11
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1Implementasi
4.1.1 Konfigurasi Router 1-7
a. Router 1
1. Interface
Interface merupakan tampilan dari
Ether 1 – 4 dan jalur-jalurnya. Di router 1 ether 1 digunakan untuk client, ether 2 digunakan untuk jalur ke router 2, ether 3
digunakan untuk jalur ke router 3. Seperti
pada gambar 4.1
Gambar 4. 1 Interface Router 1
2. Address List
Merupakan tampilan dari data IP yang
Gambar 4. 2 Address List Router1
3. Network RIP Router1
Merupakan data routing RIP yang terdapat pada router1. Pada gambar tersebut dijelaskan bahwa Router 1 memasukkan IP yang merupakan jalur yang menghubungkan dengan router 2 dan Router 3.
b. Router 2
1. Interfaces List
Merupakan data dari Ether 1 – 4
beserta jalur-jalurnya pada router 2.
Gambar 4. 4 Interface Router2
2. Address List
Merupakan tampilan dari data IP
yang terdapat pada router 2.
3. BGP pada Router 2
Pada Gambar 4.6 dan gambar 4.7
dibawah ini merupakan sebuah protokol BGP
dari router 2 yang menghubugkan dengan
Router 4 sebagai router Refelctor yang juga
Server ISP. Karna menghubungkan router 2 ke router 4 yang berbeda AS, maka BGP ini
disebut protokol EGP(Exterior Gateway Protokol).
Gambar 4. 7 BGP Peer Router2
c. Router 3
1. Inerface List
Merupakan interface dari Ether 1 – 4
beserta jalur-jalurnya pada router 3.
2. Address List
Merupakan tampilan dari data IP
yang terdapat pada Router 3.
Gambar 4. 9 Address List Router3
3. Network RIP Router 3
Gambar 4. 10 RIP Router3
d. Router 4
1. Interfaces List
Merupakan data dari Ethernet 1 – 4
beserta jalur-jalurnya pada router 4
Gambar 4. 11 Interface Router4
Merupakan tampilan dari data IP
yang terdapat pada router 4. Karena router 4
merupakan router reflector yang terhubung dengan internet ,maka di sini terdapat IP dari ISP tersebut
Gambar 4. 12 Address List Router4
3. BGP pada Router 4
Pada gambar 4.13 peer 1
merupakan jalur yang menghubungkan
antara router 4 dan router 2 yg memakai
jalur IP 24.24.24.6 yg merupakan IP dari
router 2 ke router 4
Gambar 4. 14 BGP Peer1 Router4
Pada gambar 4.14 peer 2
merupakan jalur yang menghubungkan
antara router 4 dan router 6 yg memakai
jalur IP 46.46.46.8 yg merupakan IP dari
router 4 ke router 6.
Gambar 4.15 menunjukkan jika
beserta jalur-jalurnya pada router 5
Gambar 4. 16 Interface Router 5
2. Address List
Merupakan tampilan dari data IP
yang terdapat pada Router 5 yang menuju
Gambar 4. 17 Address List Router5
3. OSPF router 5
Gambar 4.18 merupakan OSPF
dari router 5. OSPF merupakan protocol routing yang akan di bandingkan protocol routing RIP. Untuk OSPF router 5 ini akan menghubungkan antara router 5 dengan
router 6, router 5 dengan router 7. OSPF
akan memilih router untuk mencapai
tujuannya dengan melihat jumlah cost yang telah di set. Semakin kecil cost yang di set maka jalur itulah yang akan dIPilih
Gambar 4. 18 OSPF Router5
Untuk menghubungkan
protocol routing OSPF yang terdapat dalam satu AS ke protocol routing lainnya di as yang berbeda, pada OSPF
instance ,general, resdribute connected routes di isi as type 1 dan juga pada
redistribute bgp routes di isi dengan as type 1. Hal ini bertujuan untuk mengijinkan protocol routing antar as dapat berhubungan menggunakan
Gambar 4. 19 OSPF Intance Router5
f. Router 6
1. Interfaces list
Merupakan interface ether 1- 4 pada router6.
2. Address List
Merupakan tampilan dari data IP yang
terdapat pada router 6 yang
menghubungakan ke router 5 dan router 7.
Gambar 4. 21 Address List Router 6
3. OSPF router 6
Gambar 4.22 merupakan OSPF
dari router 6 yg menghubungkan router 6
Gambar 4. 22 OSPF Router6
Pada gambar 4.23 merupakan
default OSPF instance router 6. Karena router 6 merupakan router yang terhubung
dengan router 4 yang mempunyai internet, pada kolom redistribute default route di isi always agar router 6 dapat terkoneksi
internet dengan router 4.
4. BGP router 6
Pada gambar 4.24 dan gambar
4.25 menjelaskan tentang cara
menghubungkan router 6 dengan router 4
menggunakan BGP karena router 4 dan
router 6 berbeda AS.
Gambar 4. 24 BGP Router 6
g. Router 7
1. Interfaces
Merupakan list interface ether 1-4 pada router 7. Terdapat ether yang
menuju ke client karna router 7 adalah router dari client.
Gambar 4. 26 Interface Router 7
2. Address List
Merupakan tampilan dari data
IP yang terdapat pada router 7.
3. OSPF router 7
Gambar 4.28 dan gambar 4.29
dibawah ini merupakan OSPF router7
yang menghubungkan antara router7
dengan router5 dan router6.
Gambar 4. 28 OSPF Router 7
4.1Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil seting diatas maka
dilakukan pengujian dengan cara dari router 1
melakukan PING google/ 8.8.8.8 dan router 7 seperti halnya router 1 untuk mengetahui kalau setiap client
1. Router 1
Gambar 4. 30 PING Client 1
2. Router 7
Gambar 4. 31 PING Client 2
Dengan dilakukan PING seperti pada gambar 4.31, dapat dibuktikan jika client pada router1 sudah terhubung pada internet.
4.2Analisis
Berdasarkan hasil implementasi penulis akan
mencoba melakukan pembatasan bandwidth pada
Gambar 4. 32 Traffic Perbandingan OSPF dan RIP
Berdasarkan analisis yang dilakukan router 4
ketika ether 2 (akses RIP) dan ether 3 (akses OSPF)
diberi bandwidht yang sama, dapat dilihat traffic rata-rata kecepatan bahwa kecepatan routing OSPF lebih stabil dibandingkan dengan routing RIP.
Setelah pengujian pertama telah selesai di
lakukan maka akan di lakukan pengujian yang kedua
dengan cara mengirim paket PING dan akan dilihat
1. Ping router 1
Gambar 4. 33 PING Client 1 RIP
Gambar 4. 34 PING Client 2 OSPF
Berdasarkan analisa PING pada router 1 dan
router 7 diatas dapat dilihat kecepatan rata-rata dan
paket los yang terjadi bahwa routing OSPF lebih baik dari pada routing RIP. Dalam pengujian ini perangkat komputer yang digunakan agar spesifikasinya sama