• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesenian merupakan produk budaya suatu bangsa, semakin tinggi nilai kesenian suatu bangsa maka semakin tinggi nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Kesenian sebagai salah satu bagian dari kebudayaan tidak pernah lepas dari masyarakat, sebab kesenian merupakan sarana untuk mewujudkan segala bentuk ungkapan kreativitas manusia1.

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan dan menciptakan suatu hal baru yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Kreativitas menjadikan ciri khas pada manusia dengan arti bahwa kreativitas berkaitan dengan kebudayaan, jika kreativitas tidak berjalan maka kebudayaan tidak akan berkembang, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa bila kreativitas suatu bangsa turun maka kebudayaannya pun bisa merosot dan akhirnya hilang2.

Berdirinya Komunitas yang merupakan ide dan kreativitas bagi masyarakat untuk sebagai wadah bagi pelajar dan masyarakat umum untuk belajar kesenian3, sesuai dengan ide dan tujuan berdirinya berbagai komunitas yang bergerak di bidang kesenian ada di Indonesia. Penguatan komunitas yang berbasis kesenian akan dapat terwujud bila sesama seniman mempunyai ikatan emosional dalam

1 http:/repository.unpas.ac.id/49742/3/BAB%202.pdf Diakses pada tangal 31 Mei 2022 pukul 13.22 WIB.

2 Harjati Sobadio dalam S.Takdir Alisjahbana. Kreativitas. (Jakarta: Dian Rakyat, 1983), hlm.8.

3Berita Magelang, Penguatan Komunitas Basis Seni Budaya. Dari http://beritamagelang.id/kolom/penguatan-komunitas-basis-seni-budaya di akses pada tanggal 13 Mei 2022 pukul 16.00 WIB

(2)

2

komitmennya untuk membangun iklim kesenian agar kondusif. Dengan kekuatan yang dibangun bersama akan lebih menyolidkan peran seniman dengan berbagai proses kreatifnya, dari kekuatan yang sudah di bangun perlu disepakati untuk membangun jejaring antar seniman agar media komunikasi dapat tercipta dalam memajukan serta melestarikan kebudayaan di suatu daerah.

Kota Payakumbuh banyak memiliki sanggar atau komunitas yang dikembangkan oleh seniman-seniman guna untuk menggiatkan perkembangan kesenian. Para seniman mendirikan sanggar atau komunitas seperti Sanggar Pituah Bundo, Sanggar Seni Talang Sarumpun, Sanggar Randai Mauhun Sati dan Komunitas Seni Intro. Sanggar seni tersebut juga memiliki bidang keseniannya masing-masing seperti Sanggar Pituah Bundo di bidang tari dan randai, Sanggar Seni Talang Sarumpun di bidang musik dan tari, kemudian Sanggar Randai Maruhun Sati memiliki bidang kesenian seperti seni tari, randai, sastra, dan Komunitas Seni Intro memiliki bidang seperti musik, teater, tari, dan sastra.

Komunitas Seni Intro berbeda dengan Sanggar dan kesenian lainnya di Kota Payakumbuh yang hanya memiliki satu atau dua kesenian saja. Di Komunitas Seni Intro banyak memiliki berbagai kesenian pada awal berdirinya yaitu tahun 1990 seperti teater, film, sastra, tari, musik, seni lukis dan pantomimim . Kemudian berubah menjadi empat buah bidang kesenian seperti teater, sastra, tari dan musik pada tahun 1997. Berbagai macam bidang kesenian di Komunitas Seni Intro sudah melakukan pementasan baik di daerah Kota Payakumbuh, daerah Provinsi Sumatera Barat, Nasional bahkan Internasional. Beridirinya Komunitas Seni Intro merupak urgensi bagi seniman untuk melestarikan dan mengembangkan dan melestarikan kebudayaan daerah, komunitas ini didirikan untuk menjadi wadah

(3)

3

bagi kalangan pelajar dan masayarakat umum untuk menyalurkan hobi dan mengembagkan kesenian daerah Kota Payakumbuh.

Komunitas Seni Intro berdiri pada tanggal 2 Mei 1990 yang sekarang terletak di belakang Rumah Gadang, tepatnya di Jl. Kalimantan No. 40, depan SMAN 4 Payakumbuh, Kelurahan Padang Tangah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh. Komunitas Seni Intro didirikan oleh Dallu Awarta, Iyut Fitra, Andra Nova, Yusril, Sigit A.Yazid, Cibot Isra, Opet Flamboyan, Rusdi Jarot, dan Ferri Yandri. Tujuan berdirinya Komunitas Seni Intro adalah menjadi wadah bagi kalangan pemuda-pemudi dan masyarakat umum yang memiliki hobi dan berbakat dalam dunia kesenian untuk berkegiatan seni di Komunitas Seni Intro, kemudian komunitas ini juga memiliki tujuan dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian di Kota Payakumbuh.

Pada awal berdirinya Komunitas Seni Intro para anggota belum memiliki mentor dalam berproses, namun mereka mengadakan diskusi-diskusi dengan bermodal pengetahuan dan pengalaman di bidang seni dan sastra. Beberapa anggota memberi mereka pengetahuan untuk didiskusikan dengan anggota lainnya, baik di bidang kesenian maupun sastra, seperti Yusril Katil4, Ijat Goblin dan Iyut Fitra5 dan Dallu Awardi6. Latar belakang yang berbeda tersebut merupakan modal bagi anggota untuk membentuk sebuah komunitas.7

4 Yusril Katil menempuh perkulihan di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Andalas pada tahun 1998.

5 Andra Nova dan Iyut Fitra menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 1984.

6 Dallu Awardi bekerja sebagai penyiar.

7 Lastry Monika. “Produktivitas Sastra di Komunitas Seni Intro di Kota Payakumbuh”.

Skripsi. (Padang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas 2019), hlm. 20.

(4)

4

Komunitas Seni Intro pada awal berdirinya yaitu tahun 1990 sudah memiliki bidang kesenian seperti puisi, sastra teater, tari film , seni lukis dan musik, kemudian mengalami perubahan di bidang kesenian pada tahun 1997 dengan merangkap bebebrapa bidang kesenian yaitu seperti ,sastra, teater, tari dan musik . Berdirinya Komunitas Seni Intro bertujuan untuk menjadi wadah bagi kalangan anak muda dan masyarakat dalam menggeluti dunia kesenian. Komunitas Seni Intro memiliki peranan yang penting terhadap perkembangan kesenian di Kota Payakumbuh baik bagi kalangan remaja maupun masyarakat untuk belajar dan menyalurkan hobinya di bidang kesenian. Penamaan Komunitas Seni Intro diambil dari istilah kesenian musik yaitu awal untuk memuliai atau di mulai dan juga bisa di sebut sebagai perkenalan.

Komunitas Seni Intro pada awal berdirinya tahun 1990 sudah mengadakan pertunjukan dan mengikuti event kesenian, seperti melaksanakan pagelaran acara lomba baca puisi”Raung”. Acara tersebut dihadiri oleh pelajar dari provinsi Sumatera Barat dan provinsi Riau yang diselenggarakan di lapangan Kelurahan Padang Tangah Kecamatan Payakumbuh Barat.8

Pada tahun 1990 Komunitas Seni Intro juga mengikuti lomba “Kreativitas Remaja” yang diselenggarakan oleh para seniman di Kota Payakumbuh bekerja sama dengan Pemerintah Kota Payakumbuh di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga (DIASPORA) di Gelanggang Kubu Gadang Kecamatan Payakumbuh Timur. Lomba tersebut dimenangkan oleh Komunitas Seni Intro seperti teater, musikalisasi puisi, dan cerpen. Dengan kemenangannya, Komunitas Seni Intro pada

8 Arsip Komunitas Seni Intro Tahun 2018.

(5)

5

acara lomba “Kreativitas Remaja” menarik perhatian dari berbagai kalangan pemuda setempat di Kota Payakumbuh untuk bergabung dengan Komunitas Seni Intro.

Komunitas Seni Intro memiliki pasang surut dalam perkembangannya. Pada tahun 1990-1995, yaitu pada awal berdirinya Komunitas Seni Intro untuk tempat berkumpul dan berkegiatan masih menumpang di rumah warga serta di lapangan setempat di Kantor Kelurahan Padang Tangah Kecamatan Payakumbuh Barat, kemudian dialihkan ke rumah keluarga besar dari Iyut Fitra. Pada tahun 1994 pada masa kepengurusan Andra Nova ditetapkanlah markas dari Komunitas Seni Intro di belakang Rumah Gadang milik keluarga Iyut Fitra yang bertepatan di Kelurahan Padang Tangah Kecamatan Payakumbuh Barat9.

Pada tahun 2004-2009, adanya sekolah yang melarang siswanya untuk belajar kesenian di Komunitas Seni Intro karena menganggap Komunitas Seni Intro hanya main-main dan tidak ada izinnya 10. Hal itu lah yang menyebabkan para pihak sekolah melarang siswa-siswinya untuk belajar kesenian di Komunitas Seni Intro, akan tetapi dengan kepiawaian serta keseriusannya pengurus, para siswa- siswa dan pemuda-pemudi tetap belajar kesenian di Komunitas Seni Intro karena hobi dan belajar kesenian tidak seketat peraturan di sekolah dan dilatih oleh orang- orang kesenian yang ahli dibidangnya.

Pada tahun 2013, Komunitas Seni Intro mendirikan”Warung Apresiasi Komunitas Seni Intro”. Pendirian warung tersebut bertujuan untuk tempat

9 Ibid.

10 Ibid.

(6)

6

membahas kesenian dan tempat rapat kegiatan kesenian para seniman di Kota Payakumbuh dalam melaksanakan agenda kesenian. Kemudian pada tahun 2015, Iyut Fitra mendirikan sebuah komunitas yang fokus pada bidang perpuisian.

Komunitas tersebut bernama “Tanah Rawa”, dengan kegiatannya berupa puisi yang diadakan sekali seminggu. Setiap berlangsungnya diskusi, selalu disertai dengan dua orang anggota yang akan membuat makalah sesuai tema yang telah disepakati dan menyampaikan makalah tesebut dalam forum11, kemudian didiskusikan lebih lanjut oleh anggota-anggotanya yang hadir. Pada tahun 2018, Komunitas Seni Intro mendirikan “Perpustakaan Komunitas Seni Intro” yang bertujuan untuk menggiatkan program literasi di Kota Payakumbuh dan diresmikan langsung oleh Walikota Payakumbuh yaitu Rizal Falepi.

Komunitas Seni Intro merupakan komunitas seni yang ada di Kota Payakumbuh yang banyak bidang kesenian seperti teater, musik, sastra dan film.

Hal itulah yang menjadi pembeda komunitas ini dengan sanggar atau komunitas seni yang ada di Kota Payakumbuh. Struktur organisasi Komunitas Seni Intro pada periode 1990-2021 sudah mengalami tiga kali pergantian ketua yaitu kepemimpinan Dallu Awartha 1990-1993, Andra Nova tahun 1993-1997, dan Iyut Fitra dari tahun 1998-2021. Pada periode kepemimpinan Iyut Fitra melakukan perubahan yaitu memiliki ketua di setiap divisi pada bidang kesenian yang ada di Komunitas Seni Intro seperti divisi teater yang dipimpin oleh Rahma Della Nasution, divisi musik oleh Hendriko, divisi tari oleh Zarni Jamila dan sastra oleh Yusril. Struktur keoorganisasi Komunitas Seni Intro tidak pernah berubah dari

11 Lastry Monika. op. cit, hlm. 21.

(7)

7

tahun 2004-2021 karena diisi oleh orang yang berkompeten dan menguasai bidangnya masing-masing12.

Komunitas Seni Intro memperoleh berbagai prestasi dan menghasilkan karya seperti: mengikuti pementasan puisi pada kegiatan pertemuan Sastrawan Nusantara IX di Kayu Tanam tahun 199713, Juara 1 Festival lagu Peace of Milenium (2000), penerbitan CD musikalisasi puisi ”Luka Laut” (2005), penerbitan buku

“Dibalik Suatu Ruangan” (1998), “Pelabuhan Desember” (2006), produksi film pendek “Musim Kematian Bunga”, pementasan seni Tari Kontemporer di Taman Nasional Jakarta tahun 2002 dan pementasan seni yang mengusung tema pendidikan, pementasan ini dilakukan di aula SMKN 1 Payakumbuh dan di aula Kantor Camat Lima Kaum Batusangkar14.

Pada tahun 2016, Komunitas Seni Intro meraih penghargaan “Anugerah Literasi Kesenian Minangkabau”, dalam kategori komunitas dari gubernur Sumatera Barat, kemudian mendapatkan penghargaan “Payakumbuh Literaty Festival” tahun 2018 atas kerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI15, Dinas Kebudayaan Sumbar dan Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Payakumbuh. Komunitas Seni Intro juga bergerak dalam pustaka berjalan untuk meningkatkan literasi membaca di Ngalau Indah pada tahun 2018 dan mendapatkan penghargaan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumatera Barat tahun 2018.

12SK Pendirian Komunitas Seni Intro Pada tahun 2012, hlm. 6.

13Ibid.

14Kelola Untuk Seni Budaya, Komunitas Seni Introdari http://kelola.or.id/seniman/komunitas- seni-intro-2/ diakses pada tanggal 19 Mei 2022 pukul 00.16 WIB.

15 Arsip Komunitas Seni Intro tahun 2018

(8)

8

Bidang personal keanggotannya muncul seniman-seniman baru di Kota Payakumbuh, seperti Gus Tf yang mendapatkan penghargaan “Khatulistiwa Literatery Award” dan penghargaan dari kerajaan Thailand, Iyut Fitra pemenang lomba cipta puisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan RI, buku puisi terbaik Perpunas 2019, penghargaan sastra dari Kemendikbud RI tahun 2019 dan menjadi Kurator Ubud Writers and Readers Festival di Bali, Ijat Goblin sebagai koreografer muda terbaik di Sumatera Barat, Della Nasution sebagai sutradara perempuan terbaik di Sumatera Barat,dan Heru Joni Putra sebagai tokoh sastra Majalah Tempo.

Peneliti ini dimaksud untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tentang perkembangan Komunitas Seni Intro dalam melestarikan kesenian di Kota Payakumbuh , kemudian Komunitas Seni Intro merupakan kesenian pertama yang ada di Kota Payakumbuh yang memiliki berbagai macam bidang kesenian seperti teater, tari, film dan sastra. Alasan peneliti mengambil tahun 1990 sebagai batasan awal peneltia karena pada tahun 1990 awal berdirinya Komunitas Seni Intro dan tahun 2021 sebagai batasan akhir karena pada tahun itu merupakan tahun yang berarti bagi Komunitas Seni Intro mendapatkan penghargaan dari Dinas Kebudayaan Sumatera Barat sebagai “Kelompok penampil” pada ajang Pekan Kebudayaan Daerah dan Komunitas Seni Intro di tunjuk sebagai “ Kemah Seniman Sumatera Barat” yang anggota berasal dari berbagai daerah seperti Padang Panjang, Padang, Bukittinggi, Lua lima Puluh dan daerah lainnya. Komunitas Seni Intro juga melahirkan tokoh-tokoh hebat di kota Payakumbuh baik di bidang kesenian maupun di bidang Politik. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengkaji

(9)

9

lebih dalam dan luas dengan judul “Dinamika Komunitas Seni Intro di Kota Payakumbuh tahun 1990 – 2021”

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Untuk mengarahkan pokok masalah dalam penelitian, maka batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah batasan temporal dan batasan spasial.

Batasan temporal penelitian ini dari tahun 1990 sampai tahun 2021. Pemilihan tahun 1990 menjadi batasan awal penulisan ini dikarenakan tahun inilah muncul pendirian Komunitas Seni Intro, pengambilan tahun 2021 karena Komunitas Seni Intro ditunjuk sebagai penyelenggara “Kemah Seniman Sumatera Barat” yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumatera Barat dan mendapatkan penghargaan pada acara PKD sebagai “ Kelompok Penampil” . Batasan spasial dalam penelitian ini merupakan Kota Payakumbuh dikarenakan disinilah Komunitas Seni Intro didirikan dan menghasilkan karya serta munculnya seniman di Kota Payakumbuh.

Untuk memperjelas penelitian ini maka dikemukakan beberapa pertanyaan:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Komunitas Seni Intro?

2. Bagaimana kepengurusan dan perubahan yang terjadi di Komunitas Seni Intro

3. Bagaimana kontribusi Komunitas Seni Intro terhadap perkembangan kesenian di Kota Payakumbuh?

C. Tujuan Penelitian

(10)

10

Berdasarkan permasalahan yang telah disusun pada batasan masalah, penelitian bertujuan untuk mengungkapkan keberadaan Komunitas Seni Intro di Kota Payakumbuh tahun 1990-2021 dan tujuannya sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan latar belakang berdirinya Komunitas Seni Intro.

2. Untuk mendeskripsikan kepengurusan dan perubahan yang terjadi di Komunitas Seni Intro

3. Untuk menjelaskan kontribusi Komunitas Seni Intro terhadap perkembangan kesenian di Kota Payakumbuh.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk memudahkan penelitian tentang Komunitas Seni Intro, penulis menggunakan sumber berupa buku, artikel, jurnal, dan skripsi sebagai titik acuan sehingga berbentuk tugas akhir penelitian. Sumber acuan dapat dilihat sebagai berikut:

Buku yang digunakan adalah buku karya dari Jacob Sumardjo dkk, yang berjudul, “Seni Pertunjukan Indonesia (Suatu Pendekatan Sejarah)”16. Buku ini mendeskripsikan kesenian pertunjukan, seperti pengertian seni pertunjukan, tempat seni pertunjukan, dan sifat khas seni pertunjukan. Buku ini memiliki hubungan dengan penelitian saya yaitu yang membahas tentang seni pertunjukan yang ada di Komunitas Seni Inttro seperti musik, teater, tari dan sastra.

16 Jakob Sumardijo, Seni Pertunjukan Indonesia, (Suatu Pendekatan Sejarah), (Bandung, STSI Press Bandung, 2001),

(11)

11

Buku karya Aris Setyoko, yang berjudul “Seni Pertunjukan Indonesia”17. Buku ini menjelaskan tentang perkembangan kesenian pertunjukan di Indonesia, kemudian fungsi dari kesenian pertunjukan dan seni pertunjukan untuk bisnis dan pariwisata di suatu daerah. Buku karya Aris Setyoko menjelaskan tentang perkembangan kesenian pertunjukan di Indonesia dan hal itu juga dapat ditinjau dengan perkembangan kesenian yang ada di Komunitas Seni Intro, serta manfaat berdirinya Komunitas Seni Intro bagi kehidupan Anggota Komunitas Seni Intro dan Pemerintahan Kota Payakumbuh sebagai destinasi wisata dan perkembangan kesenian serta menjaga unsur kesenian tradisional di Kota Payakumbuh.

Buku karya Muhammad Takari, yang berjudul “Manajemen Seni”18. Buku ini menjelaskan tentang bagaiamana cara seorang seniman dalam mengelola kesenian dengan mendirikan kelompok kesenian dan bagaimans fungsi dari berbagai bidang kesenian di suatu daerah. Buku ini menjelaskan bagaimana seorang seniman mengelola kesenian oleh ketua sebuah komunitas, dan berkaitan dengan penelitian yaitu bagaimana cara seorang seniman seperti ketua mengelola perkembangan dari Komunitas Seni Intro dan menghasilkan karya dan diakui oleh masyarakat setempat dengan memperoleh prestasi-prestasi dan menghasilkan seniman-seniman di Kota Payakumbuh.

Ilham Perwira dengan skripsinya yang berjudul “Perkembangan Bengkel Seni Tradisional Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas 1999-

17 Aris Setyoko, Seni Pertunjukan Indonesia , (Samarinda, Universitas Mulawarman, 2021)

18 Muhammad Takari , Manajemen Seni, (Medan, Universitas Sumatera Utara, 2008 )

(12)

12

2013”19 Skripsi yang ditulis oleh Ilham Perwira menjelaskan tentang perkembangna Unit Kegiatam Mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya dalam mempertahankan dan mengembangkan kesenian tradisional Minangkabau dengan menggunakan organisasi sebagai wadah untuk berkegiatan di Universitas Andalas maupun di luar Universitas Andalas.

Lastry Monika dengan skripsinya yang berjudul “Produksi Sastra Komunitas Seni Intro di Kota Payakumbuh”. 20Skripsi yang ditulis oleh Lastry Monika membahas tentang produksi sastra yang dihasilkan dalam Komunitas Seni Intro, kemudian tokoh sastra dalam menghasilkan karyanya serta bagaimana sastra dapat dikembangkan. Perbedaan skripsi saya dengan Lastry Monika ini salah satunya yaitu skripsi Lastry Monika membahas tentang karya sastra bagaimana Komunitas Seni Intro dapat bersaing dan diakui keberadannya dengan agen sastra lainnya di Kota Payakumbuh dan kota-kota lainnya. Kemudian dalam skripsi tersebut juga menjelaskan majas yang ditulis oleh beberapa penulis di Komunitas Seni Intro seperti Iyut Fitra, Gusta IF, Heru Joni Putra dan Okto Piliang. Sedangkan skripsi saya menulis tentang perspektif sejarah tentang perkembangan Komunitas Seni Intro, kemudian struktur organisasi dan peruban yang dilakukan oleh pengurus komunitas ini dan juga membahas program kerja dan pementasan-pementasan yang dilakukan oleh Komunitas Seni Intro.

19 Ilham Perwira. “Perkembangan Bengkel Seni Tradisional Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas 1999-2013”. Skripsi, (Padang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2015)

20 Monika Lasrty. “Produksi Sastra di Komunitas Seni Intro di Kota Payakumbuh”. Skripsi (Padang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2019).

(13)

13

Skripsi Zahdianto berjudul “Sanggar Seni Telagara Biru Di Negeri Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danai, Kabupaten Kerinci tahun 1988-2014”21. Skripsi ini mendeskripsikan tentang bagaimana kontribusi Sanggar Seni Telaga Biru dalam melestarikan kesenian di Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci dan bagaimana kepengurusannya serta pasang-surut berdirinya Sanggar Seni Telaga Biru.

Jurnal karya Moh. Hasan Bisri yang berjudul “Pengelolaan Organisasi Seni Pertunjukan”22. Dalam jurnal tersebut membahas tentang bagaimana seorang seniman mengelola seni pertunjukan sesuai dengan perkembangan zaman, serta pengelolaan organisasi kesenian atau komunitas oleh setiap divisi-divisi keseniaan dan perencanaan komunitas bagaimana jangkauan masa panjang dan masa pendek.

Jurnal dari Soedarmoko yang berjudul “SEMI dan Gerakan Seni Rupa di Sumatera Barat”23. Dalam jurnal tersebut membahas tentang perkembangan kesenian di wilayah Sumatera Barat, serta aktivitas kesenian yang dilakukan oleh seniman dalam mendirikan komunitas kesenian.

Jurnal dari Meria Eliza dan Ikhsan Satria Irianto dengan judul “Proses Kreativitas Komunitas Seni Nan Tumpah”.24 Dalam jurnal tersebut membahas tentang Persepsi masyarakat terhadap karya yang dihasilkan oleh Komunitas Seni

21 Zahdianto. “Sanggar Seni Telaga Biru Di Negeri Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci Tahun 1988-2014”, Skripsi, (Padang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2018)

22 Moh, Hasan Bisri. “Pengelolaan Organisasi Seni Pertunjukan”. Jurnal Seni Pertunjukan (Semarang, Universitas Negeri Semarang, 2014).

23 Soedarmoko, berjudul “SEMI dan Gerakan Seni Rupa di Sumatera Barat”, Jurnal Seni Rupa (Yogyakarta, 2015).

24 Meria Eliza dan Ikhsan Satria Irianto “Proses Kreativitas Komunitas Seni Nan Tumpah”.

Jurnal Seni Rupa (Padang Panjang, 2018) Vol 7, No 2.

(14)

14

Nan Tumpah, keberadaaan Komunitas Seni Nan Tumpah, perkembangan kesenian di Komunitas Seni Nan Tumpah.

E. Kerangka Analisis

Kesenian merupakan sesuatu yang diciptakan oleh manusia karena digerakkan oleh rasa keindahan25. Kesenian sebagai bagian dari kebudayaan merupakan wahana yang mampu dijadikan sebagai sarana pencetusan, pengungkapan emosional dan kehidupan masyarakat. Kesenian merupakan hasil dari ekspresi manusia yang mengandung keindahan berdasarkan penerapan yang diterima oleh penonton kesenian berdasarkan bidangnya masing-masing.

Menurut Soedarsono, seni adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman batin, kemudian disajikan secara indah atau menarik hingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada orang lain yang menikmatinya.

Ki Hajar Dewantara mengartikan seni sebagai hasil keindahan yang dapat menggerakkan perasaan indah bagi yang melihatnya, sehingga tindakan manusia yang dapat menimbulkan perasaan indah adalah seni 26.

Adaptasi budaya diperlukan agar kesenian di suatu daerah tidak hilang begitupun di era milenial sekarang, kesenian hanya dianggap sebagai pertunjukan biasa. Hal itulah yang membuat para seniman mendeskripsikan kesenian dengan kreativitas-kreativitas agar pertunjukan kesenian menjadi daya tarik masyarakat untuk belajar kesenian. Kesenian bukan hanya sebagai hiasan atau permainan,

25 Fahmi Kharisma Baim, “Sanggar Seni Kerawitan Bina Laras Dalam Usaha Pelestarian Kesenian Wayang Kulit di Kota Sawahlunto Tahun 2002-2015”, Skripsi, (Padang: Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, 2016), hlm. 9

26 https//www.e-jurnal.com 2013/11. Pengertian Kesenian Menurut Para Ahli E Jurnal.

Diakses pada tanggal 5 Mei 2022 Pukul 12.29 WIB

(15)

15

melainkan suatu yang mengandung nilai dan fungsi, sebagai alat penyampaian pesan moral, perasaan, dan pandangan hidup. Kesenian juga sebagai media komunikasi antara seseorang dengan kelompok lainnya dan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat27.

Bentuk-bentuk kesenian sebagai wujud kebudayaan telah mengalami pergeseran dalam rangka adaptasi budaya yang dibawa dari lingkungannya28. Seiring dengan perkembangan zaman ada kesenian yang mampu bertahan dengan sifat orisinilnya dan ada juga keseniaan yang bercampur dengan kesenian lainnya yang berkembang. Hadirnya kesenian di masyarakat merupakan unsur yang berkembang. Hadirnya kesenian di masyarakat merupakan unsur yang tidak dapat diabaikan, kesenian sendiri memiliki nilai dan fungsi untuk menghibur masyarakat dan bagi masyarakat yang ingin mengikuti kesenian atau ingin memperdalam serta ikut belajar kesenian, dan sanggar yang menjadi wadah untuk perkembangan kesenian di suatu daerah.

Seniman adalah orang yang mempunyai bakat seni dan berhasil menciptakan dan menggelarkan karya seni atau ahli di bidang kesenian seperti:

pelukis, penyair, penyanyi, drama dan musik. Seniman adalah orang yang menciptakan objek estetis, dalam arti sosok individu yang menciptakan sebuah karya seni, sang seniman haruslah orang yang aktif, karena dialah orang yang mengalami secara langsung pengalaman artistik, pengalaman nyata ketika

27 Zahdianto, 2018, “Sanggar Seni Telaga Biru Di Negeri Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci Tahun 1988-2014”, Skripsi (Padang: Fakultas Ilmu Budaya Unand, 2018), hlm 11.

28 Jakob Sumardijo, Seni Pertunjukan Indonesia (Suatu Pendekatan Sejarah), (Bandung, STSI Press, 2001), hlm.9.

(16)

16

berkesenian, menciptakan sebuah karya seni.29 Seorang seniman adalah sang kreator yang secara intensif mengisi kehidupannya dengan penciptaan karya seni.

Seniman harus memiliki kreativitas dengan penyesuaian zaman supaya kesenian atau kebudayaan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Komunitas berasal dari bahasa latin comumunities yang berarti “kesamaan”, Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa kelompok yang pada umumnya memiliki keterlibatan yang sama. Dalam komunitas manusia, individu- individu didalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi yang serupa30. Menurut Kertajaya Hermawan, komunitas adalah sekelompok orang yang peduli satu sama lain yang lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau value. Pemberdayaan komunitas dapat diartikan dengan upaya untuk

memenuhi kebutuhan individu, kelompok, dan masyarakat. Kebutuhan ini berhubungan dengan adanya kemampuan pemilihan dan pengontrolan lingkungan untuk memenuhi keinginan-keinginan, aksesibilitas terhadap sumber daya, terkait dengan pekerjaan.

Piere Bourdieu mengemukakaan ada dua konsep dalam komunitas yaitu arena dan habitus.31 Arena adalah sebuah semesta sosial yang independen yang

29Pojok Seni. Seniman dan Tiga Kelas Seniman menurut Boetius. Dari https://

wwpojokseni.com/2021/07/siapa-yang-disebut-seniman.html diakses pada tanggal 18 Juli 2022 Pukul 11.52 WIB

30Binus University .Pengertian-dan-jenis--jenis-komunitas-menurut-ahli dari https://

comdev.binus.ac.id / di akses pada tanggal 5 Mei 2022 Pukul 12.45 WIB

31Ayu Sekiyanto. Filsafat Habitus Piere Bordieu dan Aplikasinya dalam Kajian Sosiologi Pendidikan Indonesia dari https://katalog.ukdw.ac.id/ diakses pada tanggal 20 Mei Pukul 19.58 WIB.

(17)

17

punya hukum-hukumnya sendiri terkait dengan keberfungsian anggota- anggotanya, hubungan kekuasaan yang spesifik, yang mendominasi dan yang didominasi, dan seterusnya. Habitus adalah perubahan setiap peristiwa sistem disposisi yang bertahan lama atau bisa diteruskan dari generasi ke generasi.

Komunitas Seni Intro merupakan kelompok yang bergerak di bidang kesenian di Kota Payakumbuh, berbicara tentang suatu perkembangan suatu kelompok dan kehidupan sehari-hari maka di perlukannya sebuah konsep Dinamika Kelompok. Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu begerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interpendensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok terus-menerus ada dalam kelompok tersebut, oleh karena itu suatu kelompok bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan berubah. Sedangkan kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang itensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut Smith, kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi. Dapat diartikan dinamika kelompok sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah.

Komunitas Seni Intro didirikan pada tahun 1990 oleh Iyut Fitra dan teman- temannya yang berada di Kelurahan Padang Tangah Balai Nan Duo Kecamatan Payakumbuh Barat. Komunitas ini terus bergerak dan masih aktif sampai tahun

(18)

18

2021 yang memiliki prinsip untuk menjadi wadah bagi generasi muda dan masyarakat sekitar untuk belajar dan mengembangkan keseniannya. Komunitas ini pun sudah menghasilkan orang-orang hebat, akan tetapi dibalik kesuksesan tersebut Komunitas Seni Intro juga memiliki pasang surut dalam perkembangannya yaitu sebuah komunitas konvensional dan tanpa bantuan dari pemerintah dari struktur perlengkapan kesenian lainya. Komunitas ini terus berkembang dan saling membantu satu sama lain dikarenakan anggota yang sudah tergabung kedalam Komunitas Seni Intro setiap anggotanya tidak harus menguasai salah satu kesenian karena nntinya mentor atau anggota yang sudah menguasai satu bidang akan mengajari bidang lainnya kepada anggota yang tergabung. Dalam melaksanakan kegiatan pun mereka melakukan iuran jika mengadakan event maupun lomba kesenian di Kota Payakumbuh.

Komunitas Seni Intro merupakan lembaga non-formal yang berbeda dengan sekolah. Dalam suatu komunitas proses pembelajaran yang tidak serumit dan sekomplek sekolah. Komunitas hadir sebagai wadah bagi seseorang dari berbagai kalangan yang ingin belajar kesenian. Komunitas Seni Intro bergerak di bidang kesenian, seperti seni tari, musik, teater, drama, dan musikalisasi puisi serta sastra.

Komunitas Seni Intro bertujuan sebagai wadah bagi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan berkesenian untuk mengembangkan hobi serta belajar kesenian. Komunitas Seni Intro hadir sebagai tempat untuk masyarakat pemuda- pemudi dan siswa-siswi yang berkegiatan memperbaiki, mereparasi dan memperbaharui seni tradisional Minangkabau.

(19)

19

Keberadaan Komunitas Seni Intro bukan hanya sekedar sebuah komunitas perkumpulan para pemuda-pemudi di Kota Payakumbuh, namun sebagai tempat pendidikan non formal untuk mengetahui dan memahami kesenian serta adat istiadat. Hadirnya Komunitas Seni Intro menjadi tujuan pemuda-pemudi untuk berkreasi dan menciptakan karya seni baru, dan melestarikan kesenian tradisional di Kota Payakumbuh. Komunitas Seni Intro terus ada dimanapun dan kapanpun untuk generasi muda dalam mengembangkan hobi di bidang kesenian.

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian tentang Komunitas Seni Intro di Kota Payakumbuh maka digunakanlah metode sejarah. Menurut Louis Gottschalk, metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Metode sejarah terdapat beberapa langkah yang harus diikuti seperti heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi32.

Tahap pertama adalah heuristik merupakan langkah untuk memperoleh dan menampilkan sumber-sumber sejarah. Upaya penelitian ini untuk mendapatkan sumber yang akurat melalui sumber primer dan sekunder. Untuk menggunakan sumber primer, peneliti melakukan wawancara dengan orang yang terlibat langsung dengan Komunitas Seni Intro seperti Iyut Fitra, Ijat Goblin, Divisi Humas seperti Rahma Della Nasution, Hendriko, Heru Joni Putra, Zarni Jamila, dan Yusril dan anggota dari Komunitas Seni Intro sepeti Muhammad Fajrin, Aziz Warman, dan lainnya, kemudian wawancara dengan instansi pemerintahan yang bergerak di bidang kesenian dan tokoh-tokoh masyarakat tentang bagaimana keberadaaan

32 Louis Gottaschalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1958), hlm.32

(20)

20

Komunitas Seni Intro, dan arsip Komunitas Seni Intro. Kemudian sumber sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu dengan mencari buku-buku, tulisan, artikel yang berhubungan dengan penulisan dalam bentuk tulisan. Sumber tertulis ini diambil dari perpustakaan Universitas Andalas dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

Tahap kedua adalah kritik sumber. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kebenaran dari sumber-sumber yang telah diperoleh di lapangan, sehingga melahirkan suatu fakta. Kritik ini terdiri dari dua bentuk yaitu kritik internal dan eksternal. Kritik internal lebih menekankan aspek yang mendalam yaitu isi dari sumber. Kritik eksternal adalah menguji ontensitas keaslian sumber baik secara fisik maupun non fisik.33

Tahap ketiga interpretasi, adalah upaya penafsiran atau fakta-fakta sejarah dalam kerangka rekontsruksi realitas masa lampau. Fakta-fakta sejarah yang jejak- jejaknya masih nampak dalam berbagai peninggalan dan dokumen hanyalah merupakan bagian dari fenomena realitas masa lampau, dan yang didasari bahwa fenomena ini bukan realitas masa lampau itu sendiri.

Tahap akhir adalah historiografi, yaitu langkah terakhir dalam metode sejarah atau penulisan danpenyusunan cerita sejarah. Pada tahap penulisan, peneliti menyajikan laporan hasil dari awal hingga akhir, yang meliputi masalah-masalah yang harus dijawab.

G. Sistematika Penulisan

33 Helius Sjamsudin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm.102

(21)

21

Penulisan ini terdiri dari lima bab, setiap bab pembahasan dibagi pula beberapa atas subbab. Pada bab I sebagai awal kepenulisan, yang berisikan pendahuluan atau latar belakang pembahasan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kerangka analisis, metode penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan dan bahan-bahan yang digunakan sebagai sumber kajian.

Pada bab II mengkhususkan informasi tentang gambaran umum Kota Payakumbuh meliputi geografi dan demografi Kota Payakumbuh sebagai lokasi berdirinya Komunitas Seni Intro dan sanggar-sanggar kesenian yang ada di Kota Payakumbuh.

Bab III menguraikan tentang keberadaan dari Komunitas Seni Intro di Kota Payakumbuh, yang terdiri dari subbab mengenai kepengurusan dan struktur organisasi Komunitas Seni Intro, program kerja dan pementasan yang telah dilaksanakan, serta prestasi dari Komunitas Seni Intro .

Bab IV berisi tentang kontribusi keberadaan Komunitas Seni Intro dengan subbab menjelaskan kontribusi dan dampak keberadaan Komunitas Seni Intro terhadap masyarakat serta menjelaskan profil seniman di Komunitas Seni Intro seperti Iyut Fitra, Ijat Goblin, Dallu Awartha, Gust tf Sakai, Yusril Katil dan Rahma Della Nasution dan Heru Joni Putra.

Bab V merupakan kesimpulan penulis dari penjelasan dari bab-bab sebelumnya, yang mengemukakan temuan dari inti permasalahan.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel luas lahan pada penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi bawang merah di Kabupaten Brebes dilihat dari uji hipotesis

Kegiatan seleksi penerima penghargaan dapat diikuti oleh setiap dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa berprestasi yang aktif di lingkungan Universitas Malikussaleh

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan dari implementasi audit berbasis risiko dalam meningkatkan pengujian atas pengendalian intern pada siklus pendapatan yang

 Secara Parsial : Variabel kesadaran wajib pajak (X1) berpengaruh positif terhadap kepatuhan,variabel persepsi tentang sanksi berpengaruh sighnifikan tentang kepatuhan,

Selanjutnya siswa dengan tingkat kecemasan sedang melakukan jenis kesalahan menurut Lerner kecuali kesalahan tipe I, dan untuk siswa dengan tingkat kecemasan ringan hanya

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: “untuk mengetahui pengaruh Saluran distribusi terhadap tingkat pendapatan pada pengusaha kripik pisang di

adalah menganalisis perbedaan antara algoritma pencarian Breadth First Search dan Algoritma Depth First Search sebagai focused crawler, pendalaman proses pembuatan

Kemahiran asas dalam mata pelajaran ini membolehkan murid membuka perniagaan sendiri dalam industri hiasan dalaman atau bekerja sebagai pembantu pereka hiasan dalaman... MATA