• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor 1910/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "P U T U S A N. Nomor 1910/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Hlm. 1 dari 9 hlm

P U T U S A N

Nomor 1910/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara:

PEMOHON umur 28 tahun, agama Islam, pendidikan MTs, pekerjaan kary.

Ekspedisi, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Pemohon;

Melawan

TERMOHON umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan MTs, pekerjaan penjahit, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan , sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Pemohon dan memeriksa bukti-bukti;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat Permohonan bertanggal 05 Desember 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 1910/Pdt.G/2013/PA.Pas, tanggal 05 Desember 2013 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 10 Oktober 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 0597/26/X/2013, tanggal 10 Oktober 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan;

2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di di rumah orangtua Termohon selama 3 minggu, namun belum melakukan hubungan layaknya suami istri (qabla dukhul);

(2)

Hlm. 2 dari 9 hlm

3. Bahwa sejak awal kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak pernah terjadi keharmonisan;

4. Bahwa ketidakharmonisan tersebut disebabkan sejak malam pertama Termohon tidak bersedia melayani Pemohon berhubungan intim layaknya suami istri, Termohon tidak bersedia tidur seranjang dengan Pemohon;

5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 1 bulan 1 minggu;

6. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon;

7. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak ba’in shugra terhadap Termohon;

3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum;

SUBSIDER:

Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Termohon tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah;

Bahwa Majelis Hakim menasihati Pemohon agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil, kemudian

(3)

Hlm. 3 dari 9 hlm

dibacakan surat gugatan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut:

1. Surat:

- Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Nomor : 0597/26/X/2013 tanggal 10 Oktober 2013, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (bukti P);

II. Saksi-saksi:

1. SAKSI 1, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan koperasi simpan pinjam, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut:

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai saudara sepupu Pemohon;

b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 3 minggu namun belum pernah berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri;

c. Bahwa sejak semula antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena sejak malam pertama Termohon tidak bersedia melayani Pemohon berhubungan intim layaknya suami istri, Termohon tidak bersedia tidur seranjang dengan Pemohon;

d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 1 bulan 1 minggu;

e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;

(4)

Hlm. 4 dari 9 hlm

2. SAKSI 2, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut:

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai paman Pemohon;

b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 3 minggu namun belum pernah berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri;

c. Bahwa sejak semula antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena sejak malam pertama Termohon tidak bersedia melayani Pemohon berhubungan intim layaknya suami istri, Termohon tidak bersedia tidur seranjang dengan Pemohon;

d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sampai sekarang berlangsung selama 1 bulan 1 minggu;

Bahwa selanjutnya Pemohon menyatakan cukup dengan keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan;

Bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Pemohon sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Termohon tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan

(5)

Hlm. 5 dari 9 hlm

yang sah menurut hukum, maka perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Termohon;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Pemohon agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan gugatan cerai terhadap Termohon dengan alasan antara Pemohon dan Termohon tidak pernah terjadi keharmonisan disebabkan sejak malam pertama Termohon tidak bersedia melayani Pemohon berhubungan intim layaknya suami istri, Termohon tidak bersedia tidur seranjang dengan Pemohon; sehingga antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal selama 1 tahun 1 minggu dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga;

Menimbang, bahwa ketidakhadiran Termohon di persidangan tersebut harus dinyatakan Termohon yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan sesuai ketentuan Pasal 125 Ayat (1) HIR, putusan perkara ini dijatuhkan dengan verstek;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatan Pemohon tersebut beralasan dan tidak melawan hak, Pemohon mengajukan bukti-bukti sesuai dengan ketentuan Pasal 163 HIR;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatan tentang pernikahannya dengan Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan bukti P yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Pemohon dengan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 yang memberikan keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian;

(6)

Hlm. 6 dari 9 hlm

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksi-saksi Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Pemohon dan Termohon tidak pernah terjadi keharmonisan disebabkan sejak malam pertama Termohon tidak bersedia melayani Pemohon berhubungan intim layaknya suami istri, Termohon tidak bersedia tidur seranjang dengan Pemohon;, akibatnya antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal hingga sekarang berlangsung selama 1 tahun 1 minggu;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55:

Artinya: ”Apabila dia (Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.”

Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.”

(7)

Hlm. 7 dari 9 hlm

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata gugatan Pemohon terbukti tidak melawan hak serta cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Pemohon patut dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa gugatan Pemohon termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon;

Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;

(8)

Hlm. 8 dari 9 hlm

3. Memberi ijin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak ba'in sughra terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan;

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 20 Rabiul Awal 1435 Hijriyah, oleh Drs. H.

ASMUIN yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, Drs. AKHMAD KHOIRON dan Drs. H. ABDUL KHOLIK masing- masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Drs. A. DARDIRI, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon.

Hakim Anggota, Ketua Majelis Hakim,

Drs. AKHMAD KHOIRON Drs. H. ASMUIN

Hakim Anggota,

Drs. H. ABDUL KHOLIK

(9)

Hlm. 9 dari 9 hlm Panitera Pengganti,

Drs. A. DARDIRI, S.H.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,00 2. Biaya Proses Rp. 50.000,00 3. Biaya Panggilan Rp. 225.000,00

4. Redaksi Rp. 5.000,00

5. Biaya Meterai Rp. 6.000,00

J u m l a h Rp. 466.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Program doktor (S3) Prodi Pendidikan Geografi PPs UM bertujuan: (1) menghasilkan ilmuwan profesional dalam bidang pendidikan geografi yang mampu menjadi peneliti dan pengembang

Setelah melihat cara kerja masing-masing serangan, dapat disimpulkan bahwa kata sandi yang kuat adalah kata sandi yang cukup panjang, menggunakan kombinasi setidaknya

jahat secara umum (public intent) dari ujaran kebencian tersebut yang mengakibatkan yang mengakibatkan kekerasan, diskriminasi dan permusuhan; 2. Pembatasan atas kebebasan

Evaluasi terhadap kinerja dosen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan memberikan angket kuisioner kepada mahasiswa untuk menilai

Penelitian ini menunjukkan bahwa di SD Inpres Tamalanrea II Kota Makassar (lihat Tabel V.5) menunjukkan responden yang memiliki persentase kecemasan paling tinggi adalah

adalah obat dengan nama merek dagang dan menggunakan nama dan menggunakan nama yang merupakan milik produsen obat tersebut.. yang merupakan milik produsen

informasi yang ada sampai pada saat estimasi, mengestimasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi pada masa yang akan datang dengan probabilitas dari setiap peristiwa yang mungkin