• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Subjek Penelitian 3.1.1. Populasi

Populasi penelitian merupakan manusia yang dijadikan sebagai sumber data (Sutedi, 2009:179). Iqbal Hasan menjelaskan bahwa populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (2002:58).

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa tingkat 3 jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2012/2013. 3.1.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 2002:58).Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap bisa mewakili seluruh karakter dari populasi yang ada (Sutedi, 2009:179).

Sampel dalam penelitian ini yaitu 30 orang dari seluruh mahasiswa tingkat 3 jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2012/2013.

(2)

3.1.3. Teknik Penyampelan

Teknik penyampelan merupakan proses penentuan sampel dari sejumlah populasi yang ada.

Teknik penyampelan yang diambil adalah teknik random yang merupakan teknik secara acak. Penulis bisa mengambil sampel dari populasi secara acak namun tetap berada dalam karakter yang sama yaitu mahasiswa tingkat 3.

3.2. Metode Penelitian

Dedi Sutedi menjelaskan bahwa penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dilakukan berdasarkan pada langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis dan logis dalam upaya mengkaji, memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masalah (2009:16). Sedangkan metode penelitian dapat diartikn sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian.

Tentunya ada banyak jenis metode yang digunakan dalam penelitian. Namun, dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut Dr. Ir. Masyhuri, MP. dan Drs. M. Zainuddin, MA didalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian

Pendekatan Praktis dan Aplikatif penelitian deskriptif yaitu penelitian

yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi. Ia juga bersifat komperatif dan korelatif. Penelitian

(3)

deskriptif banyak membantu terutama dalam penelitian yang bersifat longitudinal, genetic dan klinis. Penelitian survey biasanya termasuk dalam penelitian ini.

Didalam buku Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik yang ditulis oleh Winarno Surakhmad, pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan deskriptif ini ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dsb.

Mayer dan Greenwood membedakan dua jenis deskriptif, yakni deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Deskripsi kualitatif semata-mata mengacu pada identifikasi sifat-sifat yang membedakan atau karakteristik sekelompok manusia, benda, atau peristiwa. Pada dasarnya, deskripsi kualitatif melibatkan proses konseptualisasi dan menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi. Deskripsi seperti ini melambangkan tahap permulaan dari perkembangan suatu disiplin. Deskripsi kuantitatif, sebaliknya, menyajikan tahap yang lebih lanjut dari observasi . setelah memiliki seperangkat skema klasifikasi seperti itu, penyelidik kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu di antara angota-anggota kelompok tertentu. Dalam hal ini muncul peranan

(4)

teknik-Surakhmad (1990) juga menjelaskan bahwa dengan analisis kuantitatif akan diperoleh gambaran sistematik mengenai isi suatu dokumen. Dokumen tersebut diteliti isinya, kemudian di klasifikasi menurut criteria atau pola tertentu dan dianalisis atau dinilai. Biasanya penyelidikan serupa ini menitikberatkan pengumpulan data pada data yang di kuantifikasi, misalnya dengan menghitung frekuensi, perbandingan atau intensitas factor tertentu yang terdapat dalam dokumen itu.

Oleh sebab itu, penulis menganggap bahwa metode deskriptif kuantitatif merupakan metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan dari penelitian ini.

3.3. Definisi Operasional 3.3.1. Analisis

Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebabnya, bagaimana duduk perkaranya dan sebagainya (Poerwadarminta, 1984: 40). Yang dimaksud analisis dalam penelitian ini adalah untuk menguraikan kemampuan mahasiswa dalam membaca cepat dan memahami bacaan.

3.3.2. Kemampuan

Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan dan kekuatan (KBBI, 2005:70). Yang dimaksud kemampuan dalam penelitian ini adalah

(5)

kemampuan mahasiswa tingkat 3 JPBJ dalam membaca cepat beserta pemahaman bacaannya.

3.3.3. Membaca

Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu (KBBI:2005). Sementara itu, Tarigan (1986:8) menjelaskan bahwa membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tertulis.

3.3.4. Membaca Cepat

Membaca cepat merupakan jenis membaca yang mengutamakan kecepatan membaca dan pemahamannya (Nurhadi, 2005:39). Dalam tes kemampuan membaca cepat ini, penulis menggunakan teks bacaan yang memiliki level Chuukyuu atau level menengah.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian pendidikan, instrumen penelitian secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu yang berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang berupa tes terdiri dari tes tulisan, tes lisan, dan tes tindakan. Instrumen non tes dapat berupa angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, skala, sosiometri, daftar (checklist) dan sebagainya.

(6)

Penulis mengambil instrumen tes berupa tes tulisan sedangkan untuk instrumen non tes penulis menggunakan angket.

3.4.1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150).

Penulis menggunakan 2 jenis tes dalam penelitian ini. Yang pertama adalah tes baca untuk mengukur kemampuan membaca cepat mahasiswa. Dalam tes ini, mahasiswa akan membaca teks lalu akan dihitung jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan bacaan tersebut. Teks bacaan yang digunakan adalah teks yang memiliki level

chuukyuu atau level menengah.

Tes yang kedua adalah tes tulisan. Tes tulisan digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap teks yang diberikan. Untuk kemampuan pemahaman teks, penulis menggunakan 15 soal isianyang berkaitan dengan bacaan.

3.4.2. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan yang diisi oleh responden.Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) atas-atau, menjawab-pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Hasan, 83-85).

(7)

Angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut pandang (Arikunto, 2007:151) :

a. Dipandang dari cara menjawab

1) Angket terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

2) Angket tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan

1) Angket langsung, yaitu responden menjawab langsung tentang dirinya.

2) Angket tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

c. Dipandang dari bentuknya

1) Angket pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan angket tertutup.

2) Angket isian, yang dimaksud adalah angket terbuka.

3) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.

4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke tingkat sangat tidak setuju.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket sesuai dengan jenis-jenis angket di atas, yaitu angket tertutup, angket terbuka, angket

(8)

langsung, pilihan ganda, dan isian.Jumlah pertanyaan yang digunakan dalam angket ini ada 9 soal dengan bentuk pilhan ganda dan 1 soal dengan bentuk isian.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yag dianggap atau anggapan atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, symbol, kode dan lain-lain. Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian (Hasan, 82-83).

Teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Studi literatur (kepustakaan) yaitu data-data yang diperoleh dari data jitsurei seperti kamus, buku, dan lain-lain. Data ini digunakan untuk untuk mencari informasi-informasi yang diperlukan dalam penelitian. Seperti landasan-landasan teori dari kemampuan kanji, kemampuan membaca cepat, ataupun teori dalam metode penelitian. Studi literatur merupakan data penunjang yang penulis gunakan dalam merencanakan langkah-langkah kerja penelitian.

2. Data kuantitatif yaitu data berupa angka. Data-data ini diambil dari hasil tes kemampuan kanji dan juga tes kemampuan membaca

(9)

cepat dari sampel penelitian. Hasil dari tes ini merupakan data utama yang penulis gunakan dalam penelitian. Teknik dalam mengolah data akan dilakukan dengan menggunakan statistik dan kemudian akan penulis deskripsikan sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir.

Dan berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mengumpulkan data :

1. Membuat soal-soal yang diperlukan dalam penelitian (mencari teks berbahasa Jepang dengan level chuukyuu, membuat soal esai, dan membuat angket).

2. Mendiskusikan soal dengan dosen pembimbing. 3. Melakukan uji validitas soal.

4. Melaksanakan penelitian

3.6. Analisis Data

Analisis data dilaksanakan setelah semua tes selesai dilaksanakan.Data-data hasil tes disusun kemudian diolah dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan dalam Bab II pada penelitian ini dan juga perhitungan statistik lainnya agar bisa mendapatkan jawaban dari masalah-masalah yang terdapat dalam penelitian ini.

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menganalisisdata : 1. Menghitung waktu rata-rata sampel dalam membaca teks.

(10)

Untuk mengukur kecepatan membaca dari hasil penelitian, penulis mengkategorikannya ke dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Klasifikasi Kecepatan Membaca

Kecepatan Klasifikasi < 200 kpm sangat lambat 201 - 300 kpm lambat 300 – 400 kpm rata-rata 401-500 kpm cepat > 500 kpm sangat cepat

3. Menghitung hasil dari tes pemahaman sampel terhadap bacaan. Untuk menafsirkan hasil dari tes pemahaman yang telah diperoleh, penulis menggunakan standar penilaian UPI yaitu :

Tabel 3.2

Standar Penilaian UPI

Angka Keterangan 86 - 100 Baik sekali 76 - 85 Baik 66 - 75 Cukup 56 - 65 Kurang 45 - 55 Kurang sekali 0 - 45 Gagal

(11)

4. Menganalisis butir soal

5. Membandingkan hasil kecepatan membaca dengan hasil tes terhadap pemahaman membaca.

6. Menganalisis hasil angket

Penulis menganalisis hasil angket yang terdiri dari dari 9 pertanyaan pilihan berganda dan 1 pertanyaan terbuka.Untuk mengolah hasil angket, penulis menggunakan rumus sebagai berikut :

P = 𝑓

𝑛 𝑥 100% Keterangan :

P = persentase hasil angket

f = frekuensi dari setiap jawaban

(12)

Berikut ini merupakan penafsiran dari hasil angket :

Tabel 3.3

Klasifikasi Hasil Angket

Persentase Jawaban (%) Keterangan

P = 0 Tak seorang pun

0<P<25 Sebagian kecil

25≤P<50 Hampir setengahnya

P = 50 Setengah

50<P<75 Lebih dari setengah

75≤P<100 Hampir seluruhnya

P = 100 Seluruhnya

7. Menarik kesimpulan dari hasil data.

Berikut ini merupakan klasifikikasi penilaian untuk kemampuan membaca cepat dan tes pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini :

3.7. Uji Validitas

Dalam penelitian, instrumen penelitian dituntut untuk memiliki tingkat kesahihan atau valid.Sehingga uji validitas diperlukan untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen penelitian.

Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengukur validitas adalah dengan mencari t hitung dengan rumus sebagai berikut :

(13)

Keterangan :

Mx : Mean variabel X My : Mean variabel Y

Sdx2 : Standar deviasi variabel X Sdy2 : Standar deviasi variabel Y

Sebelum mencari nilai t hitung, terlebih dahulu harus diketahui nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel. Berikut rumus sederhana untuk mencari nilai-nilai tersebut :

Rumus untuk mencari nilai rata-rata variabel X dan Y

Mx = ∑𝑋

𝑁

My = ∑𝑌

𝑁

Rumus untuk mencari standar deviasi variabel X dan Y

Sdx = ∑𝑋2 𝑁 − 𝑀𝑥 2 Sdy = ∑𝑌2 𝑁 − 𝑀𝑦 2

Berikut adalah hasil uji validitas instrumen setelah dilakukan uji coba terhadap 10 orang sampel :

(14)

Tabel 3.4

Tabel Persiapan Perhitungan Uji Validitas

N X Y X2 Y2 1 93 100 8649 10000 2 87 90 7569 8100 3 87 90 7569 8100 4 87 85 7569 7225 5 87 80 7569 6400 6 80 80 6400 6400 7 77 75 5929 5625 8 60 60 3600 3600 9 60 55 3600 3025 10 60 50 3600 2500 Σ 778 765 62054 60975 Mx = 778 10 = 77.8 My = 765 10 = 76.5 Sdx = 62504 10 − 77.8 2 = 12.35 Sdy = 60975 10 − 76.5 2 = 15.66 𝑡 = My − Mx 𝑆𝑑 𝑥2+𝑆𝑑𝑦2 𝑁−2

(15)

𝑡 = 77.8 − 76.5 12.352+15.662 10−2 𝑡 = 77.8 − 76.5 152.5+242.25 10−2 𝑡 = 1.3 397,75 8 𝑡 = 1.3 49.7 𝑡 = 1.3 7.05 𝑡 = 𝟎, 𝟏𝟖

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang diperoleh dari soal adalah 0,18. Nilai tersebut dibandingkan dengan derajat kebebasan (db) 9, diperoleh angka 2,26 untuk taraf signifikasi 5% dan 3.25 untuk taraf signifikasi 1%. Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perangkat tes memenuhi validitas dan layak dijadikan sebagai instrumen untuk mengambil data dalam penelitian.

(16)

3.8. Uji Reliabilitas

Selain validitas, syarat lain yang harus dimiliki oleh instrumen yang berupa tes adalah reliabilitas, yaitu memiliki keajegan atau keterpercayaan. Artinya suatu alat tes kapan pun dan di mana pun digunakan akan memiliki hasil yang relatif sama, kalaupun ada perbedaan atau perubahan, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Menurut Nurgiantoro (dalam Sutedi, 2009:225), untuk menguji reliabilitas soal bentuk esai digunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

𝑟 = 𝑘

𝑘 − 1 1 − 𝛴𝑆𝑖2

𝑆𝑡2

Keterangan :

r : angka koefisien reliabilitas yang dicari k : jumlah butir soal

𝛴𝑆𝑖2 : jumlah varian seluruh butir soal 𝑆𝑡2 : varian total

Penafsiran hasil data yang digunakan adalah sebagai berikut : 0,00 – 0,20 : kurang reliabel

0,21 – 0,40 : agak reliabel 0,41 – 0,70 : cukup reliabel 0,71 – 0,90 : reliabel 0,91 – 1,00 : sangat reliabel

(17)

Tabel 3.5

Tabel Persiapan Perhitungan Uji Reliabilitas

Nomor Soal Sampel ΣX Σ(X2 ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 3 10 10 10 0 0 0 0 0 0 0 30 300 4 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 50 500 5 10 10 10 0 0 0 5 0 0 0 35 325 6 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90 900 7 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 8 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 900 9 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 800 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 11 10 0 0 10 10 10 10 10 10 10 80 800 12 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 70 700 13 10 0 0 10 10 10 0 0 0 0 40 400 14 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 15 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 Skor Total (ST) 140 130 130 130 130 120 115 90 90 90 1165 11625 Kuadrat Skor Total (ST2) 19600 16900 16900 16900 16900 14400 13225 8100 8100 8100 139125

(18)

Selanjutnya, kita perlu mencari angka Si2 tiap butir soal dari nomor 1 sampai dengan nomor 15 dengan menggunakan rumus berikut ini : 𝑆𝑖2 = 𝛴(𝑋)2 −𝛴𝑋

𝑁 ∶ 𝑁

Dengan menggunakan rumus tersebut maka dapat diperoleh Si2 tiap butir soal sebagai berikut :

Tabel 3.6 Tabel Angka Si2 Nomor Soal Si2 1 0 2 0 3 21 4 25 5 20.25 6 9 7 0 8 9 9 16 10 0 11 16 12 21 13 24 14 0 15 0 ΣSi2 161.25

Kemudian untuk mencari nilai St2dapat digunakan rumus sebagai berikut :

𝑆𝑡2 = 𝛴𝑆𝑇2𝛴(𝑆𝑇)2 𝑁 : N

Berikut ini merupakan perhitungan nilai St2setelah data-dat ayng dimasukkan ke dalam rumus :

(19)

𝑆𝑡2 = 139125 −1165 2 10 ∶ 10 = 139125 − 135722.5 ∶ 10 = 3402.5 ∶ 10 = 340.25

Setelah diketahui nilai ΣSi2

dan St2 maka angka-angka tersebut dimasukkan ke dalam rumus untuk mencari reliabilitas :

𝑟 = 15 14 1 − 161.25 340.25 = 1.07 1 − 0.47 = 1.07 (0.53) = 0.57

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa koefisien reliabilitas soal bagian I yaitu 0,57. Jika diinterpretasikan, nilai tersebut menunjukkan reliabel.Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal layak dijadikan sebagai instrumen tes dalam penelitian.

Gambar

Tabel Persiapan Perhitungan Uji Reliabilitas
Tabel 3.6  Tabel Angka Si 2 Nomor Soal  Si 2 1  0  2  0  3  21  4  25  5  20.25  6  9  7  0  8  9  9  16  10  0  11  16  12  21  13  24  14  0  15  0  ΣSi 2 161.25

Referensi

Dokumen terkait

jumlah pembelian dilakukan selama bualan Agustus dari tanggal 6 Agustus berjumlah 9.370 dalam 8 hari, sedangkan rata- rata dalam satu harinya sekitas 1171 pembelian,

Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa secara empiris bahwa secara simultan, variabel debt default , audit lag , kondisi keuangan dan opini audit tahun

Media yang digunakan juga harus lebih banyak agar dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di Kota Pekanbaru seperti penggunaaan surat kabar, majalah,

Karena tidak tersedianya data sekunder yang pasti, mengenai jarak tempat tinggal siswa pada setiap sekolah, kami hanya dapat melakukan analisa terhadap 248 pelajar tingkat

[r]

Hasilnya menunjukkan bahwa semua jenis maksim dengan prinsip kerjasama yang digunakan dalam dialog yang ditemukan di wawancara harian dengan Jon Stewart dalam edisi

Perencanaan yang sering dilakukan didalam bisnis waralaba adalah merumuskan bisnis konsepnya pada bisnis yang akan di waralabakan, yang kedua sebagai pemberi bisnis

Teknik konservasi tanah teras bangku dan penanaman pada guludan searah kontur menghasilkan nilai kini bersih (NPV) yang lebih tinggi dibandingkan penanaman pada guludan