• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI PEGAWAI TERKAIT TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI PEGAWAI TERKAIT TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI PEGAWAI TERKAIT TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PEGAWAI

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH : SYAHRIAL RAMBE

NIM. 708532086

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Persepsi Pegawai Terkait Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara”.

Shalawat dan salam mari kita hadiahkan keharibaan junjungan yang mulia Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk umatnya yang mendapatkan syafa’atnya di hari kemudian. Amiiin…..

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memperbaiki kesempurnaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar, kecuali dengan dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik secara individu dan institusi, atau dalam bentuk moril dan materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :Kelurga besarku, terutama kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda H. Mangaraja Naga Rambe dan Ibunda tercinta Hj. Silawati Ritonga, Mine Sarro Hasibuan,S.Farm.,Apt. kakak dan Adik-adik saya Maymuna, Nasaruddin, Dewi Sartika, M. Sobar, Zakaria, Zein, Ramlan, Kapten, Zulkifli, Sari, Juanda. Uwak saya Lamia Ritonga, Alm Marapirman Rambe. Terimakasih atas segala do’a, perhatian serta motivasi dan dukungannya.

(5)

1. Bapak prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, sebagai sekretaris Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Chandra Situmeang, SE,M.SM,Ak sebagai Dosen Pembimbing skripsi saya, terimakasih pak atas waktu untuk mengarahkan, membimbing penulis dan memberikan masukan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

6. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran yang membangun sebagai masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Muhammad Rizal, SE.,M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah memberi saran dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak OK. Sofyan Hidayat, SE.,M.Si,Ak sebagai Dosen Penguji yang telah memberi saran dalam penulisan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat terbaik penulis Miswar Hakim Nst, Rusdi Hrp, P. Azizi, Mhd Ikhlas, Annavi. Terimakasih untuk semua dukungan, informasi dan kebersamaannya dalam perjuangan menimba ilmu di kampus tercinta ini.

(6)

11.Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk ’08 Jurusan Akuntansi Pemerintahan yang senantiasa berbagi suka dan duka. Serta dukungan bang Riki selaku Staf Jurusan yang telah banyak membantu penulis. 12.Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan Do’a kepada penulis

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih sebanyak-banyaknya.

Semoga Alah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas budi baik dan dorongan yang telah diberikan kepada penulis. Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.

Medan, Februari 2013 Penulis,

(7)

ABSTRAK

Syarial Rambe, NIM 708532086, Judul Skripsi ; Pengaruh Persepsi Pegawai Terkait Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan starategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan peleksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang di tetapkan, umtuk menunjang kinerja instansi Pemerintah yang baik (good governance) maka di perlukan terbentuknya Transparansi dan Akuntabilitas.

Tujuan penelitian adalah unntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial persepsi pegawai terkait transparansi dan akuntabilitas terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah adalah pegawai Dispenda Sumut adalah 807 orang dan sampel diambil dengan rumus solvin sehingga dapat jumlah sampel adalah 33 orang.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan secara langsung oleh peneliti karena lokasi penelitian yang hanya pada 1 kantor public di kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan penyebaran kuesioner kepada seluruh sampel dalam penelitian.

Teknik analisa yang digunakan adalah uji regresi berganda. Sebelum dilakukan uji regresi, dilakukan beberapa syarat uji validitas, reliabilitas dan normalitas dan data telah memenuhi uji persyaratan tersebut. Kemudian dilakukan uji asumsi klasik dan semua terbebas dari asumsi klasik dan layak dilanjutkan.

Hasil perhitugan statistik bahwa transparansi dan akuntabilitas mempengaruhi kinerja sebesar 60,8%, sedangkan 39,2% dipengaruhi variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian statistic bahwa Hipotesis Ha secara parsial dan simultan pada penelitian di terima.

(8)

ABSTRACT

Syarial Rambe, NIM 708532086, Thesis Title; Influence Perceptions Related Personnel Transparency and Accountability Employee Performance Against Regional Revenue Office of North Sumatra Province

Against Regional Revenue Office of North Sumatra Province Government Performance is an overview of the level of achievement of the goals or objectives of government agencies as an interpretation of the vision, mission, and starategi government agencies that indicate the level of success and failure peleksanaan activities in accordance with program and policy is set, amounts necessary to support the performance of government agencies (good governance)then in need of formation of Transparency and Accountability.

The purpose of research is to know and analyze the effect of reverse current simultaneously and partially related to employee perceptions of transparency and accountability on the performance of employees in the Department of Revenue, North Sumatra. The pop ulation in this study is an employee of Revenue Sumatra is 807 persons and a sample taken by the formula SolVin so that the number of samples is 33.

Data collection techniques in this study were collected directly by the researcher for the study sites are only in one public office at the office of Regional Revenue Office of North Sumatra by distributing questionnaires to all samples in the study.

Analytical technique used is multiple regression test. Prior to the regression test, conducted several requirements on test validity, reliability and normality and the data meets the test requirements. Then do the test and all the free classical assumptions of the classical assumptions and worth continuing.

The results of statistical perhitugan that transparency and accountability affect performance by 60.8%, while 39.2% influenced by other variables that are not used in this study. The results of statistical studies that Hypothesis Ha partiallyand received simultaneously on research.

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian Terdahulu... 29

2. Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

3. Proporsi Responden Berdasarkan Usia ... 47

4. Proporsi Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 48

5. Proses Pembagian Kuisioner ... 49

6. Deskriptif ... 49

7. Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Transparansi ... 50

8. Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Akuntabilitas ... 51

9. Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja ... 53

10. Uji Validitas Variabel Akuntabilitas ... 55

11. Uji Validitas Variabel Transparansi ... 56

12. Uji Validitas Variabel Kinerja ... 56

13. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 57

14. Uji Reliabilitas Variabel Akuntabilitas ... 58

15. Uji Reliabilitas Variabel Transparansi ... 58

16. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja ... 59

17. Uji Normalitas ... 60

18. Uji Multikolinearitas ... 63

19. Koefisien Regresi ... 64

20. Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary(b) ... 66

(10)

i

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Jawaban Responden Lampiran 3 Hasil SPSS

LAMPIRAN B

Lampiran 1 Surat Permohonan Judul Lampiran 2 Nota Tugas

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Jurusan Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Fakultas

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari BALITBANG Provinsi Sumatera Utara

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(13)

2

masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Mardison (2002: 17) mengatakan Governance dapat diartikan sebagai cara penyelenggaraan pemerintah yang baik. World Bank memberikan definisi governance sebagai ”The Way State Power Is Used In Managing Economic And Social Resources For Development Of Society”. Cara bagaimana kekuasaan negara digunakan untuk mengelola sumber-sumber daya ekonomi dan sosial guna pembangunan masyarakat. Sementara itu, United Nation Development Pogram (UNDP) mendefinisikan governance sebagai ”The Exercise Of Political, Economic, And Administrative Authority To Manage A Nation’s Affair At All Levels”. Penggunaan kewenangan politik, ekonomi dan administratif untuk mengelolah masalah-masalah nasional pada semua tingkat.

Dalam hal ini, World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumberdaya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat, sedangkan UNDP lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi, dan administratif dalam pengelolaan negara.

Adapun karakteristik pelaksanaan good governance menurut UNDP yang meliputi:

1. Partisipasi (Participation), yaitu Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan yang bermanfaat secaara suka rela, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya, partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara secara berpartisipasi secara konstruktif.

2. Penegakan hukum (Rule of law), yaitu membangun sistem hukum yang sehat, adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.

(14)

3

4. Daya tanggap (Responsiveness), yaitu Lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stake holder.

5. Orientasi pada consensus (Consensus orientation), yaitu Berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.

6. Keadilan (Equity), yaitu setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.

7. Keefektifan dan efisiensi (Efficiency and Efectiveness), yaitu Pengelolaan sumberdaya publik dilakukan secara berdaya guana (efisien) dan (efektif).

8. Akuntabilitas (Accountability), Pertanggung jawaban kepada publik atas setiap aktifitas yang dilakukan, seperti: akuntabilitas organisasi, legal dan politik.

Dari delapan karakteristik tersebut, paling tidak terdapat tiga hal yang dapat di perankan akuntansi publik yaitu penciptaan transparansi, akuntabilitas publik, dan keefektifan dan efisiensi. LAN dan BPKP (2000: 5) berpendapat bahwa Pengelola urusan-urusan publik yang baik (good governance) merupakan isu yang paling terkemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini.

Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, di samping adanya pengaruh globalisasi. Oleh karena itu, merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan-perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

(15)

4

keakuntabilitasan instansi karena hanya mengukur kemampuan pemerintah dalam menyerap sumber daya input terutama anggaran sebanyak-banyaknya sehingga paradigma sistem pengukuran kinerja ini perlu diubah. Perubahan sistem pengukuran kinerja tersebut ditandai dengan adanya kewajiban setiap instansi pemerintah untuk melakukan akuntabilitas untuk mengetahui kemampuan setiap instansi pemerintah dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi yang tertuang dalam rencana strategis.

LAN (2000:2) mengatakan, dalam dunia birokrasi, akuntabilitas suatu instansi pemerintah itu merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan, telah ditetapkan TAP MPR-RI nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan neopotisme dan Undang-undang nomor 28 tahun 1999 dengan judul yang sama sebagai tindak lanjut TAP MPR tersebut. Sebagai tindak lanjut dari produk hukum tersebut telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas itu sendiri adalah sebagai bentuk kebijakan mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Stanbury, 2003:7).

(16)

5

tingkat keberhasilan dan atau pencapaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sedangkan menurut Hasibuan, (2007) menyatakan kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh pegawai yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap pegawai atau organisasi. Kemudian LAN (2000:1) berpendapat kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukan beberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dilakukan dalam pencapaian tujuan. Di samping itu, selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara objektif. Kesulitan ini disebabkan belum pernah disusunnya suatu sistim pengukuran kinerja yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan suatu organisasi.

(17)

6

Dalam hal ini pemerintah maupun masyarakat mempunyai andil dalam meningkatkan penerimaan pendapatan daerah. Salah satu dari penerimaan

pendapatan daerah di bidang perpajakan, terutama Pajak Kendaraan Bermotor. Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dengan mudah membayar kewajiban perpajakannya melalui Sistem SAMSAT. “ Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap” adalah gabungan dari Tiga Instansi yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda tetapi mempunyai Objek data yang sama yaitu kendaraan bermotor yang berdomisili di daerah Provinsi Sumatera Utara dengan tujuan sebagai berikut:

1. Sebagai usaha untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang berdomosili di daerah Provinsi Sumatera Utara.

2. Meningkatkan pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara melalui penerimaan dari sektor PKB dan penerimaan dari sektor BBN-KB. 3. Meningkatkan penerimaan Asuransi Kerugian Kecelakan Jasa Raharja. 4. Sebagai usaha menyeragamkan tindakan, ketertiban dan kelancaran,

dan pengadaan administrasi kendaraan bermotor.

(18)

7

Rp2,9 triliun tahun 2011. Rata-rata penerimaan pajak dari kenderaan bermotor dari seluruh kabupaten/kota di Sumut sekitar Rp2,9 triliun per tahun.

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara mencatat dari total penerimaan pajak kendaraan tersebut, 30 persen dialokasikan ke masing-masing daerah guna dimanfaatkan bagi pembangunan. Kota Sibolga dan Tapteng serta beberapa kota tingkat II lainnya yang masih memperoleh subsidi, sebab raihan pajak kendaraannya relatif belum begitu besar dibanding kota Medan dan beberapa kota lainnya di pantai timur.

Rata-rata total penerimaan pajak kendaraan dari kota Sibolga dan Tapteng itu sekitar Rp31-33 miliar per tahun. Kalau daerah lain seperti Medan, karena didukung oleh banyaknya jumlah kendaraan yang ada di sana, perolehan pajak kendaraannya sangat besar, demikian di daerah pantai timur

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara juga mengalami kerugian berdasarkan laporan Kadis Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 15 Mei 2012 di DPRDSU bersama komisi C bahwa jutaan kendaraan berbagai jenis belum membayar pajak tahunan yang menyebutkan, puluhan miliar rupiah. Sebagian besar belum dibayar karena secara administrasi, tidak ada laporan penjualan kendaraan oleh pihak leasing selaku penyedia kredit.

(19)

8

terjadi pada pemilik kendaraan sepeda motor roda dua sebanyak 2.481.022, sedangkan sepedamotor roda tiga 30.590.00 dan alat berat 466 unit.

Menurut Kadispenda, para penunggak pajak tersebut tersebar di 30 kabupaten/kota di Sumut. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah melakukan upaya, yakni dengan pemberitahuan kepada semua pihak, termasuk pihak penyedia kredit (leasing) agar bekerja sama dengan Dispenda Sumut dalam memenuhi kewajibannya,

Jumlah para penunggak pajak ini jauh lebih kecil dari yang membayar pajak.”Khusus roda dua, jumlah pembayar pajak tercatat 1.569.431 unit,” tercatat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Ketua Komisi C DPRD Sumut, dalam hal ini meminta kepada Kadispenda untuk terus proaktif “mengejar” para penunggak pajak. Kalau kita hitung kasar, puluhan miliar pajak kendaraan “hilang” lantaran tidak dibayar oleh para penunggak.

Komisi C DPRD Sumut juga menyoal banyaknya kendaraan yang berplat B (Jakarta) yang berada di Sumut namun tak jelas pajaknya. “Kita mintalah Dispenda mendata berapa jumlahnya. Kemudian, ada juga kendaraan berplat merah.

(20)

9

telah ditetapkan, salah satu sebabnya karena Sumber Daya Manusia (SDM) lemah dan keterbatasan anggaran. Sementara Dispenda Sumut juga pasrah dan mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk meningkatkan PAD karena hal itu terpulang kepada instansi teknis terkait.

Fenomena di atas menurut peneliti adalah merupakan aktivitas yang menutupi kebenaran dari instansi itu sendiri. Dengan memberikan laporan yang baik-baik saja namun dibelakang itu semua tidak sesuai antara kenyataan dan teori sehingga tidak adanya transparansi atau keterbukaan Dispenda dalam mempertanggunga jawabkan hasil laporannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan transparansi dan akuntabilitas Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Maka peneliti berencana meneliti dengan judul : “Pengaruh Persepsi Pegawai Terkait Transparansi dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

(21)

10

Sebagian besar belum dibayar karena secara administrasi, tidak ada laporan penjualan kendaraan oleh pihak leasing selaku penyedia kredit mempengaruhi kinerja pegawai Dispenda Sumut?

2. Apakah transparansi di Dispenda Sumut seperti sidang paripurna di DPRD Sumut tanggal 27/11/2012 atas laporan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sumatera Utara tentang laporan yang tidak sesuai antara kenyataan dan teori sehingga adanya gap pada aktivitas transparansi atau keterbukaan sehingga dapat memepengaruhi kinerja pegawai Dispenda Sumut ?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar masalah yang ada tidak berkembang luas dan untuk mempermudah penelitian ini, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Persepsi pegawai terkait transparasi (X1) dan akuntabilitas (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Rumusa Masalah

(22)

11

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah : “Menganalisa pengaruh persepsi pegawai terkait transparansi dan akuntabilitas mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara?

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan judul yang diangkat oleh penulis

2. Dalam bidang akademik diharapkan dapat menambah literatur yang berhubungan dengan akuntansi pemerintahan, khususnya mengenai kinerja pemerintah.

(23)

73

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Muslim, M. dkk, 2002, Good governance dan Penguatan Institusi Daerah, Masyarakat Transparansi Indonesia, Jakarta.

Administrasi, Dinas Pendapatan Daerah Sumut Rugi Puluhan Milyar. http: www. Radar Nusantara.com, Medan (5 Juni 2012).

Ardianto, Nico. 2007. Good e-Government Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui e-Goverment: Malang : Bayumedia Publishing.

Anisah, Mahmudah. 2006. “Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Karakteristik, Users, Akuntabilitas, Aktivitas Bisnis Perbankan Syariah”. Skripsi S-1, Universitas MuhammadiyahSurakarta, Tidak dipublikasikan. Boy, Denny dan Siringoringo, Honiar. 2009. Analisis Pengaruh Akuntanbilitas

dan Tranparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) Terhadap Partisipasi Orang Tua Murid. http : e-journal.gunadarma.ac.id. Vol.14 No.2 Tahun 2009. Terpublikasi

David K.W. Sonko Dean. 2010.Ethic Accountability, Transparency, Integrity and Profesionalism In The Publik Service:The Case Of Uganda.School of Civil Service, Public Administration and Governance. Uganda Management Institute.

Fakultas Ekonomi, 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1, Medan.

Fauzan, Muahmmad dan Ardiynato, Mhd. Didik. 2012. Akuntnasi dan Efektifitas Pemungutan BPHTB dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Daerah DI Kota Semarang Periode Tahun 2008-2011.Diponegoro Jurnal OF Accounting, Vol. 1 No. 2 Tahun 2012 Hal. 1-11. http: //e-journal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting. Terpublikasi.

Jurnal CUI-ITB. 2004. Keterkaitan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pencapaian Good Governance, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 15 No. 1. http : www.jurnal-akuntansi.CUI-ITB.ac.id/index.php. Tepublikasi.

(24)

74

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Keputusan Kepala Lembaga Adminitsrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003, Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAN-RI, 2000, Info Pan Nomor 3 Tahun 1, Jakarta: LAN-RI.

Listiani, Tenti. 2007. Implementasi Kabijakan Transparansi dan Akuntabilitas Pelayanan Publik (studi di PDAM Kota Bandung), Jurnal Ilmu Administrasi Vol. 4 No. 3 Tahun 2007. hal. 302-318. http : //www.stialanbandung.ac.id./jurnal-akuntansi.php. Terpublikasi

Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta : YKPN.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. Mardiasmo. 2006. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas melalui Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance, Jurnal Akuntansi Pemerintah Vol.2, No. 1. http ://www.ugm.ac.id/jurnal-akuntansi-pemerintahan.php. hal. 1-17.

Mardiasmo, 2001, Pengawasan, Pengendalian, dan Pemeriksaan Kinerja Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Andi, Jogjakarta

Mardiasmo. 2002.Akuntansi Sektor Publik, Cetakan Pertama, Andi, Jogjakarta. Mardiasmo, 2003, Konsep Ideal Akuntabilitas dan Transparansi Organisasi

Layanan Publik, Majalah Swara MEP, Vol. 3 No. 8 Maret, MEP UGM, Jogjakarta.

Mardismo, 2004. Membangun Akuntabilitas Publik Keuangan Negara. Cetakan Majalah Media Akuntansi, Edisi April No. 39 hal 32.

Mangkunegara, AA Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mangkuprawira, Sjafri. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalla Indonesia.

(25)

75

Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Prawira, Triton Budi. 2006, SPSS 13.00 Terapan, Riset Statistik Parametrik, Andi. Yogyakarta.

Rahmanurrasjid, Amin. 2008. Akuntabilitas dan Tranparansi Dalam Pertanggung Jawaban Pemerintah Daerah Untuk Mewujudkan Pemerintah Yang Baik Di Daerah (Studi Di Kabupaten Kebumen), Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro.

Sari. Indriani, 2012. Implikasi Audit Operasional pada Prinsip Transparansi dan Akuntanbilitas. Jurnal unud.ac.id. Vol. 1 No. 1 Edisi November Tahun 2012. Terpublikasi.

Simanungkalit, Ester, 2011. Hubungan Akuntabilitas dan Transparansi Dengan Efektifitas Pada Pelayanan Publik. Skripsi, Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, Danang dan Burhanudin, 2011, Perilaku Organisasi, Cet.1. Yogyakarta: CAPS.

Supeno, Hardi, 2011. Pengaruh Partisipasi Manajemen Terhadap Kepatuhan, Kebenaran Laporan, Transparansi dan Akuntabilitas Melalui AKuntansi Instansi ( Studi Pada Instansi Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Pemerintah Wilayah Jawa Timur). Majalah Ekonomi Tahun XXI No. 2 Agustus 2011.hal 155-164. http://www.universitas45.ac.id/majalah-ekonomi.php. Terpublikasi

Surat Edaran Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/ 2004 tentang Penetapan Kinerja. Kepmen PAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja.

Sutyastuti. 2003. “Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Teknologi Informasi yang harus dikuasai”. Skripsi S-1, Universitas Sebelas Maret, Tidak dipublikasikan.

(26)

76

Tim Studi Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 2005. Modul Pelatihan: Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam Konstelasi Peraturan Perundangan Manajemen Sektor Publik. Jakarta: Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

Wiabisono, Dermawan. 2006. Manajemen kinerja. Jakarta: Penerbit Erlangga. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada.

Yahya, Idhar, 2006. Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah, Jurnal Sistem Teknik Industri Vol. 7 No. 4 Oktober 2006. Medan, Universitas Sumatera Utara. http://www.usu.ac.id/jurnal-STI.php. Terpublikasi

Youne, 2012. “Target PAD Bermasalah : Dispenda SUMUT Cuma Kasih Laporan”Asal Bapak Senang”. http : //www.inimedanbung.com. (10 Januari 2013).

Gambar

Tabel Halaman
Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

1) Melalui penerapan model induktif kata bergambar, siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi dan menarik sehingga dapat meningkatkan keterampilan

bahwa dalam upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah serta untuk mengoptimalisasikan dan efektifitas pengelolaan pasar, maka Qanun Kota Banda Aceh Nomor

Responden yang menjawab setuju atas pertanyaan- pertanyaan tersebut berarti menyukai strategi promosi dengan penggunaan merek oleh KSO sehingga memutuskan untuk melakukan

Penolakan adanya dikotomi dalil qath’idan dalil zanni untuk memperluas lapangan ijtihad sebagaimana yang dijelaskan di atas dapat mengakibatkan terlalu bebas dan

Berdasarkan hasil penelitian efektivitas penambahan kotoran sapi pada limbah cair tahu sebagai bahan baku pembuatan biogas, maka selanjutnya akan dilakukan

Dengan pemberlakuan penggunaan e-Faktur ini maka nomor seri faktur fiktif pasti tertolak di aplikasi e-Faktur karena pemberian nomor seri faktur pajak harus melalui tahapan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk proyeksi yang menyusun cerita rakyat Indonesia dan terjemahannya dalam bahasa Inggris berikut fungsi proyeksinya,

Seorang anak harus memulai menjaga kebersihan mulut jauh sebelum tumbuh gigi. Bau mulut, noda.. pada gigi, atau gigi berlubang disebabkan karena perawatan gigi dan