• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. Orisinalitas

Toys photography atau foto mainan akhir-akhir ini telah menjadi salah satu bidang yang cukup banyak diminati dalam perkembang didunia fotografi, banyak hal yang bisa dilakukan dari toys photography khususnya action figure, seperti membuat mainan seolah-olah seperti hidup, menjadikan mainan sebagai objek utama untuk mendukung foto produk atau still life atau seperti yang akan penulis buat yaitu menyusun/melayout sekian foto yang kemudian akan dijadikan sebuah photobook.

Pembanding karya yang sudah ada dengan karya yang akan dirancang :

Karya 1 : Media photobook tentang kegiatan untuk kenangan siswa (yearbook), menjelaskan tentang kegiatan pemotretan para siswa :

(Gambar 1 : yearbook ) (Sumber : arsip pribadi, 2016 ) Kelebihan :

Foto dengan berbagai macam konsep yang unik.

Teknik pencahayaan dan penyusunan sangat menarik.

Kekurangan : Layout yang kurang menarik

Kualitas foto yang kurang sesuai

(2)

Karya 2 : Seno Haryo dengan foto mainannya yang unik dengan bertemakan Star Wars dan berhasil mencuri cukup banyak perhatian kalangan masyarakat luas khususnya kolektor mainan dan penghobi toys fotografi :

(Gambar 2 : Toys Photography ) (Sumber : www.idseducation.com)

Kelebihan :

Foto dengan berbagai macam konsep yang unik.

Teknik pencahayaan dan penyusunan sangat unik.

Kekurangan :

Letak orisinalitas dari karya ini adalah penulis menggabungkan fotografi dan hobby mengoleksi mainan menjadi satu buku yang didalamnya akan dilakukan eksperimen pemotretan menggunakan cahaya softbox dan senter serta menggunakan bankground berwarna hitam dan putih. Pemotretan akan dilakukan di indoor yang tentunya akan dilakukan penyesuaian pose dari mainan itu sendiri.

Di photobook ini penulis akan membuat sebuah buku foto yang berisi tentang action figure, manggambarkan skema pencahayaan, peralatan apa saja yang digunakan, beberapa foto akan menggunakan alat yang sederhana (benang transparan, kertas karton, lampu meja atau yang lainnya) dan juga menggunakan beberapa teknik foto. Yang berbeda dari photobook toys yang sudah ada, penulis menggunakan beberapa karakter action figure seperti iron man, gundam, dll :

(3)

(Gambar 3 : Iron man, gundam ) (Sumber : Arsip pribadi, 2016 )

B.

Kelompok Pengguna Produk

Sasaran dari photobook ini adalah khalayak umum seperti penghobi/pengoleksi mainan yang suka memfoto, yang mana untuk keperluan sebagai pembelajaran/pengetahuan mengenai teknik-teknik yang akan dibahas di photobook ini.

Seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang semakin berminat menjadikan fotografi sebagai hobby, diharapkan bisa menjadi acuan untuk pengetahuan.

Kelompok pengguna dalam perancangan photobook action figure ini meliputi :

B.1. Target Market

Remaja yang memiliki hobby fotografi yang ingin memeperdalam lagi tentang ilmu fotografi, khususnya teknik dasar fotografi dan juga penyuka hero/pahlawan yang cukup sering muncul di layar lebar/bioskop atau sekedar dalam cerita dan komik saja. Karena photobook ini di khususkan bagi pemula yang ini belajar memfoto action figure.

• Segmentasi Geografi

Produk ini dapat dipasarkan untuk wilayah kota-kota besar di Indonesia mengingat banyaknya pecinta fotografi dan khususnya yang lebih minat ke jenis/aliran toys fotografi.

(4)

• Segmentasi Demografi

Jenis Kelamin : Laki – laki dan perempuan

Usia : 15 – 25 tahun

• Segmentasi Psikografi

Produk yang penulis rancang ditujukan kepada mereka kalangan pecinta fotografi khususnya pemula yang memilih aliran toys fotografi dan pencinta mainan ditujukan untuk kalangan kelas social mengeha, tetapi bisa juga untuk kalangan kelas menengah keatas mengingat jangkauan harganya yang akan diberikan. Selain itu photo toys juga diperuntukan bagi mereka yang lebih menyukai melihat dalam bentuk visual/gambar dari pada membaca buku dengan banyak tulisan.

C. Tujuan dan Manfaat

C.1 Tujuan

Maksud dari photobook ini adalah, menjelaskan, dan memberitahukan cara-cara tentang foto foto yang akan dikemas kedalam desain perancangan photobook, dimana laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar Sarjana Desain Jurusan Desain Produk – Grafis & Multimedia

Adapun tujuan dari perancangan ini adalah :

• Menjadi media informasi untuk menambah pengetahuan tentang toys photography.

• Sebagai portfolio dan hasil karya penulis.

• Sebagai buku pustaka yag nantinya dapat disimpan di galeri – galeri perpustakaan.

• Sebagai photobook yang layak di komersilkan.

(5)

C.2 Manfaat

C.2.1. Manfaat Bagi Penulis

Menambah pengetahuan mengenai teknik fotografi, dapat mengetahui karakter cahaya/foto yang cocok untuk beberapa mainan yang memiliki karakter berbeda, dapat mengetahui material yang digunakan di dalam pembuatan photobook seperti jenis kertas dan jenis finishing untuk buku.

C.2.2. Manfaat Bagi Pengguna

Manfaatnya untuk bisa lebih mengenalkan fotografi mainan khususnya action figure kepada masyarakat, mengingat masih sedikitnya minat masyarakat terhadap genre fotografi ini dibandingkan dengan genre fotografi lainnya. Serta buku ini dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran dan menambah ilmu tentang teknik fotografi dasar, menerapkannya di genre fotografi lainnya dan juga dapat lebih mengenal serta tidak memandang sebelah mata toys fotografi mengingat tidak sedikit masyarakat yang hanya menganggapnya foto mainan adalah sekedar foto biasa saja.

C.2.3. Manfaat Bagi Khalayak Luas

Penulis berharap data-data dan hasil rancangan yang terdapat di laporan dan buku rancangannya dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat membantu bagi yang ingin mencoba membuat buku foto/photobook nantinya.

D. Relevansi dan Konsekuensi Studi

D.1 Relevansi Studi

• Untuk beberapa foto dilakukan pemotretan pada sutu lokasi yang dijadikan sebagai lokasi pemotretan indoor.

• Inovasi terhadap produk sejenis, seperti tujuan dan manfaat untuk mereka yang khususnya peng-hobby fotografi dan koleksi mainan action figur.

• Metode eksplorasi terhadap perancangan photobook yang sudah ada.

(6)

D.2 Konsekuensi Studi

• Mengetahui jenis dan bentuk desain perancangan photobook yang sudah ada.

• Mengetahui tantangan dalam pemotretan benda mati (action figure) dan memanfaatkan latar serta lighting yang tersedia maupun buatan.

D.3 Logika Dasar Perancangan

Photobook adalah sebuah buku yang berisi rangkaian foto – foto yang saling berkaitan satu sama lain. Kaitan antara foto – foto tersebut bisa mempunyai satu atau beberapa tema. Tema – tema yang biasa dipakai untuk membuat sebuah photobook bermacam-macam seperti tema Wedding, Wisuda, Baby Born, Birthday, Pre-Wedding, Iklan komersial bahkan acara kematian

seseorang pun bisa dijadikan sebuah photobook.

(http://www.rudihartoyo.com/apa-itu-photobook/)

Saat ini sudah banyak photobook photobook yang beredar

dikalangan masyarakat, baik yang dijual oleh penerbit maupun dijual oleh perorangan (seperti acara-acara tertentu).

Di tugas akhir ini penulis mencoba berinovasi dengan memadukan foto dengan skema pemotretan, mungkin sudah ada yang memadukannya tetapi yang terlihat di penerbit sekitaran daerah kota-koya besar belum ada yang memadukan foto mainan dengan skema pemotretan.

walaupun sudah ada yang memotret mainananya saja. Tujuan dari photobook ini adalah sebagai bahan referensi dan media pembelajaran bagi mereka yang ingin mendalami ilmu dasar tentang fotografinya, referensi tentang angle, tata letak cahaya, dan teknik teknik foto.

(7)

D.4 Teknologi yang dibutuhkan

Pada perancangan photobook ini, teknologi yang digunakan diantaranya adalah :

• Kamera

Merupakan alat utama yang diperlukan untuk pengambilan gambar action figure.

• Software

Software yang digunakan untuk perancangan pada photobook ini adalah software berbasis bitmap untuk editing foto (Adobe Photoshop Cs6 2015) dan software berbasis vector untuk membuat skema pemotretan yang dibutuhkan (CorelDraw X7 dan Adobe illustrator).

D.5 Material yang dipergunakan

Untuk pembuatan photobook ini penulis menggunakan beberapa material, yaitu kertas untuk cover dan kertas untuk isinya sementara untuk finishingnya menggunakan lem panas.

• Untuk bagian isi menggunakan material kertas Art Paper. jenis kertas ini mempunyai tekstur permukaan yang licin dan halus.

Biasa digunakan untuk mencetak brosur, majalah atau catalog.

Ketebalannya mulai dari 85 gr, 100 gr, 115 gr, 120 gr dan 150 gr.

(Gambar 4 : Art Paper )

(Sumber : www.cetakkemasan.web.id )

(8)

• Sedangkan bagian cover menggunakan material kertas Art Carton 310 grm. Kertas jenis ini krakteristiknya sama dengan art paper, hanya lebih tebal. Biasa dipakai untuk mencetak kartu nama, cover buku, brosur, paperbag , map dan lain sebagainya. Ketebalannya mulai 190 gr, 210gr, 230 gr, 260 gr, 310 gr, 350 gr, 400 gr. 2

(Gambar 5 : Art Carton )

(Sumber : http://custom.co.id/namecard)

• Dan untuk bagian finishing menggunakan lempanas. Jilid Buku Lem Panas ini bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan mulai dari skripsi, buku penerbit, katalog, majalah foto, buku serial, komik, dll sebagai penunjang hasil lem yang maksimal agar buku dapat dijilid secara

maksimal dan lebih tahan lama.

(9)

E. Skema Proses Kerja

(Gambar 6 : Skema Proses Kerja ) (Arsip Pribadi )

(10)

e.1 Skema Jadwal Kerja

(Tabel 1 : Skema Jadwal Kerja) (Arsip Pribadi )

Referensi

Dokumen terkait

Philiphus M Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Sebuah Studi Tentang Prinsip-Prinsipnya, Penanganannya oleh Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan

kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Tuhan.10 Dengan mengambil tema “peradaban”, tidak berarti bahwa masalah-masalah yang

Pekerja sosial harus mengembangkan dan menjaga hubungan yang produktif antara sekolah dan wilayah kritis pekerjaan sosial serta praktek legal supaya memudahkan efektivitas

 Kunci adalah salah satu atau lebih kolom dari sebuah relasi yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris... Keunikan

Dari penelitian diketahui bahwa pemisahan fungsi memiliki peran terhadap tercapainya tujuan siklus penjualan namun jika tidak terdapat pemisahan fungsi maka

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa mitra dapat mengetahui varian pengemasan minuman yang bervariasi, mitra mempunyai logo usaha, mitra

atau ekspresi matematika S5 dapat mengecek kembali hal-hal yang perlu dicek dari pengecekan simbol sudah sesuai dengan rumus persamaan garis yang digunakan, dalam

Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu membangun sebuah simulator 3D dengan memanfaatkan metode-metode pada Pemrograman Grafis.. Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu