• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globlalisasi ini, teknologi di Indonesia berkembang sangat pesat yang dapat mempengaruhi di bidang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globlalisasi ini, teknologi di Indonesia berkembang sangat pesat yang dapat mempengaruhi di bidang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Di era globlalisasi ini, teknologi di Indonesia berkembang sangat pesat yang dapat mempengaruhi di bidang pendidikan. Menurut Fitriyah (2013), pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembentukan pribadi manusia serta dapat mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah pendidikan yang bermutu.

Salah satu peningkatan kualitas dapat dilihat dari proses pembelajaran di dalam kelas, karena pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh siswa.

Namun, proses pembelajaran yang dilakukan saat ini, guru cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, walaupun tidak semua guru melakukan hal demikian. Pencapaian target materi kurikulum lebih mementingkan menghafal konsep dan rumus, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menentukan masalah dan memecahkan masalah. Menurut Slameto (2013) dengan melalui memecahkan masalah, siswa akan belajar mengorganisasikan kemampuanya dalam menyusun strategi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah. Pemecahan masalah mendorong siswa untuk mendekati masalah autentik dan dunia nyata dengan cara sistematis.

Pemecahan masalah secara umum didefinisikan sebagai resolusi baru sebuah situasi yang dianggap sebagai masalah bagi orang yang menyelesaikannya.

Pemecahan masalah merupakan suatu ketrampilan yang diajarkan dan dipelajari (Muniroh, 2010). Hal tersebut proses pemecahan masalah memerlukan kreativitas siswa dalam menentukan suatu pemecahan terkait materi yang siswa sebelumnya dengan masalah yang harus diselesaikan oleh siswa, maka siswa diharapkan mampu mengembangkan kreativitas dan pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah.

Munandar (2009) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian

(2)

terhadap suatu masalah. Kemampuan menemukan berbagai kemungkinan penyelesaian suatu masalah dapat dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data dan informasi yang tersedia dimana lebih ditekankan pada tepat guna dan keragaman jawaban.

Sementara itu, hasil observasi pada saat peneliti melakukan kegiatan PPL pada tanggal 12 Oktober 2014, dalam pembelajaran matematika di kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Batu diperoleh gambaran mengenai situasi pembelajaran saat dikelas. Pada pelaksanaan tersebut, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah ceramah. Selain metode ceramah, guru matematika disekolah ini juga pernah menerapkan metode tutor sebaya untuk beberapa kali pertemuan yaitu guru membentuk kelompok dengan satu peserta didik sebagai tutor di masing- masing kelompok. Selanjutnya guru menjelaskan materi, lalu memberi tugas kelompok dan membahasnya. Hasil belajarnya pun sedikit meningkat dari metode sebelumnya. Hanya ada beberapa peserta didik yang mengalami peningkatan.

Berdasarkan penjelasan keadaan yang terjadi di sekolah, diperoleh beberapa aspek pembelajaran yang sudah berjalan. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang. Selain metode, tingkat kreativitas peserta didik selama proses pembelajaran dapat dikategorikan sedang. Karena tidak semua peserta didik dapat mengemukakan ide-ide baru dalam proses pembelajaran.

Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada adalah dengan menerapkan pembelajaran yang menuntut peserta didik agar lebih aktif dan kreatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah terhadap permasalahan matematika

Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dan kemampuan pemecahan masalah. Alternatif tersebut adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dapat dikolaborasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

Model pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mendiskusikan suatu konsep

(3)

dengan prosedur berfikir, berpasangan (saling membantu) dan berbagi pendapat untuk menunjang tumbuh kembangnya kreativitas siswa dan memecahkan masalah dalam belajar. Model ini memiliki prosedur yang ditetapkan secara tegas memberikan waktu lebih banyak kepada siswa untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Struktur pembelajaran, dimulai ketika guru menyampaikan permasalahan, siswa diminta untuk memikirkan (think) permasalahan tersebut secara individu. Kemudian siswa diminta untuk berpasangan (pair) dan mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan terhadap permasalahan tadi. Setelah itu, secara acak guru memanggil dan memintanya untuk mempresentasikan (share) keseluruh kelas (Suprijono,2012). Hal tersebut membuat situasi pembelajaran akan menjadi aktif, menarik, dan menyenangkan sehingga akan muncul gairah atau semangat untuk belajar memecahkan masalah dan meningkatkan kreativitas siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Hosnan (2014), pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, memecahkan masalah, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan kreativitas kepada peserta didik melalui tahapan-tahapan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Dengan demikian, pembelajaran berbasis pendekatan saintifik lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.

Sebagaimana yang dipaparkan oleh Hariyono (2010) yang telah melakukan penelitian di MTs Muhammadiyah 1 Malang kelas VII, menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas, keaktifan siswa, hasil belajar siswa. Sedangkan dalam skripsi Rahmi (2010), dengan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII 3 SMPN Mungka pada

(4)

materi Bilangan Pecahan, dapat disimpulkan bahwa siswa menjadi aktif, aktvitas guru menjadi lebih meningkat, dan prosentase belajar siswa yang tuntas adalah 90% dan yang tidak tuntas 10%.

Perbedaan dalam penelitian ini lebih mendiskripsikan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran tipe TPS menggunakan pendekatan saintifik, sedangkan hasil penelitian terdahulu pada model pembelajaran TPS adalah meningkatkan nilai rata-rata kelas, prestasi belajar, dan aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa.

sehingga perlu melakukan penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Matematika Kelas X-1 di SMA Muhammadiyah 3 Batu”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah tentang pentingnya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika bagi siswa ditujukan untuk meningkatkan kreativitas siswa dan kemampuan memecahkan masalah terhadap materi yang diajarkan. Selain itu, dapat membantu guru untuk mempermudah menyampaikan materi dan memecahkan masalah yang ditemui dalam proses pembelajaran. Maka penulis merumuskan beberapa permasalahan terkait dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Batu, yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Batu?

2. Bagaimana tingkat kreativitas peserta didik pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Batu?

3. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah pada model pembelajaran kooperatif TPS menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Batu?

(5)

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan pendekatan saintifik ini dapat terarah dan tidak terjadi penyimpangan terhadap masalah yang akan dibahas, maka perlu adanya batasan masalah. Hal tersebut dimaksud agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda guna mencapai tujuan yang diinginkan dan menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut.

1. Penerapan model pembelajaran ini difokuskan pada mata pelajaran matematika semester genap materi logika matematika sub pokok penarikan kesimpulan dan penyusunan bukti.

2. Penelitian membatasi pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk meningkatkan kreativitas menggunakan pendekatan saintifik dengan logika matematika sub pokok penarikan kesimpulan dan penyusunan bukti.

3. Penelitian ini dibatasi hanya untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika pada materi logika matematika sub pokok penarikan kesimpulan dan penyusunan bukti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan pendekatan saintifik.

4. Penelitian difokuskan terhadap proses tingkat kreativitas dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan pendekatan saintifik

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan pendekatan saintifik. Tujuan tersebut agar penerapan pembelajaran dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan kreativitas siswa dan kemampuan pemecahan masalah terhadap materi yang diajarkan, maka tujuan penerapan model pembelajaran ini sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penerapan model TPS menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Batu.

(6)

2. Mendeskripsikan tingkat kreativitas siswa pada model TPS menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Batu.

3. Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa pada model TPS menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Batu.

1.5 Manfaat Penelitian

Tercakup dalam latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, maka terdapat beberapa manfaat dari model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan pendekatan saintifik, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini secara teoritis digunakan sebagai menambah wawasan atau pengetahuan yang digunakan dalam mengembangkan model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika dikelas terhadap kemampuan memecahkan masalah dan meningkatkan kreativitas.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengetahui model pembelajaran serta pendekatan yang berbeda dari sebelumnnya, yaitu model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan memecahkan masalah dan meningkatkan kreativitas.

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk memberikan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam penafsiran tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan Pendekatan Saintifik. Adapun definisi istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Model Pembelajaran TPS

Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan pembelajaran dengan menggunakan tahap-tahap pembelajaran, yakni tahap berpikir, tahap berpasangan, dan tahap berbagi untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kreativitas siswa. Dalam menerapkan model pembelajaran

(7)

TPS, guru menyampaikan inti materi dan siswa diminta untuk memikirkan permasalahan yang diberikan, Kemudian siswa diminta untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan terhadap permasalahan tadi. Setelah itu, secara acak guru memanggil dan memintanya untuk mempresentasikan

2. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik melaksanakan langkah-langkah mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan serta networking

3. Kreativitas peserta didik merupakan kemampuan peserta didik dalam memberikan gagasan-gagasan, ide-ide maupun pendapat serta mampu menemukan berbagai macam kemungkinan cara untuk menyelesaikan terhadap suatu masalah.

4. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik merupakan proses untuk mencari jalan keluar dari kesulitan sehingga menghasilkan suatu solusi yang berupa solusi pada saat peserta didik menyelesaikan masalah

Referensi

Dokumen terkait

- Contoh Surat Pemberitahuan Penambahan dan/atau Pengurangan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) adalah

Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis) merupakan ekstensi dari metode regresi dalam analisis bivariate yang digunakan untuk menguji pengaruh dua atau

salah satu upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan adalah meliputi country of origin dengan menunjukan asal Negara pemilik perusahaan, akan membuat

c) haluskan permukaan dengan ampelas dan bersihkan dari debu; d) ulaskan satu lapisan meni dan biarkan kering. 5.1.1.2 Kayu yang pernah dicat atau dipernis Persiapan yang

Hasil uji F menunjukkan semua karakteristik tidak signifikan dengan tingkat kepercayaan (α) lima persen kecuali karakteristik untuk umur responden. Hal ini berarti populasi

yang direkomendasikan Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk

Jauharoti Alfin, Op.cit, h.4-13.. pesan secara lengkap meskipun belum sempurna dalam arti strukturnya menjadi benar, pilihan kata semakin tepat, kalimat-kalimatnya

Prima Triniti dapat menentukan metode yang relevan dalam menentukan harga produk sampingan website persebaya.co.id, dari sisi ilmu pengetahuan adalah menemukan relevansi