• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 024766 BINJAI T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 024766 BINJAI T.A 2012/2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPS

DI KELAS V SD NEGERI 024766

BINJAI T.A 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH

LIES EKA MARDHANI

109311053

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kriteria Nilai Rata-Rata Observasi ……… 30

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ……… 31

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test ……… 34

Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Hasil Belajar Pre Test ……… 35

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus I ……… 41

Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Hasil Belajar Siklus I ……… 42

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I ………… 44

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ……… 46

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus II ……… 54

Tabel 4.8 Distribusi Tingkat Hasil Belajar Siklus II ……… 55

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II ………… 57

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ………… 59

Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan ……… 62

Tabel 4.12 Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus ……… 63

Tabel 4.13 Hasil Keseluruhan Observasi Siswa ……… 65

Tabel 4.14 Hasil Keseluruhan Observasi Guru ……… 66

Tabel 4.15 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ……… 74

(5)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ……….... 22

Gambar 4.1 Sekolah Tempat Penelitian ……… 32

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test ……… 36

Gambar 4.3 Guru Membimbing Pembagian Kelompok ……… 39

Gambar 4.4 Siswa Pada Saat Melakukan Diskusi ……… 40

Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ……… 43

Gambar 4.6 Guru Melakukan Tanya Jawab ……… 51

Gambar 4.7 Guru Menerangkan Materi Yang Telah Diajarkan ………… 53

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ……… 56

Gambar 4.9 Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Keseluruhan ……… 64

Gambar 4.10 Histogram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa …….. 74

(6)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ……… 80

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……… 84

Lampiran 3. Materi Pembelajaran ……… 88

Lampiran 4. Soal Pre Test ……… 94

Lampiran 5. Soal Post Test Siklus I ……… 97

Lampiran 6. Soal Post Test Siklus II ……… 100

Lampiran 7. Lembar Observasi Guru ……… 103

Lampiran 8. Lembar Observasi Siswa ……… 105

Lampiran 9. Daftar Nama Siswa Kelas V SDN 024766 Binjai ………… 106

Lampiran 10. Nilai Siswa Pada Pre Test ……… 107

Lampiran 11. Nilai Siswa Pada Siklus I ……… 108

Lampiran 12. Nilai Siswa Pada Siklus II ……… 109 Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, Siklus II ……… 110

Lampiran 14. Hasil Observasi Guru Pada Siklus I ……… 111

Lampiran 15. Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I ……… 113

Lampiran 16. Hasil Observasi Guru Pada Siklus II ……… 115

Lampiran 17. Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II ……… 117

Lampiran 18. Item Soal Nilai Pre Test Siswa ……… 119

Lampiran 19. Item Soal Nilai Post Test I Siswa ……… 120

Lampiran 20. Item Soal Nilai Post Test II Siswa ……… 121

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah yang dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, hal ini dikarenakan IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, generalisasi yang berkaitan dengan masalah social. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diajarkan untuk memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam berkehidupan social. Dan kemampuan-kemampuan itu sangat diperlukan dalam era reformasi sekarang ini.

Namun sampai saat ini masih banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran IPS di sekolah dasar dan ini dikarenakan banyak konsep atau topic yang diajarkan masih bersifat abstrak, sehingga materi yang diberikan sulit dipelajari oleh siswa. Gejala-gejala semacam ini merupakan gejala umum dari hasil proses pendidikan kita, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa pun masih tergolong rendah.

(8)

2

Tuntunan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah. Kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama tersebut. Teori, dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa para guru dan dosen sudah harus mengubah paradigma pengajaran tersebut.

(9)

3

Metode yang digunakan guru sering tidak tepat. Guru terkadang dalam memberikan materi pembelajaran selalu menggunakan metode yang kurang tepat pada materi yang akan diajarkannya. Misalnya pada salah satu materi yang seharusnya menggunakan metode inkuiri, guru hanya menggunakan metode ceramah. Akibatnya siswa tidak mengerti terhadap materi yang telah diajarkan.

Dari uraian di atas mengindikasikan perlu adanya pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan variasi model pembelajaran yang harus diterapkan oleh guru. Dan strategi pembelajaran yang dituntut pada saat ini adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik (student centris) dalam suasana yang lebih interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain.

(10)

4

Pembelajaran kooperatif menggunakan merode scoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prsetasi yang diperoleh siswa dari yang terdahulu. Dengan menggunakan metode scoring ini setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 024766 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan oleh peneliti, dapat di identifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Dalam proses pembelajaran IPS siswa kurang dilibatkan secara aktif selama proses pembelajaran.

2. Pembelajaran IPS di dalam kelas masih berjalan monoton

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih tergolong rendah 4. Metode yang digunakan guru kurang tepat.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas maka masalah penelitian ini dibatasi pada penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe

(11)

5

di sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.A 2012/2013.

1.4Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi pokok peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.A 2012/2013?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT materi pokok peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V SD Negeri 024766 Binjai T.A 2012/2013.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, terutama :

(12)

6

2. Bagi guru, dapat menjadi bahan masukan mengenai model pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran Numbered Head Together untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi pihak sekolah, dapat menjadi bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah, serta meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran melalui penggunaan metode mengajar guru.

(13)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada materi peristiwa di sekitar proklamasi di SD Negeri 024766 Binjai, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan di kelas V SD Negeri 024766 Binjai yang dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada pre test diperoleh nilai rata-rata 31,82 dengan persentase ketuntasan 27,3% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 6 orang sedangkan 16 orang lainnya dinyatakan tidak tuntas. Dari hasil analisis data pada siklus I diperoleh nilai rata-rata yang meningkat sebesar 62,81 dengan persentase ketuntasan 54,5% dimana jumlah siswa yang tuntas sebanyak 12 orang siswa. Sedangkan hasil test pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas yang semakin meningkat menjadi 82,13 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 86,4% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 orang siswa.

2. Bahwa penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS karena model

(14)

77

pembelajaran tersebut dapat mengaktifkan siswa dan menjadikan siswa lebih berpikir kritis.

3. Setelah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT masih ada sekitar 13,6% siswa yang tidak mengalami ketuntasan, hal ini dikarenakan siswa tersebut mengalami kesulitan dalam membaca dan kesulitan dalam fokus mempelajari materi.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran IPS untuk menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal dan hasil belajar menjadi meningkat.

2. Siswa diharapkan agar lebih banyak melakukan latihan-latihan dirumah untuk menyelesaikan soal-soal latihan mengenai materi peristiwa di sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia dan disarankan tidak malu atau enggan bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang masih belum dimengerti. 3. Kepada kepala sekolah disarankan menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT untuk meningkatkan aktivitas dan keaktifan siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai, dan hasil belajar siswa meningkat.

(15)

78

(16)

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Nata, Abuddin. 2009. Prespektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Predana Media Group

Ohoiwutun, Ida. 2009. Penerapan metode numbered head together untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran PKn di SDN Arjosari I Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan oleh Ida Ohoiwutun,

(Online), dalam

(http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=37449, diakses 7 Maret 2013)

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Media Group

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Susilaningsih, Endang, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Social untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: BSE

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan demikian pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan penerapan alat peraga telah meningkatkan hasil belajar matematika materi kubus dan balok pada siswa

Model fungsi transfer pada TR 450VA dan 1300VA setelah dilakukan analisis deteksi outlier memiliki hasil parameter yang signifikan, uji asumsi residual white noise

Scanned by CamScanner... Scanned

Menurut Miller, Balanter dan Primbam dalam Dan Nimmo (2006) mengatakan bahwa citra adalah segala sesuatu yang telah dipelajari seseorang, yang relevan dengan situasi dan dengan

Pertama , periode diskursus kenabian ( Prophetic Discourse ), di mana al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapat dipercaya dibanding ketika dalam bentuk

Hasil survei yang didapat menunjukan bahwa potensi lokal yang terdapat di wilayah Kulon Progo berupa daerah pegunungan, dataran rendah, kawasan hutan mangrove dan

[r]