BAB V PENUTUP 1.1 Simpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh variabel jumlah
penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan di Kabupaten/Kota Jawa
Tengah di tahun 2005 - 2010. Berdasar hasil analisis data yang telah dilakukan
pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini berarti bahwa apabila jumlah
penduduk bertambah maka kemiskinan juga akan semakin meningkat, selain
itu pertumbuhan penduduk yang sangat pesat akan menimbulkan
masalah-masalah baru baik dari segi sosial ataupun ekonomi.
2. Pengangguran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel tingkat
kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini berarti bahwa pengangguran
belum efektif dalam mengurangi tingkat kemiskinan, selain itu yang
menyebabkan signifikansinya pengangguran dalam mempengaruhi
kemiskinan dikarenakan bahwa tidak semua orang menganggur itu selalu
miskin, karena seperti halnya penduduk yang termasuk dalam kelompok
pengangguran terbuka ada beberapa macam penganggur, yaitu mereka yang
mencari kerja, mereka yang mempersiapkan usaha, mereka yang tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan
dan yang terakhir mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai
1.2 Saran
1. Jumlah penduduk memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
kemiskinan, sehingga diharapkan bahwa pemerintah provinsi Jawa
Tengah seharusnya meningkatkan kualitas hidup manusia yang dapat
dilakukan dengan meningkatkan sarana prasarana baik dari segi
pendidikan, kesehatan ataupun sosial yang ada di Provinsi Jawa Tengah
supaya hal tersebut dapat menekan tingkat kemiskinan yang terjadi di
Jawa Tengah.
2. Pengangguran berdasarkan hasil penelitian berpengaruh Negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan, sehingga diharapkan bahwa
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lebih menggerakkan sektor informal
seperti banyak mnyediakan lapangan pekerjaan yang padat karya,
karena pengangguran dalam penelitian ini menggunakan data
pengangguran terbuka, yang mana di dalamnya terdapat golongan
masyarakat yang sedang dalam tahap menyiapkan usaha atau mendapat
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja yang dimasukkan dalam golongan
pengangguran. Sehingga pentingnya peningkatan sektor informal untuk
menekan kemiskinan di Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah. Karena
sektor informal merupakan salah satu solusi masalah dalam mengatasi
pengangguran.
3. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini masih terbatas karena
hanya melihat pengaruh variabel jumlah penduduk dan pengangguran
diperlukan studi lanjutan yang lebih mendalam dengan data dan
metode yang lebih lengkap sehingga dapat melengkapi hasil penelitian
yang telah ada dan hasilnya dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan berbagai pihak yang berkaitan dengan pembangunan