42 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, tentang “Institusionalisasi Partai Golkar Banten dalam Infusi Nilai dan Reifikasi di masa Kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah”
peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, Creswell menjelaskan penelitian kualitatif sebagai berikut;
“Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang mengeksplorasi dan memahami makna di sejumlah individu atau sekelompok orang yang berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, konsep atau fenomena, masalah sosial, dan lain-lain” (Creswell, 2016: 4).
Salah satu alasan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data secara mendalam serta agar penulis mendapatkan jawaban dari pernyataan yang tidak dapat di tanyakan di dalam bentuk kuesioner (metode penelitian kuantitatif). Dengan demikian penjabaran mengenai pelembagaan partai Golkar Banten akan lebih baik, karena akan lebih komprehensif untuk mendapatkan keterangan baik secara lisan maupun tertulis dari hasil pengamatan di lapangan maupun dari sumber sekunder lainnya.
Metode penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Creswell mendefinisikan pendekatan studi kasus sebagai berikut:
43
“penelitian studi kasus adalah pendekatan kualitatif dimana peneliti mengeksplorasi sebuah sistem yang dibatasi (kasus) atau beberapa sistem dibatasi (kasus) dari waktu ke waktu, dengan sangat rinci, pengumpulan data secara mendalam yang melibatkan berbagai sumber informasi (misalnya, observasi, wawancara, audio visual, dan dokumen dan laporan) yang mungkin dapat dipelajari”
(Creswell,2007: 73).
Lebih lanjut Creswell menjelaskan pendekatan studi kasus sebagai berikut:
“Studi kasus mengeksplorasi suatu kasus secara mendalam, mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan Kasus ini dapat berupa suatu peristiwa, aktivitas, proses, dan program” (Creswell, 2016).
Untuk variasi studi kasus Creswell peneliti menggunakan variasi instrumen tunggal:
“Dalam studi kasus instrumental tunggal peneliti berfokus pada satu masalah dan kemudian memilih satu kasus terbatas untuk mengilustrasikan masalah yang diteliti” (Creswell, 2007)
Dari pernyataan Creswell penelitian yang menggunakan pendekatan studi kasus akan lebih spesifik tentang satu kasus atau lebih dengan adanya pembatasan bahasan dalam studi kasus yang diteliti. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan pendekatan penelitian studi kasus hal ini didasari pada fokus penelitian yang spesifik membahas pelembagaan Partai Golkar Banten di masa kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah.
Dalam penelitian ini terdapat pula pembatasan waktu terhadap pelembagaan DPD Partai Golkar Banten yaitu di masa kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah.
B. Fokus Penelitian
44
Fokus dari penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif, sekaligus membatasi penelitian untuk memilih data yang baik dan relevan.
Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti memfokuskan pada “Infus Nilai dan Reifikasi Partai Golkar di Masa kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah”. Fokus
tersebut didasari oleh Partai Golkar yang masih dapat mendominasi dalam perpolitikan di Banten maski isu politik dinasti sudah banyak disadari oleh masyarakat Banten dan salah satu Patron Golkar sudah terjerat kasus korupsi.
Oleh karena itu penelitian ini diharapkan mampu mengetahui infus nilai yang dilakukan Partai Golkar sehingga direspon oleh basis populer pendukung dan anggota Partai Golkar Banten.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tentang ini, peneliti menggunakan setidaknya tiga cara dalam teknik pengumpulan data guna mendapatkan dan memenuhi data yang dibutuhkan oleh peneliti, yaitu;
1). Observasi
Observasi merupakan upaya untuk pengumpulan data yang dilakukan ketika peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu – individu di lokasi penelitian (Creswell, 2016).
Dalam langkah ini peneliti merekam/mencatat baik secara terstruktur maupun semi struktur. Peneliti dalam hal ini berperan sebagai non-partisipan.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti sebagai non-partisipan antara lain mengamati Partai Golkar dalam melakukan atau menjalankan infus nilai.
45 2). Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara peneliti dapat melakukan face-to-face interview (wawancara berhadap - hadapan) dengan partisipan (Creswell, 2016).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data wawancara semi terstruktur hal ini dikarenakan kerangka pertanyaan-pertanyaan untuk ditanyakan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berkembang untuk mendapatkan data yang lebih mendalam ketika berhadapan dengan narasumber yang berada di lapangan. Narasumber yang mayoritas adalah orang politik dan pendukung loyal Partai Golkar tentunya wawancara harus dilakukan secara luas dan luwes tidak terpaku terhadap daftar pertanyaan.
3). Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini dapat berupa rekaman ataupun tertulis.
dokumentasi merupakan pengumpulan data yang mempelajari dokumen- dokumen kantor, catatan-catatan, buku-buku yang relevansi dengan penelitian ini. Data yang didapat dari menggunakan teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah, 1) Struktur organisasi, 2) Data karyawan yang bersifat menunjang dalam penelitian dan 3) Data hasil penelitian sebelumnya yang terpublikasi di internet, dan (4) Data lain yang relevansi dengan penelitian.
46
Berdasarkan pengertian di atas, penelitian tentang institusionalisasi Partai Politik di tingkat lokal (Institusionalisasi Partai Golkar Banten dalam Infusi Nilai dan Reifikasi di masa Kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah) ini akan banyak menggunakan sumber kajian teoritis dan sumber-sumber referensi lainnya yang terdapat dalam dokumentasi sebagai sumber rujukan yang relevan dengan penelitian in.
D. Teknik Penentuan Informan
Menurut Creswell dalam penelitian kualitatif, obyek/peserta yang akan diteliti ditentukan oleh peneliti (purposeful sampling) yaitu melakukan pemilihan/seleksi terhadap orang atau tempat yang terbaik yang dapat membantu kita dalam memahami sebuah fenomena.
Dalam penelitian ini penulis memilih beberapa informan berdasarkan kriteria, diantaranya:
1. DPD I Partai Golkar Banten, karena DPD I Golkar Banten adalah subjek utama penelitian ini terutama mengnai pelmbagaan di bidang internal partai, dan sudut pandang mereka dapat mewakili sub pembhasan Infusi nilai yang lebih banyak berbicara kondisi internal partai.
2. Ketua-ketua mahasiswa primordial sebanten. Sebagai seorang individu yang masih memiliki idealisme dan pola pikir yang kritis, ketua-ketua mahasiswa dianggap masih relevan menjadi wakil dari masing-masing daerah untuk dimintai sudut pandangnya mengenai partai Golkar terutama, soal reifikasi partai dan keberakaran di daerahnya.
3. Kelompok kultural masyarakat Banten seperti Pendekar Banten yang tergabung dalam PPPSBBI (Persatuan Pendekar Persilatan Seni Budaya Banten Indonesia). Keolompok ini dipilih karena memiliki hubungan yang
47
dekat dengan Golkar Banten, dan mewakili kelompok basis populer Golkar Banten pada segmen kultural.
4. Firman Noor sebagai Kepala Pusat Riset Politik BRIN dan memiliki kepakaran mengenai partai politik
5. Aditiya Ramadhan sebagai Redaktur Pelaksana Harian Radar Banten dan Ketua Pokja Wartawan Banten yang mewakili kelompok media.
Representasi dari Radar Banten dipilih karena menjadi media paling besar di Banten, dan banyak mantan wartawannya yang beralih menjadi politisi Golkar Banten.
Tabel 3.1 Informan Penelitian
No Informan Jenis
Data
Jumlah
1 DPD I Partai Golkar Banten
Fitron Nur Ikhsan (Ketua Bappilu Golkar Banten/Wakil Ketua Bidang OKP)
Jaenal Abidin (Wakil Bendahara Golkar Banten)
Oman Subasman (Ketua Satkar Ulama)
Edy (Sesepuh/Demisioner Golkar Banten)
Primer 4
2 Ketua Pusat Ormawa Primordial
Zikri Wahyudi
(Ketua Himpunan Mahasiswa Serang)
Rivan (Ketua Himpunan Mahasiswa Tanggerang)
Arief (Ketua Ikatan Mahasiswa Cilegon)
Tb Ahmad Nisaj Nafakir (Ketua Keluarga Mahasiswa Pandeglang)
Hardis (Ketua Ikatan Mahasiswa Lebak)
Primer 5
3 PPPSBBI
Abah Saniin (Guru Besar Paguron Lutung Kasarung)
Abah Sakun (Guru Besar Paguron
2
48 Medal Suci)
4 Peneliti BRIN
Firman Noor
1
5 Redaktur Pelaksana Radar Banten
Aditiya Ramadhan
1
(Sumber: Diolah oleh penulis)
E. Teknik Analisa Data
Creswell mengajak penulis kualitatif untuk melihat analisis data kualitatif sebagai suatu proses penerapan langkah-langkah dari yang spesifik hingga umum dengan berbagai level analisis yang berbeda. Lebih Lanjut Creswell (2013) menjabarkan langkah-langkah analisis data berikut ini:
1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan transkripsi wawancara, men-scanning materi, mengetik data lapangan, atau memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
2. Membaca keseluruhan data. Langkah pertama adalah membangun general sense atas informasi yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara
keseluruhan.
3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Coding merupakan proses mengolah materi/informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya (Rosman dan Rallis, dalam Creswell, 2013: 276). Dalam proses coding ini, penulis mengkombinasikan kode-kode yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined code) dan membuat kode-kode
49
berdasarkan informasi yang muncul dengan sendirinya (emerging code) (Creswell, 2013). Sehingga, proses coding dalam penelitian ini adalah dengan men-fit-kan kode-kode yang muncul selama proses analisis data dengan data penelitian.
4. Menerapkan proses koding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-kategori, dan tema-tema yang dianalisis. Pada langkah ini, penulis membuat kode-kode untuk mendeskripsikan semua informasi, lalu menganalisisnya. Tema-tema inilah yang kemudian dijadikan judul dalam bagian hasil penelitian.
5. Menunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini disajikan kembali dalam narasi/laporan kualitatif. Pendekatan naratif ini bisa meliputi pembahasan tentang kronologis peristiwa, tema-tema tertentu, atau tentang keterhubungan antar tema.
6. Langkah terakhir adalah dengan menginterpretasi atau memaknai data.
Langkah ini membantu penulis dalam mengungkap esensi dari suatu gagasan (Lincolin dan Guba dalam Creswell, 2013). Interpretasi juga bisa berupa makna yang berasal dari perbandingan antara hasil penelitian dengan informasi yang berasal dari literatur atau teori.
50
Gambar 3.1 Alur analisa Data
Mempersiapkan dan mengolah data untuk dianalisis transkip verbatim (Wawancara), catatan lapangan
observasi, keterangan dalam dokumentasi
Membaca kesluruhan data: melakukan reduksi dan pemadatan fakta
Mengkoding data
Kategori fakta sejenis
Mengungkap makna psikologis
Membuat narasi
Menyusun probing
Konfirmasi partisipan penelitian
Menyajikan data dalam bentuk narasi tematik
51
(Sumber: Diolah oleh penulis)
Sementara itu untuk menjamin keabsahan data peneliti menggunakan metode keabsahan data melalui triangulasi data. Triangluasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu (Moleong,2010). Dalam triangulasi data paton (dalam Moleong, 2005)
Triangulasi sumber, yaitu pemeriksaan sumber yang memanfaatkan
jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis.
Triangulasi metode, yaitu pemeriksaan yang menekankan pada
penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda dan jelas untuk diusahakan bahkan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan sumber informasinya.
Triangulasi peneliti, yaitu hasil penelitian baik diatas atau kesimpulan
mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain.
Triangulasi teori, yaitu pemeriksaan data dengan menggunakan
perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Menyajikan data dalam bentuk analisi dan diskusi
BAB IV
52
Dalam penelitian tentang Institusionalisasi Partai Golkar Banten Dalam Infusi Nilai Dan Reifikasi Di Masa Kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah, triangulasi
data yang penulis gunakan adalah triangulasi sumber dan triangluasi metode, dimana penulis menggunakan data hasil wawancara terhadap suatu hal atau suatu kasus tertentu dari informan yang berbeda untuk menjamin keabsahan data serta penulis juga menggunakan triangulasi metode, dimana beberapa metode penulis gunakan untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.
F. Lokasi Dan Jadwal Penelitian 1). Lokasi Penelitian
Lokasi utama penelitian ini di Komplek RSS Pemda Cipocok Jaya Kota Serang yang sekaligus merupakan alamat kantor DPD Golkar Banten. Yang dimana di kantor DPD Golkar Banten ini para kader serta petinggi partai Golkar sering melangsungkan rapat serta membuat kebijakan yang berkaitan dengan partai termasuk soal pelembagaan partai Golkar Banten. Serta kecamatan Ciomas dan Padarincang hal ini dikarenakan basis pemilih Partai Golkar di dua wilayah tersebut sangat besar.
53 2). Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Pembuatan
Proposal
2020 2021
Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret Mei Juni Juli Agustus Desember
Pengajuan
Judul
54 Penyusunan
Laporan Penelitian
2022
Januari Februari Maret Mei Juni Juli Agustus September Oktober Desember
Penelitian
Penyesuaian
Laporan
Sidang
skripsi
(Sumber: diolah oleh penulis) Pengumuman
Judul
Pembuatan
Proposal
Seminar
Proposal