• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA STP AVIASI JAKARTA. Anita Dyah Juniarti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA STP AVIASI JAKARTA. Anita Dyah Juniarti"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA

STP AVIASI JAKARTA Anita Dyah Juniarti

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pembelajaran konsumen terhadap keputusan untuk memilih kuliah di STP Aviasi Jakarta. Data penelitian diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 mahasiswa yang kuliah di STP Aviasi dengan menggunakan purposive sampling. Dari analisis data dengan menggunakan analisis regresi berganda diperoleh hasil bahwa motivasi dan pembelajaran konsumen mempengaruhi keputusan konsumen untuk kuliah di STP Aviasi. Selain itu, terdapat hubungan yang moderat antara motivasi dan pembelajaran dengan keputusan konsumen untuk memilih kuliah di STP Aviasi Jakarta.

Keywords: Motivasi Konsumen, Pembelajaran Konsumen, Keputusan memilih kuliah

Pendahuluan

Ketatnya tingkat persaingan antar perusahaan atau organisasi mendorong setiap perusahaan / organisasi untuk terus berusaha memperkenalkan dan memperluas market share dengan berbagai macam strategi pemasaran yang ada. Strategi pemasaran ini diperlukan agar perusahaan dapat tetap bertahan hidup dan bisa memperoleh keuntungan dalam jangka panjang dan memperoleh loyalitas dari konsumen. Menurut Tjiptono, Chandra, dan Adriana (2008:283), strategi pemasaran merupakan rencana yang

menjabarkan ekspekstasi perusahaan akan dampak dan berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.

Kondisi serupa juga terjadi pada Sekolah Tinggi Penerbangan (STP) Aviasi Jakarta. Ketatnya persaingan antar perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta, mendorong STP Aviasi untuk banyak melakukan variasi strategi di dalam menjaring konsumen dalam hal ini mahasiswa yang hendak kuliah di lembaga pendidikan tinggi tersebut.

Banyaknya tawaran kemudahan

(2)

kuliah dan berbagai fasilitas lainnya membuat calon konsumen (calon mahasiswa) terkadang bingung untuk menentukan perguruan tinggi mana yang hendak mereka pilih.

STP Aviasi sebagai lembaga pendidikan swasta harus memberikan ciri khusus atau identitas khusus yang dapat memotivasi calon mahasiswa untuk kuliah di lembaga tersebut. Selain itu, lembaga juga harus memberikan pengetahuan dan informasi yang cukup mengenai proses belajar mengajar dan keunggulan lulusannya, agar dapat mempengaruhi keputusan calon mahasiswa.

Berkaitan dengan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk menyelidiki Pengaruh Motivasi dan Pembelajaran konsumen terhadap Keputusan Memilih Kuliah yang dilakukan pada mahasiswa STP Aviasi Jakarta.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang akan di bahas sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh dari motivasi konsumen terhadap keputusan untuk memilih kuliah ? 2. Apakah ada pengaruh dari pembelajaran konsumen

terhadap keputusan untuk memilih kuliah ?

Kerangka Pemikiran

Motivasi adalah dorongan kepada diri individu untuk melakukan sesuatu dengan stimulus yang berasal dari luar individu tersebut maupun dari dalam individu itu sendiri. Umumnya orang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu seperti pangan, papan, dan pakaian, baru kemudian berusaha untuk memenuhi keinginannya lain yang bersifat tidak harus segera dipenuhi.

Motivasi umumnya sangat sukar untuk dikendalikan oleh perusahaan/organisasi. Indikator- indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi konsumen adalah dorongan untuk melanjutkan pendidikan, kebutuhan untuk memiliki keahlian yang khusus, dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.

Pembelajaran konsumen merupakan suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya.

Banyak sedikitnya informasi yang dapat diterima oleh konsumen atau calon konsumen akan menentukan apakah konsumen tersebut tertarik atau tidak dengan produk yang ditawarkan perusahaan/organisasi.

Indikator yang digunakan untuk mengukur pembelajaran konsumen

(3)

adalah informasi dari media iklan, pengalaman dari alumnus yang pernah kuliah, informasi dari keluarga, informasi dari teman, dan informasi dari sumber lain yang dapat dipercaya.

Keputusan untuk memilih kuliah merupakan pertimbangan konsumen yang cermat terhadap produk yang akan dikonsumsinya, dalam hal ini keilmuan dalam bidang yang khusus, baik secara rasional ataupun hanya mempertimbangkan manfaat hedonik (hedonic benefit) semata. Selain itu, keputusan memilih konsumen berkaitan dengan seberapa besar usaha konsumen tersebut untuk mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang hendak dikonsumsi.

Indikator yang dipergunakan untuk mengukur keputusan memilih konsumen adalah keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru, popularitas produk (keahlian dalam bidang yang khusus), dan rekomendasi kepada calon konsumen yang lainnya.

Gambar Kerangka Pemikiran

TINJAUAN TEORITIS Motivasi

Motivasi menurut McClelland dalam Mowen dan Minor (2002:214) terdiri dari tiga yaitu kebutuhan berprestasi (need for achievement), kebutuhan berafiliasi (need for affilitiation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

Kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi perlu dicari lebih dahulu, lalu bertahan untuk berhasil, dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah. Kebutuhan berafiliasi memotivasi orang untuk berteman, bergabung dalam kelompok, dan berasosiasi dengan yang lainnya. Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan untuk mendapatkan dan menggunakan pengendalian terhadap orang lain.

Tujuannya adalah untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan memungkinkan mendominasi orang lain.

Motivasi Konsumen

Pembelajaran Konsumen

Keputusan Memilih Konsumen

(4)

Menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.

Dari pendapat kedua ahli di atas, motivasi merupakan sebuah dorongan yang berasal dari dalam dan luar individu dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu tersebut.

Pembelajaran Konsumen

Assael (1992) mendefinisikan pembelajaran konsumen sebagai suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya. Terdapat dua aliran pemikiran atas proses pembelajaran konsumen. pertama, aliran behaviorist yang memandang perubahan respon konsumen merupakan hasil dari pemaparan rangsangan (stimuli exposure). Dua tipe yang termasuk di dalamnya adalah classical conditioning dan instrumental conditioning. Kedua, aliran kognitif, yang memandang pembelajaran sebagai penyelesaian masalah. Fokus perhatiannya adalah perubahan dalam psychological set konsumen (motivasi, sikap, gaya hidup, dan lain-lain) sebagai hasil dari pembelajaran.

Mowen dan Minor (2002:164) terdapat dua jenis pembelajaran konsumen yaitu pembelajaran kognitif (cognitive learning) dan pembelajaran perilaku (behavioral learning). Teori pembelajaran kognitif berfokus pada topik-topik yang relatif kompleks, seperti bagaimana orang mempertahankan materi verbal (misal:pesan – pesan iklan), bagaimana mereka memperoleh wawasan, dan bagaimana mereka merencanakan.

Teori pembelajaran kognitif memandang proses pembelajaran terjadi melalui pemrosesan informasi. Sedangkan teori pembelajaran perilaku merupakan sebuah proses di mana pengalaman dengan lingkungan mengarah pada perubahan perilaku yang relatif permanen atau potensial terhadap perubahan seperti itu.

Dari pendapat kedua ahli di atas, pembelajaran konsumen merupakan perubahan perilaku atau tanggapan konsumen terhadap sesuatu yang ditawarkan oleh produsen baik melalui penerimaan informasi yang diperoleh maupun dari pengalaman-pengalaman konsumen tersebut sebelumnya.

Keputusan Memilih Konsumen Keputusan beli (memilih) konsumen menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1994: 31) merupakan

(5)

tindakan bijaksana dan bernalar yang dijalankan untuk menghasikan pemenuhan kebutuhan. Banyak faktor dapat membentuk hasil akhirnya, termasuk motivasi internal dan pengaruh eksternl seperti tekanan sosial dan kegiatan pemasaran.

Senada dengan pernyataan di atas Mowen dan Minor (2002:11) mendefiniskan keputusan beli (memilih) konsumen sebagai serangkaian langkah-langkah tertentu yang dilakukan oleh konsumen pada saat melakukan pembelian. Langkah-langkah ini termasuk pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternatif, memilih, dan evaluasi pascaperolehan.

Dari dua definisi di atas, berarti keputusan beli (memilih) konsumen merupakan proses pertimbangan konsumen untuk membeli suatu produk yang membutuhkan informasi yang digunakan untuk memutuskan apakah konsumen tersebut akan membeli produk tersebut atau tidak.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih serta pengaruh antara variabel independen (motivasi dan pembelajaran konsumen) dengan variabel dependen (keputusan beli/memilih konsumen).

Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda setelah dengan terlebih dahulu merubah data primer berskala ordinal yang diperoleh menjadi data yang berskala interval menggunakan Method of Succesive Interval (MSI).

Perubahan ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan persamaan regresi berganda yang menggunakan minimal data interval dalam proses perhitungannya.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden yang telah dipilih dengan menggunakan purposive sampling pada mahasiswa STP Aviasi Jakarta.

Operasionalisasi Variabel

Terdapat tiga variabel yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu:

motovasi konsumen, pembelajaran konsumen, dan keputusan beli (memilih) konsumen.

(6)

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Motivasi

Dorongan dari dalam dan luar individu dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya

- Dorongan untuk

melanjutkan pendidikan - Kebutuhan untuk

memiliki keahlian yang khusus

- Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup

Ordinal

Pembelajaran Konsumen

Perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya.

- media iklan - pengalaman dari

alumnus yang pernah kuliah

- informasi dari keluarga - informasi dari teman - informasi dari sumber

lain yang dapat dipercaya.

Ordinal

Keputusan Beli

Konsumen

Serangkaian langkah- langkah tertentu yang dilakukan oleh konsumen pada saat melakukan

pembelian

- keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru

- popularitas produk (keahlian dalam bidang yang khusus)

- rekomendasi kepada calon konsumen yang lainnya.

Ordinal

(7)

Pembahasan Hasil Penelitian

Korelasi antara Motivasi dan Pembelajaran Konsumen dengan Keputusan Beli (Memilih) Konsumen

Dari output penelitian dengan bantuan software statistik SPSS 17 diperoleh bahwa nilai R = 0,546. Hal ini menunjukan terdapat hubungan yang positif dan moderat antara motivasi dan pembelajaran konsumen dengan keputusan beli (memilih) konsumen. Sedangkan nilai R square = 0,298 yang merupakan koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel motivasi dan pembelajaran konsumen di dalam menjelaskan variabel keputusan beli (memilih) konsumen hanya sebesar 29,8 %, sisanya sebesar 70,2% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diamati dalam penelitian.

Model Regresi

Digunakan untuk menguji pengaruh yang terjadi antara variabel independen (motivasi dan

pembelajaran konsumen) dan dependen (keputusan beli/memilih konsumen). Dari output penelitian diperoleh model regresi sebagai berikut:

Y= -0,111 + 0,267 X1 + 0,708 X2 + e Interpretasi model regresi :

a. Nilai -0,111 merupakan nilai konstanta yang berarti jika variabel motivasi dan pembelajaran konsumen konstan atau sama dengan nol, maka nilai dari variabel keputusan beli (memilih) konsumen adalah sebesar -0,111.

b. Nilai 0,267 merupakan koefisien regresi untuk variabel motivasi konsumen yang berarti jika motivasi konsumen meningkat sebesar satu kali dan pembelajaran konsumen konstan (tidak berubah), maka keputusan

beli (memilih) konsumen akan meningkat sebesar 0,267 kali, demikian sebaliknya.

c. Nilai 0,708 merupakan koefisien regresi untuk variabel Tabel Korelasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .546a .298 .283 .637

(8)

pembelajaran konsumen yang berarti jika pembelajaran konsumen meningkat sebesar satu kali dan motivasi konsumen konstan (tidak berubah), maka keputusan beli (memilih) konsumen akan meningkat sebesar 0,708 kali, demikian sebaliknya.

Pengujian Hipotesis Hipotesis Pertama:

H0: β=0, tidak ada pengaruh dari motivasi konsumen terhadap keputusan beli (memilih) konsumen H1: β≠0, ada pengaruh dari motivasi

konsumen terhadap keputusan beli (memilih) konsumen

Jika melihat nilai t tabel = α/2; df(n- k) = 5%/2; (100 -2) =0,025;98 = 1,984 dan nilai t hitung motivasi konsumen

= 2,093, maka nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel, maka H0

ditolak dan menerima H1. Selain itu, nilai signifikansi dari variabel

motivasi konsumen sebesar 0,039 kurang dari nilai signifikansi maksimal yang disyaratkan yaitu 0,05. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi konsumen terhadap keputusan beli (memilih) konsumen.

Hipotesis Kedua:

H0: β=0, tidak ada pengaruh dari pembelajaran konsumen terhadap keputusan beli (memilih) konsumen H1: β≠0, ada pengaruh dari

pembelajaran konsumen terhadap keputusan beli (memilih) konsumen Jika melihat nilai t tabel = α/2; df(n- k) = 5%/2; (100 -2) =0,025;98 = 1,984 dan nilai t hitung motivasi konsumen

= 6,195, maka nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel, maka H0

ditolak dan menerima H1. Selain itu, nilai signifikansi dari variabel motivasi konsumen sebesar 0,000 kurang dari nilai signifikansi

Tabel Model Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.111 .635 -.174 .862

rata2 motivasi .267 .128 .178 2.093 .039

rata2 pembelajaran .708 .114 .528 6.195 .000

(9)

maksimal yang disyaratkan yaitu 0,05. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran konsumen terhadap keputusan beli (memilih) konsumen.

Uji Kelayakan Model Regresi

Untuk mengetahui apakah model regresi tersebut layak atau tidak dipergunakan sebagai alat untuk meramalkan atau memprediksi digunakan Uji F (Anova). Uji F ini digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang yang simultan dari variabel motivasi dan pembelajaran konsumen terhadap variabel keputusan beli (memilih) konsumen.

H0: β=0, tidak ada pengaruh dari

motivasi dan

pembelajaran konsumen secara simultan terhadap keputusan beli (memilih) konsumen

H1: β≠0, ada pengaruh dari motivasi dan pembelajaran konsumen secara simultan terhadap keputusan beli (memilih) konsumen

Jika melihat nilai F tabel = 1,398 dan nilai F hitung = 20,563 maka nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan menerima H1. Selain itu, nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari nilai signifikansi maksimal yang disyaratkan yaitu 0,05. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi dan pembelajaran konsumen secara simultan terhadap keputusan beli (memilih) konsumen.

Selain itu, berarti pula bahwa model tersebut layak digunakan sebagai alat untuk meramal atau memprediksi.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi konsumen terhadap keputusan beli (memilih) konsumen.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifkan dari pembelajaran

Tabel Uji ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 16.693 2 8.346 20.563 .000a

Residual 39.373 97 .406

Total 56.066 99

(10)

konsumen terhadap keputusan beli (memilih) konsumen.

SARAN

Beberapa saran yang peneliti ingin sampaikan sebagai masukkan bagi lembaga dan para peneliti lainnya adalah:

1. STP Aviasi harus terus berinovasi dalam menciptakan motivasi tertentu dalam bentuk iklan misalnya di benak konsumen misalnya dengan kuliah di lembaga tersebut akan memudahkan lulusan di dalam memperoleh pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan bidangnya. Selain itu, proses pembelajaran konsumen dapat pula dilakukan dengan melakukan promosi yang berbeda, misalnya mengajak siswa-siswi sekolah menengah atas untuk bersama- sama berkunjung ke lokasi yang diprediksi akan menjadi tempat kerja mereka kelak setelah lulus.

2. Untuk penelitian di masa yang akan datang, hendaknya variabel penelitian yang mempengaruhi keputusan beli (memilih) konsumen tidak hanya variabel motivasi dan pembelajaran konsumen saja melainkan ditambahkan variabel lainnya seperti persepsi, sikap dan lain- lain. Hal ini dilakukan agar memperoleh kesimpulan yang

lebih baik lagi sehingga dapat dijadikan sebagai landasan pengambilan keputusan yang baik bagi lembaga (organisasi).

DAFTAR PUSTAKA

Assael, Henry. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action. Fourth Edition.

Pluskent Publishing Company.

Engel, F. James., Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. 1994.

Perilaku Konsumen. Jakarta:

Binarupa Aksara.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management: Analysis,

Planning, and

Implementation Control. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Kotler, Philip., dan Gary Amstrong.

2001. Dasar dasar Pemasaran Jilid 1. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mowen, C. John., dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi 5. Jakarta:

Erlangga.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk. (2000). Consumer Behavior. 7th ed. Prentice

(11)

Hall. New Jersey: Upper Saddle River.

Tjiptono, Fandy., Gregorius Chandra, dan Dadi Adriana. 2008.

Pemasaran Strategik. Edisi 1.

Yogyakarta: Andi.

Winardi. 2002. Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Gambar

Tabel Operasionalisasi Variabel
Tabel Uji ANOVA

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang mempengaruhi keterlambatan ini antara lain belum adanya protap pengembalian dokumen rekam medis dari ruang rawat inap ke bagian assembling, tidak adanya

Rasio Sebagai Ukuran Kinerja Profitabilitas dan Efisiensi Operasional Bank Rasio adaiah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnva daiam

Creative talent dapat didefinisikan sebagai orang-orang kreatif yang bekerja di sektor hiburan meliputi sektor periklanan, sektor televisi dan radio, sektor

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan pada penelitian ini maka dapat direkomendasikan bahwa penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat

mungkin seorang perempuan hamil tanpa adanya pertemuan antara ovum dan spermatozoa baik melalu hubungan seksual (coitus) maupun melalui cara lainberdasarkan perkembangan

Dari perhitungan, t, diperoleh harga t0 = 5,45 dan db = 64, selanjutnya dikonsultasikan dengan melihat nilai tabel taraf 5%. Harga t0 signifikan. Dengan demikian analisis

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia- Nya sehingga dapat terselesaikannya Skripsi dengan judul “ HUBUNGAN ANTARA ASI EKSKLUSIF,

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 25 November 2013 dengan melakukan observasi kepada 5 perawat instalasi rawat inap kelas utama dan 5 perawat instalasi rawat inap kelas