PERTIMBANGAN HAKIM MEMBERIKAN DISPENSASI KAWIN KATA “MENDESAK” DALAM PASAL 7 AYAT 2
UNDANG - UNDANG NO 16 TAHUN 2019
PERUBAHAN ATAS UNDANG – UNDANG NO 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
(Studi Pandangan Hakim Pengadilan Agama Palangka Raya)
TESIS
Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum Keluarga (MHK)
Disusun Oleh:
Ardi Akbar Tanjung NIM. 19.01.4083
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA PRODI MAGISTER HUKUM KELUARGA
TAHUN 2021 M/1442 H
ABSTRAK
Ardi Akbar Tanjung. 2021. Pertimbangan Hakim memberikan Dispensasi Kawin Kata “Mendesak” Dalam Pasal 7 Ayat 2 Undang-Undang Perkawinan No 16 Tahun 2019 Perubahan Atas Undang – Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan ( Studi Pandangan Hakim Pengadilan Agama Palangka Raya).
Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Palangka Raya memberikan dispensasi kawin sebab hamil sebagai kondisi mendesak dengan alasan malu terhadap stigma negatif masyarakat serta mempertimbangkan keselamatan kepentingan dan kemaslahatan anak dalam kandungan tersebut. Persoalan tersebut sudah keluar dari konteks mendesak jika yang diperoleh hanyalah untuk menutupi aib bagi pelaku dan keluarga, sehingga pada kesempatan terjadinya hamil diluar nikah seolah bergeser dari aib menjadi hal yang biasa. Karena alasan mendesak atau darurat merupakan sesuatu yang menyebabkan kepunahan atau khawatir akan terjadi kerusakan pada jiwa, anggota tubuh kehormatan, akal, serta kehilangan hartanya.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yakni suatu metode yang menekankan pada metode penelitian deskriptif analisis, penyusun mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap kasus dan fenomena permohonan dispensasi kawin sebab hamil yang ada pada penetapan yang ditetapkan oleh Pengadilan Agama Palangka Raya. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yuridis empiris sosiologis.
Peneliti melakukan wawancara kepada 7 (tujuh) Responden tentang analisis pertimbangan Hakim Pengadilan Agama memberikan dispensasi kawin sebab hamil yaitu: MH, MR, IS, MA, AH, WR, dan ZH..
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Palangka Raya memberikan dispensasi kawin sebab hamil sebagai konteks mendesak dengan alasan untuk menyelamatkan status anak karena yang diperoleh hanyalah menutupi rasa malu dan aib dari pelaku maupun buat keluarga. Demi menghindarkan stigma negatif di masyarakat, tak jarang kedua insan pelaku zina tersebut dinikahkan. Alasan mendesak hanya untuk menyelamatkan status anak.
dimana tidak terwujudkan keperluan ini tidak sampai mengancam keselamatannya, namun akan mengalami kesulitan dan kesukaran bahkan mungkin berkepanjangan, tetapi tidak sampai ketingkat menyebabkan kepunahan atau khawatir akan terjadi kerusakan sesuatu yang menyakitkan jiwa, anggota tubuh kehormatan, akal, hartanya. Maka hal tersebut bukan darurat, tetapi keperluan dan perlindungan yang diperlukan agar kehidupan menjadi nyaman, lebih mudah dan lapang. Dengan istilah lain keperluan yang dibutuhkan manusia agar kehidupan mereka berada dalam kemudahan, kenyamanan, kelapangan.
ABSTRACT
Ardi Akbar Tanjung. 2021. Judges' consideration of giving marriage dispensation with the word "urgent" in Article 7 Paragraph 2 of the Marriage Law No. 16 of 2019 Amendment to Law No. 1 of 1974 concerning Marriage (Study of the Views of the Judges of the Religious Courts of Palangka Raya).
The consideration of the judges of the Palangka Raya Religious Court gave dispensation to marry because of pregnancy as an urgent condition by reason of shame on the negative stigma of society and considering the safety of the interests and benefits of the child in the womb. The issue has come out of an urgent context if what is obtained is only to cover the disgrace to the perpetrator and the family, so that on the occasion of pregnancy outside marriage it seems to shift from a disgrace to a common thing. For reasons of urgency or emergency, it is something that causes extinction or is worried that there will be damage to the soul, body, honor, mind, and loss of property.
This type of research uses descriptive qualitative research, which is a method that emphasizes descriptive analysis research methods, the authors describe systematically, factually and accurately on cases and phenomena of application for dispensation for marriage due to pregnancy in the determination set by the Religious Court of Palangka Raya. The approach used in this research is sociological juridical. The researcher conducted interviews with 7 (seven) respondents regarding the analysis of the considerations of the Religious Court Judges giving dispensation for marriage due to pregnancy, namely: MH, MR, IS, MA, AH, WR, and ZH..
The results of this study indicate that the consideration of the judges of the Palangka Raya Religious Court gave dispensation for marriage due to pregnancy as an urgent context with the reason to save the child's status because what was obtained was only to cover the shame and disgrace of the perpetrator and for the family. In order to avoid negative stigma in society, not infrequently the two people who commit adultery are married. The urgent reason is only to save the child's status. where this need is not realized, it does not threaten his safety, but will experience difficulties and difficulties, maybe even prolonged, but not to the point of causing extinction or worrying that something will damage his soul, limbs, honor, mind, property. So this is not an emergency, but a necessity and protection needed to make life comfortable, easier and more spacious. In other terms, the needs that humans need so that their lives are in ease, comfort, spaciousness.
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, penulis mengucapkan hamdalah kepada Tuhan yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyusun dan menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari pihak-pihak yang benar-benar konsen dengan dunia penelitian. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor IAIN Palangka Raya; yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk belajar di Program Pascasarjana IAIN Palangka Raya;
2. Direktur Program Pascasarjana IAIN Palangka Raya yang telah memberikan ijin dan dukungan demi terlaksananya penelitian dalam rangka penulisan Tesis ini;
3. Ketua Prodi Magister Hukum Keluarga yang sudah yang sudah membantu menerima, mendidik, mengarahkan serta membimbing kami dalam proses perkuliahan dari awal hingga akhir penulisan Tesis;
4. Pembimbing I Bapak Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag. yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk membantu mengarahkan dan membimbing dalam proses penulisan Tesis ini hingga akhir;
5. Pembimbing I Bapak Dr. Elvi Soeradji, M.H.I. yang sudah bersedia untuk membantu mengarahkan dan membimbing dari awal hingga akhir penulisan Tesis ini;
6. Kepala Pengadilan Agama Palangka Raya yang sedalam-dalam nya karena sudah bersedia memberikan izin serta membantu dalam proses permohonan data dan izin Riset Penelitian dari awal hingga akhir.
7. Seluruh jajaran Staff Pascasarjana IAIN Palangka Raya, yang sudah membantu dan mengarahkan proses Administratif dalam penulisan Tesis ini dari awal hingga akhir.
MOTTO
َلَْوَأ ِدِساَفَمْلا ُءْرَد ِحِلاَصَمْلا ِبْلَج ْنِم
“Menghilangkan kemudharatan itu lebih didahulukan daripada Mengambil sebuah kemaslahat”
Makna Kaidah
Maksudnya adalah apabila berbenturan antara menghilangkan sebuah kemadharatan dengan yang membawa kemaslahatan dan-atau manfaat, maka
didahulukan menghilangkan kemadharatan, kecuali madharat itu lebih kecil dibandingkan dengan maslahat yang akan ditimbulkan.
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 158/1987 dan 0543/b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا alif tidak tidak dilambangkan
dilambangkan
ب ba‟ B be
ت ta‟ T te
ث sa s\ es (dengan titik di atas)
ج jim J je
ح ha‟ H ha (dengan titik di bawah)
خ kha‟ Kh ka dan ha
د dal D de
ذ zal Ẑ zet (dengan titik di atas)
ر ra‟ R er
ز zai Z zet
س sin S es
ش syin Sy es dan ye
ص sad Ś es (dengan titik di bawah)
ض dad Ḍ de (dengan titik di bawah)
ط ta‟ Ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ za‟ Ẓ zet(dengan titik di bawah)
ع „ain „ koma terbalik
غ gain G ge
ف fa‟ F ef
ق qaf Q qi
ك kaf K ka
ل lam L el
م mim M em
ن nun N en
و wawu W we
ه ha‟ H ha
ء hamzah ` apostrof
ي ya‟ Y ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap ن
ي د ق ع ت
م ditulis muta‟aqqidain
دةع ditulis „idda
h C. Ta’ Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h ة
ب
ه ditulis hibbah
ة ي
جز ditulis jizyah
(Ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
ء لوليا أ ا ة م
كر ditulis karāmah al-auliyā
2. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah atau dammah ditulis t.
طر ف
لا ز ditulis zakātul fitri كاة D. Vokal Pendek
ﹷ Fathah Ditulis a
ﹻ Kasrah Ditulis i
ﹹ Dammah Ditulis u
E. Vokal Panjang
Fathah + alif Ditulis ā
ة يل ه ا
ج ditulis jāhiliyyah
Fathah + ya‟ mati ditulis ā
عي س
ي ditulis yas „ā
Kasrah + ya‟ mati ditulis ī
يم ر
ك ditulis karīm
Dammah + wawu mati ditulis ū
ض و ر
ف ditulis furūd
F. Vokal Rangkap
Fathah + ya‟ mati ditulis ai م
بينك ditulis bainakum Fathah + wawu mati ditulis au
ل و
ق ditulis Qaulun
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
تم ن
أأ ditulis a‟antum
ت دأ ع ditulis u „iddat
شكـرتم نئل ditulis la‟in syakartum
H. Kata Sandang Alif +Lam
a. Bila diikuti huruf Qamariyyah ن
آقر لا
اس ي
ق لا
ditulis ditulis
al-Qur‟ăn al-Qiyăs
b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang
mengikutinya, serta menghilangkan huruf "l" (el) nya.
لاسماء
ditulis as-Sama>‟
لاشمس
ditulis asy-Syams
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya
ذىي افلروض ditulis żawҐ al-furŭḍ أهللاسنة ditulis ahl as-Sunnah
DAFTAR ISI
SAMPUL...
NOTA DINAS... i
PERSETUJUAN... ii
PENGESAHAN... iii
ABSTRAK... iv
ABSTARCT... v
KATA PENGANTAR... vi
PERNYATAAN ORISINALITAS... viii
MOTTO... ix
PERSEMBAHAN... x
DAFTAR ISI………... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN... xiii
LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA... A. Kerangka Teori.. ... 9
1. Pengertian Pertimbangan Hakim... 9
2. Tinjauan Umum Dispensasi Nikah... 15
3. Pengertian Dispensasi Nikah... 15
a. Lahirnya Dispensasi Perkawinan Pasal 7 4. Undang-Undang No. 16 Tahun 2019... 17
b. Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin... 23
c. Asas dan Tujuan Hakim Mengadili Permohonan 5. Dispensasi Kawin... 24
d. Pedoman Pemeriksaan Perkara Permohonan Dispensasi Kawin... 24
6. Nikah Sebab Hamil Dalam Hukum Islam... 25
a. Pengertian Nikah Sebab Hamil... 25
b. Larangan Pernikahan Hamil diluar Nikah Menurut Fiqih Islam... 27
c. Pernikahan Akibat Hamil diluar Nikah Menurut Undang-Undang Kompilasi Hukum Islam... 33
7. Konsep Darurat dan Maslahat Dalam Hukum Islam... 33
a. Pengertian Darurat Dalam Hukum Islam... 33
b. Dasar Hukum Darurat... 35
c. Jenis Darurat... 38
d. Batasan Batasan Darurat... 42
e. Pengertian Maslahat... 43
f. Jenis Maslahat Dalam Hukum Islam... 45
B. Penelitian Terdahulu ... 50
C. Kerangka Pikir... 55
BAB III METODE PENELITIAN ... A. Jenis Tempat dan Waktu Penelitian... 57
B. Data Sumber Data... 60
C. Teknik Pengumpulan Data... 61
D. Pengecekan Keabsahan Data... 63
E. Teknik Analisis Data... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN... A. Gambaran Lokasi dan atau Subyek Penelitian... 71
B. Penyajian Data dan Temuan Hasil Penelitian... 74
1. Penyajian Data... 77
2. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian... 90
BAB V PENUTUP... A. Kesimpulan... 105
B. Saran... 106 DAFTAR PUSTAKA...