• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecerdasan Emosi, Komunikasi, Budaya Organisasi, Kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kecerdasan Emosi, Komunikasi, Budaya Organisasi, Kinerja"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2017

PENGARUH KECERDASAN EMOSI, KOMUNIKASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA SAMARINDA

Soffiyan Effendi Masdar1, Adam Idris2, Achmad Djumlani3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengolerasikan, menganalisis dan menjelaskan Pengaruh Kecerdasan Emosi, Komunikasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda melalui fokus penelitian yaitu: Kecerdasan Emosi, Komunikasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kecerdasan emosi berpengaruh terhadap kinerja kerja Pegawai. Komunikasi berpengaruh terhadap kinerja kerja Pegawai.Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja kerja Pegawai. Kecerdasan emosi dan komunikasi serta budaya organisasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja kerja Pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda. Variabel budaya organisasi berpengaruh dominan terhadap kinerja kerja Pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda

Kata Kunci: Kecerdasan Emosi, Komunikasi, Budaya Organisasi, Kinerja Abstract

This study aims to identify, analyze and explain the Influence of Emotional Intelligence, Communication and Organizational Culture on Employee Performance of Bina Marga Sector of Public Works and Spatial City of

Samarinda through research focus that is: Emotional Intelligence,

Communication and Organizational Culture To Performance.The results showed that emotional intelligence affects the performance of employees. Communication affects the performance of employee.Coordinate organizational influence on employee performance. Emotional intelligence and communication as well as organizational culture influence together on the performance of Employees Field of Bina Marga Office of Public Works and Spatial City of Samarinda. Variable of organizational culture have dominant influence to work performance of Employee Field of Bina Marga Public Works and Spatial Office of Samarinda City.

Keywords: Emotional Intelligence, Communication, Organizational Culture, Performance

1

Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fisip – Unmul Samarinda.

(2)

Pendahuluan

Faktor-faktor yang memberikan pengaruh terhadap kinerja ini harusnya dapat dipelajari dan dikaji secara seksama untuk kemudian dapat diambil kebijakan dan perbaikan yang sesuai, salah satu instansi yang harus memperhatikan kinerja pegawainya adalah Dinas Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda, hal ini disebabkan karena Dinas Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda mempunyai kompleksitas pekerjaan yang menuntut pegawainya untuk berkinerja dengan maksimal.

Harapan suatu organisasi adalah mengetahui faktor-faktor kepuasan kerja maka akan dapat terwujudnya peningkatan kinerja. Dalam rangka meningkatkan kinerja maka diperlukan kemampuan Pegawai dalam menguasai dan mengelola diri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain. Kemampuan tersebut disebut dengan Emotional Intelligence atau kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain serta menggunakan perasaan-perasaan tersebut untuk memandu pikiran dan tindakan, sehingga kecerdasan emosi sangat diperlukan untuk sukses dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang menonjol dalam pekerjaan.

Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misalnya konflik antar Pegawai, dan sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan juga kepuasan kerja. Mengingat yang bekerjasama dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan merupakan sekelompok sumberdaya manusia dengan berbagai karakter.

Budaya organisasi memiliki peranan penting dalam membantu Pegawai memegang kuat komitmen pribadi Pegawai dalam melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh atasan.Penghayatan nilai-nilai yang membentuk budaya kerja dapat menciptakan sikap kerja profesional dan menjadi pengarah dari sikap dan perilaku yang negatif. Keberhasilan perubahan budaya kerja yang baik merupakan peran penting pemimpin dengan merubah gaya kepemimpian yang lebih baik dan dapat mentransformasikan keunggulan yang dimiliki sebagai panutan atau insiprasi kepada bawahan untuk inovatif dan kreatif di dalam bekerja.

Kinerja

Menurut Ilyas (1999:55) definisi kinerja adalah penampilan, hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat

(3)

merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil.Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural tetapi juga kepada seluruh jajaran personil di dalam organisasi.

Kecerdasan emosi

Menurut Simamora (2001:51), Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk merasakan emosi, menerima dan membangun emosi dengan baik, memahami emosi dan pengetahuan emosional sehingga dapat meningkatkan perkembangan emosi dan intelektual.

Komunikasi

Menurut Handoko (2000:272), tentang pengertian komunikasi adalah Proses pemindah pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah intonasi titik putus vokal dan lain sebagainya.

Budaya Organisasi

Menurut Susanto, (2002:25) Budaya organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman sumberdaya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan penyesuaian kedalam, sehingga anggota organisasi memahami nilai-nilai dan bagaimana harus bertindak dan berperilaku.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas (X) berpengaruh terhadap terikat (Y). Pengaruh yang diberikan keempat variabel bebas tersebut bersifat positif artinya semakin tinggi Kecerdasan emosi, komunikasi, budaya organisasi maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja pegawai yang dihasilkan. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya. Penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut :

Pengaruh Kecerdasan emosi terhadap Kinerja Pegawai

Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel Kecerdasan emosi kerja (X1), sebesar -1.256 dan diketahui ttabel sebesar 1,70814 (uji satu arah,

(4)

pada pada kolom 3 dengan df 39), maka thitung > ttabel, Dengan demikian variabel Kecerdasan emosi (X1) terbukti berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk merasakan emosi, menerima dan membangun emosi dengan baik, memahami emosi dan pengetahuan emosional sehingga dapat meningkatkan perkembangan emosi dan intelektual. Menurut Patton (1998: 3) bahwa penggunaan emosi yang efektif akan dapat mencapai tujuan dalam membangun hubungan yang produktif dan meraih keberhasilan kerja. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Boyatzis pada tahun 1999 (dalam Martin, 2000: 26) memberikan hasil bahwa kecerdasan emosi memiliki pengaruh positif terhadap hasil kerja dan kinerja seseorang. Kecerdasan emosi dikaitkan dengan sistem manajemen sumberdaya manusia, misalnya untuk pelatihan, dalam hal ini kecerdasan emosi dapat dijadikan dasar untuk memberikan pelatihan secara khusus. Berdasarkan kajian teoritis dan empiris tersebut dapat diketahui bahwa kecerdasan emosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda

Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai

Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel komunikasi (X2), sebesar 2.033 dan diketahui ttabel sebesar 1,70814 (uji satu arah, pada pada kolom 3 dengan df 39), maka thitung > ttabel, Dengan demikian variabel komunikasi (X2) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

Teori yang menjelaskan keterkaitan antara komunikasi organisasi dan kinerja dijelaskan oleh Kopelman, Brief, dan Guzzo (dalam Pace dan Faules, 2006:148) yang menyatakan bahwa komunikasi penting karena menjembatani praktik pengelolaan sumberdaya manusia dengan produktifitasnya. Mereka menerangkan bahwa bila sebuah organisasi melaksanakan suatu rencana baru atau berperan serta dalam pembuatan keputusan, mungkin akan muncul suatu perubahan dalam komunikasi organisasi. Perubahan ini mungkin pada gilirannya mempengaruhi kinerja dan produktifitas pegawai. Dengan kata lain kinerja saling berhubungan dengan komunikasi organisasi itu sendiri. Komunikasi suatu organisasi yang baik akan menunjang kinerja pegawai lebih baik lagi. Akhirnya, suatu organisasi dengan iklim komunikasi organisasi yang kondusif, akan

(5)

memacu kinerja pegawai lebih baik. Berdasarkan kajian teoritis dan empiris tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

Pengaruh Budaya organisasi terhadap Kinerja Pegawai

Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel budaya organisasi (X3), sebesar 4.752 dan diketahui ttabel sebesar 1,70814 (uji satu arah, pada pada kolom 3 dengan df 39), maka thitung > ttabel. Dengan demikian variabel budaya organisasi (X3) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

Budaya organisasi adalah asumsi dan keyakinan bersama tentang dunia dan tempat mereka di dalamnya, sifat dari waktu dan ruang, sifat manusia dan hubungan manusia (Yukl, 2004: 38). Budaya mempunyai kekuatan yang penuh berpengaruh pada individu dan kinerjanya bahkan terhadap lingkungan kerja. Elemen-elemen budaya organisasi adalah nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, pendapat-pendapat, sikap-sikap dan norma-norma (Buchanan dan Huczyski, 2007: 98). Budaya ini sangat dipengaruhi oleh kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan pegawai. Tindakan pimpinan akan sangat berpengaruh terhadap perilaku yang dapat diterima, baik dan yang tidak baik. Bagaimana bentuk sosialisasi akan tergantung pada kesuksesan yang dicapai dalam dalam bentuk kinerja pegawai (Robbins, 2007: 291). Berdasarkan kajian teoritis dan empiris tersebut dapat diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda

Variabel yang Berpengaruh Dominan terhadap Kinerja

Berdasarkan hasil uji regresi liner berganda diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda adalah variabel budaya organisasi, ini terbukti dari besarnya nilai Standardized Coefficient Beta variabel budaya organisasi yang mana lebih besar dari koefisien variabel independen yang lain.

Budaya organisasi adalah asumsi dan keyakinan bersama tentang dunia dan tempat mereka di dalamnya, sifat dari waktu dan ruang, sifat manusia dan hubungan manusia (Yukl, 2004: 38). Budaya mempunyai kekuatan yang penuh berpengaruh pada individu dan kinerjanya bahkan terhadap lingkungan kerja.

(6)

Elemen-elemen budaya organisasi adalah nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, pendapat-pendapat, sikap-sikap dan norma-norma (Buchanan dan Huczyski, 2007: 98). Budaya ini sangat dipengaruhi oleh kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan pegawai. Tindakan pimpinan akan sangat berpengaruh terhadap perilaku yang dapat diterima, baik dan yang tidak baik. Bagaimana bentuk sosialisasi akan tergantung pada kesuksesan yang dicapai dalam dalam bentuk kinerja pegawai (Robbins, 2007: 291). Berdasarkan kajian teoritis dan empiris tersebut dapat diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan sebagaimana yang dikemukakan pada pembahsan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kecerdasan emosi berpengaruh terhadap kinerja kerja Pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

2. Komunikasi berpengaruh terhadap kinerja kerja Pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

3. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja kerja Pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

4. Kecerdasan emosi dan komunikasi serta budaya organisasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja kerja Pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

5. Variabel budaya organisasi berpengaruh dominan terhadap kinerja kerja Pegawai Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda.

Saran

Dari hasil kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda hendaknya dapat meningkatkan kemampuan pegawai, bukan hanya kemampuan yang berkenaan dengan kemampuan kerja yang sempurna, tetapi juga kemampuan menguasai dan mengelola diri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain. Kemampuan tersebut disebut dengan Emotional Intelligence atau kecerdasan emosi.

(7)

2. Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda hendaknya menjalin hubungan komunikasi yang terbuka agar dapat meningkatan kepuasan kerja pegawai adengan melalui komunikasi. Dengan meningkatnya kompetensi khususnya kompetensi dalam komunikasi

diharapkan pegawai dapat mengelola komunikasi serta dapat

mengkomunikasikan ide-ide atau gagasannya kepada atasan.

3. Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda hendaknya mampu meningkatkan suasana yang kondusif di lingkungan kerja sehingga tercipta budaya organisasi yang dinamis Pembentukan budaya diawali oleh pendiri (founders) atau pimpinan yang paling atas (top management) atau pejabat yang ditunjuk. Besarnya pengaruh yang dimiliki mereka akan menentukan cara tersendiri apa yang dijalankan dalam satuan kerja atau organisasi yang dipimpinnya serta tingkat kinerja pegawai.

4. Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda hendaknya mampu memberikan masukan secara personal kepada pegawai untuk dapat meningkatkan pengaruh kecerdasan emosi terhadap kinerja karena kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif.

5. Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda hendaknya membuat program tentang pembentukan kemampuan komunikasi pegawai karena komunikasi menjembatani praktik pengelolaan sumberdaya manusia dengan produktifitasnya.

Daftar Pustaka

Davis, Keith dan Newstorm, John W. 1998. Organizational Behaviour: Human

Behaviour at Work. Mc-Graw Hill Companies: New York.

Gomes. DR. Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi II. Andi Offset: Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu, SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT.Bumi Aksara: Jakarta.

Ivansevich. John. M. 2001. Human Resources Management. Eight Edition. Mc Graw Hills Co: New York.

Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Keempat. BPFE: Yogyakarta.

Robbins, Stephen P. 2007. Organizational Behaviour.Ninth Edition.Prentice Hall Inc: New Jersey USA.

(8)

Simamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. STIE YKPN: Yogyakarta.

Thomas. S. Bateman dan Snell. Scott A. 2002. Management Competing in The

New Era. Fifth Edition. Mc.Graw Hill Companies Inc: New York.

Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Widayanti.Ninik. 2002. Manajemen Koperasi. Edisi Baru. Cetakan Ketujuh. PT.Rineka Cipta: Jakarta.

William B, Werther dan Keith Davis. 1998. Human Resources & Personnel

Management. Edisi kelima. Mc-Graw Hill Inc: United States of America.

Witmore. John. 1998. Coaching for Performance. Mc-Graw Hill Inc: New York United States of America.

Yukl, Gary A. 2004. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Kelima. PT INDEKS: Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaraan pendidikan di Kota Padangsidimpuan dikembangkan untuk mendorong peningkatan daya saing, melalui penyediaan sistem penyelenggaraan pendidikan yang

(1) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) butir c adalah surat bukti dari Pemerintah Daerah bahwa pemilik bangunan gedung dapat

Pusat JDIHN dan Anggota JDIHN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) wajib melakukan Pengelolaan Dokumentasi dan Informasi Hukum dengan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Pengarah dan Tim

Tanggapan terhadap kegiatan dan aktifitas para perempuan/ibu rumah tangga di desa yang bekerja di luar rumah.. Tanggapan jika ibu rumah tangga membantu ikut bekerja dalam upaya

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH1.

H 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran discovery learning dengan metode konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas