• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL TWOSTAY TWO STRAY DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI SEL DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL TWOSTAY TWO STRAY DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI SEL DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA

MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI SEL DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU T.P 2012/2013

Oleh :

Oktavia N. Sigiro NIM 408141095

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi, menyertai, memimpin dan membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Two Stay Two Stray dengan Numbered Head Together pada Materi Struktur dan Fungsi Sel di Kelas XI IPA SMA N 1 Pancur Batu yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu penyelesaian skripsi ini. kepada: Bapak Drs. P M. Siahaan, MS. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sangat sabar dan banyak memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si., Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih dihaturkan juga kepada dosen pembimbing akademik penulis, Ibu Dra. Martina Restuati, M.Si. Penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ibu Riche yang begitu baik dalam membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Maruli Naibaho, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Pancurbatu, Ibu Dra. Saribakti Surbakti selaku guru biologi, dan kepada Ibu PKS 1 di SMA Negeri 1 Pancurbatu yang mendukung penyusunan skripsi ini.

(4)

di Bio Dik A ‘08 ( Regina, Dian, Vegi, Yunita, Erlin) yang ikut berdoa dan memberi motivasi, sehingga terselesainya skripsi ini.

Atas segala bantuan dan dukungan serta doa dari semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya tidak dapat membalasnya selain mengucapkan terima kasih, semoga Tuhan yang membalasnya dengan kasih dan berkat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan pembaca sekalian.

Medan, 2012 Penulis

(5)

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Two Stay Two Stray dengan Numbered Head Together pada Materi Struktur dan Fungsi Sel

di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P 2012/2013

OKTAVIA N. SIGIRO (408141095) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model Two Stay Two Stray, mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model Numbered Head Together dan membandingkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Numbered Head Together pada materi struktur dan fungsi sel di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu tahun pembelajaran 2012/2013.

Populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 1 Pancurbatu yang terdiri dari 5 kelas. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan diperoleh 44 siswa kelas TSTS (XI IPA 4) dan 40 siswa kelas NHT (XI IPA-5). Instrument penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal yang sudah divalidasi terlebih dahulu.

(6)

THE COMPARISON OF STUDENT’S ACHIEVEMENT WITH TWO STAY TWO STRAY MODEL AND NUMBERED HEAD TOGETHER

ON THE SUBJECT CELL’S STRUCTURE AND FUNCTION AT XI IPA CLASS SMA N 1 PANCURBATU

ACADEMIC YEAR 2012/2013

Oktavia N. Sigiro (408141095) ABSTRACT

This experiment research aims to know about student achievement who taught by Two Stay Two Stray model, to know about student achievement who taught with Numbered Head Together and to investigate the comparison of student’s achievement with Two Stay Two Stray model and Numbered Head Together on the subject cell’s structure and function at XI IPA class SMA N 1 Pancurbatu academic year 2012/2013.

The population of research was all students in class XI IPA SMA N 1 Pancurbatu which consisted of 5 classes. The sample was taken with purposive sampling and obtained 44 students of TSTS (IPA-4) class and 40 studenst of NHT class (IPA-5). The instruments if research was student’s achievement test in multiple choice form with 30 question which had been validated before.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teori 6

2.1.1.Hasil Belajar 6

2.1.2.Model Pembelajaran Two Stay Two Stray ( Dua Tinggal Dua Tamu ) 6 2.1.3. Model Pembelajaran Numbered Heads Together 9

2.2. Tinjauan Materi 12

2.3. Penelitian yang Relevan 18

2.4. Kerangka Berpikir 19

2.5. Rumusan Hipotesis 21

III METODE PENELITIAN 22

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 22

3.2. Subjek Penelitian 22

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 22

3.4. Prosedur Penelitian 22

3.5. Instrumen penelitian 25

3.6. Uji Coba Instrument 26

3.7. Teknik Analisa Data 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31

4.1. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen 31

(8)

4.3. Hasil Analisis Data Penelitian 32

4.4. Pembahasan 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40

5.1. Kesimpulan 40

5.2. Saran 40

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan 18

Tabel 3.1. Desain Penelitian 23

Tabel 3.2. Kisi-kisi Hasil Belajar Siswa pada Sub

Materi Pokok Struktur dan Fungsi Sel 25

Tabel: 3.3. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 27

Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 27

Tabel 3.5. Klasifikasi indeks daya beda soal 28

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Bacterium Bacillus coagulans 15

Gambar 2.2. Struktur Sel Hewan 16

Gambar 2.3. Struktur Sel Tumbuhan 17

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 43 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 44

Lampiran 3. Lembar Soal-Soal 49

Lampiran 4. Kunci Jawaban 56

Lampiran 5. Tabel Validitas 57

Lampiran 6. Perhitungan Validitas 59

Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas 60

Lampiran 8. Tabel Taraf Kesukaran dan Daya Beda Instrument 61 Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Instrument 61

Lampiran 10. Data Hasil Belajar Siswa 62

Lampiran 11. Perhitungan Standar Deviasi 66 Lampiran 12. Perhitungan Uji Normalitas Data 68 Lampiran 13. Perhitungan Uji Homogenesis 72

Lampiran 14. Perhitungan Hipotesis 73

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi, setiap mata pelajaran harus diorganisasikan dengan tepat dan selanjutnya disampaikan kepada siswa dengan metode yang tepat pula.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran diharapkan guru dapat memilih, dan menerapkan model pembelajaran yang relevan dengan bahan ajar yang akan diajarkan oleh siswa. Kesesuaian antara bahan ajar dan model pembelajaran yang diterapkan, diharapkan peserta didik dapat mengerti dan memahami materi yang telah diberikan oleh guru.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara penulis dengan guru mata pelajaran biologi di SMA N 1 Pancur Batu, bahwa guru sudah menggunakan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran. Namun sebelum menggunakan metode tanya jawab, guru lebih banyak menggunakan metode ceramah sehingga siswa cenderung hanya menunggu sajian guru tanpa ada usaha untuk mencari dan menemukan sendiri pengetahuan yang dibutuhkan, dalam menerima pelajaran siswa cenderung malas bertanya, tidak fokus pada mata pelajaran yang disampaikan diakibatkan tidak adanya variasi guru dalam menyampaikan pelajaran, hal ini dapat dilihat dari antusias siswa dalam mempelajari materi pelajaran biologi sangat kurang, mereka kurang peduli terhadap materi yang disampaikan oleh guru tersebut sehingga ketika guru mengadakan ulangan banyak siswa yang tidak dapat menjawab soal sehingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah

(13)

guru dalam pelaksanaan PBM adalah model Two Stay Two Stray atau Dua Tinggal Dua Tamu dan Numbered Head Together.

Model Two Stay Two Stray ini telah digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, mulai dari matematika, ilmu pengetahuan alam, bahasa sampai ilmu-ilmu sosial, dan cocok diterapkan untuk semua tingkatan usia anak didik. Melalui penerapan model ini, banyak hal positif yang bisa diperoleh. Salah satunya guru dapat mengefektifkan waktu pembelajaran karena dua siswa (sebagai tuan rumah) diminta tampil berbicara yaitu melaporkan secara lisan hasil diskusi kepada kelompok lain. Dua siswa lain (sebagai tamu) juga pergi ke kelompok lain untuk mendengarkan presentasi kelompok lain dan berdiskusi di sana. Melalui model Two Stay Two Stray ini, siswa akan bekerja secara berkelompok. Ketika melaporkan ke kelompok lain juga secara berpasangan (2 orang) sehingga diharapkan siswa tidak merasa takut dan grogi ketika mengungkapkan hasil diskusi kepada kelompok lain. Hal ini juga menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa. Keunggulan lain adalah melalui model Two Stay Two Stray tersebut, siswa dikondisikan aktif mempelajari bahan diskusi atau hal yang akan dilaporkan, karena setiap siswa memiliki peran dan tanggung jawab untuk mempelajari bahan tersebut bersama kelompok ketika menjadi 'tamu' maupun 'tuan rumah'. Dengan demikian, pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, siswa lebih menguasai topik diskusi itu sehingga kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.

(14)

Hermindia (2010) pernah melakukan penelitian tentang Penerapan model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Two

Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar

Kewirausahaan Siswa Kelas XII Jurusan Listrik II SMK Negeri 2 Probolinggo.

Pada pra tindakan siswa dibagi menjadi dua kelompok di mana persentase

masing-masing kelompok termasuk kategori kurang yaitu 33,3% dan 27%.

Sedangkan pada siklus I dan siklus II siswa dibagi menjadi 8 kelompok dan

masing-masing kelompok mengalami peningkatan. Untuk kelompok 1 meningkat

sebesar 58,3%, kelompok 2 meningkat sebesar 33,4%, kelompok 3 meningkat

sebesar 45,8%, kelompok 4 sebesar 33,3%, kelompok 5 meningkat sebesar 48%,

kelompok 6 meningkat sebesar 52,1%, kelompok 7 meningkat sebesar 35,5%, dan

kelompok 8 meningkat sebesar 46,7%. Selain itu hasil belajar siswa juga

meningkat, nilai rata-rata ranah kognitif pada pra tindakan 67,88 kemudian siklus

I meningkat menjadi 79,1 dan siklus II meningkat menjadi 85,5. Ketuntasan

klasikal ranah kognitif juga mengalami peningkatan. Pada pra tindakan sebesar

34,38%, meningkat pada siklus I menjadi 71,9% dan siklus II menjadi 90,6%.

Simanungkalit (2009) pernah melakukan penelitian tentang model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray ini yang berjudul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi dengan Model Coopeartive Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Standar Kompetensi Persamaan Dasar Akuntansi di Kelas X AK 5 SMK Negeri 7 Medan T.P 2009/2010. Dari siklus I hasil belajar masih kurang, lebih dari 50% jumlah siswa kurang aktif belajar dan hasil belajar siswa tidak memenuhi SKM sehingga dilakukan siklus II. Didalam siklus II kategori sangat kurang tidak ada lagi, 37,5% kurang menjadi 2,5%ada siklus II, 32,5% kategori cukup menjadi 37,5% pada siklus II, 10% kategori baik meningkat menjadi 42,5% pada siklus II dan 2,5% kategori sangat baik meningkat menjadi 17,5% pada siklus II.

(15)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yakni :

1. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru.

2. Hasil belajar siswa yang masih rendah disebabkan kurangnya peran aktif siswa dalam berpikir dan memberikan ide – ide sehingga kurang maksimal dalam menyerap materi pembelajaran pada saat kegiatan pembelajaran.

3. Pemilihan model pembelajaran masih kurang tepat sehingga membuat siswa kurang berminat untuk mempelajari biologi.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan tipe NHT. Materi yang diajarkan pada siswa adalah struktur dan fungsi sel yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pancur Batu. Untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan tes yang dibatasi pada ranah kognitif Bloom.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada materi struktur dan fungsi sel di kelas XI di SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2012/2013?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together pada materi struktur dan fungsi sel di kelas XI di SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2012/2013?

(16)

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada materi struktur dan fungsi sel di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan model kooperatif tipe Numbered Head Together pada materi struktur dan fungsi sel di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu.

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi struktur dan fungsi sel di kelas XI di SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P. 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, kemampuan penulis dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk lebih mengaktifkan siswa dalam belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray sebelum perlakuan (pre-test) adalah 49,3 dan sesudah perlakuan (posttest) adalah 75.

2. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sebelum perlakuan (pre-test) adalah 49,5 dan menjadi 77,9 setelah perlakuan (post-test).

3. Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar Biologi siswa yang pembelajarannya menggunakan model Two Stay Two Stray dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model Numbered Head Together pada materi Struktur dan Fungsi Sel di kelas XI SMA Negeri 1 Pancur Batu.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menyarankan agar:

1. Model Two Stay Two Stray dan model Numbered Head Together dapat digunakan sebagai model pembelajaran pada materi struktur dan fungsi sel karena kedua model tersebut sama-sama dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Dalam melakukan model pembelajaran Two Stay Two Stray ataupun Numbered Head Together diharapkan agar dapat memperhatikan ketepatan tempat penelitian termasuk siswa dan materi yang akan dibawa karena penggunaan kedua model tersebut membutuhkan waktu yang lama.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib,Z. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru.Bandung: Yrama Widya Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Aritonang, Keke.2008. Minat dan Motivasi dalam meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi. Jurnal Pendidikan Penabur. No.10/ Tahun ke-7. Jakarta. Handoko. 2009. “ Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Datar Sederhana

Melalui Penggunaan Alat Geometri di Kelas III SD Negeri 16 Koto Katik Padang Panjang”. Jurnal Guru.1:6:27-28. Padang Panjang. Dinas Pendidikan.

Harahap, Nasrun.2008.” Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA 1SMA 3 Kendari Melalui Pembelajaran Kuantum”. Jurnal Pendidikan. 2:10:11.Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta Pusat. Tersedia http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng/.pdf (10 Juli 2011 ) Herdian.2009.Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together).

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model pembelajaran-nht-numered-head-together/. ( 15 Juli 2011 ).

Hermindia. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Two Stay Two Stray(TSTS) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XII Jurusan Listrik II SMK Negeri 2 Probolinggo.http.// karya-tulis-ilmiah-um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/665/

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Karmana, O., (2008), Biologi Untuk Sma Kelas XI, Penerbit Grafindo Media Pratama, Bandung.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Haryati, M. 2007. Sistem penilaian berbasis kompetensi teori & praktek. Gaung persada Press. Jakarta.

Pratiwi, A., (2006), Biologi untuk Sma Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta. Purwakarta dalam Simanungkalit 2009 “Cooperative Learning Tipe Two Stay

(19)

2

Kelas X AK 5 SMK Negeri 7 Medan T.P 2009/2010”.Medan: Skripsi FE UNIMED.

Rahmad, Cece. 2007.” Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Manajemen Dengan Pendekatan Kooperatif ( Think-Paire-Share) Mahasiswa Pendidikan akuntansi”. Didaktika. 9:2:161. Jakarta. Lembaga Penelitian Universitas Terbuka.

Sanjaya, W., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sardiman, A.M.2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada.

Simanungkalit 2009 “Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray ini, yang berjudul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi dengan Model Coopeartive Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Standar Kompetensi Persamaan Dasar Akuntansi di Kelas X AK 5 SMK

Negeri 7 Medan T.P 2009/2010”.Medan: Skripsi FE UNIMED.

Siskandar. ( 2009 ). “ Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mealui Model Pembelajaran Kooperative Pada Siswa SLTP Negeri 1Tangerang”. Jurnal Ilmu Pendidikan.Vol 6:3:179. Tangerang. Lembaga Pendidikan tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia PLTK & ISPI.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Alikasi Paikem “. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryabrata.2006.Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Dalam Aritonang, Keke.2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi. Jurnal Pendidikan Penabur.No. 10/Tahun ke-7.Jakarta. Suyatno.2009.Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo:Masmedia Buana

Pustaka.

Trianto. 2007. “ Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik”. Bandung: Prestasi Pustaka.

Gambar

Tabel 2.1. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Gambar 2.1. Struktur Bacterium Bacillus coagulans
Tabel Validitas

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan (TB/U) dan perkembangan (kognitif dan motorik) anak, digunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas VII SMP Nurul Islam Ngemplak

Skripsi yang berjudul “OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT TABLET TEOFILIN DENGAN MATRIKS ETIL SELULOSA (EC) DAN HIDROKSIETIL SELULOSA (HEC) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Lahan Kering Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” yang bertujuan untuk : (1) mengetahui

[r]

[r]

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang