• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA

PADA MATERI HIDROKARBON

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

Siska Untari

1001088

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA

PADA MATERI HIDROKARBON

SKRIPSI

Oleh Siska Untari

1001088

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Siska Untari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...

ABSTRACT ...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMA KASIH ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian...

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ...

C.Tujuan Penelitian ...

D.Manfaat Penelitian ...

E.Pembatasan Masalah ...

F. Struktur Organisasi ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Penilaian dalam Pembelajaran ...

B.Penilaian Berbasis Proyek (Project Based Assessment) ...

C.Keterampilan Berpikir Kreatif ...

D.Materi Hidrokarbon dalam Kurikulum 2013 ...

E.Materi Alkana ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi dan Subyek Penelitian ...

B.Teknik Sampling ...

C.Metode dan Desain Penelitian ...

(5)

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Prosedur Penelitian ...

F. Instrumen Penelitian ...

G.Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Tahap Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Proyek ...

B.Validitas Isi Instrumen Penilaian Berbasis Proyek ...

C.Validitas Faktor Instrumen Penilaian Berbasis Proyek ...

D.Reliabilitas Instrumen Penilaian Berbasis Proyek ...

E. Ketercapaian keterampilan Berpikir Kreatif Siswa ...

F. Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap Proyek Pembelajaran ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ...

B.Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ...

27

29

30

34

34

35

40

42

44

51

53

53

54

55

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penilaian merupakan kegiatan pengumpulan informasi untuk

menghasilkan suatu keputusan mengenai hasil belajar siswa. Penilaian memiliki

dampak yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Proses penilaian yang

tepat akan menghasilkan gambaran hasil belajar yang lebih baik dan jelas sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Menurut Biggs dalam Bergh, et al (2006, hlm 2), sangat penting untuk membuat kongruen antara penilaian dengan tujuan

pembelajaran siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa jenis penilaian yang

digunakan tergantung pada indikator hasil belajar yang ingin dicapai, materi

pembelajaran dan tujuan penilaian itu sendiri.

Penilaian merupakan suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi

secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah

dicapai siswa (Arifin, 2009, hlm 2). Hal ini sesuai dengan prinsip penilaian pada

kurikulum 2013 yaitu prinsip berkesinambungan dan menyeluruh.

Berkesinambungan artinya penilaian pembelajaran dilakukan secara terencana,

bertahap dan terus-menerus untuk memperoleh perkembangan kemajuan belajar

siswa. Oleh karena itu, penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran

berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan

(penilaian hasil/produk) (Permendikbud, 2013, hlm 78). Prinsip menyeluruh

artinya penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa harus dilaksanakan

secara menyeluruh, utuh dan tuntas yang mencakup aspek pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Salah satu sistem penilaian yang menggunakan prinsip tersebut

adalah penilaian berbasis proyek.

Penilaian berbasis proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu

tugas yang mencakup beberapa kompetensi yang harus diselesaikan oleh siswa

dalam periode atau waktu tertentu (Haryati, 2010, hlm 50). Penilaian berbasis

proyek erat kaitannya dengan tugas proyek yang diberikan terhadap siswa untuk

(7)

2

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2014, hlm 103) menyatakan bahwa tugas proyek merupakan bentuk

pembelajaran konstektual yang menekankan pada pemecahan masalah melalui

suatu usaha kolaboratif. Menurut Majid (2011, hlm 207) tugas proyek dapat

berupa investigasi terhadap suatu proses atau kejadian yang dimulai dari

perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan data, dan

penyajian data. Tugas proyek dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami konsep sampai dengan

aplikasi bahkan menghasilkan suatu produk.

Kegiatan penilaian dalam tugas proyek dapat membantu pendidik untuk

menilai seluruh kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Hal ini diperkuat oleh Bahri

(2000, hlm 97) yang menyatakan bahwa penilaian berbasis proyek akan

memberikan sebuah gambaran kemampuan menyeluruh secara kontekstual

mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman pada

materi tertentu. Menurut Majid (2011, hlm 207) penilaian berbasis proyek dapat

dijadikan sarana untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa

dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis proyek. Produk akhir yang

dihasilkan dari tugas proyek merupakan penerapan dari pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang telah diperoleh siswa selama proses kegiatan

pembelajaran.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa orang guru

sekolah menengah atas di daerah Subang mengenai pengaplikasian penilaian

berbasis proyek dalam kegiatan pembelajaran di sekolah menunjukkan bahwa

kegiatan penilaian berbasis proyek jarang dilakukan di Sekolah, hal ini terjadi

karena para guru kurang memiliki panduan yang terarah dan jelas dalam

melakukan proses penilaian. Guru hanya melakukan penilaian dengan melihat

keunggulan dan keaktifan dari masing-masing individu maupun kelompok dalam

kegiatan pengerjaan proyek tersebut.

Majid (2011, hlm 207) menyatakan bahwa tugas proyek dapat

memberikan pengalaman dan pengetahuan pada suatu topik, memformulasikan

pertanyaan, dan menyelidiki suatu topik tersebut melalui bacaan maupun

(8)

keterampilan berpikir, pemecahan masalah, kreativitas, akses informasi,

pengolahan informasi, pertanyaan, membuat kesimpulan, presentasi dan negosiasi

(Rutherford, et al dalam Akinoglu, 2008, hlm 3). Salah satu keterampilan berpikir

yang dilakukan pada penelitian ini dan sesuai dengan kurikulum 2013 adalah

keterampilan berpikir kreatif.

Keterampilan berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat

bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Diperkuat

dengan penyataan Santoso (2012, hlm 454) yang mengatakan bahwa

keterampilan berpikir kreatif adalah keterampilan untuk memunculkan dan

mengembangkan gagasan baru, ide baru sebagai pengembangan dari ide yang

telah lahir sebelumnya dan keterampilan untuk memecahkan masalah secara

divergen (dari berbagai sudut pandang). Dalam pembelajaran di sekolah

keterampilan berpikir kreatif mampu menjadikan kegiatan pembelajaran yang

biasa menjadi luar biasa dan terlihat sangat menarik. Namun, faktanya proses

kegiatan berpikir kreatif masih kurang dilatih.

Munandar (2012, hlm 7) mengatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran

di sekolah saat ini lebih ditekankan terhadap kegiatan hafalan dan mencari satu

jawaban yang benar terhadap suatu soal atau pemecahan masalah dalam topik

pembelajaran tertentu. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa dalam

pembelajaran di sekolah masih sangat ditekannya pada peningkatan kecerdasan

dalam menjawab setiap pertanyaan suatu pelajaran dan tidak dilatih mengenai

kegiatan berpikir dalam menemukan alternatif lain dalam suatu permasalahan dan

diselesaikan dengan cara yang tidak biasa.

Siswono (2005, hlm 2) menyatakan bahwa terdapat beberapa kelemahan

dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa di sekolah yaitu : 1)

Guru mengajarkan dengan memberi contoh soal dan menyelesaikannya secara

langsung, serta tidak memberi kesempatan siswa menunjukkan ide atau

representasinya sendiri. 2) Dalam merencanakan penyelesaian masalah tidak

diajarkan strategi-strategi yang bervariasi atau yang mendorong keterampilan

(9)

4

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini yang menjadi fokus kajian adalah materi hidrokarbon.

Hidrokarbon merupakan bagian ilmu kimia yang begitu banyak manfaatnya dalam

kehidupan kita sehari-hari. Banyak alat kebutuhan di sekitar kita yang berbahan

dasar hidrokarbon. Dalam pembelajaran di sekolah materi hidrokarbon dikenalkan

kepada siswa agar mampu mengaplikasikan materi hidrokarbon dalam kehidupan

sehari-hari dengan lebih inovatif dan kreatif. Menurut Mahadaniar (2013, hlm 3)

materi hidrokarbon juga dapat melibatkan seluruh aspek pembelajaran yaitu aspek

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang dikembangkan dalam

penelitian ini adalah keterampilan berpikir kreatif. Selain itu, menurut Annisa

(2013, hlm 3) materi hidrokarbon merupakan materi yang penting dalam

pembelajaran kimia karena materi hidrokarbon merupakan materi prasyarat untuk

mempelajari materi selanjutnya pada materi turunan senyawa hidrokarbon,

sehingga penting untuk dipelajari sebagai pondasi awal dalam mempelajari materi

selanjutnya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba merancang dan melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Proyek untuk Menilai Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada

Materi Hidrokarbon “. dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

guru dalam mengembangkan instrumen penilaian yang dapat dijadikan standar

penilaian pada materi hidrokarbon.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana instrumen penilaian berbasis

proyek yang dapat menilai keterampilan berpikir kreatif siswa SMA pada materi

hidrokarbon?”

Agar mempermudah penelitian ini, rumusan masalah dijabarkan melalui

beberapa pertanyaan berikut :

1. Bagaimana tahapan dalam mengembangkan instrumen penilaian berbasis

proyek yang dapat menilai keterampilan berpikir kreatif siswa SMA kelas XI

(10)

2. Apakah instrumen penilaian berbasis proyek yang dikembangkan pada materi

hidrokarbon ini merupakan instrumen penilaian yang baik berdasarkan

tingkat validitas dan reliabilitasnya?

3. Sejauh mana instrumen penilaian berbasis proyek yang dikembangkan pada

materi hidrokarbon ini mampu mengungkap ketercapaian keterampilan

berpikir kreatif siswa pada materi hidrokarbon yang terdiri dari keterampilan

berpikir orisinil, keterampilan berpikir lancar dan keterampilan berpikir

merinci?

4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap tugas proyek pada materi hidrokarbon

yang dilaksanakan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan instrumen

penilaian berbasis proyek yang dapat menilai keterampilan berpikir kreatif siswa

SMA pada materi hidrokarbon. Adapun tujuan khusus yang yang ingin dicapai

pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tahapan dalam mengembangan instrumen penilaian

berbasis proyek yang dapat menilai keterampilan berpikir kreatif siswa.

2. Untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen penilaian

berbasis proyek yang dikembangkan pada penelitian ini.

3. Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian keterampilan berpikir kreatif

siswa melalui instrumen penilaian berbasis proyek yang dikembangkan pada

materi hidrokarbon berdasarkan keterampilan berpikir orisinil, keterampilan

berpikir lancar dan keterampilan berpikir merinci.

4. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tugas proyek pada materi

(11)

6

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi :

1. Siswa

Memberikan pengalaman belajar terhadap pengetahuan kimia dan membuat

pembelajaran kimia lebih menarik dengan mengaitkannya pada kehidupan

sehari-hari.

2. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi guru dalam

melakukan penilaian terhadap siswa dalam kegiatan belajar dan mengajar

3. Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan informasi agar

dapat melakukan penelitian sejenis yang lebih baik lagi.

E. Pembatasan Masalah

Mengingat permasalahan diatas masih cukup luas, maka penelitian ini

dibatasi pada :

1. Materi kimia pada penelitian ini adalah materi hidrokarbon pada sub materi

alkana.

2. Instrumen yang dikembangkan adalah instrumen penilaian berbasis proyek

berupa format validasi dan angket respon siswa.

3. Indikator keterampilan berpikir kreatif yang dikembangkan adalah berpikir

orisinil, berpikir lancar, dan berpikir merinci.

F. Struktur Organisasi

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian berbasis proyek Untuk Menilai Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Pada materi Hidrokarbon” terdapat dalam lima Bab.

Bab I merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

(12)

alasan mengenai pentingnya suatu permasalahan untuk diteliti. Identifikasi dan

perumusan masalah berisi masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian.

Tujuan penelitian berisi hasil penelitian yang ingin dicapai. Manfaat penelitian

berisi berbagai hal yang dapat diperoleh setelah penelitian ini selesai

dilaksanakan. Pembatasan masalah berisi pembatasan ruang lingkup penelitian.

Bab II merupakan bab kajian pustaka yang menjelaskan landasan teoritik

dalam penyusunan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kajian pustaka terdiri

pengertian penilaian, penilaian berbasis proyek, keterampilan berpikir kreatif,

hidrokarbon dalam kurikulum dan deskripsi materi alkana.

Bab III merupakan bab metode penelitian yang menjelaskan secara rinci

mengenai metode penelitian yang dilakukan. Pada bab terdiri dari lokasi dan

subjek penelitian, teknik sampling, metode dan desain penelitian, definisi

operasional, prosedur penelitian, instrumen penelitian, serta teknik pengumpulan

data dan analisis data.

Bab IV merupakan bab hasil penelitian dari pengolahan data untuk

menghasilkan temuan dan pembahasan yang berkaitan dengan kajian pustaka. Bab

ini terdiri dari tahapan pengembangan penilaian berbasis proyek terhadap

keterampilan berpikir kreatif siswa, uji validitas, reliabilitas, ketercapaian

keterampilan berpikir kreatif siswa terdiri dari keterampilan berpikir orisinil,

keterampilan berpikir lancar dan keterampilan berpikir merinci, serta tanggapan

siswa terhadap proyek yang telah dilaksanakan.

Bab V merupakan bab simpulan dan saran. Simpulan menjelaskan hasil

penelitian untuk menjawab rumusan masalah pada bab I, sedangkan saran

menjelaskan saran penulis untuk memperbaiki penelitian pengembangan

instrumen penilaian berbasis proyek yang akan datang.

Daftar pustaka berisi semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan

dalam penulisan skripsi.

Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam keperluan

(13)

25

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA Swasta di Kab. Subang

tahun ajaran 2014-2015. Penelitian dilakukan terhadap 30 sampel siswa kelas XI

MIA yang telah mendapatkan materi hidrokarbon pada kurikulum 2013. Dari

penelitian ini akan diperoleh hasil validitas faktor, reliabilitas dari instrumen yang

digunakan, ketercapaian keterampilan berpikir kreatif siswa yang terdiri dari

keterampilan berpikir orisinil, keterampilan berpikir lancar dan keterampilan

berpikir merinci serta tanggapan siswa terhadap proyek yang dilakukan. Penelitian

yang dilakukan berlangsung selama empat kali pertemuan di luar jam

pembelajaran dalam rentang waktu satu minggu. Dalam penelitian ini sebanyak

30 sampel siswa dibagi dalam lima kelompok yang masing-masing terdiri dari

enam orang siswa.

B. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk

mendapatkan suatu sampel. Menurut Margono (2004, hlm 121), sampel

merupakan bagian dari populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

harus mewakili populasi tersebut. Salah satu teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah simple random sampling yang merupakan

pengambilan sampel sederhana yang dilakukan secara acak pada populasi tertentu.

Syarat sampel diambil secara acak adalah sampel bersifat homogen. Sampel pada

populasi yang diambil berasal dari siswa-siswa yang telah mendapatkan materi

hidrokarbon dan dapat dikategorikan sebagai sampel yang homogen. Penjelasan

(14)
[image:14.595.153.491.118.217.2]

Gambar 3.1 Teknik Simple Random Sampling

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil terdiri dari kelas XI MIA 1, XI

MIA 2, XI MIA 3, XI MIA 4 yang masing-masing kelas diwakili oleh tujuh

hingga delapan orang siswa.

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan

dan validasi. Metode pengembangan dan validasi adalah suatu proses untuk

mengembangkan suatu produk baru atau penyempurnaan produk yang telah ada

(Adams & Wieman, 2010, hlm 2)

Desain penelitian pengembangan instrumen proyek digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 3.2 Desain Penelitian Pengembangan dan validasi

D. Definisi Operasional

1. Penilaian berbasis proyek adalah kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. (Sudaryono, 2012, hlm 88)

2. Keterampilan berpikir kreatif adalah keterampilan untuk memunculkan dan

mengembangkan gagasan baru, ide baru sebagai pengembangan dari ide yang

telah lahir sebelumnya dan keterampilan untuk memecahkan masalah secara

divergen (dari berbagai sudut pandang). (Santoso, 2012, hlm 454).

Populasi homogen /relatif homogen

Sampel yang representatif Diambil secara random

Tahap Pengembangan

Instrumen

Ujicoba Instrumen Instrumen

Validasi Instrumen

[image:14.595.81.538.464.551.2]
(15)

27

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hidrokarbon adalah senyawa yang hanya tersusun dari atom karbon (C) dan

Hidrogen (H). (Whitten et al, 2004, hlm 1042)

4. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang atom karbonnya terikat pada empat

atom yang lain (Whitten et al, 2004, hlm 1043)

E. Prosedur Penelitian

1. Studi Pendahuluan

a. Analisis mengenai kegiatan penilaian berbasis proyek yang sudah

berlangsung dengan wawancara terhadap guru kimia SMA mengenai

sistem penilaian berbasis proyek.

b. Analisis literatur mengenai keterampilan berpikir kreatif.

2. Tahap Pengembangan

a. Menganalisis kurikulum 2013 untuk mengetahui KI dan KD yang

berikatan dengan materi hidrokarbon sehingga dapat ditentukan indikator,

sub indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Membuat kisi-kisi

c. Menyusun instrumen penelitian berupa format validasi yang dapat menilai

keterampilan berpikir kreatif dan angket respon siswa.

3. Tahap Validasi

a. Validasi instrumen penelitian berupa format validasi dan angket

b. Melakukan validitas isi yang dilakukan oleh expert judgement terhadap

format validasi.

c. Analisis hasil perhitungan CVR.

d. Melakukan revisi terhadap instrumen yang belum valid.

4. Tahap Ujicoba

a. Melakukan ujicoba terhadap instrumen penilaian berbasis proyek

b. Mengolah data hasil ujicoba dengan menghitung reliabilitas dan validitas

faktor

c. Mengolah dan menganalisis keterampilan berpikir kretif siswa

(16)

e. Diperoleh instrumen penilaian berbasis proyek yang dapat menilai

keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi hidrokarbon yang valid

dan reliabel

Berikut adalah alur penelitian yang dapat memperjelas tahapan-tahapan penelitian

yang dilakukan.

Pengembangan format validasi yang dapat menilai keterampilan berpikir kreatif

Kajian literatur mengenai keterampilan berpikir kreatif di

sekolah Angket Studi P enda hu lua n

Analisis pelaksanaan penilaian berbasis proyek di sekolah melalui

wawancara

Indikator yang dikembangkan dari KI 2,3,4 dan KD dari 2.1, 3.1 dan 4.1

Validasi

Instrumen penilaian berbasis proyek yang dapat menilai keterampilan berpikir kreatif siswa SMA

pada materi hidrokarbon

Penyusunan instrumen format validasi dan angket

Tidak valid Ujicoba Satu kali Valid Valid Tidak valid

Validitas isi melalui analisis CVR

Reliabilitas dengan metode cronbach

alpha

Instrumen penilaian berbasis proyek yang dapat menilai keterampilan berpikir kreatif siswa SMA pada materi hidrokarbon yang valid dan reliabel

Validitas faktor Revisi

Revisi Oleh expert

(17)

29

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Instrumen Penelitian

Terdapat dua instrumen yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu

instrumen penilaian berbasis proyek berupa format validasi penilaian berbasis

proyek dan angket respon siswa. Berikut adalah penjelasan terhadap kedua

instrumen tersebut :

1. Format Validasi

Penilaian berbasis proyek yang dikembangkan pada penelitian ini berupa

format validasi yang didalamnya terdapat tiga komponen utama yaitu daftar

penugasan (task), rubrik penilaian (rubric) dan indikator keterampilan berpikir

kreatif. Task merupakan daftar tugas-tugas yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan proyek pembelajaran. Rubric merupakan suatu panduan berupa

kriteria penilaian yang digunakan untuk membantu menilai kualitas pekerjaan

siswa. Indikator keterampilan berpikir kreatif adalah indikator-indikator yang ingin dicapai dalam menilai keterampilan berpikir kreatif siswa. Pada format validasi ini terdapat kesesuaian antara indikator pembelajaran dengan daftar penugasan, daftar penugasan dengan keterampilan berpikir kreatif, dan daftar

penugasan dengan rubrik penilaian. Pada instrumen penelitian ini terdapat 17

daftar penugasan (task) dan rubrik penilaian (rubric). Menurut Richardson (2003,

hlm 7) kriteria skala dapat menggunakan skala 3-5, 1-4 atau 0-3. Pada penelitian

ini, kriteria skala penilaian pada rubrik menggunakan skala 0-3. Jenis penilaian

yang digunakan pada pada instrumen ini adalah penilaian analitis yang dapat

digunakan untuk menilai kemampuan siswa pada tahap perencanaan/perancangan,

dan tahap akhir. Instrumen penilaian berbasis proyek divalidasi oleh expert

judgement sebanyak tujuh orang yang terdiri dari empat orang guru dan tiga orang guru. Setiap expert judgement melakukan validasi terhadap kesesuaian antar

setiap komponen yang terdapat dalam instrumen penilaian berbasis proyek.

2. Angket

Angket merupakan teknik evaluasi yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada koresponden untuk

dijawab (Sukiman, 2012, hlm 140). Angket merupakan teknik evaluasi yang

(18)

korenponden yang cukup luas. Pada penelitian ini angket tersebut berisi lima

penyataan positif yang setiap butirnya dapat menunjukkan tanggapan siswa

terhadap tugas proyek yang dilaksanakan.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Dalam teknik pengumpulan data dan analisis data yang dilaksanakan pada

pengembangan instrumen penelitian ini meliputi : validitas isi, validitas faktor,

reliabilitas dan persentase keterampilan berpikir kreatif siswa yang terdiri

keterampilan berpikir orisinil, keterampilan berpikir lancar, keterampilan berpikir

merinci. Selain itu, dari instrumen angket akan diperoleh tanggapan siswa

mengenai proyek yang dilaksanakan. Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Validitas Isi

Pada penelitian ini analisis terhadap validitas isi dilakukan oleh expert

judgement sebanyak tujuh orang yang terdiri dari empat orang dosen dan tiga orang guru. Teknik untuk mengolah hasil analisis dari para ahli menggunakan

rumus CVR (Content Validity Ratio) yaitu :

CVR = ��−

� 2 �

2

Keterangan : CVR = Rasio validitas isi

Mp = Jumlah validator yang menyatakan “ya”

M = Jumlah validator

Nilai CVR kritis ditentukan berdasarkan jumlah validator yang terlibat

dalam proses validasi. Setiap butir soal yang diukur dikatakan valid jika

perhitungan nilai CVR-nya melampaui nilai CVR kritis. Menurut Wilson (2012,

hlm 206), nilai CVR kritis satu pihak dengan signifikansi 0,05 adalah 0,622.

Setiap butir yang memiliki nilai CVR lebih dari 0,622, maka dinyatakan valid.

2. Validitas Faktor

Validitas faktor dilakukan untuk mengetahui besarnya dukungan setiap

butir atau item terhadap masing-masing faktor dan dukungan faktor-faktor

(19)

31

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat digunakan dengan rumus korelasi product moment yang telah

dikembangkan oleh Pearson, yaitu :

rxy=

� ⅀ − ⅀ ⅀

√ �⅀ ²− ⅀ ² �⅀ ²− ⅀ ²

Keterangan:

r xy = koefisien korelasi

N = jumlah siswa

X = Skor pada pokok uji

Y = Skor total

Setelah itu akan diperoleh nilai koefisien korelasi yang dapat ditafsirkan

dengan kriteria berikut :

Tabel 3.1 Koefisien Kolerasi

Koefisien Kolerasi Tafsiran

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

(Arifin, 2009, hlm 254)

Penafsiran ini digunakan untuk mengetahui kedudukan butir dalam faktor

masing-masing dan mengetahui kedudukan faktor-faktor dalam seluruh rangkaian

penilaian.

3. Reliabilitas

Data reliabilitas dapat diperoleh setelah instrumen diujicobakan terhadap

siswa di sekolah. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan perhitungan

reliabilitas instrumen penilaian berbasis proyek dengan cara melakukan

menghitung nilai cronbach alpha menggunakan program IBM SPSS Statistic 21.

Nilai cronbach alpha yang dihasilkan dari program IBM SPSS Statistic 21

merupakan nilai reliabilitas terhadap instrumen tersebut. Nilai Reliabilitas yang

(20)
[image:20.595.181.442.113.244.2]

Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas

Koefisien Kolerasi Tafsiran

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,41 – 0,59 Sedang

0,20 – 0,39 Rendah

< 0,2 Sangat rendah

( Arifin, 2009, hlm 259)

4. Persentase Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa dengan Penilaian

Berbasis Proyek

Pada instrumen yang telah dikembangkan terdapat pula aspek

keterampilan berpikir kreatif siswa yang menjadi bahan penilaian. Keterampilan

berpikir kreatif siswa yang dinilai meliputi keterampilan berpikir lancar, berpikir

original dan berpikir merinci. Setiap butir task mewakili satu indikator

keterampilan berpikir kreatif masing-masing. Dalam setiap butir task terdapat

skala penilaian berupa rubric dengan rentang nilai 0-3 dengan kategori 3 (sangat

kreatif), 2 (kreatif), 1 (tidak kreatif), 0 (sangat tidak kreatif). Setiap skor yang

diperoleh oleh siswa merupakan skor mentah yang kemudian akan dihitung

menggunakan persentase. Skor persentase siswa dapat dihitung dengan rumus :

Skor siswa (%) = Ju a ya

a u x 100%

Skor siswa yang diperoleh dapat dikategorikan dengan kriteria pada tabel

berikut :

Tabel 3.3 Kriteria Persentase Keterampilan Berpikir Kreatif

Persentase Kriteria

80 % - 100 % Sangat Baik

60 % - 79 % Baik

40 % - 59 % Cukup

20 % - 39 % Kurang

0 % - 19 % Sangat Kurang

[image:20.595.211.467.549.686.2]
(21)

33

Siska Untari, 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Angket

Angket sebagai teknik evaluasi dapat digunakan untuk menilai proses

maupun hasil pembelajaran (Sukiman, 2012, hlm 140). Pada penelitian ini

dikembangkan angket dengan lima buah pernyataan. Teknik perhitungan yang

dilakukan pada angket ini adalah menggunakan skala Likert. Perhitungan dengan

skala Likert memiliki gradasi penilaian dari yang sangat positif hingga sangat

negatif yaitu sangat setuju, setuju, tidak tahu, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Untuk mempermudah pengolahan data, setiap gradasi penilaian memiliki skor

[image:21.595.146.480.310.393.2]

masing-masing. Berikut tabel penskoran angket :

Tabel 3.4 Skor Angket Skala Likert

Pernyataan Skor

SS S TT TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Setelah diperoleh data angket yang telah diisi oleh siswa, data tersebut

disesuaikan dengan tabel penskoran. Untuk memperoleh persentase skor

tanggapan siswa dapat menggunakan rumus :

Skor siswa (%) = Ju a ya

a u x 100%

Persentase skor yang telah dihitung kemudian dapat diinterpretasikan sesuai

dengan kriteria pada tabel 3.5. :

Tabel 3.5 Intepretasi Data Angket

Rentang Kategori

81%-100% Sangat Kuat

61%-80% Kuat

41%-60% Cukup

21%-40% Lemah

0%-20% Sangat Lemah

[image:21.595.191.436.558.663.2]

Gambar

Gambar 3.1 Teknik Simple Random Sampling
Tabel 3.1 Koefisien Kolerasi
Tabel 3.3 Kriteria Persentase Keterampilan Berpikir Kreatif
Tabel 3.5 Intepretasi Data Angket

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Perusahaan harus melakukan penetapan dan pengenalan SOP dalam produksi rubber seal sesuai dengan level optimal yang diperoleh agar operator dapat melakukan proses produksi

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat diketahui bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala yang menentukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari nilai equity,

Penciptaan customer value di mason pine hotel melalui distinctive capabilities (survei pada tamu yang menginap di mason pine hotel).. Universitas Pendidikan Indonesia |

To investigate shifts that are applied in the translation in the novel The Chronicles of Narnia: The Silver Chair by C.S Lewis into The Chronicles of. Narnia: Kursi

“Hasil Studi Kasus Pelaksanaan Sistem Ganda”, Jurnal Pendidikan Nasional, edisi khusus, 2004., Hasil Studi Kasus Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Di Tiga Sekolah

Kabid Keluarga Berencana pada DPPKBP3A Kabid  Pembangunan   dan   Usaha   Masyarakat pada DPMD Kabid Pemberdayaan Pemdes pada DPMD Pembina Pengarah Ketua Wakil Ketua

Aplikasi Logika Fuzzy Dalam Optimasi Produksi Barang Dengan Metode Mamdani dan Metode Sugeno. Universitas