• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Daya Saing Produk Batik Kampung Laweyan dan Kauman Surakarta di Masa Pandemi Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Daya Saing Produk Batik Kampung Laweyan dan Kauman Surakarta di Masa Pandemi Covid-19"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Indonesian Science Economic Research (JISER) Vol 2, No 5, December 2020

ISSN 2686-0074 (online)

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER

Analisis Daya Saing Produk Batik Kampung Laweyan dan Kauman

Surakarta di Masa Pandemi Covid-19

Dinna Riana1

1 Affiliation (STIE Adi Unggul Bhirawa, Surakarta, Indonesia)

1. Pendahuluan

Warga Laweyan dan Kauman sudah memiliki tradisi membatik jauh sebelum republik ini berdiri. Meskipun sama-sama menghasilkan batik tulis dan cap berkualitas tinggi, kedua memiliki perbedaan. batik produk Laweyan lebih berwarna se-mentara Kauman menghasilkan motif-motif klasik Keraton Kasunanan.

Asal Usul Laweyan

Nama Laweyan merujuk istilah untuk kelompok kaum kaya atau Wong Nglawiyan. Artinya orang yang berlebih atau kaluwih-luwih dalam segala hal, terutama dalam hal kebutuhan hidup atau harta kekayaan. Wilayah Laweyan sejak dulu merupakan pusat perdagangan batik dan tempat tinggal para pengusaha batik tulis Jawa. Kampung batik ini menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19. Bahkan sejarah pergerakan nasional terukir di situ, saat Sarikat Dagang Islam (SDI) berdiri pasa 1912. Asosiasi pedagang pertama milik pribumi itu dibentuk untuk melawan dominasi pengusaha China dan Eropa. Pendirinya seorang pengusaha sekaligus muslim yang taat Haji Samanhudi pada 1912.

Kampung Batik Kauman

Wilayah Laweyan dibangun oleh rakyat kebanyakan, maka Kauman merupakan permukiman abdi dalem Keraton Kasunanan. Mereka mempertahankan tradisi membatik dengan motif-motif dari keraton. Kampung ini salah satu per-kampungan tertua di Solo, yang pernah menjadi pusat bisnis batik dan syiar agama Islam.

Kauman dibangun saat Raja Keraton Surakarta Paku Buwono III membangun Masjid Agung Keraton. Lokasi Kauman ter-letak persis di sisi sebelah barat alun-alun Keraton Solo pada tahun 1763-1788. Kauman mulai menjadi pusat kampung batik, ketika keraton memerintahkan para abdi dalem menjadi penyuplai pakaian penghuni kraton. batik Kauman lebih menampilkan motif batik klasik berdasar pakem atau standar keraton. Motif batik Kauman lebih merepresentasikan motif batik yang dikenakan di Keraton Kasunanan. Batik Kauman memiliki tiga jenis: batik klasik dengan motif pakem (batik tulis), batik cap, dan batik kombinasi cap dan tulis. (GWI, n.d.)

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem

ARTICLE HISTORY

Received 15 Oktober 2020 Revised 18 Oktober 2020 Accepted 28 November 2020

ABSTRACT

At the time of the Covid-19 pandemic, the batik industry in Surakarta fell drastically, efforts are needed so that Batik, which is the mainstay of Surakarta City, can still produce and maintain its competitiveness both at home and abroad. This study aims to analyze the effect of venture capi-tal, price, network on the competitiveness of batik products in Kauman Village and Laweyan Village, Surakarta City. The research subjects were Batik industry players in the Laweyan Batik Village and Kauman Batik Village, Surakarta City. The sampling technique used was purposive multistage random sampling, the number of samples was 50 respondents. Data were collected through a questionnaire. This research uses path analysis method. The results of the analysis show that the business capital and the price partially do not have a significant effect on the en-trepreneurial skills produced by batik craftsmen; Enen-trepreneurial networks and skills partially have a significant effect on the competitiveness of batik craftsmen products; Networks have an influence on product competitiveness through entrepreneurial skills. Variable networks that can build entrepreneurial skills which will further increase the competitiveness of batik craftsman products in Laweyan and Kauman Villages.

Copyright © 2020 Author. All rights reserved.

KEYWORDS Product Competitiveness, Entrepreneur Skill, Business Capital, Price, Network

(2)

pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID19. Kasus pertama masuk di Indonesia infeksi virus corona penyebab Covid-19 pada awal Maret 2020. Berbagai upaya penanggulangan dilakukan pemerintah untuk meredam dampak dari pandemi Covid-19 di berbagai sektor. Hampir seluruh sektor terdampak, Sektor ekonomi mengalami dampak serius akibat pandemi virus corona. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang berimbas pada perekonomi-an. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus ini menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. (Wedhaswary, n.d.)

Keunggulan pembeda dari yang lain yang terdiri dari competitive advantage (faktor keunggulan kompetitif) (Susanti & Winarna, 2020), sudah dimiliki oleh Batik dari Surakarta, yaitu batik hasil produksi kampung laweyan dan kampung kauman. Untuk modal kerja, dikarena Besar kecilnya modal akan mempengaruhi perkembangan usaha dalam pencapaian pendapatan ((Bambang R, 2001 dalam (Desa et al., n.d.)), arti modal yang lain modal meliputi baik modal dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang. Schwiedlan dalam buku (Bambang R, 2001). Hasil penelitian (Susanti & Winarna, 2020), Modal Usaha berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Entrepreuner Skill.

Harga menurut penelitian (Wulansari et al., 2016), harga berpengaruh siginifikan terhadap daya saing. Sedangkan menurut penelitian (Carolina & Aminata, 2019), harga berpengaruh tidak siginifikan.

Network berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Entrepreuner Skill Produk (Susanti & Winarna, 2020), hasil penelitian (Hermawan et al., 2020) menyebutkan bahwa Network berpengaruh signifikan terhadap Entrepreuner Skill.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini berlokasi di sentra batik Kampung kauman dan Laweyan Kota Surakarta, dengan obyek penelitiannya adalah Semua Pengrajin/pengusaha Pembuat Batik.

2.1. Variabel dan indikator variabel

Untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian agar dapat diukur dan di-analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dalam tabel 1.

Tabel 1 Varibel dan indikator variable

NO FAKTOR INDIKATOR

1 Modal usaha

(Desa, Dan, & Salatiga, n.d.)

- Modal awal yang digunakan - Modal sendiri

- Modal pinjaman

- Kemudahan mendapatkan modal usaha - Modal syarat untuk usaha

- Besar modaL 2 Network (George and Wood, 2001)

dalam (Taufan, n.d.)

- Kuantitas relasi - Pengaruh relasi - Keunggulan mencari relasi - Teknologi dalam mencari relasi

- Jejaring Sosial: Hubungan baik sanak family, teman akan in-formasi,

- Jejaring Pendukung: Relasi agen perbankan, - Pemerintah, Organisasi Swadaya Masyarakat

- Jejaring antar perusahaan besar atau perusahaan kecil 3 Harga (Hwang & Heath, 2014) - Harga yang sesuai dengan manfaat,

- persepsi harga dan - manfaat,

(3)

- persaingan harga,

- kesesuaian antara harga dengan kualitasnya.

4 Daya saing Produk (Susilo, 2010) - komoditas unggulan daerah. Kriteria produk unggulan ada-lah (Tambunan dan Nasution,2006): (1) menggunakan bahan baku lokal, (2) sesuai dengan potensi dan kondisi daerah, (3) memiliki pasar yang luas, (4) mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, (5) merupakan sumber pendapatan masyarakat, (6) volume produksi yang cukup besar dan kontinyu, (7) merupakan ciri khas daerah, (8) memiliki daya saing relatif tinggi, dan (9) dapat memacu perkembangan komoditas yang lain.

- Penetapan produk unggulan tentu juga harus didasarkan pada keunggulan bersaing produk tersebut dibandingkan dengan produk sejenis di- luar daerah atau bahkan produk sejenis di pasar internasional. Jika upaya mengembangkan komoditas unggulan tersebut dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka tidak mustahil nantinya akan mun-cul komoditas daerah yang mempunyai daya saing di pasar internasional.

5 Entreprenurial skill

(Kewirausahaan, 1999)

1. Personal Qualities (Kualitas Individu): - Responsibility (bertanggung jawab), - sociability (berjiwa sosial),

- selfmanagement (manajemen diri), - integrity (integritas),

- honesty (kejujuran).

2. Interpersonal skill (keterampilan interpersonal):

- participates as member of the team (berpartisipasi sebagai anggota tim),

- teaches others (mendidik orang lain), - serves client/customers (melayani klien), - exercise leadership (melatih kepemimpinan), - negotiates (kemampuan bernegoisasi),

- works with cultural diversity (bekerja dengan pendekatan budaya.

2.2. Populasi dan sampel

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh Pelaku pengusaha produk batik di Kampung Kauman dan kampung Laweyan Kota Surakarta berjumlah 50 orang. Pengambilan sample dengan Teknik Purposive multistage random

(4)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hipotesis

a. H1: entrepreneur skill memoderasi pengaruh modal usaha terhadap Daya saing Produk Batik di kota Surakarta masa pandemic covid-19

b. H2: entrepreneur skill memoderasi Harga Produk terhadap Daya saing Produk Batik di kota Surakarta masa pandemic covid-19

c. H3: entrepreneur skill memoderasi Network terhadap Daya Saing Produk Batik di kota Surakarta masa pandemic covid-19

d. H4: entrepreneur skill berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk Batik di kota Surakarta masa pandemic covid-19

e. H5: Modal Usaha berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk Batik di kota Surakarta masa pandemic covid-19

f. H6: Harga Produk berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk Batik di kota Surakarta masa pandemic covid-19

g. H7: Network berpengaruh ignifikan terhadap Daya Saing Produk Produk Batik di kota Surakarta masa pandemic covid-19

3. Analisis dan Pembahasan

Batik hasil produksi kampung Laweyan dan Kampung Kauman Surakarta dapat bertahan hingga saat ini, karena banyak factor. Kami akan meneliti saat pandemic covid-19 ini keadaan produksi dan bisnis Industri batik di tingkat pengrajin.

3.1. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas dan reliabilitas

Semua item pertanyaan valid dan reliabel 2. Uji Linieritas

Dari hasil uji linieritas menunjukkan nilai R2 sebesar 0,000 Dengan jumlah sample 50, besarnya nilai c2 hitung = 50 x

0,000 = 0, sedangkan nilai c2 tabel sebesar 45. Nilai c2 hitung < c2 tabel jadi dapat disimpulkan bahwa model yang benar

ada-Daya Saing

produk

Modal Usaha

Harga

Net Work

Enterpreuner Skill

H1

H4

H2

H3

H6

H5

H7

(5)

lah model linier.

3.2. Uji Hipotesa

1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan 1

Hasil Regresi Berganda Persamaan 1 Pengujian hipotesis menyatakan bahwa Modal Usaha, Harga, Network ber-pengaruh terhadap Entrepreneur Skill. Berdasarkan hasil uji regresi dengan bantuan SPSS untuk persamaan pertama:

Y1 = 8.918 + 0,188 X1 + 0,080 X2 + 0,322 X3 + 65,5 ԑ1

2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan 2

Pengujian hipotesis menyatakan bahwa Modal Usaha, Harga, Network berpengaruh terhadap Daya Saing Produk. Ber-dasarkan hasil uji regresi dengan bantuan SPSS untuk persamaan ke Dua:

Y2 = -5,280 + 0,535 X1 – 0,002 X2 + 0,420 X3 + 0,761 X4 + 0,25 ԑ2

3. Pengaruh Modal Usaha, harga dan Network terhadap Entrepreuner Skill

Penghitungan koefisien path Galur) pada analisis jalur di penelitian ini menggunakan analisis regresi standardize dengan melihat pengaruh parsial pada masing-masing persamaan. Metode yang digunakan adalah ordinary least square (OLS) yaitu metode kuadrat terkecil.

(6)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari nilai R Adjusted Square menunjukkan nilai 0,345 atau 34,5 %, yang memberikan arti bahwa enterpreunerskill (Y1) dipengaruhi sebesar 34,5 % oleh variabel Modal Usaha (X1), Harga (X2) dan Network (X3) sedangkan sisanya di-pengaruhi oleh variabel lain diluar variabel bebas yaitu sebesar 65,5 %.

2. Dari nilai t hitung menunjukkan:

a. Variabel Modal Usaha (X1) memiliki signifikan t > 0.104 (0.104 > 0,05) maka hasil uji uji menerima Ho dan menolak H1 yang berarti Modal Usaha (X1) berpengaruh Tidak signifikan terhadap Entrepreneur Skill (Y1).

b. Variabel Harga (X2) memiliki nilai signifikan t > 0,05 (0,232 > 0,05) maka hasil uji uji menerima Ho dan menolak H1 yang berarti Harga (X2) tidak berpengaruh tidak signifikan terhadap Entrepreneur Skill (Y1).

c. Variabel Network (X3) memiliki signifikan t < 0,05 (0,035 < 0,05) maka hasil uji menolak Ho dan menerima H1 yang berarti Network (X3) berpengaruh signifikan terhadap Entrepreneur Skill (Y1).

4. Pengaruh Modal Usaha, harga, Network terhadap Daya Saing Produk

Berdasarkan persamaan Regresi Y = β4X4 + β4X5 + β4X6+ β4X7+ ԑ2 diperoleh hasil sebagai berikut:

(7)

1. Dari nilai Adjusted R Square menunjukkan nilai 0,75 atau 75 %, yang memberikan arti bahwa Daya Saing Produk (Y2) dipengaruhi sebesar 75 % oleh variabel Modal Usaha (X1), Harga (X2), Network (X3) dan Entrepreneur Skill (Y1) se-dangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel bebas (ԑ 2) yaitu sebesar 25 %.

2. Dari nilai thitung menunjukkan:

a. Variabel Modal Usaha (X1) memiliki probabilitas sebesar 0,000. Karena signifikan t < 0,05 (0,000 < 0,05) maka hasil uji menolak Ho dan menerima H1 yang berarti Modal Usaha (X1) berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk (Y2).

b. Variabel harga (X2) memiliki probabilitas sebesar 0,973. Karena signifikan t > 0,05 (0,973 > 0,05) maka basil uji menerima Ho dan menolak H1 yang berarti Harga (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap Daya Saing Produk (Y2).

c. Variabel Network (X3) memiliki probabilitas sebesar 0,015. Karena signifikan t < 0,05 (0,015 < 0,05) maka hasil uji menolak Ho dan menerima H1 yang berarti Teknologi (X3) berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk (Y2).

d. Variabel Entrepreneur Skill (Y1) memiliki probabilitas sebesar 0,000. Karena signifikan t < 0,05 (0,000 < 0,05) maka hasil uji menolak Ho dan menerima H1 yang berarti Entrepreneur Skill (Y1) berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk (Y2).

3. Interpretasi Analisis Jalur (Path Analysis) Dari dua persamaan yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh hasil analisis jalur (path analysis) secara keseluruhan pengaruh Modal Usaha, Harga, Network terhadap Entrepreneur Skill dan Daya Saing Produk ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2 Hasil Analisis Jalur Secara Keseluruhan

Daya

Saing

Produk

Daya Saing

produk

Modal Usaha

Harga

Net Work

Enterpreuner Skill

H1

H4

H2

H3

H6

H5

H7

(8)

Berdasarkan gambar 2 dan uraian sebelumnya, selanjutnya dilakukan pengujian Goodness of Fit model menggunakan koefisien determinasi total. Total keragaman data dapat dijelaskan oleh model yang diukur dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

R2 1 merupakan Adjusted R Square untuk persamaan pertama yaitu sebesar 0,345 dan R2 merupakan Adjusted R Square untuk

persamaan kedua yaitu sebesar 0,75, maka diperoleh nilai P2 el dan P2e2 sebagai berikut:

P2 e1 = 1 - 0,345 = 0,655

P2e2 = 1 - 0,75 = 0,25

Sehingga diperoleh koefisien determinasi total sebagai berikut: R2 m = 1 - (0,655 x 0,25)

= 1 - 0,16375 = 0,83625 atau 84 %

Hasil perhitungan R2 m menunjukkan keragaman data yang dapat dijelaskan oleh kedua model atau persamaan tersebut

adalah sebesar 84 % atau dengan kata lain informasi yang terkandung dalam data 84 % dapat dijelaskan oleh model path ter-sebut, sedangkan sisanya 16 % keragaman dijelaskan oleh variabel lain yang belum terdapat dalam model.

Secara keseluruhan, model penelitian ini terdiri dari 7 pengaruh langsung dan 3 pengaruh tidak langsung dan hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung ditunjukkan tabel 2.

Tabel 2 Hasil pengujian hipotesis Variabel Bebas Varibael Terikat Nilai Beta

(Jalur)

p-value Keterangan

Modal Usaha Enterpreuner Skil 0,188 0,104 Tidak Signifikan Harga Enterpreuner Skil 0,080 0,232 Tidak Signifikan Network Enterpreuner Skil 0,322 0,035 Signifikan Entrepreneur Skill Daya Saing Produk 0,761 0,000 Signifikan

Modal Usaha Daya Saing Produk

0,535 0,000 Signifikan

Harga Daya Saing

Produk

-0,002 0,973 Negatif/Tidak

Signifikan

Network Daya Saing

Produk

0,420 0,015 Signifikan

Pengaruh tidak langsung antara Modal Usaha (X1) terhadap Daya saing Produk (Y2) melalui Entrepreneur Skill (Y1) di-peroleh dari hasil perkalian pengaruh langsung antara Modal Usaha (X1) terhadap Entrepreneur Skill (Y1) dan pengaruh langsung antara Entrepreneur Skill (Y1) terhadap Daya Saing Produk (Y2) yaitu:

0,188 x 0,761 = 0.143068

(9)

langsung Entrepreneur Skill (Y1) terhadap Daya saing Produk (Y2) signifikan maka pengaruh tidak langsung antara Modal Usaha (X1) terhadap Daya saing Produk (Y2) melalui Entrepreneur Skill (Y1) Tidak signifikan.

Pengaruh tidak langsung antara Harga (X2) terhadap Daya saing Produk (Y2) melalui Entrepreneur Skill (Y1) diperoleh dari hasil perkalian pengaruh langsung antara Harga (X2) terhadap Entrepreneur Skill (Y1) dan pengaruh langsung antara Entrepreneur Skill (Y1) terhadap Daya saing Produk (Y2) yaitu:

0,080 x 0,761 = 0.06088

Karena pengaruh Iangsung antara Harga (X2) terhadap Entrepreneur Skill (Y1) tidak signifikan dan pengaruh langsung Entrepreneur Skill (Y1) terhadap Daya saing Produk (Y2) signifikan maka pengaruh tidak Iangsung antara Harga (X2) ter-hadap Daya saing Produk (Y2) melalui Entrepreneur Skill (Y1) tidak signifikan. Pengaruh tidak Iangsung antara Network (X3) terhadap Daya saing Produk (Y2) melalui Entrepreneur Skill (Y1) diperoleh dari hasil perkalian pengaruh langsung antara Network (X3) terhadap Entrepreneur Skill (Y1) dan pengaruh langsung antara Entrepreneur Skill (Y1) terhadap Daya saing produk (Y2) yaitu:

0,322 x 0,761 = 0.245042

Karena pengaruh langsung antara Network (X3) terhadap Entrepreneur Skill (Y1) signifikan dan pengaruh langsung En-trepreneur Skill (Y1) terhadap Daya saing Produk (Y2) signifikan, maka pengaruh tidak langsung antara Network (X3) ter-hadap Daya saing Produk (Y2) melalui Entrepreneur Skill (Y1) juga signifikan. Hasil tabulasi pengujian hipotesis pengaruh tidak langsung ditunjukkan tabel 3.

Tabel 3 Hasil pengujian hipotesis pengaruh tidak langsung

Variabel Bebas Variabel Intervening Variabel Terikat Nilai Beta (Jalur) Keterangan Modal Usaha (X1) Entrepreneur Skill (Y1) Daya Saing Produk (Y2) 0.143068 Tidak signifikan. Harga (X2) Entrepreneur Skill (Y1) Daya Saing Produk (Y2) 0.06088 tidak signifikan Network (X3) Entrepreneur Skill(Y1) Daya Saing Produk (Y2) 0.245042 Signifikan

4. Kesimpulan

1. Pengaruh Modal usaha terhadap Entrepreneur Skill (Y1)

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Modal Usaha berpengaruh tidak signifikan terhadap entrepreneur Skill, hal ini disebabkan karena modal usaha saat ini mudah diperoleh, terlebih masa Pandemi covid-19, pemerintah memberikan banyak bantuan bagi pelaku usaha, apa lagi yang berkaitan dengan indstri pariwisata. Industri Batik sangat mendukung industri pariwisata Surakarta.

2. Pengaruh Harga terhadap Entrepreneur Skill (Y1)

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Harga berpengaruh tidak signifikan terhadap entrepreneur Skill, hal ini disebabkan karena harga pada saat pandemic covid-19 untuk harga batik dan harga barang lainnya yang tidak berkaitan dengan kebutuhan pokok dan Kesehatan tidak memiliki peluang untuk menjual, sehingga harga walau dibuat dengan berbagai strategi yang inovatif tetap tidak dapat mempengaruhi omzet penjualan Batik.

3. Pengaruh Network terhadap Entrepreneur Skill (Y1)

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Network berpengaruh signifikan terhadap entrepreneur Skill, hal ini disebab-kan karena network di masa pandemic covid-19 dapat mempengaruhi penjualan batik di Surakarta. Penjualan melalui grup atau komunitas baik secara digital melalui Whatsapp, Shopee, Tokopedia, Bukalapak maupun Komunitas/grup secara offline

4. Pengaruh Modal usaha terhadap Daya Saing Produk (Y2)

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Modal Usaha berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk, hal ini disebabkan karena Modal Usaha sangat diperlukan saat masa pandemic covid-19 ini, untuk tetap berproduksi dan menjual Batik, untuk mengingatkan masyarakat akan keberadaan Batik di Surakarta.

(10)

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Harga berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Daya Saing Produk, artinya variable harga dapat diabaikan.

6. Pengaruh Network terhadap Daya Saing Produk (Y2)

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Network berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk, ini membuk-tikan kekuatan network yang luas dalam meningkatkan daya saing produk.

7. Pengaruh Entrepreneur Skill terhadap Daya Saing Produk (Y2)

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Entrepreneur Skill berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Produk, bahwa kreatifitas dan inovasi dalam keadaan apapun harus selalu dilakukan, terutama pada industry batik di masa pandemic covid-19 ini, Sehingga industry batik Surakarta masih memiliki Daya Saing.

8. Pengaruh Modal Usaha terhadap daya saing Produk melalui Entrepreneur Skill.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pengaruh Modal Usaha terhadap daya saing Produk melalui Entrepreneur Skill tidak signifikan, sehingga pelaku usaha Batik di Surakarta selama masa pandemic Covid-19 cukup mempertahankan Kegiatannya. Modal usaha mudah mendapatkannya, sehingga tidak menjadi masalah dalam industry Batik di Surakarta. 9. Pengaruh Harga terhadap daya saing Produk melalui Entrepreneur Skill.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pengaruh Harga terhadap daya saing Produk melalui Entrepreneur Skill tidak signifikan, sehingga harga batik saat Pandemi Covid-19 ini tetap dipertahankan saja.

10. Pengaruh Network terhadap daya saing Produk melalui Entrepreneur Skill.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pengaruh Network terhadap daya saing Produk melalui Entrepreneur Skill berpengaruh signifikan, sehingga pelaku industry batik di Surakarta harus meningkatkan network mereka agar semakin luas dan semakin erat.

References

[1] Carolina, L. T., & Aminata, J. (2019). Analisis daya saing dan faktor yang mempengaruhi ekspor batu bara. 1, 9–21. [2] GWI. (n.d.). Batik Surakarta (Solo). https://gpswisataindonesia.info/batik-surakarta-solo/

[3] Hermawan, I., Sartono, S., & Sari, Y. N. (2020). VIRTUAL LEADERSHIP DAN SOCIAL NETWORK DALAM MENDORONG PERAN ENTREPRENEURIAL ORIENTATION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP CREATIVE PERFORMANCE Administrasi Bisnis , Politeknik Negeri Semarang , Prof Soedarto SH , Tembalang , Akuntansi , Politeknik Negeri Semarang , Prof Soedarto SH , Tembalang , 50275 Email : iwanpolines@gmail.com Leader merupakan agen penting dalam organisasi , dimana peran leader adalah memberikan kejelasan arah misi organisasi dalam membangun lingkungan work-life yang kondusif serta membangun efikasi kesiapan organisasi terhadap perubahan . Dengan demikian , keberhasilan suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh leader itu sendiri , hal ini diakui oleh beberapa peneliti ( Ling , Guo , & Chen , 2018 ; Luu & Journal , 2017 ). Dalam rangka leader memberikan dampak positif terhadap kinerja kreatif dalam suatu organisasi maka diperlukannya sikap proaktif yang terdapat dalam EO . EO adalah sikap leader yang proaktif serta dapat memahami keadaan dalam menjalankan organisasi dalam dimensinya meliputi proaktif ( Shan , 2016 ), inovatif , dan manajemen resiko ( Hermawan , 2015 ). Seorang leader dalam konteks lain berkaitan dengan efektifitas kerja dan efisiensi biaya pada berbagai konsolidasi bisnis berkembang dengan dijalankan melalui online managerial seperti e-HRM . Dalam e-HRM konteks virtual meeting menjadi kebutuhan yang dijalankan secara masif untuk menjalankan bisnis . Hal ini , leader mengendalikan organisasi secara remote seharusnya dikelola dengan baik ( Namburu , Kalik , & Prokhorov , 2014 ). Konteks diskusi dalam paper ini adalah dalam frame organisasi UKM . Suatu organisasi yang dapat bersaing dan berkembang membutuhkan pemahaman terkait EO . EO dalam organisasi mengidentifikasi peluang secara terus menerus ( Lekmat , Selvarajah , Hewege , & Economics , 2018 ). Sehingga EO memberikan dampak terhadap CP . CP dibutuhkan ditengah organisasi yang tidak terlepas dari teknologi berbasis internet . Hal tersebut menjadi peluang sekaligus tantangan bagaimana CP menjadi tolak ukur bagi berjalannya EO dalam suatu organisasi . Terlebih pengendalian organisasi dilakukan secara online berdasarkan pengaplikasian VL . CP secara berkala akan meningkat , mana kala VL dapat mengelola EO . Akintimehin et al ., ( 2019 ) mengungkapkan adanya pengaruh yang tidak signifikan dari SN terhadap CP selanjutnya menjadi gap studi penelitian ini . Pada sisi lainnya , kreativitas seringkali menjadi tantangan dalam suatu organisasi , sehingga seorang leader harus bisa mener…. 6(2), 196–205.

[4] Hwang, C., & Heath, E. I. (2014). Reply to G. Procopio et al. Journal of Clinical Oncology, 32(27), 3083. https://doi.org/10.1200/JCO.2014.56.8501

(11)

[5] Susanti, N. I., & Winarna, W. W. (2020). Analisa Daya Saing Produk Olahan Buah Naga Organik Pada Kawasan Wisata Organik Beji Wonogiri. Jurnal Edueco, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.36277/edueco.v3i1.46

[6] Wedhaswary, P. J. G. R. | E. I. D. (n.d.). Pandemi Covid-19, Apa Saja Dampak pada Sektor Ketenagakerjaan Indonesia? KOMPAS.Com.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerja an-indonesia-?page=all

[7] Wulansari, E., Yulianto, E., & Pangestuti, E. (2016). PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, HARGA INTERNASIONAL, NILAI TUKAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT DAYA SAING EKSPOR KELAPA SAWIT INDONESIA (Studi pada Tahun 2009-2013). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 39(2), 176–184.

[8] Dan, P., Bisnis, P., Kecil, U., & Keluarga, D. A. N. (N.D.). Pembinaan Dan Pengembangan Bisnis Usaha Kecil Dan Keluarga. 25–30.

[9] Desa, D. I., Dan, D., & Salatiga, K. (N.D.). 13 Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran Terhadap Perkembangan Umkm Di Desa Dayaan Dan Kalilondo Salatiga (Endang Purwanti.

[10] Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss. Yogyakarta: Universitas Diponegoro.

[11] Handriani, E. (2011). Analisis Faktor Daya Saing Di Kabupaten Semarang. Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 2, No. 1, , Pp: 17- 25.

[12] Indira, F., Harvey, W., Januar, J., Kusmiati, A., Buah, A., Jember, K., … Vol, J. (2009). Trend Produksi Dan Prospek Pengembangan Komoditas Buah Naga Di Kabupaten Jember. 3(2), 71–78.

[13] Kewirausahaan, J. (1999). Kontribusi Soft Skill Dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan (Hardi Utomo). 95–104

[14] Lantu, D. C., Triady, M. S., Utami, A. F., & Ghazali, A. (2016). Pengembangan Model Peningkatan Daya Saing Umkm Di Indonesia : Validasi Kuantitatif Model. 15(1), 77–93.

[15] Lastriani. (2014). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadapan Prestasi Kerja. (2013), 9–50.

[16] Looy, B. Van, Callaert, J., & Debackere, K. (2006). Publication And Patent Behavior Of Academic Researchers : Conflicting , Reinforcing Or Merely Co- Existing ? 35, 596–608.

[17] Lukiastuti, F. (N.D.). Terhadap Peningkatan Kinerja Ukm Dengan Komitmen Perilaku ( Studi Empiris Pada Sentra Ukm Batik Di Sragen , Jawa Tengah ).

[18] R, L. R., & Kurniawan, D. (N.D.). Pengembangan Usaha Melalui Peningkatan Kemampuan Bersaing Produk Umkm Dalam Memasuki Masyarakat Ekonomi Asean. 21(2), 104–110.

[19] Sidrap, K. (N.D.). Analisis Penggunaan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Cv Mitra Mandiri Kabupaten Sidrap. 3(004), 48–60.

[20] Susilo, Y. S. (2010). Strategi Meningkatkan Daya Saing Umkm Dalam Menghadapi Implementasi Cafta Dan Mea. 8(2), 70–78.

[21] Taufan, G. (N.D.). Model Pengembangan Jejaring Wirausaha Dalam. Thobias, E., & Tungka, D. A. K. (2013). Journal “ Acta Diurna ” Edisi April 2013. (April).

[22] Tambunan, Tulus, 2008, Usaha Kecil Dan Menengah Di Indonesia : Beberapa Isu Penting, Salemba Empat, Jakarta [23] Zatira, D., & Tangerang, U. M. (2015). No Title

Gambar

Tabel 1 Varibel dan indikator variable
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Gambar 2 Hasil Analisis Jalur Secara Keseluruhan
Tabel 2 Hasil pengujian hipotesis  Variabel Bebas  Varibael Terikat  Nilai Beta
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mukhsin K, Yodi Mahendradhata, Riris Andono Ahmad, 2006, Faktor-faktor yang Mempengaruhi keterataturan Minum Obat pada Penderita TBC Paru Yang Mengalami Konversi di Kota

Yang tidak termasuk peninggalan zaman pra sejarah adalah.... Sumber sejarah dalam

[r]

Dari hasil penelitian kendala penderita hipertensi primer tentang diet rendah garam , dalam hal ini bila dilihat dari latar belakang pendidikan informan yang

(1) Bagi guru kimia, hasil penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel untuk menilai

Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel kepercayaan, kebiasaan, kewajiban moral, dan identitas pribadi sebagai ekstensi dari Theory of Planned Behavior pada pembelian

Perangkat Daerah dan Peraturan Kepala BKPM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penetapan Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah Di Bidang Penanaman Modal serta Peraturan Menteri Dalam

Oleh karena pesan-pesan teks yang dikirim pengguna terkadang merupakan pesan yang rahasia dan pribadi, sehingga kerahasiaan pesan menjadi sangat penting untuk dijaga dari