• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

~ L

' t_ ~-~ : . •

·.:. ~.·.·1··~·· ·:

..

··~_.·.··.·

; . : }

~ .,

' ~~

;eflf

l>f.NERAPAN MOni•: L PF.MUELA.JARAN BF.RBASIS MASALAH

YANG D!JNTEGRASIKAN DENGAN MEDIA ANIMASI

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

IIASIL UF.LA,JAR

SISWA

t

MILIK PERPUSTAKAAN

·!

UNIMEO

.DiajuPu~ ·'" ;,;'•1itMk M~ !l6·1 c? (fgf.tf'll. Pt:Yf:l}' tJrcdtm

ualum Memp,fi''rJl·:'h G'elm• .Magl.'l.{f!!! Pe:~ d it b'.~(m padr;, Pra¥fli'"!!i?'li !lf j~;&fJ JP~t;~f!f!c,!i bn B" i,"nh

PROGRAM PASCASAR.JANA

UNIVERSITAS NEGERil\'IEDAN

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA ANIMASI

DALAM MENINGKA TKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

Disusun dan diajukan oleh

NGATINO

NIM. 081188410024

Telab Dipertabankan di Depan Panitia Ujian Tesis

pada Tanagal l8 Desember 2010 dan Dinyatakan telah Memenubi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Pembimbing I

Medan, 18 Desember 2010

Menyetujui Komisi Pembimbing

gil

Dr. Zaino din btar, M.Si. Pro Dr. Suharta, M.Si. NIP. 19670317 199203 I 004 N • 19590912 198903 1 004

Mengetabui:

~~~

P.

A

",'r

s

'..~

. ...

:v«-', ~.,c.,.s Ill-;'~ 1'

c-,' ql> " /~

f\ ~.41: ~ Q .

\

~ >

.

.

%.$

0

·'~-- :b. I

-- \ '/.;_.., ~ · ! J . ~ .:;-

l

(3)

NO.

2.

5.

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN lUMIA

NAMA

Dr. Zainuddin Muehtar, M.Si. NIP. 19670317 199203 1 004 (Pembimbing I)

Prof. Dr. Suharta, M.Si. NIP.195909l2198903 1 004 (Pembimbing II)

Dr. Ramlan Silaban, M.Si. NIP. 196006181987031 002 (Narasumber)

Dr. Mahmud, M.Se.

NIP. 19580222 198903 1 002 (Narasumber)

Dr. I ~ Siti J ahro, M.Si. NIP. 19651015 199203 2 003 (Narasumber)

T ANDA T ANGAN

~

•••••• ..<: ••••••

~.

(4)

KATAPENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan karunia-Nya tesis yang betjudul .. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah yang Diintegrasikan dengan Media Animasi dalam Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa" ini telah selesai disusun. Penulis menyadari

bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari

berbagai pihak. Untuk itu, tak lupa penulis menyampaikan dan mengucapkan rasa

terima kasih yang sebesar-besamya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal G ultom, M.S. selaku Rektor Unimed.

2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Pascasatjana Unimed.

3. Dosen pembimbing I yaitu Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si. dan dosen

pembimbing II yaitu Bapak Prof. Dr. Suharta, M.Si. yang selalu memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis

ini.

Bapak Dr. Ramlan Silaban. M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia Pascasatjana dan narasumber yang selalu memberi motivasi dan

masukan kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

5. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia

Pascasatjana dan narasumber yang selalu memberi motivasi dan masukan

kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

lbu Dr. lis Siti Jahro, M.Si. selaku narasumber yang banyak membantu penulis

dalam penyempumaan penulisan dan memberikan masukan guna

kesempumaan isi dari tesis ini.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yang telah memberikan

bantuan dana berupa beasiswa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

pendidikan S2 tepat pada waktunya.

Bapak Kepala Sekolah SMA Swasta AI Washliyah l Medan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang

bersangkutan.

(5)

9. Seluruh para pegawai pascasatjana yang telah memberikan kemudahan dan

bantuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di pascasatjana

Unimed.

I 0. Teristimewa buat keluarga penulis, Ayah, lbu, Istri, dan Adik-adik yang telah

sabar memberi dukungan moral dan materil, maupun doa-doanya bagi penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat watu.

11. Rekan-rekan mahasiswa prodi kimia yang telah memberikan bantuan berupa

semangat, ide dan pendapat dalam menyelesaikan penelitian ini.

Terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak atas bantuan dan

jerih yang diberikan dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis telah berupaya

semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari

masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

sempumanya tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya sebagai bahan masukan dan informasi.

~

Medan, Januari 20 II

Penulis,

z

Ngatino

~

~

?

00

00

(J~

~9

(6)

1.1. Latar Bela1alng ~lab

BABI

PENDAHULUAN

Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan

merup~ ~l;ih ~t\1 bi~g ~di yMg dipe.l~jari sisw~ di Sc*-ol~ Lanju~

Tingkat Atas (SLTA), yang mempunyai peranan dalam upaya peningkatan mutu

sumber

d~y~ m~ usi~. Perkembangan Umu dan tekrtologi (IPTEK) yang semakin

berkembang, menjadikan bidang studi kimia menjadi salah satu bidang studi yang

semakin penting.

Pengalaman pendidikan yang sering dihadapi oleh guru-guru kimia di

SMA a ~(ah kebanyak:an siswa menganggap mata pelajaran kirnia $t;bagai mata pelajaran yang sulit, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu

mempelajarinya. Hal ini disebabkan oleh penyajian materi kimia yang kurang

menarik dan membosankan, akhimya terkesan angker, sulit dan menakutkan bagi

siswa sehingga siswa tidak tertarik lagi mernpelajarinya, Sakhashiri (dalam

Situmorang, 2001:20). Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi

antara siswa dengao guru. I>alarn komunikasi t~but guru menyampaikao

pengetahuannya dan pengalamannya kepada siswa agar pengetahuan tersebut

dapat dimiliki oleh siswa. Sadiman (~003:1) mengemukakan bahwa proses belajar

mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian

pesan dari sumber pesan melalui saluranlmedia tertentu ke penerima pesan.

Salah satu masalah pendidikan yang banyak dihadapi saat ini adalah

kurangnya minat siswa dengan pelajanm IPA yang terbukti dengan sedikitnya

peminat IP A saat penjurusan di SMA kelas XL Melalui interview dengan siswa

salah satu alasan mengapa siswa tidak memilih jurusan IPA adalah sulit dalarn

mempelajari kimia. Berdasarkan pengarnatan selama peneliti melakukan

pengajaran di sekol;ih P'\da

saat

diberi ujian kimia sisw~ banyak yang memperoleh

nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagaimana tertera pada

T~ l

t.t .

(7)

Tabel l , I. P~n si~a yang m~peroleb nilai diba~ KKM SMA AI Washliyah 1 Medan

No

Kelas I Semester Persen

] XII 76,9

2 XIII 69,2

3 Xl/I

:-...

66,6

4

--

XI/II ~ ... 73,3

5

~

XII I I ... 76,0

6 XII/II 68,0

..

(Sumber: Arstp ndat SMA AI Washhyah I Medan 200912010)

2

Data

di atas me11unjukkan babwa masih banyak siswa yang mendapat nilai

di bawah KKM. Kemungkinan besar banyak faktor yang menyebabkan rendahnya

hasH belajar yang diperoleh siswa. Palam pembelajaran ada empat falQ:or yang

mempengaruhi basil prestasi belajar antara lain sistematika dan urutan materi

pelajaran yang belum mampu mcmtotivasi siswa belajar karena langsung

memberikan materi, siswa sering belajar dengan cara menghafal tanpa

membentuk pengertian terhadap meteri pelajaran yang dipelajari dan materi

pelajaran yang diajarkan mengambang sehingga siswa tidak dapat menemukan

kunci untuk mengerti materi pelajaran yang dipelajari.

Salah satu materi kimia yang sulit dipahami oleh siswa adalah materi

ikatan kimia karena bersifat ;;~bstrak. 6agian yang abstrak yaitu pada pelepasan

elektron, penerimaan elektron, transfer elektron, terjadinya ikatan antar

atom/unsur, sebingga sulit untuk dipabarni oleh siswa. Dengan

tidak

dipahaminya

bagian tersebut menyebabkan siswa sulit untuk membedakan ikatan kovalen dan

ikatan kovalen koordinasi, memaharni ikatan antar unsur (ikatan i<m, ikatan

kovalen, ikatan logam ).

Selain itu di~babkan oleh pe11yajian ilmu kimia yang kurang menarik

dan

membosankan. Umumnya para guru hanya menekankan penggunaan

pembelajaran konve11sional, g\l.ru jarang melibatkan si~a dalam proses

[image:7.529.40.467.55.609.2]
(8)

meoy~,impaiak:~ materi dan

tidak

te.-®pat

suatu

interaksi dalam pembelaj3Jall, karena proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah (Yamin, 2004:61).

Se!Q.lnmg-k\mmgnya ada tuj1,1h alasan mengapa sampai ~ ini masih ada

sejumlah guru yang enggan memakai media pembelajaan. Ketujuh alasan tersebut

adatah: (l) menggQnakan me<li~,i

iw

.-ePQt, (2) media

it\1

can_ggih

dan

mahal, (3)

guru tidak terampil menggunakan media, (4) media itu hiburan sedangkan belajar

iw ~rill$, (5) tidak te~ia di !lekolah. (6) kebiasaan menikmati c;ernmah, bicara.

(7) kurangnya penghargaan dari atasan (Wibowo dan Sutjitno, 2005).

U11ttik: menga~i permasal ~an pendidikan tersebl,lt, perl1,1 diusahak:an perbaikan pembelajaran sebagai strategi untuk meningkatkan minat siswa dengan

c ~ bagaimana materi kimia dapat dikemas menjadi pelajanm yang menariJ<. dan

mudah dimengerti. Levie (dalam Arsyad, 2000:8) yang menerangkan basil

peneUtian tentang belajar melalui stimulus gambar dan stimulus b ~ visual

dan

verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan basil belajar yang

lebUt bail~ untuk tugas-tugll$ seperti mengingat, mengenali, rnengingat kemb ~,iH,

menghubungkan fakta dan konsep. Belajar dengan menggunakan indera ganda,

pandang dan dengar akan rnemberikl,!O keuntung~ b~,igi siswa. Menurut Dale

(dalam Arsyad, 2000:9) perolehan basil belajar melalui indera pandang berkisar

75%, melalui indera dengar berkisar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.

Dengan menggunakan media animasi yang melibatkan indera pandang dan indera

dengar diharapkan akan memperoleh basil belajar yang lebih baik.

Penggunaan gambar-gambar yang bergerak (animasi) dalam

pendeskripsian konsep k;imia, selain ak;an mengkonk;ritkan materi kirnia yang

abstrak, juga dapat menambah daya penguatan (reinforment) serta dapat

me11ambah minat dan perhatian siswa sepanjang proses belajar mengajar. Di

samping itu, pemakaian pembelajaran visual dapat membangkitkan keinginan dan

mioat b~,iru, mernbangkitkan motivasi

dan

nmgsangM belajar (Hamalik, 1994).

Agar basil belajar siswa lebib meningkat, guru dibarapkan selalu

be ru~a merancang sern. menerapkl,!O berbagai altematif pendekatan dan pengelolaan pembelajaran agar dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif

dan

k:,rel,ltif teruUima dengan m en ggu~ k<ut media. Siswa diberi kesempatM untuk [image:8.532.38.470.157.589.2]
(9)

4

yang bermQafa ~)ada pembentl.!bn kognisi k~ilmYannya . ~i belajar yang baik akan diperoleh jika siswa mampu menginfestasikan ilmu yang diperolehnya

d~ngan cara peog<:tmaQlll dan pengalaman langsuog,

Maka

\lntuk meningkatbo motivasi dan hasil belajar kimia di SMA diperlukan media pembelajaran yang

te~ ®n bervariasi.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil

belaj~ sisw~,t ~,tgar p~i bel aj~y a semakin m~mbaik. Misalnya dengan

pemilihan model pembelajaran yang beragam karakteristik sebingga diperlukan

media kornp ut~r. peod~ka~~ ban . ~ media l

dan

layanan bimbingan lainnya, Salah satunya adalah model pembelajaran problem based learning (PBL) atau

pembelajaran berbasis masalab. P~belajaran berbasis masaW. adalah salah satu pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa dan sudah dipertimbangkan oleh

pergunaan tinggi, institusi bidang pendidik,an di dalam banyak negara seba.gai

suatu metoda yang dianjurkan.

Pembelajaran berbasis masalab dik~bangkan rnernperbaiki ketrampilan interpersonal, berpikir kritis, pencarian infonnasi, komunikasi, rasa hormat dan

kerja kelompok (Sungur, 2Q06). Menurut Killey (2005) Pembelajaran berbasis

masalah mempunyai kelebihan dalam hal membantu siswa memilah masalah

(problem abstaction), mendefinisikan masalah (problem definition) dan

menyelesaikan masalah (problem refinement), membantu mengembangkan

berpikir kritis, komunikasi secara lisan dan tulisan dan mengembangkan kerja

kelompok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ram (1999) di Perguruan Tinggi

Sophomores, telah membuktikan Pembelajaran berbasis masalah merupakan cara

yang efektif untuk memotivasi siswa. Nina Riznayani (2009) membuat suatu

kesirnpulan

dari

hasil penelitia.rmya bahwa pembelajaran sistem koloid dengan

menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan media komputer

dap~ meningkatkan motivasi

dan

hasil belajar siswa. Rudolf S, (:Z007) menyimpulkan bahwa penerapan program animasi komputer dalam pembelajaran

kimia dapat menin_gkatkan hasil belaj~

dan

tingkat motiv8$i belajar siswa. Melihat dari latar belakang secara keseluruhan maka peneliti ingin
(10)

5

pembel21jaran berb~i$ m21Uiab yang diintegn1SilalD dengaa atedH\ animasi

dalam meningkatkan motivasi dan basil belajar siswa".

1.2. ldentifikasi MJwilah

Berdasarkan Jatar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas. maka

dapat diidcmtifik~ikan

permas«latmn.

~bagai bf;rikut:

1. Masih banyak guru yang enggan menggunakan media dalam proses belajar

m~ngajar .

2. Guru masih sering menempkan model konvensional dalam pembelajaran.

3. Guru belum menggunalqm seluruh

p<:> ten~i

yan_g ada

~da- dirinya .

4. Hasil belajar siswa hanya pada tingkatan ingatan. belum menerapkan

~ cara efek:tif dal~ peme<;ahan masalah sehari-hari.

5. Rendahnya pengetahuan dan kompetensi siswa dalam pembelajaran.

6 . Peningkatan

basil

belajar dan rootivasi siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran berbasis masalah menggunakan media animasi power point.

7. Keefek:tifan pembelajaran bf;rbasis masalah dalam pembelajaran i~Qi tan

kimia.

1.3. Pembatasan Masalah

Masalah-masalah yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajar siswa

relative banyak. Karena keterbatasan kemampuan peneliti dalam meneliti semua

permasalahan yang terkait, maka peneliti akan membatasi permasalahan dalam

penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

I . Pembelajamn PBL dengan media animasi power point dibatasi dengan

penggunaan presenta~

secara

klasikal dalam bentuk power point, video

pembelajaran dan tampilan dengan menggunakan in fokus.

z.

Pembatasan dilakukan terhadap motivasi

dan

hasil

belajar siswa.

3. Hasil belajar kimia dibatasi dalam ranah kognitif tak.sonomi bloom dengan

materi ik_atan

kimia

di kelas

X tahun

pelajaran

201 Q-ZO II.

4. Motivasi belajar siswa tidak dikategorikan atas kategori tinggi dan kategori

(11)

6

5, Mat~ri kimia diclasarkart atas Kuriktllum Tingkat Satuan Pendi.dil@l (KTSP) dan hasil belajar dengan motivasi belajar pada penelitian ini diperoleh dari

~iswa kelas

X.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan

st!bagai berikut:

I. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan motivasi intrinsik siswa yang

diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang

diintegrasikan dengan media animasi dengan siswa yang diajar menggunakan

mo<Jel pem be laj~n bel'basis masalah tanpa medillrutimasi?

2. Apakah motivasi ekstrinsik siswa yang diajar menggunakan model

pem be l ~ara,n ~asis masalah yang diinte~ilqm dengan media animasi lebih baik dari motivasi ekstrinsik siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah tllnpa media animasi?

3. Apakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah yang diintegrasikan dengan media animasi lebih baik dari

hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah tanpa media animasi?

Berapa besar efektifitas hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran berbasis m3Sillah yang diintegrasikan dengan media animasi

dibandingkan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah tanpa media animasi?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan

gambantn teotang pengarutt mod~l dan media pembelajaran terbadap motivasi dan

hasil belajar siswa. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui:

1. P~rbed aa.n motivasi iotrinsik sisw11 yang diajar mengguoakan model pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan media animasi

dengan siswa yang diajar menggunakan mo<Jel pembelajarao berbasis masal@

(12)

7

2. P~rbed~ motivasi ekstrinsik siswa y;mg di~j~ mengguo~k~n mod~l

pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan media animasi

dengan sisw~ y~g diajar m~n_ggun~ model pembe~jaran lx:fbasis masalah

tanpa media animasi.

3, Pe~~ hasH bel~j~ sisw~ y~g <;liajar menggunak;~ model pembelajarnn berbasis masalah yang diintegrasikan dengan media animasi power dengan

siswa yang diajar m~ model pembel~jaron be~is masalah tanpa

media animasi,

4. a~sar e f~ktifitas h3$il belajar siswa yang diajar m enggunak~ model pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan media animasi

dibandingkan siswa y~ng diajar menggunalcan m<Xiel pembelajaran bertlasis

masalah tanpa media animasi.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat pada tenaga

peodidil<an atau guru bid~.ID_g studi kimia dan pen:tbaca,. maupun baik yang bersifat

teoritis maupun yang bersifat praktis.

I. Manfaat teoritis <;lari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada peneliti lain tentang pengaruh penggunaao media animasi dalam

pembelajaran kimia terhadap motivasi dan hasil belajar kimia, bagi kepala sekolah

dan pengawas pendidikan dalam langkah meningkatkan mutu pendidikan. Pan

akhimya merupakan sumbangan (kontribusi) peneliti dalam memperkaya

khasannah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penggunaan media

animasi terhadap hasil belajar kimia dan motivasi belajar siswa.

2. MC:lllfaat peneUtiC:lll ini ~ pr.;llctis a<;lalah sebagai berikut:

Hasil penelitian ini di harapkan memberikan masukan bagi guru,

khususnya bagi guru bidang studi kimia dalam peoggynaan metode dan media

(13)

1. 7. Defenisi Opent5ional

Untuk menghidari perbedaan atau kekurang jelasan makna, maka dalam

p~n~Utirum ini ~mdi~ m~mbuat c:kf~ni~i opera.sional yaitu:

I. Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu strategi dalam proses

pem~la.iaran yang men~ m~Iah ~bagai dasar

1,111tuk

~lajar .

2. Media animasi adalah media bergerak yang dibuat dengan program computer

m~nggunakan softw~ PQwer PQint

®11

ditampilkan

menggtlllakan in fokus.

3. Motivasi intrinsik siswa adalah dorongan yang menyebabkan siswa

rnelaiQJkan ~suatl,l/be laj ar

dari

dalam diri siswa yang di peroleh dari jawaban

siswa yang telah diubah dalam bentuk skor.

4. Motivasi ~k stri nsik siswa adalab dorongan yang menyebabkan siswa

melakukan sesuatu!belajar dari luar diri siswa yang di peroleh dari jawaban

siswa yang telah diubah dalarn bentuk skor.

5. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan berupa pengetahuan yang di

p~roleh siswa setelah menerima peogalaman belajar yang berupa skor yang

(14)

BABY

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpub1n

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan basil penelitian yang

c,Jil~an., ®pa.t diWik

kesimpq4m

$C;Q~_gaj

benkut;

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan motivasi intrinsik siswa yang diajar

rn~llggunabn pembehljamt berbasis masalah ya11g c,Jiint~ik;an dengan media animasi dengan siswa yang menerima pembelajaran menggunakan

pembelajaran berbasis masalah tc.m ~ media animasi.

2. Motivasi ekstrinsik siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis

m3$3lah yang diintegrasikan dcmgall media animasi lebih balk dari motivasi

ekstrinsik siswa yang menerima pembelajaran menggunakan pembelajaran

berbasis m~lab tanpa media a11imasi.

3. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah

yaog diintegrasik;an deog{lll media animasi lebib Qaik dari basil helajar siswa

yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah tanpa media

animasi.

Efektifitas pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan media

a11imasi dibandingkan dengan pembelajaran berbasis masalah tanpa media

animasi sebesar 29,14 %. Penerapan pembelajaran berbasis masalah dengan

media animasi dapat merangsang siswa dalam menemukan masalah

dibandingkan dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah tanpa media.

5.2. lmplikasi

Berdasarkan basil penelitian di atas dapat dikemukakan beberapa

implikasi peneiitian yaitu hasil belajar siswa menjadi lebih baik dengan model

pembelajaran berbasis masalah dengan media animasi dibandingkan dengan

pembelajara,n berbasis masalah tc.mpa media. Hal ini disebabkao dengan ha<limya

media animasi dapat menayangkan materi ikatan kimia lebib menarik lagi

sehingga siswa lebih lqeatif dan malldm ulltuk memec11hkan masalllh yang 11da di

lingkungan sebari-bari. Dengan penelitian ini para guru dapat memilib model

(15)

53

pem~l~janm

®n

mt:di~ y~g d@~t m~mberikao ra.ngsangao vi$ual sebanyl.ll<

mungkin, lebih kreatif, dan inovatif.

5.J. San.n

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas,

maka ~~uai

densan

h~H pc:netitiao yao~ <U®patkan, maka venetiti memberij(:a.n

saran sebagai berikut:

J.

Melih~t ~~ pen~~ mt:dia a.nirn~si

dapat

menin~tlqm motiv~i

dan hasil belajar siswa, hendaknya guru kimia berusaha untuk membelajarkan

siswa dengcm m em lilllfaa ~ media an im ~i.

2. Hendaknya dalam mengajarkan materi ikatan kimia guru tidak hanya sekedar

men tra.n ~fe r kon~p-konsep ~imia, akan tetapi memikir!Qtn dan melak:sanakan bagaimana proses konsep-konsep itu terjadi, dipahami, dikuasai dan

diprakteiOOtn oleh siswa dalam k:ehidupan sehari-h~i.

3. Guru harus menguasai penggunaan program-program komputer, paling tidak

mengope~ibn k:omputer denglilll \)aik.

4. Sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas komputer (Lap Top) dan LCD (in

focus) minimal satu unit.

5. Penelitian lebih lanjut disarankan agar peneliti lain meneliti pengaruh tingkat

(16)

54

DAFfAR PUSTAKA

Aren(ls,

R.I.,

(2007).

karning

(o Te~h, Bc;:l~j~

Untuk Men_g(ljar

buk\l

:2,

Terjemahan oleh Helly Prajitno Soetjipto, dan Sri Mulyantini Soejipto,

2003,

YQky~~ ~ Pc;:l~ar .

Arsyad A., (2000), Media Pengajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

l}t,u}ima,n, A., (2009), PepPnlb, McxJia Kornp\lter

dan

Model Pem~l~janm

Berbasis Masalah terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa, Tesis, Pasca

Satja,na, Unive~iws Ne&-eri Mechln, Me®,n.

Dimyati, (2002), Be/ajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Pjamarah. B.S., (2QOZ), Str().tcgi Be/ajar Me-,gajar, Rineka Cipta,

Jakarta.

Gagne R.M. dan Brigs L.J., (1992), Principles of Instructional Design, New York.,

HQlt Rinehart & Win~on.

Hallinger, P., (2005), Integrating Learning Technologies and Problem-based

Learning, Proceedings of the Second lmernational Coriference on

eLeamingfor Knowledge-Based Society, Bangkok, Thailand.

Hamalik 0., (2003), 1(urikulU111 dan Pembelajaran, Bumi Ak;sara, Jak:arta.

Harjar1to, ( 1997), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Johnstone, (20()7)., Concept Mapping

in

Problem Based Learning, A Cautionary

Tale Chemistry Education Research and Practice (2): 84-95.

Kang, S., (2009), Pemanfaatan Microsoft Power Point untul< Media Pembelajaran.

Makalah.

http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/. Diakses tanggal 2

Juni 2010.

Kelly, Q. C., and Finlayson, 0.

E.,

(2007), Providing Solutions Through

Problem-st

based Learning for the Undergraduate I year Chemistry Laboratory,

Chemistry Ed«cation Research aru;J Practice, 8 (J): 347-361.

Killey, M., (2005), Problem-based Learning, Centre for Learning and

Pro fess i oo ai Dev ol ep m~nt. University of Adelaide, AU$tralia.

Kirschner, P.A., Sweller, J., and C lark, J., (2006), Why Minimal Guidance during

(17)

55

Discovery, .Pn:>blem-8~ Experiential, and Inquiry-~<;<! Teaching,

Educational Psychologist, 41 (2): 1-22.

Manl1llang, 8. dkk., (20()7), Pcdom«n Pcmbimbing«n

Te$is,

Pasc~tiana

Universitas Negeri Medan, Medan.

Mi"hael, P., (2002),

Kimi{)

U~

SMA Kcl{)S

X.

Erlangg~ J~

Ngatino, (2007), Penerapan Media Grafis-OHP dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa SMA AI Washliyah 1 Medan,

Skrip$i,

FMIPA Universitas

Negeri Medan, Medan.

Nip~

R.N.,

(2009), Pembelaja,n10 Sistem Koloid Melalui Med.ia Komputer dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk M eningkatkan Motivasi dan

Hasil

8elajar Siswa. Tesis, Pas<;a Sruj an~ Upiversitas Negeri

Medan,

Medan.

PerrnaPa 1)., (~002), !ntfs{)ri Kimia SMCJ. Pustaka Setia, Banduog.

Puj adi, A., (2007), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

M~asisw~ f~ul~ Ekonomi Universiu,ts Uuoda Mulia. Business &:

Management Journal, 3 (2): 40-51, http:/ /business&managementjoumal.

com/2007/Q9/f$tor-faktor-yang-mempengaruhi-motivasi-lx:lajaf0lahasis

wa.html. Diakses Tanggal 20 Juli 20 I 0.

Purwanto N., (2000), Psikologi fendidikan,

PT.

Remaja Rosdakary~ Bandung.

Ram, P., ( 1999), Problem-Based Learning in Undergraduate Education, Journal of

Chemical F;ducation, 76 (3): 1122-126.

Rudolf, S., (2007), Pengaruh Penggunaan Program Animasi Komputer Terhadap

Motivasi Belajar dan Hasil Belajar K,imia Siswa SMA Negeri di Kota

Sibolga, Tesis, Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sadiman .• S.A., (2003), Media fendidilu;m.

PT.

Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Savery, J.R.,(2006). Overview of Problem-based Leaming:Definitions and

Distinctions. ~ !n(erdiscip/inary Jollrnal of Problem-based Learning 1

(1): 9-20

(18)

56

SiW.mQnmg, M,, P~

J.,

dan

T{lmbooao,

M., (2001), Efektifitas

Media

Pengajaran di SMU, Jumal Penelitian Bidang Pendidilcan, 8 (1): 1~12,

Universitas Negeri Medan, Medao.

Sosrowidjojo, M., (2004), Efektifitas Proses Pembelajaran Kimia SMU dengan

Media

Permainan. S/cripsi, fMlPA Universitas Negeri

.Takart.a.

Jakarta.

Sudjana, ( 1992), Metode Statistilca, Tars ito, Bandung.

SugiQno,

(2008),

Mctotk _fe~/ltiq n l'end.idikgn, Alfabeta. Bandoog,

Suharsimi, A., (2002), Dasar~Dasar Evaluasi Pendidilran, Bumi Aksara, Jakarta.

Suleiman, A,., (1985),

Media Audio Visual

untuk

Pcngaj(ln;m,

Penernngan dan

Penyuluhan, PT. Gramedia, Jakarta.

Sulaiman, f , AWl,

H ..

ldrus. R.M., and Ozkaria, (~004 ), PfQblem-Dasec:l

Learning: A Study of the Web-Based Synchronous Collaboration,

Malaysian Online Journql of Instructional Technology (MOJIT) I (2):

53-66.

Sungur, S., Tekl<:aya,

c.,

dan

Geban, 0.,

(2006), lmprovjpg Achievement

Through Problem-based learning, Journal of Biological Education (JBE)

40 (4): 155-160.

Sutikno, S., (2008), Peran Guru Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa.

Blogger.

http:/lblogspot.com/2008/05/peran-guru-dalam-membangkitlcan-motivasi~belajar-siswalguru-pkn-belajar-menulis.html. Diakses Tanggal

20 Juli 2010.

Sutresna, N., (2003), Kimia untuk SMU Kelas I Semesrer /, Grafindo Media

Pratama, Sandung.

Sutresna, N., (2000), Panduan Menguasai Kimia 1, Ganeca Exact, Bandung.

Syul<.ri, S., (1999), Kimi(l/)asar /, Institut TeknQlogi 8andung, Bandung.

Taufiq, A., (2006), Kimia X, PT. Widya Utama, Jakarta.

Waya,n, 0., (2008), Pembelajaran Berbasis Masalah. Makalah. fMIPA.

Universitas Negeri Malang. Malang. http://mkkssmknkab

mad iu n.b iQ gspot.CQm/2008/06/pembelaj aran- ber ~i s -m asal~.h tml.

Diakses tanggal I Juni 201 0.

WibQwo, T. dan Sutjiono, A., (4005), l' ~ ndayagr~naan M~dia l'embelajaran,

(19)

57

WW<~I,

W,S.,

0

939),

PsikJlogi Peng(ljQran,

PT.

Grame<fi~ J~ .

Wismono, J., (2004), Kimia dan Kecakapan Hidup, Ganeca Exact, Bandung.

Yam.in, M., (2Q04), Pengemb(ltlgan Kompefensi Belajar,

PT. Rineka

Ciptct,

Gambar

Tabel l , I. P~n
gambar-gambar

Referensi

Dokumen terkait

Suatu penelitian akan terarah apabila dirumuskan tujuan dan penelitian tersebut, karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai arah penelitian yang ingin

[r]

memang sudah di upayakan oleh pihak bank untuk dapat di selesaikan, beberapa kendala yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran adalah sebagai berikut pertama

Apabila kedua senyawa fitohormon tersebut dapat diberikan secara ekstraseluler maka faktor lingkungan yang menjadi kendala tersebut dapat diatasi, dan asam amino

Adapun teknik konservasi tanah yang disarankan adalah penggunaan teras bangku yang terawat baik dengan tanaman keras serta kerapatan yang tinggi...

Preferensi dan tingkat penerimaan produk bubur instan oleh seorang calon konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor maka pada penelitian ini faktor yang dianalisis adalah karakteristik

Pada beberapa eksplan terbentuk struktur akar semu ( pneumathode) dimana membuat pembentukan embrio globular menjadi sulit untuk direalisasikan. Pada tahap pendewasaan

Membandingkan nilai kuat tarik belah dan kuat tarik lentur beton ringan dari benda uji yang menggunakan pasir dari Talaud dan pasir dari Girian dengan memanfaatkan