• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut : (2)a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Menurut Kotler dan Amstrong (2008) perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut : (2)a"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perilaku Konsumen

Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhannya (Schiffman dan Kanuk, 2007) dalam (Priansa 2017:61). Menurut Hawkins (2007) dalam (Priansa 2017:61) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi mengenai bagaimana individu, kelompok, dan organisasi dalam proses memilih, mengamankan, menggunakan, dan menghentikan produk, jasa, ide dan pengalaman untuk memuaskan kebutuhannya, dan dampaknya bagi masyarakat dan konsumen itu sendiri. Menurut Solomon (2011) dalam (Priansa 2017:61) berpendapat bahwa perilaku konsumen mempelajari mengenai segala hal tentang bagaimana proses yang terjadi pada saat konsumen memilih, membeli, menggunakan atau membuang suatu produk jasa, ide, ataupun pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri. Berarti perilaku konsumen adalah perilaku yang ditampilkan oleh konsumen saat mereka mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :

(2)

a. Faktor Budaya

Budaya adalah determinasi dasar keinginan dan perilaku seseorang. Kelas budaya, sub-budaya, dan sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

b. Faktor Sosial

Kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status adalah faktor- faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen. Kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga mempresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh.

c. Faktor Pribadi

Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai. Sebagian besar dari karakteristik ini mempunyai dampak yang sangat langsung terhadap perilaku konsumen.

d. Faktor Psikologis

Faktor psikologis utama yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah motivasi, presepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Motif atau dorongan, adalah kebutuhan dengan tekanan yang kuat yang mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Orang yang termotivasi siap beraksi. Cara orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh presepsi dirinya tentang subuah

(3)

situasi. Ketika orang bertindak, mereka belajar. Melalui pelaksanaan dan pembelajaran, seseorang mendapatkan keyakinan dan sikap. Model respons rangsangan adalah titik awal untuk memahami perilaku konsumen. Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen, dan sekelompok proses psikologis digabungkan dengan karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan akhir konsumen.

2. Strategi Pemasaran

Menurut Cravens dan Piercy (2013) dalam (Priansa 2017:21) menyatakan bahwa strategi pemasaran merupakan proses market-driven dari pengembangan strategi yang mempertimbangkan perubahan lingkungan dan kebutuhan untuk menawarkan superior customer value. Fokus dari strategi pemasaran adalah kinerja organisasi. Dalam hal ini, strategi pemasaran menghubungkan organisasi dengan lingkungan serta memandang pemasaran sebagai suatu fungsi yang memiliki tanggungjawab melebihi fungsi lain dalam keseluruhan aktivitas bisnis.

Menurut Darmawan (2020) , strategi bauran pemasaran yaitu:

a. Product (Produk)

Produk adalah seusuatu yang dapat ditawarkan ke pasar agar mendapatkan perhatian, pemakaian, pembelian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dari pemakaiannya, barang bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu barang industri dan barang konsumsi.

b. Harga (Price)

(4)

Harga adalah sejumlah uang dari suatu barang yang dibutuhkan agar mendapat kombinasi barang lain diiringi dengan pemberian jasa.

Keberhasilan sebuah bisnis sangat ditentukan oleh penentuan tingkat harga.

c. Promosi (Promotion)

Menurut Stanton (1984) dalam (Darmawan 2020:17) promosi yaitu kombinasi periklanan, personal selling dan alat promosi lain yang digunakan untuk mencapai tujuan dari penjualan.

3. Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (2008), keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing- masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong (2012), Keputusan Pembelian adalah keputusan yang mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

Menurut Kotler dan Keller (2009) sebelum melakukan pembelian konsumen melalui lima tahap keputusan pembelian yaitu :

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai Ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang naik ke

(5)

tingkat maksimum dan menjadi dorongan, atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal.

b. Pencarian Informasi

Sumber informasi utama konsumen yang terdiri dari empat kelompok yaitu : pribadi, komersial, public dan eksperimental. Jumlah pengaruh relatif dari sumber informasi bervariasi dengan kategori produk dan karakteristik pembeli. Secara umum, konsumen menerima informasi terpenting dari sebuah produk dari komersial, yaitu sumber yang didomunasi pemasar.

c. Evaluasi Alternativ

Proses evaluasi produk dimulai dengan pertama : konsumen yang berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, kosnsumen mencari manfaat tertentu dari sosuli produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.

Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan.

d. Keputusan Pembelian

Dalam tahap keputusan pembelian terdapat model kompensatoris dan non kompensatoris. Model kompensatoris adalah hal-hal yang dianggap baik untuk sebuah produk dapat membantu menutup hal-hal yang dianggap buruk. Sedangkan model nonkompensatoris adalah dimana pertimbangan atribut positif dan negatif tidak selalu saling mengurangi.

(6)

e. Perilaku Pascapembelian

Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika memenuhi harapan, konsumen puas, jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan yang terjadi. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali.

Menurut Kotler (2009), indikator dalam keputusan pembelian adalah:

a. Kemantapan pada sebuah produk, merupakan keputusan yang dilakukan konsumen, setelah mempertimbangkan berbagai informasi yang mendukung pengambilan keputusan.

b. Kebiasaan dalam membeli produk, merupakan pengalaman orang terdekat (orang tua, saudara) dalam menggunakan suatu produk.

c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain, merupakan penyampaian informasi yang positif kepada orang lain, agar tertarik untuk melakukan pembelian.

d. Melakukan pembelian ulang, merupakan pembelian yang berkesinambungan, setelah konsumen merasakan kenyamanan atas produk atau jasa yang diterima.

4. Pengertian Promosi

Menurut Kotler and Keller (2009) promosi adalah suatu variabel dari marketing mix yang penting dilaksanakan perusahaan dalam memasarkan produknya dengan mengiklankan atau kegiatan lain yang tujuannya untuk

(7)

mendorong terjadinya permintaan atas produk, sedangkan Mc.Charty dan Perreal (1995) promosi adalah komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

Tujuan dasar dilaksanakannya promosi adalah untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang diproduksi oleh perusahaan. Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat keseluruhan program promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka mencapai apa yang diinginkannya, kemudian akan menyusun langkah-langkah selanjutnya. Tanpa promosi para konsumen tidak bisa mengenal suatu produk. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya.

Indikator-indikator variabel promosi Menurut Kotler and Keller (2014) adalah:

a. Aktivitas periklanan (advertising)

Yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non-personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan seperti broadcast, print, internet dan bentuk lainnya.

b. Promosi penjualan (sales promotion)

Yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan seperti discounts, coupons, events dan lain-lain.

(8)

c. Penjualan perseorangan (personal selling)

Yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen.

Bentuk promosi yang digunakan seperti presentations, trade shows, dan incentive programs.

d. Hubungan masyarakat (public relations)

Yaitu membangun hubungan yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus. Bentuk promosi yang digunakan mencakup press releases, sponsorships, special events, dan web pages.

e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Yaitu hubungan langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, internet, mobile marketing, dan lainnya.

5. Pengertian Desain Produk

Kotler (2009) mendefinisikan desain atau rancangan produk sebagai totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2011) desain produk dapat berupa peningkatan maupun penyederhanaan. Peningkatan pada desain produk berupa penambahan fungsi dan kegunaan dari suatu produk.

(9)

Menurut Kotler (2005: 131-1 138) indikator untuk mengukur desain produk:

a. Ciri-ciri

Adalah fitur yang mendukung fungsi dasar produk. Sebagian besar produk dapat menyediakan banyak fungsi. Karakteristik produk adalah alat kompetitif untuk membedakan produk perusahan. Beberapa perusahaan sangat inovatif dalam menambahkan fitur baru ke produk mereka.

Memperkenalkan fitur-fitur baru dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk bersaing.

b. Kinerja

Kinerja mengacu pada tingkat karakteristik utama produk selama operasi.

Pembeli produk mahal sering membandingkan kinerja (tampilan atau prestasi) dari berbagai merek. Pembeli biasanya bersedia membayar lebih untuk kinerja yang lebih baik, selama harga tidak melebihi nilai yang dirasakan.

c. Mutu

Memenuhi kualifikasi berarti bahwa desain produk dan karakteristik pengoperasian menedekati level standar target. Kualitas yang memenuhi syarat mengacu pada tingkat kesesuaian dan kinerja unit yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi target yang dijanjikan. Karena spesifikasinya, ini disebut konfirmasi.

d. Model (style)

(10)

Model tersebut menggambarkan penampilan produk dan tingkat penerapan kepada konsumen. Model ini memberikan keunggulan spesifik produk yang sulit untuk ditiru.

6. Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler (2009), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”, sedangkan Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa “Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas“. Kotler dan Amstrong (2011) menyatakan bahwa jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan atau promosi dan harga yang ditawarkan wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk.

Menurut Kotler dan Keller (2009), indikator kualitas produk yaitu:

a. Kinerja, Tingkat kegunaan dasar dari suatu produk. Implementasinya kinerja sebagai persepsi pelanggan terhadap manfaat dasar dari produk yang dikonsumsinya misalnya kemudahan, dan kenyamanan yang diperoleh. Seperti minuman kesehatan yang memperlancar metabolisme dalam tubuh.

b. Keistimewaan, Sifat yang menunjang fungsi dasar produk, misalnya kelengkapan fasilitas pendukung seperti desain kemasan yang menarik para produk sehingga membuat konsumen akan tertarik untuk membeli dan mengkonsumsi produk tersebut.

(11)

c. Keandalan, Keandalan diartikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keandalan produk yang dinyatakan dengan kualitas produk yang diproduksi oleh perusahaan, misalnya seperti mata air pilihan untuk dijadikan mineral yang berkualitas.

d. Kesesuaian, Sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, standar keamanan memenuhi standar kesehatan.

e. Daya tahan, Keterkaitan ketahanan berapa lama produk dapat digunakan atau mencerminkan suatu ukuran usia operasi yang diharapkan dalam kondisi normal. Waktu garansi atau jaminan produk tidak rusak seblum masa kadaluarsa yang terlah ditetapkan, mencakup umur berapa lama produk tersebut dapat digunakan.

f. Daya tarik, Daya tarik keindahan yang dimiliki produk dengan menunjukkan penampilan produk terhadap pembeli, misalkan bentuk desain yang artistik pada kemasan warna produk dan sebagainya.

g. Ketepatan Kualitas, Produk yang dihasilkan dari perusahaan memberikan pengaruh yang positif dan tanggung jawab, bahwa pada produk tersebut memiliki citra merek yang baik.Seperti komposisi bahan-bahan pembuatannya harus memperhatikan jangan sampai konsumen menjadi tidak loyal.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti sebagai bahan penelitian ini.

(12)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Penulis dan Identitas

Jurnal

Variabel Yang Digunakan

Hasil Penelitian 1. Lilik Maslikha. BIMA:

Journal of Business and Innovation Management Volume 1 Nomor 3, Juni 2019 Halaman 318-328

X1 : Kualitas Produk

X2 : Desain Produk Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas Produk berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian Honda scoopy F1 di Kediri.

2. Desain Produk berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian Honda scoopy F1 di Kediri.

2. Melia Purwita Sari, dkk. Jurnal

Enterpreneur dan Bisnis (JEBI) ISSN: - Vol. 1. No. 2. Oktober 2020.

X1 : Harga X2 : Promosi X3 : Kepercayaan Y : Keputusan Pembelian

1. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Y.O.U.

2. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Y.O.U.

3. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Y.O.U.

3. Arif Rahman Naufal, Rizal Hari Magnadi.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT olume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 1 - 9 ISSN (Online):

2337-3792.

X1 : Promosi X2 : Harga X3 : Kualitas Pelayanan Y : Keputusan Pembelian

1. Promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pada toko Rahma-Rahmi Collection.

2. Harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada toko Rahma-Rahmi Collection.

3. Kualitas Layanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada

(13)

toko Rahma-Rahmi Collection.

4. Arif Siaha Widodo, Surti Wardani. Jurnal Pemasaran Kompetitif, Vol. 3, No. 2 Februari 2020 ISSN N0.

(PRINT) 2598-0823, (ONLINE) 2598-2893.

X1 : Promosi X2 : Penetapan Harga

Y : Keputusan Pembelian

1. Variabel Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk cendo.

2. Variabel Penetapan Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk cendo.

5. Asrizal Efendy Nasution, dkk.

Proseding Seminar Nasional

Kewirausahaan, 1(1), 2019, hal 194-199 Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 2714-8785.

X1 : Harga X2 : Promosi X3 : Kepercayaan X4 : Karakteristik Konsumen Y : Keputusan Pembelian

1. Harga tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di 212 Mart Medan.

2. Promosi tidak

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di 212 Mart Medan.

3. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen di 212 Mart Medan.

4. Karakteristik konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di 212 Mart Medan.

6. Muhammad Ridwan, Sintia Desi. KINERJA Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Vol. 3 No. 2 – Juni 2021

X1 : Kualitas Produk X2 : Desain Produk X3 : Harga Produk Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian pada collection furniture di pondok bambu.

2. Desain Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian pada collection furniture di pondok bambu.

(14)

3. Harga Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada collection furniture di pondok bambu.

7. S.S. Dwiningwarni, dkk. Jurnal eBA Vol. 4 No. 1 Februari 2018 Halaman 48-56 ISSN 0000-0000 (Online) ISSN 2407-8166 (Print)

X1 : Desain Produk X2 : Strategi Pemasaran Y : Keputusan Pembelian

1. Desain produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Strategi Pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

8. Anzaruddin Septian Pahlevi, Sutopo.

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 1-13 ISSN (Online):

2337-3792.

X1 : Presepsi Harga X2 : Promosi X3 : Desain Produk X4 : Kualitas Produk Y : Keputusan Pembelian

1. Presepsi Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic.

2. Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic.

3. Desain Produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic.

4. Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic.

9. Serli Apriani, Khairul Bahrun. Jurnal Manajemen Modal Insani Dan Bisnis (Jmmib) E-Issn 2723- 424x. Vol. 2. No 1.

X1 : Citra Merek X2 : Kualitas Produk Y : Keputusan Pembelian

1. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

Kosmetik Maskara Maybelline.

2. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Maskara

(15)

Maybelline.

10. Kadek Ayuk Riska Oktavenia, Gusti Agung Ketut Sri Ardani. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019:

1374 - 1400 ISSN:

2302-8912.

X1 : Kualitas Produk Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan : pembelian handphone Nokia.

11. Eky Jumrotul Laila, Tri Sudarwanto. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018 ISSN: 2337-6708

X1 : Kualitas Produk X2 : Harga

Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

pembelian jilbab Rabbanki di Butik QTA Ponorogo.

2. Harga produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian jilbab Rabbanki di Butik QTA Ponorogo.

12. Irfan Rizqullah Ariella, Jurnal Manajemen dan Start- Up Bisnis Vol 3, No.

2, Juni 2018

X1 : Kualitas Produk X2 : Harga Produk X3 : Desain Produk Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen mazelnid.

2. Harga produk tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian konsumen mazelnid.

3. Desain produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian konsumen mazelnid.

13. Liana Purnama, dkk.

Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Vol 2 No 1, April 2020. ISSN 1858- 1358, E-ISSN 2684- 7000.

X1 : Citra Merek X2 : Harga X3 : Promosi Y : Keputusan Pembelian

1. Citra Merek berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian jasa online gojek di kota Tangerang.

2. Tidak ada pengaruh dan tidak signifikan promosi

(16)

terhadap keputusan

pembelian jasa online gojek di kota Tangerang.

3. Harga berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian jasa online gojek di kota Tangerang.

14. Bagus Robyanto, dkk.

Jurnal EMA – Ekonomi Manajemen Akuntansi – Volume 2 Nomor 2 Desember 2018

X1 : Penetapan Harga

X2 : Promosi Y : Keputusan Pembelian

1. Penetapan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian pada Toko Eka Septia Kota Pasuruan.

2. Promosi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel keputusan pembelian pada Toko Eka Septia Kota Pasuruan.

15. Alyssa Miliano, dkk.

Jurnal Matua, Vol. 3 , No. 1 , Maret 2021, Hal : 13-24 ISSN-P : 2355-0376 ISSN-E : 2656-8322.

X1 : Kualitas Produk X2 : Harga

X3 : Promosi Y : Keputusan Pemelian

1. Kualitas Produk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pada toko batik florensia kota Sawahlunto.

2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada toko batik florensia kota Sawahlunto..

3. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada toko batik florensia kota Sawahlunto.

16. Lifia Filia Maindoka, dkk. Jurnal EMBA Vol.6 No.3 Juli 2018, Hal. 1518 – 1527 ISSN 2303-1174

X1 : Citra Merek X2 : Harga

X3 : Desain Produk Y : Keputusan Pembelian

1. Citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Nissan Grand Livina pada PT.Wahana Wirawan Manado.

2. Harga berpengaruh

(17)

signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Nissan Grand Livina pada PT.Wahana Wirawan Manado.

3. Desain produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Nissan Grand Livina pada PT.Wahana Wirawan Manado.

17. Siti Lam’ah Nasution, dkk. Jurnal Ecobisma Vol. 7 No. 1 tahun 2020 P-ISSN 2477- 6092 E-ISSN 2620- 3391

X1 : Kualitas Produk X3 : Citra Merek X3 : Kepercayaaan X4 : Kemudahan X5 : Harga Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada e- commerce Shopee.

2. Citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada e- commerce Shopee.

3. Kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada e-commerce Shopee 4. Kemudahan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada e-commerce ShopeE 5. Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada e- commerce Shopee

18. Rianty Buana Pertiwi, Yaya Sri Rahayu.

Jurnal Sain

Manajemen, Vol. 2 No. 2 Agustus 2020.

X1 : Desain Produk X2 : Kualitas Produk X3 : Harga

Kompetitif Y : Keputusan Pembelian

1. Desain produk berpengaruh Signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada Sepeda Motor Matic Yamaha Fino 2. Kualitas produk

berpengaruh Signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada Sepeda Motor Matic Yamaha Fino.

3. Harga kompetitif berpengaruh Signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada Sepeda Motor Matic

(18)

Yamaha Fino.

19. Dias Nurmalasari, Budi Istiyanto. Jurnal Sinar Manajemen E- ISSN 2598-398X || P- ISSN 2337-8743 (Online) Artikel 7 Vol.

08. No 01. Maret 2021.

X1 : Kualitas Produk X2 : Harga

X3 : Promosi X4 : Citra Merek Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas Produk Memiliki Pengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian lipstik merek wardah di kota Surakarta.

2. Harga Memiliki Pengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian lipstik merek wardah di kota Surakarta.

3. Promosi Memiliki Pengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian lipstik merek wardah di kota Surakarta.

4. Citra Merek Memiliki Pengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian lipstik merek wardah di kota Surakarta.

20. Walter Tabelessy.

Jurnal Sosoq. Vol. 8.

No.1 Febuari 2020.

X1 : Kualitas Produk X2 : Promosi

X3 : Desain Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Maskara Maybelline.

2. Promosi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Maskara Maybelline.

3. Desain berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Maskara Maybelline.

21. Isman, Jaya Laksana.

Jurnal Manajemen Sains. Vol. 1. No 1.

Januari 2021.

X1 : Desain Produk X2 : Promosi Y : Keputusan Pembelian

1. Desain Produk berpengaruh Signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada Sepeda Motor Matic Yamaha Fino.

2. Promosi berpengaruh Signifikan terhadap

(19)

Keputusan Pembelian Pada Sepeda Motor Matic Yamaha Fino.

22. Adonis, Michael Reinout dan Silintowe, Yunita Budi Rahayu.

Jurnal CAPITAL Vol.

4 No. 1 Juli 2021. E- ISSN : 2723-1054.

X1 : Desain Produk X2 : Kualitas Produk X3 : Citra Merek X3 : Harga Produk Y : Keputusan Pembelian

1. Desain Produk tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda PCX pada konsumen generasi Y di Kota Salatiga.

2. Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda PCX pada konsumen generasi Y di Kota Salatiga.

3. Citra Merek tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda PCX pada konsumen generasi Y di Kota Salatiga.

4. Harga berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor PCX pada konsumen generasi Y di Kota Salatiga.

23. Erna S.Imaningsih and Saiful Rohman. Jurnal Ekonomi/Volume XXIII, No. 02, Juli 2018: 260-271.

X1 : Kualitas Produk X2 : Promosi

X3 : Harga Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian

2. Promosi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian 3. Harga berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian

(20)

24. Dwi Angraini, Yuli Harwani. Advances in Economics, Business and Management Research, volume 120.

X1 : Kualitas Produk X2 : Peresepsi Harga X3 : Harga

Y : Keputusan Pembelian

1. Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan pembelian Sari Roti di Jakarta Barat.

2. Persepsi Harga berpengaruh signifikan terhadap Keputusan pembelian Sari Roti di Jakarta Barat.

3. Harga berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian Sari Roti di Jakarta Barat.

C. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Kerangka konsepstual pada penelitian ini menunjukan hubungan antara variabel dependen dengan variabel-variabel independen. Dalam penelitian ini, Promosi (X1), Desain Produk (X2) dan Kualitas Produk (X3) merupakan variabel independen (bebas), sedangkan Keputusan Pembelian (Y) merupakan variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini.

1. Hubungan Promosi, Desain dan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

Promosi, Desain dan Kualitas Produk memiliki pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap keputusan pembelian. Dari ketiga variabel bebas tersebut mempengaruhi keputusan pembelian, apabila konsumen merasa puas pada promosi, desain dan kualitas produk yang diberikan, maka konsumen akan merasa senang dan besar kemungkinan untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Konsumen yang merasa sangat puas akan memberikan komentar yang baik terhadap produk dan jasa yang diberikan.

(21)

Sedangkan jika promosi, desain dan kualitas produk yang didapatkan konsumen kurang baik, maka akan menimbulkan ketidakpuasan pada konsumen dan akan memberikan komentar yang buruk terhadap produk dan jasa yang diberikan. Hal ini juga berdampak pada calon konsumen sehingga membuat bingung dan lebih memilih produk lainnya yang dianggap lebih mampu memenuhi keinginan dan kepuasan para konsumen. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk (2020), Naufal dan Magnadi (2017), Nasution, dkk (2019), Ridwan dan Desi (2021), Dwiningwarni, dkk (2018), Sutopo (2017), Ridwan dan Desi (2021), Apriani dan Bahrun (2021), Oktavinea dan Ardani (2019) dengan hasil bahwa variabel indpenden atau bebas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemblian.

2. Hubungan Promosi dengan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler and Keller (2009) promosi adalah suatu variabel dari marketing mix yang penting dilaksanakan perusahaan dalam memasarkan produknya dengan mengiklankan atau kegiatan lain yang tujuannya untuk mendorong terjadinya permintaan atas produk, sedangkan Mc.Charty &

Perreal (1995) promosi adalah komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat keseluruhan program promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka mencapai apa yang diinginkannya, kemudian akan menyusun langkah-langkah selanjutnya.

(22)

Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Promosi dilakukan agar para konsumen dan calon konsumen mengenal produk yang sedang dipasarkan. Jika promosi yang dilakukan menarik maka para konsumen dan calon konumen akan merasa tertarik, hal ini akan membuat konsumen melakukan pembelian pada produk yang di pasarkan, dan promosi akan membuat meningkatnya suatu penjualan.

Menurut Sari, dkk (2020), Naufal dan Magnadi (2017) dan Widodo dan Wardani (2020) menyatakan bahwa Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian artinya promosi yang dilakukan secara baik dan menarik dapat mempengaruhi keputusan dalam pembelian.

3. Hubungan Desain Produk dengan Keputusan Pembelian

Kotler (2009) mendefinisikan desain atau rancangan produk sebagai totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2011) desain produk dapat berupa peningkatan maupun penyederhanaan. Peningkatan pada desain produk berupa penambahan fungsi dan kegunaan dari suatu produk.

Desain produk menjadi ciri khas dan pembeda suatu produk dengan produk lainnya. Jika desain produk yang dihasilkan baik dan unik, hal ini akan meningkatkan keputusan pembelian para konsumen. Karena dengan desain yang unik dan baik ini akan membuat konsumen merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang.

(23)

Menurut Ridwan dan Desi (2021), Dwiningwarni, dkk (2018), dan Sutopo (2017) menyatakan bahwa Desain Poduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Desain produk yang menarik juga diharapkan konsumen dapat memberikan respon positif terhadap suatu produk yang dihasilkan.

4. Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2009), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”, sedangkan Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa “Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas“.

Kualitas Produk menjadi fokus utama pada perusahaan karena kualitas produk merupakan hal yang penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberikan kepuasan kepada konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka konsumen akan merasa puas dan cenderung akan melakukan pembelian ulang, sedangkan jika kualitas produk yang diberikan tidak sesuai yang diharapkan maka konsumen akan merasa kecewa dan memilih untuk tidak melakukan pembelian ulang.

Menurut Ridwan dan Desi (2021), Apriani dan Bahrun (2021) dan Oktavinea dan Ardani (2019) menyatakan bahwa Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hubungan antara variable bebas dengan variabel terikat secara detail diuraikan sebagai berikut:

(24)

Kerangka berpikir yang dapat disimpulkan yaitu:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Keterangan :

Pengaruh masing-masing variabel secara simultan.

Pengaruh masing-masing variabel secara parsial.

Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Promosi, Desain dan Kualitas Produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian.

H2 : Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

H3 : Desain Produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

H4 : Kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

H2+

Promosi (X1)

Desain Produk (X2) Keputusan

Pembelian (Y)

H1

H3+

Kualitas Produk (X3) H4+

Referensi

Dokumen terkait

Ketika anak didorong untuk menyusun/merumuskan sendiri strategi mental yang dimilikinya, mereka belajar bagaimana bilangan bekerja, mendapatkan pengalaman yang lebih

Secara administratif, batas- batas subak di Kecamatan Kuta dan Kuta Utara dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : (1) Lahan sawah subak yang berada didalam satu

Ginting (2010) menyatakan pupuk organik berasal dari penguraian bahan organik seperti daun-daun tanaman dan kotoran hewan. Pupuk organik memiliki beberapa macam,

Data gempa dimasukkan dan diolah oleh DSS, untuk mengkalkulasikan gempa tersebut berpotensi tsunami atau tidak, perhitungan dilakukan mellui pemodelan terlebih dahulu kemudian

Analisis data komunitas mangrove di Sekotong, Lombok Barat mengacu kepada metode Dharmawan dan Pramudji (2014), yaitu dengan menggunakan persentase tutupan kanopi mangrove

Jenis data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data

3) Laboratorium Matematika Terapan yang bertanggung jawab terhadap isi perkuliahan Model Matematika, Persamaan Diferensial (Persamaan

Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diperoleh bahvv·a variabel kebijakan pemerintah daerah dan variabel motivasi kerja secara bersamasama/simultan