• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER I MTS NEGERI 3 MEDAN T.P. 2012/ 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER I MTS NEGERI 3 MEDAN T.P. 2012/ 2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER I MTs NEGERI 3 MEDAN T.P. 2012/ 2013

Oleh :

Maria Ulfah Handayani NIM 408121069

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga

penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Quantum Learning Menggunakan Peta

Pikiran Terhadap Hasil Belajar pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII

MTs Negeri 3 Medan T.P. 2012/ 2013. Adapun skripsi ini disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga

akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd, Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd dan Bapak Drs.

Pintor Simamora, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mara

Bangun Harahap, MS, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ibu Dr. Derlina, M. Si

selaku ketua jurusan fisika, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan

FMIPA Unimed. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf

Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu

penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Hamidi

Nasution, M.Psi selaku kepala sekolah MTs Negeri 3 Medan, Ibu Dra. Khalidah,

M.Pd selaku wakil kepala sekolah, Bapak Syafrizal, S.Pd selaku guru bidang studi

fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian

dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan

bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orangtua penulis

(4)

memberikan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spiritual

dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di

UNIMED, dan kakak serta adik-adik tersayang (Rafiqah Dewi Lubis, S.Kom,

Laila Komala Sari Lubis dan Hadi Ansyari Lubis) serta sanak keluarga yang

senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam

menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga sampaikan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis:

Dewi, Efri, Fitri, Ila, Nia, Tika, Anwar, Sri, Fandy, juga rekan seperjuangan

Fisika Dik A 08, Fisika Dik B 08 dan Fisika Ekstensi 08 dan anak kos CH serta

sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu. yang telah memberikan

bantuan dan penguatan selama dalam perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(5)

PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN

WUJUDNYA KELAS VII SEMESTER I MTs NEGERI 3 MEDAN T.P. 2012/ 2013

Maria Ulfah Handayani (NIM 408121069) ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model Quantum Learning menggunakan peta pikiran pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I MTs Negeri 3 Medan T.P. 2012/ 2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri 3 Medan terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 170 siswa dan sampel penelitian diambil 2 kelas yaitu VII- D dan VII- E dengan cara acak (cluster random sampling) dimana kelas VII- D sebagai kelas control yang diajar dengan model pembelajaran konvensional dan kelas VII- E sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model quantum learning menggunakan peta pikiran, dan masing- masing kelas terdiri dari 34 siswa. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah soal 15 item yang sebelumnya diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas data. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sampel berasal dari populasi yang homogeny dan berdistribusi normal.

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan penelitian two group pretest- posttest

control group design 28

Tabel 3.2. Kisi-kisi hasil belajar fisika pada materi pokok zat

dan wujudnya 29

Tabel 3.3. Penilaian observasi aktivitas peta pikiran siswa 35

Tabel 3.4. Kriteria dan persentase nilai 35

Tabel 4.1. Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 42

Tabel 4.2. Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 44

Tabel 4.3. Rekapitilasi hasil tes siswa kedua kelas pada pretes dan postes 45

Tabel 4.4. Uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan

kelas kontrol 46

Tabel 4.5. Uji homogenitas data pretes kelas eksperimen dan

kelas kontrol 46

Tabel 4.6. Ringkasan perhitungan uji t pada pretes 47

Tabel 4.7. Ringkasan perhitungan uji t pada postes 47

Tabel 4.8. Ringkasan perhitungan nilai peta pikiran kelas eksperimen 48

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Contoh benda zat padat 20

Gambar 2.2. Contoh benda zat cair 20

Gambar 2.3. Contoh benda zat gas 21

Gambar 2.4. Diagram perubahan wujud 21

Gambar 2.5. Meniskus cekung dan meniskus cembung 23

Gambar 2.6. Gejala kapilaritas 23

Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 37

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 43

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran 55

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 93

Lampiran 3. Alternatif jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) 96 Lampiran 4. Tabel Spesifikasi Tes Materi Zat dan Wujudnya 98 Lampiran 5. Tes Hasil Belajar Materi Zat dan Wujudnya 105

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan sistem pendidikan nasional dituntut untuk menghasilkan

kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Dalam

era globalisasi saat ini tantangan persaingan diberbagai bidang kehidupan semakin

ketat. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan lingkungan dan masyarakat yang

cepat dengan kemajuan teknologi informasi yang menuntut kepekaan negara,

pemerintah dan masyarakat dalam merespon perubahan agar tetap eksis dalam

menghadapi persaingan dunia. Dalam menghadapi persaingan dunia, pendidikan

menjadi ujung tombak untuk menjadikan sumber daya manusia yang handal.

Sekolah sebagai salah satu wadah untuk mendukung peningkatan sumber daya

manusia. Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat menjadi dasar

dalam untuk mengembangkan sumber daya manusia. Meski fisika menjadi salah

satu dasar dalam peningkatan sumber daya manusia namun rendahnya hasil

belajar fisika tampaknya sudah menjadi permasalahan yang sangat umum dalam

dunia pendidikan.

Pada umumnya di kalangan siswa SMA/SMP, fisika terkesan mata pelajaran

yang identik dengan rumus- rumus dan perhitungan- perhitungan sehingga fisika

itu membosankan dan membuat fisika itu menjadi pelajaran yang kurang diminati.

Bahkan fisika menjadi pelajaran yang tidak disukai dibandingkan dengan kimia

maupun biologi. Minat dan motivasi dalam mempelajari fisika sangat rendah

sehingga menganggap mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran yang

membosankan.

Dari hasil studi pendahuluan di MTs Negeri 3 Medan pada tanggal 19

Januari 2012 dengan instrument angket dan wawancara maka diperoleh sejumlah

data. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 39 siswa kelas VII diperoleh data

bahwa 53% yang menyatakan bahwa pelajaran fisika itu sulit dan kurang menarik,

68,5 % menginginkan cara belajar fisika dengan bermain sambil belajar. Alasan

(10)

2

Khalida, M.Pd mengatakan bahwa siswa hanya berusaha menjawab soal dengan

cara meniru cara guru menyelesaikan soal sehingga bila diberikan soal yang

bervariasi dari contoh yang diberikan maka siswa merasa kesulitan dalam

penyelesaiannya. Seperti halnya pada proses pembelajaran, hal ini dikarenakan

proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional, dimana

pembelajaran berpusat pada guru yang mengakibatkan siswa pasif, tidak

memberikan pertanyaan atau tanggapan dari penjelasan materi.

Rendahnya motivasi siswa dalam mempelajari fisika disebabkan oleh

pembelajaran yang terkesan teacher centred atau berpusat guru yang menjadikan

suasana belajar menjadi monoton. Dalam proses pembelajaran yang masih

berpusat kepada guru cenderung membuat suasana pembelajaran di kelas menjadi

kaku karena komunikasi yang terjalin hanya satu arah saja. Hal ini sejalan dengan

pendapat Slameto (2003: 65) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi minat

siswa dalam belajar adalah metode mengajar. Metode mengajar guru yang kurang

baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.

Kecenderungan guru menggunakan metode ceramah yang selalu berpusat

pada guru membuat suasana belajar menjadi pasif, mengantuk, tidak

menyenangkan, membuat bosan bahkan terkadang siswa ingin pelajaran cepat

berakhir. Dalam hal ini selama guru masih mengajarkan fisika dengan metode

ceramah dan hanya menekankan rumus maka akan membuat minat dan motivasi

siswa dalam mempelajari pelajaran tersebut akan rendah. Ditambah lagi dengan

tidak menerapkan fisika dalam kehidupan sehari- hari, seakan- akan gejala fisika

itu tidak pernah singgah dalam kehidupan mereka ataupun hanya khayalan mereka

saja. Sehingga tidak adanya kesatuan antara yang mereka pelajari dengan yang

dialami. Demikian halnya jika fisika tidak pernah didemonstrasikan ataupun

(11)

3

lengkaplah bahwa fisika itu menjadi pelajaran yang hanya diidentik dengan rumus

saja.

Sejalan dengan masalah di atas dalam proses pembelajaran fisika diperlukan

pula metode- metode baru yang inovatif yang dapat membangkitkan semangat

belajar siswa, yang membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.

Salah satu alternative yang dapat digunakan dalam meningkatkan motivasi siswa

dalam mempelajari fisika adalah dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran.

Guru harus mampu menciptakan ataupun menerapkan model pembelajaran yang

menyenangkan. Oleh sebab itu model yang harus digunakan merupakan model

yang dapat menarik perhatian siswa sehingga memiliki semangat yang tinggi

untuk mempelajari fisika. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat

melibatkan siswa dalam pembelajaran adalah Quantum Learning.

Setelah mempelajari model pembelajaran, peneliti memperkirakan model

Quantum Learning mampu mengatasi masalah- masalah yang dihadapi siswa

dalam mempelajari mata pelajaran fisika. Model Quantum Learning yaitu suatu

model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar

mengajar. Dalam arti siswa harus aktif, saling berintekrasi dengan teman-

temannya, saling tahu informasi, memecahkan masalah, tidak ada yang pasif atau

merasa cemas ketika belajar fisika.

Menurut Deporter dan Hernacki (2004:15), Quantum Learning adalah

interaksi yang merubah energy menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energy.

Tubuh kita secara fisik adalah materi, sebagai siswa tujuan kita adalah meraih

sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan

energy cahaya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Quantum Learning adalah cara

belajar efektif yang mendapatkan hasil yang sama dengan kecepatan cahaya.

Metode pembelajaran kuantum berusaha menggabungkan kedua belahan otak

yakni otak kiri yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar)

dan otak kanan yang berhubungan dengan keterampilan (aktivitas kreatif).

Teknik membaca dalam Quantum Learning menggunakan peta pikiran

(mind mapping), yaitu cara yang paling mudah untuk memasukkan informasi dari

(12)

4

2004:4). Peta pemikiran merupakan teknik yang paling baik dalam membantu

proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal

dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci- kunci

universal sehingga membuka potensi otak.

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Dina Pakpahan dengan judul

Pengaruh Metode Quantum Learning Teknik Peta berpikir Terhadap Hasil Belajar

Siswa pada Materi Pokok Dinamika Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA

Negeri 1 Balige T.A 2006/2007, Ernita Sinaga dengan judul Penerapan

Pembelajaran dengan Quantum Learning Teknik Peta Pikiran pada Materi Pokok

Suhu dan Pemuaian di Kelas X Semester II SMA Swasta GKPI Padang Bulan

Medan T.P. 2006/2007, Fauziah Siregar dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa dengan Metode Quantum Learning Teknik Membaca Menggunakan

Peta Pikiran pada Materi Pokok Usaha dan Energi di Kelas XI Semester I SMA

Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi T.P. 2006/2007. Ketiga penelitian tersebut

menyatakan ada peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan model

Quantum Learning menggunakan peta pikiran. Penelitian tersebut juga memiliki

beberapa kendala- kendala yaitu peneliti kurang menguasai kelas dan alokasi

waktu yang kurang.

Cara mengatasi kelemahan diatas peneliti sekarang akan menerapkan

model Quantum Learning dan berusaha mengatasi kendala- kendala yang

dihadapi peneliti sebelumnya dengan memberikan arahan dan penjelasan terlebih

dahulu tahap- tahap model Quantum Learning pada awal pertemuan pada saat

kegiatan belajar mengajar akan dimulai jika siswa masih belum paham maka

peneliti menjelaskan tahap- tahap model Quantum Learning pada pertemuan

berikutnya. Kedua, peneliti memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang lebih

menekankan pada prosedur percobaan pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung serta menyediakan beberapa alat dan bahan sederhana terkait dengan

materi yang akan diajarkan untuk melakukan percobaan. Ketiga, dengan adanya

LKS yang jelas tahap- tahap prosedurnya akan memudahkan siswa memahami

apa yang akan dilakukan dalam diskusi kelompok sehingga siswa akan

(13)

5

bimbingan yang lebih untuk siswa yang rebut dan mengganggu kelompok yang

sedang diskusi.

Berdasarkan uraian dan pemikiran diatas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Model Quantum Learning

Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII Semester I Mts Negeri 3 Medan T.P. 2012/2013

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasi

pokok-pokok masalah sebagai berikut:

1. Minat dan motivasi siswa rendah dalam mempelajari pelajari fisika karena

fisika identik dengan hafalan rumus- rumus.

2. Metode mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi.

3. Hasil belajar siswa fisika siswa yang diperoleh belum optimal atau masih

rendah.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan pembelajaran adalah

model Quantum Learning menggunakan peta pikiran.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII semester I Mts Negeri 3 Medan

tahun ajaran 2012/2013 pada materi pokok Zat dan Wujudnya.

3. Materi pelajaran yang diajarkan adalah Zat dan Wujudnya.

4. Hasil belajar yang diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai

pengamatan aktivitas.

1.4 Rumusan Masalah

(14)

6

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan model Quantum Learning

menggunakan peta pikiran pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII

semester I MTs Negeri 3 Medan T.P 2012/ 2013.

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional

pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I MTs Negeri 3

Medan T.P 2012/ 2013.

3. Bagaimana pengaruh model Quantum Learning menggunakan peta pikiran

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII

semester I MTs Negeri 3 Medan T.P 2012/ 2013.

1.5 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model Quantum Learning

menggunakan peta pikiran pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII

semester I MTs Negeri 3 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I MTs

Negeri 3 Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh model Quantum Learning menggunakan peta

pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya kelas

VII semester I MTs Negeri 3 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang model

Quantum Learning yang dapat digunakan nantinya dalam mengajar.

2. Bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat untuk

melakukan penelitian yang serupa.

3. Sebagai bahan informasi bagi guru fisika untuk memilih model pembelajaran

(15)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar fisika menggunakan model quantum learning menggunakan

peta pikiran pada materi pokok Zat dan Wujudnya di kelas VII MTs

Negeri 3 T.P. 2012/2013 adalah 72,5 yang berkategori baik.

2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada

materi pokok Zat dan Wujudnya di kelas VII MTs Negeri 3 T.P.

2012/2013 adalah 63,3 yang berkategori cukup baik

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung = 2,35 dan ttabel = 1,64,

sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran quantum learning menggunakan

peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Zat dan

Wujudnya di Kelas VII Semester I MTs Negeri 3 Medan T.P. 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran,yaitu :

1. Penelitian ini memiliki kendala pada saat tahap penjelasan dalam

pembuatan peta pikiran, dimana penjelasan pembuatan peta pikiran

membutuhkan banyak waktu dan guru kewalahan dalam melaksanakan

pembimbingan terhadap siswa. Bagi guru yang ingin menerapkan model

quantum learning menggunakan peta pikiran ataupun kepada peneliti

selanjutnya, hendaknya melakukan pembagian waktu untuk membantu

mengatasi terbatasnya ketersediaan waktu dalam penjelasan pembuatan

peta pikiran.

2. Penelitian ini juga melakukan pembagian kelompok 5-6 orang yang

membuat siswa tidak semua aktif dalam pengerjaan praktikum dan itu

(16)

53

siswa yang aktif dalam kelompok tersebut. Bagi guru yang ingin

menerapkan model quantum learning menggunakan peta pikiran ataupun

kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih

baik pada pengorganisasian kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam

setiap kelompok cukup 3-4 orang saja agar semua aktif dalam melakukan

praktikum

3. Dalam menerapkan model quantum learning menggunakan peta pikiran

peneliti juga kurang memanfaatkan waktu yang tersedia. Bagi guru yang

ingin menerapkan model quantum learning menggunakan peta pikiran

ataupun kepada peneliti selanjutnya hendaknya mampu memanfaatkan

waktu yang tersedia agar hasil dari pembelajaran yang telah dilaksanakan

(17)

55

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Anton., (2010), Quantum Learning,

http://buning.pap.staff.uns.ac.id//files//2010/05/26/.com. (accesed 28 Januari 2012)

Arikunto, S., (2005), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta

Buzan, T., (2004), Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah (2009), http://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/pembelajaran-konvensional (accessed 18 Januari 2012)

DePorter, dan Hernacki, M., (2004), Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Penerbit Kaifa, Bandung.

Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,

Bandung.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana., N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

(18)

RIWAYAT HIDUP

Maria Ulfah Handayani dilahirkan di kota Padangsidimpuan pada tanggal

17 Agustus 1989. Ayah bernama Hamlan Nur Lubis dan Ibu bernama Nuraini

Nasution. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1996

penulis masuk SDN 142428 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2002. Pada

tahun 2002 penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Padangsidimpuan dan lulus

tahun 2005. Penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Padangsidimpuan dan lulus

pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima di program studi pendidikan

Fisika, jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Gambar

Gambar 2.1. Contoh benda zat padat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian dengan judul “Pengaruh Price-Earning Ratio, Volume Penjualan dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham Perusahaan yang bergerak di Bidang Finansial di Bursa

MEKANIS STAINLESS CASTING SCS 14 JIS G 5121 ” telah disetujui untuk diajukan kepada dewan penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Fenomena magneto impedansi pada kumparan kawat Fe dan lapisan tipis magnetic NiFe dilaporkan pada penelitian ini.. Tiga tahapan ekperimental telah dilakukan yaitu

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mejawab permasalahan mengenai mengenai Apakah ketentuan abortus provokatus di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Dari analisis dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model active learning tipe Think-Pair-Share pada mata

pada buah cabai memiliki hubungan dengan persentase penghambatan peneluran imago pada buah cabai, yaitu semakin rendah rata-rata jumlah kedatangan imago maka semakin

PENGARUH PEMBERIAN PEREGANGAN OTOT (STRETCHING) PADA PEKERJA POSISI DUDUK BAGIAN PELINTING ROKOK TERHADAP.. PRODUKTIVITAS KERJA