• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 2017/2018 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul 2017/2018 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

5

2017/2018

Modul

DESAIN EKSPERIMENT & PEMILIHAN

ALTERNATIF

TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER

Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri

Universitas Islam Indonesia

(2)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5

Jurusan : Teknik Industri Modul : 5

Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum ... 2

2. Desain Eksperimen ... 2

2.1. Experimenter ... 2

2.2. Langkah-Langkah Melakukan Desain Ekperimen ... 2

3. Pemilihan Alternatif ... 8

3.1. ANOVA ... 8

3.1.1. One-Way Anova ... 9

3.1.2. Two-Ways Anova ... 10

3.2. Pendekatan Banferroni ... 11

3.2.1. Analisis Perbandingan Ganda (Multiple Comparison Analysis-MCA) 11 3.2.2. Uji Bonferroni ... 12

4. Langkah – Langkah Pemilihan Alternatif ... 13

4.1. Deskripsi Kasus ... 13

4.2. Data Historis ... 13

4.3. Uji ANOVA... 15

4.4. Langkah Uji ANOVA... 17

4.5. Langkah Uji Bonferroni ... 20

4.5.1. Model Awal dan Skenario 1 ... 20

4.5.2. Model Awal dan Skenario 2 ... 24

4.5.3. Skenario 1 Dan Skenario 2 ... 25

(3)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

ANALISA OUTPUT DAN DESAIN EKPERIMEN

1. Tujuan Umum

1. Praktikan dapat menganalisa output dari model yang telah dibangun (model awal) serta dapat menemukan cause of problem yang ada pada system nyata.

2. Praktikan dapat melakukan design eksperiment terhadap model yang telah dibangun menggunakan software flexsim untuk menyelesaikan cause of

problem pada system nyata.

3. Praktikan dapat merekomendasikan alternatif skenario yang signifikan terhadap model awal.

2. Desain Eksperimen 2.1. Experimenter

Experimenter dapat digunakan melalui menu Statistic. Experimenter

memungkinkan kita untuk melakukan desain ekperimen yang dijalankan dari model yang telah dibuat melalui berbagai skenario, merubah variable tertentu pada model, dan mengumpulkan data dari setiap skenario. Setiap skenario mempresentasikan pengaturan tertentu pada model.

2.2. Langkah-Langkah Melakukan Desain Ekperimen

Berikut merupakan langkah – langkah dalam melakukan desain eksperimen. 1. Analisa hasil output simulasi yang telah dilakukan. (Pada desain

ekperimen ini menggunakan studi kasus latihan 1 pada modul flexsim advance 2).

(4)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 1. Summary Report Sebelum Melakukan Desain Eksperimen

(5)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 3. Object Time Plot

Berdasarkan hasil output simulasi diatas dapat diketahui terjadi bottle neck pada sistem. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan pada banyaknya jumlah

stats_contents pada objek penampungan meskipun pada proses – proses

memiliki presentase processing tinggi.

2. Membuka Experimenter

- Pilih tab menu Statistic, Experimenter

(6)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

3. Menentukan Variable dan Scenario

Variable merupakan perubahan terhadap objek pada model yang akan

dilakukan, sedangkan Scenario merupakan besarnya perubahan yang akan dilakukan. Pada Desain Ekperimen kali ini akan dilakukan perubahaan kapasitas atau max content terhadap objek Stiker 1 dan Penghalusan. Terdapat 3 Scenario, Scenario pertama (initial condition) yaitu kapasitas kedua objek tidak dirubah. Scenario kedua kapasitas Penghalusan akan diubah menjadi 2 sedangkan Stiker 1 tidak diubah. Scenario ketiga akan dilakukan perubahan kapasitas pada objek Penghalusan dan Stiker 1 menjadi 2.

- Pilih tab Scenario

- Isikan 3 pada jumlah Scenario 3

- Isikan 2 pada jumlah Experiment Variable

- Klik table pada kolom Variable, pilih Object Variable, Penghalusan,

Max Content.

- Isikan 1 pada kolom Scenario 1, 2 pada Scenario 2, 2 pada Scenario 3 - Klik table pada kolom Variable, pilih Object Variable, Stiker 1, Max

Content.

- Isikan 1 pada kolom Scenario 1, 1 pada Scenario 2, 2 pada Scenario 3

(7)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 6. Penentuan Scenario

4. Menentukan Performance Measure

Performance Measure digunakan untuk menentukan parameter dari desain

eksperimen yang dilakukan. Pada kali ini digunakan parameter hasil input pada Queue 30 untuk melihat bagaimana perubahan banyaknya produk gelas yang dihasilkan.

- Pilih tab Performance Measure

- Pilih Satistic by Individual Object pada Performance Measure, Pilih

Queue 30 pada Object Name dan Input pada Statistic.

(8)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

5. Menjalankan Desain Ekperimen - Pilih tab Experiment Run

- Isikan 480 pada Run to Time sebagai waktu simulasi, dan 30 pada

Replication per Scenario untuk mengulangi simulasi sebanyak 30 kali,

- Klik Run Experiment.

- Setelah selesai klik View Result untuk melihat hasil desain ekperimen

Gambar 8. Run Experimenter

- Hasil desain ekperimen dapat dilihat seperti dibawah ini.

(9)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 10. Hasil Ekperimen dalam bentuk Raw Data

3. Pemilihan Alternatif 3.1. ANOVA

Analysis of Variance atau analisa ragam adalah suatu metode untuk menguraikan

keragaman total data menjadi komponen-komponen yang dapat mengukur berbagai sumber keragaman. (Walpole, 1995). Atau pada prinsip uji Anova adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok (between). Apabila variasi

within dan between sama (nilai perbandingan kedua avarian mendekati angka satu),

maka hal ini berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya jika variasi antar kelompok lebih besar dari variasi dalam kelompok, maka intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji Anova ini digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data yang lebih dari dua kelompok. Misalnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata lama hari dirawat antara pasien kelas VIP I, II, dan kelas III. Pada uji ANOVA, terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi, yaitu :

(10)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

- Sample berasal dari kelompok yang independen - Data masing-masing kelompok berdistribusi normal - Varian antar kelompok harus homogen

Pada asumsi pertama harus dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang dilakukan secara random terhadap beberapa kelompok data (data >2) independent, dimana nilai pada satu kelompok tidak tergantung pada nilai kelompok lain. Sedangkan pada asumsi kedua dan ketiga dapat dicek jika data telah dimasukkan ke komputer, jika kedua asumsi ini tidak terpenuhi dapat dilakukan transformasi terhadap data. Apabila proses transfromasi tidak juga dapat memenuhi asumsi ini maka uji Anova tidak valid untuk dilakukan lebih lanjut, sehingga harus menggunakan uji non-parametrik.

ANOVA terdiri dari dua jenis yaitu analisis varian satu faktor (one-way anova) dan analisis dua faktor (two-ways anova).

3.1.1. One-Way Anova

Dimana eksperimen didasarkan hanya pada suatu kriteria saja. Misalnya hanya mengukur variasi yang terjadi di dalam suatu eksperimen terhadap 3 jenis varietas padi saja, tanpa memasukkan pengaruh penggunaan 4 macam pupuk yang berbeda.

Jika ada sebanyak n random sampel yang dipilih dari setiap k populasi dimana k populasi itu bebas dan menyebar normal dengan nilai tengah µ1, µ2, … µk,

dan ragam sama 𝜎2. Maka test hipotesa yang dapat diperoleh adalah :

H0 : µ1 = µ2 = … = µk

Ha : sekurang-kurangnya dua nilai tengah tidak sama. Yaitu mungkin saja µ1

≠ µ2 atau µ3 = µ6 dan seterusnya.

Prosedur dalam melakukan uji hipotesis Anova satu arah (One-way Anova) yaitu :

1. Menentukan Hipotesis (Ho dan Ha) H0 : µ1 = µ2 = … = µk

(11)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Ha : semua rata-rata populasi adalah tidak sama atau sekurang-kurangnya dua nilai tengah tidak sama. Yaitu mungkin saja µ1 ≠ µ2 atau

µ3 = µ6 dan seterusnya.

2. Menentukan tingkat signifikansi (α) 3. Menentukan derajat kebebasan (df)

df JKa = k – 1 df JKd = N – k df JKT = N – 1

4. Analisa dan menentukan Fhitung dan Ftabel Fhitung = 𝑅𝐾𝑎

𝑅𝐾𝑑 > Fk-1;n-k atau Sig. (P_value)

5. Menentukan daerah kritis H0 ditolak jika Sig. > α

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel 6. Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel Ha diterima jika Fhitung > Ftabel 7. Keputusan

8. Pasca Anova (jika ada) 9. Kesimpulan

3.1.2. Two-Ways Anova

Digunakan untuk mengukur variasi yang terjadi dan pengamatan variasi pengamatan ini diklasifikasikan ke dalam 2 kriteria yaitu mengukur variasi yang terjadi karena perbedaan ketiga jenis varietas padi dan juga mengukur variasi yang disebabkan karena perbedaan penggunaan 4 macam pupuk terhadap hasil produksi rata-rata setiap Ha-nya ataupun ingin mengetahui bagaimana interaksi di antara dua kriteria tersebut.

(12)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

3.2. Pendekatan Banferroni

3.2.1. Analisis Perbandingan Ganda (Multiple Comparison Analysis-MCA)

Uji Perbandingan ganda merupakan analisis lanjutan dari analisis variansi satu arah apabila hipotesis nol (H0) ditolak. Uji perbandingan ganda disebut juga dengan Uji Post-Hoc atau uji lanjutan setelah Anova. Fungsi uji perbandingan ganda adalah untuk mencari kelompok mana yang berbeda. Jika dalam Anova H0 tidak ditolak maka pekerjaan selesai dengan kesimpulan semua rata-rata relative sama. Sedangkan jika dalam Anova H0 ditolak, maka masih ada pekerjaan untuk melihat rata-rata populasi mana yang benar-benar berbeda dengan menggunakan MCA (Multiple Comparison

Analysis). Syarat analisis lanjutan Anova adalah jumlah level faktornya

(perlakuan) lebih dari dua.

Macam-macam metode yang dapat digunakan untuk analisa ini adalah : 1. Turkey : metode ini digunakan untuk ukuran sampel yang sama pada

setiap perlakuan (equal)

2. Bonferroni : metode ini untuk ukuran sampel yang sama dan berbeda pada setiap perlakuan (equal dan unequal).

3. Schefe : metode ini untuk ukuran sampel yang sama dan berbeda setiap perlakuan (equal dan unequal)

4. Fisher : atau LSD (Least Square Differences) adalah metode yang paling umum digunakan.

(13)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Skema untuk penggunaan MCA dapat dilihat sebagai berikut :

Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Normalitas Uji Homogenitas Asumsi Asumsi Jika terpenuhi ANOVA Jika terpenuhi ANOVA

Jika tidak terpenuhi Bukan ANOVA

Jika tidak terpenuhi Bukan ANOVA

H0 tidak ditolak

H0 tidak ditolak

µ sama

µ sama Minimal 1µ tidak samaMinimal 1µ tidak sama H0 ditolak

H0 ditolak

Tidak boleh MCA

Tidak boleh MCA MCAMCA

Gambar 11. Skema MCA (Multiple Comparison Analysis).

3.2.2. Uji Bonferroni

Uji Bonferroni adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam uji lanjutan setelah Anova atau uji Post-Hoc. Uji Bonferroni dilakukan jika hasil tes dari beberapa kelompok data menunjukkan variansi yang berbeda. Prosedur dalam melakukan uji Bonferroni adalah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis (Ho dan Ha) H0 = tidak ada perbedaan rata-rata Ha = ada perbedaan rata-rata

2. Menentukan tingkat signifikansi (α) 3. Menentukan derajat kebebasan (df)

4. Serta menentukan kriteria pengujian berdasarkan sebelum dilakukannya uji Anova.

Ho diterima, jika P(T<=t) two-tail < α/n Ho ditolak, jika P(T<=t) two-tail > α/n 5. Kesimpulan

(14)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

4. Langkah – Langkah Pemilihan Alternatif 4.1. Deskripsi Kasus

Pada Kasus ini akan dilakukan pengujian untuk melihat apakah terdapat hubungan antara output model awal dengan output pada model yang telah dilakukan eksperimen baik itu skenario 1 maupun skenario. Selain itu juga akan dilakukan pengujian dan pemilihan skenario mana yang berhubungan secara signifikan terhadap model awal. sehingga nantinya akan di peroleh alternatif yang secara signifikansi lebih besar dibandingkan dengan alternatif lain. Oleh karena itu akan di gunakan dua metode yakni one way ANOVA dan Bonferroni, one way ANOVA digunakan untuk melihat hubungan dari masing masing output baik itu model awal, skenario 1 dan skenario 2 serta uji bonferroni untuk melihat hubungan output antara model awal dan skenario 1, model awal dan skenario 2, serta skenario 1 dan skenario 2.

4.2. Data Historis

Data historis untuk output model awal, skenario 1, skenario 2 di peroleh dari menu Statistic – Experimenter pada Flexsim 6. Berikut data output yang di tampilkan dengan tabel dan dalam bentuk grafik :

Tabel 1. Data Historis Skenario 1 dan 2

No. Model Awal Skenario 1 Skenario 2

1 19 21 26 2 19 22 24 3 19 22 25 4 19 21 26 5 19 20 26 6 19 22 26 7 19 20 26 8 18 21 26 9 18 21 26

(15)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

No. Model Awal Skenario 1 Skenario 2

10 18 19 28 11 19 22 26 12 19 24 26 13 19 22 26 14 18 23 27 15 19 21 24 16 18 22 26 17 18 19 25 18 19 21 28 19 19 23 27 20 18 22 26 21 19 22 27 22 19 22 26 23 19 22 28 24 19 23 28 25 19 22 27 26 20 21 29 27 19 24 26 28 19 22 28 29 19 22 25 30 19 23 27

(16)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

4.3. Uji ANOVA

Tentukan Ho dan Ha, tingkat probabilitas kesalahan (p), dan kriteria pengujian

a. One Way ANOVA

Sebelum di lakukan uji ANOVA perlu di tentukan Ho, Ha, dan tingkat probabilitas ( α ), serta kriteria pengujian.

Selang kepercayaan : 95%

Tingkat probabilitas kesalahan ( α ) : 5% = 0,05  Uji ANOVA

Ho : Tidak ada perbedaan rata rata output yang di pengaruhi oleh 3 model berbeda baik itu model awal, skenario 1 dan skenario 2.

Ha : ada perbedaan rata rata output yang di pengaruhi oleh 3 model berbeda baik itu model awal, skenario 1 dan skenario 2.

Kriteria Pengujian :

Ho diterima, jika nilai nilai p-value ≥ signifikansi (0,05)

Ho ditolak, jika nilai p-value < signifikansi (0,05) atau

 Ho diterima, jika nilai f hitung ≤ f tabel

(17)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

b. Uji Bonferroni

Sebelum di lakukan uji ANOVA perlu di tentukan Ho, Ha, dan tingkat probabilitas ( α ), serta kriteria pengujian.

Selang kepercayaan : 95%

Tingkat probabilitas kesalahan ( α ) : 5% = 0,05 Jumlah objek yang dibandingkan ( n ) = 3  Uji Bonferroni

Model Awal dan Skenario 1

Ho : Tidak ada perbedaan rata rata output yang di pengaruhi oleh model awal dan skenario.

Ha : ada perbedaan rata rata output yang di pengaruhi oleh model awal dan skenario.

Kriteria Pengujian :

 Ho diterima, jika P(T<=t) two-tail < α/n

(18)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

4.4. Langkah Uji ANOVA

1. Aktifkan Menu Data pada Microsoft Excel, seperti gambar di bawah ini :

Gambar 12. Input Data

2. Pilih Data Analysis pada tab menu Data, jika belum muncul pilih File –

(19)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 13. Excel Options

3. Kemudian Ceklist pada Analysis tool, klik go kemudian buka lagi tab menu data dan akan muncul seperti gambar di bawah ini :

(20)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

4. Kemudian pilih Data Analysis, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

Gambar 15. Jendela Data Analysis

5. Pilih Anova : Single Factor kemudian Ok, yang akan muncul seperti tampilan di bawah ini, klik input range blok column model awal, skenario 1 dan skenario 2, dan klik pada column pada Grouped By.

Gambar 16. ANOVA Single Factor

6. Ceklist pada Label in first row, dan masukkan nilai signifikansi sebesar 0.05, dan pilih output range dan blok sembarang cell kosong untuk menampilkan output, seperti gambar di bawah ini :

(21)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 17. Penempatan Hasil Perhitungan

7. Maka akan muncul output seperti gambar di bawah ini :

Gambar 18. Hasil Perhitungan ANOVA

4.5. Langkah Uji Bonferroni 4.5.1. Model Awal dan Skenario 1

(22)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

(23)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

2. Pilih Data Analysis pada tab menu Data, maka akan muncul seperti gambar di bawah ini :

Gambar 20. Data Analysis

(24)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

3. Kemudian pilih T-Test : Two – Sample Assuming Equal Variances dan pilih ok maka akan muncul seperti gambar di bawah ini :

Gambar 22. T-Test : Two – Sample Assuming Equal Variances 4. Pada Variable 1 Range blok column model awal, pada variable 2 range blok

column skenario 1, kemudian ceklist pada label, pada ouput options pilih new wokrsheet by kemudian ok.

Gambar 23. Pemilihan Kolom Input Data

5. Maka akan muncul output pada sheet berikutnya, seperti gambar di bawah ini :

(25)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 24. Hasil T-Test : Two – Sample Assuming Equal Variances

4.5.2. Model Awal dan Skenario 2

Ulangi langkah 1 - 3

4. Pada Variable 1 Range blok column model awal, pada variable 2 range blok column skenario 2, kemudian ceklist pada label, pada ouput options pilih new wokrsheet by kemudian ok.

Gambar 25. Pemilihan Kolom Input Data

5. Maka akan muncul output pada sheet berikutnya, seperti gambar di bawah ini :

(26)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 26. Hasil Output

4.5.3. Skenario 1 Dan Skenario 2

Ulangi langkah 1 - 3

4. Pada Variable 1 Range blok column skenario 1, pada variable 2 range blok column skenario 2, kemudian ceklist pada label, pada ouput options pilih

new wokrsheet by kemudian ok.

Gambar 27. Pemilihan Kolom Input Data

5. Maka akan muncul output pada sheet berikutnya, seperti gambar di bawah ini :

(27)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Gambar 28. Hasil Output

4.5.4. Hasil Keseluruhan

Uji ANOVA

Nilai F hitung = 422,3245744 Nilai F tabel = 3,10129575666719

Karena nilai jika nilai f hitung > f tabel, maka berdasarkan kriteria pengujian maka h0 ditolak, dengan begitu maka ada perbedaan rata rata output yang di pengaruhi oleh 3 model berbeda baik itu model awal, skenario 1 dan skenario 2.

(28)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Uji bonferroni

Model Awal dan Skenario 1

Gambar 29. Hasil Perhitungan Model Awal dan Skenario 1

Model Awal dan Skenario 2

(29)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : 5 Jurusan : Teknik Industri Modul : 5 Kode Mata Kuliah : 52213702 Halaman : 28 Nama Mata Kuliah : Simulasi Komputer Tahun : 2017

Skenario 1 dan Skenario 2

Gambar

Gambar 1. Summary Report Sebelum Melakukan Desain Eksperimen
Gambar 3. Object Time Plot
Gambar 5. Pemilihan Variable
Gambar 7. Performance Measure
+7

Referensi

Dokumen terkait

➢ Pelayanan di FKTP dan FKRTL 1 Tahun Terakhir ➢ Detail Pelayanan FKTP (Sumber: ENTRI PCARE) ➢ Shortcut to Chat ➢ Konsultasi Antara Dokter dan Peserta ➢ Inisiasi Dokter

Untuk melaksanakan kegiatan pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan penyakit termasuk IMS.HIV.MALARIA DBD,TB,KUSTA secara efektif dan efisien, diperlukan data dasar

Alamat Perkantoran IV Sendawar Kutai Barat Pelaku Pengadaan Tim Persiapan • menyusun sasaran, rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan rencana biaya Tim Pelaksana

Faktor penentu keberhasilan merupakan faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan produk atau jasa di pasar. Faktor-faktor tersebut ditentukan setelah

OUTRIGGER MERUPAKAN SUATU SISTEM STRUKTUR YANG MENGHUBUNGKAN CORE DENGAN KOLOM PERIMETER YANG DILETAKKAN PADA SATU LANTAI ATAU LEBIH SEPANJANG KETINGGIAN BANGUNAN

 Untuk melihat nilai, pada menu siswa pilih nilai, lalu klik lihat nilai pada mata pelajaran yang akan kita lihat nilainya..  Setelah klik lihat nilai, akan tampil

Masyarakat Cina di Malaysia juga mempunyai adat dan cara hidup yang tersendiri.. Secara teori, masyarakat Cina mempunyai adat tentang perkahwinan, kematian, cara hidup

Judul Tugas Akhir : Kajian Program Misykat (Microfinance Syariah berbasis Masyarakat) Sebagai Alternatif Program Pemberdayaan Usaha Mikro (Studi Kasus pada