• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peningkatan kebutuhan manusia akan peralatan pendukung maupun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peningkatan kebutuhan manusia akan peralatan pendukung maupun"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Peningkatan kebutuhan manusia akan peralatan pendukung maupun kebutuhan primer manusia menciptakan perkembangan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan manusia secara pesat. Perkembangan teknologi tersebut bertujuan untuk mempermudah aktivitas manusia dalam hal transportasi, komunikasi, akomodasi, memproduksi barang maupun jasa, dan sebagainya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, maka produsen yang menyediakan kebutuhan manusia tesebut dituntut untuk menghasilkan produk yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan kualitas sesuai keinginan konsumen. Di satu sisi, produsen harus menjaga ketersediaan produk mereka di pasar jika ingin kompetitif dengan para kompetitor tanpa mengesampingkan kualitas produk mereka dan memproduksi seefektif dan seefisien mungkin. Hal ini dlakukan oleh para produsen untuk menekan production cost sementara margin penjualan harus ditingkatkan untuk mendapatkan profit yang besar. Oleh karena itu para produsen sebisa mungkin menghindari defect yang dapat memperbesar production cost dan dapat mengurangi profit. Rework

(2)

maupun repair selain menyita waktu, tenaga kerja juga menambah biaya, serta secara psikologis konsumen dirugikan. Salah satu tool atau alat manajemen untuk mengurangi defect, lost production, cost production, dan untuk meningkatkan standar kinerja organisasi adalah Six Sigma. PT. Alkindo Mitraraya (AMR) yang beroperasi di Jl. Gatot Subroto km. 8,5 Tangerang adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kimia industri khususnya produksi resin. Hasil produksi PT. Alkindo Mitraraya mensuplai kebutuhan pabrik cat baik di dalam maupun di luar negeri. Persaingan di industri cat sangat kompetitif sehingga kualitas bahan baku harus diperhatikan. Resin sebagai bahan baku utama resin mengalami peningkatan kebutuhan dan kualitas seiring dengan kemajuan teknologi

surface coating. Oleh karena itu abnormalitas produk dihindari untuk menjamin kepuasan pelanggan. Selain melakukan inovasi secara terus menerus untuk mencapai market leader kategori surface coating, maka PT. AMR melakukan program Total Quality Manajemen (TQM) sebelum melakukan program Six Sigma lebih lanjut. Dengan program tersebut diharapkan bisa mengurangi abnormalitas produk yang sering terjadi.

2. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang terjadi di PT. AMR yang telah disebutkan diatas maka dapat dirumuskan bahwa untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menekan biaya produksi, perbaikan mutu produk dengan

(3)

kualitas produk-produk dari Indonesia cukup baik diterima di pasar Asia tetapi untuk pasar Eropa sangat sulit karena standar mutu yang diterapkan oleh Uni Eropa sangat tinggi. Hal tersebut juga dialami oleh PT. AMR. Maka sangatlah penting untuk mengetahui seberapa sigmakah industri-industri di Indonesia. Peningkatan kualitas harus ditentukan melalui topik program dengan membuat perencanaan program peningkatan kualitas dengan mengikuti prinsip-prinsip dan konsep “RHUMBA” planning berikut:

Realistic Program peningkatan kualitas harus bersifat

realistis, sesuai dengan kenyatan yang ada, bukan bersifat impian atau angan-angan.

Humanistic Program peningkatan kualitas harus

mempertimbangkan semangat, perasaan, dan dampak terhadap orang-orang yang terlibat dalam program itu.

Understandable Program peningkatan kualitas harus dapat dipahami

oleh seluruh anggota tim peningkatan kulaitas dan manajer yang akan bertanggung jawab terhadap keberhasilan program itu.

Measureable Program peningkatan kualitas harus dapat diukur

(4)

mengevaluasi keberhasilan, peninjauan-ulang, dan tindakan perbaikan di waktu mendatang.

Behavioral Program peningkatan kualitas harus dapat dipecah

dan dideskripsikan sampai pada rencana tindakan dengan menggunakan formulir 5W-2H.

Achievable Program peningkatan kualitas harus mampu

mancapai target yang ditetapkan. Penetapan target harus bersifat relistis namun melalui suatu semangat kerja yang menantang (challenging spirit).

Proses perencanaan program peningkatan kualitas dilakukan secara bersama sama oleh semua anggota tim peningkatan kualitas dan manajer yang terkait dengan program tersebut. Selanjutnya merumuskan tujuan kualitas yang menjadi bagian sangat penting dalam program peningkatan kualitas dengan prinsip “SMART” Objectives, sebagai berikut:

Spesific Tujuan program peningkatan kualitas harus bersifat

spesifik yang dinyatakan secara tegas.

Measureble Tujuan program peningkatan kualitas harus dapat

diukur menggunakan indicator pengukuran yang tepat guna mengevaluasi keberhasilan, peninjauan-ulang, dan tindakan perbaikan di waktu mendatang.

(5)

Achievable Tujuan program peningkatan kualitas harus dapat dicapai melalui usaha-usaha dalam program-program peningkatan kinerja yang menantang.

Result-oriented tujuan program peningkatan kualitas harus berfokus

pada hasil-hasil berupa pencapaian target-target kinerja yang ditetapkan.

Time-bound Program peningkatan kualitas harus menentukan

batas waktu pencapaian tujuan strategis yang harus dicapai tepat waktu.

Perumusan tujuan kualitas menjadi proses awal dalam peningkatan kualitas objektivitas yang jelas dan terukur akan mempermudah para anggota tim sehingga pencapaian target dapat tepat waktu. Dari uraian tersebut terdapat pertanyaan yang muncul dan akan dicari jawabannya dalam penelitian ini, antara lain:

1. Faktor apa yang mempengaruhi kualitas produk jadi di PT. Alkindo Mitraraya?

2. Apakah kinerja operasional memenuhi world class performance? 3. Variabel apa yang mempengaruhi peningkatan mutu untuk menekan

kegagalan produk di PT. Alkindo Mitraraya?

Atas dasar dari permasalahan diatas, penulis melakukan penelitian Tugas Akhir terhadap permasalahan yang dihadapi oleh PT. Alkindo

(6)

Mitraraya dengan judul “Peningkatan Kualitas Produksi Resin Dengan Metode Six Sigma Di PT. Alkindo Mitraraya”.

3. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kualitas produksi resin dengan objektivitas sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi penyebab masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses produksi resin.

2. Mencari solusi masalah yang terjadi untuk meminimalkan masalah ataupun bahkan dapat mnghilangkan masalah.

3. Mengimplementasikan metode Six Sigma untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.

4. PEMBATASAN MASALAH

Pada penelitian ini dilakukan pembatasan masalah agar penelitian berfokus pada permasalahan utama dan pada rumusan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran dan target kinerja sebatas pada Tingkat Manajer Operasional.

(7)

3. Dimensi pengukuran dan target kinerja terbatas pada dimensi kualitas produk yang menjadi tujuan utama penelitian ini.

4. Peneltian dilakukan pada satu plant saja yaitu solvent base.

5. Metode analisis menggunakan Six Sigma dengan metode DMAIC

(Define, Measure, Analyze, Improve, and Control).

5. METODE PENELITIAN

Data-data dan informasi yang diperoleh untuk menunjang penelitian ini melalui beberapa cara antara lain :

1. Studi lapangan

Untuk mendapatkan data-data dan informasi yang diperlukan maka penulis melakukan tinjauan langsung pada PT Alkindo Mitraraya.

2. Wawancara

Mengadakan wawancara langsung kepada para karyawan yang berkompeten pada permasalahan penulisan ini.

3. Studi pustaka

Membaca dan mempelajari buku dan sumber lainnya sebagai referensi yang digunakan dalam memecahkan permasalahan. Dalam hal ini penulis menelaah dan mengkaji literatur yang relevan dengan tujuan penelitian serta menyadur dari beberapa literatur sebagai studi pustaka.

(8)

Hasil dari studi pustaka, wawancara, dan studi pustaka yang diperoleh digunakan untuk pendekatan secara teoritis. Data-data yang diperoleh kemudian diolah dengan metode yang berhubungan dengan masalah.

Dalam penulisan penelitian ini menggunakan metodologi penelitian yang telah dirumuskan oleh penulis yang relevan untuk memecahkan permasalahan. Adapun langkah-langkah dari metodologi penelitian ini adalah seperti Gambar berikut.

Gambar 1. Skema Metodologi Penelitian Mulai

Pengumpulan Data Tujuan Penelitian

Pengolahan Data Identifikasi Masalah

Kesimpulan dan Saran Hasil dan Analisa

(9)

6. SISTEMATIKA PENULISAN

Penelitian ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, perolehan data, pembatasan masalah

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan untuk memecahkan permasalah dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang tempat dan waktu penelitian, tahapan penelitian, metode pengumpulan data dan metade analisis data dalam pemecahan masalah.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Dalam bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya perusahaan, proses produksi, dan pengumpulan data-data yang akan digunakan untuk penelitian ini.

(10)

BAB V ANALISA

Dalam bab ini menjelaskan tentang analisa penelitian dan hasil akhir dari pengolahan data dari penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan penelitian dan saran sebagai tindak lanjut untuk permasalahan yang diteliti.

Gambar

Gambar 1. Skema Metodologi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Percobaan metode game tree bertujuan untuk memastikan komputer dapat menentukan langkah terbaik dengan cara meneliti langkah-langkah manusia dan mencari nilai paling

Pada tahap pendefinisian kebu- tuhan awal meliputi data yang berhu- bungan dengan perancangan sistem keha- diran dosen, tool yang digunakan untuk membuat perancangan

sah. Aktifitas dan hubungan para pihak wajib diatur melalui kontrak antara para pihak dan Anggaran Dasar Usaha Patungan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Penelitian ini mampu mengajarkan kepada peserta didik bahwa salah satu abentuk dari keadilan Hak Asasi Manusia adalah kesetaraan gender yang diwujudkan dalam

Saran yang dapat diberikan antara lain penelitian ini akan semakin akurat jika digunakan alat ukur yang mempunyai ketelitian tinggi, penelitian ini akan

Untuk memastikan kesinambungannya, dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tahun 2016 perlu dilakukan evaluasi terhadap

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

BAB I.: Pendahuluan. Dalam bab ini penulis kemukakan mengenai latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penulisan skripsis, telaah pustaka, metode