• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KEPULAUAN YAPEN TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KEPULAUAN YAPEN TAHUN 2017"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

 

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 53/PHP.BUP-XV/2017

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KEPULAUAN YAPEN TAHUN 2017

ACARA

MENDENGARKAN JAWABAN TERMOHON, KETERANGAN PIHAK TERKAIT, BAWASLU, DAN

PANWASLU, DAN PENGESAHAN ALAT BUKTI (II)

J A K A R T A RABU, 12 APRIL 2017

 

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 53/PHP.BUP-XV/2017

PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Kepulauan Yapen Tahun 2017 PEMOHON

1. Melkianus Lavino Doom dan Saul Ayomi (Perkara Nomor 51/PHP.BUP-XV/2017) 2. Tonny Tesar dan Frans Sanadi (Perkara Nomor 52/PHP.BUP-XV/2017) 3. Simon Atururi dan Isak Semuel Worabai (Perkara Nomor 53/PHP.BUP-XV/2017) TERMOHON

KPU Kabupaten Kepulauan Yapen ACARA

Mendengarkan Jawaban Termohon, Keterangan Pihak Terkait, Bawaslu, dan Panwaslu, dan Pengesahan Alat Bukti (II)

Rabu, 12 April 2017, Pukul 08.10 – 10.55 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Anwar Usman (Ketua)

2) I Dewa Gede Palguna (Anggota)

3) Manahan MP Sitompul (Anggota)

4) Aswanto (Anggota)

Rizki Amalia Panitera Pengganti

Dian Chusnul Chatimah Panitera Pengganti Mardian Wibowo Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir:

A. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 51/PHP.BUP-XV/2017:

1. Yustian Dewi Widiastuti 2. Yuyun Andriadi

3. Bastian Noor Pribadi 4. Y. Nurhayati

5. Deden Supriadi

B. Pemohon Perkara Nomor 52/PHP.BUP-XV/2017:

1. Tonny Tesar 2. Frans Sanadi

C. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 52/PHP.BUP-XV/2017:

1. A. Muhammad Asrun 2. Ai Latifah Fardhiyah 3. Vivi Ayunita Kusumandari 4. Taufik Basari

5. Aperdi Situmorang 6. M. Jodi Santoso 7. Ismayanti

D. Pemohon Perkara Nomor 53/PHP.BUP-XV/2017:

1. Simon Atururi

2. Isak Samuel Worabai

E. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 53/PHP.BUP-XV/2017:

1. Veri Junaidi 2. Jamil Burhan 3. Slamet Santoso F. Termohon:

1. Adam Arisoi (KPU Provinsi Papua) 2. Lodewy K. Labobar (KPU Provinsi Papua) 3. Izak (KPU Provinsi Papua)

4. Freddy The (Sekretaris KPU Kabupaten Kepulauan Yapen)

G. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 51, 52, dan 53/PHP.BUP- XV/2017:

1. Pieter Ell

(4)

2. Heru Widodo 3. Rahman Ramli 4. David Soumokil 5. Dhimas Pradana

H. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 51, 52, dan 53/PHP.BUP- XV/2017:

1. Iwan K. Niode 2. Yusman Conoras 3. Budi Setyanto

4. Latifah Anum Siregar

I. BAWASLU PROVINSI PAPUA:

1. Fegie Yoanti Wattimena 2. Yacob Paisei

3. Anugrah Pata

(5)

1. KETUA: ANWAR USMAN

Sidang Perkara Nomor 51/PHP.BUP-XV/2017, 52/PHP.BUP- XV/2017, 53/PHP.BUP-XV/2017 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Pemohon 51/PHP.BUP-XV/2017 dipersilakan, siapa yang hadir?

2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP- XV/2017: YUSTIAN DEWI WIDIASTUTI

Assalamualaikum wr. wb. Untuk Perkara 51/PHP.BUP-XV/2017 yang hadir saya sendiri Yustian Dewi Widiastuti, Yang Mulia. Teman kami, Bastian, Ibu Nurhayati, Yuyun, dan Bapak Drs. Deden Supriadi.

Terima kasih, Yang Mulia.

3. KETUA: ANWAR USMAN Ya. Termohon?

4. KUASA HUKUM TERMOHON: PIETER ELL

Terima kasih, Yang Mulia. Hadir Kuasa Hukum Termohon, Prinsipal Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Yapen dan Anggota. Terima kasih.

5. KETUA: ANWAR USMAN Pihak Terkait?

6. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Yang Mulia, yang hadir saya sendiri, Iwan K. Niode dan ditemani oleh Advokat dari Pak Budi dan Ibu Anum, dan Pak Yusman, dan ditemani oleh seorang asisten pengacara. Terima kasih.

SIDANG DIBUKA PUKUL 08.10 WIB

KETUK PALU 3X

(6)

7. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, terima kasih. Pemohon 52/PHP.BUP-XV/2017?

8. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP- XV/2017: A. MUHAMMAD ASRUN

Terima kasih, Yang Mulia. Hadir Prinsipal Bapak Calon Bupati Pak Tonny Tesar dan Bapak Calon Wakil Bupati Pak Frans Sanadi. Kemudian Tim Kuasa Hukum, saya sendiri Muhammad Asrun. Di sebelah kanan saya, ada Saudara Taufik Basari. Kemudian selanjutnya adalah Saudara Aperdi Situmorang. Kemudian, di sebelah kanannya lagi adalah Vivi Ayunita, di belakang ada Ismayati, kemudian Latifah Fardiyah, dan Jodi Santoso. Terima kasih, Yang Mulia.

9. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Termohon dan Pihak Terkait sama, ya? Baik, Pemohon 53/PHP.BUP-XV/2017?

10. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 53/PHP.BUP- XV/2017: VERI JUNAIDI

Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Hadir saya Veri Junaidi sebagai Kuasa Hukum dan juga rekan kami, Jamil Burhan.

Ada Pemohon Prinsipal, Yang Mulia, Bapak Simon Atururi dan Bapak Isak Semuel. Terima kasih, Yang Mulia.

11. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Pemohon dan Pihak Terkait juga sama, ya? Baik.

Acara hari ini mendengar keterangan atau jawaban dari Termohon dan keterangan dari Pihak Terkait untuk ketiga perkara ini.

Silakan, Pihak Termohon dulu.

12. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP- XV/2017: A. MUHAMMAD ASRUN

Izin, Yang Mulia.

13. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP- XV/2017: BASTIAN NOOR PRIBADI

Mohon izin, Yang Mulia. Pemohon 51/PHP.BUP-XV/2017, Yang Mulia.

(7)

14. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, satu-satu dulu! 51/PHP.BUP-XV/2017 dulu, ya, silakan.

15. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP- XV/2017: BASTIAN NOOR PRIBADI

Baik, terima kasih. Baik. Sebelum Termohon diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban, kami mohon kepada Mahkamah untuk memastikan keabsahan dari Termohon, Yang Mulia.

Karena sesuai dengan tingkatannya, Termohon dalam perkara a quo adalah Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Yapen, Yang Mulia, bukan KPU Provinsi. Begitu, Yang Mulia. Kami dalam kesempatan ini, mohon diizinkan untuk memberikan surat keberatan terhadap terkait dengan keabsahan Termohon ini.

Dan yang kedua, Yang Mulia. Mohon untuk dicatat, Yang Mulia.

Berdasarkan surat dari KPU RI Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua ini, itu mempunyai hubungan kekerabatan dengan salah satu Pasangan Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Yang Mulia. Ini mohon dijadikan catatan, Yang Mulia. Terima kasih.

16. KETUA: ANWAR USMAN

Siap, akan dijadikan catatan dalam Berita Acara. Ya, Pemohon 52/PHP.BUP-XV/2017, bagaimana? Silakan.

17. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP- XV/2017: A. MUHAMMAD ASRUN

Terima kasih, Yang Mulia. Agar kami bisa mengikuti dengan cermat apa yang disampaikan oleh Pihak Termohon dan juga Pihak Terkait, mohon kami diberikan sebagaimana biasanya, Yang Mulia.

Sebelum sidang, kami mohon diberikan kopi keterangan dan jawaban dari mereka, dan juga daftar bukti, Yang Mulia, daftar bukti. Karena kami ingin mengonfirmasi juga hal-hal semacam itu supaya tidak terjadi kesalahan sebagaimana telah terjadi selama ini. Terima kasih.

18. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 53/PHP.BUP- XV/2017: JAMIL BURHAN

Yang Mulia?

(8)

19. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik, sedang dikopi. Ya, langsung dikerjakan. Ya, Perkara 53/PHP.BUP-XV/2017, bagaimana?

20. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 53/PHP.BUP- XV/2017: JAMIL BURHAN

Baik, Yang Mulia, terima kasih. Menindaklanjuti yang disampaikan ... apa ... Pemohon sebelumnya. Tadi sudah disampaikan bahwa ada surat dari Ketua KPU RI bahwa Pasangan Nomor Urut 5 itu punya hubungan kekerabatan dengan Ketua KPU Provinsi yang saat ini mengambil alih tugas-tugas dari KPU Yapen. Kami ingin pandangan dari Yang Mulia, apakah tidak ada conflict of interest di dalam persidangan ini, termasuk dalam pembuatan jawaban oleh Termohon? Terima kasih, Yang Mulia.

21. KETUA: ANWAR USMAN

Ya. Baik, semua keberatan dicatat dalam Berita Acara, termasuk apa yang diminta tadi.

22. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Yang Saudara maksud keabsahan itu apa maksudnya? Yang Pemohon Nomor 51.

23. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP- XV/2017: BASTIAN NOOR PRIBADI

Jadi begini, Yang Mulia. Sampai saat ini, belum ada putusan pengadilan maupun putusan etik terkait dengan perilaku pemberhentian ini. Komisioner KPU Kabupaten Kepulauan Yapen, Yang Mulia. Jadi, kami mohon dalam kesempatan ini juga, Mahkamah bisa mengoreksi praktik-praktik inkonstitusionalnya seperti ini. Dimana KPU kabupaten langsung kewenangannya diambil alih oleh provinsi. Begitu, Yang Mulia.

24. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Oke, saya mau menyampaikan sedikit. Menurut undang-undang, memang kalau di kabupaten terjadi bermasalah, itu adalah yang mengambil alih satu tingkat di atasnya. Saudara pasti paham itu. Nah, keberatan Saudara dicatat. Bahwa soal keabsahan, kalau kami memandang, keabsahan mereka di sini hadir absah. Sebab memang dia

(9)

mengikuti ketentuan undang-undang. Bahwa nanti misalnya ada hubungan kekerabatan, itu Mahkamah nanti akan menilai, begitu ya.

25. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP- XV/2017: BASTIAN NOOR PRIBADI

Kami mohon kalau diizinkan juga, komisioner KPU kabupaten dihadirkan, Yang Mulia. Atas perintah Mahkamah, terima kasih.

26. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

KPU kabupaten itu sudah … kalau di suratnya apa? Sudah diberhentikan atau bagaimana, ha? Diambil alih, kan? Diambil alih.

27. KUASA HUKUM TERMOHON: PIETER ELL Ya.

28. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Bahwa nanti kalau ada putusan tentang itu, itu tentu Mahkamah nanti akan mempertimbangkan. Jadi Anda percayalah sama Mahkamah.

Kami akan memeriksa perkara ini seadil-adilnya, dengan pertimbangan nanti, sehingga nanti ... apa … kalau ada persoalan hukum yang di situ sepanjang masih berada dalam Kewenangan Mahkamah, tentu Mahkamah akan melakukan hal yang terbaik untuk Para Pemohon.

Sebab kalau ini tidak diteruskan, nanti perkara ini berhenti sampai di sini. Sementara Saudara sudah tentu Saudara Kuasa Hukum sudah tahu. Mahkamah hanya mempunyai waktu 45 hari kerja untuk memeriksa ini. Kalau lewat dari itu, berarti putusan Mahkamah tidak sah nanti.

Jadi, biarkan sementara itu di sana perkara, sesuai dengan kompetensi pengadilan masing-masing, sesuai dengan kewenangan kelembagaan masing-masing. Kami juga mempunyai kewenangan di sini. Kita akan melaksanakan kewenangan di sini. Kalau nanti di dalam selama persidangan terjadi hal-hal yang berada di luar Kewenangan Mahkamah atau menjadi bagian penting dari pertimbangan Mahkamah, tentu kami akan mempertimbangkan itu. Begitu saya kira.

Terima kasih, Yang Mulia, Pak.

29. KETUA: ANWAR USMAN

Sudah jelas, ya? Jadi, nanti akan dipertimbangkan semua yang disampaikan tadi.

(10)

30. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP- XV/2017: YUSTIAN DEWI WIDIASTUTI

Terima kasih, Yang Mulia.

31. KETUA: ANWAR USMAN Ya.

32. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP- XV/2017: A. MUHAMMAD ASRUN

Majelis (…)

33. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, nanti, sebentar! Nanti bisa menanggapi sekaligus dengan jawaban dari ... apa namanya … gugatan atau permohonan Para Pemohon. Silakan, apa sekaligus atau satu-satu?

34. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP- XV/2017: A. MUHAMMAD ASRUN

Izin, Pak Yang Mulia, izin.

35. KETUA: ANWAR USMAN Oh, masih ada? Silakan.

36. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP- XV/2017: A. MUHAMMAD ASRUN

Mungkin ini pengalaman sidang hari ini bisa menjadi pembelajaran buat kita semua dalam hal ... hal ada Surat KPU terkait dengan persoalan KPU RI. Mungkin lebih baik memang KPU RI hadir untuk memberikan klarifikasi atas persoalan ini. Karena mereka ini strukturnya itu berjenjang ke atas. Jadi seperti itu, supaya … supaya kita semua mendengar apa sebetulnya persoalannya.

Kami tidak bermaksud menghambat sidang. Tapi kami untuk pembelajaran kita semua, terima kasih.

37. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Terima kasih, Yang Mulia. Terima kasih, Para Hakim Anggota yang lain.

(11)

Begini, Saudara Pemohon. Kami kan tidak menyangka kalau peristiwa ini akan terjadi pada sidang hari ini. Seandainya itu memang sudah dipersoalkan sejak lama, tentu kami akan memaksa atau memerintahkan KPU untuk hadir pada kesempatan ini. Tentu saja itu.

Kami berusaha secermat mungkin memeriksa, memeriksa setiap perkara sesaksama mungkin dan kalau memang ada persoalan itu.

Tetapi saya kira, nanti bilamana ini memang memerlukan klarifikasi yang mengenai soal itu, tentu ini … dan saya kira juga ini kan masalahnya juga baru ada pergantian, KPU yang baru kan baru juga dilantik kemarin. Saya kira ada problem teknislah di situ. Kalau enggak begitu, mungkin hadir juga di sini, begitu. Jadi saya kira, saya menyarankan kita ikuti dulu persidangan ini. Tentu hak dari Para Pemohon dan semua justitiabelen, Pihak Pemohon, Pihak Terakait, dan ini kita akan tetap berikan hak untuk mengajukan keberatan atau menyampaikan catatan, dan sebagainya seluas-luasnya, begitu.

Bagaimana?

38. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 52/PHP.BUP- XV/2017: A. MUHAMMAD ASRUN

Mohon maaf, saya tidak bermaksud menyanggah apa yang dikatakan Hakim. Tapi barangkali, akan lebih baik kalau diberikan satu kali kesempatan sidang bagi KPU RI untuk menjelaskan persoalan ini.

39. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA

Saudara sudah tahu tentu hukum acara, kan? Kalau diberikan kesempatan sidang sekali itu, kita bagaimana ini untuk pemeriksaan selanjutnya? Itu yang anunya. Makanya kita sambil berjalan, nanti tentu kesempatan itu akan ada penjelasan waktunya untuk anu. Kita dengarlah dulu nanti ini. Saya kira, di depan kita tetap taat pada hukum acara dan kita berjalan. Sementara pada saat itu, kita juga ... apa namanya … penuhi apa yang menjadi kebutuhan dari para justitiabelen.

Bukan hanya Pemohon, tapi juga Termohon, dan Pihak Terkait. Semua kita anu secara seimbang, supaya kita bisa menjalankan hal ini sebaik- baiknya. Terima kasih, Yang Mulia.

40. KETUA: ANWAR USMAN

Jadi menambahkan. Pada sidang yang lalu, KPU RI kan datang, ya. Nah, mungkin karena ini anggota baru seperti yang disampaikan tadi, mungkin masih penyesuaian dan masih mempelajari berkas juga, itu yang pertama. Dan yang kedua, pihak kepaniteraan sudah memanggil juga Bawaslu ternyata. Tetapi sampai saat ini belum hadir.

Ya, sudah dipanggil, ya, jadi sambil jalanlah kita, ya.

(12)

Ya, baik, sudah tidak ada lagi, ya? Ya kita dengarkan mungkin bisa ditanggapi sekaligus oleh Termohon dari ketiga permohonan ini, ya, apa yang disampaikan. Silakan.

41. KUASA HUKUM TERMOHON: HERU WIDODO

Baik. Terima kasih, Yang Mulia, mohon izin. Dari tiga permohonan, akan kami berikan jawaban satu demi satu.

Pertama (...) 42. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, poin-poinnya saja, ya (...)

43. KUASA HUKUM TERMOHON: HERU WIDODO Ya.

44. KETUA: ANWAR USMAN

Seperti Pemohon kemarin.

45. KUASA HUKUM TERMOHON: HERU WIDODO

Terhadap permohonan Perkara Nomor 51, jawaban kami ada renvoi, Yang Mulia, mohon izin, di halaman 11. Halaman 11, angka 15, itu di baris terakhir tertulis patut untuk ditindaklanjuti yang dimaksud adalah wajib untuk ditindaklanjuti. Jadi, patut dicoret diganti wajib, Yang Mulia. Itu saja renvoinya.

Kemudian, untuk mempersingkat pemaparan jawaban dalam Perkara Nomor 51, ada dua hal yang secara garis besar ingin Termohon sampaikan. Pertama, jawaban Termohon tentang Eksepsi, Yang Mulia.

Bahwa menurut Termohon, Pemohon tidak mempunyai Kedudukan Hukum (Legal Standing). Oleh karena alasan yang disampaikan oleh Termohon, perolehan suara Pemohon hanya sebanyak 1.315, sedangkan Pihak Terkait sebanyak 29.055 suara. Dengan selisih 27.740, maka melebihi ambang batas maksimal selisih suara 778.

Jumlah penduduk di Kabupaten Kepulauan Yapen kurang dari 250.000 jiwa, Yang Mulia. Dengan demikian, menurut Pemohon ... menurut Termohon, Pemohon tidak mempunyai Kedudukan Hukum untuk mengajukan perkara ini.

Kemudian, selanjutnya Eksepsi yang kedua. Bahwa sengketa proses yang diajukan oleh Pemohon dalam Perkara Nomor 51 telah disediakan lembaga penyelesaiannya, sehingga Mahkamah tidak berwenang mengadili.

(13)

Jadi, berdasarkan dalil-dalil yang disampaikan oleh Pemohon, tidak satu pun yang menguraikan tentang perselisihan hasil yang mengakibatkan terjadinya perbedaan perhitungan suara antara Pemohon dengan Pihak Terkait.

Yang Mulia, seandainya benar terjadi permasalahan hukum sebagaimana Pemohon dalilkan, tentu saja pihak-pihak yang dirugikan dapat menggunakan hak konstitusionalnya untuk mencari keadilan dalam sengketa proses yang sudah disediakan berdasarkan Undang- Undang Pemilihan Serentak.

Oleh karena itu, menurut Termohon, Mahkamah tidak berwenang untuk mengadili perkara ini.

Selanjutnya, Yang Mulia, dalam Pokok Perkara. Terhadap beberapa ... terdapat beberapa hal yang perlu Termohon sampaikan.

Pertama bahwa Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil permohonan Pemohon, kecuali yang diakui kebenarannya.

Kemudian, mengenai Permohonan Pemohon berkaitan dengan Kewenangan Mahkamah, Kedudukan Hukum, sudah kami sampaikan dalam Eksepsi.

Selanjutnya, Yang Mulia, di dalam Pokok Permohonannya, Pemohon mengajukan keberatan tentang pemutakhiran data yang tidak dilakukan secara akuntabel. Kemudian, keterlibatan aparatur pemerintah. Kemudian, pelanggaran dalam pemungutan suara, dan penghitungan suara, dan penghitungan suara menurut Pemohon.

Terhadap keberatan Pemohon, Termohon tanggapi sebagai berikut.

Yang pertama, mengenai pemutakhiran data yang tidak dilakukan secara akuntabel, Termohon menolak. Oleh karena ketika proses penetapan data dari pemutakhiran data pemilih sampai penetapan daftar pemilih tetap, telah Termohon lakukan secara transparan, bahkan semua pasangan calon diundang dalam penetapan DPT. Dan tidak ada satu pun saksi dari pasangan calon yang mengajukan keberatan maupun ... dan tidak pula ada rekomendasi dari panwaslih terkait penetapan DPT.

Kemudian, terhadap dalil Pemohon mengenai tidak akuratnya DPT yang disusun Termohon tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Kemudian, adanya pemilih yang sudah meninggal, namun terdaftar dalam DPT. Kemudian, adanya yang memiliki undangan C-6, itu tidak benar dan mengada-ada. Dan seandainya benar, padahal tidak. Sampai dengan saat ini, tidak ada rekomendasi dari panwas maupun laporan yang masuk perihal tersebut kepada Termohon.

Kemudian, Yang Mulia, mengenai tuduhan Termohon melakukan pembiaran terhadap terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh Bupati Yapen ... Kabupaten Yapen incumbent (Pasangan Nomor Urut 1) yang telah meresmikan empat distrik persiapan pada bulan Oktober 2016 adalah tidak benar. Oleh karena terhadap dalil tersebut, tidak ada

(14)

hubungannya dengan tugas dan kewenangan Termohon mengenai peresmian empat distrik persiapan pada bulan Oktober 2016.

Seandainya dalam peresmian tersebut terhadap pelanggaran-pelanggan sudah seharusnya menjadi kewenangan panwaslih untuk menindaklanjutinya.

Kemudian, Yang Mulia, dalil Pemohon yang menyatakan bahwa Termohon telah melakukan pembiaran terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Bupati Nomor Urut 1 ... Pasangan Calon Nomor Urut 1 di Distrik Aruih ... Distrik Aruisai, Distrik Wadamomi, Distrik Pegunungan Muman, dan Distrik Inda ... Idami Maiwani, Termohon jawab bahwa mengenai pengawasan dan pelaporan pelanggaran tindak pidana pemilihan maupun pelanggaran administrasi pemilihan, merupakan kewenangan panwaslih. Dan jika memang ada, tentu sudah ada rekomendasi yang disampaikan kepada Termohon.

Selanjutnya, mengenai keterlibatan aparatur pemerintah dalam pemenangan pasangan calon karena keberatan semacam ini adalah harus diajukan kepada Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen.

Seandainya memang tedapat rekomendasi dari panwaslih, maka akan diajukan ke Gakkumdu dan akan segera ditindaklanjutinya.

Kemudian, Yang Mulia, mengenai tuduhan Pemohon dalam Poin 28, halaman 1, adanya pencoblosan anak di bawah umur yang belum memiliki hak pilih dengan memanfaatkan formulir Model C-6 milik orang lain, di TPS 1 Distrik Poom yang dilakukan oleh dua orang anak di bawah umur, tetapi terdaftar dalam DPT, Termohon sampaikan bahwa dalil tersebut adalah tidak benar dan kabur.

Di sisi lain, Pemohon mendalilkan anak di bawah umur memilih menggunakan C-6 milik orang lain, namun kemudian Pemohon juga mendalilkan bahwa anak tersebut namanya terdaftar dalam DPT. Hal tersebut tidak berkesesuaian satu sama lain dan faktanya, Yang Mulia, sampai dengan saat ini, tidak ada temuan maupun laporan kepada Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen terhadap permasalahan tersebut.

Kemudian, terhadap dalil Pemohon mengenai saat pemungutan suara ulang, tanggal 10 Maret 2017 di Distrik Yapen Barat, terjadi pencoblosan yang dilakukan oleh anak di bawah umur, yang belum mempunyai hak pilih. Selain itu, anak … ada juga anak di bawah umur yang menggunakan keterangan domisili atas nama orang lain, kemudian dicoret dan diganti, Termohon tanggapi bahwa hal itu tidak benar, oleh karena sampai dengan saat ini, tidak pernah ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh panwaslih.

Yang Mulia, selanjutnya tentang tuduhan Pemohon dalam pelaksanaan … terjadinya pelanggaran yang fundamental dalam pelaksanaan pemilihan bupati karena adanya maladministrasi dalam pelaksanaan pemilihan, hal ini adalah tidak benar. Oleh karena

(15)

Pemohon … Termohon telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai penyelenggara.

Mengenai adanya diskualifikasi Pasangan Calon Nomor Urut 1 karena ada rekomendasi dari Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen yang berdasarkan kajian Termohon, rekomendasi panwaslih tersebut wajib untuk ditindaklanjuti sesuai dengan … ditindaklanjuti oleh Termohon sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kemudian, Yang Mulia, terhadap jawaban Termohon dan bantahan-bantahan atas dalil-dalil Pemohon, selain dan selebihnya, mohon dianggap dibacakan.

Berdasarkan argumentasi tersebut di atas, maka dengan ini Termohon memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi untuk memberikan putusan dalam Eksepsi, mengabulkan Eksepsi Termohon, menyatakan Permohonan tidak dapat diterima.

Kemudian, dalam Pokok Perkara. Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menerima jawaban Termohon. Menguatkan Putusan Termohon dalam Surat Keputusan KPU Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 26 dan seterusnya tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen tahun 2017, tanggal 27 Maret 2017, pukul 15.30 WIT.

Atau apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikian, Yang Mulia, Jawaban dalam Perkara Nomor 51/PHP.BUP-XV/2017, selanjutnya akan dilanjutkan rekan kami mengenai Jawaban dalam Perkara Nomor 52/PHP.BUP-XV/2017.

46. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, silakan. Poin-poinnya saja, sama dengan tadi.

47. KUASA HUKUM TERMOHON: PIETER ELL

Terima kasih, Yang Mulia. Sehubungan dengan Permohonan dalam Perkara Nomor 52/PHP.BUP-XV/2017 untuk dan atas nama Komisi Pemilihan Umum Kepulauan Yapen menyampaikan Jawaban sebagai berikut.

Yang pertama, Jawaban kami akan terbagi dalam dua bagian, yang pertama, Eksepsi dan yang kedua adalah Pokok Permohonan.

Untuk Eksepsi, terkait dengan kompetensi absolut. Termohon pada dasarnya sangat keberatan dan menolak permintaan Kuasa Hukum Pemohon kepada Mahkamah untuk mengesampingkan Pasal 158, sekali lagi, Termohon sangat keberatan dengan Permohonan tersebut.

Dengan alasan hukum bahwa Pemohon adalah bukan pasangan calon bupati dan wakil bupati lagi pasca-Keputusan Termohon Nomor

(16)

24/KPTS dan seterusnya yang telah mendiskualifikasi Pemohon berdasarkan rekomendasi Nomor 35 dan seterusnya yang dikeluarkan oleh Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen pada tanggal 13 Februari 2017. Dengan demikian, kami mohon Mahkamah untuk tidak me … berwenang mengadili Permohonan a quo.

Yang kedua, tentang Legal Standing, kami serahkan kepada Majelis Hakim untuk menilai. Selanjutnya, yang ketiga adalah Permohonan kabur atau obscur libel. Dalam Perbaikan per … Permohonan yang diajukan dan diterima oleh Termohon, Pemohon hanya menjelaskan tentang objek sengketa SK Nomor 26/KPTS dan seterusnya, tanpa menjelaskan siapa sebagai Pihak Termohon dalam permohonan dimaksud? Apakah KPU Provinsi Papua, KPU RI, atau siapa? Tidak dijelaskan dalam Permohonan Pemohon sehingga menurut kami Permohonan Pemohon adalah kabur.

Selanjutnya, dalam Pokok Perkara, sebelum kami menyampaikan tanggapan kami, ada renvoi di halaman 7, tertulis, keberatan terhadap dalil perolehan suara yang benar menurut Termohon, seharusnya Pemohon, halaman 7 seharusnya Pemohon.

Dalam Permohonan Pemohon, pada dasarnya mempersoalkan 6 hal. Yang pertama, perolehan suara yang benar menurut Pemohon.

Terhadap dalil tersebut, maka kami sebagai Termohon menolak dalil yang dimaksud karena Pemohon tidak mempunyai legal standing atau bukan lagi sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen Periode 2017-2022.

Yang kedua, Termohon menghanguskan perolehan suara Pemohon, serta mengabaikan perintah KPU RI dan provinsi. Bahwa benar, Termohon telah menghanguskan perolehan suara yang diperoleh Pemohon berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 35 dan seterusnya tanggal 13 Februari 2017. Sebelum menghanguskan atau mendiskualifikasi perolehan suara dari Pemohon, Termohon telah melakukan tahapan-tahapan yang telah diatur dalam ketentuan sebagai berikut.

Yang pertama, Termohon melakukan rapat pleno untuk mengklarifikasi rekomendasi Panwas dimaksud. Selanjutnya pada tanggal yang sama, Termohon melakukan klarifikasi dengan Panwaslih dan Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen menyerahkan sejumlah dokumen pendukung terkait dengan rekomendasi dimaksud kepada Termohon. Setelah menerima rekomendasi dan dokumen pendukung tentang dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Pemohon, selanjutnya Termohon melakukan koordinasi berjenjang mulai dari KPU provinsi hingga KPU RI untuk mendapatkan petunjuk.

Pada tanggal 18 Maret 2017, terkait dengan surat keputusan Nomor 24/Kpts dan seterusnya yang telah mendiskualifikasi Pemohon, Termohon diundang oleh Bawaslu Provinsi Papua, ya, untuk melakukan

(17)

klarifikasi. Dan hasil klarifikasi telah dituangkan dalam Berita Acara dan juga sudah ditandatangani oleh Pemohon.

Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2017, setelah semua tahapan yang dilakukan oleh Termohon, kemudian Termohon mengundang semua Komisioner KPU Kabupaten Kepulauan Yapen untuk melakukan pleno pembahasan tentang tindak lanjut berdasarkan klarifikasi ...

konsultasi yang dilakukan terhadap rekomendasi dimaksud. Dan Termohon telah melaksanakan rekomendasi tersebut penerusan laporan pelanggaran administrasi dari Pemohon dan telah membuat keputusan dalam Putusan Termohon Nomor 24/Kpts dan seterusnya tanggal 21 Maret 2017 dengan mendiskualifikasi Pemohon. Alasan mendiskualifikasi Pemohon karena rekomendasi Panwas adalah wajib dilakukan oleh Pemohon. Dan sebaliknya jika tidak dilakukan oleh Pemohon ... Termohon, maka Termohon akan diancam dengan hukuman pidana. Hal itu yang menjadi dasar mengapa Termohon mengabaikan perintah KPU RI dan Provinsi Papua.

Selanjutnya, Termohon juga telah memberikan kesempatan kepada Pemohon untuk menjadikan SK Nomor 24 sebagai objek sengketa yang akan disengketakan sesuai dengan Per Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015 dalam tenggang waktu 3 hari. Ternyata, Pemohon tidak menggunakan saluran yang sudah disiapkan oleh undang-undang. Dan setelah melewati waktu tersebut, Pemohon mengajukan gugatan ke PTUN Makassar, ternyata hasilnya PTUN Makassar menolak Permohonan Pemohon.

Dengan demikian, maka rekomendasi yang dikeluarkan oleh Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen dan Surat Keputusan Nomor 024 dan seterusnya yang mendiskualifikasi, Pemohon adalah sah secara hukum.

Majelis Hakim Yang Terhormat, selanjutnya dalam poin berikutnya, Pemohon mendalilkan bahwa pelanggaran hukum dan ketidaknetralan Termohon. Bahwa dalil tersebut ditolak oleh Termohon.

Karena pada saat pengambilan hologram oleh salah satu anggota komisioner KPU Kabupaten Kepulauan Yapen, atas nama Septinus, itu dengan maksud untuk meng-upload data tersebut sesuai dengan perintah KPU RI ke situs resmi KPU RI dan tidak ada perintah tertulis dari Ketua KPU provinsi yang katanya ada hubungan keluarga dengan salah satu calon, tidak ada perintah dan secara tertulis maupun lisan untuk memerintahkan anggota tersebut, dan itu tidak benar.

Selanjutnya, terkait dengan ketidaknetralan Termohon. Bahwa sampai hari ini, tidak pernah ada rekomendasi dari panwas ataupun DKPP yang mempersoalkan tentang kedudukan atau status Ketua KPU Provinsi Papua yang ada hubungannya dengan salah satu calon. Karena pada bulan Oktober 2016, pada saat deklarasi pemilukada damai di Provinsi Papua yang diikuti oleh 11 kabupaten/kota selu ... setanah Papua, Ketua provinsi ... Ketua KPU Provinsi Papua telah membacakan

(18)

pernyataan resmi di depan semua hadirin yang hadir dalam pertemuan tersebut. Bahwa yang bersangkutan mengakui ada hubungan keluarga, namun menyatakan bahwa tetap profesional, independent dalam menjalankan tugas sebagai Ketua KPU Provinsi Papua dan surat pernyataannya sudah ada dalam bukti.

Sehingga apa yang disampaikan oleh Pemohon adalah sangat tidak beralasan hukum. Karena proses pengambilalihan ... proses pengambilalihan Ketua KPU Kabupaten Yapen bukan kemauan Ketua KPU Provinsi Papua, tetapi atas perintah KPU RI ... atas perintah KPU RI dalam waktu 1x24 jam harus mengambil alih Komisi Pemilihan Umum Kepulauan Yapen. Sehingga ini sangat tidak beralasan menurut hukum, dan sebagai Termohon, kami menolak dalil-dalil yang diajukan oleh Pemohon.

Selanjutnya, Majelis Hakim yang kami hormati, Pemohon mendalilkan bahwa ada penggelembungan perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 5 di Distrik Ampimoi. Bahwa dalil tersebut, kami tolak. Karena faktanya, yang terjadi pada saat rekapitulasi di tingkat PPD, khusus Distrik Ampimoi, ada dua versi rekapitulasi yang dipegang oleh PPD dan yang dipegang oleh saksi Pasangan Calon Pemohon.

Sehingga ketua KPU Kabupaten Kepulauan Yapen, meminta kepada panwas untuk mengeluarkan rekomendasi, data mana yang seharusnya dipakai dalam rangka rekapitulasi tersebut. Kemudian, panwas mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan pengecekan dengan melihat C-1 Plano. Kemudian, C-1 hologram. Ternyata, hasilnya bersesuaian dengan hasil yang dipegang oleh Ketua PPD Distrik Ampimoi.

Selanjutnya, ketua KPU bertanya kepada semua saksi yang hadir, “Apakah ada yang keberatan atau tidak?” Dan saksi tidak ada yang keberatan dengan perolehan suara dimaksud, sehingga disahkan oleh Termohon.

Majelis Hakim yang terhormat, Poin 5. Terkait dengan tindak ...

tindakan yang tidak profesional yang dilakukan oleh Pemohon. Bahwa dalam rangka menghanguskan atau mendiskualifikasi Pemohon, bukan kemauan Termohon, tetapi itu adalah perintah undang-undang yang berawal dari rekomendasi panwas, kemudian ditindaklanjuti oleh Termohon. Justru yang tidak profesional adalah Pemohon. Karena rekomendasi itu keluar, karena Pemohon melakukan pelanggaran- pelanggaran. Bahkan terjadi pemungutan suara ulang di dua distrik, Distrik Ampimoi dan Distrik Yapen Barat, itu terjadi karena pelanggaran yang dilakukan oleh Pemohon. Jadi, bagaimana mungkin mengatakan bahwa Termohon melakukan tidak profesional. Justru yang tidak profesional adalah Pemohon.

Selanjutnya, Majelis Hakim, Poin ke-6. Pemohon mempersoalkan bahwa Pemohon adalah pasangan calon bupati dan wakil bupati dengan suara terbanyak.

(19)

Bahwa pernyataan tersebut atau dalil tersebut kami tolak karena Pemohon sudah didiskualifikasi sebagai pasangan calon, sehingga tidak lagi diperhitungkan suaranya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka kesimpulan kami, Majelis Hakim Yang Terhormat:

1. Bahwa Termohon telah berusaha untuk secara maksimal melaksanakan pemilu secara demokratis di Kabupaten Kepulauan Yapen.

2. Tindakan Termohon untuk mendiskualifikasi Pemohon adalah dalam rangka melaksanakan rekomendasi Panwas Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 35/Panwas dan seterusnya tanggal 13 Maret 2013 perihal Penerusan Pelanggaran dan Administrasi Pemilu.

3. Bahwa Pemohon bukanlah pasangan calon yang berhak mengajukan permohonan ke Mahkamah Konstitusi karena Pemohon sudah didiskualifikasi dan telah mengajukan gugatan ke PTUN Makassar, namun hasilnya ditolak.

4. Bahwa seluruh proses dalam tahapan pemilu Kabupaten Kepulauan Yapen telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Bahwa semua dokumen surat-menyurat yang dikeluarkan oleh KPU RI dan Bawaslu RI yang bertentangan dengan rekomendasi Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 35 dan SK Termohon Nomor 24 Tahun 2017 tanggal 13 Maret 2017 itu adalah tidak berdasar hukum.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dalam Petitum, kami mohon agar pertama dalam Eksepsi. Mengabulkan eksepsi Termohon.

Kedua, dalam Pokok Perkara. Menerima jawaban Termohon.

Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

Dan yang ketiga, menguatkan keputusan Termohon dalam surat keputusan Nomor 26/Kpts/KPU/030.434110/2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yapen Tahun 2017 tanggal 27 Maret 2017, pukul 15.30 WIT.

Lima, menetapkan perolehan suara hasil pemilihan umum … hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen yang benar menurut Termohon sebagaimana tersebut di dalam tabel.

Atau apabila Majelis Mahkamah berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Hormat kami, Kuasa Hukum Termohon.

Terima kasih, Majelis.

48. KETUA: ANWAR USMAN

Terima kasih. Lanjut, perkara berikutnya. Oh, Bawaslu. Panwas … provinsi atau Yapen … Panwas. Silakan. Di depan, depan! Ya. Sendiri saja?

(20)

49. TENAGA AHLI PANWAS:

Yang Mulia, tadi Ketua dan Pimpinan Bawaslu Papua ada, saya tenaga ahlinya beliau.

50. KETUA: ANWAR USMAN Oh.

51. TENAGA AHLI PANWAS:

Ada, ada.

52. KETUA: ANWAR USMAN Oh, ya. Suruh masuk.

53. TENAGA AHLI PANWAS:

Siap.

54. KETUA: ANWAR USMAN Justru itu pimpinannya itu.

55. TENAGA AHLI PANWAS:

Siap, Yang Mulia.

56. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, silakan. Suruh masuk. Ya, terima kasih. Jadi, yang hadir siapa saja? Silakan. Coba, dari Bawaslu. Bawaslu atau Panwas?

57. BAWASLU PROVINSI PAPUA: FEGIE YOANTI WATTIMENA Izin, Yang Mulia.

58. KETUA: ANWAR USMAN Ya.

59. BAWASLU PROVINSI PAPUA: FEGIE YOANTI WATTIMENA Kami dari Bawaslu Provinsi Papua.

(21)

60. KETUA: ANWAR USMAN Siapa yang hadir, coba?

61. BAWASLU PROVINSI PAPUA: FEGIE YOANTI WATTIMENA

Yang hadir, saya Fegie Wattimena, Ketua Bawaslu. Anggota, Pak Yacob Paisei, dan Pak Anugrah Pata.

62. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, baik. Ya, silakan Termohon. Lanjut ke Nomor 53.

63. KUASA HUKUM TERMOHON: HERU WIDODO

Baik, Yang Mulia. Kami mohon izin untuk jawaban dalam Perkara Nomor 53 ada renvoi juga halaman 4, Yang Mulia. Terdapat kesalahan yang cukup signifikan mengenai perolehan suara di angka 3 halaman 4.

Angka 3 di bawah, Yang Mulia. Bahwa Pemohon memperoleh suara sebanyak 1.315 yang benar adalah 5.476. Kemudian, sehingga terdapat selisih 29.055 dikurang 5.476 sebanyak 23.579.

Oleh karenanya, dalam kesimpulan kami renvoi juga di halaman 11, Yang Mulia. Dengan jumlah yang sama, yang tertulis 1.315, yang benar adalah 5.476. Kemudian, jumlanya yang benar dari 27.740 yang benar adalah 23.579. Kemudian yang terakhir, Yang Mulia, renvoi juga, mohon maaf, di halaman 13 petitum 4 kami hapus, Yang Mulia, karena sama dengan petitum yang ketiga.

Baik, Yang Mulia, untuk mempersingkat pemaparan ini, secara garis besar jawaban Termohon dibagi dalam dua bagian. Yang pertama, dalam eksepsi. Dalam eksepsi menurut … menurut Termohon, Pemohon tidak mempunyai legal standing. Oleh karena selisih perolehan suara antara Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak adalah 23.579 suara, sedangkan ambang batas di dalam hasil pemilihan di Kabupaten Kepulauan Yapen adalah sebanyak 788 suara. Oleh karena itu, Permohonan Pemohon tidak memenuhi ketentuan Pasal 158.

Selanjutnya, Yang Mulia. Terhadap pokok permohonan, pada garis besarnya ada empat hal yang dipersoalkan oleh Pemohon Perkara Nomor 53. Pertama adalah mengenai Pasangan Calon Nomor Urut 5 tidak memenuhi syarat. Kemudian yang kedua, Pasangan Calon Nomor Urut 1 dan Nomor Urut 5 telah dibatalkan sebagai calon. Kemudian yang ketiga adalah Pasangan Nomor Urut 5 melakukan politik uang.

Dan yang keempat adalah orang yang tidak mempunyai hak pilih menggunakan hak pilih.

(22)

Terhadap empat hal yang didalilkan oleh Pemohon. Termohon sampaikan sebagai berikut. Yang pertama, berkaitan dengan dalil Pasangan Calon Nomor Urut 5 tidak memenuhi syarat. Termohon sampaikan, Yang Mulia bahwa pada tahap pendaftaran pasangan calon, pasangan ... bakal Pasangan Calon Nomor Urut 5 atas nama Nathan Bonay dinyatakan memenuhi syarat dengan ketentuan gabungan partai politik pengusung untuk menyampaikan surat keterangan dari instansi berwenang yang menyebutkan nama, jabatan, dan tingkatan unit kerja.

Ketika itu, ternyata Benyamin Arisoy dan Nathan Bonay belum menyerahkan surat pemberhentian calon dari jabatan dan pekerjaanya, maka Termohon menyatakan tidak memenuhi syarat berdasarkan Keputusan Termohon Nomor 77 bertanggal 31 Desember 2016.

Akan tetapi, Yang Mulia. Termohon memberikan kesempatan kepada pasangan calon tersebut untuk menyerahkan SK pemberhentian sampai dengan batas waktu 15 Januari, pukul 24.00 WIT. Dan berdasarkan surat dari KPU Republik Indonesia. Dan ternyata bahwa surat keputusan tersebut dipenuhi oleh pasangan calon tersebut.

Oleh karena kemudian, keputusan Termohon yang semula menyatakan tidak memenuhi syarat, Termohon batalkan dengan SK Nomor 2, tertanggal 5 Januari 2017.

Jadi, Yang Mulia, Benyamin Arisoy dan Nathan Bonay telah menyerahkan surat keputusan pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil sebelum batas akhir yang ditetapkan oleh Termohon, sehingga Termohon wajib menetapkan yang bersangkutan sebagai pasangan calon.

Kemudian, permasalahan yang kedua mengenai dalil Pemohon tentang Pasangan Nomor Urut 1 telah dibatalkan sebagai calon bupati dan wakil bupati. Perlu Termohon sampaikan bahwa meskipun sudah dijawab dalam pokok permohonan Perkara Nomor 52, untuk mempertegas, apa yang dilakukan oleh Termohon adalah semata-mata karena adanya rekomendasi dari Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen. Terhadap rekomendasi tersebut pada tanggal 13 Maret, Termohon melakukan pleno sehubungan dengan rekomendasi dari panwas. Kemudian, hasil pleno yang dilakukan oleh Termohon dituangkan dalam Berita Acara Nomor 20 dan seterusnya.

Yang Mulia. Selanjutnya oleh karena itu, Termohon melakukan penundaan rekapitulasi, penetapan penghitungan suara. Setelah Termohon melakukan penundaan rekapitulasi, Termohon melakukan klarifikasi ke Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen. Berkaitan dengan rekomendasi untuk mendiskualifikasi Pasangan Calon Nomor Urut 1.

Yang Mulia, berikutnya panwas menyerahkan bukti-bukti dalam klarifikasi yang dilakukan oleh Termohon dengan panwas tentang adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Pasangan Nomor Urut 1 yang mengakibatkan panwas mendiskualifikasi kepesertaannya dalam pemilihan kepala daerah.

(23)

Kemudian, dari rekomendasi panwas tersebut, Termohon mengajukan Surat Permohonan Petunjuk Pelaksanaan kepada KPU RI, dengan Surat Termohon Nomor 60, tanggal 13 Maret 2017.

Selanjutnya, Yang Mulia, selain itu juga Termohon melakukan konsultasi ke KPU Provinsi Papua guna membahas pelanggaran- pelanggaran yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1, sebagaimana dalam Berita Acara Klarifikasi antara Termohon dengan panwas kabupaten ... Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen.

Dalam proses selanjutnya, Termohon diundang oleh Bawaslu Provinsi, bertempat di Kantor Bawaslu di Papua untuk memberikan klarifikasi terkait laporan yang diajukan oleh Pemohon, pada tanggal 17 Maret atas ... dan atas rekomendasi Nomor 35 panwas tertanggal 13 Maret.

Dalam proses selanjutnya, pada tanggal 21, Termohon melaksanakan rapat pleno tertutup, pembatalan calon bupati/wakil bupati dengan Berita Acara Nomor 23, dan kemudian diterbitkanlah Surat Keputusan Nomor 24, dan seterusnya (vide bukti T-50 dan T-51).

Keputusan mengenai diskualifikasi Pasangan Calon Nomor Urut 1 telah ditembuskan kepada Pemohon dan keputusan tersebut merupakan tindak lanjut, kami tegaskan, dari rekomendasi panwas tentang adanya pelanggaran administrasi pemilu, sehingga keputusan ... keputusan tersebut harusnya, Yang Mulia, disengketakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian sengketa, sebagaimana diatur dalam Per Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015, Pasal 9 ayat (1) yang memberikan hak kepada Pemohon untuk melakukan upaya hukum tiga hari sejak diketahuinya keputusan tersebut melalui Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen, sebelum dilakukan upaya keberatan ke Pengadilan Tinggi TUN Makassar. Namun, Pemohon tidak pernah menggunakan ...

Pemohon 52 tidak pernah menggunakan saluran penyelesaian, sebagaimana diatur.

Selanjutnya, Yang Mulia. Setelah Termohon mengeluarkan SK diskualifikasi, menerima Surat Tembusan KPU RI, Nomor 236, tanggal 20 Maret, perihal Tindak Lanjut Rekomendasi Panwas. Adapun terkait Surat Bawaslu RI Nomor 01 ... Nomor 019K Bawaslu, perihal Penundaan Pelaksanaan SK yang ditujukan kepada ... pada Ketua KPU RI, surat-surat tersebut yang memerintahkan ... di antaranya memerintahkan kepada Termohon untuk membatalkan SK Nomor 24, dengan sangat terpaksa, Termohon tidak laksanakan. Oleh karena, Yang Mulia, perintah pembatalan tersebut, selain hanya berdasarkan sebuah surat, tentu tidak sesuai dengan mekanisme penyelesaian sengketa pemilukada yang harus diawali pengajuan keberatan ke panwaslih dan dilanjutkan ke PTUN Makassar, sesuai dengan Perma Nomor 11 Tahun 2015. Dengan demikian, tidak ada alasan hukum yang kuat bagi Termohon untuk membatalkan SK Nomor 24 tanggal 21 Maret 2017.

(24)

Kemudian yang berikutnya, Yang Mulia. Berkaitan dengan dalil yang menyatakan bahwa Pemohon ... Pasangan Calon Nomor Urut 5, telah dibatalkan, sudah kami uraikan di muka. Bahwa ternyata dalil Pemohon dalam Perkara Nomor 52 itu hanya mendasarkan pada pernyataan sikap seseorang yang diliput oleh media televisi dan tidak ada rekomendasi dari panwas untuk melakukan pembatalan terhadap Pasangan Calon Nomor Urut 5.

Dua hal terakhir, Yang Mulia, berkaitan dengan dalil Pemohon tentang adanya politik uang. Hal tersebut bukan menjadi ranah kewenangan Termohon, dan sampai dengan saat ini, tidak ada rekomendasi dari panwaslih berkaitan dengan adanya politik uang yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 5.

Terakhir, dalil Pemohon tentang orang yang tidak punya hak pilih, yang menggunakan hak pilih, sebagaimana dalil Permohonan, Angka 29 sampai dengan 32. Hal itu adalah tidak benar dan mengada-ada. Oleh karena selain tidak ada laporan, Termohon juga ... beserta jajarannya telah bekerja secara profesional dan akuntabel sesuai dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2016.

Atas dasar uraian argumentasi dalam Eksepsi maupun dalam Perkara, dengan ini Termohon memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim, mengabulkan Eksepsi Termohon. Menyatakan Permohonan tidak dapat diterima. Dan dalam Pokok Perkara, menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Termohon dalam Surat Keputusan KPU Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 26 dan seterusnya tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen Tahun 2017, tanggal 27 Maret 2017, pukul 15.30 WIT. Yang ketiga, menetapkan perolehan suara hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen sebagai berikut. Sebagaimana tercantum dalam tabel Petitum.

Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Demikian, Yang Mulia, atas waktu dan kesempatannya, Termohon ucapkan terima kasih.

64. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, terima kasih, Termohon. Sekarang Pihak Terkait, ini (...) 65. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP-

XV/2017: BASTIAN NOOR PRIBADI Mohon izin?

(25)

66. KETUA: ANWAR USMAN Ya.

67. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP- XV/2017: BASTIAN NOOR PRIBADI

Mohon izin, Yang Mulia. Pemohon 51 belum menerima jawaban dari Termohon maupun keterangan dari Pihak Terkait, Yang Mulia.

68. KETUA: ANWAR USMAN

Sedang diperbanyak, ya, kan baru diterima. Ya, diberikan nanti, ya.

69. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 51/PHP.BUP- XV/2017: BASTIAN NOOR PRIBADI

Tetapi Pemohon 52 sudah menerima, Yang Mulia. 53 juga sudah menerima.

70. KETUA: ANWAR USMAN

Kan, jawabannya berbeda. Sabar. Kan, enggak mesti sekaligus, ya. Sabarlah, kebagian nanti. Pihak Terkait, mohon lain kali Hp-nya diperiksa dulu, ya, sebelum masuk ke ruang sidang. Ya itulah alarmnya, kan bunyi juga itu, titip saja di luar. Ya, lain kali. Silakan poin-poinnya saja, ya.

71. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Terima kasih, Yang Mulia. Izinkan kami dari Pihak Terkait dalam Perkara Nomor 51 untuk menyampaikan tanggapan dalam poin-poin yang kami anggap penting, sedangkan selebihnya dianggap dibacakan.

Dalam Eksepsi bahwa Pemohon adalah tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing, hal ini dikarenakan bahwa Ketentuan Pasal 158 ayat (2) yang menyatakan bahwa syarat ambang batas maksimal Pemohon untuk mengajukan permohonan adalah 2% dan faktanya bahwa syarat ambang batas yang setara dengan 2% adalah 788 suara, sedangkan selisih antara perolehan suara antara Pemohon dengan Pihak Terkait adalah mencapai 27.740 atau setara dengan 70%.

Dengan demikian, maka telah melebihi dari ambang batas 2%. Untuk itu, maka pihak Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing.

(26)

Selanjutnya, Yang Mulia. Bahwa terkait dengan kewenangan Mahkamah Konstitusi bahwa benar Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) itu memberikan kewenangan kepada Mahkamah Konstitusi untuk mengajukan ... untuk memeriksa perselisihan hasil pilkada, namun hal ini juga melekat pada Pasal 158, dimana itu juga Pemohon atau mensyaratkan Pemohon harus memenuhi perbedaan paling banyak 2%.

Dengan demikian, maka kami berpendapat sekalipun Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan sesuai dengan undang-undang, tapi karena ada syarat yang harus dipenuhi juga oleh Undang-Undang Pasal 158, maka mengingat bahwa Pemohon tidak memenuhi syarat itu, dengan demikian kami berpendapat Mahkamah tidak berwenang untuk memeriksa perkara ini.

Yang Mulia, dalam Pokok Permohonan, pada prinsipnya kami menolak secara tegas dalil-dalil Permohonan Pemohon secara keseluruhan, kecuali hal-hal yang memang diakui secara tegas oleh Termohon. Yang pertama bahwa dalam permohonan Pemohon itu menyatakan bahwa Pihak Terkait melakukan mobilisasi massa yang dilakukan oleh Daniel Wonar untuk pemenangan Calon Nomor Urut 5.

Hal ini adalah sangat keliru dan sangat tidak benar jika Pemohon menyatakan demikian karena bahwa Pihak Terkait sama sekali tidak mengetahui tentang siapa itu Daniel Wonar. Bahwa Pihak Terkait juga ... apa ... mohon maaf bahwa Daniel Wonar itu juga bukan sebagai tim sukses dari Pihak Terkait, sangatlah mungkin bahwa yang dimaksud oleh Pemohon yang melakukan mobilisasi massa adalah Pasangan Nomor Urut 1 yang notabene pasangan petahana yang sudah tentu memiliki segala fasilitas untuk melakukan mobilisasi massa dimaksud.

Yang berikutnya bahwa adanya rekomendasi pemungutan suara ulang juga bukan disebabkan karena Pihak Terkait melakukan mobililsasi massa, tetapi itu didasarkan oleh pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Pasangan Nomor Urut 1 karena melakukan mobilisasi massa. Kemudian beredarnya surat keterangan domisili atas perintahnya, ya, di Distrik Yapen Barat, Distrik Wonawa, dan Distrik Yapen Selatan. Dan panwas telah mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan diskualifikasi pada Calon Nomor Urut 1, sehingga sangatlah naif jika Pemohon menyatakan bahwa Pihak Terkait melakukan mobilisasi massa.

Yang kedua, Yang Mulia. Bahwa dalil yang menyatakan dari Pemohon terkait dengan kesalahan dalam melakukan rekapitulasi yang

… yang dilaksanakan oleh Termohon. Hal ini juga keliru dan tidak benar. Karena pertama bahwa hasil perhitungan Pemohon tidak mendasarkan pada hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh KPPS dan PPD atau PPK yang sah dan hanya berdasarkan asumsi dari Pemohon saja.

Kedua. Bahwa Pemohon tidak membuat perhitungan atau rekapitulasi versi Pemohon untuk tingkat Kabupaten Kepulauan Yapen,

(27)

sehingga tidak dapat diketahui komposisi perolehan suara dari masing- masing pasangan calon.

Ketiga. Bahwa keterangan dan tanggapan Pihak Terkait terhadap dalil Pemohon yang menyatakan sesungguhnya berdasarkan fakta perolehan suara terbanyak adalah Pasangan Nomor Urut 1. Hal ini adalah sangat … sangat tidak benar. Karena bahwa pelaksanaan diskualifikasi oleh Termohon terhadap Pasangan Nomor Urut 1 dilakukan sebelum adanya rekapitulasi dilaksanakan. Sehingga perhitungan terhadap perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 1 belum dilakukan dan hasil perolehan suaranya juga belum diketahui.

Berikutnya adalah faktanya, Pihak Terkait berdasarkan rekapitulasi hasil perolehan suara yang dilakukan oleh Termohon berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh PPDA … PPD atau PPK seluruh distrik se-Kabupaten Yapen memperoleh suara terbanyak 29.055 suara.

Kesimpulan. Bahwa pertama adalah Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum karena telah melebihi ambang batas 2%. Yang kedua bahwa Pemohon telah keliru dan salah menyatakan Pihak Terkait melakukan mobilisasi massa. Yang ketiga bahwa Pihak Terkait berdasarkan rekapitulasi hasil perolehan suara yang dilakukan oleh Termohon berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh PPD seluruh distrik se-Kabupaten Yapen memperoleh suara terbanyak 29.055.

Dalam Petitum. Dalam Eksepsi, mengabulkan Eksepsi Pihak Terkait dan menyatakan permohonan keberatan dari Pemohon tidak dapat diterima.

Dalam Pokok Perkara. Menolak seluruh dalil-dalil Pemohon dalam permohonan keberatan dan menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan bahwa SK KPU Kabupaten Yapen Nomor 29/Kpts/KPU/Kabupaten/0343110 Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi dan seterusnya dan Berita Acara Nomor 25 dan seterusnya adalah benar dan berlaku.

Apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat kami, Kuasa Hukum Pihak Terkait, Iwan K. Niode, Anum Siregar, dan Budi Setyanto. Terima kasih, Yang Mulia.

72. KETUA: ANWAR USMAN Ya, lanjut.

73. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Tetapi sebelum kami membacakan keterangan Pihak Terkait dalam register Perkara Nomor

(28)

52, kami mohon maaf, tadi ada kesalahan di dalam memberikan keterangan Pihak Terkait, Majelis. Kalau diperkenankan kami akan (…) 74. KETUA: ANWAR USMAN

Oh, tertukar?

75. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE Ya, tertukar, Majelis.

76. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, ya. Coba Petugas! Perkaranya banyak, ada tiga. Ya, silakan, poin-poinnya saja, ya!

77. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Ya, terima kasih, Yang Mulia. Kami akan langsung masuk kepada Eksepsi. Pertama tentang kompetensi absolut. Bahwa Yang Mulia, ada renvoi untuk nomor 1.5, itu Pasal 154 ayat (1), dan ayat (2), dan ayat (6), dan ayat (7). Itu yang di situ tertulis ayat (3).

Yang Mulia bahwa Pihak Terkait berpedoman kepada Pasal 154 ayat (1) dan ayat (2), dan sekaligus ayat (6) dan ayat (7) bahwa Pihak Terkait berpendapat bahwa sebetulnya penyelesaian pelanggaran ini bukan merupakan kewenangan dari Mahkamah Konstitusi.

Bahwa berdasarkan ketentuan pada Poin 1,5 ... 1.5 tersebut, Permohonan yang ... yang diajukan oleh Calon Nomor Urut 1, atas nama Tonny Tesar dan Frans Sanadi, seharusnya itu diajukan ke Panwas Kepulauan Yapen, kemudian dilanjutkan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan ke Mahkamah Agung. Namun setelah tiga hari, dalam jangka waktu yang telah diberikan oleh undang-undang, kemudian Pemohon tidak menggunakan ... menggunakan haknya tersebut.

Berdasarkan Pasal 15 ... 158 butir a, diatur bahwa dalam Pilkada Kabupaten Kepulauan Yapen, pasangan calon yang berhak mengajukan permohonan keberatan ke MK adalah pasangan calon yang memiliki perbedaan selisih suara 2% atau harus memenuhi ambang batas paling banyak 2%.

Bahwa faktanya, Yang Mulia, bahwa tidak ... dalam ... maksudnya ... terkait dengan dalil Pemohon pada halaman 5, Butir a, yang menyatakan Pemohon menghanguskan atau menyatakan tidak sah seluruh perolehan suara Pemohon, maka Pihak Terkait menanggapinya bahwa adalah tidak ada istilah menghanguskan. Tetapi dalam hal ini, Pemohon dibatalkan sebagai pasangan calon sebelum penetapan berita

(29)

acara dan rekapitulasi tahap akhir. Berdasarkan fakta dalam Forum Rapat Pleno KPU Kabupaten Kepulapan ... Kepulauan Yapen, tanggal 27 Maret 2017, Termohon telah membatalkan Pemohon sebagai pasangan calon sebagai konsekuensi, nama Pemohon seharusnya hilang di dalam keputusan. Akan tetapi, sehubungan dengan kendala pada sistem informasi pencalonan dan sistem informasi tahapan pilkada, oleh karena itu, nama Pemohon tetap berada di dalam rekapitulasi tersebut, namun suaranya dihilangkan. Ini berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari KPU Kepulauan Yapen.

Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon. Bahwa Pihak Terkait tetap berpedoman pada Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2016 juncto Pasal 158 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.

Dikaitkan dengan jumlah penduduk di Kabupaten Kepulauan Yapen, maka perbedaan selisih suara di dalam rekapitulasi tersebut harus memenuhi ambang batas paling banyak 2%. Oleh karena itu, Pihak Terkait tetap berpedoman bahwa Pemohon Pasangan Calon Nomor Urut 1 atas Tonny Tesar, S.Sos. dan Frans Sanadi, S.Sos., M.B.A.

memperoleh 0 (nol) suara berdasarkan tabulasi rekapitulasi tersebut, maka Pihak Terkait menganggap bahwa Pemohon tidak mempunyai kapasitas sebagai legal standing.

Ya, kami langsung masuk pada ... dalam Pokok Perkara.

78. KETUA: ANWAR USMAN Ya, silakan.

79. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Dalil Poin 2 dan Poin 3, halaman 12, tentang Panwaslih Kabupaten Kepulauan Yapen memberikan rekomendasi untuk dilaksanakan pemungutan suara ulang pada seluruh TPS di Distrik Yapen Barat dan satu TPS di Kampung Rembai. Dan atas rekomendasi tersebut, KPU Kabupaten Kepulauan Yapen menyelenggarakan PSU pada TPS-TPS yang direkomendasikan tersebut untuk melakukan PSU pada tanggal 10 Maret.

Bahwa Pihak Terkait menanggapi bahwa PSU yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Yapen tersebut, didasarkan kepada laporan yang diajukan oleh Pemohon ... oleh ... oleh Pihak Terkait berkaitan dengan terjadinya ... terjadinya kasus pengambilan ... pengambilan kotak suara hasil rekapitulasi tingkat PPD Yapen Barat yang dilakukan oleh oknum dari pasangan calon lain berjumlah enam orang pada pukul 04.00 WIT.

Pada hari yang sama, tetapi terjadinya malam, terjadi lagi pengambilan dokumen DA1-KWK, DA4-KWK, DA5-KWK, DA6-KWK, sekaligus daftar hadir rapat rekapitulasi perhitungan perolehan suara di Yapen Barat,

(30)

dan hal itu telah kami laporkan di dalam ... kepada panwas, vide bukti PT-7.

Dalam dalil poin ... dalam dalil Poin 5 dan Poin 6, sekaligus Poin 7 dan Poin 8, halaman 15, tentang Surat Rekomendasi Panwas Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 35-Ka.Panwas.Kabupaten Yapen ...

Kepulauan Yapen/III/20.Kab.YP/III/2017. Pihak Terkait menanggapinya bahwa terhadap laporan Pihak Terkait tersebut kemudian telah diterima oleh panwas dan oleh panwas kemudian semuanya telah diperiksa dan diklarifikasi berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan bukti-bukti foto, foto rekaman dan bukti lainnya, dan juga telah melakukan klarifikasi terhadap pelapor dan terlapor, serta melakukan kajian atas seluruh laporan tersebut.

Perlu kami informasikan kepada Yang Mulia bahwa ketika proses pemeriksaan di Panwas Kabupaten Kepulauan Yapen, itu dibantu oleh staf dari Bawaslu Provinsi Papua dan juga salah seorang komisioner Bawaslu dari Bawaslu Provinsi Papua.

Oleh karena itu, Yang Mulia. Bahwa terasa aneh buat kami kemudian ketika tiba-tiba Bawaslu Provinsi Papua mengeluarkan rekomendasi yang bertolak belakang dengan hasil kajian dan klarifikasi yang dilakukan oleh panwas. Proses pemeriksaan di panwas itu dilakukan langsung oleh staf dan komisioner Bawaslu, ini yang menjadi catatan kami.

Dalil poin 3 ... dalil poin 5, 6, 7, dan 8 tersebut juga bahwa di dalam rekomendasi tersebut kami perlu garis bawahi bahwa rekomendasi tersebut mengacu kepada Pasal 71 ayat (3) dan ayat (5) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.

Kami langsung masuk pada Poin 9, Majelis.

80. KETUA: ANWAR USMAN Ya.

81. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Bahwa di dalam keterangan poin 9 halaman 16 sampai halaman 21 tentang klarifikasi dan bantahan Pemohon terhadap dugaan pelanggaran administrasi pemilihan sebagaimana yang dilaporkan oleh Pihak Terkait.

Bahwa Pihak Terkait perlu jelaskan bahwa pada hari Selasa pada tanggal 7 Maret pada tanggal ... pukul 19.00 WITA di Kelurahan Ansus, Distrik Yapen Barat, tim daripada tiap ... Pihak Terkait menemukan dan menangkap dua unit kapal kayu besar yang membawa massa yang sangat banyak, juga bahan makanan yang di dalamnya terdapat Pasangan Calon Nomor Urut 1 atas nama Tonny Tesar berdasarkan keterangan saksi Pihak Terkait Abraham Ayomi.

(31)

Bahwa setelah ditanya dan diintogerasi oleh tim dari Pihak Terkait, ternyata di dalam kapal tersebut terdapat penumpang, para penumpang perempuan dan anak-anak, dan orang tua yang mana mereka bukanlah penduduk setempat dan bukanlah tim relawan dari tim sukses dari Pemohon. Dan ketika diintogerasi oleh tim dari Pihak Terkait, Pemohon menyatakan bahwa orang-orang yang ada di atas kapal tersebut mempunyai surat keterangan domisili.

Tanggapan terhadap keterangan Pemohon pada Poin 9b. Dalam keterangan Poin 9b dapat kami jelaskan bahwa sebelum pelaksanaan pemungutan suara di Distrik Yapen Barat dan satu TPS di Distrik Wonawa, KPU Kabupaten Kepulauan Yapen telah mengumumkan larangan adanya penggunaan surat keterangan domisili yang diterbitkan oleh instansi berwenang, yaitu Surat Nomor 59/KPU/Kab/030.434110/III/2017 tentang pemberitahuan penggunaan surat keterangan domisili.

Bahwa jelas dalam Poin 3 surat tersebut dikatakan tidak diperkenankan penggunaan surat keterangan domisili yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang untuk dipergunakan oleh pemilih yang menggunakan hak pilih pada PSU tanggal 10 Maret 2017 sebagaimana PT-12 Poin 2 huruf f di atas.

Tanggapan keterangan Pemohon pada Poin 9c. Bahwa terhadap keterangan pada Poin 9c tersebut Pihak Terkait memberikan penjelasan bahwa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon tersebut berdasarkan temuan atas fakta kecurangan yang dilakukan oleh Pemohon yang dilaporkan oleh Pihak Terkait ke Panwas Kabupaten Kepulauan Yapen yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Bahwa pertama, laporan tersebut diajukan oleh pihak ter … oleh karena berdasarkan keterangan saksi di lapangan, Pasangan Calon Nomor Urut 1 pada tanggal 3 Maret 2017 setelah ditetapkannya kepastian dan jadwal pemungutan suara ulang pada tanggal 2 Maret 2017, Pasangan Calon Nomor Urut 1 telah menyalahgunakan kewenangan program dan kegiatan yang menguntungkan dirinya dan/atau merugikan pasangan calon lain berdasarkan Pasal 71 ayat (3).

Bahwa kemudian penyalahgunaan kewenangan program tersebut adalah Pasangan Calon Nomor Urut 1 mengadakan kegiatan Musrenbang dengan mengundang seluruh kepala-kepala desa yang berada di Distrik Yapen Barat yang berjumlah 25 orang, dan dihadiri pula oleh Kepala Distrik Yapen Barat.

Bahwa setelah pelaksanaan kegiatan Musrenbang tersebut, kemudian Pasangan Calon Nomor Urut 1 Tonny Tesar yang juga sebagai Bupati Kepulauan Yapen, melalui sekretaris distrik telah mengundang seluruh kepala desa yang ada di Distrik Yapen Barat untuk hadir di kediaman resmi Bupati Kepulauan Yapen Barat pada 4 Maret untuk mendapatkan pengarahan. Pengarahannya berupa perintah untuk mempelajari DPT dari masing-masing desa yang

(32)

fotokopi dari daftar pemilih tetap tersebut, dibagikan langsung kepala

… kepada Kepala Distrik Yapen Barat di Kantor Distrik Yapen Barat.

Yang kedua adalah perintah kepada seluruh kepala desa untuk memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 1 di kampung masing- masing dan setelah itu para kepala kampung dijanjikan akan diberikan uang.

Pada tanggal 3 Maret … pada tanggal 3 Maret tersebut setelah kegiatan Musrenbang, kemudian Pasangan Calon Nomor Urut 1 yang juga bertindak selaku Bupati Kepulauan Yapen melantik Pengurus KNPI dan Karang Taruna di Distrik Yapen Barat. Yang mana dalam pidato sambutannya tersebut berisi kampanye tentang pembangunan yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1 selama menjabat sebagai Bupati Kepulauan Yapen dan meminta kepada generasi muda untuk memilih pemimpin yang berkarya secara nyata dan seterusnya.

C. Bahwa kemudian pada tanggal 7 Maret 2017, Pasangan Nomor Urut 1 Tonny Tesar dan Frans Sanadi yang juga bertindak selaku Bupati Kepulauan Yapen telah membohongi masyarakat Yapen Barat dengan membuat … dengan membuat kegiatan peletakan batu pertama tapal batas daerah otonom baru Kabupaten Yapen Barat. Padahal pemekaran atau daerah otonom tersebut tidak pernah ada dan tidak pernah dibicarakan dalam sekali pun, baik oleh pemerintah maupun oleh DPR RI. Mengingat proses pemekaran di Indonesia masih dalam proses moratorium.

Namun demikian Pasangan Calon Nomor Urut 1 dalam sambutannya mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka pemekaran wilayah Kabupaten Yapen Barat. Kegiatan dilakukan oleh Pasangan Nomor Urut 1 tersebut dilakukan untuk menarik massa yang ada di Distrik Yapen Barat, 2 hari menjelang pemungutan suara ulang di 25 Distrik Yapen Barat dan 1 TPS di Distrik Wonawa.

Kegiatan peletakan tapal batas daerah otonom baru tersebut menurut … menurut Pasangan Calon Nomor Urut 1 mengacu pada Surat Gubernur Papua Nomor 910/1135/Set perihal Dukungan Anggaran Kegiatan Penegasan Batas Wilayah tanggal 1 Februari 2017.

Padahal isi makna dari perintah surat tersebut bukan untuk kegiatan penetapan batas wilayah … bukan untuk penetapan batas wilayah daerah otonom baru, melainkan penentuan batas zona adat di 5 wilayah dan untuk Zona Adat Saereri yang tergabung … yang merupakan gabungan dari daerah Waropen, Yapen, Biak, Supiori, dan koordinatornya adalah Bupati Biak Numfor, dan bukan Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen. Sehingga kegiatan dimaksud jelas-jelas adalah proses pembohongan kepada masyarakat yang bertujuan untuk mempengaruhi pemilih untuk memilih Tonny Tesar dan Frans Sanadi pada pemungutan suara ulang pada tanggal 10 Maret 2017.

Bahwa sebelum pelaksanaan pemungutan suara ulang di 25 TPS di Distrik Yapen Barat dan 1 TPS di Distrik Wonawa, KPU Kabupaten

(33)

Kepulauan Yapen telah mengumumkan, sebagaimana yang kami telah jelaskan di atas, larangan untuk penggunaan surat keterangan domisili yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang (…)

82. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, langsung ke tanggapan!

83. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE Oke, kami lewat, Majelis.

84. KETUA: ANWAR USMAN Berikutnya!

85. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Poin 9 yang berhuruf d. Kami akan menjelaskan bahwa tidak benar dalil Pemohon yang (…)

86. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, lanjut poinnya saja, ya!

87. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Ya, yang menyatakan Domingus Kirihiyo itu sebagai Anggota Tim Pemenangan Pihak Terkait. Karena berdasarkan SK yang dimiliki oleh tim dari Pihak Terkait, tidak terdapat nama anggota tim sukses dari Pihak Terkait yang bernama Domingus Kirihiyo.

88. KETUA: ANWAR USMAN Ya, berikutnya. Poin 7 (…)

89. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Poin 10, Majelis. Karena itu ... apa namanya … poin-poin … sebagian poin-poin yang tadi itu telah (…)

90. KETUA: ANWAR USMAN

Diuraikan, ya? Telah ditanggapi.

(34)

91. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE Ya. Oleh karena itu, kami langsung pada Poin 10.

92. KETUA: ANWAR USMAN Ya.

93. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Tentang penggelembungan perolehan suara dari Pasangan Calon Nomor Urut 5 di Distrik Ampimoi.

Bahwa Pihak Terkait membantah seluruh dalil tersebut terkait dengan penggelembungan suara yang terjadi di Distrik Ampimoi.

Karena dalil yang dilakukan … dalil yang dikemukakan oleh Pemohon itu hanya berdasarkan perdebatan yang terjadi ketika proses rekapitulasi perolehan suara di Distrik Yapen Barat … perolehan suara

… perolehan suara … rekapitulasi perolehan suara di Kabupaten Kepulauan Yapen.

Pemohon tidak pernah membuktikan atau tidak dapat membuktikan bahwa Pihak Terkait telah melakukan proses penggelembungan suara tersebut.

Bahwa di samping pelanggaran-pelanggaran yang sebagaimana yang diuraikan di atas, maka Pihak Terkait akan menguraikan pelanggaran lainnya yang dilakukan oleh Termohon[Sic!] yang sangat merugikan Pihak Terkait serta bukti-buktinya.

Pertama. Bahwa pada saat pemungutan suara tanggal 15 Februari 2017, Tim Pasangan Calon Nomor Urut 5 yang dalam hal ini sebagai Pihak Terkait menemukan banyak sekali kecurangan yang dilakukan oleh Termohon[Sic!].

Pertama, money politics. Money politics yang dilakukan oleh ...

dilakukan oleh (...)

94. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Sebentar dulu!

95. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE Ya.

96. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Termohon, apa Pemohon?

(35)

97. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Pemohon ... Pemohon, Majelis, mohon maaf. Yang dilakukan oleh Pemohon, mohon maaf.

98. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ralat! Soalnya ini direkam, ya.

99. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Ya. Pertama, money politics yang dilakukan di Kampung Ansus.

Kemudian, juga yang dilakukan oleh Yohannis Raubaba di Kelurahan Ansus. Money politics yang dilakukan oleh Yusuf Abon di Kampung Sambrawai, Distrik Yapen Utara. Money politics yang dilakukan oleh petugas PLN di Kampung Ariepi I. Money politics yang dilakukan Melkianus Mike di Kampung Kairawi. Money politics yang dilakukan oleh Shor Patay di Kampung Papuma, Distrik Yapen Barat. Di samping itu, ditemukan pula kecurangan dimana C-1 hologram yang tidak berada di dalam kotak suara pada saat rekapitulasi tingkat distrik di TPS 3, TPS 7, TPS 9, TPS 19, dan TPS 21 Kelurahan Serui Jaya.

Kemudian, kecurangan adanya pencoblosan yang dilakukan oleh anak di bawah umur di TPS 1 di Kampung Rembai, Distrik Wonawa, Kampung Nuyora, Distrik Yapen Barat.

Juga kecurangan yang dilakukan oleh KPPS TPS 01 Kampung Saruman dan TPS 1 Kampung Papuma, dimana KPPS tersebut tidak memberikan formulir Model C1-KWK kepada para saksi pasangan calon.

Kecurangan adanya pengambilan C6-KWK oleh kepala Kampung Nuyora di Kampung Nuyora, Distrik Yapen Barat.

Kecurangan sekretaris kampung dan sekretaris bamuskam di Kampung Woinawi, dimana yang bersangkutan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak terdaftar dalam DPT untuk tidak mempunyai C-6 atau tidak mempunyai C6-KWK, KPT, dan surat keterangan domisili.

Kemudian, kecurangan adanya mobilisasi masa oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1 di Kampung Ansus, Distrik Yapen Barat.

Kecurangan pengambilan dokumen DA1-KWK, DA-4, DA-KWK, DA4-KWK, DA5-KWK, DA6-KWK.

Kecurangan petugas KPPS, dimana pada saat proses pencoblosan petugas KPPS ada … berada dalam bilik suara di Kampung Karemoni, Distrik Wonawa.

Kecurangan adanya kegiatan … adanya pencoblosan ganda di kim … di Kampung Dorau, distrik ... kampung … Distrik Yapen Barat Kepulauan … di distrik … di Kampung Dorau, Distrik Windesi. Ada … apa … renvoi, Majelis.

(36)

100. KETUA: ANWAR USMAN

Halaman berapa itu yang renvoi?

101. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE Halaman 28, Poin 12.

102. KETUA: ANWAR USMAN Ya.

103. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: IWAN K. NIODE

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang se … bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang sedemikian terang-benderang di atas, maka Pihak Terkait memohon kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia untuk memberikan putusan sebagai berikut.

Dalam Eksepsi.

 Menerima dan mengabulkan Eksepsi Pihak Terkait.

 Menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo.

Dalam Pokok Perkara.

 Menolak Permohonan keberatan Pemohon.

 Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 26/Kpts/KPU tentang Penetapan Perolehan Suara Tahap Akhir Hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen Tahun 2017 tertanggal 27 Maret 2017.

Apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Terima kasih, Majelis.

Kuasa Hukum Pihak Terkait, Iwan Yoredang, Budi Setyanto, Yusman Conoras, dan Latifah Anum Siregar. Terima kasih.

104. KETUA: ANWAR USMAN

Ya, terima kasih. Lanjut ke Nomor 53. Ini supaya ambil poin- poinnya saja, toh kami baca semua nanti, dianggap dibacakan saja.

Silakan.

105. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: LATIFAH ANUM SIREGAR

Terima kasih, Yang Mulia. Kami akan bacakan keterangan Pihak Terkait Nomor Perkara 53.

Dalam Eksepsi.

Referensi

Dokumen terkait

Termohon pada pokoknya menerangkan bahwa memang benar Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 3 tidak menandatangi Formulir C.Ulang-KWK, C1.Ulang-KWK dan mengisi Formulir C2.Ulang-KWK di

1 Diabetes melitus tipe 2 sering juga di sebut diabetes life style karena penyebabnya selain faktor keturunan, faktor lingkungan meliputi usia, obesitas, resistensi insulin,

Menetapkan perolehan suara hasil pemilihan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Waropen tahun 2015 dalam keputusan KPU Kabupaten Waropen Nomor 51/KPTS/KPU-KW/2015 tentang

Demi Allah, saya bersumpah sebagai saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang

Untuk mencoba jenis serangan yang sudah tergolong jenis modern, dibutuhkan data yang jumlahnya sangat besar dan mengandung 2 n blok pasangan plainteks- cipherteks yang

Bahwa Keputusan KPU Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 36/kpts/KPU- Kab/030.434110/2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Bupati dan

Dalam hal ini mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi perihal Perselisihan Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sarmi, Provinsi

Bahwa dalil Pemohon yang pada pokoknya menyatakan telah terjadi penggelembungan dan pengurangan suara yang dilakukan oleh Termohon untuk memenangkan Pasangan Nomor Urut 2 adalah