• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENILAI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PRAKTIKUM SISWA SMK PADA KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENILAI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PRAKTIKUM SISWA SMK PADA KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENILAI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PRAKTIKUM SISWA SMK PADA

KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

ARISTA NISA PURWANTI 1201018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

SMK PADA KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Oleh

Arista Nisa Purwanti

S.Pd Universitas Pendidikan Indonesia, 2008

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia Sekolah Pasca Sarjana

© Arista Nisa Purwanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ARISTA NISA PURWANTI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENILAI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PRAKTIKUM SISWA SMK PADA

KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. NAHADI, M.Pd, M.Si NIP. 19710204 199702 1 002

Pembimbing II

Dr. HARRY FIRMAN, M.Pd NIP. 19521008 197412 1 001

Mengetahui,

Plt. Ketua Program Studi S2 Pendidikan Kimia Sekolah Pasca Sarjana UPI

(4)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENILAI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PRAKTIKUM SISWA SMK PADA

KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit. Metode yang digunakan adalah Research and Development, yang terdiri dari tahap pengembangan instrumen, tahap validasi dan uji coba instrumen, dan tahap aplikasi instrumen. Instrumen yang dikembangkan terdiri dari instrumen tes tertulis dan instrumen tes kinerja. Pada tahap uji coba sampel penelitian yang menguji coba tes tertulis berjumlah 33 siswa kelas X SMK dan lima rater yang menilai lima siswa yang melakukan praktikum, untuk uji coba instrumen tes kinerja. Sedangkan pada tahap aplikasi terdapat 55 siswa kelas X SMK yang diuji menggunakan instrumen tes penilaian otentik, instrumen tes tertulis maupun tes kinerja. Hasil validasi instrumen oleh tujuh validator menunjukkan bahwa instrumen penilaian otentik yang dikembangkan valid, dengan nilai CVR 1,000 dan 0,714. Dari hasil uji coba instrumen, pada instrumen tes tertulis diketahui nilai reliabilitas 20 butir soal pilihan ganda adalah 0,716 dan nilai reliabilitas enam butir soal uraian terbatas adalah 0,707. Sedangkan pada instrumen tes kinerja, dari 13 task yang digunakan nilai reliabilitasnya adalah 0,830. Hasil aplikasi instrumen diketahui bahwa pengetahuan siswa berada pada kategori kurang kompeten, sedangkan keterampilan praktikum siswa berada pada kategori kompeten. Koefisien korelasi Pearson bernilai 0,498 yang artinya nilai pengetahuan cukup berhubungan dengan nilai keterampilan praktikum siswa. Kata kunci: Instrumen penilaian otentik, pengetahuan, keterampilan praktikum,

(5)

iii

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE DEVELOPMENT OF AUTHENTIC ASSESSMENT INSTRUMENT TO ASSESS KNOWLEDGE AND PROCESS SKILLS OF VOCATIONAL STUDENTS

FOR ELECTROLYTE AND NON ELECTROLYTE CONCEPT

ABSTRACT

The purpose of this research is to develop authentic assessment instrument for assessing the knowledge and process skills of vocational students in electrolyte and non-electrolyte concept. The method of Research and Development was applied with three steps, namely development of instrument, validation and testing of instrument, and application of instrument.The instrument which was developed consists of written test and performance assessment. In the test step, written test includes 33 vocational students of class X and five raters assessing five students in performing lab in order to test the performance of the test instrument. In the step of application of instrument there were 55 vocational students of class X tested using authentic assessment test instruments, test instruments written and performance tests. The results of the instrument validated by seven experts are shown that authentic assessment instruments valid in CVR value 1.000 and 0.714. Reliability of written test is 0.761 for multiple choices, and 0.707 for the essay. Reliability of the performance test instruments is 0.830.The application of instrument shows that student’s knowledge in less competent category, but they are competent in process skills. Correlation value by Pearson is 0.498, means knowledge and process skills students are rather correlated.

(6)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……….. i

ABSTRAK ………... ii

KATA PENGANTAR ………. iv

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ………... viii

DAFTAR GAMBAR ………... x

DAFTAR LAMPIRAN ………... xii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1.Latar Belakang ……… 1

1.2.Pembatasan Masalah ………... 4

1.3.Rumusan Masalah ………... 5

1.4.Tujuan Penelitian ………... 6

1.5.Manfaat Penelitian ………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ………. 7

2.1.Instrumen Penilaian Pendidikan ……….. 7

2.1.1. Validitas ………... 10

2.1.2. Reliabilitas ………... 11

2.2.Standar Penilaian Pendidikan ……….. 12

2.3.Penilaian Otentik ………... 14

2.3.1. Tes Tertulis ………... 18

2.3.2. Tes Kinerja ………... 21

2.4.Penilaian Otentik pada Sekolah Menengah Kejuruan ………. 25

2.4.1. Pengetahuan ………... 26

2.4.2. Keterampilan Praktikum ………... 31

(7)

vii

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.6.Penelitian yang Relevan ……….. 36

2.7.Kerangka Pemikiran ……….... 38

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 40

3.1.Metode dan Desain Penelitian ………. 40

3.2.Populasi dan Sampel ………... 40

3.3.Definisi Operasional ……… 41

3.4.Instrumen Penelitian ……….... 41

3.5.Prosedur Penelitian ………... 43

3.6.Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ………. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 54

4.1.Hasil Penelitian ………... 54

4.1.1. Validasi Instrumen Penilaian Otentik ………... 54

4.1.2. Reliabilitas Instrumen Penilaian Otentik ………... 59

4.1.3. Tes Tertulis Siswa SMK pada Konsep Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ………. 75

4.1.4. Tes Kinerja Siswa SMK pada Praktikum Pengujian Sifat Penghantaran Listrik Larutan ……… 84

4.1.5. Hubungan Hasil Penilaian Pengetahuan dengan Keterampilan Praktikum Siswa SMK pada Konsep Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ……… 94

4.2.Pembahasan Hasil Analisis Data ………. 98

4.2.1. Validasi Instrumen Penilaian Otentik ………... 98

4.2.2. Reliabilitas Instrumen Penilaian Otentik ………... 101

4.2.3. Hasil Penilaian Pengetahuan Siswa SMK pada Konsep Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ……… 105

(8)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.2.5. Hubungan Hasil Penilaian Pengetahuan dengan Keterampilan Praktikum Siswa SMK pada Konsep

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ……… 108

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 110

5.1.Simpulan ………... 110

5.2.Saran ………... 111

DAFTAR PUSTAKA ………... 113

LAMPIRAN ………... 117

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Nilai CVR Kritis dari Lawshe ………... 11

Tabel 2.2. Perbedaan antara Tes Objektif dengan Tes Uraian …………... 20

Tabel 2.3. Perubahan Jenjang Kognitif Taksonomi Bloom ………... 28

Tabel 2.4. Dimensi Proses Kognitif ………... 29

Tabel 2.5. Penggolongan Zat Terlarut dalam Larutan Berair ………... 35

Tabel 4.1. Distribusi Soal Tes Tertulis Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi ………... 55

Tabel 4.2. Rekap Hasil Validasi Instrumen Penilaian Otentik ………... 59

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes Tertulis Tiap Indikator ………... 61

Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Tes Kinerja Setiap Task……. 63

Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Tes Kinerja Setiap Indikator . 65 Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Instrumen Penilaian Otentik .. 66

Tabel 4.7. Hasil Analisis Butir Soal Instrumen Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda ………... 68 Tabel 4.8. Catatan Rater pada Instrumen Tes Kinerja Indikator Menyiapkan

(9)

ix

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Larutan ………... Tabel 4.9. Catatan Rater pada Instrumen Tes Kinerja Indikator Melakukan

Pengenceran Larutan yang akan Diuji ……… 71 Tabel 4.10. Catatan Rater pada Instrumen Tes Kinerja Indikator Melakukan

Pengujian Daya Hantar Listrik pada Larutan ……….. 73 Tabel 4.11. Distribusi Skor Setiap Butir Soal Instrumen Tes Tertulis ………... 76 Tabel 4.12. Nilai Pengetahuan Siswa Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah ... 76 Tabel 4.13. Nilai Pengetahuan Siswa Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah pada

Indikator Menyebutkan Contoh Larutan Elektrolit dan Non

Elektrolit ……….. 78

Tabel 4.14. Nilai Pengetahuan Siswa Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah Indikator Menganalisis Sifat Daya Hantar Listrik pada Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ………... 80 Tabel 4.15. Nilai Pengetahuan Siswa Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah

Indikator Menginterpretasi Data Hasil Percobaan Daya Hantar Listrik Larutan ………... 82 Tabel 4.16. Hasil Penilaian Pengetahuan Siswa Menggunakan Instrumen

Penilaian Otentik Jenis Tes Tertulis ………... 83 Tabel 4.17. Nilai Keterampilan Praktikum Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah 85 Tabel 4.18. Nilai Keterampilan Praktikum Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah

Indikator Menyiapkan Perlengkapan dalam Pelaksanaan Percobaan Daya Hantar Listrik Larutan ……….. 86 Tabel 4.19. Nilai Keterampilan Praktikum Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah

(10)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Indikator Melakukan Pengujian Daya Hantar Listrik pada Larutan Tabel 4.21. Nilai Keterampilan Praktikum Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah Indikator Mentabulasi Data Hasil Percobaan Pengujian Daya Hantar Listrik Larutan ………... 91 Tabel 4.22. Hasil Penilaian Keterampilan Praktikum Menggunakan Instrumen

Penilaian Otentik Jenis Tes Kinerja ……… 93 Tabel 4.23. Uji Korelasi Pearson Nilai Pengetahuan dan Nilai Keterampilan

Praktikum Siswa Menggunakan Instrumen Penilaian Otentik …… 94 Tabel 4.24. Nilai Pengetahuan dan Keterampilan Praktikum Siswa Kelompok

Tinggi ………... 95 Tabel 4.25. Nilai Pengetahuan dan Keterampilan Praktikum Siswa Kelompok

Sedang ………. 96

Tabel 4.26. Nilai Pengetahuan dan Keterampilan Praktikum Siswa Kelompok

Rendah ………. 98

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hubungan Penilaian Otentik dan Penilaian Tradisional …… 17 Gambar 2.2. Diagram Alur Penilaian Otentik ……… 18 Gambar 2.3. Rangkaian Alat untuk Membedakan antara Larutan

Elektrolit dan Non Elektrolit ………. 34 Gambar 2.4. Bagian-bagian Akumulator atau Aki ………. 36 Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan Instrumen

(11)

xi

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Otentik ………... Gambar 3.2. Tahapan Penelitian Pengembangan Instrumen Penilaian

Otentik ………... 46

Gambar 4.1. Nilai CVR Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda (PG) ……… 56 Gambar 4.2. Nilai CVR Tes Tertulis Bentuk Uraian Terbatas (UT) ……. 57 Gambar 4.3. Nilai CVR Tes Kinerja ……….. 58 Gambar 4.4. Nilai Reliabilitas Instrumen Tes Tertulis Setiap Indikator … 62 Gambar 4.5. Reliabilitas Tes Kinerja Setiap Task……….. 64 Gambar 4.6. Reliabilitas Tes Kinerja Setiap Indikator ………... 66 Gambar 4.7. Reliabilitas Instrumen Penilaian Otentik Konsep Larutan

Elektrolit dan Non Elektrolit ……….. 67 Gambar 4.8. Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda …. 69 Gambar 4.9. Persentase Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda ……… 69 Gambar 4.10. Posisi Duduk Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Tes Kinerja . 75 Gambar 4.11. Nilai Pengetahuan Siswa Instrumen Tes Tertulis ………….. 77 Gambar 4.12. Nilai Pengetahuan Siswa Indikator Menyebutkan Contoh

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ……… 79 Gambar 4.13. Nilai Pengetahuan Siswa Indikator Menganalisis Sifat Daya

Hantar Listrik pada Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit … 81 Gambar 4.14. Nilai Pengetahuan Siswa Indikator Menginterpretasi Data

Hasil Percobaan Daya Hantar Listrik Larutan ………... 83 Gambar 4.15. Rerata Nilai Persentasi Pengetahuan Siswa Menggunakan

Instrumen Penilaian Otentik Jenis Tes Tertulis ………. 84 Gambar 4.16. Nilai Keterampilan Praktikum Siswa dari Instrumen Tes

Kinerja ………... 86

(12)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Listrik Larutan ………... Gambar 4.18. Nilai Keterampilan Praktikum Indikator Melakukan

Pengenceran Larutan yang akan Diuji ………... 89 Gambar 4.19. Nilai Keterampilan Praktikum Indikator Melakukan

Pengujian Daya Hantar Listrik pada Larutan ……… 90 Gambar 4.20. Nilai Keterampilan Praktikum Indikator Mentabulasi Data

Hasil Percobaan Pengujian Daya Hantar Listrik Larutan ….. 92 Gambar 4.21. Rerata Nilai Persentasi Keterampilan Praktikum Siswa

Menggunakan Instrumen Penilaian Otentik Jenis Tes

Kinerja ………... 93

(13)

xiii

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Otentik ……… 117

Lampiran 2 Data Hasil Validasi Isi Tes Tertulis Kesesuaian Butir Soal dengan Indikator/ Sub Indikator …………... 119

Lampiran 3 Data Hasil Validasi Isi Tes Kinerja Kesesuaian Indikator dengan Task………... 144

Lampiran 4 Data Hasil Validasi Isi Tes Kinerja Kesesuaian Task dengan Rubrik ………... 146

Lampiran 5 Data Hasil Uji Coba Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda …... 154

Lampiran 6 Data Hasil Uji Coba Tes Tertulis Bentuk Uraian Terbatas … 156 Lampiran 7 Data Hasil Uji Coba Tes Kinerja Siswa …... 158

Lampiran 8 Hasil Perhitungan SPSS Reliabilitas Instrumen Tes Tertulis Setiap Indikator ……….. 159

Lampiran 9 Hasil Perhitungan SPSS Reliabilitas Instrumen Tes Tertulis 166 Lampiran 10 Hasil Perhitungan SPSS Reliabilitas Instrumen Tes Kinerja Setiap Task……….. 167

Lampiran 11 Hasil Perhitungan SPSS Reliabilitas Instrumen Tes Kinerja Berdasarkan Kelompok Indikator ……….. 177

Lampiran 12 Hasil Perhitungan SPSS Reliabilitas Instrumen Tes Kinerja 181 Lampiran 13 Hasil Revisi Instrumen Tes Tertulis Setelah Validasi dan Uji Coba ……… 183

Lampiran 14 Hasil Revisi Instrumen Tes Kinerja Setelah Validasi dan Uji Coba ……… 206

Lampiran 15 Pengelompokkan Butir Soal dan Task Instrumen Penilaian Otentik Setelah Uji Coba Reliabilitas ... 212

Lampiran 16 Instrumen Tes Tertulis ………... 215

Lampiran 17 Instrumen Tes Kinerja ……… 224

(14)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lampiran 19 Data Hasil Aplikasi Instrumen Penilaian Otentik Jenis Tes

Tertulis ………... 231

Lampiran 20 Data Hasil Aplikasi Instrumen Penilaian Otentik Jenis Tes Kinerja ………... 234

Lampiran 21 Data Pembagian Kelompok Siswa ………. 237

Lampiran 22 Perolehan Nilai Pengetahuan Siswa ………... 238

Lampiran 23 Perolehan Nilai Keterampilan Praktikum Siswa ……… 239

(15)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian ini, secara umum akan dipaparkan dasar dari penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit. Berikut ini pemaparan yang menjadi dasar penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik.

1.1.Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses memanusiakan manusia, karena pendidikan merupakan media yang membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiannya (Tirtarahardja & Sula, 2005). Hal ini tercantum dalam Undang-undang No 20 tahun 2003, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Mulyasa, 2013). Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu maka ditetapkanlah delapan standar nasional pendidikan yang menjadi dasar perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan. Salah satu standar nasional pendidikan ini adalah standar penilaian pendidikan.

(16)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui dan memantau perubahan serta kemajuan yang dicapai peserta didik (Mulyasa, 2013). Oleh karena itu, proses penilaian harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan menyeluruh, yang artinya bahwa proses penilaian harus mencakup seluruh aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh dan proporsional, sesuai dengan kompetensi inti yang telah ditentukan.

Proses penilaian di Sekolah Menengah Kejuruan harus dilaksanakan pada seluruh aspek kemampuan siswa agar hasil penilaiannya memiliki kebermaknaan bagi siswa, baik untuk memasuki dunia kerja maupun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi (Reksoatmodjo, 2010). Hal ini didasarkan pada Permen Nomor 22 Tahun 2006 mengenai tujuan pendidikan nasional, bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya.

Penilaian pada mata pelajaran kimia di SMK, sebagai salah satu mata pelajaran dasar bidang keahlian, harus menyeluruh dan mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa. Hal ini bertujuan agar hasil penilaian pelajaran kimia di SMK dapat mendukung pembentukan keahlian siswa sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja. Rustaman (Nahadi, 2009) menyarankan penilaian kimia hendaknya mengukur pengetahuan dan konsep, keterampilan proses sains, dan penalaran tingkat tinggi serta menggunakan penilaian kinerja dan kemampuan kerja ilmiah. Hal ini dikarenakan mata pelajaran kimia tidak hanya mempelajari pemahaman konsep saja tetapi melibatkan juga keterampilan dan penalaran.

(17)

3

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan di SMK tidak cukup jika hanya menggunakan penilaian tertulis yang hanya mengukur kemampuan pengetahuan kognitif siswa saja. Sehingga diperlukan bentuk penilaian lain yang dapat menilai pengetahuan kognitif dan keterampilan kinerja siswa secara langsung yang dapat membantu siswa memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia kerja.

Berdasarkan beberapa penelitian mengenai pembelajaran dan penilaian kimia di SMK diketahui bahwa selama ini penilaian kimia di SMK masih berdiri sendiri tanpa memperhatikan peran kimia dalam pembentukan kompetensi keahlian siswa di dunia kerja maupun lingkungannya. Para guru kimia di SMK cenderung hanya menilai penguasaan konsep siswa pada aspek mengingat (Lestari, 2013; Purwanti, 2013; Yulia, 2013).

Penilaian yang berfokus hanya pada aspek penguasaan konsep siswa, tidak sesuai dengan kurikulum 2013 yang dalam standar penilaiannya mengharuskan untuk dilakukan suatu penilaian yang dapat menilai pembelajaran secara komprehensif dan benar. Komprehensif artinya penilaian dilakukan mencakup berbagai aspek kompetensi. Benar yang berarti penilaian dilakukan sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip penilaian yang objektif, valid, dan reliabel (Sudrajat, 2013). Penilaian tersebut adalah penilaian otentik. Penilaian otentik sangat tepat dilaksanakan di SMK karena dapat menilai kemampuan siswa secara nyata. Dengan penggunaan penilaian otentik ini maka akan tersedia lebih banyak bukti langsung dari penerapan keterampilan dan pengetahuan (Rustaman, 2006).

(18)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penilaian otentik (Nahadi, 2009). Karena ketidakpahaman ini, maka guru pun kembali ke pola penilaian lama yang hanya berbasis pengetahuan kognitif.

Kurangnya literatur mengenai pengembangan penilaian otentik, dan akibat kompleksnya variabel sistem penilaian otentik menyebabkan minimnya pemahaman guru mengenai sistem penilaian otentik. Selain itu, tidak adanya contoh instrumen yang bisa dijadikan rujukan membuat para guru tidak mampu melakukan perubahan dalam proses penilaian hasil belajar siswanya.

Sebagai mata pelajaran dasar bidang keahlian, pelaksanaan penilaian otentik dalam pelajaran kimia SMK sangat mungkin dilaksanakan, karena mata pelajaran kimia mempelajari tidak hanya mengenai pemahaman konsep saja tetapi melibatkan juga keterampilan. Salah satu konsep kimia SMK yang membutuhkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan praktikum adalah konsep larutan elektrolit dan non elektrolit.

Berdasarkan standar isi mata pelajaran kimia dalam Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013, konsep larutan elektrolit dan non elektolit terdapat pada kompetensi dasar menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya dan kompetensi dasar membuktikan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Hal ini menunjukkan bahwa konsep larutan elektrolit dan non elektrolit membutuhkan tidak hanya pemahaman konsep yang berupa pengetahuan tetapi juga mencakup keterampilan praktikum siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya sebagai sebuah pengalaman siswa sendiri dalam real life situations. Sehingga penilaian otentik akan sangat tepat digunakan pada konsep ini dan relevan digunakan dalam menilai kemampuan pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK.

(19)

5

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

otentik ini adalah dapat menghasilkan penilaian yang komprehensif dan menyeluruh sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, kecakapan dan kemandirian kerja sesuai dengan fungsi dan tujuan serta hakikat pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan proses memanusiakan manusia.

1.2.Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

(1) Jenis penilaian otentik yang digunakan berupa tes tertulis untuk menilai kemampuan pengetahuan siswa dan penilaian kinerja untuk menilai keterampilan praktikum siswa.

(2) Instrumen penilaian otentik yang dikembangkan berupa instrumen tes pilihan ganda dan tes uraian terbatas dengan rubrik untuk menilai pengetahuan serta intrumen tes kinerja dengan rubrik untuk mengukur keterampilan praktikum siswa.

(3) Objek penelitian adalah instrumen penilaian otentik pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit yang didasarkan pada kompetensi inti ketiga dan kempat yang menilai pengetahuan siswa dan kompetensi inti keempat yang menilai keterampilan siswa pada mata pelajaran kimia di kelas X SMK bidang keahlian teknologi dan rekayasa.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka secara umum rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana hasil pengembangan dan aplikasi instrumen penilaian otentik mata pelajaran kimia di SMK pada konsep

(20)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk memperjelas rumusan masalah, maka difokuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(1) Apakah instrumen penilaian otentik yang dikembangkan memenuhi syarat valid untuk menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit?

(2) Apakah instrumen penilaian otentik yang dikembangkan memenuhi syarat reliabel untuk menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit?

(3) Bagaimana hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit menggunakan instrumen penilaian otentik yang dikembangkan?

(4) Bagaimana hubungan antara hasil penilaian pengetahuan dengan hasil penilaian keterampilan praktikum siswa pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit menggunakan instrumen penilaian otentik yang dikembangkan?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:

(1) Untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel yang dapat menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada mata pelajaran kimia.

(2) Untuk menganalisis hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK dengan menggunakan instrumen penilaian otentik yang dikembangkan dalam mata pelajaran kimia sebagai mata pelajaran dasar bidang keahlian.

(21)

7

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil dari penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menyiapkan instrumen penilaian otentik di SMK Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa. Secara khusus, manfaat penelitian ini antara lain:

(1) Bagi guru kimia, hasil penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK sesuai dengan kurikulum 2013 dan melakukan penilaian yang komprehesif dan menyeluruh.

(2) Bagi peneliti lain, hasil penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan perbandingan untuk mengembangkan jenis instrumen penilaian otentik lainnya pada materi kimia yang lain.

(22)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu, instrumen yang valid dan reliabel ini digunakan untuk melihat nilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit.

3.1.Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development, R&D, yang diadopsi dari model Borg dan Gall (2003). Research and Development, R&D, menurut Borg & Gall (2003) merupakan model pengembangan dimana penelitiannya digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru yang diuji di lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan hingga memenuhi kriteria tertentu. Dalam penelitian ini produk yang dimaksud adalah instrumen penilaian otentik yang dapat menilai pengetahuan dan keterampilan praktilkum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit.

Dalam pelaksanaan pengembangan instrumen penilaian otentik, dilakukan beberapa penyesuaian yang diperlukan pada desain penelitiannya. Desain ini meliputi tiga tahapan yang digambarkan dalam Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Tahap Aplikasi

Instrumen Tahap Validasi dan

Uji Coba Instrumen Tahap Pengembangan

Instrumen

(23)

41

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.Populasi dan Sampel

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa. Penggunaan sampel penelitian terdapat pada tahapan validasi dan uji coba instrumen yang dikembangkan, dan pada tahapan aplikasi dengan menggunakan instrumen yang telah valid dan reliabel.

Pada tahap validasi dan uji coba instrumen, tes tertulis digunakan oleh 33 siswa kelas X SMK, sedangkan pada instrumen tes kinerja digunakan oleh lima rater yang menilai keterampilan praktikum lima siswa kelas X SMK yang melakukan praktikum pengujian sifat daya hantar listrik larutan. Pada tahap aplikasi instrumen, terdapat 55 siswa kelas X SMK bidang keahlian teknologi dan rekayasa yang dinilai pengetahuan dan keterampilan praktikumnya menggunakan instrumen penilaian otentik yang telah valid dan reliabel.

3.3.Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional mengenai istilah-istilah sebagai berikut:

(1) Penilaian otentik adalah kegiatan menilai yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, dilakukan dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar (Kunandar, 2013). Penilaiannya menekankan pada kedalaman pengetahuan kognitif dan keterampilan praktikum peserta didik dengan menggunakan hasil tes tertulis dan hasil tes kinerja.

(24)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(3) Keterampilan merupakan kemampuan menggunakan alat-alat laboratorium dan kemampuan melakukan pekerjaan dengan urutan tertentu dalam melaksanakan tugas tertentu secara langsung oleh siswa.

(4) Instrumen penilaian otentik berupa perangkat tes tertulis dan tes kinerja. Perangkat tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda dan soal uraian terbatas yang bertujuan untuk menilai pengetahuan siswa SMK berdasarkan kompetensi inti tiga dan empat pada kurikulum 2013. Sedangkan perangkat tes kinerja dengan rubrik digunakan untuk menilai keterampilan praktikum siswa SMK sesuai dengan kompetensi inti empat pada kurikulum 2013.

3.4.Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik ini terbagi menjadi tiga tahapan, tetapi instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari dua kelompok. Pada tahapan pengembangan dan tahapan validasi dan uji coba, instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi instrumen. Sedangkan pada tahapan aplikasi, instrumen yang digunakan adalah instrumen tes tertulis dan instrumen tes kinerja yang sudah teruji valid dan reliabel serta lembar kerja siswa.

3.4.1.Lembar Validasi Instrumen

(25)

43

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Firman (1991), cara menilai validasi suatu alat ukur adalah dengan mengundang judgment kelompok ahli dalam bidang yang diukur. Kelompok ahli yang menjadi validator instrumen penilaian otentik yang dikembangkan terdiri dari tiga dosen yang ahli dibidangnya, dan empat guru kimia di SMK bidang keahlian teknologi dan rekayasa. Format lembar validasi instrumen yang disusun berisi daftar checklist kesesuaian, dengan kriteria nilai setuju dan tidak setuju. Selain itu, diberikan juga kolom catatan perbaikan yang bertujuan sebagai saran dan masukan untuk perbaikan instrumen yang dikembangkan.

3.4.2.Instrumen Tes Tertulis

Instrumen tes tertulis digunakan untuk menilai pengetahuan siswa berdasarkan dimensi pengetahuan dan jenjang kognitif yang dikemukakan dalam taksonomi bloom revisi. Dimensi pengetahuan pada instrumen tes tertulis yang dikembangkan meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural mengenai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit.

Bentuk tes tertulis yang dikembangkan berupa pilihan ganda dan uraian terbatas. Tujuan pengembangan bentuk uraian terbatas adalah untuk menilai pengetahuan siswa pada jenjang kognitif yang lebih tinggi, yang sulit dinilai hanya oleh pilihan ganda.

(26)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.4.3.Instrumen Tes Kinerja

Instrumen tes kinerja digunakan untuk menilai keterampilan praktikum siswa. Instrumen ini berupa rincian tugas (task) praktikum yang harus dilakukan oleh siswa dan dilengkapi rubrik sebagai pedoman penilaian bagi rater penilai. Instrumen tes kinerja ini dikembangkan dalam bentuk instrumen lembar pengamatan dengan skala penilaian (rating scale) 1,0 hingga 5,0.

Tugas praktikum dirancang berdasarkan urutan pekerjaan yang harus dilakukan siswa pada saat praktikum pengujian sifat daya hantar listrik larutan, mulai dari persiapan praktikum hingga penarikan kesimpulan praktikum. Terdapat empat indikator yang dikembangkan dan dirancang menjadi 14 tugas praktikum dengan lima rubrik penilaian pada setiap tugasnya. Tugas atau task dan rubrik yang dikembangkan ini divalidasi dan diujicoba, sehingga didapat instrumen tes kinerja yang valid dan reliabel. Kemudian instrumen ini dipergunakan dalam tahap aplikasi instrumen untuk menilai keterampilan praktikum siswa.

3.4.4.Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa dipergunakan sebagai panduan siswa dalam melaksanakan praktikum pengujian sifat daya hantar listrik larutan. Lembar kerja siswa ini disusun berdasarkan kompetensi dasar membuktikan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan elektrolit, dan disesuaikan dengan tugas-tugas praktikum pada instrumen tes kinerja yang dikembangkan.

3.5.Prosedur Penelitian

(27)

45

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

divalidasi dan diujicoba pada tahap validasi dan uji coba. Setelah instrumen valid dan reliabel, maka instrumen diaplikasikan langsung kepada siswa SMK bidang keahlian teknologi dan rekayasa pada tahap aplikasi.

Pengembangan instrumen penilaian otentik ini terdiri dari tiga tahapan, dan setiap tahapannya terdapat beberapa langkah penelitian.

3.5.1.Tahap Pengembangan Instrumen

Pada tahap pengembangan instrumen penilaian otentik ini terdapat beberapa langkah pengembangan instrumen, baik tes tertulis maupun tes kinerja, sebagai berikut:

(1) Analisis kebutuhan untuk dapat merancang indikator kemampuan kognitif dan pengetahuan serta indikator kemampuan keterampilan praktikum mengenai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit.

(2) Membuat kisi-kisi tes tertulis dari indikator kemampuan kognitif dan pengetahuan yang dirancang, serta membuat rancangan tugas praktikum berdasarkan pada indikator kemampuan praktikum siswa yang dirancang. (3) Pengembangan soal tes dari kisi-kisi yang dibuat dan pengembangan task dan

rubrik penilaian dari rancangan tugas praktikum yang dibuat. Pengembangan soal tes, task, dan rubrik penilaian kemudian menjadi rancangan instrumen penilaian otentik, berupa tes tertulis dan tes kinerja.

3.5.2.Tahap Validasi dan Uji Coba

(28)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(1) Instrumen tes yang dikembangkan, divalidasi oleh expert judgment yang terdiri dari tiga dosen ahli dan empat guru kimia SMK bidang keahlian teknologi dan rekayasa.

(2) Hasil validasi isi yang dilakukan oleh expert judgment kemudian dianalisis menggunakan analisis CVR. Hasil perhitungan CVR kemudian dibandingkan dengan nilai CVR kritis pada tujuh validator.

(3) Dari hasil perbandingan nilai CVR hitung dengan CVR kritis, diketahui validitas dari butir soal dan task yang dikembangkan. Selain itu, dari tahap validasi juga didapat catatan perbaikan dan saran untuk memperbaiki instrumen yang dikembangkan sehingga didapat instrumen tes yang valid. (4) Instrumen tes yang valid kemudian diuji coba untuk melihat reliabilitas dan

analisis butir soal. Uji coba dilakukan dua kali dengan subjek uji coba yang berbeda. Pertama uji coba pada instrumen tes tertulis yang dilaksanakan oleh 33 siswa kelas X SMK, sedangkan yang kedua uji coba pada tes kinerja yang digunakan lima rater untuk menilai lima siswa yang melaksanakan praktikum pengujian sifat daya hantar listrik larutan secara independen.

(5) Hasil uji coba kemudian dihitung nilai reliabilitasnya untuk mengetahui reliabilitas instrumen penilaian otentik dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa.

3.5.3.Tahap Aplikasi Instrumen

(29)

47

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit.

(30)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu TAHAP

Tes Kinerja Tes Tertulis

Pengolahan Data dan

UJI COBA Instrumen Tes Tidak Valid

(31)

49

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(32)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.6.Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Analisis data dilakukan berdasarkan jenis data yang diperoleh, yaitu data hasil pengembangan instrumen penilaian dan data hasil aplikasi instrumen penilaian. Analisis data hasil pengembangan instrumen tes tertulis baik bentuk tes pilihan ganda maupun tes uraian terbatas meliputi validasi isi, reliabilitas, analisis butir soal yang terdiri dari taraf kesukaran dan daya pembeda. Sedangkan analisis data pada pengembangan instrumen tes kinerja beserta rubrik terdiri dari validitas isi dan reliabilitas. Pada data hasil aplikasi instrumen penilaian dilakukan analisis tes hasil belajar, korelasi antara hasil belajar aspek pengetahuan dengan keterampilan praktikum.

3.6.1.Validitas Isi

Validasi isi dilakukan dengan meminta pertimbangan atau perbaikan dari para ahli dalam melihat kesesuaian butir soal dengan tujuan yang ingin dicapai, kesesuaian task dengan tujuan yang ingin dicapai, serta kesesuaian task dengan rubrik penilaian. Hasil pertimbangan para ahli ini dianalisis menggunakan analisis Content Validity Ratio (CVR). Menurut Lawshe (1975) setiap butir soal yang dianggap penting oleh lebih dari setengah validator, memiliki tingkatan validasi isi yang baik. Oleh karena itu analisis CVR dirumuskan

……… (3.1)

ne : Jumlah ahli yang menyatakan butir soal penting N : Jumlah anggota tim ahli

Hasil rumusan dari Lawshe (1975) ini adalah :

(33)

51

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2) Jika validator yang menyatakan setuju tepat setengah dari jumlah total validator maka CVR bernilai nol.

(3) Jika validator yang menyatakan setuju lebih dari setengah jumlah total validator maka nilai CVR berada antara 0 sampai dengan 0,99.

(4) Jika seluruh validator menyatakan setuju maka nilai CVR adalah 1,00.

Jumlah validator yang memvalidasi instrumen penilaian otentik yang dikembangkan berjumlah tujuh validator. Menurut Lawshe (Wilson, et al., 2012) nilai CVR kritis untuk tujuh validator pada tingkat signifikasi satu sisi 0,05, sesuai dengan tabel Schipper adalah 0,622. Apabila nilai CVR hitung masih berada di atas nilai CVR kritis maka instrumen valid untuk digunakan. Sedangkan apabila nilai CVR hitung lebih rendah dari nilai CVR kritis maka instrumen tidak valid untuk digunakan.

3.6.2.Reliabilitas Instrumen Penilaian

Reliabilitas berhubungan dengan tingkat kepercayaan. Suatu tes mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap dan cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto, 2013). Perhitungan reliabilitas instrumen menggunakan program IBM SPSS Statistics 20 dan pengolahan data hasil uji coba dilakukan melalui langkah-langkah yang diuraikan sebagai berikut:

(1) Nilai reliabilitas tes tertulis setiap indikator.

(34)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit, menginterpretasi data hasil percobaan daya hantar listrik larutan.

Setiap butir soal tes tertulis dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan indikator penilaiannya. Kemudian setiap kelompok indikatornya dihitung nilai cronbach alpha menggunakan program IBM SPSS Statistic 20. Selanjutnya butir soal direduksi satu demi satu hingga didapatkan nilai alpha yang maksimum. Kemudian nilai reliabilitas yang diperolehkan, dilakukan kategorisasi.

(2) Nilai reliabilitas tes tertulis bentuk pilihan ganda secara keseluruhan.

Reliabilitas instrumen soal pilihan ganda dihitung dengan menggunakan metode belah dua (split-half method). Pada metode ini, tes hanya dilakukan sekali dengan satu format tes. Metode ini pilih dengan asumsi tes yang diuji terdiri dari dua bagian yang sama sehingga dalam pelaksanaannya tes hanya dilakukan sekali hanya dengan satu format tes (Kuasaeri & Suprananto, 2012).

Perhitungan reliabilitasnya menggunakan program IBM SPSS Statistic 20, melalui uji reliabilitas split half method. Pada perhitungan nilai reliabilitas instrumen tes tertulis soal pilihan ganda tidak dilakukan reduksi butir soal lagi. Sehingga nilai hasil perhitungan langsung dilakukan kategorisasi.

(3) Nilai reliabilitas tes tertulis bentuk uraian terbatas secara keseluruhan.

(35)

53

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan reduksi butir soal. Oleh karena itu hasil perhitungan nilai cronbach alpha langsung dilakukan kategorisasi nilai reliabilitas.

(4) Nilai reliabilitas tes kinerja setiap task.

Menurut Kusaeri & Suprananto (2012), penskoran terhadap instrumen tes kinerja yang dihitung berdasarkan tingkat persetujuan setiap penyekor atau rater disebut sebagai reliabilitas inter-rater. Metode tes ini dilaksanakan satu kali pada sejumlah peserta tes dengan menggunakan lima orang rater yang bekerja terpisah agar tidak saling mempengaruhi.

Untuk mencari reliabilitas tes kinerja perlu dilakukan analisis nilai yang diberikan setiap rater pada setiap subjek atau peserta tes untuk kategori tertentu. Pemberian nilai berdasarkan pada rubrik yang disediakan dalam instrumen penilaian. Kemudian dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20, dicari nilai cronbach alpha setiap task keterampilan praktikum dan dicari juga matriks inter-item correlation. Nilai alpha yang didapat kemudian dikategorisasi, dan nilai alpha negatif dilakukan reduksi task.

(5) Nilai reliabilitas tes kinerja setiap indikator.

(36)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(6) Nilai reliabilitas tes kinerja keseluruhan.

Perhitungan nilai reliabilitas tes kinerja keseluruhan dimulai dari menghitung rerata nilai yang diberikan setiap rater pada setiap siswa, pada keseluruhan task yang dikembangkan. Kemudian hasil perhitungan rerata nilai ini dihitung nilai cronbach alpha dan matrik inter-item correlation menggunakan program IBM SPSS Statistic 20. Hasil perhitungan cronbach alpha yang maksimum kemudian ditafsirkan berdasarkan kategori nilai reliabilitasnya.

Untuk dapat mengkategorisasi hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang didapatkan, maka nilai reliabilitas hitung kemudian dibandingkan dengan kriteria penafsiran koefisien reliabilitas (Arikunto, 2007) berikut ini:

0,80 – 1,00 : sangat tinggi 0,60 – 0,79 : tinggi

0,40 – 0,59 : sedang (cukup) 0,20 – 0,39 : rendah

< 0,20 : sangat rendah 3.6.3.Analisis Butir Soal

Analisis butir soal menurut Arikunto (2013) bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan jelek. Analisis butir soal yang dilakukan adalah uji taraf kesukaran dan daya pembeda.

(1) Taraf kesukaran

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan suatu tes dapat menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul (Arikunto, 2007). Taraf kesukaran tes dinyatakan dengan indeks kesukaran dan dicari dengan rumus:

(37)

55

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan:

P = taraf kesukaran

B = subjek yang menjawab betul

J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes

Dari hasil perhitungan di atas, kemudian ditafsirkan berdasarkan kriteria taraf kesukaran (Arikunto, 2013) sebagai berikut:

0,00 – 0,30 : soal sukar 0,31 – 0,70 : soal sedang 0,71 – 1,00 : soal mudah (2) Daya pembeda

Daya pembeda tes adalah kemampuan tes dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Karena dasar pemikiran dari daya pembeda adalah adanya kelompok pandai dengan kelompok kurang pandai maka dalam mencari daya pembeda, subjek dipisahkan menjadi dua sama besar berdasarkan atas skor total yang diperoleh. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:

……… (3.3)

Keterangan:

D = daya pembeda

BA = banyak subjek kelompok atas yang menjawab betul

JA = banyak subjek kelompok atas

BB = banyak subjek kelompok bawah yang menjawab betul

JB = banyak subjek kelompok bawah

(38)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,00 – 0,20 : Kurang 0,21 – 0,40 : Cukup 0,41 – 0,70 : Baik 0,71 – 1,00 : Baik Sekali

3.6.4.Analisis Data Hasil Aplikasi Instrumen Penilaian

Analisis data hasil aplikasi dilakukan secara keseluruhan dan berdasarkan kelompok siswa tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan kelompok siswa, pengelompokkan dilakukan berdasarkan nilai hasil belajar siswa pada materi-materi sebelumnya. Dari 55 siswa yang melaksanakan ujian tertulis dan ujian praktikum menggunakan instrumen penilaian otentik, terdapat lima siswa yang menjadi kelompok siswa tinggi, 44 siswa yang menjadi kelompok siswa sedang dan enam siswa yang menjadi kelompok siswa rendah. Pengelompokkan siswa terdapat pada Lampiran 21. Perhitungan hasil aplikasi instrumen penilaian sendiri dibagi menjadi dua hasil, yaitu hasil penilaian tes tertulis dan hasil penilaian tes kinerja.

(1) Hasil Tes Tertulis

Untuk penilaian tes hasil pilihan ganda digunakan cara penskoran jawaban salah tidak diperhitungkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan peserta didik tidak merasa takut untuk menjawab, karena jika jawabannya salah tidak akan berpengaruh terhadap nilai. Sedangkan untuk penilaian tes hasil uraian terbatas digunakan rubrik sebagai pedoman penskoran. Skor total hasil tes tertulis adalah penjumlahan dari skor total pilihan ganda dan skor total uraian. Kemudian untuk mengetahui nilai hasil tes tertulis digunakan rumusan

(39)

57

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2) Hasil Tes Kinerja

Penilaian tes kinerja dilakukan dengan menggunakan skala penilaian dengan lima rentang kriteria. Skala nilai lima merupakan nilai untuk siswa yang melakukan keterampilan praktikum paling kompeten, sedangkan skala satu untuk siswa yang melakukan keterampilan praktikum paling tidak kompeten. Menurut Kunandar (2013) untuk menghitung nilai hasil tes kinerja digunakan rumusan

……… (3.5) Dari nilai yang didapat pada tes tertulis dan tes kinerja kemudian ditafsirkan dengan mengacu pada patokan standar penilaian. Sehingga diperoleh kategori penilaian:

91 – 100 = sangat kompeten 71 – 90 = kompeten

61 – 70 = cukup kompeten < 61 = kurang kompeten

3.6.5.Hubungan Hasil Penilaian Pengetahuan dengan Keterampilan

Praktikum Siswa

Hubungan hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa dihitung menggunakan koefisien korelasi dengan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Susetyo, 2010). Adapun perhitungan korelasi menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 uji korelasi pearson.

Hasil perhitungan uji korelasi pearson kemudian ditafsirkan menjadi kategori korelasi. Menurut Goilford (Susetyo, 2010), klasifikasi koefisien korelasi tanpa memperhatikan tanda positif dan negatif sebagai berikut:

(40)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,41 – 0,70 = cukup 0,71 – 0,90 = tinggi

0,91 – 1,00 = sangat tinggi

(41)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik dan hasil aplikasi instrumen penilaian otentik maka dapat diketahui beberapa temuan penelitian dan pembahasan yang dapat menjawab permasalahan yang timbul di awal penelitian.

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

(1) Instrumen penilaian otentik yang dikembangkan memenuhi syarat valid untuk menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit. Instrumen penilaian otentik yang dikembangkan, baik instrumen tes tertulis maupun instrumen tes kinerja memiliki nilai CVR hitung berada di atas nilai CVR kritis 0,622 untuk tujuh validator, yaitu 1,000 dan 0,714.

(2) Instrumen yang dikembangkan memenuhi syarat reliabel untuk menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit. Kategori reliabilitas tinggi diperoleh pada instrumen tes tertulis bentuk pilihan ganda dengan nilai 0,716 dan instrumen tes tertulis bentuk uraian terbatas dengan nilai 0,707. Sedangkan pada instrumen tes kinerja diperoleh nilai reliabilitas 0,830 yang berada pada kategori sangat tinggi.

(42)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keterampilan praktikum menggunakan instrumen penilaian otentik yang dikembangkan menunjukkan bahwa siswa kompeten dalam melaksanakan praktikum pengujian sifat daya hantar listrik larutan.

(4) Hasil penilaian pengetahuan mengenai konsep larutan elektrolit dan non elektrolit memiliki cukup hubungan dengan hasil penilaian keterampilan praktikum mengenai pengujian sifat daya hantar listrik larutan menggunakan instrumen penilaian otentik yang dikembangkan. Adanya hubungan yang berkategori cukup ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang bernilai 0,498 dan koefisien determinasi 24,8%.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran untuk melengkapi penelitian ini:

(1) Bagi guru

Pengembangan instrumen penilaian otentik memerlukan persiapan dan waktu yang tidak sebentar, akan tetapi dengan instrumen penilaian otentik akan membantu siswa dalam memahami materi secara lebih real dan proses penilaian menjadi komprehensif dan menyeluruh. Dalam proses pengembangan instrumen perlu adanya komunikasi dengan guru bidang keahlian yang secara langsung mengajarkan keahlian kerja, hal ini dilakukan agar instrumen terasa lebih real oleh siswa. Untuk instrumen jenis tes kinerja bentuk rubrik bisa lebih disederhanakan lagi untuk mempermudah proses penilaian. Penggunaan instrumen penilaian otentik ini secara tidak langsung akan mempengaruhi bentuk pembelajaran di kelas.

(43)

112

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk lembaga pendidikan, khususnya sekolah menengah kejuruan, pengembangan instrumen penilaian otentik penting untuk dilakukan. Karena di sekolah menengah kejuruan, siswa dituntut tidak hanya menguasai pengetahuan tetapi juga diharuskan memiliki keterampilan. Selain itu, perlunya adanya dukungan dan contoh-contoh dalam pelaksanaan penilaian otentik agar guru memiliki referensi empirik mengenai penilaian otentik. Sehingga proses penilaian yang dilakukan menjadi lebih komprehensif dan menyeluruh di semua aspek kemampuan siswa.

(3) Bagi peneliti lain

(44)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2012). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Borg, W. R. & Gall, M. D. (2003). Education Reseach An Introduction. New York: Longman Inc.

Chang, R. (2004). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Daryanto (2006). Pengetahuan Baterai Mobil. Jakarta: Bumi Aksara

Doran, R., Chan, F., Tamir, P. & Lenhardt, C. (2002). Science Educator’s Guide to Laboratory Assessment. Arlington, Virginia: NSTA Press.

Ferazona, S. (2013). Analisis Kesesuaian Materi Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Biologi dengan Tuntutan Kompetensi Dasar di SMA Kota Bandung. Tesis Magister pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Firman, H. (1991). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. Jurusan Kimia FPMIPA IKIP Bandung.

Gronlund, N. E. & Linn, R. L. (1990). Measurement and Evaluation in Teaching. New York, NY: Macmillan Publishing Company.

Gulikers, J. T. M., Bastiaens, Th. J. & Kirschner, P. A. (2006). Authentic Assessment, Student and Teacher Perceptions: The Practical Value of The Five Dimensional-Framework. Journal of Vocational Education and Training, 58, 337-357.

(45)

114

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Generik Sains dan Berpikir Kritis Siswa pada Topik Hidrolisis Garam dan Sifat Koligatif Larutan. [Online]. Tersedia: file.upi.edu [17 Pebruari 2014] Johnson, L. R., Penny, J. A. & Gordon, B. (2009). Assessing Performance

Designing, Scoring, and Validating Performance Task. New York, NY: The Guilford Press.

Kartimi (2013). Pengembangan Alat Ukur Keterampilan Berpikir Kritis Kimia untuk Siswa SMA. Disetrasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kunandar (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

Rajawali Press.

Kusaeri & Suprananto (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Psychology. 28(16), 563-575.

Lestari, D. R. (2013). Pembelajaran Kimia Berbasis Assessment di SMKN “X”. Laporan Studi Lapangan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mueller, J. (2005). The Authentic Assessment Toolbox: Enhancing Student Learning through Online Faculty Development. Journal of Online Learning and Teaching, 1(1).

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. (2013). Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.

Nahadi (2009). Efektivitas Pembekalan Kemampuan Asesmen Pembelajaran Bagi

Mahasiswa Calon Guru Kimia. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Polit, D. F. & Beck, C.T. (2006). The Content Validity Index: Are You Sure You

Know What’s Being Reported? Critique and Recommendations. Research

(46)

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Purwanti, A. N. (2013). Analisis Peranan Pembelajaran Kimia dalam Pembentukan Kompetensi Keahlian Siswa SMK Kelompok Teknologi dan Pertanian di SMKN “X”. Laporan Studi Lapangan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto, M. N. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Putra, N. (2011). Research & Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rahmadani, S. (2012). Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa SMK pada Pemisahan Campuran. Tesis Magister pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Reksoatmodjo, T. N. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: Refika Aditama.

Rustaman, N. Y. (2006). Penilaian Otentik (Authentic Assessment) dan Penerapannya dalam Pendidikan Sains. [Online]. Tersedia: file.upi.edu [3 Pebruari 2014]

Stiggins, R., Arter, J., Chappuis, J., & Chappuis, S. (1994). Classroom assessment for student learning: Doing it right-using it well. Portland, OR: Assessment Training Institute.

Sudiatmika, A.A.I.R. (2010). Pengembangan Alat Ukur Tes Literasi Sains Siswa SMP dalam Konteks Budaya Bali. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sudrajat, A. (2013). Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sujarweni, V. W. (2014). SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sukmadinata, N. M. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum & Pembelajaran

(47)

116

Arista Nisa Purwanti, 2014

Pengembangan instrumen penilaian otentik untuk menilai pengetahuan dan

keterampilan praktikum siswa SMK pada konsep larutan elektrolit dan non elektrolit Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Susetyo, B. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama

Tirtarahardja, U., & Sula, L. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, H. B., & Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Viyanti (2009). Penggunaan Assessmen Kinerja pada Praktikum Fluida Berbasis

Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Tesis Magister pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Werdhiana, I. K. (2009). Pengembangan Asesmen untuk Mengukur Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Widoyoko, E. P. (2013). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiersma, W. & Jurs, G.S. (1990). Educational Measurement and Testing. United State: Allyn and Bacon.

Wilson, F. R., Pan, W. & Schumsky, D. A. (2013). Recalculation of the Critical Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45(15), 197-210.

Wulandari, D., Sugianto & Haryoto, D. (2013). Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Berbasis Kinerja dalam Pembelajaran Fisika Model REACT di SMA Kelas X Semester 2. [Online]. Tersedia: fisika.um.ac.id [7 Pebruari 2014]

Yasbiati (2014). Optimalisasi Penggunaan Assesmen Otentik untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Siswa pada Pembelajaran Sains. [Online]. Tersedia: file.upi.edu [7 Pebruari 2014]

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Logika Fuzzy Dalam Optimasi Produksi Barang Dengan Metode Mamdani dan Metode Sugeno. Universitas

Hubungan antara penggunaan peta geografis dengan image keruangan dan pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan arah, jarak, letak, luas, dan bentuk.. Prosedur

Gangguan K3 dapat terjadi pada saat kegiatan pemasangan bangunan IPA

Hal inilah yang mendorong Bank Indonesia sebagai bank sentral mengeluarkan suatu peraturan Bank Indonesia No.11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan

Dari aspek ketataruangan, keberadaan  kegiatan/usaha  Floating Storage

Analisis data yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah untuk membuat penafsiran data yang diperoleh dari hasil penelitian. Analisis data tersebut digunakan

A replantasi kopi tunjang mutu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU tentang cara penanganan dental