• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Perubahan makna dalam Novel Moga Bunda disayang Allah karya Tere-Liye.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Perubahan makna dalam Novel Moga Bunda disayang Allah karya Tere-Liye."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Sebagai alat komunikasi verbal bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer. Maksudnya, tidak ada hubungan wajib antara lambangan sebagai hal yang menandai yang berwujud kata atau leksem dengan benda atau konsep yang ditandai, yaitu referen dari kata atau leksem tersebut. Oleh karena itu, misalnya, kita tidak dapat menjelaskan mengapa binatang buas yang biasa dipelihara di rumah dan rupanya seperti harimau dalam ukuran kecil disebut dalam bahasa Indonesia dengan nama <kucing> dan buka nama lain, misalnya <cuking>, atau <kicung>,atau juga <ngicuk>. Begitu juga dengan benda yang biasa dipakai untuk menulis dan terbuat dari arang dan kayu disebut dalam bahasa Indonesia dengan nama <pensil>, dan bukan <sinpel>, atau nama lainnya. Contoh lain, benda cair yang biasa dipakai untuk keperluan minum dan mandi, dan yang dalam ilmu kimia diberi rumus H₂0, disebut <air> bukan <ria> atau juga<ari>. Semua itu tidak dapat dijelaskan.

(2)

bahwa setiap data keilmuan harus bisa diamati secara empiris, malah berpandangan bahwa semantik (makna) bukan merupakan bagian sentral melainkan periferal dari bahasa Hockett (dalam Chaer 2009:1).

Namun, sejak tahun enampuluhan studi mengenai makna ini menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari studi linguistik lainnya. Mengapa karena orang menyadari bahwa kegiatan berbahasa sesungguhnya adalah kegiatan mengekspresikan lambang-ambang bahasa tersebut untuk menyampaikan makna-makna yang ada pada lambang tersebut, kepada lawan bicaranya (dalam komunikasi lisan) atau pembacanya (dalam komunikasi tulis). Jadi, pengetahuan akan adanya hubungan antara lambang atau satuan bahasa, dengan maknanya sangat diperlukan dalm berkomunikasi dengan bahasa itu.

Sejalan dengan berkembangnya zaman perkembangan bahasa pun juga ikut berkembang dan mengalami pergeseran-pergeseran makna. Pergeseran makna bahasa memang tidak dapat dihindari, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang nantinya akan di bahas secara mendalam di dalam pembahasan.

(3)

Semantik merupakan cabang ilmu bahasa yang mengkaji makna. Makna adalah hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Ada tiga unsur pokok yang tercakup di dalam analisis makna, yaitu (1) makna adalah hasil hubungan antara bahasa dengan dunia luar, (2) penentuan hubungan terjadi karena kesepakatan para pemakai, dan (3) perwujudan makna dapat digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga dapat saling dimengerti Bolinger (dalam Aminuddin 2003 : 52-53). Kata makna biasanya sering disejajarkan dengan kosakata seperti arti,gagasan, konsep, pernyataan, pesan, maksud, firasat, dan isi. Dari sekian kata yang disebutkan, kata arti yang punya pengertian paling dekat dengan makna Kridalaksana (1982:15). Namun demikian, dua kata ini tidak berarti sinonim mutlak.

(4)

Dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye terdapat banyak wacana yang mengandung perubahan makna di dalamnya. Salah satunya adalah faktor perubahana makna faktor pengaruh bahasa asing. Perhatikan cuplikan wacana dalam novel Moga Bunda Disayang Allah di bawah ini.

“Menatap galak ke siapa saja yang mencoba basa-basi bertegur sapa, termasuk Waitress genit yang mengantarkan botol bir.” (MBDA:12)

“ Tuan HK bilang dia ada metting dengan tamu dari...” (MBDA:24)

Dari kutipan wacana novel di atas dapat diketahui bahwa perubahan makna yang dilihat dari faktor pengaruh bahasa asing yaitu Waitress yang bermakna ‘pelayan’. Kata waitress biasanya sering digunakan untuk nama panggilan pelayan di restoran-restoran atau diskotik. Kata asing berikutnya adalah metting yang bermakna ‘rapat’, kata metting sering digunakan untuk suatu urusan pekerjaan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti akan meneliti:” Perubahan Makna Kata dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye”.

B. Pembatasan Masalah

(5)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan. Peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana jenis-jenis perubahan makna yang ada dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye?

2. Bagaimana faktor-faktor perubahan makna yang ada dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye?

D. Tujuan Penelitian

Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

1. Mendiskripsikan jenis-jenis perubahan makna yang ada dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.

2. Mendiskripsikan faktor-faktor perubahan makna yang ada dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memberi manfaat sebagai berikut. 1. Secara Teoritis

(6)

2. Secara Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Vegetasi berdasrkan diagram batang presentase dari 100 responden yaitu menunjukan skala likert dengan nilai baik. Hal ini menunjukan bahwa kebijakan yang dilakukan

The author tries to formulate the Indonesian broadcasting system based on the three indicators developed by Hallin &amp; Mancini (2004 &amp; 2012): First, political

Apabila dilihat dari pernyataan yang membentuk indikator Ingatan, untuk pernyataan nomor 22 terlihat bahwa nilai persentase yang diperoleh adalah sebesar 79,36 % dengan mean

Tablet Ekstrak Buah Jambu Biji ( Psidium Guajava ) dengan penambahan bahan penghancur Sodium Starch Glycolate (SSG) dapat dibuat secara granulasi basah

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anggara, 2016) yang membandingkan antara pemberian paracetamol pre sirkumsisi dan ibuprofen post

Salah satu solusi yang diberikan adalah dengan membuat suatu sistem yang efektif dan efisien untuk monitoring atau mendeteksi kecepatan angin yang mampu

Untuk menciptakan suasana agar karyawan dapat berdisiplin tinggi,selain itu perusahaan bukan hanya memberikan ancaman atau hukuman bagi yang melakukan tindakan indisipliner

Wasis Dwiyogo, ”Langkah-langkah Penelitian Pengembangan” Disajikan dalam Lokakarya Nasional Angkata II, Metodologi Penelitian Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran