• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 142- K/PM.III-12/AD/XII/2020 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 142- K/PM.III-12/AD/XII/2020 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM.III-12/AD/XII/2020

PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA

P U T U S A N

Nomor 142- K/PM.III-12/AD/XII/2020

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama secara In Absentia telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : HOKKY JACK CHARLES Pangkat / NRP : Prajurit Satu/31150466520795

Jabatan : Ta Angru 1/II/ Ki C Kesatuan : Yonzipur 5/ABW

Tempat / tanggal lahir : Lamongan, 15 Juli 1995 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Asmil Yonzipur 5/ABW.

Terdakwa ditahan selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 24 Oktober 2020 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Danyonzipur 5/ABW selaku Ankum Nomor: Skep/01/X/2020 tanggal 05 Oktober 2020, kemudian dibebaskan pada tanggal 25 Oktober 2020 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan tahanan dari Danyonzipur 5/ABW selaku Ankum Nomor Skep/02/X/2020 tanggal 23 Oktober 2020.

PENGADILAN MILITER III-12 Surabaya tersebut di atas :

Membaca : Berkas Perkara dari V/3 Malang Nomor BP-40/A- 40/VII/2020 tanggal 14 Juli 2020 atas nama Terdakwa dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera Nomor Kep/253/VIII/2020 tanggal 18 Agustus 2020.

(2)

Hal 2 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

2. Surat Dakwaan Oditur Militer dari Oditurat Militer III- 11 Surabaya Nomor Sdak/101.a/K/AD/XI/2020 tanggal 18 Nopember 2020.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor Tapkim/142-K/PM.III-12/AD/XII/

2020 tanggal 3 Desember 2020 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penunjukan Panitera Nomor Juktera/142-K/ PM.III- 12/AD/XII/2020 tanggal 4 Desember 2020 tentang Penunjukan Panitera Pengganti.

5. Penetapan Hakim Ketua Nomor Tapsid/142-K/

PM.III-12/AD/XII/2020 tanggal 4 Desember 2020 tentang Penetapan Hari sidang.

6. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi serta Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/101.a/K/AD/XI/2020 tanggal 18 Nopember 2020, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan dalam perkara ini.

2. Hal-hal yang sudah diterangkan oleh para saksi dipersidangan di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer pada Oditurat Militer III-11 Surabaya yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi di masa damai“

2. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana:

a. Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun.

(3)

Hal 3 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

b. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer Cq. TNI AD.

c. 3. Menetapkan barang-barang bukti berupa Surat yaitu:

- 6 (enam) lembar daftar absensi Pleton II Regu II Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 sampai dengan bulan Oktober 2020.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

Menimbang : 1. Bahwa berkas perkara Terdakwa telah diterima di Pengadilan Militer III-12 Surabaya dan telah diregister dengan Nomor 142-K/PM.III-12/AD/XII/2020 tanggal 2 Desember 2020.

2. Bahwa Dakwaan Oditur Militer adalah Pasal 87 ayat (1) ke-2 juncto ayat (2) KUHPM yang kualifikasinya adalah “Desersi di masa damai”.

3. Bahwa Terdakwa telah di panggil secara sah sesuai ketentuan undang-undang sebanyak 4 (empat) kali secara berturut-turut, yaitu:

a. Surat Kaotmil III-11 Surabaya Nomor B/1311/XII/2020 tanggal 10 Desember 2020 tentang panggilan menghadap persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya.

b. Surat Kaotmil III-11 Surabaya Nomor B/1348/XII/2020 tanggal 16 Desember 2020 tentang panggilan menghadap persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya.

c. Surat Kaotmil III-11 Surabaya Nomor B/584/I/2021 tanggal 21 Januari 2021 tentang panggilan menghadap persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya.

(4)

Hal 4 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

d. Surat Kaotmil III-11 Surabaya Nomor B/93/II/2021 tanggal 4 Pebruari 2021 tentang panggilan menghadap persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya.

4. Bahwa dari surat panggilan Oditur Militer tersebut, Komandan Batalyon Zipur 5/ABW Kodam V/Brawijaya selaku Ankum Terdakwa telah memberikan jawaban sebanyak 4(empat) kali secara berturut-turut berdasarkan :

a. Surat Nomor: B/888/XII/2020 tanggal 11 Desember 2020 tentang Jawaban panggilan menghadap ke Persidangan; Surat Nomor:

B/18/I/2021 tanggal 8 Januari 2021 tentang Jawaban panggilan menghadap ke Persidangan;

surat Nomor: B/44/I/2021 tanggal 25 Januari 2021 tentang Jawaban panggilan menghadap ke Persidangan; dan surat Nomor: B/75/II/2021 tanggal 8 Pebruari 2021 tentang jawaban panggilan menghadap ke persidangan.

b. Bahwa surat-surat tersebut di atas kesemuanya menerangkan bahwa Terdakwa atas nama Hokky Jack Charles, Pangkat Prajurit Satu NRP 31150466520795; sampai saat ini tidak dapat dihadirkan ke persidangan dikarenakan belum kembali ke kesatuan dan dinyatakan sudah tidak diketemukan lagi.

5. Bahwa Oditur Militer di dalam persidangan menyatakan sudah tidak ada kepastian lagi untuk dapat menghadapkan Terdakwa di persidangan, dan Oditur mohon agar sidang tetap dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa Pasal 141 ayat (10) UU RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer menentukan “Bahwa dalam perkara Desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan, pemeriksaan dilaksanakan tanpa hadirnya Terdakwa”.

Lebih lanjut dalam Pasal 143 UU RI Nomor 31 Tahun 1997

(5)

Hal 5 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

tentang Peradilan Militer ditentukan kembali “bahwa perkara tindak pidana desersi sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer, yang Terdakwanya melarikan diri dan tidak diketemukan lagi dalam waktu 6 (enam) bulan berturut-turut serta sudah diupayakan pemanggilan 3 (tiga) kali berturut-turut secara sah, tetapi tidak hadir di sidang tanpa suatu alasan, dapat dilakukan pemeriksaan dan diputus tanpa hadirnya Terdakwa”.

Menimbang : Bahwa Pasal 2 ayat (4) UU RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, menentukan “Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan”.

Menimbang : Bahwa yang dimaksud dengan “Sederhana” menurut penjelasan Pasal 2 ayat (4) UU RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman adalah pemeriksaan dan penyelesaian perkara dilakukan dengan cara efektif dan efisien.

Menimbang : Bahwa ketentuan jangka waktu 6 (enam) bulan baru diputus tidak mencerminkan percepatan penyelesaian perkara dan akan mengakibatkan penumpukan penyelesaian perkara In absensia di Pengadilan, selain itu juga akan berpengaruh terhadap upaya pembinaan personel, administrasi, dan keuangan yang akan dilakukan oleh kesatuan terhadap prajurit yang bersangkutan (Terdakwa).

Menimbang : Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas dengan berpijak serta mempedomani ketentuan yang diberikan oleh Pasal 2 ayat (4) UU RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman tersebut walaupun perkara Terdakwa belum mencapai jangka waktu 6 (enam) bulan, Majelis Hakim berpendapat untuk mencapai keefektifitasan dan keefisienan dalam pemeriksaan perkara ini serta menghindari terjadinya penumpukan penyelesaian perkara In absensia, dan demi kepastian hukum terhadap Terdakwa, maka perkara Terdakwa dapat dilakukan

(6)

Hal 6 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

pemeriksaan dan diputus tanpa hadirnya Terdakwa, oleh karena itu sidang dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya di dakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal Dua puluh lima bulan Mei tahun 2000 dua puluh sampai dengan tanggal Tiga bulan Oktober tahun 2000 dua puluh atau setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei sampai dengan bulan Oktober tahun 2000 dua puluh, setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2000 dua puluh bertempat di Kesatuan Yonzipur 5/ABW Kepanjen Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

“Militer, yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin dalam waktu damai lebih lama dari tigapuluh hari”

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2015 melalui Pendidikan Secata di Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Pendidikan Jurtazi di Bogor, kemudian ditempatkan di Yonzipur 5/ABW Malang sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 31150466520795;

b. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan Yonzipur 5/ABW tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 25 Mei 2020, hal ini diketahui oleh Serka Farid Yusriansah (Saksi-1) dan Sertu Muhammad Asif (Saksi-2);

c. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan

(7)

Hal 7 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, karena Terdakwa mempunyai masalah hutang kepada rekan- rekan sekantor, warga kampung, Bank BRI, dan Koperasi dengan jumlah total sebesar Rp.

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang Terdakwa gunakan untuk foya-foya dan judi online;

d. Bahwa selama Terdakwa meninggaikan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan tersebut, Terdakwa pergi ke rumah pacar Terdakwa an. Sdri. Atmira di Donomulyo, ke rumah teman Terdakwa di Ds. Belawi Kec. Ngimbang Kab.

Lamongan, ke rumah saudara Terdakwa an. Sriatun di Ds. Bronjong Kec. Bluluk Kab. Lamongan dan ke rumah orangtua Terdakwa di Ds. Mojorejo Kec. Modo Kab. Lamongan dengan kegiatan berkebun;

e. Bahwa selama Terdakwa meninggaikan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon dan Terdakwa tidak membawa barang inventaris milik Satuan serta gaji Terdakwa sudah diberhentikan oleh Kesatuan;

f. Bahwa selama Terdakwa meninggaikan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan, dari pihak Kesatuan Yonzipur 5/ABW melalui Intel Yonzipur 5/ABW telah berupaya melakukan pencarian terhadap Terdakwa di daerah Kepanjen Kab. Malang dan ke rumah orang tua Terdakwa di Desa Modo Kab. Lamongan, namun Terdakwa tidak diketemukan keberadaannya sehingga Kesatuan melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom V/3 Malang pada tanggal 2 Juli 2020;

g. Bahwa selanjutnya pada tanggal 03 Oktober 2020 Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh Serma Sumari (Saksi-3) dan Kopka Saeri (Saksi-4) di rumah orangtua Terdakwa di Dusun Lebak Desa Mojorejo Kec. Modo Kab. Lamongan, kemudian Terdakwa di bawa oleh Saksi-3 dan Saksi-

(8)

Hal 8 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

4 ke kantor Subdenpom V/2-3 Lamongan, lalu diterima oleh Peltu Bambang Handoko, setelah Terdakwa melakukan rapid tes Terdakwa di bawa ke Denpom V/2 Mojokerto selanjutnya Staf Intel Yonzipur 5/ABW melaporkan ke Komandan dan melakukan koordinasi dengan Denpom V/3 Malang dan dilakukan penahanan terhadap Terdakwa;

h. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggaikan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Danyonzipur 5/ABW atau atasan tain yang berwenang sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan tanggal 03 Oktober 2020 atau selama 132 (seratus tiga puluh dua) hari secara berturut-turut, hal ini bersesuaian dengan Daftar Hadir Piéton II Regu Il Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 sampai dengan bulan Oktober 2020; dan

i. Bahwa selama Terdakwa meninggaikan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Kepanjen Malang dalam keadaan aman dan damai serta Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer.

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 Ayat (1) ke-2 juncto ayat 2 KUHPM.

Menimbang : Bahwa para Saksi dalam perkara ini telah di panggil secara sah dan patut berdasarkan ketentuan Undang- undang, namun sampai waktu yang di tentukan para saksi tersebut tidak dapat hadir ke persidangan karena ada tugas khusus dari kesatuannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah di bacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut:

(9)

Hal 9 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Saksi-1.

Nama Lengkap : Farid Yusriansah

Pangkat/NRP : Serka/21070469280988 Jabatan : Batih Sintel

Kesatuan : Yonzipur 5/ABW

Tempat,tanggal lahir : Probolinggo, 27 September 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonzipur 5/ABW . Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2018 saat sama sama dînas di Yonzipur 5/ABW, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan kelurga;.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan satuan sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan saat ini belum kembalî kekesatuan.

3. Bahwa penyebab Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan karena Terdakwa terlibat masalah utang piutang dengan Serda Suparno anggota Kompi Markas sebesar Rp. 4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan judi online.

4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan, Saksi tidak mengetahui apa kegiatan Terdakwa dan Terdakwa tidak pemah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon.

5. Bahwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Satuan, Terdakwa tidak membawa senjata api maupun barang-barang inventaris milik Satuan dan gaji Terdakwa sudah diberhentîkan oleh satuan.

(10)

Hal 10 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

6. Bahwa pihak Satuan melalui Intel Yonzipur 5/ABW telah berupaya melakukan pencarian terhadap Terdakwa di daerah Kepanjen Kab. Malang dan ke rumah orang tua Terdakwa di Desa Modo Kab.

Lamongan namun Terdakwa tidak ditemukan.

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer.

Atas Keterangan Saksi-1 sebagaimana dibacakan Oditur Militer tersebut di atas, tidak dapat dikonfirmasikan karena Terdakwa tidak hadir di persidangan.

Saksi-2.

Nama Lengkap : Muhammad Asif

Pangkat/NRP : Sertu/21150107000296 Jabatan : Ba Alpalzi Pokko Ki C Kesatuan : Yonzipur 5/ABW

Tempat,tanggal lahir : Tuban, 5 Pebruari 1996 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonzipur 5/ABW.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2015 saat sama sama dinas di Yonzipur 5/ABW, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan kelurga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari komandan satuan sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan saat ini belum kembali kekesatuan;

3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan, Saksi

(11)

Hal 11 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

tidak mengetahui apa kegiatan Terdakwa dan Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon;

4. Bahwa penyebab Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan karena Terdakwa mempunyai utang piutang dengan beberapa anggota Yonzipur 5/ABW dan judi online;

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Satuan, Terdakwa tidak membawa senjata api maupun barang-barang inventaris milik Satuan dan gaji Terdakwa sudah diberhentikan oleh satuan;

6. Bahwa pihak Satuan melalui Intel Yonzipur 5/ABW telah berupaya melakukan pencarian terhadap Terdakwa di daerah Kepanjen Kab. Malang dan ke rumah orang tua Terdakwa di Desa Modo Kab.

Lamongan, namun Terdakwa tidak ditemukan;

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer.

Atas Keterangan Saksi-2 sebagaimana dibacakan Oditur Militer tersebut di atas, tidak dapat dikonfirmasikan karena Terdakwa tidak hadir di persidangan.

Saksi-3.

Nama lengkap : Sumari

Pangkat / NRP : Serma/31950194701075

Jabatan : Batimin Subdenpom V/2-3 Lamongan.

Kesatuan : Denpom V/2 Mojokerto Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 5 Oktober 1975 Warganegara : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam

(12)

Hal 12 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Tempat tinggal : Dsn. Balongpesing Rt. 002 Rw.

003 Ds. Lebakadi Kec. Sugio Kab. Lamongan.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dan tidak ada hubungan Keluarga/family dengan Terdakwa.

2. Bahwa Saksi mengetahui pertama kali melalui WA dari Pelda Murdiyanto, jabatan Balidpamfik Denpom V/2 Mojokerto pada tanggal 1 Oktober 2020 yang isinya menginformasikan tentang Hokky Jack Charles, pangkat Pratu NRP 31150466520795 jabatan Ta Angru 1/II Kompi C Kesatuan Yonzipur 5/ABW, yang menjadi DPO karena telah melakukan tindak pidana Militer “Desersi” Tmt 25 Mei 2020 sampai dengan 03 Oktober 2020.

3. Bahwa Saksi dan Kopka Saeri (Saksi-4) pada tanggal 1 Oktober 2020 mendapatkan perintah dari Balidpamfik Denpom V/2 Mojokerto atas nama Pelda Murdiyanto melalui WA untuk melakukan pencarian dan penangkapan seorang DPO atas nama Hokky Jack Charles, pangkat Pratu NRP 31150466520795, jabatan Ta Angru 1/II Kompi C Kesatuan Yonzipur 5/ABW, saat itu berada di rumah orang tuanya yang bernama Bapak Sutarjo dan Ibu Nasri, alamat di Dusun Lebak desa Mojorejo Kec. Modo Kab.

Lamongan.

4. Bahwa selanjutnya Saksi Saksi melaporkan perihal tersebut kepada Dansubdenpom V/2-3 Lamongan atasnama Lettu CPM I.M. Prastika Edy, selanjutnya Dansubdenpom V/2-3 Lamongan memerintahkan Saksi dan Kopka Saeri (saksi-4) berdasarkan surat perintah Dansubdenpom V/2-3 Lamongan Nomor Sprint/19/X/2020 tanggal 1 Oktober 2020, untuk melakukan penyelidikan dan sekaligus penangkapan terhadap Terdakwa di rumah orang tuanya (Bapak

(13)

Hal 13 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Sutarjo dan Ibu Nasri) yaitu di dusun Lebak, desa Mojorejo Kec. Modo Kab. Lamongan.

5. Bahwa pada tanggal 3 Oktober 2020 saat Saksi dan Kopka Saeri mendatangi rumah orang tua Terdakwa, saat itu Saksi di temui oleh kedua orang tua Terdakwa dan Saksi menjelaskan perihal kedatangannya untuk menemui Terdakwa.

6. Bahwa selanjutnya kedua orang tua Terdakwa memberitahukan bahwa Terdakwa saat itu sedang bekerja memotong tembakau di kebun belakang rumah. Kemudian Saksi menemui Terdakwa dan memberikan penjelasan sekaligus mengajak Terdakwa untuk ikut ke kantor Denpom V/2-3 Lamongan.

7. Bahwa saat penangkapan tersebut, Terdakwa tidak melakukan perlawanan dan bersedia untuk ikut dengan Saksi dan Kopka Saeri ke Denpom V/2-3 Lamongan dengan menggunakan Kendaraan mobil jenis Daihatsu Xenia warna Silver Nopol S 1690 JU.

8. Bahwa selanjutnya sesampainya di Denpom V/2-3 Lamongan, Terdakwa diserahkan ke Jaga Kantor Subdenpom V/2-3 Lamongan atas nama Peltu Bambang Handoko.

Atas Keterangan Saksi-3 sebagaimana dibacakan Oditur Militer tersebut di atas, tidak dapat dikonfirmasikan karena Terdakwa tidak hadir di persidangan.

Saksi-4.

Nama lengkap : Sueri

Pangkat / NRP : Kopka/3900214911069

Jabatan : Tagakkum Subdenpom V/2-3 Lamongan

Kesatuan : Denpom V/2 Mojokerto Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 5 Oktober 1975 Warganegara : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam

(14)

Hal 14 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Tempat tinggal : Dsn. Mejenguk Rt. 01 Rw. 01 Desa Yungyang Kec. Modo Kab.

Lamongan.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dan tidak ada hubungan Keluarga/family dengan Terdakwa.

2. Bahwa Saksi mengetahui pertama kali melalui WA dari Pelda Murdiyanto, jabatan Balidpamfik Denpom V/2 Mojokerto pada tanggal 1 Oktober 2020 yang isinya menginformasikan tentang Hokky Jack Charles, pangkat Pratu NRP 31150466520795 jabatan Ta Angru 1/II Kompi C Kesatuan Yonzipur 5/ABW, yang menjadi DPO karena telah melakukan tindak pidana Militer “Desersi” Tmt 25 Mei 2020 sampai dengan 03 Oktober 2020.

3. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 3 Oktober 2020 Saksi bersama Saksi-3 (Serma Sumari) berdasarkan surat perintah dari Dansubdenpom V/2-3 Lamongan No.

Sprint/19/X/2020 tanggal 1 Oktober 2020 untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap Hokky Jack Charles, pangkat Pratu NRP 31150466520795 di rumah orang tuanya yaitu bapak Sutarjo dan Ibu Nasri di dusun Lebak Desa Mojorejo Kec. Modo Kab. Lamongan.

4. Bahwa setelah sampai di rumah orang tua Terdakwa Saksi dan Saksi-3 menjelaskan perihal kedatangan mereka kesana yaitu untuk menemui Terdakwa dan membawanya ke kantor Denpom V/2-3 Lamongan.

5. Bahwa saat itu Terdakwa sedang bekerja di belakang rumah yaitu memotong tembakau, dan saat dilakukan penjemputan Terdakwa tidak melakukan perlawanan atau berusaha melarikan diri.

6. Bahwa pada saat itu Saksi dan Saksi-3 menggunakan kendaraan jenis Toyota Xenia warna Silver Nopol S 1690 JU.

(15)

Hal 15 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

7. Bahwa setelah sampai di kantor Denpom V/2-3 Lamongan, Terdakwa yang dalam keadaan sehat selanjutnya di serahkan kepada piket Jaga saat itu yaitu Peltu Bambang Handoko.

Atas Keterangan Saksi-3 sebagaimana dibacakan Oditur Militer tersebut di atas, tidak dapat dikonfirmasikan karena Terdakwa tidak hadir di persidangan.

Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak dapat didengar keterangannya di persidangan karena belum kembali ke Kesatuan dan tidak ketahui lagi dimana keberadaannya sehingga tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah menurut Undang- undang dan oleh karena itu:

1. Bahwa berdasarkan surat jawaban dari Komandan batalyon Zipur 5/ABW sebanyak 4(empat) kali berturut-turut atas panggilan Oditur Militer untuk menghadap ke persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya yaitu Surat Nomor: B/888/XII/2020 tanggal 11 Desember 2020; Surat Nomor: B/18/I/2021 tanggal 8 Januari; surat Nomor: B/44/I/2021 tanggal 25 Januari 2021; dan surat Nomor: B/75/II/2021 tanggal 8 Pebruari 2021, yang menerangkan bahwa sampai dengan saat ini Terdakwa atas nama Hokky Jack Charles, Pratu NRP 31150466520795, Anggota Batalyon Zipur 5/ABW, belum kembali ke kesatuan dan sudah tidak diketahui lagi keberadaannya sehingga tidak bisa dihadirkan ke persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya.

2. Bahwa Pasal 141 ayat (10) UU RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer menentukan “Bahwa dalam perkara Desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan, pemeriksaan dilaksanakan tanpa hadirnya Terdakwa”. Lebih lanjut dalam Pasal 143 UU RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer ditentukan kembali “Bahwa perkara tindak pidana desersi sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang- undang Hukum Pidana Militer, yang Terdakwanya

(16)

Hal 16 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

melarikan diri dan tidak diketemukan lagi dalam waktu 6 (enam) bulan berturut-turut serta sudah diupayakan pemanggilan 3 (tiga) kali berturut-turut secara sah, tetapi tidak hadir di sidang tanpa suatu alasan, dapat dilakukan pemeriksaan dan diputus tanpa hadirnya Terdakwa”.

Menimbang : Bahwa untuk melengkapi berkas perkara ini, Oditur Militer mengajukan barang bukti kepada Majelis Hakim berupa surat yaitu:

- 6 (enam) lembar daftar absensi Pleton II Regu II Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 sampai dengan bulan Oktober 2020 yang ditanda tangani oleh Plh. Perwira Seksi Personil an. Muammer Ghadafi, S.Tr.(Han), pangkat Letnan Dua Czi NRP 11180032090293.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa setelah Majelis Hakim meneliti barang bukti surat tersebut di atas, ternyata terhitung sejak 25 Mei 2020 sampai dengan Terdakwa ditangkap oleh anggota Denpom V/2-3 Lamongan pada tanggal 3 Oktober 2020, Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah, sehingga absensi atas nama Terdakwa ditulis dengan kode “TK” yang berarti “Tanpa Keterangan”, hal ini sudah bersesuaian dengan keterangan Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 yang dibacakan Oditur Militer dipersidangan yang menyatakan bahwa Terdakwa tidak masuk dinas tanpa keterangan.

2. Bahwa oleh karena barang bukti surat tersebut berhubungan dan bersesuaian dengan alat bukti lainnya, maka Majelis Hakim berpendapat terhadap 6 (enam) lembar daftar absensi Pleton II Regu II Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 sampai dengan

(17)

Hal 17 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

bulan Oktober 2020 yang ditanda tangani oleh Plh.

Perwira Seksi Personil an. Muammer Ghadafi, S.Tr.(Han), pangkat Letnan Dua Czi NRP 11180032090293 yang terdapat nama Terdakwa yaitu Hokky Jack Charles, Pratu NRP 31150466520795 dalam bulan Mei 2020 Sampai dengan Oktober 2020, berkaitan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa ini.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah dari berita acara pemeriksaan di Denpom V/3 serta dari barang bukti berupa surat yang diajukan di persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lain maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa atas nama Hokky Jack Charles adalah prajurit TNI AD yang masuk pada tahun 2015 melalui pendidikan Secata PK, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan kejuruan di Pusdik Zeni kemudian ditempatkan di Yonzipur 5/ABW sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Prajurit Satu NRP 31150466520795.

2. Bahwa benar perkara Terdakwa atas nama Hokky Jack Charles, pangkat Prajurit Satu NRP 31150466520795 disidangkan di Pengadilan Militer III-12 Surabaya berdasarkan Keputusan Penyerahan perkara dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera Nomor Kep/253/VIII/2020 tanggal 18 Agustus 2020 dan dilengkapi juga dengan urat Dakwaan dari Oditur Militer pada Oditurat MIliter III-11 Surabaya Nomor Sdak/101.a/K/AD/XI/2020 tanggal 18 Nopember 2020.

3. Bahwa benar Terdakwa a.n. Hokky Jack Charles, pangkat Prajurit Satu NRP 31150466520795, hingga saat ini belum ada suatu peraturan perundangan

(18)

Hal 18 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

yang mengatur maupun menghendaki lain tentang status Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD atau Militer sehingga dengan demikian segala ketentuan perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI berlaku pula bagi Terdakwa.

4. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonzipur 5/ABW tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang terhitung sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan tanggal 3 Oktober 2020 secara berturut-turut, hal ini diketahui oleh Saksi-1 (Serka Farid Yusriansah), Saksi-2 (Sertu Muhammad Asif) dan akhirnya kemudian tertangkap di rumah orang tuanya oleh petugas dari Subdenpom V/2-3 Lamongan yaitu Saksi-3 (Serma Sumari) dan Saksi-4 (Kopka Sueri).

5. Bahwa benar setelah di tangkap dan di periksa di Subdenpom V/2-3 Lamongan, penyebab Terdakwa melakukan tindak pidana Desersi oleh karena Terdakwa memiliki banyak hutang kepada rekan- rekannya, juga di BRI oleh karena kebiasaan Terdakwa main Judi Online, hal ini sesuai dengan keterangan Saksi-1 dan Saksi-2.

6. Bahwa benar pada tanggal 03 Oktober 2020, Terdakwa berhasil di tangkap oleh Saksi-3 (Serma Sumari) dan Saksi-4 (Kopka Sueri) saat berada di rumah orang tuanya (Bapak Sutarjo dan Ibu Nasri) di dusun Lebak Desa Mojorejo Kec. Modo Kab.

Lamongan, tanpa perlawanan.

7. Bahwa benar setelah berkas perkara Terdakwa lengkap dan dilimpahkan ke Pengadilan Militer III-12 Surabaya untuk disidangkan, namun kenyataannya Terdakwa melarikan diri lagi dan tidak memenuhi kewajibannya untuk hadir di persidangan, hingga akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya menyidangkan dan memutus perkara Terdakwa ini secara In Absentia.

(19)

Hal 19 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

8. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon dan Terdakwa tidak membawa barang inventaris milik Satuan serta gaji Terdakwa sudah diberhentikan oleh Satuan.

9. Bahwa benar sebagai seorang prajurit TNI-AD, Terdakwa pasti mengetahui apabila akan meninggalkan kesatuan karena suatu keperluan harus memohon ijin terlebih dahulu kepada Komandan Kesatuan atau kepada atasan lain yang diberikan wewenang, namun hal ini tidak Terdakwa laksanakan, malahan Terdakwa pergi begitu saja meninggalkan kesatuannya tanpa mengajukan ijin terlebih dahulu dan tidak pernah memberitahukan keberadaannya lagi kepada Kesatuan, hal tersebut menunjukkan bahwa Terdakwa menghendaki dan menginsyafi segala perbuatan berserta akibatnya.

10. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, dari pihak Kesatuan Yonzipur 5/ABW melalui anggota Tim Intel Yonzipur 5/ABW telah berupaya melakukan pencarian terhadap Terdakwa di daerah Kepanjen Kab. Malang dan ke rumah orang tua Terdakwa di Desa Modo Kab. Lamongan, namun Terdakwa tidak diketemukan keberadaannya sehingga pada akhirnya pihak Yonzipur 5/ABW melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom V/3 Malang berdasarkan laporan Polisi Nomor LP-42/A-42/VII/2020/Idik pada tanggal pada tanggal 2 Juli 2020.

11. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Danyonzipur 5/ABW sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan ditangkap pada tanggal 3 Oktober 2020 secara berturut turut tanpa tenggang waktu atau

(20)

Hal 20 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

selama lebih kurang selama 132 (seratus tiga puluh dua) hari secara berturut-turut, hal ini sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP-42/A-42/VII/2020/ldik tanggal 2 Juli 2020 dan bukti 6 (enam) lembar daftar absensi Pleton II Regu II Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 s.d. bulan Oktober 2020.

12. Bahwa benar waktu selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah terhitung sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan 03 Oktober 2020 atau lebih kurang selama 132 (seratus tiga puluh dua) hari secara berturut-turut tanpa tenggang waktu adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

13. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Kepanjen Malang dalam keadaan aman dan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi tempur atau operasi militer lainnya.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

1. Bahwa mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam dakwaan tunggal sebagaimana dalam Pasal 87 Ayat (1) ke-2 juncto Ayat (2) KUHPM, Majelis Hakim tetap akan membuktikan sendiri mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan berdasarkan sudut pandang Majelis Hakim sebagaimana dikemukakan di dalam pertimbangan putusan ini.

2. Bahwa mengenai lamanya pidana, jenis pidana

(21)

Hal 21 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

maupun ada atau tidaknya hukuman tambahan yang layak dan patut untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri lebih lanjut dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggalnya Pasal 87 ayat (1) ke-2 juncto ayat (2) KUHPM mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Unsur kesatu : ”Militer”.

2. Unsur kedua : “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa ijin”.

3. Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”.

4. Unsur keempat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tunggal Oditur Militer tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur kesatu : “Militer”.

Bahwa yang dimaksud dengan “Militer“, sesuai Pasal 46 ke-1 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut.

Sedang yang dimaksud dengan “Angkatan Perang”, sesuai Pasal 45 huruf a KUHPM adalah Angkatan Darat dan Militer wajib yang termasuk dalam lingkungannya, terhitung juga personil cadangan (nasional).

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah yang dibacakan dari Berita Acara pemeriksaan Saksi di Polisi Militer serta barang bukti berupa surat yang diajukan Oditur Militer di persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lain maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

(22)

Hal 22 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

1. Bahwa benar Terdakwa atas nama Hokky Jack Charles adalah prajurit TNI AD yang masuk pada tahun 2015 melalui pendidikan Secata PK, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan kejuruan di Pusdik Zeni kemudian ditempatkan di Yonzipur 5/ABW sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Prajurit Satu NRP 31150466520795.

2. Bahwa benar perkara Terdakwa atas nama Hokky Jack Charles, pangkat Prajurit Satu NRP 31150466520795 disidangkan di Pengadilan Militer III-12 Surabaya berdasarkan Keputusan Penyerahan perkara dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera Nomor Kep/253/VIII/2020 tanggal 18 Agustus 2020 dan dilengkapi juga dengan urat Dakwaan dari Oditur Militer pada Oditurat MIliter III-11 Surabaya Nomor Sdak/101.a/K/AD/XI/2020 tanggal 18 Nopember 2020.

3. Bahwa benar Terdakwa a.n. Hokky Jack Charles, pangkat Prajurit Satu NRP 31150466520795, hingga saat ini belum ada suatu peraturan perundangan yang mengatur maupun menghendaki lain tentang status Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD atau Militer sehingga dengan demikian segala ketentuan perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI berlaku pula bagi Terdakwa.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kesatu, yaitu “Militer” telah terpenuhi.

Unsur kedua : “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”.

Bahwa oleh karena unsur ini disusun secara alternatif, yaitu karena salahnya atau dengan sengaja, maka cukup jika hanya salah satu alternatif saja yang terpenuhi.

(23)

Hal 23 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Bahwa menurut ilmu pengetahuan hukum pidana, yang dimaksud dengan istilah “karena salahnya” atau

“kealpaan” pada dasarnya adalah kekurang hati-hatian, kekurang waspadaan, keteledoran, atau kekhilafan.

Bahwa yang dimaksud dengan istilah “dengan sengaja”

atau “kesengajaan” dapat kita temukan dalam Memorie van Toelichting yang mengartikan “kesengajaan” sebagai menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Bahwa yang dimaksud dengan “ketidakhadiran” menurut Pasal 95 KUHPM adalah jika Terdakwa tidak berada disuatu tempat dimana seharusnya ia berada untuk melaksanakan sesuatu tugas yang dipercayakan kepadanya. Sedangkan yang dimaksud dengan “tanpa ijin” adalah ketidak-hadiran Terdakwa di suatu tempat dimana seharusnya ia berada tersebut adalah tanpa ijin komandan atau atasan yang berwenang, sebagaimana lazimnya setiap anggota TNI yang akan meninggalkan kesatuan, baik untuk kepentingan dinas maupun kepentingan pribadi, diwajibkan menempuh prosedur perijinan yang berlaku di kesatuannya.

Unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini Terdakwa, baik karena keteledoran/kekhilafannya atau pun karena atas kehendak dan kemauannya sendiri telah tidak hadir di kesatuannya, yaitu Danyonkav 3/AC walaupun tidak ada ijin dari Komandan/Atasan yang berwenang memberinya ijin.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah yang dibacakan dari Berita Acara pemeriksaan Saksi di Polisi Militer serta barang bukti berupa surat yang diajukan Odittur Militer di persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lain maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonzipur 5/ABW tanpa ijin yang sah dari

(24)

Hal 24 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang terhitung sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan tanggal 03 Oktober 2020 secara berturut-turut, hal ini diketahui oleh Saksi-1 (Serka Farid Yusriansah), Saksi-2 (Sertu Muhammad Asif) dan akhirnya kemudian tertangkap di rumah orang tuanya oleh petugas dari Subdenpom V/2-3 Lamongan yaitu Saksi-3 (Serma Sumari) dan Saksi-4 (Kopka Sueri).

2. Bahwa benar setelah di tangkap dan di periksa di Subdenpom V/2-3 Lamongan, penyebab Terdakwa melakukan tindak pidana Desersi oleh karena Terdakwa memiliki banyak hutang kepada rekan- rekannya, juga di BRI oleh karena kebiasaan Terdakwa main Judi Online, hal ini sesuai dengan keterangan Saksi-1 dan Saksi-2.

3. Bahwa benar pada tanggal 03 Oktober 2020, Terdakwa berhasil di tangkap oleh Saksi-3 (Serma Sumari) dan Saksi-4 (Kopka Sueri) saat berada di rumah orang tuanya (Bapak Sutarjo dan Ibu Nasri) di dusun Lebak Desa Mojorejo Kec. Modo Kab.

Lamongan, tanpa perlawanan.

4. Bahwa benar setelah berkas perkara Terdakwa lengkap dan dilimpahkan ke Pengadilan Militer III-12 Surabaya untuk disidangkan, namun kenyataannya Terdakwa melarikan diri lagi dan tidak memenuhi kewajibannya untuk hadir di persidangan, hingga akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya menyidangkan dan memutus perkara Terdakwa ini secara In Absentia.

5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon dan Terdakwa tidak membawa barang inventaris milik Satuan serta gaji Terdakwa sudah diberhentikan oleh Satuan.

(25)

Hal 25 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

6. Bahwa benar sebagai seorang prajurit TNI-AD, Terdakwa pasti mengetahui apabila akan meninggalkan kesatuan karena suatu keperluan harus memohon ijin terlebih dahulu kepada Komandan Kesatuan atau kepada atasan lain yang diberikan wewenang, namun hal ini tidak Terdakwa laksanakan, malahan Terdakwa pergi begitu saja meninggalkan kesatuannya tanpa mengajukan ijin terlebih dahulu dan tidak pernah memberitahukan keberadaannya lagi kepada Kesatuan, hal tersebut menunjukkan bahwa Terdakwa menghendaki dan menginsyafi segala perbuatan berserta akibatnya.

7. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, dari pihak Kesatuan Yonzipur 5/ABW melalui anggota Tim Intel Yonzipur 5/ABW telah berupaya melakukan pencarian terhadap Terdakwa di daerah Kepanjen Kab. Malang dan ke rumah orang tua Terdakwa di Desa Modo Kab. Lamongan, namun Terdakwa tidak diketemukan keberadaannya sehingga pada akhirnya pihak Yonzipur 5/ABW melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom V/3 Malang berdasarkan laporan Polisi Nomor LP-42/A-42/VII/2020/Idik pada tanggal pada tanggal 2 Juli 2020.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua yaitu : “Yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin“, telah terpenuhi.

Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”.

Bahwa di dalam pasal-pasal KUHP maupun KUHPM tidak dijelaskan mengenai pengertian “dalam waktu damai”.

Undang-undang tersebut hanya menjelaskan mengenai perluasan pengertian “waktu perang”, yang merupakan lawan kata (a contrario) dari pengertian “waktu damai”.

Bahwa menurut bahasa, yang dimaksud dengan “waktu

(26)

Hal 26 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

perang” adalah suatu jangka waktu di mana suatu negara sedang berperang atau turut berperang dengan negara lainnya. Sedangkan mengenai perluasan pengertian

“dalam waktu perang”, di dalam Pasal 58 KUHPM dijelaskan bahwa suatu kesatuan dianggap dalam waktu perang, jika oleh penguasa militer kesatuan tersebut sedang diperintahkan untuk turut serta dalam suatu ekspedisi militer, atau untuk memberantas suatu kekuatan yang bersifat bermusuhan, atau untuk memelihara kenetralan negara, atau untuk melaksanakan suatu permintaan bantuan militer dari penguasa yang berhak dalam hal terjadi suatu gerakan pengacauan. Tugas-tugas yang diperintahkan dalam Pasal 58 KUHPM tersebut di atas, dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI disebut sebagai tugas “operasi militer”, baik operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang.

Dengan demikian di luar keadaan-keadaan tersebut di atas, suatu pasukan dianggap tidak dalam waktu perang, atau jika ditafsirkan secara a contrario, pasukan tersebut berada “dalam waktu damai”.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah yang dibacakan dari Berita Acara pemeriksaan Saksi di Polisi Militer serta barang bukti berupa surat yang diajukan Odittur Militer di persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lain maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonzipur 5/ABW tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang terhitung sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan tanggal 3 Oktober 2020 secara berturut-turut, hal ini diketahui oleh Saksi-1 (Serka Farid Yusriansah), Saksi-2 (Sertu Muhammad Asif) dan akhirnya kemudian tertangkap di rumah orang tuanya oleh petugas dari Subdenpom V/2-3 Lamongan yaitu Saksi-3 (Serma Sumari) dan Saksi-4 (Kopka Sueri).

(27)

Hal 27 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

2. Bahwa benar pada tanggal 03 Oktober 2020, Terdakwa berhasil di tangkap oleh Saksi-3 (Serma Sumari) dan Saksi-4 (Kopka Sueri) saat berada di rumah orang tuanya (Bapak Sutarjo dan Ibu Nasri) di dusun Lebak Desa Mojorejo Kec. Modo Kab.

Lamongan, tanpa perlawanan.

3. Bahwa benar setelah berkas perkara Terdakwa lengkap dan dilimpahkan ke Pengadilan Militer III-12 Surabaya untuk disidangkan, namun kenyataannya Terdakwa melarikan diri lagi dan tidak memenuhi kewajibannya untuk hadir di persidangan, hingga akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya menyidangkan dan memutus perkara Terdakwa ini secara In Absentia.

4. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Danyonzipur 5/ABW sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan ditangkap pada tanggal 3 Oktober 2020 secara berturut turut tanpa tenggang waktu atau selama lebih kurang selama 132 (seratus tiga puluh dua) hari secara berturut-turut, hal ini sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP-42/A-42/VII/2020/ldik tanggal 2 Juli 2020 dan bukti 6 (enam) lembar daftar absensi Pleton II Regu II Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 s.d. bulan Oktober 2020.

5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Kepanjen Malang dalam keadaan aman dan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi tempur atau operasi militer lainnya.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga yaitu: “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

(28)

Hal 28 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Unsur keempat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

Bahwa unsur ini mengandung pengertian bahwa Pelaku, dalam hal ini Terdakwa, telah tidak hadir di kesatuannya tanpa ijin secara berturut-turut selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah yang dibacakan dari Berita Acara pemeriksaan Saksi di Polisi Militer serta barang bukti berupa surat yang diajukan Odittur Militer di persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lain maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonzipur 5/ABW tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang terhitung sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan tanggal 3 Oktober 2020 secara berturut-turut, hal ini diketahui oleh Saksi-1 (Serka Farid Yusriansah), Saksi-2 (Sertu Muhammad Asif) dan akhirnya kemudian tertangkap di rumah orang tuanya oleh petugas dari Subdenpom V/2-3 Lamongan yaitu Saksi-3 (Serma Sumari) dan Saksi-4 (Kopka Sueri).

2. Bahwa benar setelah berkas perkara Terdakwa lengkap dan dilimpahkan ke Pengadilan Militer III-12 Surabaya untuk disidangkan, namun kenyataannya Terdakwa melarikan diri lagi dan tidak memenuhi kewajibannya untuk hadir di persidangan, hingga akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya menyidangkan dan memutus perkara Terdakwa ini secara In Absentia.

3. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Danyonzipur 5/ABW sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan ditangkap pada tanggal 3 Oktober 2020 secara berturut turut tanpa tenggang waktu atau selama lebih kurang selama 132 (seratus tiga puluh

(29)

Hal 29 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

dua) hari secara berturut-turut, hal ini sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP-42/A-42/VII/2020/ldik tanggal 2 Juli 2020 dan bukti 6 (enam) lembar daftar absensi Pleton II Regu II Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 s.d. bulan Oktober 2020.

4. Bahwa benar waktu selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah terhitung sejak tanggal 25 Mei 2020 sampai dengan 03 Oktober 2020 atau lebih kurang selama 132 (seratus tiga puluh dua) hari secara berturut-turut tanpa tenggang waktu adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur keempat yaitu: “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena seluruh unsur-unsur tindak pidana dalam dakwaan Oditur Militer telah terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat terhadap dakwaan Oditur Militer tersebut telah terbukti secara sah dan menyakinkan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di depan persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana:

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari.” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 juncto ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa selama pemeriksaan di dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan “pemaaf” atau alasan “pembenar”

pada diri Terdakwa, sehingga perbuatan Terdakwa tersebut harus dipertanggungjawabkan dan oleh karena itu Terdakwa harus dipidana.

Menimbang : Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara

(30)

Hal 30 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum dan kepentingan Militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan.

Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan Militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong prajurit agar tetap mematuhi hukum yang berlaku, walau dalam keadaan yang bagaimanapun.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat, dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut:

1. Bahwa perbuatan Terdakwa merupakan cerminan dari sikap dan perilaku Terdakwa yang tidak berani bertanggungjawab atas perbuatannya dan tidak menjiwai dengan benar aturan-aturan disiplin maupun aturan hukum yang berlaku di lingkungan TNI.

2. Bahwa pada hakikatnya sebagai prajurit yang segala perilakunya sudah diatur dalam aturan-aturan mengenai disiplin dan aturan Hukum, Terdakwa pasti telah mengetahui bahwa dirinya wajib berada di kesatuannya secara terus-menerus selama masa dinasnya, dan apabila Terdakwa ingin meninggalkan kesatuan karena ada suatu keperluan yang mendesak, seharusnya Terdakwa meminta ijin terlebih dahulu kepada Komandan kesatuannya yaitu Danyonzipur 5/ABW atau kepada Perwira/atasan lain yang diberi wewenang untuk itu, namun ternyata yang dilakukan Terdakwa walaupun tidak ada ijin tetap saja Terdakwa pergi meninggalkan satuan, dan hingga perkaranya disidangkan Terdakwa belum kembali ke kesatuan.

3. Bahwa dari keadaan seperti ini dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, selain mengakibatkan pelaksanaan tugas di lingkungan kesatuan menjadi terganggu, perbuatan Terdakwa

(31)

Hal 31 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

juga telah berpengaruh buruk bagi pembinaan disiplin di kesatuannya.

4. Bahwa hal-hal yang mempengaruhi Terdakwa melakukan Tindak Pidana ini oleh karena Terdakwa menghindari tanggungjawabnya untuk membayar hutangnya kepada rekan-rekannya di kantor, konsekwensi dari kebiasaannya bermain judi online.

Hal ini yang menjadikannya takut lalu memutuskan untuk menghindar, hingga Terdakwa mengabaikan kepentingan dinas di Kesatuannya dan lebih mengutamakan kepentingan pribadinya. Hal tersebut dilakukan Terdakwa sebanyak 2(dua) kali dengan mengulanginya lagi ketika berkas perkaranya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Militer III-12 Surabaya untuk disidangkan, namun kenyataannya Terdakwa kembali melarikan diri lagi dan sampai dengan sekarang tidak diketemukan lagi keberadaannya.

Menimbang : Bahwa oleh karena Oditur Militer dalam tuntutannya mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana tambahan pemecatan dari dinas Militer, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI seharusnya memiliki sikap disiplin yang baik dalam pelaksanaan tugas serta mentaati segala ketentuan yang berlaku dilingkungannya, akan tetapi dalam kenyataannya Terdakwa justru melakukan perbuatan yang dapat menggoyahkan sendi-sendi disiplin di kesatuannya.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan yang berwenang menunjukkan bahwa Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI yang mempunyai tabiat yang cenderung menuruti kehendaknya sendiri dan tidak peduli dengan ketentuan hukum yang berlaku, sehingga apabila Terdakwa masih diberi kesempatan untuk tetap berdinas dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian

(32)

Hal 32 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

yang lebih besar bagi kesatuannya, disamping itu akan menyulitkan bagi Komandan satuan dalam melakukan pembinaan personil di kesatuan, oleh karena itu Terdakwa harus dipisahkan dari lingkungan TNI.

3. Bahwa saat itu Terdakwa kembali karena di tangkap, namun kemudian Terdakwa kembali melarikan diri lagi ketika berkas perkaranya sudah dilimpahkan dan akan disidangkan di Pengadilan Militer III-12 Surabaya, hingga akhirnya berkas perkara Terdakwa diperiksa dan diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya secara In Absentia. Hal ini menunjukkan bahwa Terdakwa tidak lagi bisa dibina untuk menjadi Prajurit TNI AD yang lebih baik.

4. Bahwa sampai dengan saat ini Terdakwa belum kembali ke kesatuan dan tidak diketemukan lagi keberadaannya, hal ini menunjukkan bahwa pada diri Terdakwa sudah tidak ada lagi keinginan untuk mengabdikan dirinya berdinas di Lingkungan Militer dan oleh karena itu Terdakwa harus dipisahkan dari kehidupan masyarakat Militer.

5. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat Terdakwa mempunyai sifat, perilaku dan tabiat yang sangat buruk, sehingga dipandang tidak layak lagi untuk dipertahankan sebagai prajurit dalam dinas militer.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

(33)

Hal 33 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Hal-hal yang meringankan : - Tidak ada.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

2. Perbuatan Terdakwa merusak disiplin yang telah terbina di Kesatuannya.

3. Perbuatan Terdakwa mencerminkan sikap mental yang buruk yang menghindar dari tugas dan tanggungjawab.

4. Terdakwa 2(dua) kali melarikan diri dan sampai dengan perkara Terdakwa disidangkan Terdakwa belum kembali ke kesatuan dan tidak diketemukan lagi keberadaannya.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mengkaji sifat, hakikat dan akibat perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil, seimbang dan sudah proporsional dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa waktu selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat- yaitu :

- 6 (enam) lembar daftar absensi Pleton II Regu II Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 sampai dengan bulan Oktober 2020 yang ditanda tangani oleh Plh. Perwira Seksi Personil an. Muammer Ghadafi, S.Tr.(Han), pangkat Letnan Dua Czi NRP 11180032090293.

Bahwa oleh karena barang bukti tersebut berkaitan dan

(34)

Hal 34 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

bersesuaian dengan alat bukti lainnya sehingga dapat memperkuat pembuktian unsur tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan untuk mempermudah penyimpanannya, Majelis Hakim berpendapat perlu ditentukan status barang bukti untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 87 Ayat (1) ke-2 juncto Ayat (2) juncto Pasal 26 KUHPM juncto Pasal 143 juncto Pasal 190 Ayat (1) dan ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu: HOKKY JACK CHARLES, pangkat Prajurit Satu NRP 31150466520795; terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana:

“Desersi dalam waktu damai.”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan:

a. Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun.

Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

b. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat yaitu:

- 6 (enam) lembar daftar absensi Pleton II Regu II Kompi C Yonzipur 5/ABW bulan Mei 2020 sampai dengan bulan Oktober 2020 yang ditanda tangani oleh Plh. Perwira Seksi Personil an. Muammer Ghadafi, S.Tr.(Han), pangkat Letnan Dua Czi NRP 11180032090293.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

(35)

Hal 35 dari 35 hal Putusan Nomor 142-K/PM III-12/AD/XII/2020

Demikian diputuskan pada hari Selasa, tanggal 9 Pebruari 2021 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh I Gede Made Suryawan, S.H., M.H., Letnan Kolonel Chk NRP 636364 sebagai Hakim Ketua, serta Tatang Sujana Krida, S.H., M.H., Mayor Chk NRP 11020000960372 dan Johanes Sudarso Taruk, S.H., M.H., Mayor Chk NRP 2910010890171 masing-masing sebagai Hakim Anggota yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Moch. Mulyono, S.H., Mayor Chk NRP 2920012290470 Panitera Pengganti Irwan Idris, S.H., Kapten Chk NRP 21960348011275, serta dihadapan umum dan tanpa dihadiri Terdakwa.

Hakim Ketua Cap/Ttd

I Gede Made Suryawan, S.H., M.H.

Letnan Kolonel Chk NRP 636364 Hakim Anggota I

Ttd

Tatang Sujana Krida, S.H., M.H.

Mayor Chk NRP 11020000960372

Hakim Anggota II Ttd

Johanes S. Taruk, S.H., M.H.

Mayor Chk NRP 2910010890171 Panitera Pengganti

Ttd

Irwan Idris, S.H.

Kapten Chk NRP 21960348011275 Salinan Putusan ini sesuai dengan aslinya

Panitera

Khairil Anwar, S.Sos., S.H., M.H.

Mayor Chk NRP 11030033700382

Referensi

Dokumen terkait

Secara matematis daya rata-rata atau daya nyata merupakan perkalian antara tegangan efektif, arus efektif, dan koefisien faktor dayanya.. θ cos eff eff I V P = Daya Reaktif (

 Guru menenyakan bagaimana cara overhoul sistem Transmisi Manual dan komponenya sesuai SOP, siswa diminta untuk menentukan prosedur pemeriksaan komponen-komponen

Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol, di bagian selatan serta di bagian timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat..

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Mencermati ketentuan di atas dapat diketahui bahwa partai politik mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Partai politik memainkan

Pendapatan Daerah sebagai sumber pembiayaan daerah yang utama Tingkat penerimaan retribusi daerah 33,385,235,000.00 Pendataan Potensi Wajib Retribusi Daerah