• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP BUDIDAYA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP BUDIDAYA BINJAI."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MIUK PERPUSTAKAAN

~ --- ~'

---._.-...

N I 1\1 E 0

____

../

rar

l

PENGARUH PENGGUNAAN M U LTI MEDIA DALAM I'EMH.ELA.lAH.AN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IKA TAN KU\HA DAN

STRUKTlJR MOLEK'UL MAfL-\SJSWA PRODI P ENDlDlKAN !\fA TEMATIKA STKIP BUDJnA Y A BIN.JAI

TESIS

Diajukan Vtrtak Jft:r.u~n u. h i ? ,!r.<:yaratnn

Da/am Memperoleh Gelar Ma;;i.,ter PendidiAan Program 5!tw.fi Pettdidika !'l Kitt•ia

O!eh :

SEGET_::r ARTIJ.J )Sf !. NII\1; 08118843&tH .3

(2)

TESIS

PENGARUH PENGGUNAAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

INKUIRI TERHADAP BASIL BELAJAR IKATAN KIMIA DAN

STRUKTUR MOLEKUL MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN

MATEMATIKA STKIP BUDIDAYA BINJAI

Disusun dan Diaju kan Oleh :

SEGET TARTIYOSO

NIM:081188430013

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal 3 Maret

2011

dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Medan, 3 Maret

20ll

-

Menyetujui:

Tim Pembimbing

Pembimbing I

~

-~

Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si

~.196006181987031002

Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia

~

I

Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si

NIP. 196006181987031002

Pembimbiog U

~

Dr. Mahmud, M.Sc

NIP.195802221989031002

', Ptqf.

Dr. J.U(ferik Manullang

(3)

I

No.

NAMA

1.

Prof. Dr. Ramlan Silaban, M. Si.

2.

>

NIP. 196006181987031002

(Pembimbing I)

Dr. Mahmud, M.Sc.

NIP.195802221989031002

(Pembimbing II)

Prof. Dr. Albinos Silalabi, M. S.

NIP. 195303201980121001

(Narasumber)

Dr. Retno Dwi Suyanti, M. Si.

NIP. 196601261991032003

(Narasumber)

5.

Eddiyanto, Ph. D.

NIP. 132088610

(Narasumber)

TANDA TANGAN

~

(4)

z

?

iii

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT sang pemilik dan

pencurah hidayah, atas limpahan hidayah-Nyalah sehingga penelitian ini

dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tesis yang

berjudul "Pengaruh Penggunaan Multi Media dalam Pembelajaran Inkuiri

Terhadap B asil Belajar Ikatan Kimia dan Struktur Molekul Mahasiswa

Prodi Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai", disusun untuk

memperoleh Gelar Magister Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan

dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak

Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si. selaku pembimbing I, dan Bapak Dr. Mahmud,

M.Sc. selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan,

bimbingan, dan motivasi, serta meluangkan waktunya kepada penu lis sej ak

awal penelitian hingga selesainya tesis ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M. S., Ibu Dr. Retno

Dwi Suyanti, M. Si., Bapak Eddiyanto, Ph. D. selaku narasumber dan tim

penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun untuk

kesempurnaan penulisan tesis ini. Juga kepada seluruh Dosen dan Staff

Pegawai di Program Pascasarjana yang telah membantu penyelesa ian

tesis ini.

Selanjutnya ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada

Bapak Drs. Ismail M.Ag. selaku Ketua STKIP Budidaya Binjai yang

telab memberikan izin tempat penelitian. Juga kepada Sahabatku Bapak

Drs. Nazarud in . M. Pd. serta se luru h Dosen dan Staff Pegawai di STKIP

(5)

~

I

l :

~

Ill

>

z

?

Selanjutnya penulis dengan penuh rasa hormat menyampaikan

terima kasih yang tak terhingga kepada lbunda Kariyem, Bapak

Sukoraharjo, lbu Katijem yang telah memberikan dukungan moril sejak

awal perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini. Teristimewa

saya sampaikan terima kasih kepada Adinda tercinta Rahayu Wulandari

yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi dalam penulisan

tesis ini. Juga kepada ternan-ternan: Arif Budiman, Fuadaturahmah,

Nurleli , Kak Desi, Bang Adi, dan semua teman-teman angkatan XIV

Prod i Kimia.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam

penyelesaian tesis ini dan menyadari masih banyak kelemahan, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga

tesis ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta bermanfaat bagi

dosen dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2011

Penulis,

Seget Tartiyoso

~

~.081188430013

~

ffi

ffi

(6)

I

~

z

?

ABSTRACT

SEGET TARTIYOSO. The Effect of Using Multimedia in Inquiry Learning on the Chemical Bond Achievement and Molecular Structure of Students of Mathematics and Science Departement of STKIP Budidaya Binjai. A Thesis. Medan. 20 II. Chemistry Study Program of Postgraduate of the University of Medan (Unimed)

The objectives of this study were to find out : (I) Were there any

significance differences of the achievement of the students taught by Inquiry Strategy using media animation (Zl) than using power point (Z2), and concept map (Z3). (2) Were there any significance differences of the students' motivation in learning Chemistry taught by Inquiry Strategy using media animation (ZI) than using power point (Z2), and concept map (Z3). (3) Were there any

--significance correlations of the stu d ent~ taught by Inquiry Strategy using media

animation (Z l ) than using power point (Z2), and concept map (Z3). The research population were all the 2010/20 11 first semester students of Mathematics Study Program of STKIP Budidaya Binjai. 3 classes were taken randomly as the sample consisting of class lA (Zl), IB (Z2), and IC (Z3). They were as the treatment class consisting of animation inquiry, power point inquiry, and map concept inquiry learning, There were 90 students as the sample divided into three

classroom treatment consisted of 30 students in each. Learning achievement test

consisted of 20 multiple choice test was used as the data instrument Data of motivation test consisted of 32 questions. Quasi experiment 3x2 was applied as

the research method. The data were analyzed by applied one way ANOV A,

Tukey, and simple regression. Kolmogorov Smirnov and Chi Square were applied as the analysis prerequisite to prove the normality and the homogenity of the data respectively.

The hypothesis testing shows that: (1) There are significance differences of the students taught by Inquiry Strategy using media animation {Z I), power

point (Z2), and concept map (Z) with sig probability 0.000 and Fobserved is 55.273.

Normalized gain to the students taught by Inquiry Strategy using computer animation denotes that the average is 0.751 while using power point is 0.546, and concept map is 0.370. Hence, the students taught by Inquiry method using animation media (Zl) is better than power point (Z2) and map concept (Z3). (2) There are significance differences of the students motivation taught by Inquiry Strategy using media animation (Zl) than using power point (Z2), and concept

map )Z3) with sig probability 0.000 and Fobserved is 107.235 .. The average of

computer animation score is 111.27, power point is 99.47, and concept map is

99.93. Hence, learning Chemistry using animation media (Zl) significantly contributes to learning motivation.than using power point (Z2) and map concept (Z3). (3) There are significance correlation of students motivation taught by

Inquiry Strategy using media animation, power point, and concept map. 1be

correlation significance (0.00) > a is 0.005. The findings implies that learning

(7)

....,

'

ABSTRAK

SEGET T ARTIYOSO Pengarub Penggunaan Multi Media Dalam Pembelajaran lnkuiri Terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia Dan Strutur Molekul Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai. Tesis. Medan. 2011. Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (l) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara basil belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep {Z3). (2) apakah terdapat perbedaan motivasi belajar kimia antara mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep (Z3). (3) apakah terdapat bubungan antara motivasi dengan basil belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl ) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep (Z3). Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester I prodi pendidikan matematika STKIP Budidaya Binjai Tabun Pelajaran 201 0/201 1. Sampel diambil sebanyak 3 kelas dengan tehnik pengambilan secara acak (random sampling), terdiri atas kelas

semester lA (Zl), ill (Z2), dan IC(Z3) dengan 3 kelompok perlakuan yaitu pembelajaran

inkuiri-animasi, inkuiri-power point dan inkuiri-peta konsep. Sampel penelitian beljumlah 90 mahasiswa dan masing-masing kelompok perlakuan terdiri 30 mahasiswa lnstnunen pengumpulan data digunakan tes basil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Untuk memperoleh data motivasi digunakan kuisioner motivasi sebanyak 32 pemyataan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan disain 3x2. Teknik analisis data dengan uji Anava 1 jalur, dilanjutkan uji Tukey dan Uji regresi sederhana. Uji persyaratan analisis digunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk uji normalitas dan uji Chi Squere untuk uji homogenitas.

Hasil pengujian hipotesa menunjukkan bahwa: (l). Terdapat perbedaan yang signifikan antara basil belajar kimia mabasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep

{Z3), dengan probabilitas sig 0,000 dan diperoleh F hitung = 55,273. Gain temormalisasi

untuk siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri dengan animasi komputer

rerata = 0, 751. sedangkan dengan power point = 0,546 dan dengan media peta konsep =

0,3 70. Maka basil bela jar mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri menggunakan media animasi (Zl) lebih baik dibandingkan menggunakan media power point (Z2) dan peta konsep (Z3). (2). Terdapat perbedaan motivasi belajar kimia antara mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep (Z3), dengan probabilitas sig 0,000

dan diperoleh F hitung = 107,235. Rata-rata motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran inkuiri dengan animasi komputer rerata = 111,27. sedangkan dengan power

point = 99,47 dan dengan media peta konsep = 95,93. Dengan demikian pembelajaran

kimia yang menggunakan media animasi (Z l) dapat memberikan kontribusi motivasi

belajar yang lebih besar dibandingkan pembelajaran dengan media power point (Z2) dan

peta konsep (Z3). (3). Terdapat hubungan antara motivasi dengan basil belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Z I)

dengan yang diberi power point (Z2) dan peta konsep (Z3), dengan nilai signiflkansi

(0,00) > a = 0.005. lmplikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan

inkuiri menggunakan media animasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa dibandingkan dengan pembelajaran inkuiri menggunakan media power point

(8)

v DAFfARISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ...•... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAIT AR ISI ... •... .iv

BAB IPENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3. Batasan Masalah ... 9

1.4. Rumusan Masalah ... 9

1.5. Tujuan Penelitian ... I 0 1.6. Manfaat Penelitian ... 11

I. 7. Defenisi Operasional.. ... l 2 BAB 0 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 13

2.1.1. Hakikat Belajar ... 13

2.1.2. Ha.kikat Hasil Belajar ... 14

2.1.3. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia ... 15

'

2.1.4. HaJc::ikat Media Pembelajaran ... 17

2.1.5. Hakikat Animasi Komputer ... 22

2. 1.6. Hakikat Peta Konsep ... 25

2.1.7. Hakikat Motivasi BelajarKimia ... 27

2.1.8. Materi lkatan Kimia Dan Struktur Molekul... ... 28

(9)

2.2. Kerangka Konseptua1 ... .40

2.3. Hipotesis Penelitian ... ... ... ... .45

BAB lll METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ... .46

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian ...•... .46

3.3. Variabel Penelitian ... 47

3.4. Desain Penelitian ... .48

3.5. Prosedur Penelitian ... 50

3.6. Instnunen Penelitian ... 52

3.7. Uji Coba Instumen ... .53

3.8. Teknik Ana1isis Data ... 56

BAB IV HAS D.. PENELITIAN 4.1. Deskripsi Data ... 60

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 69

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... ... .. 71

4.4. Diskusi Hasil Penelitian ... 77

4.5. Keterbatasan Penelitian ... 81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpu1an ...•... 83

5.2. Irnp1ikasi ... 84

5.3. Saran ... 84

DAFf AR PUST AK.A ... 86

(10)

vii

DAFfAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 90

Lamp iran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 91

Lamp iran 3 Kisi-Kisi lnstrumen Tes Hasil Belajar Kimia ... .l20 Lampiran 4 Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar Mahasiswa Oleh Validator (Validitas lsi) ... ...•. ... ... ... ... 122

Lampiran

5

Permohonan Validator lnstrumen Penelitian ...•...•....•... 126

Lampiran 6 Surat Keterangan Validasi Kuesioner ...•...•... 127

Lampiran 7 Surat Keterangan Validasi Butir Soal... ..•...•... 128

Lampiran 8 Validitas Perangkat Kuesioner Motivasi Hasil Belajar Oleh Validator ... 129

Lampiran 9 Analisis Va1iditas Butir Soal Hasil Belajar ...•... 135

Lampi ran 10 Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Hasil Be1ajar ...•... .l36 Lampiran 11 Data Uji Reliabilitas Hasil Belajar ... 137

Lampiran 12 Analisis Daya Beda Butir-Bitir Soal Hasil Belajar ... 138

Lampiran l3 Skor Dan Nilai Eksperimen-1 (Z1) ... 139

Lampiran 14 Skor Dan Nilai Eksperimen-2 (Z2) ... .140

Lampiran 15 Skor Dan Nilai Eksperimen-3 (Z3) ... 141

Lampiran 16 Data Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen-1 (Z1) ... 142

Lampiran 17 Data Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen-2 (Z2) ... 143

Lampiran 18 Data Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen-3 (Z3) ... .1 44 Lampiran 19 Skor Motivasi Pembelajaran Eksperimen-1 (Zl) ... 145

Lampiran 20 Skor Motivasi Pembelajaran Eksperimen-2 (Z2) ... l46

(11)

DAFfARGAMBAR

Gam bar 2.1 Proses Inkuiri .•..•.•...••...••.••••.•.•..•.•.•....••....••.•...•..•..•••..•••••..•. 34

Gam bar 3.1 Prosedur Penelitian ... 50

Gam bar 4.1 Distribusi Motivasi Belajar Pembelajaran Strategi Inkuiri

Dengan Media Animasi (Z1) ... 61

Gam bar 4.2 Distribusi Motivasi Belajar Pembelajaran Strategi Inkuiri

Dengan Media Power Point (Z2) ... 62

Gam bar 4.3Distribusi Motivasi Belajar Pembelajaran Strategi l nkuiri

Dengan Media Pete Konsep (Z3) ... 64

Gam bar 4.4 Distribusi Frekwensi Gain Hasil Belajar Strategi Inkuiri

Dengan Media Animasi (Z1) ... 66

Gam bar 4.5 Distribusi Frekwensi Gain Hasil Belajar Strategi Inkuiri

Dengan Media Power Point ... 67

Gam bar 4.6 Distribusi Frekwensi Gain Hasil Belajar Strategi Inkuiri

Dengan Media Peta Konsep (Z1) ... 69

-

z

~

m

(12)

ix

[image:12.518.29.481.61.622.2]

DAFfAR TABEL

Tabell.l Data Hasil Belajar Kimia Dasar 1 Mahasiswa Prodi Matematika

Budidaya Binjai ... 4

Tabel2.1 Stategi Belajar Meugajar ... 33

Tabel 2.2 Kemampuan yang Dikembangkan dalam Proses Inkniri.. ... .35

Tabel 2.3 Pengajaran Inkuiri deogan Model Kerja Kelompok. ... 36

Tabel 3.l Keter kaitan antara Variabel Bebas dan Terikat ... .49

-

z

~

(13)

1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitasa

manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan. Pengembangan kualitas manusia ini

menjadi keharusan, terutama dalam memasuki era perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dewasa ini, agar generasi muda kita tidak menjadi

korban dari globalisasi pengembangan itu sendiri. Upaya untuk mewujudkan hal

tersebut telah lazim disebut dengan istilah pembelajaran. Menurut Depdiknas

(2003 ), pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa proses dalam belajar, pengajaran, dan pembelajaran dalam

belajar adalah salah satu hal yang sangat penting. Mengajar bukan sekedar usaha

untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga usaha menciptakan

sistem lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar tujuan pengajaran dapat

tercapai secara optimal (Gulo, 2004). Mengajar dalam pemahaman seperti ini

memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran

tergantung pada pemilihan strategi yang tepat bagi tujuan yang ingin dicapai,

terutama dalam upaya mengembangkan kreativitas dan sikap inovatif subjek

didik. Untuk itu perlu dibina dan dikembangkan kemampuan profesional dosen

untuk mengelola program pengajaran dengan strategi belajar mengajar yang kaya

dengan variasi.

Sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) yang sangat pesat dewasa ini pendidikan dihadapkan pada tuntutan yang

semakin canggih. semakin meningkat baik ragam, lebih-lebih kualitasnya. Namun

dari berbagai penjelasan di media massa baik media cetak maupun elektronika

(14)

2

penelitian yang dilakukan oleh United Netion Development Programmat {UNDP)

menyatakan bahwa untuk tahun 2003 kualitas pembangunan manusia Indonesia

hanya menduduki peringkat ke-ll2 di antara 174 negara (Istaid, 2004). Untuk

pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hasil Survey International Education

Achievement (lEA) yang dikutip oleh Widiastono (2003) menyatakan

kemampuan IPA Indonesia masuk urutan ke-40 dari 42 peserta. Oleh sebab itu,

beban yang diemban oleh Perguruan Tinggi, dalam hal ini adalah dosen sangat

berat, karena dosenlah yang berada pada garis depan dalam membentuk pribadi

mahasiswa. Dengan demikian sistem pendidikan di masa depan perlu

dikembangkan agar dapat menjadi lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat

dan tantangan yang akan dihadapi di dunia ketja di masa mendatang.

Dewasa ini, banyak lembaga pendidikan yang diupayakan baik oleh

pemerintah berupa Perguruan Tinggi Negeri maupun yang dikembangkan oleh

swasta berupa Perguruan Tinggi Swasta. Salah satu Perguruan Tinggi Swasta

yang ada di Kotamadya Binjai adalah STKIP Budidaya Binjai yang mengelola

antara lain Program Studi Pendidikan Matematika. yang memuat kurikulum

Kimia Dasar I dan Kimia Dasar II yang masing-masing bobotnya 4 SKS.

Kemajuan IPTEK telah mendorong kimia menjadi pelajaran yang penting

untuk dipelajari baik di tingkat menengah maupun perguruan tinggi. Berbagai

topik i1J!1!1 kimia dan hasil penelitian para ahli kimia secara nyata telah menunjang

perkembangan era industrialisasi, bioteknologi. fannasi dan pertanian yang

benar-benar telah dirasakan manfaatnya dalam peningkatan mutu dan taraf hidup

manusia. Dengan demikian sudah sewajarnya pembelajaran ilmu kimia diberbagai

jenjang pendidikan terus dikembangkan dan ditingkatkan di masa yang akan

datang.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta infonnasi di

(15)

dilakukan oleh dosen. Oleh karena itu instrumen yang dikembangkan harus sesuai

dengan minat mahasiswa. Pemakaian suatu sistem pembelajaran yang tidak sesuai

dengan minat mahasiswa dapat mengakibatkan gejala kejenuhan dan penurunan

prestasi belajar mahasiswa (Azmi. 2004).

Salah satu isu yang muncul tentang penurunan kualitas pendidikan pada

pelajaran kimia seperti yang dikemukakan oleb Sumiaji (1998) yakni adanya

gejala "Kimia Pobia" (ketakutan terhadap mata pelajaran kimia) yang melanda

sebagian siswa. Menurutnya pengajaran MIPA khususnya mata pelajaran kimia

sampai sekarang ini kurang efektif. Sedikitnya ada empat kerawanan dalam

pengajaran MIPA, antara lain: l) penguasaan bahan ajar, 2) proses belajar

mengajar yang nyaris tanpa interaksi. 3) pengaruh ekstemal, dan 4) bahan ajar

yang salah kaprah.

Dampak dari adanya anggapan di atas adalah timbulnya sikap antipati

siswa. sebingga jam belajar kimia menjadi saat yang membosankan, menjemukan,

dan bahkan menakutkan (Sukiman, 2004). Hal ini timbul karena adanya kesulitan

dalam belajar kimia yang dirasakan mereka. Akibatnya siswa kurang termotivasi

dalam belajar lcimia sebingga basil belajar kimia tidak optimal. Menurut Kemp

dkk (1994) lcesulitan ini diakibatkan kebanyakan konsep kimia bersifat abstrak

dan kompleks. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli seperti Poedjiaji (2005),

""Kimia merupakan pelajaran yang sukar dan kurang diminati siswa di antara

petajaran IPA ".

Menurut Salchasiri (1991), dari kebanyakan mahasiswa yang bukan dari

jurusan kimia menganggab bahwa mata kuliah Kimia Dasar merupakan mata

kuliah yang sulit, sebingga mahasiswa sudah terlebih dahu1u merasa kurang

mampu untuk mempelajari kimia. Akhimya basil belajar kimia rendah. Terlepas

dari ungkapan di atas. mahasiswa program studi matematika STKIP Budidaya

(16)

>

4

rendah. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 1.1

Tabel 1.1 Data basil belajar Kimia Dasar 1 mahasiswa Prodi Matematika

STKIP Budidaya Binjai.

Tahun Ajaran Hasil Rata~Rata (Angka) Hasi Rata-Rata (Huruf)

2005!2006 58,50

c

2006/2007 58,37

'

c

2007/2008

I

59,55

"\

c

...

2008/2009 L 60, 18

(

-...'

c

. .

.

....

;;:..."Y

'"""'

(Sumber STKIP Budidaya BmJat)

Jika ditelaah lebih mendalam penyebab rendahnya basil belajar Kimia

Dasar I mahasiswa di prodi Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis yang juga sebagai salah satu

dosen kimia di Prodi Matematika STKIP Budidaya Binjai, masih kurang adanya

k.esesuaian strategi dan variasi, serta kurangnya penggunaa media dalam

pendekatan pengajaran yang dilakukan oleh dosen. Pengajaran bidang-bidang

akademis masih dilakukan secara konvensiona~ kegiatan pembelajaran masih berpusat pada dosen, materi disampaikan dengan ceramah, mahasiswa kurang

dituntut untuk mencari, menyelidiki, kritis, dan analtis. Selain itu juga disebabkan

oleb penggunaan media pembelajaran yang sangat minim yang hanya

menggunakan buku diktat papan tulis, dan alat tulis, sedangkan media komputer

yang seharusnya dapat digunakan sebgai media pembe1ajaran untuk

mempermudah pemahaman mahasiswa tentang konsep kimia yang dianggap

abstrak temyata belum digunakan.

Sehubungan dengan media pembelajaran Sanjaya (2008) menyatakan

bahwa kedudukan media pembelajaran dalam system proses pembelajaran

mempunyai fungsi yang sangat penting, sebab tidak semua pengalaman belajar

dapat diperoleh secara langsung. Dalam keadaan ini media dapat digunakan agar

[image:16.518.25.481.68.621.2]
(17)

>

Selanjutnya Sanjaya menyatakan penggunaan media dapat menambah motivasi

belajar sehingga perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat lebih

meningkat. Jadi media pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis antara lain: l)

dapat membangkitkan motivasi dan merangsang mahasiswa untuk belajar dengan

baik. 2) dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, 3) dapat menghasilkan

keseragaman pengamatan, 4) dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata,

dan tepat, 5) dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki mahasiswa,

6) dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang kongkret

sampai yang abstrak. .

Sekarang ini penggunaan media komputer sebagai alat belaj ar sangat

menguntungkan karena telah tersedia berbagai jenis software dan hardware yang

memudahkan untuk mengintegrasikan dengan peralatan elektronik lain seperti

video, kamera, dan instrument laboratorium. Penggunaan gambar-gambar yang

bergerak (animasi) dalam pendeskripsian konsep kimia, di samping akan

mengkongkritkan materi kimia yang bersifat abstrak, juga dapat menambah daya

penguatan (inforcement) serta dapat membangkitkan keinginan, minat baru,

motivasi, dan rangsangan belajar (Hamalik. 1994 ).

Program-program komputer saat ini menyediakan layanan cara membuat

berbagai media seperti animasi yang dipadukan dengan suara tertentu untuk

menambah penjelasan terhadap suatu materi, sehingga yang abstrak dapat

d ikongkritkan. Pengoperasian media ini dapat dilakukan secara berulang-ulang,

dengan demikian dapat mengakomodir keragaman daya tangkap, minat, prestasi

serta pernahan mahasiswa yang membutuhkan pengulangan (remedial). Sehingga

keters..."'<iiaan waktu dan tenaga dosen yang dikeluarkan dapat diefisienkan.

Untuk meningkatkan prestasi basil belajar, dosen diharapkan selalu

berusaha merancang serta menerapkan berbagai alternative strategi pembelajaran

(18)

6

dalam kegiatan-kegiatan dan pengalaman-pengalaman ilmiah yang bennuara pada

pembentukan keilmuan. Prestasi belajar yang baik akan diperoleh jika mahasiswa

mampu menginfestasikan ilmu yang diperolehnya dengan cara pengamatan dan

pengalaman Jangsung (Dale, 1969).

Pada dasamya untuk mengembangkan penguasaan konsep yang baik dibutuhkan komitmen mahasiswa dalam memilih belajar sebagai suatu yang bennagna, lebih dari banya

mengh apa~ yaitu membutuhkan kemauan mahasiswa mencari hubungan

konseptual antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang sedang dipelajari di

dalam kelas. Untuk itu perlu dicari upaya pembelajaran yang dapat dilakukan

untuk mengatasi masalah tersebut di atas. Sebagai altematif adalah strategi

pembelajaran inkuiri, yaitu strategi pembelajaran yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara

sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan mengajar pada

strategi ini ialah: 1) Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan

belajar. Kegiatan belajar di sini adalah kegiatan mental intelektual dan social

emosional. 2) Keterarahan kegiatan secara logis dan sisitematis pada tuj uan

pengajaran. 3) Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self belief) pada

diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri (Gulo, 2004).

Dari uraian di atas jelas bahwa penggunaan media dan m eto de

a tau strategi pembelajaran yang tepat sangat memba nt u dalam

p roses belajar mengajar dan meningkatkan prestasi belajar. Has

il-hasil penelitian terdahulu tentang prestasi belajar kimia d alam

variabe l- va ria bel yang mendukung antara Ja in : Hasil penelitian

perbandingan strategi be lajar tra dis ion al dengan kegiatan berbasis

komputer aplikasi menu nj ukk ka n ba hwa siswa yang diajar dengan

(19)

dibandingkan dengan siswa yang berada pada kelompok kontrol (Levine dan

Donista. 1996). Penelitian lain tentang perbandingan prestasi belajar yang

menggunakan metode tradisional dan simulasi komputer terhadap

mahasiswa baru dalam aplikasi laboratorium terhadap spektrofotometer

menyimpulkan babwa mabasiswa yang menerima sistem pembelajaran

CAl memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dari kelompok yang diajar

dengan dua metode lain (Jhackman. 1987). Hasil penelitian Situmorang

untuk me ngetabui efektivitas mode l-mo de l dalam meningkatkan

prestasi belajar mabasiswa dalam mata kuliab Kim ia Analitik, dan

menyim pu lkan bahwa model pembelajaran media peta ko ns ep , model

p em bel ajaran menggunakan media komputer, dan pem b elajaran

berb asis web yang dimodifikasi, sangat efektif dalam meningkatka n

prestasi belajar kimia analitik (Situmorang, 2004 ). Hasil peneli tian

y ang dilakukan oleh Wilkinson menyimpulkan bahwa penggun aan

media pembelajaran telah memberikan kontribusi yang sangat

signifikan terbadap usaba pe ngk o ngkritan baban pembelajaran dan

sekaligus memberikan efek memudahkan terhadap pemahaman siswa

mengenai bahan yang dipelajarinya. Sedangkan basil penelitian Zega

(2003) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif d an

si gnifikan antara kebiasaan belajar mahasiswa yang baik dengan

prestasi belajar.

Bedasarbn uraian di at.as ada perm:lS8lahan yang perlu diselesaikan antara

fakta dan ken)ataan, ada harapan yang besar yang harus dibuktikan sebagai

pemecahan permasalahan, bahwa perubahan strategi pembelaj aran dari strategi

konvensional ke strategi inlruiri dan penggunaan media pembelajaran dari media

yang sederhana ke media komputer berdasarbn basil penelitian terdahulu mampu

(20)

8

melakukan penelitian dengan judul: "Pengaruh Penggunaan Multi Media Dalam

Pembelajaran lnkuiri Terhadap Hasil Belajar lkatan Kimia Dan Strutur Molekul

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika STKIP Budidaya Binjai".

1.2 Identifikasi Masalah.

Berdasarbn latar belakang masalah yang telah d iuraikan di atas, maka

masalah yang ada dapatlah d i identiflkasi sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belaj ar Kimia Dasar l pokok

bahasan ik.atan kimia dan strutur molekul mahasiswa STKIP Budidaya

Binjai?

2. Strategi pembelajaran apa yang tepat digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar Kimia Dasar I pokok bahasan ikatan kimia dan strutur molekul

mahasiswa STKIP Budidaya Binjai?

3. Media pembelajaran apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar Kimia Dasar l pokok bahasan ikatan kimia dan strutur molekul

mahasiswa STKIP Budidaya Binjai?

4. Apakah penggunaan strategi inkuiri dengan bantuan media animasi. power point, dan peta konsep dapat meningkatkan basil belajar Kimia Dasar I

pokok bahasan ik.atan kimia dan strutur molekul mahasiswa STKIP

Budidaya Binjai?

s.

Apakah ada perbedaan basil belajar mahasiswa yang dibelajarkan

menggunaan strategi inkuiri dengan bantuan media animasi dengan basil

belajar mahasisv.-a yang diberi bantuan media power (Xlint dan dengan

basil belajar mahasiswa yang diberi bantuan media peta konsep?

6. Manakah yang basil belajamya lebih baik mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri dengan bantuan media animasi dengan hasil

(21)

>

hasil belajar mahasiswa yang diberi bantuan media peta konsep?

7. Apakah ada perbedaan motivasi belajar mahasiswa yang dibelajarkan

menggunaan strategi inkuiri dengan bantuan media animasi dengan

motivasi belajar mahasiswa yang diberi bantuan media power point dan

dengan motivasi belajar mahasiswa yang diberi bantuan media peta

konsep?

1.3 Pembatasan Masalab

Dalam penelitian ini ba!asan masalah yang aka.n diteliti adalah:

I. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi

inkuiri.

2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media komputer dengan

kombinasi beberapa program seperti animas~ power point, dan peta konsep.

3. Materi pembelajaran adalah materi Kirnia Dasar I dengan pokok bahasan

Ikatan Kimia dan Struktur Molekul.

4. Prestasi basil belajar mahasiswa dibatasi pada ranah kognitif taksonomi

Bloom.

5. Subjek penelitian ada1ah mahasiswa yang mengi1ruti mata kuliah Kimia

Dasar I Prodi Matematika STKIP Budidaya Binjai.

1.4 Ramii5U Masala2a..

Berdasark.an dari lat.ar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

telah diuraik.an di aw., maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat.

dirumuskan sebagai berikut:

I. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara basil belajar kimia

(22)

10

animasi (Zl) dengan power point (Z2) dan peta konsep (Z3)?

2. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar kimia antara mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Zl)

dengan power point (Z2) dan peta konsep (Z3)?

3. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan basil belajar kimia

mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri diberi bantuan

animasi (Zl) dengan power point (Z2) dan peta konsep (Z3)? 1.5 Tujoao Peoelitiao

Berdasarkan uraian Jatar belakang masalah. identifikasi masalah dan

rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara basil

belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri

diberi bantuan animasi dengan yang diberi bantuan power point dan

dengan diberi bantuan pcta konsep.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat motivasi belajar kimia mahasiswa yang

dibelajarkan menggunaan strategi inkuiri diberi bantuan animasi (Z I)

dengan yang diberi bantuan power point (Z2) dan dengan yang diberi

bantuan peta konsep (Z3).

3. Untuk mengetahui Apak:ah ada hublmgan antara moth1tSi belajar dengan

basil belajar lUmia mahasiswa yang dibelajarkan menggunaan strategi

inkuiri diberi bantuan animasi (Zl) dengan yang diberi bantuan power

point (Z2) dan dengan yang diberi bantuan peta konsep (Z3).

1.6 Manfaat Peoelitiao

Hasil penelitian ini diharakan dapat bermanfaat sebagai berikut:

(23)

rujukan bagi peneliti Ianjut yang benninat mendalami pennasalahan yang

sam a.

2. Secara praktis basil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran

bagi para dosen, untuk memilih setrategi dan media pembelajaran yang

sesuai dalam mengajarkan ikatan k.imia dan struktur molekul guna

meningkatkan pemahaman mabasiswa dalam meningkatkan basil belajar.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infonnasi tentang

pengarub strategi inkuiri dengan bantuan penggunaan media animasi

komputer, power point, dan peta konsep dalam pembelajaran k.imia dasar

I pokok bahasan ikatan kimia dan strutur mulekul terhadap hasil belajar

dan motivasi belajar mahasiswa

1.7 Defenisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan pengertian beberapa istilah kata-kata

operasional yang digunakan dalam peoelitian ini. maka dijelaskan secara umum sebagai berikut:

1. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang

dapat merangsang untuk belajar (Gagne dalam Arsyad. 2000).

2. Multi media komputer adalah penggabungan beberapa program media

komputer yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

3. Komputer adalah alat bitung mesin elektronik yang cepat dan dapat

menerima informasi input digital k:emudian memprosesnya sesuai

program yang tersimpan di dalam memorinya. sehingga menghasilkan data

output berupa infonnasi (Hamacher, 1992).

4 . Strategi inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

(24)

12

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Gulo,

2004).

5. Prestasi hasil belajar adalah gambaran yang dicapai mahasiswa sehingga

keberhasilan suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi

z

?

93

(25)

-

z

~

BABV

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan basil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada

Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan basil belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan

menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan media animasi dengan yang

diberi bantuan media power point dan yang diberi bantuan media peta

konsep. Gain temormalisasi untuk siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran inkuiri dengan animasi komputer rerata = 0, 751. sedangkan

dengan power point = 0,546 dan dengan media peta konsep = 0,370.

Dengan demikian maka basil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan

metode inquiri menggunakan media animasi (Zl) lebih bail( dibandingkan

menggunakan media power point (Z2) dan peta konsep (Z3).

2. Terdapat perbedaan motivasi belajar kimia mahasiswa yang dibelajarkan

menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan media animasi dengan yang

diberi bantuan media power point dan yang diberi bantuan media peta

konsep. Rata-rata motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran inkuiri dengan animasi komputer rerata = 111,27.

sedangkan dengan power point= 99,47 dan dengan media peta konsep =

95,93. Dengan demikian maka belajar kimia yang menggunakan media

animasi (Z 1) dapat memberikan kontribusi motivasi bela jar yang Iebih

besar dibandingkan belajar dengan media power point (Z2) dan peta

konsep (Z3).

3. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan basil belajar kimia

mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan strategi inkuiri diberi bantuan

media animasi dengan yang diberi bantuan media power point dan yang

diberi bantuan media peta konsep, dengan nilai signifikansi (0,00) > a =

(26)

84

5.2 IMPLIKASI

Dari basil pengamatan dilapangan umumnya mahasiswa cenderung tertarik

terhadap teknik dosen dalam menyampaikan pelajaran dengan penggunaan media animasi, hal ini disebabkan dengan menggunakan media animasi khususnya pokok bahasan ikatan kimia yang bersifat abstrak sulit dipahami mahasiswa misalnya ikatan ion terbentuk antara atom yang mudah melepas elektron (atom logam) dan atom lain yang mudah menerima elektron (non logam) dapat lebih konkrit k.arena dapat melihat proses pelepasan dan penerimaan elektron tersebut.

Dalam penelitian ini digambarkan tingkat motivasi be l~ar mahasiswa yang menggunakan media animasi lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan media power point dan media peta konsep. Hal ini berarti mahasiswa menyenangi pembelajaran dengan menggunakan media animasi. Bahkan penggunaan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa untuk meninglcatkan prestasi hasil belajar kimia mahasiswa.

Proses dan basil belajar para mahasiswa yang menggunakan media animasi dengan mahasiswa yang menggunakan media power point dan peta konsep pada pokok bahasan ikatan kimia menunjukkan perbedaan yang berarti,. Oleh karena itu penggunaan media pengajaran (khususnya media animasi) sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran. Penggunaan media animasi ini sangat tepat dalam meningkatkan motivasi. pemahaman dan penguasaan konsep-konsep yang terjadi selama proses pembelajaran pada setiap aspek secara menyeluruh sebagai wujud kemampuan mahasiswa dalam memahami isi materi dan tes.

Berdasarkan motivasi belajar mahasiswa terhadap mata kuliyah kimia ternyata penggunaan media animasi sangat cocok untuk mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi

dan rendah. Maka dalam penerapan penggunaan media web pada pokok bahasan ikatan lillnia. dosen mestinya menyediakan banyak waktu yang cukup di kelas kendati pun tidak terlalu lama. Oleh karena itu dosen diharapkan memperbanyak tugas di rumah bagi mahasiswa untuk mendo"l.\nload tentang materi yang telah dipelajari di kampus sebagai tugas pribadi maupun tugas kelompok yang dikumpulkan secara tepat waktu.

S.3 SARAN

Berdasarkan simpulan dan im plikasi yang telah dikemukakan di atas, maka sesuai dengan basil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan

(27)

z

?

m

1. Melihat pengaruh penggunaan pembelajaran inlcuiri dengan media animasi komputer dapat meningkatkan motivasi dan basil belajar mahasiswa,

hendaknya dosen kimia berusaha untuk membelajarkan mahasiswa dengan

memanfaatkan media internet tersebut.

2. Hendaknya dalam pembelajaran kirnia dosen tidak hanya sekedar

mentransfer konsep-konsep kimia, akan tetapi memikirkan dan

melaksanakan bagaimana proses konsep-konsep itu terjadi, dipahami,

(28)

z

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, H., 2007. Teori Relajar dan Pembelajaran, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, UNIMED Medan.

Ahmadi, dan Supriono., 2004. Psikologi Relajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson, 0 . W. Kautnik., 1972. A Taxonomi for Learning Teaching and

Assesing, New York: Addison Weslley Longman Inc.

Anwar, 1., 1998. Sistem /nformasi Manajemen dan Perencanaan Pengembangan

Pendidikan, Bandung: Angkasa.

Arsyad, A., 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafmdo.

Azmi., (2004). Makna Pendidilcan. Warta Kita, Senin, I Maret 2004, Hal. VII.

Kolom 3-4.

Bloom, B. S., 1979.Evalution to Impone Learning, New York: Mc-graw Hill Book Company.

Budiandono, D., 1977. Perencanaan dan Penyelenggaraan Latihan Tenaga Kerja,

Jakarta: Bharat Karya Aksara.

Budiningsih., 2005. Be/ajar dan Pembe/ajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Butar-butar, R., 2007. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer Terhadap Motivasi dan Hasil Be/ajar Kimia SiswaSMA Negeri

Sekota Sibolga. Tesis. Medan: PPs Unimed.

Dahar, R. W .. 1988. Teori-Teori Be/ajar. Jakarta. Erlangga.

Dale, E .. 1969. Audio Visual Metheods in Teaching, New York: The Dryden

Press ..

Depdiknas., (2003). Kurikulum Jlata Pelajaran Kimia. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah .. l997. Strategi Be/ajar Mengajar. Bandung : Angkasa.

(29)

Prentice New Jersey : Hall Regents.

Fianora, E., 2009. Efektifitas Media /computer dan Metode Praktilcum Terhadap

Hasi/ Be/ajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Elektrolisa. Tesis.

Medan: PPs Universitas Negeri Medan,

Fudyartanta, RBS., 2002. Sikologi Pendidikan, Jakarta: Glogal Pustaka Utama.

Gagne, R. M., 1977. The Conditioning of Learning. N ew York: Rinehart

and Winston,

Gerlach, V. G., and Ely, D.P., 1971. Teaching and Media A Systemic Approach.

Engliwood Cliffs : Prentice-Hall.

Gulo. W., 2004. Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Grafmdo.

Hamalik, 0., 1994. Media Pendidikan, Cetakan K-7. Bandung: PT C itra Aditya

Bakti.

Hamacher., 1982. Instructional Media and The New Technologies of Instruction.

New Yorlc Jhon Willey and Sons.

Hrujanto., 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Kemp, J., Morison, Gary R, and Ross., 1994. Designing Efective Istruction.

New York: Merril.

Leach. A.R., 1996. Molecular Modelling : Principles and Aplications. Addi son

Wishley, Longman. London: Southampton University.

Muhibbin. S_ 1995. PsikO/ogi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Nasution, S., 2004. Deduktif Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Pandley, J. B.D, Bretz. R.L and Novak. J.D. 1994, Consepmaps as Tool to Asses

Learning in Chemistry, J O f Chem ical Education

(30)

88

Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Russel, C, A., 1976. 17re Structure of Chemistry. London: The Open University

Press.

Rusmansyah., 200 l. MeninglcaJkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kimia Karbon Melalui Strategi Peta Konsep, httollwww depdilcnas go.

Id!Journo Penelitian Pendidi/canl/42/Rumansvah htm.

Roestyah, N. K .. 200 I. Strategi Belqjar Mengqjar. Jakarta : Rineka Cipta

Sardiman, A.dkk., 1996. Media Pendidi/can Pengertian Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja. Grafmdo Persada.

Rohani, A., 1997. Media Instructional EducaJif, Jakarta: Rincha Cipta.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembe/qjaran Berorientasi Estandar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Shakkashiri, B. Z., ( 1991 ), Chemical Demonstralion A Hand Book for Teacher of

Chemistry. The University ofWinconsin press.

Simangunsong, M. P., dan Abidin, Z., (1985), Metodologi IPS, Penerbit Akademika ?resindo, Jakarta.

Sinurat., 0. 2008. Pengaruh Penggunaan Program Media Komputer Dalam

Pembelajaran Inquiri Pada Pokok Bahasan Struktur Atom

Terhadap Prestasi Be/ajar Kimia Siswa SMA di Kabupaten Samosir.

Tesis. Medan: PPs Univeras Negeri Medan.

Situmorang. M., (2004), lnovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sain Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Agustus 2004.

Situmorang, M. dan Tambunan, M.. 2002. Efelaifilas Media Peta Konsep

dalamPengajaran Konsep Mol di S.\fU. Medan: Pelangi Pendidikan.

(31)

Aksara, Jakarta.

Sudjana, N. dan Rivai, A., 2001. Media Pengajaran. Bandung Remaja Rosda Karya.

Sudjana, N., 1996. Metode Statistik. Bandung; Tarsito.

Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasi/ Proses Be/ajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sumanto, Wasti., 1992. Dasar dan Teori Pendidilwn Dunia. Surabaya: Usaha

Nasional.

Suroso, dkk., 2002. Ensik/opedi Sains dan Kehidupan. Jakarta: Tarity Samudra

Berlian.

Situmorang, M., Purba, J dan Tambunan. M., 2000. Efektifltas Media Peta

Konsep Da/am Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMA : Pelangi

Pendidikan.

Sukiman., 2004. Pengajaran Kimia Lalernatif. Gerbang (Des'04), hal 38-39.

Sumiaji .. 1998. Pendidilwn Sains yang Humanistilc Kanisiu.s, Yokyakarta.

Widiastono, T.D., (2003). Kucing-Kucingan dalam RUU Sisdilcnas. Jumat 2 Mei.

Hal. V. Kolom 1-2, Jakarta: KOmpas.

WinkeL, W.S. , 1996. Psilcologi Pendidilwn dan Evalusai Be/ajar. Jakarta.

z

?

Gambar

Tabell.l Data Hasil Belajar Kimia Dasar 1 Mahasiswa Prodi Matematika
Tabel 1.1 Data basil belajar Kimia Dasar 1 mahasiswa Prodi Matematika

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian memperlihatkan kemasan Granola Creations menggunakan teks, tata letak, tekstur dan warna tertentu yang sesuai untuk menyampaikan informasi yaitu identitas,

Program siaran non faktual anak mendapatkan indeks total yakni 3.25 yakni pada posisi antara tidak berkualitas dan berkualitas hingga cukup berkualitas. Angka ini lebih

Puji syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahamat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meneyelesaiakan penyusunan

Tepung biji munggur dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan kue bolu.Kue bolu merupakan makanan yang banyak dikonsumsi oleh banyak kalangan.Kue ini dapat dibuat dengan mudah

Asal mula kata pendidikan arakter adalah mengambil dari dua kata yang tidak sama ataupun berbeda dikarenakan dua kata ini memiliki makna sendiri- sendiri yakni

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana pemahaman para istri di Kecamatan Bangkalan terhadap fikih prioritas, kemudian faktor yang melatar belakangi prioritas

Untuk dapat melihat lebih dalam melihat lebih dalam lagi bagaimana suatu ruang publik secara teoritis berjalan, habermas memiliki beberapa teori, di antara yang terpenting

yang sering menggunakan media internet khusunya media sosial sebagai sarana untuk mencari.. informasi, hiburan maupun berkomunikasi dengan teman di situs jejaring