BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan modern yang berorientasi pada pelayanan dan pengawasan, maka struktur organisasi Direktorat Jenderal Pajak perlu diubah, baik dilevel kantor pusat sebagai pembuat kebijakan maupun level kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan. Sebagai langkah pertama, untuk memudahkan Wajib Pajak, ketiga jenis kantor pajak yang ada, yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB), serta Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karipka). Dilebur menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Dengan demikian Wajib Pajak cukup datang ke satu kantor saja untuk menyelesaikan seluruh masalah perpajakannya. Struktur berbasis fungsi diterapkan kepada KPP dengan sistem administrasi modern untuk dapat merealisasikan debirokratisasi pelayanan sekaligus melaksanakan pengawasan terhadap Wajib Pajak secara lebih sistematis analisis resiko. Unit vertikal DJP dibedakan berdasarkan segmentasi Wajib Pajak, yaitu KPP Wajib Pajak Besar (LTO-Large TaxPayers Office), KPP Madya (MTO-Medium Taxpayers Office), KPP Pratama (STO-Small Taxpayers Office). Dengan pembagian seperti ini, diharapkan strategi dan pendekatan terhadap wajib pajak pun dapat disesuaikan dengan karakteristik wajib pajak yang ditangani, sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih optimal.
Pada tahap pertama, dibentuk Kantor Wilayah (Kanwil) dan 2 KPP WP besar pada bulan Juli 2002 untuk mengadministrasikan 300 Wajib Pajak Badan terbesar di seluruh Indonesia sebagai pilot project. Karena program modernisasi yang diterapkan pada KPP WP besar dianggap cukup berhasil, maka konsep yamg kurang lebih sama dicoba untuk diterapkan pada KPP lain secara bertahap, dimana sampai dengan akhir 2007, 22 Kanwil dan 202 KPP (3 KPP WP Besar, 28 KPP Madya, dan 171 KPP Pratama) telah berhasil di modernisasi. Pada akhir 2006, struktur organisasi KPP DJP disempurnakan bersamaan dengan penerapan administrasi modern. Pada tahun 2008, seluruh Kantor di luar Jawa dan Bali akan di modernisasi dengan dibentuknya 128 KPP Pratama untuk menggantikan seluruh Kantor Pajak yang ada di daerah tersebut. Perbedaan utama antara KPP STO dengan KPP LTO maupun MPO antara lain adalah dengan adanya seksi Ekstensifikasi pada KPP STO. Sehingga dapat dikatakan pula KPP STO merupakaan ujung tombak bagi DJP untuk menambah rasio perpajakan di Indonesia.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada kepala kantor. KPP Pratama akan melayani PPh, PPN, PBB, dan BPHTB. Selain itu KPP Pratama juga melakukan pemeriksaan tetapi bukan sebagai lembaga yang memutuskan keberatan, struktur organisasi KPP Pratama berdasarkan fungsi pajak bukan jenis pajak.
Pada KPP Pratama terdapat Account Representative (AR) yang memilki tugas antara lain memantau keadaan Wajib Pajak (WP) dan penghubung Wajib
Universitas Sumatera Utara
Pajak untuk berkonsultasi. Keberadaan AR di setiap KPP Pratama merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada Wajib Pajak. Dengan perubahan struktur organisasi baru maka Wajib Pajak akan dilayani oleh Account Representative (AR) yang telah ditunjuk sehingga akan terjalin saling keterbukaan.
Adapun KPP Pratama yang bernaung di lingkungan Kanwil DJP Sumatera Utara I adalah :
Tabel 2.1
No Nama Kantor Alamat No. Telepon No. Fax
1. KPP Pratama Medan Belawan
Jl. KL. Yos Sudarso KM 8,2 Tg. Mulia
6642764, 6642763
66643695, 6642764
2. KPP Pratama Medan Barat
Jl. Asrama No. 7 8467967 8467439
3. KPP Pratama Medan Petisah
Jl. Asrama No. 7A 8467568, 8467616
8467744
4. KPP Pratama Medan Polonia
Jl. P. Diponegoro No. 30 A GKN II
4529353 4529343
5. KPP Pratama Medan Kota
Jl. P. Diponegoro No.30 A GKN Lt. IV
4529379 4529403
6. KPP Pratam Medan Jl. P. Diponegoro No. 30 4536897 4512635
Timur A GKN Lt. II
7. KPP Pratama Lubuk Pakam
Jl. P. Diponegoro No.
42-44
7951148, 7955509
7956226
8. KPP Pratama Binjai Jl. Jambi No. 1 Rambung Barat, Binjai Selatan
8820407, 8820406
8829724
Sumber : KPP Pratama Lubuk Pakam
Penentuan lokasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam merupakan salah satu faktor terpenting dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada Wajib Pajak. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam terletak di Jl.
P. Diponegoro No. 42-44. Kantor Pemerintah ini disesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah (RT/RW) kedekatan dengan lokasi Wajib Pajak, kedekatan dengan kantor pemerintahan, kedekatan dengan kantor bank. Karena kantor pemerintah ini juga memudahkan pengawasan dan memberikan pelayanan terhadap Wajib Pajak dalam membayar pajak.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan. Wilayah kerja KPP Pratama Lubuk Pakam adalah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari 22 kecamatan. Sebelumnya wilayah kerja KPP Pratama Lubuk Pakam merupakan bagian wilayah kerja KPP Pratama Tebing Tinggi dan KPP Pratama Binjai. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada Wajib Pajak. Dengan
Universitas Sumatera Utara
berdirinya KPP Pratama Lubuk Pakam diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan bagi wajib pajak yang berdomisili atau berlokasi di Kabupaten Deli Serdang.
B. Visi dan Misi KPP Pratama Lubuk Pakam
Visi “Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi”.
Misi “Menghimpun penerimaan Negara berdasarkan UU Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan APBN melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.
Sebagaimana kebijakan yang telah dicanangkan oleh Kantor Pusat DJP, Visi KPP Pratama Lubuk Pakam adalah “Menjadi Model Pelayanan Masyarakat yang Dipercaya dan Dibanggakan Masyarakat”.
Visi tersebut merefleksikan cita-cita KPP Pratama Lubuk Pakam untuk menjadi Publik Service yang berstandar internasional/dunia baik dari sisi kualitas aparat maupun manajemennya sehingga eksistensi dan kinerja mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai institusi yang memiliki citra baik dan bersih.
Misi DJP dibedakan menjadi 4 aspek atau bidang, yaitu :
1. Misi fiskal, yaitu menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan
Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.
2. Misi ekonomi, yaitu mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijaksanaan perpajakan yang meminimalkan distorsi.
3. Misi politik, yaitu mendukung proses demokratisasi bangsa.
4. Misi kelembagaan, yaitu senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi perpajakan yang mutakhir.
Misi tersebut sebagai suatu pernyataan tujuan keberadaan (eksistensi) tugas, fungsi, peranan dan tanggung jawab DJP maupun KPP Pratama Lubuk Pakam sebagaimana diamanatkan dalam UU dan Peraturan serta kebijaksanaan pemerintah dengan dijiwai prinsip-prinsip dan nilai-nilai strategis organisasi di berbagai bidang.
Demi tercapainya tujuan dan sasaran berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, KPP Pratama Lubuk Pakam telah mengambil langkah-langkah sebagaimana tertuang dalam kebijakan yang dijadikan pedoman, petunjuk atau pegangan bagi setiap usaha kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
2. Mengamankan pencapaian rencana penerimaan pajak 3. Terciptanya masyarakat sadar atau peduli pajak
Universitas Sumatera Utara
C. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok yang bekerja sama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi menyediakan pengadaan personil akan memegang jabatan tertentu dimana, masing-masing diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai jabatannya.
Hubungan kerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang menggerakkan organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Struktur organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan antar bagian berdasarkan susunan tingkat hirarki. Struktur organisasi juga diharapkan akan dapat menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan integrasi secara efisien dan efektif dari segenap kegiatan organisasi baik vertikal maupun horizontal.
Pada prinsipnya struktur organisasi yang digunakan tergantung pada ukuran besarnya dan jenis organisasi serta banyaknya jumlah staf dalam organisasi serta tingginya tingkat kerumitan dalam operasional organisasi.
Berikut ini penulis menyajikan struktur organisasi kantor Pelayanan Pratama Lubuk Pakam :
BAGAN
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM
KEPALA KANTOR
KEPALA SUBAG UMUM
KEPALA SEKSI PDI
KEPALA SEKSI PELAYANAN
KEPALA SEKSI PENAGIHAN
KEPALA SEKSI PEMERIKSA
KEPALA SEKSI EKSTENSIFIKASI
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
PELAKSANA SEKSI PDI
PELAKSANA SEKSI PELAYANAN
PELAKSANA SEKSI PENAGIHAN
PELAKSANA SEKSI PEMERIKSA
PELAKSANA SEKSI EKSTENSIFIKASI
AR WASKON 1
AR WASKON 11
AR WASKON 111
JURU SITA PAJAK
FUNGSIONAL PEMERIKSA PAJAK
FUNGSIONAL PENILAI PBB
PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
SUPERVISOR
SUPERVISOR KELOMPOK I I
KETUA TIM II KELOMPOK I
KETUA TIM II KELOMPOK I
KETUA TIM KELOMPOK II
ANGGOTA TIM I KEL I
ANGGOTA TIM KEL I
ANGGOTA TIM KEL I I
Universitas Sumatera Utara
Sumber : KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM
D. Tugas dan Fungsi Setiap Seksi di KPP Pratama Lubuk Pakam
Tugas dan fungsi masing-masing akan diuraikan dalam setiap seksi, dimana Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor 14/PJ/2008, tanggal 13 Maret 2008, maka pembagian tugas dan wewenang masing-masing seksi adalah sebagai berikut :
1. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum terdiri dari Tata Usaha dan Kepegawaian, Koordinator Keuangan dan Koordinator Rumah Tangga.
Tugas dan fungsinya adalah :
1) Tata Cara Penerimaan Dokumen di KPP
2) Tata Cara Pemrosesan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Subbagian Umum
3) Cara Penyampaian Dokumen di KPP
4) Tata Cara Permintaan Pengujian Kesehatan Pegawai
5) Tata Cara Pelaksanaan Pelantikan, Sumpah dan Serah Terima Jabatan serta Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil
6) Tata Cara Pembuatan Kartu Tanda Pengenal Pemeriksa
7) Tata Cara Penerbitan Izin Melanjutkan Pendidikan di Luar Kedinasan (S1)
Universitas Sumatera Utara
8) Tata Cara Pengajuan Usul Peserta Pendidikan di Luar Negeri
9) Mekanisme Pembayaran Anggaran Belanja (Pembayaran Melalui Uang Persediaan)
10) Tata Cara Pelaksanaan Pembayaran Tagihan Melalui Mekanisme Langsung (LS) Kepada Rekanan
11) Tata Cara Permintaan dan Pembayaran Lembur Pegawai 12) Tata Cara Pemberhentian Gaji dan TKPKN
13) Tata Cara Penyusunan Laporan/Daftar Realisasi Anggaran Belanja
14) Tata Cara Penyusunan Laporan SAKPA (Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran) Tingkat Satuan Kerja/Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)
15) Tata Cara Pelaksanaan Penutupan Buku Kas Umum
16) Tata Cara Penenrimaan Inventaris dari Rekanan/Pihak Lain
17) Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara Dengan Lelang Pada Unit KPP. Tata Cara Penyusunan Tanggapan/Tindak Lanjut Terhadap Surat Hasil Pemeriksaan (SHP)/Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Itjen Depkeu/BPK/BPKP/Unit Fungsional Pemeriksa Lainnya 18) Melakukan Urusan dan Perlengkapan Rumah Tangga.
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) Tugas dan fungsinya adalah :
1) Tata Cara Pemroresan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi PDI 2) Tata Cara Penatausahaan Alat Keterangan
3) Tata Cara Penyusunan Rencana Penerimaan Pajak Berdasarkan Potensi Pajak, Perkembangan Ekonomi dan Keuangan
4) Tata Cara Pembentukan Bank Data 5) Tata Cara Pemanfaatan Bank Data
6) Tata Cara Pembuatan dan Penyampaian Surat Perhitungan (SPH) Kirim ke Kantor Pelayanan Pajak Lain
7) Tata Cara Peminjaman Berkas Data/Alat Keterangan oleh Seksi Pngolahan Data dan Informasi Kepada Seksi Terkait
8) Tata Cara Penatausahaan Penerimaan PBB Non Elektronik 9) Tata Cara Pembuatan Laporan Penerimaan PBB/BPHTB 10) Tata Cara Penyelesaian Pembagian Hasil Penerimaan PBB
11) Melakukan Urusan Pengolahan Data dan Penyajian Informasi dan Pembuatan Monografi Pajak
12) Melakukan Penggalian Potensi Pajak
13) Melakukan Pemberian Dukungan Teknisi Komputer
14) Melakukan Urusan Penerimaan, Pengecekan, dan Perekaman Surat Pemberitahuan Masa dan Tahunan.
3. Seksi Pelayanan
Tugas dan fungsinya adalah :
1) Tata Cara Penatausahaan Surat, Dokumen, dan Laporan Wajib Pajak Pada Tempat Pelayanan Terpadu
2) Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak
3) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Universitas Sumatera Utara
4) Tata Cara Perubahan Identitas Wajib Pajak
5) Tata Cara Penyelesaian Pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Lama
6) Tata Cara Penyelesaian Pemindahan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Lama
7) Tata Cara Penyelesaian Pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Baru
8) Tata Cara Penyelesaian Pemindahan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Baru
9) Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan PPh 10) Tata Cara Peneriamaan dan Pengolahan SPT Masa
11) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh
12) Tata Cara Penerbitan Surat Teguran Penyampaian SPT Masa
13) Tata Cara Penerbitan Surat Teguran Penyampaian SPT Tahunan PPh 14) Tata Cara Penelitian Hasil Keluaran Berupa SPPT/STTS/DHKP/DHR 15) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pencetakan Salinan SPPT/SKP/STP 16) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pembetulan SPPT/SKP/STP
17) Tata Cara Peminjaman/Pengiriman Berkas
18) Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Permintaan Konfirmasi dan Klarifikasi 19) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pembukuan Dalam Bahasa Inggris
dan Mata Uang Dollar Amerika Serikat
20) Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak Untuk Perwakilan Negara Asing dan Badan-Badan Internasional Serta Pejabat/Tenaga Ahlinya
21) Tata Cara Penyampaian Permintaan Revaluasi Aktiva Tetap dari Wajib Pajak ke Kantor Wilayah
22) Tata Cara Penyelesaian Pemberitahuan Penggunaan Norma Penghitungan 23) Tata Cara Layanan Permintaan Penetapan Sebagai Daerah Terpencil 24) Tata Cara Penerbitan Surat Keterangan Pajak
25) Tata Cara Penyelesaian Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak 26) Tata Cara penyelesaian Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak 27) Tata Cara Pemroresan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi
Pelayanan
28) Tata Cara Pemroresan dan Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak
29) Tata Cara Penyisihan Anak Berkas WP yang Tahun/Masa Pajaknya Telah Melampaui 10 Tahun.
4. Seksi Penagihan
Tugas dan fungsinya adalah :
1) Tata Cara Pemroresan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi Penagihan
2) Tata Cara Penatausahaan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak Beserta Bukti Pembayarannya
3) Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan Pembetulan/Keberatan/Putusan Banding/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat
Universitas Sumatera Utara
Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi Pada Seksi Penagihan
4) Tata Cara Menjawab Konfirmasi Data Tunggakan Wajib Pajak 5) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Penundaan Pembayaran Pajak
6) Tata Cara Penyelesaian Usulan Pemeriksaan Dalam Rangka Penagihan Pajak
7) Tata Cara Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus 8) Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak
9) Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) Bunga Pengihan 10) Tata Cara Penerbitan dan Penyampaian Surat Teguran Penagihan 11) Tata Cara Penerbitan dan Pemberitahuan Surat Paksa
12) Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) 13) Tata Cara Penerbitan Surat Keputusan Pencabutan Sita
14) Tata Cara Pemindahan Berkas dari Kantor Pelayanan Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak Lainnya
15) Tata Cara Pembuatan Usulan Pencegahan dan Penyanderaan Terhadap Wajib Pajak Tertentu
16) Tata Cara Pelaksanaan Lelang
17) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pembatalan Lelang
18) Tata Cara Pembuatan Laporan Seksi Pengihan ke Kantor Wilayah 19) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Mengangsur Pembayaran Pajak 20) Melakukan Urusan Penatausahaan Piutang Pajak, Penagihan, Penundaan
dan Angsuran Piutang Pajak
21) Melakukan Penerbitan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan
22) Melakukan Penyitaan, Usulan Lelang dan Penagihan Lainnya.
5. Seksi Pemeriksaan
Seksi pemeriksaan bekerjasama dengan fungsional dalam melakukan pemeriksaan pajak baik Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Badan.
Tugas dan fungsinya adalah :
1) Tata Cara Pemroresan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi Pemeriksaan
2) Tata Cara Penyelesaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Lebih Bayar
3) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengambilan Kelebihan Pembayaran Pajak Penjualan ata Barang Mewah
4) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengambilan Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai Untuk Selain Wajib Pajak Patuh
5) Tata Cara Penyelesaian Usulan Pemeriksaan
6) Tata Cara Penyelesaian Usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan 7) Tata Cara Pengamatan oleh KPP
8) Tata Cara Pemeriksaan Kantor 9) Tata Cara Pemeriksaan Lapangan
10) Tata Cara Penatausahaan Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP) dan Nota Penghitungan (Nothit).
Universitas Sumatera Utara
6. Seksi Ekstensifikasi
Tugas dan fungsinya adalah :
1) Tata Cara Pemroresan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
2) Tata Cara Pendaftaran Objek Pajak Baru Dengan Penelitian Kantor 3) Tata Cara Pendaftaran Objek Pajak Baru Dengan Penelitian Lapangan 4) Taat Cara Penerbitan Surat Himbauan Untuk Ber-NPWP
5) Tata Cara Pencarian Data dari Pihak Ketig Dalam Rangka Pembentukan/Pemuktahiran Bank Data Perpajakan
6) Tata Cara Pencarian Data Potensi Perpajakan Dalam Rangka Pembuatan Monografi Fiskal
7) Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Individual Objek PBB
8) Tata Cara Pembuatan Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB) 9) Tata Cara Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR
10) Tata Cara Pemeliharaan Data Objek dan Subjek PBB
11) Tata Cara Penyelesaian Mutasi Seluruhnya Objek dan Subjek Pajak PBB 12) Tata Cara Penyelesaian Mutasi Sebagian Ibjek dan Subjek Pajak PBB 13) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Penundaan Pengembalian SPOP 14) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Nilai Jual Objek
Pajak (NJOP)
15) Tata Cara Penerbitan Daftar Nominatif Untuk Usulan SP3 PSL Estensifikasi
7. Pengawasan dan Konsultasi Tugas dan fungsinya :
1) Cara Pemroresan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi Pengawasan dan Konsultasi
2) Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) 3) Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) 4) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Penggunaan Nilai Buku Dalam
Rangka Penggabungan Usaha,Pengambilalihan Usaha atau Pemekaran Usaha
5) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Keberatan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah di KPP
6) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pembetulan Ketetapan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah di KPP
7) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi administrasi Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di KPP
8) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak Benar Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah di KPP
9) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi PBB di KPP
10) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Perubahan Metode Pembukuan
Universitas Sumatera Utara
11) Tata Cara Layanan Permintaan Perubahan Tahun Buku Pertama
12) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh 21
13) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh Pasal 22 Bendaharawan
14) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Untuk Pedagang Pengumpul dan Untuk Industri Tertentu
15) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Izin Prinsip Pembebasan PPh Pasal 22 Impor
16) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor
17) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor Untuk Wajib Pajak yang Penghasilannya Semata-mata Dikenakan PPh yang Bersifat Final
18) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh Pasal 22 Atas Impor Emas Batangan Untuk Ekspor Perhiasan Emas
19) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemotongan PPh Pasal 23
20) Tata cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemotongan PPh atas Bunga Deposito dan Tabungan Serta Diskonto SBI yang Diterima atau Diperoleh dana Pensiun yang Pendiriannya Telah Disahkan oleh Menteri Keuangan
21) Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh atas Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan.
8. Fungsional
Seksi fungsional ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas dan fungsinya adalah Melakukan Pemeriksaan kewajiban pajak terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan sesuai dengan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) yang dikeluarkan.
Universitas Sumatera Utara