• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH : PRAKOSAD ADI SURYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI OLEH : PRAKOSAD ADI SURYA"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS

INFORMASI,DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

(STUDI PADA STMIK TRIGUNA DHARMA)

OLEH :

PRAKOSAD ADI SURYA 130503002

PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA : PRAKOSAD ADI SURYA

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NIM : 130503002

PROGRAM STUDI : S1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI PADA STMIK TRIGUNA DHARMA)

Tanggal ……… Ketua Departemen Akuntansi

NIP : 19580222 198203 1 003

(Dr.Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA)

Tanggal ……… Dekan

NIP : 19580602 198803 1 001 (Prof.Dr.Ramli, S.E., M.S.)

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : PRAKOSAD ADI SURYA

NIM : 130503002

PROGRAM STUDI : S1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED

USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN

PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI PADA STMIK TRIGUNA DHARMA)

Medan, 2017 Menyetujui,

Pembimbing

NIP.19600110 198603 1 003

Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak.

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

Telah diuji pada

Tanggal 18 Oktober 2017

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua Penguji : Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak Penguji : Drs. Rustam, MSi, Ak

Pembanding : Dr. Erwin Abubakar, MBA, Ak

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Ussefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Studi Pada STMIK Triguna Dharma Medan)” adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Studi S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya.

Apabila kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 18 Oktober2017 Yang membuat pernyataan

NIM: 130503002 Prakosad Adi Surya

(6)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN

PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI PADA STMIK TRIGUNA DHARMA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem informasi akuntansi, kualitas informasi, dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada perusahaan STMIK Triguna Dharma.

Penelitian ini mengambil sampel dengan jumlah 30 responden dengan teknik purposive samplingdigunakan kuesioner yang diberikan kepada staf yang menggunakan sistem informasi akuntansi padaSTMIK Triguna Dharma. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas sistem informasi akuntansi (X1) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi (Y) dengan nilai signifikansi sebesar 0,020 <0,05. Variabel kualitas informasi (X2) secara parsial mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi (Y) dengan nilai signifikansi sebesar 0,985 > 0,05. Variabel perceived usefulness (X3) secara parsial mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi (Y) dengan nilai signifikansi sebesar 0,426 > 0,05. Hasil Uji nilai signifikan pada F dapat dilihat bahwa nilai F-hitung yaitu sebesar 8,814 dan F-tabel sebesar 2,975 hal ini menunjukkan variabel Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan perceived usefulness secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi. Dengan signifikansi yaitu 0,484ᵇ (<0,05) yang dapat disimpulkan bahwa berpengaruh secara simultan tetapi tidak signifikan.

Kata Kunci : Kualitas sistem informasi akuntansi, kualitas informasi, perceived usefulness, kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi

(7)

ABSTRACT

EFFECT OF QUALITY INFORMATION SYSTEMS, INFORMATION QUALITY, AND PERCEIVED USEFULNESS TO SATISFACTION

USERS OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS (STUDY ON TRIGUNA STMIK DHARMA)

This study aims to determine the effect of quality accounting information system, information quality, and perceived usefulness to user satisfaction of accounting information system at STMIK Triguna Dharma.

This study took a sample with the number of 30 respondents with purposive sampling technique used questionnaires given to staff who use the accounting information system on STMIK Triguna Dharma. The type of data in this study is the primary data obtained from the answer questionnaire. The data analysis used is multiple linear regression.

The results showed that the variable of quality of accounting information system (X1) in partial have positive and significant influence on user satisfaction of accounting information system (Y) with significance value equal to 0,020

<0,05. Variable of quality of information (X2) partially have positive influence but not significant to user satisfaction of accounting information system (Y) with significance value equal to 0,985> 0,05. Perceived usefulness (X3) variable has partially positive but not significant effect on user satisfaction of accounting information system (Y) with significance value 0,426> 0,05. Test results significant value on F can be seen that the value of F-count is 8.814 and F-table of 2.975 it shows the variable Quality Information System, Information Quality and perceived usefulness simultaneously affect the User Accounting Information System Satisfaction. With the significance of 0.484ᵇ (<0.05) which can be concluded that the effect simultaneously but not significant.

Keywords:Quality of accounting information system, information quality, perceived usefulness, user satisfaction of accounting information system

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis telah mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USSEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI PADA STMIK TRIGUNA DHARMA MEDAN)”.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang sangat saya kagumi dan cintai yaitu AyahandaTamin dan IbundaSatijah yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, doa, nasihat serta adik saya Dwi Supratma Wati yang memberikan semangat yang tulus hingga saat ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA. selaku Ketua Departemen/Program Studi S1 Akuntansi dan Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M, Ak selaku Sekretaris Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.

(9)

3. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Rustam M.Si, Ak selaku Dosen Penguji dan Ibu Drs. Erwin Abubakar, M.B.A, Ak selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan arahan, kritik dan saran yang sangat membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Serta seluruh teman-teman Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Tahun 2013 yang telah bersama dengan penulis yang berjuang untuk mendapatkan ilmu bermanfaat agar kelak kita dapat memberikan yang terbaik tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk bangsa dan tanah air.

6. Sahabat-sahabat saya Zikri Aulia, Muhammad Raafi, Hasbi Aulia Siregar, Muhammad Hanip Purba, Dicky Dermawan, Ricky Trianda yang membantu dan memberikan saya semangat untuk menjadi seorang sarjana ekonomi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan,18 Oktober 2017 Yang membuat pernyataan

NIM: 130503002 Prakosad Adi Surya

(10)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 6

2.1.1 Pengertian Sistem ... 6

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 6

2.1.3 Model Keperilakuan dalam Penggunaan Teknologi SIA 8 2.1.4 Pengertian Kualitas Sistem Informasi ... 10

2.1.5 Pengertian Kuaitas Informasi ... 12

2.1.6 Pengertian Perceived Usefulness ... 13

2.1.7 Pengertian Kepuasan Sistem Informasi ... 13

2.2 Penelitan Terdahulu ... 15

2.3 Kerangka Konseptual ... 17

2.4 Hipotesis Penelitian ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2Tempat dan Jadwal Penelitian ... 23

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

3.4 Jenis Data ... 24

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.6 Definisi Operasional ... 25

3.6.1 Variabel Independen ... 25

3.6.1.1 Kualitas Sistem Informasi ... 25

3.6.1.2 Kualitas Informasi ... 26

3.6.1.3 Perceived Usefulness ... 26

3.6.2 Variabel Dependen ... 27

3.7 Metode Analisis Data ... 28

3.7.1 Statistik Deskriptif ... 29

3.7.2 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas ... 29

3.7.2.1 Uji Reliabilitas ... 29

(11)

3.7.2.2 Uji Validitas ... 29

3.7.3 Uji Asumsi Klasik ... 30

3.7.3.1 Uji Normalitas ... 30

3.7.3.2 Uji Multikolinearitas... 31

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 32

3.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 32

3.7.5 Pengujian Hipotesis ... 33

3.7.5.1 Koefisien Determinasi ... 33

3.7.5.2Uji F (Uji Simultan) ... 33

3.7.5.3 Uji T (Uji Parsial) ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1 Deskripsi Data ... 35

4.1.2 Deskripsi Responden ... 35

4.1.3 Uji Kualitas Data ... 37

4.1.3.1 Uji Validitas ... 37

4.1.2.2 Uji Reliabilitas ... 39

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 40

4.1.4.1 Uji Normalitas ... 40

4.1.4.2 Uji Multikolinieritas ... 43

4.1.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 44

4.1.5 Uji Hipotesis ... 44

4.1.5.1 Uji Koefisien Determinasi ... 45

4.1.5.2 Uji F (Simultan) ... 46

4.1.5.3 Uji t (Parsial) ... 47

4.2 Pembahasan ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN…. ... 56

(12)

DAFTAR TABEL

2.2 Penelitian Terdahulu ... 15

3.1 Pertayaan dengan Skala Likert ... 25

3.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 27

4.1 Deskripsi Responsen ... 36

4.2 Uji Validitas Kualitas Sistem Informasi (X1) ... 37

4.3 Uji Validitas Kualitas Informasi (X2) ... 38

4.4 Uji ValiditasPerceived Usefulness(X3) ... 38

4.5 Uji Validitas Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 39

4.6 Uji Reliabilitas ... 40

4.7 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov Smirnov ... 42

4.8 Hasil Uji Uji Multikolinearitas ... 43

4.9 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 45

4.10 Uji Koefisien Determinasi ... 46

4.11 Hasil Regresi Uji F ... 47

4.12 Hasil Regresi Uji t ... 47 No. Tabel

Judul Halaman

(13)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Konseptual ... 18

4.1 Grafik Histogram ... 41

4.2 P-P Plot ... 41

4.3 Scatterplot ... 44 No. Gambar

Judul Halaman

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner Penelitian ... 56

2 Lembar Riset Penelitian ... 59

3 Surat Balasan Penelitian ... 60

4 Data Mentah Penelitian ... 61

5 Hasil SPSS Uji Validitas ... 66

6 Hasil SPSS Uji Reliabilitas ... 71

7 Hasil Uji Normalitas ... 72

8 Hasil Uji Uji Multikolinearitas ... 73

9 Hasil Uji Uji Heteroskedastisitas ... 74

10 Uji Koefisien Determinasi ... 74

11 Hasil Uji F ... 74

12 Hasil Uji t ... 75 No. Lampiran

Judul Halaman

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, hampir seluruh pengelola bisnis dituntut melakukan perubahan guna menghadapi setiap masalah yang timbul sehingga dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Teknologi informasi kini telah mampu merubah cara pemasaran, proses produksi, dan pengelolaan data – data informasi dalam suatu perusahaan. Sistem informasi yang baik di dalam perusahaan juga berguna bagi pihak manajemen atau pimpinan serta pihak eksternal untuk melakukan perencanaan, pengawasan, dan memudahkan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan perusahaan.

Baikburuknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat melaluikepuasan pemakai Sistem Informasi Akuntansi dan pemakaian dari Sistem InformasiAkuntansi itu sendiri. Soegiharto (2001) dalam penelitiannyamengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja SistemInformasi Akuntansi, antara lainketerlibatan pemakai dalam pengembangansistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran

organisasi, dukunganmanajemen puncak,formalisasipengembangansisteminformasi,programpelatihan dan

pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasidan lokasi

departemen sistem informasi.

(16)

Teknologi informasi mempunyai peranan penting karena dapat menjadi senjata strategis bagi suatu perusahaan dalam memperoleh keunggulan bersaing (Rockart, 1988:57-64). Sistem informasi akuntansi akan memberikan kemudahan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehinggaakan membantu dalam pengambilan keputusan. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) telah membuat sertifikasi baru yaitu Certified Information Technology Professional (CITP). CITP mendokumentasikan keahlian sistem bagi para akuntan yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi akuntansi.

Sebagai sebuah subsistem organisasi, sistem informasi akuntansi melalui beberapa proses aktivitas manajemen, yaitu berupa mengumpulkan, mengklasifikasi, mengolah, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak internal maupun eksternal organisasi.

Sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan cara yang tepat dalam mengolah data informasi menjadi lebih efektif, efisien dan terkendali.

Sistem informasi akuntansi berbasis komputer telah menggantikan cara lama dalam mengolah data informasi yang masih tradisional atau manual. Pada sistem manual, mengolah data atau informasi menjadi lebih lama dan mahal karena terkendala pada waktu, tenaga, dan biaya yang dibutuhkan.

(17)

Sistem informasi akuntansi berbasis komputer ditandai dengan berkembangnya teknologi komputer. Pengolahan data yang menjadi lebih cepat, tepat, dan tidak mengenal lelah merupakan dampak dari perkembangan teknologi komputer. Dengan berkembangnya pengolahan data, berkembang pula informasi yang dapat dihasilkan dari akuntansi dan berkembang pula pemakai-pemakai informasi tersebut (Hartono,2006).

Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Goodhue,1995). Kepuasan pengguna akhir sistem informasi dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran keberhasilan suatu sistem informasi (Doll dan Torkzadeh, 1988).

Konsep dalam penelitian adalah model berketerimaan teknologi (Technology Acceptance Model, TAM) yang memberikan pengertian bahwa pemakai cenderung dan tidak memerlukan usaha yang keras untuk penggunaanya.

Konsep TAM dilandasi oleh teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action, TRA) yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (1975). TAM menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan efisien untuk dapat menguji perilaku penerimaan dan penggunaan SIA oleh pemakai (Davis, 1989). Konsep TAM menjelaskan bahwa penerimaan pemakai SIA ditentukan oleh dua faktor kunci yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use. Dua faktor tersebut memberikan gambaran bahwa apabila SIA mudah digunakan maka pemakai akan cenderung untuk menggunakan SIA tersebut.

(18)

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi , Kualitas Informasi, Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Studi EmpirisSTMIK Triguna Dharma Medan.)

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi ?

2. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi ?

3. Apakah perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi ?

4. Apakah kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan perceived usefulness berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan pertanyaan penelitian yang telah

dikemukakansebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

(19)

a) Untuk mengetahui apakah kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi ?

b) Untuk mengetahui apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sinstem informasi akuntansi ?

c) Untuk mengetahui apakah perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi ?

d) Untuk mengetahui apakah kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan perceived usefulness berpengaruh secara simultan terhadap kepuasanpengguna sistem informasi akuntansi ?

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian ini diharapkan agar pihak – pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat manfaat antara lain:

a. Bagi peneliti

Penulis dapat mengembangkan pengetahuan serta wawasan sebagai sarana untuk untuk mengetahui secara lebih luas tentang teori dan kenyataan yang ada di lapangan, serta dapat menambah pengetahuan tentang kondisi perusahaan yang dihadapinya, sehingga dapat menarik kesimpulan.

b. Bagi Praktisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pedoman untuk perusahaan untuk melakukan evaluasi kepuasan kerja pengguna Sistem Informasi Akuntansi yang telah diterapkan saat ini dan digunakan untuk meningkatkan kepuasan kerja pengguna Sistem Informasi Akuntansi di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terhimpun, terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu (Sutabri, 2003:2)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian sistem. Suatu sistem tidak peduli berapapun kecilnya, selalu mengandung komponen atau subsistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen- komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran dan sasaran atau tujuan. Elemen-elemen sebuah sistem menurut Hall (2001:5) mengemukakan sebuah sistem adalah sekelompok atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (Interrelated) atau subsistem- subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).

2.1.2.Perngertian Sistem Informasi Akuntansi

Di zaman teknologi maju seperti sekarang ini, suatu organasasi sangat bergantung terhadap sistem informasi agar tetap dapat kompetitif dengan pesaingnya. Informasi sudah menjadi sumber daya (resources) yang sama

(21)

pentingnya dengan sumber daya lainnya seperti pabrik ataupun peralatan, dan sistem merupakan kumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Bodnar dan Hoopwood (2006) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

Romney dan Steinbart (2004) menyatakan bahwa sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk (1) Persiapan informasi keuangan, (2) Informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bahwa sistem informasi akuntasi itu mempunyai beberapa unsur yaitu:

a) Sumber daya, merupakan media yang menjadikan sebuah data, seperti manusia atau peralatan/mesin.

b) Pemrosesan, merupakan media yang mengolah data dari input menjadi output. Pemrosesanlah yang mengubah data menjadi informasi.

c) Informasi, merupakan hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem. Informasi ini berbentuk dalam suatu format yang berisikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan manajemen.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam

(22)

bentukinformasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (dataatau transaksi) untuk memenuhi tujuan tertentu pihak manajemen. Dalam pelaksanaannya sistem informasi akuntansi menerima input, disebut transaksi yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output yang akan didistribusikan kepada pemakai informasi.

Dalam sistem informasi akuntansi, data yang diolah tidak hanya data keuangan saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena dalam pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja ayang diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2.1.3. Model Keprilakuan dalam Penggunanaan Teknologi SistemInformasi.

Keperilakuan merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Tanggapan atau reaksi individu dapat bersifat mendukung atau menentang rangsangan tersebut. Apabila rangsangan diberikan terus menerus, maka individu secara perlahan maupun cepat akanberadaptasi dengan rangsangan tersebut. Teknologi didefinisikan sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Alat tersebut dapat berupa perangkat lunak maupun perangkat keras.

Sistem Informasi (SI) merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Dengan kata lain, Teknologi Sistem Informasi

(23)

(TSI) merupakan alat yang terdiri dari seperangkat komponen yang terkait dengan informasi dalam rangka mendukung pembuatan keputusan danpengawasan dalam organisasi.Aspek keperilakuan dalam implementasi teknologi informasi juga berkaitan dengan penerimaan pengguna terhadapteknologi informasi yang diterapkan. Teori penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi informasi disebut Technology Acceptance Model (TAM).

Technology Acceptance Model (TAM) awalnya dikembangkan Davis(1988) yang merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan. Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan tersebut lebih spesifik pada Theory of Reasoned Action(TRA) dalam menerangkan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi informasi. Model tersebut kemudian digunakan untuk menjelaskan adopsiteknologi pada penggunaan software.

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang digunakanuntuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan dua variabel, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (perceivedease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna

(24)

bahwasistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa kedua variabel TechnologyAcceptance Model (TAM) tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuanpengguna bahwa alasan pengguna dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi informasi menyebabkan tindakan pengguna tersebut dapat menerima penggunanaan terknologi informasi.

Sumber: The DeLone McLean Model Of Information System Success(Journal of Management Information, Vol.19, No. 4: 9-30)

2.1.4. Kualitas Sistem Informasi

Kualitas sistem informasi merupakan karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem itu sendiri”(DeLone dan McLean, 1992:9-30).

Kualitas sistem informasi juga didefinisikan Chin dan Todd (1995:237)sebagai perceived ease of use yang merupakan tingkat seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Hal ini memperlihatkan bahwa jika pemakai sistem informasi merasa bahwa menggunakan sistem tersebut mudah, mereka tidak memerlukan effort banyak untuk menggunakannya, sehingga mereka akan lebih banyakwaktu untuk mengerjakan hal lain yang kemungkinan akan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan. Dengan kata lain, sistem informasi yang berkualitas yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna sistem informasi dan mengoptimalkan kinerja pengguna dan organisasinya sehingga perilaku pengguna akan mendukung teknologi tersebut. Kualitas sistem memerlukan indikator untuk mengukur seberapa besar kualitas dari sistem

(25)

informasi.Indikator kualitas sistem diwujudkan dalam seperangkat pertanyaan kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut.

a. Ease of use (Kemudahan Penggunaan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistemtersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Davis mengungkapkan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkatandimana seseorang percaya bahwa pengunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tersebut bebas dari usaha (free of effort). Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah saat seseorang menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal (familiar).

b. Response Time (Kecepatan Akses)

Kecepatan akses merupakansalahsatu indikator kualitas sistem informasi. Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang baik. Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.

c. Reliability (Keandalan Sistem)

Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yangdapat diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi

(26)

dalam konteks ini adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.

d. Flexibility (Fleksibilitas)

Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sisteminformasi yang diterapkan tersebut memiliki kualitas yang baik.

Fleksibilitas yang dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan perubahan-perubahan kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

e. Security (Keamanan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistemtersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem informasi sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas.

2.1.5. Kualitas Informasi

Kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan (DeLone dan McLean, 1992:9-30). Kualitas informasi

(27)

menunjukan kualitas dari suatu aplikasi sistem informasi, apakah sistem tersebut menghasilkan informasi yang baik atau tidak bagi pengguna.

Kualitas informasi (information quality) yang baik, direpresentasikan oleh usefulness dari output sistem yang diperoleh dan dapat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Kualitas Informasi merujuk pada output dari sistem informasi, menyangkut nilai, manfaat, relevansi, dan urgensi dari informasi yang dihasilkan . Beberapa dimensi untuk menilai mengenai kualitas informasi ini adalah: authenticity, accuracy,completeness, uniqueness (nonredudancy), timeliness, relevance, comprehensibility, precision, conciceness, dan informativeness (Weber,1999). Semakin baik kualitas informasi, akan semakin tepat pula keputusan yang diambil.

2.1.6. Perceived Usefulness

Perceived usefulness merupakan salah satu dari dua variable yangterdapat dalam Technology Acceptance Model (TAM) yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi yang digunakan.Davis et al. (1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu mampu meningkatkan kinerja dan output dari sistem informasi yang digunakan semakin akurat, tepat waktu , dan memiliki reliabilitas yang baik, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sistem informasi tersebut.

2.1.7. Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari

(28)

sistem informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan perceivedusefulness dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yangdipengaruhi oleh karakteristik personal. Kepuasan pengguna akan mempengaruhi niat untuk menggunakan sistem informasi dan penggunaan aktual. Kepuasan pengguna merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak senang dalam menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang diharapkan seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi dengan sistem informasi.

Kepuasan pengguna ini berhubungan dengan kesuksesan kualitas sistem informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.

Keduanya diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan semakin meningkat. Sistem informasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada pemakainya. Kegagalan suatu sistem informasi mungkin karena ketidakmampuan suatu SI memenuhi harapan pemakai. Jika pengguna sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan puas menggunakan sistem tersebut.

Kepuasan pengguna sistem ini juga dapat berpengaruh terhadap individual impact.Jika pengguna sering memakai sistem informasi maka semakin banyak tingkat pembelajaran (degree of learning) yang didapat dari

(29)

sistem informasi, peningkatan derajat pembelajaran ini merupakan salah satu indikator bahwa terdapat pengaruh keberadaan sistem terhadap kualitas pengguna (individualimpact). Individual impact merupakan suatu indikasi bahwa sistem informasitelah memberikan pengguna lebih memahami konteks keputusan, telah memperbaiki keputusan produktivitas, telah menghasilkan perubahan dalam aktivitas pengguna, atau telah mengubah keputusan persepsi mengenai pentingnya atau kegunaan dari sistem informasi. Keberadaan sistem informasi baru akan menjadi stimulus bagi individu dalam organisasi untuk bekerja dengan baik.

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Tahun Kesimpulan

1. Gomar Wirahutam

Ambiguitas Peran sebagai Variabel Moderator

Terhadap

Hubungan Antara Kualitas Sistem Informasi dan Kepuasan

Pengguna Akhir Software Akuntansi

2010 Interaksi Antara Kualitas Sistem Informasi Terhadap kepuasan pengguna sistem informasi berpengaruh positif, ambiguitas peran berpengaruh terhadap interaksi antara kualitas sistem informasi dengan

kepuasan pengguna 2. Ida Bagus

& Nyoman Trisna

Pengaruh

pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah terhadap nilai informasi pelaporan keuangan dan akuntabilitas

2011 Hasil penelitian

menunjukkan adanya pengaruh positif antara variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan.

(30)

(pada satuan kerja perangkat daerah di kabupaten

Klungkung)

3. Angga Dwi sistem informasi akuntansi keuangan terhadap kualitas laporan keuangan

2013 sistem informasi akuntansi keuangan yang handal akan berpengaruh

signifikan terhadap kulitas laporan keuangan.

4. Erwin Bahtiar

Pengaruh sistem pengendalian

internal terhadap kualitas laporan keuangan ( pada PT. Bank Mega cbg. Gorontalo )

2013 Sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap laporan keuangan pada PT.

Bank Mega cbg.

Gorontalo.

5. Ayu Ratna

& Ni Putu Sri Harta

Pengaruh efektivitas

penerapan sistem informasi

pengelolaan

keuangan daerah pada kualitas laporan keuangan.

(Pemerintahan kota Denpasar)

2014 Efektifitas penerapan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan di pemerintahan kota Denpasar.

6. Winda Septianita, wahyu agus Winarno, Alfi Arif

Pengaruh Kualitas Sistem Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan Rail Ticketing system (RTS) Terhadap Kepuasan

Pengguna (Studi Empiris Pada PT.

KERETA API INDONESIA)

2014 Kualitas Sistem

Informasi Berpengaruh

Terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna, Peran Kualitas mempunyai pengaruh terhadap kepuasan system informasi, kualitas pelayanan RTS mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pengguna system informasi

(31)

7. Ni Made Sri Rukmiyati,

Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi,

Perceived

Usefulness Dan Perceived Ease Of Use Terhadap Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi

Akuntansi Berbasis Komputer Pada PT.

Putramataram Coating International

2015 Laba akuntansi

memiliki pengaruh positif terhadap

harga saham, dimana setiap kenaikan laba akuntansi sebuah perusahaan akan

disertai dengan kenaikan harga saham

perusahaan tersebut.

Sumber : Review dari Penelitian Terdahulu

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan hubungansuatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatumasalah. Hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat(dependen) yang akan dihubungkan secara teoritis melalui kerangka konseptual.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kualitas sisteminformasi (information system quality), dan kualitas informasi (informationquality). Sedangkan variabel dependennya adalah kepuasaan pengguna (user satisfaction) dengan persepsi pengguna (perceived usefulness) sebagai variabelintervening. Hubungan variabel-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

(32)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis pada penelitian ini adalah :

a. Kualitas Sistem Informasi dan Kepuasan Pengguna

Kualitas sistem informasi merupakan karakteristik dari informasi yangmelekat mengenai sistem itu sendiri. Kualitas sistem informasi merupakan tingkat seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Hal ini memperlihatkan bahwa jika pemakai sistem informasi merasa bahwa menggunakan sistem tersebut mudah, mereka tidak memerlukan effort banyak untuk menggunakannya, sehingga mereka akan lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal lain yang kemungkinan akan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan Dalam pengujiannya terdahulu menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara sistem Kualitas Sistem Informasi (X1)

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi (Y) Perceived Usefulness (X3)

Kualitas Informasi (X2)

H1

H2 H3

H4

(33)

Qualitydan UserSatisfaction. Pengujian empiris lain mengenai hubungan antara kualitas sisteminformasi dan kepuasan pengguna dilakukan pada lingkungan dimana user adalah juga merupakan developer suatu sistem. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, mereka menyimpulkan bahwa ternyata terdapat hubungan positif antara sistem quality dengan user satisfaction apabila user tersebut tidak merangkapsebagai developer sistem.

Kesimpulan berikutnya dari pengujian mereka adalah bahwa ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sistem quality dengan user satisfaction apabila user merangkap sebagai developer sistem.

Ukurankepuasan pemakai pada sistem komputer dicerminkan oleh kualitas sistem yang dimiliki. Apabila kualitas sistem informasi baik menurut persepsi pemakianya, maka mereka akan cenderung merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas sistem informasi yang digunakan, diprediksi akan berpengaruh terhadap semakin tingginua tingkat kepuasanpengguna akhir sistem informasi tersebut. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini menghipotesakan dalam, hipotesa dua bahwa semakin tinggi kualitas paket program aplikasi (software) akuntansi yang digunakan, akan meningkatkan kepuasan pemakai menurut mereka.

H1 = Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sisteminformasi akuntansi

b. Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna

Kualitas informasi merupakan kualitas output yang berupa informasi yangdihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Beberapa dimensi untuk

(34)

menilai mengenai kualitas informasi ini adalah: authenticity, accuracy, completeness,uniqueness (nonredudancy), timeliness, relevance, comprehensibility, precision, conciceness, dan informativeness. Semakin baik kualitas informasi, akan semakintepat pula keputusan yang diambil. Apabila informasi yang dihasilkan tidak berkualitas, maka akan berpengaruh negatif pada kepuasan pemakai. Pengujian lain yang telah dilakukan yakni pengujian mengenai pengaruh dari kualitas informasi ini terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil pengujian mereka menunjukkan bahwa kualitas informasi berhubungan positif dengan kepuasan pengguna akhir sistem informasi.

Pengguna sistem informasi tentunya berharap bahwa dengan menggunakan sistem tersebut mereka akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Karakteristik informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi tertentu, dapat saja berbeda dengan informasi dari sistem informasi yang lain.

Sistem informasi yang mampu menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat, sesuai kebutuhan, dan relevan serta memenuhi kreiteria dan ukuran lain tentang kualitas informasi, akan berpengaruh terhadap kepuasan pemakainya.

Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan statu sistem informasi, diprediksi akan berpengaruh terhadap semakin tingginya kepuasan pengguna akhir statu sistem informasi.

H2 =Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

(35)

c. Perceived Usefulness dan Kepuasan Pengguna

DeLone dan McLean (1992:9-30), menyatakan bahwa antara dampak penggunaan sistem informasi terhadap kinerja individual dengan tingkat kepuasan pemakai (user satisfaction) memiliki hubungan yang sifatnya timbal balik. Sementara Seddon (1997:240-250) dalam modelnya menghipotesakan bahwa dampak dari penggunaan sistem informasi yang berupa meningkatnya kinerja individu, akan mempengaruhi tingkat kepuasan pemakai. Hubungan antara perceived usefulness dengan user satisfaction dengan menggunakan tiga model keberhasilan sistem informasi.. Hasil penelitiannya secara keseluruhan menunjukkan perceived usefulness berpengaruh terhadap usersatisfaction.

Livari (2005:8-27), melakukan penelitian mengenai keberhasilan sistem informasi yang baru diterapkan terhadap pengguna sistem informasi di satu organisasi yang bersifat mandatory. Hasil penelitiannya untuk hubungan variable perceivedusefulness dengan user satisfaction menunjukkan adanya pengaruh dari keduavariabel tersebut. Jika pengguna sistem informasi merasakan manfaat atas sistem yang digunakan, maka mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini menghipotesakan bahwa semakin tinggi perceived usefulness, akan semakin meningkatkan kepuasan penggunaakuntansi, menurut persepsi mereka.

H3 = Perceived Usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

Dari ketiga variabel independen sementara yang telah disebutkan sebelumnya, maka peneliti mengasumsi bahwa secara simultan kualitas sistem

(36)

informasi, kualitas informasi dan perceived usefulness berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi

H4 = Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan antara kualitas sistem, kualitas informasi, perceived usefulness terhadap kepuasan penggunaan sistem informasi akuntansi.

3.2 Tempat dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di unit kerja STMIK Triguna Dharma Jln Jend.

AH Nasution No 73. Waktu penelitian ini dilakukan selama 1 (satu bulan), dimulai sejak penyebaran kuesioner hingga pengumpulan kembali kuesioner terkait.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Erlina (2011) menyatakan bahwa populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai kareteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf pada STMIK Triguna Dharma . Erlina (2011) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan kareteristik populasi. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian adalah teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel penelitian berdasarkan seleksi khusus.

Untuk kriteria pemilihan sampel yang digunakan yaitu seluruh staf yang menggunakan sistem informasi akuntansi pada STMIK Triguna Dharma. Total

(38)

staff pada STMIK Triguna Dharma terdiri dari 160, dan ada 37 staf yang menggunakan sistem informasi akuntansi pada STMIK Triguna Dharma.

3.4 Jenis Data

Data merupakan keterangan yang dapat memberikan gambaran atas suatu keadaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, cara memperoleh data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada staf pengguna sistem informasi akuntansi yang menjadi objek penelitian dengan pengiriman secara langsung kepada pihak yang bersangkutan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner agar diperoleh data yang relevan, dapat dipercaya, obyektif dan dapat dijadikan landasan dalam proses analisis. Prosedur pengumpulan data melalui metode kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi mengenai, kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness sehingga dapat dianalisis pengaruhnya terhadap sistem informasi akuntansi pada STMIK Triguna Dharma.

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara penyebaran langsung kepada pengguna sistem informasi akuntansi pada perusahaan yang menjadi objek penelitian.

(39)

Tabel 3.1. Pertanyaan Dengan Skala Likert

Keterangan Kode Skala

Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

SS S N TS STS

5 4 3 2 1

Sumber: https://syehaceh.wordpress.com/2013/06/01/pengukuran-sikap- skala-likert/

3.6 Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap konstruk atau variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur dan memanipulasinya. Variabel operasional dalam penelitian ini antara lain:

3.6.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang dapat memperngaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

3.6.1.1 Kualitas Sistem Informasi

Kualitas sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem.

Kualitas sistem merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, dan kualitas informasi yang diinginkan informasi merupakan karakteristik produk. Indikator yang digunakan meliputi

(40)

kemudahan untuk digunakan (ease of use), kecepatan akses (response time), keandalan sistem (reliability), fleksibilitas sistem (flexibility), dan keamanan sistem (security). Persepsi responden terhadap indikator-indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5.

3.6.1.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi merupakan kualitas keluaran (output) yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Persepsi responden terhadap indikator-indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1- 5. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas informasi yang dihasilkan paket program sistem informasi akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.

3.6.1.3 Perceived Usefulness

Dalam penelitian ini, variabel perceived usefulness merupakan persepsi pemakai mengenai sejauh mana dampak dari penggunaan software akuntansi yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerjamereka nantinya. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini diambil dari penelitian Davis et al., (1988), dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan software akuntansi.

Kuesioner ini juga telah dipakai dalam penelitianGoodhue (1995). Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan dalam 5 skala Likert. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti dampak penggunaan software akuntansi dalam

(41)

meningkatkan kinerja pemakai semakin tinggi menurut persepsi pemakai.

Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja semakin rendah menurut persepsi pemakai.

3.6.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang utama yang diteliti oleh peneliti dengan tujuan untuk memahami dan mendeskripsikan variabel dependen atau menjelaskan variabilitisnya atau memprediksinya Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan penggunaan sistem informasi akuntansi yang ada di STMIK Triguna Dharma.

Untuk mengukur pengunaan sistem informasi akuntansi, indikator yang digunakan adalah:

1. Kelengkapan isi (Content) 2. Keakuratan (Accuracy) 3. Tampilan (Format) 4. Kemudahan (Ease of Use) 5. Ketepatan (Timeliness)

Tabel 3.2. Defenisi Operational dan Skala Pengukuran Variabel

Variabel Indikator Konstruk Skala

Kualitas Sistem Informasi

1. Mampu meningkatkan kapasitas pemerosesan data secara signifikan

2. Dapat di jalan di komputer lain selain komputer yang digunakan saat ini.

3. Dapat digunakan di lingkungan organisasi lain tanpa harus banyak perubahan lagi.

4. Memiliki sistem security

5. Tersedia fasilitas untuk mengoreksi data.

6. Kesalahan mudah diidentifikasi dan di koreksi

Likert

(42)

Kualitas informasi

1. Akurat.

2. Dapat dipercaya 3. Tepat waktu 4. Relevan

5. Mudah dipahami

6. Bersifat detail dan benar

Likert

Perceived Usefulness

1. Menyelesaikan pekerjaan lebih mudah 2. Kinerja Pekerjaan

3. Peningkatan produktivitas 4. Efektivitas

5. Membuat pekerjaan lebih mudah

Likert

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

1. Kelengkapan isi 2. Keakuratan 3. Tampilan 4. Kemudahan 5. Ketepatan

Likert

Sumber: Diolah Peneliti, 2017 3.7Metode Analisis Data

Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisiskuantitatif.

Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatupermasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, karenajenis data yang digunakan adalah data kualitatif, maka analisis kuantitatifdilakukan dengan cara mengkuantitatifkan data-data penelitian ke dalam bentukangka-angka dengan menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale).

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pengujian asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis dengan uji simultan (uji-F) dan uji parsial (uji-t) dengan menggunakan software SPSS (Statistica Product and Service Solutions).

(43)

3.7.1 Statistik Deskriptif

Statisitk deskriptif digunakan untuk memberi gambaran dan deskripsi mengenai variabel-variabel dalam penelitian. Alat yang digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan adalah rata-rata, median, maksimum, minimum, dan standar deviasi.

3.7.2 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas

Untuk menguji apakah konstruk yang telah dirumuskan reliabel dan valid, maka perlu dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas.

3.7.2.1 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Azwar (1997), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda apabila dilakukan kembali kepada subyek yang sama.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot. Pengukuran variabel tersebut dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

3.7.2.2 Uji Validitas

Kesahihan (validity) suatu alat ukut adalah kemampuan alat ukur itu untuk mengukur apa yang sebenarnya harus diukur atau dengan perkataan lain alat ukur dapat mengukur indikator-indikator suatu obyek

(44)

pengukuran. Kesahihan itu perlu sebab pemrosesan data yang tidak sahih atau bias akan menghasilkan kesimpulan yang tidak benar.

Untuk melihat apakah instrument tersebut valid, maka dilakukan uji validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan terhadap total skor. Bila korelasi antara masing-masing butir terhadap total skor tersebut signifikan maka data tersebut dinyatakan valid.

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan memiliki distribusi normal. Apabila tidak dijumpai adanya multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, maka asumsi klasik telah terpenuhi.

3.7.3.1 Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi secara normal. Uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.

Salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan: (a) melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dan (b) normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

(45)

Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Cara lain adalah dengan uji statistik one-sample kolmogorov- smirnov. Dasar pengambilan keputusan dari one-sample kolmogorov- smirnov adalah:

1. Jika hasil one-sample Kolmogorov-Smirnov di atas tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas

2. Jika hasil one-sample Kolmogorov-Smirnov di bawah tingkat signifikansi 0,05 tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.3.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel- variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pad asuatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

(46)

- Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut

- Jika nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas.

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada/tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter Plot dengan ketentuan:

- Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi heteroskedastisitas.

- Jika tidak ada pola yang kelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan variabel independen dengan variabel dependen.

Pengolahan data akan dilakukan dengan alat bantu aplikasi software SPSS for windows. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan koefisien determinasi dan uji t.

(47)

3.7.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji koefisien determinasi, uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji f).

3.7.5.1 Koefisien determinasi

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen. Range nilainya antar 0-1, apabila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, dan sebaliknya apabila R2 besar berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen besar.

3.7.5.2 Uji F (Uji Simultan)

Ghozali (2011:98), uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dasar penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.7.5.3 Uji t (Uji Parsial)

Ghozali (2011:98), uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Hipotesis dirumuskan sebgai berikut:

(48)

H0 : Xi = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H0 : Xi = 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05 atau thitung < ttabel, maka H0 diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05 atau thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskriptif Data

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yangmenggunakan sistem informasi akuntansi pada STMIK Triguna Dharma Kota Medan. STMIK Triguna Dharma didirikan pada tahun 2001, tepatnya 11 November 2001.

Data dalam penelitian ini diperolah dengan cara mengantarkan langsung kuisioner kepada responden yang bekerja pada STMIK Triguna Dharma Kota Medan yang terpilih menjadi sampel melalui proses sampel yang telah dijelaskan pada bab metode penelitian.Pendistribusian kuisioner dilakukan dengan cara mengantarkan langsung kuisioner kepada para pegawai yang menjadi sampel penelitian. Peneliti menetapkan janji untuk pengambilan kuisioner selama 1 minggu terhitung sejak kuisioner diantarkan kepada responden atau sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan antara responden dan peneliti. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 37 responden dan 30 kuisoner kembali.

4.1.2 Deskriptif Responden

Dari 30 kuisioner yang dapat diolah, gambaran umum responden yang terinci pada tabel 4.1 dilihat dari jenis kelamin responden, pria 12 orang (40%) dan wanita 18 orang (60%), artinya sebagian besar responden adalah wanita. Dilihat dari tingkat pendidikan responden, S2 2 orang (6,7%), S1 13 orang (43,3%), Diploma 13 orang (43,3%) dan SMA/SMK

(50)

6 orang (6,7%), hal ini berarti sebagian besar responden adalah sarjana dan diploma yang menunjukkanbahwa sebagian besar responden berpendidikan tinggi dan mampu untuk memahami pertanyaan dalam kuisioner dan berkompeten dalam memberikan jawaban. Serta dilihat dari lamanya responden bekerja, kurang dari 5 tahun sebanyak 4 orang (13,3%), 5-10 tahun 5 orang (16,7%) dan lebih dari 10 tahun 21 orang (70%). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden telah bekerja selama lebih dari 5 tahun yang berarti bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman kerja dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

Tabel 4.1 Deskripsi Responden

No Kriteria Jumlah Persentase (%)

1 Jenis Kelamin :

Pria 12 orang 40%

Wanita 18 orang 60%

TOTAL 30 orang 100%

2 Pendidikan :

S2 2 orang 6,7%

S1 13 orang 43, 3%

D3 13 orang 43, 3%

SMA/SMK 2 orang 6,7%

TOTAL 30 orang 100%

3 Lama Bekerja :

< 5 tahun 4 orang 13, 3%

(51)

Sumber : Data Primer diolah, 2017 4.1.3 Uji Kualitas Data

4.1.3.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu item dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2011).

Berdasarkan tabel 4.2 yang merupakan ringkasan dari hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa instrumen-instrumen pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung > rtabel.

Tabel 4.2

Uji ValiditasKualitas Sistem Informasi (X1) Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

P1 0.491 0.361 Valid

P2 0.729 0.361 Valid

P3 0.788 0.361 Valid

P4 0.723 0.361 Valid

P5 0.684 0.361 Valid

P6 0.729 0.361 Valid

Sumber : Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil tabel 4.2, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel kualitas sistem informasi rhitung lebih besar

5-10 tahun 5 orang 16,7%

> 10 tahun 21 orang 70 %

TOTAL 30 orang 100%

(52)

dari nilai rtabel yaitu = 0.361 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner kualitas sistem informasi valid.

Tabel 4.3

Uji Validitas Kualitas Informasi (X2)

Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

P1 0.532 0.361 Valid

P2 0.560 0.361 Valid

P3 0.562 0.361 Valid

P4 0.576 0.361 Valid

P5 0.524 0.361 Valid

P6 0.449 0.361 Valid

Sumber : Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil tabel 4.3, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel kualitas informasi rhitung lebih besar dari nilai rtabel yaitu = 0.361 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner kualitas sistem informasi valid.

Tabel 4.4

Uji Validitas Perceived Usefulness(X3)

Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

P1 0.425 0.361 Valid

P2 0.436 0.361 Valid

P3 0.500 0.361 Valid

P4 0.584 0.361 Valid

P5 0.438 0.361 Valid

P6 0.416 0.361 Valid

Sumber : Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil tabel 4.4, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel perceived usefulness rhitung lebih besar dari

(53)

nilai rtabel yaitu = 0.361 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner kualitas sistem informasi valid.

Tabel 4.5

Uji Validitas Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

P1 0.540 0.361 Valid

P2 0.497 0.361 Valid

P3 0.620 0.361 Valid

P4 0.457 0.361 Valid

P5 0.441 0.361 Valid

P6 0.678 0.361 Valid

Sumber : Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil Tabel 4.5, hasil koefisien korelasi setiap pernyataan dalam variabel Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi rhitung lebih besar dari nilai rtabel yaitu = 0.361 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner Kualitas Sistem Informasi valid.

4.1.3.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha.

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai 0,60 maka instrumen yang digunakan reliabel (Nunnaly:1967). Tabel 4.3 merupakan ringkasan dari hasil uji reliabilitas.

Berdasarkan Tabel 4.3 berikut ini dapat dilihat bahwa seluruh variabel

(54)

dalam penelitian ini reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Cronbach Alpha> 0,60.

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kepuasaan Penguna Sistem 0,727 Reliabel

Informasi Akunransi (Y)

Kualitas Sistem Informasi (X1) 0,769 Reliabel

Kualitas Informasi (X2) 0,758 Reliabel

Perceived Usefulness (X3) 0,674 Reliabel Sumber : Data Primer diolah, 2017

4.1.4 Uji Asumsi Klasik 4.1.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik P-P Plots. Pada uji grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik P-P Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data yang baik. Berikut ini hasil uji normalitas berdasarkan grafik.

(55)

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Gambar 4.2 Grafik P-P Plot

Dilihat dari grafik Histogram dan grafik P-P Plot diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots

(56)

Melakukan uji normalitas menggunakan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirov dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai Signifikan <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal 2. Nilai Signifikan > 0,05, maka distribusi data adalah normal Berdasarkan tabel 4.7dapat dilihat bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

Tabel 4.7

Hasil Uji One-Sample Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 30

Normal Parametersa,b Mean 24,1000000

Std. Deviation ,65945217

Most Extreme Differences

Absolute ,076

Positive ,070

Negative -,076

Kolmogorov-Smirnov Z ,416

Asymp. Sig. (2-tailed) ,995

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Output SPSS, 2017

Referensi

Dokumen terkait

Transaksi jual beli bensin di pertamina merupakan transaksi yang bisa dikatakan sebagai transaksi yang jujur karena semua berasal dan i mesin yang mengeluarkan bensin

Berdasarkan pertanyaan yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan yaitu bangunan ber- sejarah manakah yang memiliki nilai keseja- rahan dan berkarakteristik

Kemudian oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 7 Januari 2004 meresmikan Pembentukan Kabupaten

Salah satu fungsi Tim Koordinasi Industri Kreatif Daerah (TKIKD) dalam pengendalian pelaksanaan program industri Kreatif mapan adalah mengendalikan kegiatan industri

Maka dari itu, pada tulisan ini dapat dirumuskan permasalahan penelitian berupa bagaimana evaluasi kamus bilingual Using-Indonesia sebagai upaya pemertahanan

Buah sukun diharapkan dapat menjadi alternatif bahan pangan pengganti beras. Hal ini turut membantu gerakan pemerintah go pangan lokal, yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah terakhir