MIUK PERPUSTAKAAN
~ --- ~'
---._.-...N I 1\1 E 0
____
../rar
l
PENGARUH PENGGUNAAN M U LTI MEDIA DALAM I'EMH.ELA.lAH.AN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IKA TAN KU\HA DAN
STRUKTlJR MOLEK'UL MAfL-\SJSWA PRODI P ENDlDlKAN !\fA TEMATIKA STKIP BUDJnA Y A BIN.JAI
TESIS
Diajukan Vtrtak Jft:r.u~n u. h i ? ,!r.<:yaratnn
Da/am Memperoleh Gelar Ma;;i.,ter PendidiAan Program 5!tw.fi Pettdidika !'l Kitt•ia
O!eh :
SEGET_::r ARTIJ.J )Sf !. NII\1; 08118843&tH .3
TESIS
PENGARUH PENGGUNAAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
INKUIRI TERHADAP BASIL BELAJAR IKATAN KIMIA DAN
STRUKTUR MOLEKUL MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN
MATEMATIKA STKIP BUDIDAYA BINJAI
Disusun dan Diaju kan Oleh :
SEGET TARTIYOSO
NIM:081188430013
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 3 Maret
2011
dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Medan, 3 Maret
20ll
-
Menyetujui:
Tim Pembimbing
Pembimbing I
~
-~
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si
~.196006181987031002
Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia
~
I
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si
NIP. 196006181987031002
Pembimbiog U
~
~·
Dr. Mahmud, M.Sc
NIP.195802221989031002
', Ptqf.
Dr. J.U(ferik Manullang
I
No.
NAMA
1.
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M. Si.
2.
>
NIP. 196006181987031002
(Pembimbing I)
Dr. Mahmud, M.Sc.
NIP.195802221989031002
(Pembimbing II)
Prof. Dr. Albinos Silalabi, M. S.
NIP. 195303201980121001
(Narasumber)
Dr. Retno Dwi Suyanti, M. Si.
NIP. 196601261991032003
(Narasumber)
5.
Eddiyanto, Ph. D.
NIP. 132088610
(Narasumber)
TANDA TANGAN
~
z
?
iii
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT sang pemilik dan
pencurah hidayah, atas limpahan hidayah-Nyalah sehingga penelitian ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tesis yang
berjudul "Pengaruh Penggunaan Multi Media dalam Pembelajaran Inkuiri
Terhadap B asil Belajar Ikatan Kimia dan Struktur Molekul Mahasiswa
Prodi Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai", disusun untuk
memperoleh Gelar Magister Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si. selaku pembimbing I, dan Bapak Dr. Mahmud,
M.Sc. selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan,
bimbingan, dan motivasi, serta meluangkan waktunya kepada penu lis sej ak
awal penelitian hingga selesainya tesis ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M. S., Ibu Dr. Retno
Dwi Suyanti, M. Si., Bapak Eddiyanto, Ph. D. selaku narasumber dan tim
penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan penulisan tesis ini. Juga kepada seluruh Dosen dan Staff
Pegawai di Program Pascasarjana yang telah membantu penyelesa ian
tesis ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada
Bapak Drs. Ismail M.Ag. selaku Ketua STKIP Budidaya Binjai yang
telab memberikan izin tempat penelitian. Juga kepada Sahabatku Bapak
Drs. Nazarud in . M. Pd. serta se luru h Dosen dan Staff Pegawai di STKIP
•
~
Il :
~
Ill
>
z
?
Selanjutnya penulis dengan penuh rasa hormat menyampaikan
terima kasih yang tak terhingga kepada lbunda Kariyem, Bapak
Sukoraharjo, lbu Katijem yang telah memberikan dukungan moril sejak
awal perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini. Teristimewa
saya sampaikan terima kasih kepada Adinda tercinta Rahayu Wulandari
yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi dalam penulisan
tesis ini. Juga kepada ternan-ternan: Arif Budiman, Fuadaturahmah,
Nurleli , Kak Desi, Bang Adi, dan semua teman-teman angkatan XIV
Prod i Kimia.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam
penyelesaian tesis ini dan menyadari masih banyak kelemahan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta bermanfaat bagi
dosen dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Maret 2011
Penulis,
Seget Tartiyoso
~
~.081188430013
~
ffi
ffi
I
~
z
?
ABSTRACT
SEGET TARTIYOSO. The Effect of Using Multimedia in Inquiry Learning on the Chemical Bond Achievement and Molecular Structure of Students of Mathematics and Science Departement of STKIP Budidaya Binjai. A Thesis. Medan. 20 II. Chemistry Study Program of Postgraduate of the University of Medan (Unimed)
The objectives of this study were to find out : (I) Were there any
significance differences of the achievement of the students taught by Inquiry Strategy using media animation (Zl) than using power point (Z2), and concept map (Z3). (2) Were there any significance differences of the students' motivation in learning Chemistry taught by Inquiry Strategy using media animation (ZI) than using power point (Z2), and concept map (Z3). (3) Were there any
--significance correlations of the stu d ent~ taught by Inquiry Strategy using media
animation (Z l ) than using power point (Z2), and concept map (Z3). The research population were all the 2010/20 11 first semester students of Mathematics Study Program of STKIP Budidaya Binjai. 3 classes were taken randomly as the sample consisting of class lA (Zl), IB (Z2), and IC (Z3). They were as the treatment class consisting of animation inquiry, power point inquiry, and map concept inquiry learning, There were 90 students as the sample divided into three
classroom treatment consisted of 30 students in each. Learning achievement test
consisted of 20 multiple choice test was used as the data instrument Data of motivation test consisted of 32 questions. Quasi experiment 3x2 was applied as
the research method. The data were analyzed by applied one way ANOV A,
Tukey, and simple regression. Kolmogorov Smirnov and Chi Square were applied as the analysis prerequisite to prove the normality and the homogenity of the data respectively.
The hypothesis testing shows that: (1) There are significance differences of the students taught by Inquiry Strategy using media animation {Z I), power
point (Z2), and concept map (Z) with sig probability 0.000 and Fobserved is 55.273.
Normalized gain to the students taught by Inquiry Strategy using computer animation denotes that the average is 0.751 while using power point is 0.546, and concept map is 0.370. Hence, the students taught by Inquiry method using animation media (Zl) is better than power point (Z2) and map concept (Z3). (2) There are significance differences of the students motivation taught by Inquiry Strategy using media animation (Zl) than using power point (Z2), and concept
map )Z3) with sig probability 0.000 and Fobserved is 107.235 .. The average of
computer animation score is 111.27, power point is 99.47, and concept map is
99.93. Hence, learning Chemistry using animation media (Zl) significantly contributes to learning motivation.than using power point (Z2) and map concept (Z3). (3) There are significance correlation of students motivation taught by
Inquiry Strategy using media animation, power point, and concept map. 1be
correlation significance (0.00) > a is 0.005. The findings implies that learning
....,
'
ABSTRAK
SEGET T ARTIYOSO Pengarub Penggunaan Multi Media Dalam Pembelajaran lnkuiri Terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia Dan Strutur Molekul Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai. Tesis. Medan. 2011. Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (l) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara basil belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep {Z3). (2) apakah terdapat perbedaan motivasi belajar kimia antara mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep (Z3). (3) apakah terdapat bubungan antara motivasi dengan basil belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl ) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep (Z3). Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester I prodi pendidikan matematika STKIP Budidaya Binjai Tabun Pelajaran 201 0/201 1. Sampel diambil sebanyak 3 kelas dengan tehnik pengambilan secara acak (random sampling), terdiri atas kelas
semester lA (Zl), ill (Z2), dan IC(Z3) dengan 3 kelompok perlakuan yaitu pembelajaran
inkuiri-animasi, inkuiri-power point dan inkuiri-peta konsep. Sampel penelitian beljumlah 90 mahasiswa dan masing-masing kelompok perlakuan terdiri 30 mahasiswa lnstnunen pengumpulan data digunakan tes basil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Untuk memperoleh data motivasi digunakan kuisioner motivasi sebanyak 32 pemyataan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan disain 3x2. Teknik analisis data dengan uji Anava 1 jalur, dilanjutkan uji Tukey dan Uji regresi sederhana. Uji persyaratan analisis digunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk uji normalitas dan uji Chi Squere untuk uji homogenitas.
Hasil pengujian hipotesa menunjukkan bahwa: (l). Terdapat perbedaan yang signifikan antara basil belajar kimia mabasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep
{Z3), dengan probabilitas sig 0,000 dan diperoleh F hitung = 55,273. Gain temormalisasi
untuk siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri dengan animasi komputer
rerata = 0, 751. sedangkan dengan power point = 0,546 dan dengan media peta konsep =
0,3 70. Maka basil bela jar mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri menggunakan media animasi (Zl) lebih baik dibandingkan menggunakan media power point (Z2) dan peta konsep (Z3). (2). Terdapat perbedaan motivasi belajar kimia antara mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep (Z3), dengan probabilitas sig 0,000
dan diperoleh F hitung = 107,235. Rata-rata motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran inkuiri dengan animasi komputer rerata = 111,27. sedangkan dengan power
point = 99,47 dan dengan media peta konsep = 95,93. Dengan demikian pembelajaran
kimia yang menggunakan media animasi (Z l) dapat memberikan kontribusi motivasi
belajar yang lebih besar dibandingkan pembelajaran dengan media power point (Z2) dan
peta konsep (Z3). (3). Terdapat hubungan antara motivasi dengan basil belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Z I)
dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep (Z3), dengan nilai signiflkansi
(0,00) > a = 0.005. lmplikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan
inkuiri menggunakan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa dibandingkan dengan pembelajaran inkuiri menggunakan media power point
v DAFfARISI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ...•... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAIT AR ISI ... •... .iv
BAB IPENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 8
1.3. Batasan Masalah ... 9
1.4. Rumusan Masalah ... 9
1.5. Tujuan Penelitian ... I 0 1.6. Manfaat Penelitian ... 11
I. 7. Defenisi Operasional.. ... l 2 BAB 0 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 13
2.1.1. Hakikat Belajar ... 13
2.1.2. Ha.kikat Hasil Belajar ... 14
2.1.3. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia ... 15
'
2.1.4. HaJc::ikat Media Pembelajaran ... 172.1.5. Hakikat Animasi Komputer ... 22
2. 1.6. Hakikat Peta Konsep ... 25
2.1.7. Hakikat Motivasi BelajarKimia ... 27
2.1.8. Materi lkatan Kimia Dan Struktur Molekul... ... 28
2.2. Kerangka Konseptua1 ... .40
2.3. Hipotesis Penelitian ... ... ... ... .45
BAB lll METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ... .46
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian ...•... .46
3.3. Variabel Penelitian ... 47
3.4. Desain Penelitian ... .48
3.5. Prosedur Penelitian ... 50
3.6. Instnunen Penelitian ... 52
3.7. Uji Coba Instumen ... .53
3.8. Teknik Ana1isis Data ... 56
BAB IV HAS D.. PENELITIAN 4.1. Deskripsi Data ... 60
4.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 69
4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... ... .. 71
4.4. Diskusi Hasil Penelitian ... 77
4.5. Keterbatasan Penelitian ... 81
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpu1an ...•... 83
5.2. Irnp1ikasi ... 84
5.3. Saran ... 84
DAFf AR PUST AK.A ... 86
vii
DAFfAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 90
Lamp iran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 91
Lamp iran 3 Kisi-Kisi lnstrumen Tes Hasil Belajar Kimia ... .l20 Lampiran 4 Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar Mahasiswa Oleh Validator (Validitas lsi) ... ...•. ... ... ... ... 122
Lampiran
5
Permohonan Validator lnstrumen Penelitian ...•...•....•... 126Lampiran 6 Surat Keterangan Validasi Kuesioner ...•...•... 127
Lampiran 7 Surat Keterangan Validasi Butir Soal... ..•...•... 128
Lampiran 8 Validitas Perangkat Kuesioner Motivasi Hasil Belajar Oleh Validator ... 129
Lampiran 9 Analisis Va1iditas Butir Soal Hasil Belajar ...•... 135
Lampi ran 10 Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Hasil Be1ajar ...•... .l36 Lampiran 11 Data Uji Reliabilitas Hasil Belajar ... 137
Lampiran 12 Analisis Daya Beda Butir-Bitir Soal Hasil Belajar ... 138
Lampiran l3 Skor Dan Nilai Eksperimen-1 (Z1) ... 139
Lampiran 14 Skor Dan Nilai Eksperimen-2 (Z2) ... .140
Lampiran 15 Skor Dan Nilai Eksperimen-3 (Z3) ... 141
Lampiran 16 Data Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen-1 (Z1) ... 142
Lampiran 17 Data Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen-2 (Z2) ... 143
Lampiran 18 Data Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen-3 (Z3) ... .1 44 Lampiran 19 Skor Motivasi Pembelajaran Eksperimen-1 (Zl) ... 145
Lampiran 20 Skor Motivasi Pembelajaran Eksperimen-2 (Z2) ... l46
DAFfARGAMBAR
Gam bar 2.1 Proses Inkuiri .•..•.•...••...••.••••.•.•..•.•.•....••....••.•...•..•..•••..•••••..•. 34
Gam bar 3.1 Prosedur Penelitian ... 50
Gam bar 4.1 Distribusi Motivasi Belajar Pembelajaran Strategi Inkuiri
Dengan Media Animasi (Z1) ... 61
Gam bar 4.2 Distribusi Motivasi Belajar Pembelajaran Strategi Inkuiri
Dengan Media Power Point (Z2) ... 62
Gam bar 4.3Distribusi Motivasi Belajar Pembelajaran Strategi l nkuiri
Dengan Media Pete Konsep (Z3) ... 64
Gam bar 4.4 Distribusi Frekwensi Gain Hasil Belajar Strategi Inkuiri
Dengan Media Animasi (Z1) ... 66
Gam bar 4.5 Distribusi Frekwensi Gain Hasil Belajar Strategi Inkuiri
Dengan Media Power Point ... 67
Gam bar 4.6 Distribusi Frekwensi Gain Hasil Belajar Strategi Inkuiri
Dengan Media Peta Konsep (Z1) ... 69
-
z
~
m
ix
[image:12.518.29.481.61.622.2]DAFfAR TABEL
Tabell.l Data Hasil Belajar Kimia Dasar 1 Mahasiswa Prodi Matematika
Budidaya Binjai ... 4
Tabel2.1 Stategi Belajar Meugajar ... 33
Tabel 2.2 Kemampuan yang Dikembangkan dalam Proses Inkniri.. ... .35
Tabel 2.3 Pengajaran Inkuiri deogan Model Kerja Kelompok. ... 36
Tabel 3.l Keter kaitan antara Variabel Bebas dan Terikat ... .49
-
z
~
1.1 Latar Belakang Masalah
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitasa
manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan. Pengembangan kualitas manusia ini
menjadi keharusan, terutama dalam memasuki era perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dewasa ini, agar generasi muda kita tidak menjadi
korban dari globalisasi pengembangan itu sendiri. Upaya untuk mewujudkan hal
tersebut telah lazim disebut dengan istilah pembelajaran. Menurut Depdiknas
(2003 ), pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa proses dalam belajar, pengajaran, dan pembelajaran dalam
belajar adalah salah satu hal yang sangat penting. Mengajar bukan sekedar usaha
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga usaha menciptakan
sistem lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar tujuan pengajaran dapat
tercapai secara optimal (Gulo, 2004). Mengajar dalam pemahaman seperti ini
memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran
tergantung pada pemilihan strategi yang tepat bagi tujuan yang ingin dicapai,
terutama dalam upaya mengembangkan kreativitas dan sikap inovatif subjek
didik. Untuk itu perlu dibina dan dikembangkan kemampuan profesional dosen
untuk mengelola program pengajaran dengan strategi belajar mengajar yang kaya
dengan variasi.
Sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) yang sangat pesat dewasa ini pendidikan dihadapkan pada tuntutan yang
semakin canggih. semakin meningkat baik ragam, lebih-lebih kualitasnya. Namun
dari berbagai penjelasan di media massa baik media cetak maupun elektronika
2
penelitian yang dilakukan oleh United Netion Development Programmat {UNDP)
menyatakan bahwa untuk tahun 2003 kualitas pembangunan manusia Indonesia
hanya menduduki peringkat ke-ll2 di antara 174 negara (Istaid, 2004). Untuk
pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hasil Survey International Education
Achievement (lEA) yang dikutip oleh Widiastono (2003) menyatakan
kemampuan IPA Indonesia masuk urutan ke-40 dari 42 peserta. Oleh sebab itu,
beban yang diemban oleh Perguruan Tinggi, dalam hal ini adalah dosen sangat
berat, karena dosenlah yang berada pada garis depan dalam membentuk pribadi
mahasiswa. Dengan demikian sistem pendidikan di masa depan perlu
dikembangkan agar dapat menjadi lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat
dan tantangan yang akan dihadapi di dunia ketja di masa mendatang.
Dewasa ini, banyak lembaga pendidikan yang diupayakan baik oleh
pemerintah berupa Perguruan Tinggi Negeri maupun yang dikembangkan oleh
swasta berupa Perguruan Tinggi Swasta. Salah satu Perguruan Tinggi Swasta
yang ada di Kotamadya Binjai adalah STKIP Budidaya Binjai yang mengelola
antara lain Program Studi Pendidikan Matematika. yang memuat kurikulum
Kimia Dasar I dan Kimia Dasar II yang masing-masing bobotnya 4 SKS.
Kemajuan IPTEK telah mendorong kimia menjadi pelajaran yang penting
untuk dipelajari baik di tingkat menengah maupun perguruan tinggi. Berbagai
topik i1J!1!1 kimia dan hasil penelitian para ahli kimia secara nyata telah menunjang
perkembangan era industrialisasi, bioteknologi. fannasi dan pertanian yang
benar-benar telah dirasakan manfaatnya dalam peningkatan mutu dan taraf hidup
manusia. Dengan demikian sudah sewajarnya pembelajaran ilmu kimia diberbagai
jenjang pendidikan terus dikembangkan dan ditingkatkan di masa yang akan
datang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta infonnasi di
dilakukan oleh dosen. Oleh karena itu instrumen yang dikembangkan harus sesuai
dengan minat mahasiswa. Pemakaian suatu sistem pembelajaran yang tidak sesuai
dengan minat mahasiswa dapat mengakibatkan gejala kejenuhan dan penurunan
prestasi belajar mahasiswa (Azmi. 2004).
Salah satu isu yang muncul tentang penurunan kualitas pendidikan pada
pelajaran kimia seperti yang dikemukakan oleb Sumiaji (1998) yakni adanya
gejala "Kimia Pobia" (ketakutan terhadap mata pelajaran kimia) yang melanda
sebagian siswa. Menurutnya pengajaran MIPA khususnya mata pelajaran kimia
sampai sekarang ini kurang efektif. Sedikitnya ada empat kerawanan dalam
pengajaran MIPA, antara lain: l) penguasaan bahan ajar, 2) proses belajar
mengajar yang nyaris tanpa interaksi. 3) pengaruh ekstemal, dan 4) bahan ajar
yang salah kaprah.
Dampak dari adanya anggapan di atas adalah timbulnya sikap antipati
siswa. sebingga jam belajar kimia menjadi saat yang membosankan, menjemukan,
dan bahkan menakutkan (Sukiman, 2004). Hal ini timbul karena adanya kesulitan
dalam belajar kimia yang dirasakan mereka. Akibatnya siswa kurang termotivasi
dalam belajar lcimia sebingga basil belajar kimia tidak optimal. Menurut Kemp
dkk (1994) lcesulitan ini diakibatkan kebanyakan konsep kimia bersifat abstrak
dan kompleks. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli seperti Poedjiaji (2005),
""Kimia merupakan pelajaran yang sukar dan kurang diminati siswa di antara
petajaran IPA ".
Menurut Salchasiri (1991), dari kebanyakan mahasiswa yang bukan dari
jurusan kimia menganggab bahwa mata kuliah Kimia Dasar merupakan mata
kuliah yang sulit, sebingga mahasiswa sudah terlebih dahu1u merasa kurang
mampu untuk mempelajari kimia. Akhimya basil belajar kimia rendah. Terlepas
dari ungkapan di atas. mahasiswa program studi matematika STKIP Budidaya
>
4
rendah. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 1.1
Tabel 1.1 Data basil belajar Kimia Dasar 1 mahasiswa Prodi Matematika
STKIP Budidaya Binjai.
Tahun Ajaran Hasil Rata~Rata (Angka) Hasi Rata-Rata (Huruf)
2005!2006 58,50
c
2006/2007 58,37
'
c
2007/2008
I
59,55"\
c
...
2008/2009 L 60, 18
(
-...'
c
. .
.
....;;:..."Y
'"""'
(Sumber STKIP Budidaya BmJat)
Jika ditelaah lebih mendalam penyebab rendahnya basil belajar Kimia
Dasar I mahasiswa di prodi Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis yang juga sebagai salah satu
dosen kimia di Prodi Matematika STKIP Budidaya Binjai, masih kurang adanya
k.esesuaian strategi dan variasi, serta kurangnya penggunaa media dalam
pendekatan pengajaran yang dilakukan oleh dosen. Pengajaran bidang-bidang
akademis masih dilakukan secara konvensiona~ kegiatan pembelajaran masih berpusat pada dosen, materi disampaikan dengan ceramah, mahasiswa kurang
dituntut untuk mencari, menyelidiki, kritis, dan analtis. Selain itu juga disebabkan
oleb penggunaan media pembelajaran yang sangat minim yang hanya
menggunakan buku diktat papan tulis, dan alat tulis, sedangkan media komputer
yang seharusnya dapat digunakan sebgai media pembe1ajaran untuk
mempermudah pemahaman mahasiswa tentang konsep kimia yang dianggap
abstrak temyata belum digunakan.
Sehubungan dengan media pembelajaran Sanjaya (2008) menyatakan
bahwa kedudukan media pembelajaran dalam system proses pembelajaran
mempunyai fungsi yang sangat penting, sebab tidak semua pengalaman belajar
dapat diperoleh secara langsung. Dalam keadaan ini media dapat digunakan agar
[image:16.518.25.481.68.621.2]>
Selanjutnya Sanjaya menyatakan penggunaan media dapat menambah motivasi
belajar sehingga perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat lebih
meningkat. Jadi media pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis antara lain: l)
dapat membangkitkan motivasi dan merangsang mahasiswa untuk belajar dengan
baik. 2) dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, 3) dapat menghasilkan
keseragaman pengamatan, 4) dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata,
dan tepat, 5) dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki mahasiswa,
6) dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang kongkret
sampai yang abstrak. .
Sekarang ini penggunaan media komputer sebagai alat belaj ar sangat
menguntungkan karena telah tersedia berbagai jenis software dan hardware yang
memudahkan untuk mengintegrasikan dengan peralatan elektronik lain seperti
video, kamera, dan instrument laboratorium. Penggunaan gambar-gambar yang
bergerak (animasi) dalam pendeskripsian konsep kimia, di samping akan
mengkongkritkan materi kimia yang bersifat abstrak, juga dapat menambah daya
penguatan (inforcement) serta dapat membangkitkan keinginan, minat baru,
motivasi, dan rangsangan belajar (Hamalik. 1994 ).
Program-program komputer saat ini menyediakan layanan cara membuat
berbagai media seperti animasi yang dipadukan dengan suara tertentu untuk
menambah penjelasan terhadap suatu materi, sehingga yang abstrak dapat
d ikongkritkan. Pengoperasian media ini dapat dilakukan secara berulang-ulang,
dengan demikian dapat mengakomodir keragaman daya tangkap, minat, prestasi
serta pernahan mahasiswa yang membutuhkan pengulangan (remedial). Sehingga
keters..."'<iiaan waktu dan tenaga dosen yang dikeluarkan dapat diefisienkan.
Untuk meningkatkan prestasi basil belajar, dosen diharapkan selalu
berusaha merancang serta menerapkan berbagai alternative strategi pembelajaran
6
dalam kegiatan-kegiatan dan pengalaman-pengalaman ilmiah yang bennuara pada
pembentukan keilmuan. Prestasi belajar yang baik akan diperoleh jika mahasiswa
mampu menginfestasikan ilmu yang diperolehnya dengan cara pengamatan dan
pengalaman Jangsung (Dale, 1969).
Pada dasamya untuk mengembangkan penguasaan konsep yang baik dibutuhkan komitmen mahasiswa dalam memilih belajar sebagai suatu yang bennagna, lebih dari banya
mengh apa~ yaitu membutuhkan kemauan mahasiswa mencari hubungan
konseptual antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang sedang dipelajari di
dalam kelas. Untuk itu perlu dicari upaya pembelajaran yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut di atas. Sebagai altematif adalah strategi
pembelajaran inkuiri, yaitu strategi pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan mengajar pada
strategi ini ialah: 1) Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan
belajar. Kegiatan belajar di sini adalah kegiatan mental intelektual dan social
emosional. 2) Keterarahan kegiatan secara logis dan sisitematis pada tuj uan
pengajaran. 3) Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self belief) pada
diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri (Gulo, 2004).
Dari uraian di atas jelas bahwa penggunaan media dan m eto de
a tau strategi pembelajaran yang tepat sangat memba nt u dalam
p roses belajar mengajar dan meningkatkan prestasi belajar. Has
il-hasil penelitian terdahulu tentang prestasi belajar kimia d alam
variabe l- va ria bel yang mendukung antara Ja in : Hasil penelitian
perbandingan strategi be lajar tra dis ion al dengan kegiatan berbasis
komputer aplikasi menu nj ukk ka n ba hwa siswa yang diajar dengan
dibandingkan dengan siswa yang berada pada kelompok kontrol (Levine dan
Donista. 1996). Penelitian lain tentang perbandingan prestasi belajar yang
menggunakan metode tradisional dan simulasi komputer terhadap
mahasiswa baru dalam aplikasi laboratorium terhadap spektrofotometer
menyimpulkan babwa mabasiswa yang menerima sistem pembelajaran
CAl memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dari kelompok yang diajar
dengan dua metode lain (Jhackman. 1987). Hasil penelitian Situmorang
untuk me ngetabui efektivitas mode l-mo de l dalam meningkatkan
prestasi belajar mabasiswa dalam mata kuliab Kim ia Analitik, dan
menyim pu lkan bahwa model pembelajaran media peta ko ns ep , model
p em bel ajaran menggunakan media komputer, dan pem b elajaran
berb asis web yang dimodifikasi, sangat efektif dalam meningkatka n
prestasi belajar kimia analitik (Situmorang, 2004 ). Hasil peneli tian
y ang dilakukan oleh Wilkinson menyimpulkan bahwa penggun aan
media pembelajaran telah memberikan kontribusi yang sangat
signifikan terbadap usaba pe ngk o ngkritan baban pembelajaran dan
sekaligus memberikan efek memudahkan terhadap pemahaman siswa
mengenai bahan yang dipelajarinya. Sedangkan basil penelitian Zega
(2003) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif d an
si gnifikan antara kebiasaan belajar mahasiswa yang baik dengan
prestasi belajar.
Bedasarbn uraian di at.as ada perm:lS8lahan yang perlu diselesaikan antara
fakta dan ken)ataan, ada harapan yang besar yang harus dibuktikan sebagai
pemecahan permasalahan, bahwa perubahan strategi pembelaj aran dari strategi
konvensional ke strategi inlruiri dan penggunaan media pembelajaran dari media
yang sederhana ke media komputer berdasarbn basil penelitian terdahulu mampu
8
melakukan penelitian dengan judul: "Pengaruh Penggunaan Multi Media Dalam
Pembelajaran lnkuiri Terhadap Hasil Belajar lkatan Kimia Dan Strutur Molekul
Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai".
1.2 Identifikasi Masalah.
Berdasarbn latar belakang masalah yang telah d iuraikan di atas, maka
masalah yang ada dapatlah d i identiflkasi sebagai berikut:
1. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belaj ar Kimia Dasar l pokok
bahasan ik.atan kimia dan strutur molekul mahasiswa STKIP Budidaya
Binjai?
2. Strategi pembelajaran apa yang tepat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar Kimia Dasar I pokok bahasan ikatan kimia dan strutur molekul
mahasiswa STKIP Budidaya Binjai?
3. Media pembelajaran apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar Kimia Dasar l pokok bahasan ikatan kimia dan strutur molekul
mahasiswa STKIP Budidaya Binjai?
4. Apakah penggunaan strategi inkuiri dengan bantuan media animasi. power point, dan peta konsep dapat meningkatkan basil belajar Kimia Dasar I
pokok bahasan ik.atan kimia dan strutur molekul mahasiswa STKIP
Budidaya Binjai?
s.
Apakah ada perbedaan basil belajar mahasiswa yang dibelajarkanmenggunaan strategi inkuiri dengan bantuan media animasi dengan basil
belajar mahasisv.-a yang diberi bantuan media power (Xlint dan dengan
basil belajar mahasiswa yang diberi bantuan media peta konsep?
6. Manakah yang basil belajamya lebih baik mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri dengan bantuan media animasi dengan hasil
>
hasil belajar mahasiswa yang diberi bantuan media peta konsep?
7. Apakah ada perbedaan motivasi belajar mahasiswa yang dibelajarkan
menggunaan strategi inkuiri dengan bantuan media animasi dengan
motivasi belajar mahasiswa yang diberi bantuan media power point dan
dengan motivasi belajar mahasiswa yang diberi bantuan media peta
konsep?
1.3 Pembatasan Masalab
Dalam penelitian ini ba!asan masalah yang aka.n diteliti adalah:
I. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi
inkuiri.
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media komputer dengan
kombinasi beberapa program seperti animas~ power point, dan peta konsep.
3. Materi pembelajaran adalah materi Kirnia Dasar I dengan pokok bahasan
Ikatan Kimia dan Struktur Molekul.
4. Prestasi basil belajar mahasiswa dibatasi pada ranah kognitif taksonomi
Bloom.
5. Subjek penelitian ada1ah mahasiswa yang mengi1ruti mata kuliah Kimia
Dasar I Prodi Matematika STKIP Budidaya Binjai.
1.4 Ramii5U Masala2a..
Berdasark.an dari lat.ar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraik.an di aw., maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat.
dirumuskan sebagai berikut:
I. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara basil belajar kimia
10
animasi (Zl) dengan power point (Z2) dan peta konsep (Z3)?
2. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar kimia antara mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl)
dengan power point (Z2) dan peta konsep (Z3)?
3. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan basil belajar kimia
mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri diberi bantuan
animasi (Zl) dengan power point (Z2) dan peta konsep (Z3)? 1.5 Tujoao Peoelitiao
Berdasarkan uraian Jatar belakang masalah. identifikasi masalah dan
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
I. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara basil
belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri
diberi bantuan animasi dengan yang diberi bantuan power point dan
dengan diberi bantuan pcta konsep.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat motivasi belajar kimia mahasiswa yang
dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Z I)
dengan yang diberi bantuan power point (Z2) dan dengan yang diberi
bantuan peta konsep (Z3).
3. Untuk mengetahui Apak:ah ada hublmgan antara moth1tSi belajar dengan
basil belajar lUmia mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi
inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi bantuan power
point (Z2) dan dengan yang diberi bantuan peta konsep (Z3).
1.6 Manfaat Peoelitiao
Hasil penelitian ini diharakan dapat bermanfaat sebagai berikut:
rujukan bagi peneliti Ianjut yang benninat mendalami pennasalahan yang
sam a.
2. Secara praktis basil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran
bagi para dosen, untuk memilih setrategi dan media pembelajaran yang
sesuai dalam mengajarkan ikatan k.imia dan struktur molekul guna
meningkatkan pemahaman mabasiswa dalam meningkatkan basil belajar.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infonnasi tentang
pengarub strategi inkuiri dengan bantuan penggunaan media animasi
komputer, power point, dan peta konsep dalam pembelajaran k.imia dasar
I pokok bahasan ikatan kimia dan strutur mulekul terhadap hasil belajar
dan motivasi belajar mahasiswa
1.7 Defenisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pengertian beberapa istilah kata-kata
operasional yang digunakan dalam peoelitian ini. maka dijelaskan secara umum sebagai berikut:
1. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang
dapat merangsang untuk belajar (Gagne dalam Arsyad. 2000).
2. Multi media komputer adalah penggabungan beberapa program media
komputer yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
3. Komputer adalah alat bitung mesin elektronik yang cepat dan dapat
menerima informasi input digital k:emudian memprosesnya sesuai
program yang tersimpan di dalam memorinya. sehingga menghasilkan data
output berupa infonnasi (Hamacher, 1992).
4 . Strategi inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
12
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Gulo,
2004).
5. Prestasi hasil belajar adalah gambaran yang dicapai mahasiswa sehingga
keberhasilan suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi
z
?
93
-
z
~
BABV
SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan basil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada
Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan basil belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan
menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan media animasi dengan yang
diberi bantuan media power point dan yang diberi bantuan media peta
konsep. Gain temormalisasi untuk siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran inkuiri dengan animasi komputer rerata = 0, 751. sedangkan
dengan power point = 0,546 dan dengan media peta konsep = 0,370.
Dengan demikian maka basil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan
metode inquiri menggunakan media animasi (Zl) lebih bail( dibandingkan
menggunakan media power point (Z2) dan peta konsep (Z3).
2. Terdapat perbedaan motivasi belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan
menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan media animasi dengan yang
diberi bantuan media power point dan yang diberi bantuan media peta
konsep. Rata-rata motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran inkuiri dengan animasi komputer rerata = 111,27.
sedangkan dengan power point= 99,47 dan dengan media peta konsep =
95,93. Dengan demikian maka belajar kimia yang menggunakan media
animasi (Z 1) dapat memberikan kontribusi motivasi bela jar yang Iebih
besar dibandingkan belajar dengan media power point (Z2) dan peta
konsep (Z3).
3. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan basil belajar kimia
mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan
media animasi dengan yang diberi bantuan media power point dan yang
diberi bantuan media peta konsep, dengan nilai signifikansi (0,00) > a =
84
5.2 IMPLIKASI
Dari basil pengamatan dilapangan umumnya mahasiswa cenderung tertarik
terhadap teknik dosen dalam menyampaikan pelajaran dengan penggunaan media animasi, hal ini disebabkan dengan menggunakan media animasi khususnya pokok bahasan ikatan kimia yang bersifat abstrak sulit dipahami mahasiswa misalnya ikatan ion terbentuk antara atom yang mudah melepas elektron (atom logam) dan atom lain yang mudah menerima elektron (non logam) dapat lebih konkrit k.arena dapat melihat proses pelepasan dan penerimaan elektron tersebut.
Dalam penelitian ini digambarkan tingkat motivasi be l~ar mahasiswa yang menggunakan media animasi lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan media power point dan media peta konsep. Hal ini berarti mahasiswa menyenangi pembelajaran dengan menggunakan media animasi. Bahkan penggunaan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa untuk meninglcatkan prestasi hasil belajar kimia mahasiswa.
Proses dan basil belajar para mahasiswa yang menggunakan media animasi dengan mahasiswa yang menggunakan media power point dan peta konsep pada pokok bahasan ikatan kimia menunjukkan perbedaan yang berarti,. Oleh karena itu penggunaan media pengajaran (khususnya media animasi) sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran. Penggunaan media animasi ini sangat tepat dalam meningkatkan motivasi. pemahaman dan penguasaan konsep-konsep yang terjadi selama proses pembelajaran pada setiap aspek secara menyeluruh sebagai wujud kemampuan mahasiswa dalam memahami isi materi dan tes.
Berdasarkan motivasi belajar mahasiswa terhadap mata kuliyah kimia ternyata penggunaan media animasi sangat cocok untuk mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi
dan rendah. Maka dalam penerapan penggunaan media web pada pokok bahasan ikatan lillnia. dosen mestinya menyediakan banyak waktu yang cukup di kelas kendati pun tidak terlalu lama. Oleh karena itu dosen diharapkan memperbanyak tugas di rumah bagi mahasiswa untuk mendo"l.\nload tentang materi yang telah dipelajari di kampus sebagai tugas pribadi maupun tugas kelompok yang dikumpulkan secara tepat waktu.
S.3 SARAN
Berdasarkan simpulan dan im plikasi yang telah dikemukakan di atas, maka sesuai dengan basil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan
z
?
m
1. Melihat pengaruh penggunaan pembelajaran inlcuiri dengan media animasi komputer dapat meningkatkan motivasi dan basil belajar mahasiswa,
hendaknya dosen kimia berusaha untuk membelajarkan mahasiswa dengan
memanfaatkan media internet tersebut.
2. Hendaknya dalam pembelajaran kirnia dosen tidak hanya sekedar
mentransfer konsep-konsep kimia, akan tetapi memikirkan dan
melaksanakan bagaimana proses konsep-konsep itu terjadi, dipahami,
z
86
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, H., 2007. Teori Relajar dan Pembelajaran, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, UNIMED Medan.
Ahmadi, dan Supriono., 2004. Psikologi Relajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Anderson, 0 . W. Kautnik., 1972. A Taxonomi for Learning Teaching and
Assesing, New York: Addison Weslley Longman Inc.
Anwar, 1., 1998. Sistem /nformasi Manajemen dan Perencanaan Pengembangan
Pendidikan, Bandung: Angkasa.
Arsyad, A., 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafmdo.
Azmi., (2004). Makna Pendidilcan. Warta Kita, Senin, I Maret 2004, Hal. VII.
Kolom 3-4.
Bloom, B. S., 1979.Evalution to Impone Learning, New York: Mc-graw Hill Book Company.
Budiandono, D., 1977. Perencanaan dan Penyelenggaraan Latihan Tenaga Kerja,
Jakarta: Bharat Karya Aksara.
Budiningsih., 2005. Be/ajar dan Pembe/ajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Butar-butar, R., 2007. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer Terhadap Motivasi dan Hasil Be/ajar Kimia SiswaSMA Negeri
Sekota Sibolga. Tesis. Medan: PPs Unimed.
Dahar, R. W .. 1988. Teori-Teori Be/ajar. Jakarta. Erlangga.
Dale, E .. 1969. Audio Visual Metheods in Teaching, New York: The Dryden
Press ..
Depdiknas., (2003). Kurikulum Jlata Pelajaran Kimia. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah .. l997. Strategi Be/ajar Mengajar. Bandung : Angkasa.
Prentice New Jersey : Hall Regents.
Fianora, E., 2009. Efektifitas Media /computer dan Metode Praktilcum Terhadap
Hasi/ Be/ajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Elektrolisa. Tesis.
Medan: PPs Universitas Negeri Medan,
Fudyartanta, RBS., 2002. Sikologi Pendidikan, Jakarta: Glogal Pustaka Utama.
Gagne, R. M., 1977. The Conditioning of Learning. N ew York: Rinehart
and Winston,
Gerlach, V. G., and Ely, D.P., 1971. Teaching and Media A Systemic Approach.
Engliwood Cliffs : Prentice-Hall.
Gulo. W., 2004. Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Grafmdo.
Hamalik, 0., 1994. Media Pendidikan, Cetakan K-7. Bandung: PT C itra Aditya
Bakti.
Hamacher., 1982. Instructional Media and The New Technologies of Instruction.
New Yorlc Jhon Willey and Sons.
Hrujanto., 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Kemp, J., Morison, Gary R, and Ross., 1994. Designing Efective Istruction.
New York: Merril.
Leach. A.R., 1996. Molecular Modelling : Principles and Aplications. Addi son
Wishley, Longman. London: Southampton University.
Muhibbin. S_ 1995. PsikO/ogi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Nasution, S., 2004. Deduktif Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Pandley, J. B.D, Bretz. R.L and Novak. J.D. 1994, Consepmaps as Tool to Asses
Learning in Chemistry, J O f Chem ical Education
88
Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Russel, C, A., 1976. 17re Structure of Chemistry. London: The Open University
Press.
Rusmansyah., 200 l. MeninglcaJkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kimia Karbon Melalui Strategi Peta Konsep, httollwww depdilcnas go.
Id!Journo Penelitian Pendidi/canl/42/Rumansvah htm.
Roestyah, N. K .. 200 I. Strategi Belqjar Mengqjar. Jakarta : Rineka Cipta
Sardiman, A.dkk., 1996. Media Pendidi/can Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja. Grafmdo Persada.
Rohani, A., 1997. Media Instructional EducaJif, Jakarta: Rincha Cipta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembe/qjaran Berorientasi Estandar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Shakkashiri, B. Z., ( 1991 ), Chemical Demonstralion A Hand Book for Teacher of
Chemistry. The University ofWinconsin press.
Simangunsong, M. P., dan Abidin, Z., (1985), Metodologi IPS, Penerbit Akademika ?resindo, Jakarta.
Sinurat., 0. 2008. Pengaruh Penggunaan Program Media Komputer Dalam
Pembelajaran Inquiri Pada Pokok Bahasan Struktur Atom
Terhadap Prestasi Be/ajar Kimia Siswa SMA di Kabupaten Samosir.
Tesis. Medan: PPs Univeras Negeri Medan.
Situmorang. M., (2004), lnovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sain Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Agustus 2004.
Situmorang, M. dan Tambunan, M.. 2002. Efelaifilas Media Peta Konsep
dalamPengajaran Konsep Mol di S.\fU. Medan: Pelangi Pendidikan.
Aksara, Jakarta.
Sudjana, N. dan Rivai, A., 2001. Media Pengajaran. Bandung Remaja Rosda Karya.
Sudjana, N., 1996. Metode Statistik. Bandung; Tarsito.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasi/ Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sumanto, Wasti., 1992. Dasar dan Teori Pendidilwn Dunia. Surabaya: Usaha
Nasional.
Suroso, dkk., 2002. Ensik/opedi Sains dan Kehidupan. Jakarta: Tarity Samudra
Berlian.
Situmorang, M., Purba, J dan Tambunan. M., 2000. Efektifltas Media Peta
Konsep Da/am Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMA : Pelangi
Pendidikan.
Sukiman., 2004. Pengajaran Kimia Lalernatif. Gerbang (Des'04), hal 38-39.
Sumiaji .. 1998. Pendidilwn Sains yang Humanistilc Kanisiu.s, Yokyakarta.
Widiastono, T.D., (2003). Kucing-Kucingan dalam RUU Sisdilcnas. Jumat 2 Mei.
Hal. V. Kolom 1-2, Jakarta: KOmpas.
WinkeL, W.S. , 1996. Psilcologi Pendidilwn dan Evalusai Be/ajar. Jakarta.
z
?