27 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Subyek Penelitian
SMK Bakti Praja berdiri pada tanggal 2 Januari 1969 merupakan
salah satu SMK di Jepara yang beralamat di Jln. HOS Cokroaminoto No. 03
[image:1.595.101.518.218.626.2]Jepara. Sekolah ini dikelola oleh Yayasan Bakti Praja Mandiri Jepara.
Tabel 4.1
Jumlah Staff Karyawan SMK Bakti Praja Jepara
No Jenis Pekerjaan Jumlah
1. Kepala sekolah 1
2. Wakil kepala sekolah 4
3. Guru tetap 7
4. Guru non tetap 30
5. Staff tata usaha 10
6. Pegawai perpustakaan 1
7. Penjaga sekolah 1
8. Keamanan sekolah 1
Jumlah : 55
SMK Bakti Praja Jepara memiliki program ekstrakulikuler untuk
siswanya agar dapat menghabiskan waktunya dengan positif yaitu, pramuka,
28
SMK Bakti Praja Jepara memiliki luas tanah 4.495 m2 dan
bangunan seluas 4.495,5 m2. Fasilitas ruang kelas sebanyak 21 ruang kelas
yang terdiri dari kelas X sebanyak 7 kelas, kelas XI sebanyak 7 kelas, dan
kelas XII sebanyak 7 kelas. Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar
juga lengkap diantaranya mempunyai ruang laboraturium IPA, ruang
komputer, ruang kesenian, ruang perpustakaan serta ruang praktek. Di SMK
Bakti Praja Jepara juga memiliki ruang administrasi tersendiri yaitu ruang
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang
tamu, dan gudang, ruang penunjang lainnya juga tersedia di sekolah SMK
Bakti Praja Jepara yaitu ruang ibadah, kantin, ruang ekstrakulikuler, ruang
BK, aula, UKS, serta kamar mandi.
4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Perijinan
Sebelum melaksanakan penelitian, penulis terlebih dahulu meminta
surat izin dari pihak BK FKIP UKSW untuk dibawa kepada pihak sekolah
SMK Bakti Praja Jepara, surat izin tersebut dikeluarkan tanggal 8 Februari
2013.
4.2.2 Pengumpulan data
Penelitian dilakukan pada tanggal 11 Februari 2013 - 16 Februari
2013 dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas XII-TSM 2 SMK
29 4.3 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian
4.3.1 Layanan informasi karir
Untuk mengetahui distribusi frekuensi kemanfaatan layanan informasi
karir pada responden, maka dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
[image:3.595.99.505.211.658.2]Sehingga kategorinya adalah :
Tabel 4.2
Kategori distribusi frekuensi kemanfaatan layanan informasi karir
Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%)
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
180-188
171-179
162-170
153-161
144-152
8
11
6
13
2
20%
27,5%
15%
32,5%
5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa kemanfaatan layanan informasi
30
tinggi sebesar 20% dengan jumlah 8 siswa, kategori tinggi sebesar 27,5%
dengan jumlah siswa 11 siswa, sedangkan untuk kategori sedang sebesar 15%
dengan jumlah siswa 6 siswa, kategori rendah 32,5% dengan jumlah 13
siswa, kategori sangat rendah 5% dengan jumlah 2 siswa.
4.3.2 Kesiapan kerja
Untuk mengetahui distribusi frekuensi kesiapan kerja pada responden,
maka dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
[image:4.595.99.504.205.734.2]Sehingga kategorinya adalah :
Tabel 4.3
Kategori distribusi frekuensi kesiapan kerja
Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%)
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
184-194
173-183
162-172
151-161
140-150
5
10
12
11
2
12,5%
25%
30%
27,5%
5%
31
Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat kesiapan kerja siswa kelas
XII-TSM 2 SMK Bhakti Praja dengan kategori sangat tinggi sebesar 12,5%
dengan jumlah 5 siswa, kategori tinggi sebesar 25% dengan jumlah siswa 10
siswa, sedangkan untuk kategori sedang sebesar 30% dengan jumlah siswa 12
siswa, kategori rendah 27,5% dengan jumlah 11 siswa, kategori sangat rendah
5% dengan jumlah 2 siswa.
4.4 Data Uji Normalitas
Tabel 4.4
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
laykarier .129 40 .090 .969 40 .323
siapkerja .125 40 .116 .965 40 .249
a. Lilliefors Significance Correction
Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. (Priyanto, 2008). Dalam
pembahasan ini akan digunakan uji teknik kolmogorov smirnov dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal
jika sifnifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Dari hasil di atas dapat dilihat
pada kolom kolmogorov smirnov nilai signifikansi data kemanfaatan layanan
informasi karir sebesar 0,090 dan data kesiapan kerja 0,116. Karena
signifikansi lebih dari 0,05 maka data kemanfaatan layanan informasi karir
32 4.5 Hasil analisis data
Hasil korelasi antara kemanfaatan layanan informasi karir dengan
kesiapan kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Berdasarkan hasil pengujian hubungan antara variabel kemanfaatan
layanan informasi karir dengan kesiapan kerja, menunjukkan koefisien
korelasi (r) = 0,762 dengan signifikansi sebesar 0,000 ( P < 0,01). Hal ini
menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara kemanfaatan
layanan informasi karir dengan kesiapan kerja.
4.6 Uji Hipotesis
Berdasarkan hipotesis yang di ajukan penulis pada bab II ada hubungan
yang signifikan antara kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan
kerja siswa kelas XII Teknik Sepeda Motor SMK Bakti Praja Jepara. Hasil
analisis menunjukkan koefisien korelasi (r) = 0,762 dengan signifikansi
sebesar 0,000 ( P < 0,01) berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara
kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan kerja siswa kelas XII Correlations
1,000 ,762**
. ,000
40 40
,762** 1,000
,000 .
40 40
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed)
N
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed)
N LAYKARIR
SIAPKRJA Kendall's tau_b
LAYKARIR SIAPKRJA
33
Teknik Sepeda Motor SMK Bakti Praja Jepara, sehingga hipotesis yang
diajukan diterima.
4.7 Pembahasan
Berdasarkan penelitian tentang hubungan kemanfaatan layanan
informasi karir dengan kesiapan kerja pada siswa kelas XII Teknik Sepeda
Motor SMK Bakti Praja Jepara, didapatkan hasil perhitungan korelasi sebesar
r = 0,762 dengan signifikansi sebesar 0,000 ( P < 0,01). Dengan demikian
maka hipotesis dalam penelitian ini yang menyebutkan adanya hubungan
yang signifikan antara kemanfaatan layanan informasi karir dengan kesiapan
kerja dinyatakan diterima. Semakin tinggi manfaat layanan informasi karir
bagi siswa maka semakin tinggi kesiapan kerja siswa, begitu pula sebaliknya
semakin rendah manfaat layanan informasi karir bagi siswa maka semakin
rendah kesiapan kerja siswa, dengan kata lain layanan informasi karir
memberi peran terhadap kesiapan kerja siswa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Aisyah (2009),
dimana dalam penelitiannya di SMAN 1 Kramat menemukan adanya
hubungan yang positif signifikan antara layanan informasi karir terhadap
kepuasan penempatan jurusan di SMAN Kramat yang di tunjukkan dengan
nilai koefisien korelasi sebesar 60,5% dan Zaenal (2009) juga menyimpulkan
ada hubungan yang positif dan signifikan antara layanan informasi terhadap
ketepatan pada pemilihan karir siswa kelas XI SMAN 02 Brebes di tunjukkan
34
dengan penelitian Nurbaini (2006) meneliti di SMK Negeri 7 Bandung,
bahwa layanan informasi karir hanya berkontribusi sebesar 8,35% terhadap