1 LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu , untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta tehnologi.
Berdasar pengertian diatas penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau ragamanya karena suatu penelitian memiliki objek dan kaitan yang berbeda antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lain. Karena penelitian yang dilakukan oleh seoramg begitu banyaknya maka dari itu penelitian perlu diklasifikasikan agar lebih khusus sehingga lebih mudah dalam membedakannya karena dalam kegiatan penelitian. Misalnya saja penelitian berdasarkan pendekatan, tingkat ekspansi, metode dll. Sehingga penelitian yang begitu banyak memiliki beberapa ragam penelitian.
1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
• Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif adalah salah satu jenis penelitian sosial yang tujuannya untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian Seorang peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Menjawab hipotesis
Mencari korelasi
Inovasi (menemukan sesuatu yang baru)
Contoh: Di suatu desa secara berturut-turut terjadi kematian penduduk terutama anak-anak dibawah umur 5 tahun. Kejadian tersebut kelihatan misterius sehingga menarik perhatian para dokter. Maka dibentuklah sebuah tim untuk mengadakan penelitian dengan maksud untuk menemukan sebab-musabab terjadinya musibah tersebut.
• Penelitian Development atau Penelitian Pengembangan
Penelitian Development atau Penelitian Pengembangan adalah kegiatan penelitian dan pengembangan, dan memiliki kepentingan komersial dalam kaitannya dengan riset ilmiah murni dan pengembangan aplikatif di bidang teknologi
Penelitian yang bertujuan untuk mengadakan percobaan dan penyempurnaan.
o Memperdalam pengetahuan
o Menerapkan teknologi
o Membuat prototype
Contoh: Pada tahun 1970 Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ingin mencoba metode pengajaran berprograma sebagai metode penyampaian pelajaran di sekolah. Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar dicatat, diteliti, dan diadakan penyempurnaan seperlunya sehingga akhirnya diharapkan ditemukannya metode penyampaian dengan menggunakan Buku Berprograma.
• Penelitian Verivikatif
2 Penelitian Verifikatif, adalah jenis penelitian yang bertujuan menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau menggugurkan teori atau hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain
• Melakukan pengujian
• Studi perbandingan
Contoh: Pada tahun 1970 pernah diadakan penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan, dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua tahun kemudian seorang peneliti lain mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
• Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur)
Pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki anak dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengikuti perkembangan sesorang dalam jangka waktu tertentu, seperti selama masa kanak-kanak atau selama masa remaja. Pendekatan ini ada kebaikannya karena subjek yang diamati sama, sehingga faktor- faktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat lama dan dikhawatirkan dalam jangka waktu yang lama ini telah banyak perubahan kondisi karena perkembangan zaman.
Contoh: dengan pendekatan ini maka peneliti mencatat kemampuan berpikir sejak anak duduk di kelas I. berturut-turut setiap tahun perkembangan tersebut dicatat sampai kelas VI. Yang perlu diperhatikan adalah waktu pencatatan dilakukan. Apabila peneliti melakukan pencatatan pertama pada bulan Juni, maka pencatatan berikutnya juga harus dilakukan pada bulan yang sama.
• Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang)
Pendekatan Cross-sectional adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relative singkat.
Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak menggunakan subjek yang sama.
Contoh: Dalam waktu yang bersamaan, peneliti mengadakan pencatatan tentang perkembangan berpikir anak-anak SD secara serentak, yaitu kelas I-VI. Satu hal yang menguntungkan adalah bahwa datanya dengan cepat dapat terkumpul.
3. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
• Laboratory Research (Penelitian Laboratorium): Dilaksanakan pada tempat tertentu atau laboratorium , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan. Tapi untuk masa sekarang yang bisa diteliti di laboratorium bukan Ilmu Pengetahuan Alam saja, tetapi banyak bidang termasuk penelitian bahasa.
• Library Research (Penelitian Kepustakaan): Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya.
• Field Research (Penelitian Lapangan/Kancah): Dilaksanakan langsung di lapangan.
4. Penelitian Ditinjau dari Pemakaian atau hasil atau alasan yang diperoleh
3
• Basic Research (Penelitian Dasar): Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
• Applied Reseach (Penelitian Terapan): Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
5. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu yang diteliti
• Penelitian Sosial,
Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik- praktik sosial. secara khusus meneliti bidang sosial: Ekonomi, Pendidikan, Hukum, dsb.
• Penelitian Eksakta,
secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb.
• Engineering
Engineering adalah suatu ilmu keteknikan yang dipraktekkan ke dalam kehidupan kita untuk mempermudah kita dalam melakukan sesuatu. Engineering mampu mengatasi permasalahan yang ada di sekitar kehidupan sehari-hari dari hal yang terkecil hingga besar dan membuat peralatan yang bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia, itulah konsep dasarnya.
6. Penelitian Ditinjau dari Taraf Penelitian
• Penilitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang diuji.
Hanya menggambarkan keadaan obyek
Analisis Kualitatif
Tanpa pengujian hipotesis
• Penelitian Inferensial
Penelitian Inferensial adalah penelitian yang mengarah mengungkapkan suatu masalah, keadaan, fenomena, dan kejadian dengan peneliti secara menyeluruh, meluas, &
mendalam dari segi ilmu geografi. Penarikan kesimpulan dengan pengujian hipotesis.
7. Penelitian Ditinjau dari Teknik (Metode) yang digunakan
• Survey Research (Penelitian Survei) merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden.: Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
Mencari keterangan secara faktual Memperoleh fakta dari gejala yang ada Dilakukan terhadap sampel atau populasi
• Experiment Research (Penelitian Percobaan): adalah penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan (treatment) kepada sesuatu dan mengamati dampak (effect) yang ditimbulkannya. Dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
Manipulasi terhadap obyek penelitian Ada kontrol terhadap variabel tertentu Untuk mengetahui hubungan antar variabel
4
• Studi kasus: adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Memberi gambaran secara rinci tentang latar belakang, karakteristik yang khas dari kasus, yang kemudian dijadikan suatu yang bersifat umum.
8. Penelitian Ditinjau dari Keilmiahan
• Penelitian Ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi- rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
2. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain;
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :
1. Purposiveness : Fokus tujuan yang jelas
2. Rigor : Teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik 3. Testibility : Prosedur pengujian hipotesis jelas
4. Replicability : Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis 5. Objectivity : Berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subjektif dan emosional 6. Generalizability : Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin
berguna
7. Precision : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat
8. Parsimony : Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya
• Penelitian non ilmiah adalah sebuah penelitian yang dilakukan tidak secara sistematik, data yang dikumpulkan juga secara subjektif yang sarat dengan muatan emosi dan perasaan dari si peneliti. Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
9. Penelitian Ditinjau dari Spesialisasi Bidang (Ilmu) Garapan.
• Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran)
• Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan)
• Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)
• Pertanian (Agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
• Teknik
• Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
10. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah hal-hal yang menjadi obyek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian (points to be notice.d), yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dari istilah “variabel” terkandung makna “variasi”. Variabel juga disebut dengan istilah “ubahan” karena dapat berubah-ubah.
5 Contoh: Usia, tingkat kecerdasan, tingkat kedisiplinan, kekayaan, dan lain-lain adalah variabel karena antara satu orang dengan orang lain terdapat variasi atau perbedaan.
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah Penelitian Deskriptif ( to describe: membeberkan / menggambarkan ). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah Penelitian Eksperimen.
11. Penelitian Teoritis
Hanya menggunakan penalaran semata untuk memperoleh kesimpulan penelitian (analytical approach).Dimulai dengan menyusun asumsi, logika berpikir dan praduga.
12. Penelitian Eksperimental
Dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisiterkendali, untuk menemukan hubungan sebab akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.
13. Penelitian Rekayasa
Penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadisuatu rancangan, guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis yang dipadukan menjadi suatu model dengan spesifikasi tertentu.
14. Penelitian Deduktif
Pendekatan deduktif dimulai dari keadaan umum (general) menuju ke hal-hal khusus (spesifik).Penelitian ini dimulai dengan dasar-dasar teori untuk menyusun suatu hipotesis.
Dilanjutkan dengan observasi yang terkait dengan hipotesis. Pengujian hipotesis dengan data- data spesifik akan menjadi konfirmasi terhadap teori yang dibangun.
15. Penelitian Induktif
Pendekatan induktif dimulai dari observasi pada hal-halkhusus (spesifik) menuju ke teori umum. Dimulai dari observasi dan pengukuran untuk mendeteksi pola dan keteraturan.
Dilanjutkan dengan perumusan hipotesis tentatif yang akan diuji. Diakhiri dengan membangun kesimpulan umum atau teori.
16. Penelitian Historis
Menerapkan metode pemecahan yang ilmiah dengan pendekatan historis. Proses penelitiannya meliputi pengumpulan dan penafsiran fenomena yang terjadi di masa lampau untuk menemukan generalisasi yang berguna untuk memahami, meramalkan atau mengendalikan fenomena.
Penelitian Historis dapat bersifat :
• Komparatif, yakni menunjukkan hubungan dari beberapa fenomena yang sejenis dengan menunjukkan persamaan dan perbedaannya.
• Bibliografis, yakni memberi gambaran menyeluruh tentang pendapat para ahli dengan menghimpun dokumen-dokumen terkait.
6 KESIMPULAN
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu. Kriteria – kriteria dalam penelitian sebagai berikut Penelitian Ditinjau dari Tujuan, Penelitian Ditinjau dari Pendekatan, Penelitian Ditinjau dari Tempatnya, Penelitian Ditinjau dari Pemakaian atau hasil atau alasan yang diperoleh, Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu yang diteliti, Penelitian Ditinjau dari Taraf Penelitian, Penelitian Ditinjau dari Teknik (Metode) yang digunakan, Penelitian Ditinjau dari Keilmiahan, Penelitian Ditinjau dari Spesialisasi Bidang (Ilmu) Garapan, Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel, Penelitian Teoritis, Penelitian Eksperimental, Penelitian Rekayasa, Penelitian Deduktif, Penelitian Induktif, Penelitian Historis.
Jadi dapat diketahui bahwa kriteria - kriteria tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam penelitian. Karena itu peneliti harus memahami lebih dalam tentang hal tersebut sebagai pedoman dalam penelitian.
__________
Oleh: Sutikno Budhi Santoso
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.)