakin merasa lebih “hi- dup” semenjak rutin bersedekah. Alhamdulilah, karena saat ini saya masih di-

berikan kesempatan be-

ramal dengan ringan. Saya percaya di akhirat kelak, saya tidak bisa lagi beramal. Yang ada hanya perhi- tungan dari amal-amal saya. Oleh karenanya, saya berusaha memberikan terbaik kepada Allah de- ngan bersedekah. Apalagi, sedekah ternyata mem- buka pintu-pintu rezeki yang lain. Tidak terduga dan tidak disangka-sangka.

Ada kisah menarik yang membuat saya semakin istiqamah bersedekah. Pada suatu hari saya sakit.

Begitu pula teman-teman kerja di toko, juga terke- na sakit yang sama. Satu hari sudah saya meng- alami batuk, pilek, dan fl u berat. Tiba-tiba teteh yang biasa ke toko datang, dan seperti biasa saya menyerahkan sebagian harta untuk disedekahkan.

Saat itu saya bersungguh-sungguh berdoa memin- ta kesembuhan dari Allah SWT.

Amazing! Esoknya saya sembuh tanpa obat.

Tentu saja, syariatnya saya makan dan istirahat yang cukup. Namun, teman-teman saya, hingga seming- gu baru sembuh dari sakitnya. Subhanallah. Saya semakin kagum dengan Mahabesarnya Allah. Hal ini membuat saya semakin istiqamah bersedekah.

Insya Allah, sedekah tidaklah mengu- rangi harta, tapi

m e n a m b a h t a b u n g -

an kita u n t u k bekal di akhirat.

embaca doa serah terima infak atau sedekah.

ya merasa bahagia. Tidak jarang, buliran kristal ening membasahi kedua mata ini. Ada ketedu- an yang membasuh saat jiwa ini merasa hampa.

Allah, apakah ini sejatinya rasa bahagia? Semoga lah selalu menuntun saya untuk terus istiqamah alam berbagi.

Hikmah lainnya, saya menjadi tertarik untuk enggali ilmu keagamaan. Saya beberapa kali engikuti kajian keislaman, walau terkadang sulit embagi waktu antara bekerja dan menimba ilmu, amun saya tidak patah arang untuk terus belajar.

engikuti kajian keislaman, dan rutin membaca al- uran serta maknanya membuat saya senantiasa

erasa dekat dengan Allah SWT.

Subhanallah. Saya semakin merasa lebih “hi- up” semenjak rutin bersedekah. Alhamdulilah,

rena saat ini saya masih di- erikan kesempatan be-

semakin kagum dengan Mahabesarnya Allah. Hal ini membuat saya semakin istiqamah bersedekah.

Insya Allah, sedekah tidaklah mengu- rangi harta, tapi

m e n a m b a h t a b u n g - an kita u n t u k bekal di akhirat.

(24)

pihak yang berakad dengan mempelai perempuan seorang muslimah atau ahlul kitab, sedangkan mempelai laki-laki adalah seorang muslim, bukan non muslim.

Teh Zella yang baik, Insya Allah yang teteh lakukan tidak bertentangan dengan syariat. Semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, aamiin.

Mohon maaf saya ingin curhat dengan Teh Ninih sekaligus ingin meminta solusi atas perma- salahan yang sedang saya hadapi. Saya Kartika usia 29 tahun. Saya sudah berumah tangga sela- ma 8 tahun dan sudah dianugerahi 3 orang anak

(7 tahun, 4 tahun, dan 1,5 tahun).

Suami saya bekerja seba- gai asesor yang meng-

acc suatu perusahaan layak/tidak mengikuti

tender. Hanya saja gratifi kasi yang diberikan perusahaan terse- but yang membuat saya tidak kuat.

Ketika anak saya baru 1 tahun, suami ketahuan sedang bersama dengan prempuan di sebuah diskotek. Ketika saya istiharah, bukannya cerai tapi Allah malah memberikan saya anak ke-2. Setelah itu tidak terdengar kabar lagi suami dengan perempuan lain. Tapi begitu anak ke-2 saya berusia 1,5 tahun, suami lagi- lagi ketahuan selingkuh dengan 2 perempuan sekaligus dan chatting dengan mengguna- kan kata-kata yang berbau seksual. Saya pun meminta cerai disertai istikharah, dan lagi-lagi bukan perceraian yang saya dapatkan, malah saya hamil anak ke-3.

TEH Ninih, status saya janda dan calon suami saya duda. Kita sepakat melaksanakan ijab kabul, na- mun saya masih di luar negeri sedangkan suami di Indonesia. Kedua orang tua masing-masing sudah merestui, malah mereka ingin kita melaksanakan pernikahan secepatnya. Apakah sah atau tidak melangsungkan ijab kabul sedangkan mempelai perempuan masih di luar negeri?

Zella Zaskiya

Teh Zella saudariku, syariat Islam telah mengatur akad pernikahan harus memenuhi empat syarat, yaitu:

1. Ijab qabul dilangsungkan dalam satu majelis.

Majelis tempat diucapkannya ijab adalah juga majelis tempat diucapkan qabul. Maje- lis disini bukan hanya bermakna tempat, namun bermakna satu kegiatan. Hal ini dapat terjadi jika kedua pihak yang melakukan akad sama-sama hadir dalam satu majelis.

Namun demikian, jika salah satu pihak berada di suatu negeri, sementara pada saat yang sama pihak lain di negeri lainnya, kemudian pasangan ini mengucapakan ijab qabul melalui alat elektronik, misalnya ponsel atau internet disertai dengan dua orang saksi bahwa yang mengucapkan adalah si pasangan pengantin, maka hal ini sah dalam pandangan syariat.

2. Hendaklah kedua belah pihak berakad men- dengarkan perkataan satu sama lain dan sekali- gus memahaminya.

3. Hendaklah ucapan qabul tidak bertolak bela- kang dengan ucapan ijab, baik secara keseluru- han atau sebagian.

4. Syariat membolehkan pernikahan di antara kedua

Ninih Muthmainnah Ustazah Daarut Tauhiid Oleh:

Suami Tak Jera Berselingkuh

curhatmuslimah

Konsultasi: SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357.

(25)

Ketika anak ke-3 berusia 1,5 tahun, kembali saya mengalami cobaan terberat. Lagi-lagi suami selingkuh. Kemudian saya mulai rutinkan saalat ta- hajud dan istikharah. Namun bukan jawaban yang saya dapatkan, tapi setiap hari malah terbongkar satu persatu aib suami. Sejak 2010, suami sudah mendapatkan gratifi kasi mulai dari minum-minum ditemani perempuan di diskotek, pijat plus-plus, karaoke ditemani perempuan bugil sampai-sampai tidur dengan beberapa pelacur dan menjalin hu- bungan dengan beberapa perempuan.

Yang lebih menyakitkan lagi, suami saya yang membiayai itu semua untuk mentraktir teman-temannya, sehingga kami memiliki utang yang sangat besar. Saya ingin meminta solusi dari Teh Ninih, bagaimana saya seharusnya menghadapi semua ini? Saya sudah tidak kuat lagi. Ujian ini terlalu berat bagi saya. suami tidak ingin menceraikan saya, alasannya demi anak- anak. Tetapi tidak ada efek jera dari suami saya untuk terus mengulangi perbuatan yang sama.

Jika saya tetap ingin bercerai, suami mengancam saya dengan berbagai ancaman yang berat.

Kartika Sari

Teh Kartika yang baik, semoga Allah SWT me- nguatkan keimanan teteh dan memberikan jalan yang terbaik untuk teteh dan keluarga. Ujian setiap manusia berbeda tergantung seberapa kuat kita, Allah Mahatahu akan hal itu. Taqarub kepada Allah yang Teh Kartika rutinkan sudah benar, karena hal itulah Allah SWT menyingkap sesuatu yang awalnya tidak terlihat. Taqarub ini senantiasa kita lakukan walau dalam kondisi yang sudah nyaman sekali pun. Ini salah satu bentuk mengikatkan diri kita kepada Allah.

Teh Kartika yang baik, ketika Allah SWT mem- berikan hadiah anak dari setiap istikharah, insya Allah di sana ada rencana baik untuk teteh dan keluarga, juga memberikan kesempatan pada suami agar kembali ke jalan yang benar.

Teh Kartika yang baik, sebuah permasalahan itu diawali oleh sebab dan diakhiri oleh akibat.

Mungkin teteh akan memulai dari penyebab mengapa suami bisa berani berbuat seperti itu. Insya Allah teteh mengenal baik dari sisi personal suami teteh seperti apa. Misalnya kedekatan kepada Allah SWT sejauh mana?

Sejauh mana keterikatan terhadap

hukum hukum Allah? Bagaimana kepribadian suami teteh, bahkan hingga pandangan dan tujuan hidupnya untuk apa? Dari sini teteh akan menge- tahui sisi baik dan buruknya suami, sehingga teteh bisa melejitkan sisi baiknya dan memperbaiki sisi buruknya. Itu salah satu tugas seorang istri.

Kemudian setelah teteh menyelami karakter suami teteh, hal selanjutnya adalah lakukan intros- peksi diri. Yakni dari sisi peran teteh, sebagai seorang istri sudahkah teteh menjalankannya dengan baik?

Sudahkah teteh menjadi pelabuhan suami dalam kondisi ringan dan sulit? Sudahkah komunikasi teteh berjalan dengan baik? Sudahkah kondisi rumah teteh upayakan kondusif dari sisi kedekatan personal juga kedekatan dengan Allah? Apakah teteh senantiasa bersyukur dengan apa yang ada dan apa yang dibawa oleh suami? Lalu teteh juga lihat dari sisi pengaruh lingkungan kerjanya, kondusif atau malah menjerumuskan dia kepada hal-hal yang membuat- nya terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan.

Ketika teteh sudah memahami dan mendalami hal hal ini, maka permasalahan yang teteh hadapi insya Allah akan menemukan akar permasalahannya. Di sanalah teteh akan memperbaikinya jika bisa diperbaiki, atau membuangnya dan diganti dengan yang lebih baik. Hal paling penting adalah komunikasi yang baik antara teteh dan suami, agar perbaikan atau penyelesai- an bisa tertuntaskan hingga ke akarnya.

Jika hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah teteh bisa mengambil juru bicara antara teteh dan suami.

Apakah itu orangtua atau yang dituakan agar bisa menjadi jembatan untuk menyelesaikan perma- salahan di antara teteh dan suami. Namun jika tidak bisa diperbaiki, maka Allah menghalalkan

perceraian. Semoga Allah SWT mem- berikan jalan

terbaik bagi teteh dan

keluarga.

Referensi

Dokumen terkait

tinggi, memiliki pengetahuan, kesukaan dan keinginan untuk membeli produk tersebut, jadi pengaruh audiens siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah 27 Jakarta terhadap iklan Oreo Soft

Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah me- reka mengucapkan perkataan yang benar.” Sebaliknya, kita se- bagai orangtua harus berusaha semaksimal

Kami dari DPU Daarut Tauhiid mengajak kepada kaum muslim yang memiliki kelebihan harta dari Allah, dan bisa menunaikan kurban, mari bersama- sama menunaikannya.. Meskipun

Hal ini disebabkan karena apabila guru dapat menerapkan strategi everyone is a teacher here secara tepat dan kreatif, hal ini akan membantu keberhasilan dalam

yang menjadi tinggi hati karenanya.. J ika Ramadan diibaratkan perhiasan, dan per- hiasan tersebut memiliki kilau yang menakjub- kan, maka ramailah orang-orang menginginkan- nya.

Jadi yang dimaksud penulis dengan judul tersebut adalah penyelesaian dengan mengklasifikasikan data penelitian secara akurat, efisien dan melaporkan hasil yang diteliti

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh metode tamyiz terhadap memori dalam menghafal Alquran pada santri Pondok Pesantren

Persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah topik pembahasan mengenai kumulasi gugatan dan perbedaan dengan