• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DESAIN PEMBELAJARAN, DAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS DENGAN KETERAMPILAN MENGAJAR FISIKA SMA DI KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DESAIN PEMBELAJARAN, DAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS DENGAN KETERAMPILAN MENGAJAR FISIKA SMA DI KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat izin-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penulis tesis ini. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri

Medan. Adapun judul tesis adalah: HUBUNG~ ANT ARA LAT AR BELAKANG

PENDIDIKAN, PENGEtAHUAN DESAfN PEMBELAJARAN. DAN

KEMAMPUAN BERPIKIR MA TEMA TIS DENGAN KETERAMPILAN MENGAJAR FISJKA SMA Dl ~U PATEN LANGKAT. Dalam men y~lesai kan

tesis ini banyak pihak

yang

membantu, disebabkan karena kurangnya ilmu, pengetahuan, waktu, dan dana yang penulis milikl. Untuk itu penuHs mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Dr. Harun Sitompul, M.Pd., dan Bapak Dr. Binsar

Panjaitan, M.Pd .• selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan araban,

bimbingan dan motivasi serta me1uangkan waktunya kepada penulis sejak awal

kuliah hingga penyelesaian tesis ini. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada: '

Perlama: Ibu Rektor UNIMED Prof. Dr. Dja.nius Djarnin, SH. MS, Bapak

Prof. Dr. Delferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasarjana UNJMED,

Bapak Dr. Abdul Hamid,

K.

M.Pd. selaku ketua Prodi Teknologi Pendidikan, dan

Bapak Ur. JV}aga Situmorang, M.Pd selaku sekretaris Program Studi beserta staf.

1

Kedua: Ib~da Prof. Dr. Yurmain' M., M.A., ~apak Dr. Abtlul Hamid K.,

M.Pd. dan Bapak Dr. Mu.khtar, M.PO: "Selaku Nara Somber yang telah memberikan

masukan pada tesis ini, serta seluruh Bapak dan lbu Dosen yang telah memberikan ilmu kcpada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Program Pascasarjana

UNIMED. f 1

Ketiga: Seluruh Bapak dan Ibu guru Fisika SMA Se-Kabupaten Langkat yang telah menjadi populasi dan sampel pada penelitian ini, sehingga tesis ini dapat

diselesaikan.

(2)

Keempat: Kepada ayahanda Ndiriken Sembiring, ibunda Ngantan br. Sebayang,

bapak mertua Pelcik Sebayang (atm.), dan ibu mertua Taremulia br. Ointing yang

telah banyulc memberikan bantuan, bimbingan, dan do'a kepada penulis.

Kelimo: lstriku yang tercinta Ora. Sri Ulina br. Sebayang dan ana.kJru Amici Luqman tersayang yang banyak memberikan dukllngan moril kepada penulis, sehlngga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini. (

Keenam: Rekan-rekan kuliah yang banyak mcmbantu penulis dalam

menyelesaika.n perkuliahan yang banyak memberikan IJUlSUkan kepada penulis untuk menyelesaikan tcsis ini, khususnya kepada kakanda Drs. H. Zulkifli, M.Pd.

Ketujuh; Kepada Bapak Drs. H. Abdul Wahab, kepala SMPN 8 Binjai yang telah banyalc memberi.kan bantuan dan motivasi Wltuk segera mcnyelesaikan tesis ini.

Terima kasih juga kepada lbu Kepala D inas P dan K Kabupaten Langkat dan stafnya, yang telah membecikan keizinan dan bantuannya dalam penelitian ini.

;.:_...-Hendaknya semua kebaikan dan bantuan ~g diberikan kepada penulis

menjadi amal kebajikan. Akhimya penulis ber:serah diri kepru;ta Allah SWT. kiranya

tesis ini dapat benna.ilfaat bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Langkat

khususnya dan di 1ndonesia pada umumnya. ~ ~

Binjai; Pebruari 2005

Penuli$, >

(3)

DAFfAR lSI

ABSTRACT ... . ABSTRAK ... .. 11

KA TA PENGANTAR ... ... .. Ill

DAF'f AR lSI ... . tV

DAFTAR TABEL ... ... ~ ... . vii DAFT AR GAMBAR ... - ... . ix DAFT AR LAMPIR.AN ... ... ... . X

BAB I PENDAHULUAN ... , ... .. 1 A. Latar Belakang ... 'N1 B. Identifikasi Masatah .. ~ ... .... . .. .... .. . .. ... ... .... .. ... .. :::

)

8 C. Pembatasan

MasaJah ... .

10

(

D. Perumusan Masalah ... . E. Tujuan Pehelitian ... . F. Manfaat Penelitian ... ~ ... ,.

1 I

)

11 12

BAB II KAJIAN KE P U ST ~ KERANGKA BERPIKJR ~ DAN"PENGAJUAN mPOTESlS ... - ... ~

A D skri . T . ~o-s r

~

. l.e

H~

~:~~ij~-M~~;;

· G~

·F ·i·~ jk~·: : :::::: ~~

i. 2. Law Belakang Pendidikan ., ... ..

? 3. Pengetahuan Desain PembeJajaran ... ..

4. Kemampuan B~ikir M atem ~ ti s... . ... .. ... ... . .. 1 B. Penelitian yang Relevan ... ~

C. Kerangka Berpilcir... ... .... ... ... ... t

I 13 13 13

)

35 40 46 51

53

1. Hugungan Latar Belakang Pendidikan dengan ... .. Keterampllan Mengajar ... . 2. Hubungan Pengetahuan Desain Pembelajaran

l<eterampilan Mengajar ... ov·•·

53

)

54

3. Hubungan Kemampuan Berpikir Matematis 1

dengan Keterampi:lan Mengajar ... r .... ... -.._. 56

4. 1-lubungan antara Latar Belakang Pendidikan. Pengetahuan Desain Pembelajaran, dan

% kemampuan Berpikir Matematis secara bersama

-:> dengan Ketrampilan mengajar Guru ... , ... , ... ..

D. Hipotesis Penelitian ... ~. ... . ... . ,

...._:_...

~

58 '~)

59

BAB lJJ ~ .-I

METODOLOGI PENELITIAN ... . 60 A. Tempat dan Waktu Penelitian ... _ ..

~

B. Metode Penelitian ... , ... , ., .... .. C. Populasi dan Sam pel ... . D. VariabeJ dan Definisi Operasional PeneJitian ... ..

60

)

60 60 63 E.

In

Strum en Penelitian .. . ... ... ... .. .. .. .. .. ....

"'1

.__...__

-

66
(4)

BABIV

BABV

F. Uji Cobalnstrumen ... 70

G. Teknik Analisis

.Data...

74

H. Hipotesis Statistik ... ... ... 78

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

A. Deskripsi Data Penclllian ... ~ 78

1. Data La tar Belakang Pendidikan.... ... ... ... 78

v

2. Data Pengetabuan Desain Pembelajaran .... ... 79

3. Data Kemampuan Berpikir Matematis ... ~ ..

L:::.

81 ' 4. Data Keterampilan Mengajar ... ... ... ... 83

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... ~o~ 84 1. Ptmgujian Normalitas Data ... ... ... ... ... ... &.4 ~ 2. Penguj ian Hotnogenitas Varians ... ,1 ... . ,. s 86 3. Pengujian Liniearitas dan Kebera.rtian Koefisicn Arah Regresi .. _... 87

C. Pengujian Hipotesis Penelitian.... ... 88

J. Hubungan Latar Belakang Pt.."fldidikan dengan ~ Keterampilan Mengajar ... , .. _ ... . 88

~

2, llubungan Pengetahuan Desain Pembelajaran ~ Keterampilan Mcngajar ... "( 90 3. HubunganKemampuan Berpikir Matematis dengan JCeterampilan Mengajar ... , .... - 93

4. Hubungan antara Latar Belakang Pendidikan. Pengetahuan Desain Pembelajaran. dan '~ 0 kemampuan Berpikir Matematis sccara bersama 96 dengan Ket:rampilan mengajar Guru ... . D. Pembahasan Hasil Penelitian ... . E. Keterbatasan Penelitian ... .. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... ... 1 . .

100 )

105

107 107 108 113 115

(5)

Tabell .

Tabel2.

Tabel3. >

Tabel4.

Tabel

5

Tabel 6.

Tabel7.

Tabel8.

Tabel9.

DAFT ART ABEL

Data Populasi Penelitian... 61

Data S81llpel Peoelitian ... ~ ... ~ 62

Kisi-Kisi lnstrumen Latar Belakang Pendidikan ...

4...

c 66

:::..

Kisi-Kisi Jnstrumen Pengetahuan Oesain Pembelajaran... 67

JM

Kisi -Kisi lnstrumen K.emampuan Berpikir Matematis ... ~ 68

~ N C

Kisi-Kisi lnstrumen Keterampilan Mcngajar ... .... ... ... 69

Ringkasan Hasil Perhitungan V4Uiditas Instrumen... 74

Ringk.asan Hasil

Per~gan

ReliabilitaS lnstrumen ...

~~

74

Daftar distribusi frekuensi Skor Lntar Belakang Pendidikan

....-;;:-Guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat... 78

Tabel 10. Daftar distribusi frekuensi Skor Pengetahuan Desain

Pemtv!lajaran dari Guru f.isika SMA di Kabupaten LangkaL ..

...__

1 80

Tabel 11. Oafuir d istribusi frekuensi Skor Kemampuan Berpikir

~

Materna tis dari Guru Fisika Kabupatcn Lang kat ... . •.. ... .... . .. ... 82

Tabel12. Daftar distribJsi frekuensi Skor KeterampiJan Mengt\iar

Dari Guru Fisika SMA di Kabupatch Langkut... 83'

Tabel I 3. Rang~uman Uji Normalii'Bs... 85

Tabel 14.

TabellS.

Rangkuman Pengujian Homogenitas Varians

deng

~ l

(oft'

Uji Bartlet ... -... ~ ...

7: ... ..

::> \.! R.annt. """'f~uman U" L ' . . ~1 J.DJentas egresa ... R .

'l

?

1

·~

--

~ 87

Tabell6. :AnaJisis Varians untuk Pengujian Signiftkusi

~

( dan Linieritas Regresi

Y

= 73,62 + J,38X1 ... ... ... ... 88

Tabel 17. Rangkuman Hubtmgan antara Latar BeJakang Pendidikan

dengan Keterampilan Mengajar ... .. ... 90

-

--

~

(6)

Tabcl 18. Analisis Varians untuk Pengujian Signifikasi

dan Linieritas Regresi

Y

= 99,64 + 2,29X2 ... ... . 91

Tabel 19. Rangkuman Hubungan antara Pengetahuan Desain

Pembelajaran dengan Keterampilan Mengajar ... .. 93

TabeJ 20. Aiialisis Varians untuk Pengujian Signifikasi

4S

N

~ ~ /~',..

q;.d.an Linieritas Regresi Y = 103.24 + 2,03X 3 ... ... . 94

Tabel21. Rangkuman Hubungan antara Kemampuan Berpikir

Matematis dengan Kete~pilan Mengajar ... , ... .,11 95

Tabel22. Aualisis Varians untukPengujian Signiflkasi

~

dan Linieritas Regresi

Y

=

75,06

+

1.5 lX 1 + 0,198X 2 .... 0,05X3 •• 96

Tabel23. Ra.ngkuman Analisis Korelasi Parsial antara Variabel Behas

deogan Variabel Terikat ... ,,, 99

.____

[image:6.595.65.492.62.737.2]
(7)

DAFTAR GAMBAR

Gam bur I. Konstelasi HubWlgan an tar Varia bel Be bas dan Terikat.. ... 65

Gambar 2. Histogram Skor Latar Belakang Pendidikan Guru _...,__,_ Fisika SMA di Kahupaten Langkat.. ... NEe 79

Gamhar 3. Histogram Skor Pengeluhuan Desain Pembelajaran dari Guru

Fisika SMA di Kabupaten Langkat... 81

I

Gambar 4. Histogram Skor Kemampuan Berpikir Matematis dari Guru r~~e

Fisika SMA di Kabupaten Langkat ... , ... , ... ~ 82

'4Ea

Gambar 5. Histogram Skpr Keterampilan Mengajar Guru Fisika SMA

Kabupaten Langkat ... -... 84

Gam bar 6. Grafik Regresi Linier Sederhana Hubungan Latar Belakang e Pendidikan dengan keterampilan mengajar... - 89

Gambar 7. Grafik Regresi Linier Sederhana Hubwlgan Pengetabuan Desain

Pembelajaran dengan Keterampilan Mengajar . ... 92

Gam bar 8. Grafik Linier Sederhana Hubungan Kemampuan Berpikir

Matematis dengan Keterampilan Mengajar ...

....__.

M 95 [image:7.595.74.493.105.750.2]
(8)

Lampi run 1.

Lampi ran 2.

Lampi ran 3.

Lampi ran 4.

Lampimn

5.

Lampinm 6.

Lampi ran

7.

Lampi ran

8.

Lamp iran 9 .

Lampiran 10.

DAFT AR LAMPIRAN

Perhitungan Sampel ... I 18

lnstrumen Penelitian... ... . .... .. . .. .. .. . . . .. .. . ... .. ... . .... .. . . .. .. .... .. . . 121

Uj i Coba Instnuneo ... - ... ~ ... - ... .

Data Penelitian ... ~.. .... .... . . .. ... ... .. .. ... . .. 174 Distribusi Frekuensi data Penelitian ... ..

Perhitungan Statistik Dasar ... , ... ~ N1

Perhitungan Uji Coba Normalitas Galat Taksiran

>.

D engan UJ l 1 fCOtOfS .... ... , ... , .. ; ... ... ... ... ... .. .... ... ... . .. L'll' ~ p.S

Uji HomogeQitas Varians ... , ... , ... .

I ~

Uji Linierifas Regresi dan Keberartian Persarnaan ?

Regresi Linier ... ... - ...

~

Penentuan dan Uji

K :~rartian

Persamaan Regresi

~

Linier Ganda ... _ ... , .. .

176

l84

189

199

206

211

Lampi ran 11. Uji Hipotesis Penelitian... ... ... ... 223

Lampiran 12. Perhitw1gan Koefisien Korelasi Parsial ... ~ 226

,....J

Lampiran 13. Izin Me1a,kukan Penelitian Lapangao ... , ~:~ 232

~

LampiraJl J 4. Mohon Izin Penelitian Lapanglm... 233

(9)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar

Be la ~

£.-s

NEe~.._

;t~

N (>.P,

~

Pendidikari merupakan aspek yang tidak terlepas dari kebidupan manusia.

Oleh sebab itu pcndidikan sangat menentukan dan sejajar dengan kcmampuan

-suatu bangsa. HaJ ini dapat Jcita ~ lihat di beberap ~ negan-. di dunia ini. Jika suatu

ncgarn tcrsebut sudah maju mak.a pendidikan di negara tersebut juga sudah maju.

OWl scbaliknya jika suatu negara tersebut masih dalam keadaan berkembang maka

pendi<likan di negara tersebut juga masih dalam kead.aan sedang bcrkembang.

Indonesia salah satu negara yang sedang berkcmbang masih mempunyai banyak

musahth yang ooranekaragam. Oleb karena itu pcmeriotah telah mclakukan usaha

peningkatan di segala bidang, di..antaranya adalah melakukan usaha peningkatan

pada sektor pendidikan. ~~''

Berbagai upaya pembenahan sistem pendidikan dan perangkatnya

qi

Indonesia terus dilakukan, sehingga muncul beberapa peraturan pendidikan untuk

saling melengkapi dan menyempurnakan peraturail-peratw'an yang sudah tidak

I

relevan lagi dengan kebutuhan saat ini. Hal ini dilihat pada rumusan tujuan

pendidikan di Indonesia selalu mengalarni ~bahan sesuai dengan tuntutan

-perkembangan kchidupan m ~iraleat dan negara. Adapun rumusan tujuan

pendidikun nasional dinyatakan dalam Llndung-Undang No. 20 Tahun 2003

tentan" Sistem Pendidikan Nasional dalam Bob II. PaSal 2: Pendidikan nasional

1 '0 ~N1 N

~~~~

(10)

-.

2

berdasarkan Pancasila dan Undung-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945". Pasal 3: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk waf.ak serta peraditban bangsa yang bennartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Es~ ber~lak mulia, sehat, beriJmu. cakap, krcatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis strta bertanggung jawab. * ~ ~

\ 1:Jsaha pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut belumlah terwujud

sccara baik. Bahkan dalam perkembangan globaJisasi, pendidikan di lndonesia

sernakin tertinggal dengan negara-negara laiMya, termasuk dengan negara-negara

yung lcrdapat di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). lndikator bclum maksirnalnya peneapaian tujuan pendidikan nasional tersebut di antaranya terlihat pada tnasih

rentluhnya hasil nila.i Ujian Akhir N'asional (U AN). Hal ini tcrgambar dcngan basil

Ujiun Akhir NasionaJ F~s ilCa SMA di 50 SMA Kabupaten Langkat tahun ajaran

200 1/2002 rclatif masih sangat rendah. Kc{>ala Din as Pcndidikan d4ID Kebudayaan

Kabuputcn Langkat (2004) menyalakan rata-rala nilai Uj ian Akhir Nasional Fisika

SMA tcrscbut adalah nilai 3.05 dengan nilai tertinggi adalah 8,20 (rata-rata

tertinggi 4,64) dan nilai terendah adalah 0,60 (rata-rata tereodah 2,20). Hal ini

menunjukkan betapa rnasib rendahnya nilai Fisika tcrsebut, sedangkan Fisika

merupakan' salah satu bidang pengetahuan penting dalam pencapaian kemajuan

sains moderen, sehingga dengan masih rendahriya pencapaian prestasi belajar

(11)

3

siswa merupakan suatu kerugian besar bagi bangsa ini daJam menuju persaingan

global yang semak.in keras dan nyata.

Keadaan mutu pendidikan yang dicapai chiri bidang studi Fisika tersebut

tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal

ini

sejalan dengan penda~t Amien

(1986: 12) yang mengemukakan bahwa pendidikan sebenarnya merupakan suatu

proses kemanusiaan, suatu proseS. sosialisasi yang meHbatkan berbagai faktor:

guru, siswa, biaya, fasilitas, situasillingkungan belajar, proses belajar·mengajar

dan sebegainya. Dari berbagai faktor terse bu ~ maka salah satunya adaJah faktor

guru. Pengertian guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: Orang yang

pekcrjaannya (mat.a pencahariannya, profesinya) mengajar. Selanjutnya Moeliono

(19•JK;24) memberikan pengertian yang tel'batus bahwa guru adalah sebagai suatu

menurut Swya (2000:32) bahwa guru mempunyai makna sebagai seornng yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik pcserta didik dalam

mcngembangkan kepribadiannya7 baik yang bcrlangsung di sekoJah muupwt di

luar sekolah. Sejalan dengan itu Bahri (2000: 14) menyatakan bahwa guru dalam

pandangun masyarakat adalah orang yang mclnksanakan pendidikan di

tempat-tempat lcrtentu, tidak mesli di Iembaga pendidikan formal, tetapi dapal juga di

~

~

mesjid, suraulmushaJJa, di rumah&a sebagainya. ...-...__ ~

~Nco~ ~~sNr-~~

Guru merupakan salah satu sasaran dan dituding sebagai penyebab

rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. HaJ ini dikuatkan oleh Sudradjat

(12)

4

adalnh krisis guru. Guru mcncmpati tempat tcrpenting dalam rangka upaya

pcndidikan memenuhi kebutuhan tenaga pcmbangunan nasionaJ yang relevan.

Sclanjutnya P.ranarka (dalam Semiawan, 1991 : 31) juga menyatakan bahwa

" Peranan guru adalah kunci utama di dcilarn pendidikan seba~ proses aktualisasi

diduktika baik di tingkat praseko1ah, di tin~ kat pendidikan menengah keilmuan

(instruktur), pondidikan kemasyarak.atan, maupun pendidikan tinggi". ~

Dengan demikian salah satu usaha penting dan sangat signifikan untuk

meningkatkan kualitas pendidik.an di Indonesia adalah mclalui usaha P.Cningkatan

kcterampilan"'da$ar mengajar akan dapat dimiliki secara optimal olen

-

para guru.

Mansyur (1995: 76) menyatakan bahwa keterampilan dasar mengajar merupakan

keterampilan yang kompleks, yang menuntut latihari yang ten>rogram untuk

menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu

-

....___

-_,..

mcngelola kegiatan belajar mengajar secara lebih efektif. SeJanjutnya pedu

ditckunkan bahwa kcterampilan mengajar bersifht generik, yang berani

kct~rwdp ilan ini mutla)( perlu dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari bidang studi

apapun yang diajarkannya.

Dengan

perkataan lain, setiap guru.

balk

ia guru

TKIBA, SDIMI, SLTPIMTs~ SMNSM1<1MA. maupun dosc n ( ~rlu menguasai

keterampilan dasar mengajar

iru

sebagai modal dasar daha.m mengajar. Kemudian
(13)

5

Di antara keterampilan dasar mengajar yang banyak tersebu~ menurut hasil

penelitian Turney (dalam Mansyur, 1995:9) terdapat delapan keterampilan dasar

mengajar yang sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Kctcrampilan yang dimaksud adalah: ketcrampilan benanya, keterampilan

memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, ketcrampilan menjelaskan,

kctcrrunpilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi

kclompok kecil, keterarnpilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar

kcl()mpok kecil dan perotangan. HaJ ini scjalan pendapat Aqib (2001: 46) yang

mcnyatakan tentang jenis-jenis kcterampilan dasar mengajar, yaitu: keterampilan

bcrtunyu, keterampilan memberi peringatan, kcterampilan mengadakan variasi.

kctcrampilan menjelaskan. keterampilan mcmbuka dan menutup pelajaran,

keterampilan mcmbimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,

dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan pcc-orangan.

Dilihat dari urutannya dapat disimak bahwa keterampilan-keterampilan

tcrsebut diurutkan mulai dari yal}g lebih sederhana tetapi bersifat mc;ndasar karena

dipersyaratkan bagi penguasaan Keterampilan berikutnya, sampai dcngan yang

lebih k ompleks~ mulai dari yang biasanya digunakan dalam situasi belajar

mengajw- yang lebih didom.inasi oleh guru sampai ke situasi siswa untuk

berpurti:~ipas i dan berprakarsa. Dan sisi lain dap'lt juga disimak bahwa

keterumpilan tersebut diurutkan mulai dari yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar yang bersifat terstruktur kepada yang lcbih bersifat terbuka. Pengurutan

(14)

6

se~rti diharapkan dapat membantu guru dalam mcmpelajari dan menguasai setiap

keterampiJan.

Usaha mewujudkan keterampilan mengajar tersebut bukanlah suatu hal

yang mudah dan memerlukan waktu yang lama, karena ia merupakan suatu

keterampilan yang bersifat profesional. Untuk itu tentu setiap orang yang akan

ntenguasai kete1ampi1an dasatJilengajar itu memerlukan pendidikan yang khusus,

yaitu pcndidikan keguruan. T anpa pendidikan yang khusus, maka a.kan sangat

sulitlah atau harnpir tidak mungkin memiliki keterampilan mengajar tersebut. Oleh

sebab itu keberadaan pendidilean yang relevan dan latihan yang kontinu akan

memberik:an pengaruh yang sangat penting dalam mewujudkan kcterampilan

mengajar tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Purwanto (1984: 34) yang

menyatakan oilhwa kualitas pendidikan dan pengajaran yang diberikan pembelajar

dipengaruhi oleh pendidikannya. Semak.in tinggi tingkat pendidikan pembelajar,

scmakin baik pula kualitas pendidikan dan pcngajaran yang diterima oleh

pemelajar. Dengan demikian hal ini semal<in menegaskan tentang pentingnya latar

belakang pendidikan keguruan untuk mewuJudkan keterampilan mengajar yang

terbaik. dalam menC3I!ai basil pembelajaran yang optimal. Sementanl itu reaHta

yang ada, babwa masih ada b1\lru fisika SMA yang mempunyai latar belakang

~~.

~

~

pendidikan yang rendah. ~

~

...

fitktor lain yang mempunyai bubungan penting daJam mewujudkan

keterampilan mengajar guru adalah melaksanakan desain pembelajaran, yaitu

(15)

7

pembelajaran yang tertulis, mal<a akan di pcroleh beberapa manfaat bagi guru

dalam melaksanakan keterampilan mengajar. Alipandie (1984: 24) mengemukakan

manfaat tersebut adalah Wlttik; Penegasan berpikir; menghindari kelupaan;

memperlancar proses mengajar; dan mempermudah bagi perbaikan dan

peoyempumaan. Dengan demikian setiap guru haruslah mewujud.kan desain

pembelajaran dalam mempersiapkan keterampilan mcngajar yang optimal.

Keadaan menunjukkan

hahwa

dengan adanya desain pembelajaran yang tertulis

akan sangat membantu keterarnpilan mengajar guru, khususnya daJam

menyampaikan materi pembelajar~, dan alat evaluasi yang tepat digtma.k.an. Hal

in.i t~rlih at dari realita yang ada, dimana masih ada guru fisika SMA yang kurang

mcmllhwni tentang dcsain pembelajaran schingga tidak membuat pcrcncanaan

dalam proses pembelajaran

~

~

Suatu hal lain yang j uga akan mcmbcrikan kontribusi penting <.lalam

ketcrnmpilan mengajar guru adalah dari aspck kemampuan berpikir guru.

Kemumpuan berpikir merup ak~n dasar penting dalam pelaksanaan berbagai

tindakon. Artiny~ berbagai tindakan yang dilakukan oleh setiap orang merupakan

ha~il dari proses berpikimya. Semakin baik kemampuan berpikir seseorang, maka

diharapkWI akan semakin baik pula pelaksanaan tindakan yang dilakukannya. Hal

ini terutama sek.ali berkaitan dengan tindakan yang bersifat profesional, di mana

tindakan tersebut haruslab melalui pemikiran yang matang dan terencana. sehingga

(16)

•.".

8

Salah satu kemampuan berpikir yang pcnting bagi guru. khususnya guru

Fisika adalah kemampuan berpikir Matematis, yaitu cara berpikir terhadap sesuatu

pertanyaan ,dengan menggunakan pr<>ses materna

tiS.

Ilengan adanya""' kemampuan

berpikir ibi, maka guru Jtisika akan dapat •metnperhitungkan ~cara cennat tentang

berbagai hal yang tetjadi dalam ling.kup ilmu Ffsika, yang tennasuk dalam I'Uttlptm

Umu PengetahOailr-Alam yang ) u~a iangat banyak metnerJukan hitungao-hitungan.

Dengap demikian dapatlah ditegaskan ~~a dengan memiliki kemampuan • berpik.ir matematis, maka gUJ1J Fisika 4an dapat menerangkan mate.ri

pembelajarannya secara tepat, kbususnya yang mempun)'ai hub\mgan dengan

penggunaan matematik. Sementara realita yang..ada, bahwa masih aBa guru fisi ka

SMA yang mempunyai

cara

berpikir rnatem.atis yang cukup reh~.

Sehubun._gail dengan Iata:r _belakang maSalah y~g ditiraikan di }ltas, maka dipitih!ah judul pen eliti ~ "Hubungan antara Jatar belakang pcndidikan,

pengctapuan desain pembelajaran, dan kemampuan berpikir Matematis deng_aq

keterampilan It.tengajar guru Fisika SNJA Kabupat_en Langkat.

B. ldeotifikasi Masalah

Dnlarn Jatar belakang telah dikep)ukakan banyak ~ r $oa lan yang hanJs

dipecuhk.an di sekolab, terutama menyangkut kcterarnpilan m ~ngajar guru yang

merupakan salah satu kunci utam'a keberhasilan pencapaian prestasi betajar yang

optimal. Untuk itu perlu dapat diidentitikasi faktot~ fakt or apakah yang

mempengaruh.i keterampilan mengajar ~ dari seorang guru_

Adapun

faktor-faktdr
(17)

9

Apakah keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat

sudah terwujud dengan baik? Apakah latar belakang pendidikan guru F'isika di

SMA di Kab"Qpaten Langkat berpengaruh terhadap keterampilan mengajar guru

F isika SMA di Kabupaten Langkat? Apakab kegiatan pelatihan yang ditcrima guru

Fisika SMA di Kabupafen Langkat berpengaruh terhadap/ keterampilan mengajar

guru Fisika SMA di Kabu.Pafen Langkat? - Apa¥ah pengetahuart desain

I

pembelaj'aran yang dimiliki guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat bcrpengaruh

terhadap keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat?

J

Adakah penggunaab me~e,;ne ngajar yang dilakukan guru Fisika SMA di

-Kabupaten Larigk.at berpengai"uh ferhadap keterampilan men ~ar guru Fisika

S~ di K.abupaten La.I)gkat? Sejauh

manakah

penggunaan J!!edia pembetajaran yang dilala.Jkan g~ Fisika SM.{\ d:i ~ bupa ten Langkat berpen ~ terhadap

-keterampilan meng ~jar guru Fisika SMA di Kabupaten ym.gkat? Apakah

pengeta1iuan desain pembelajaran yang Qimiliki guru berpengaruh terhadap

keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat?

Bagaimana.kah kegiatan proses bcJajar m e,n-~jar yang di iakukan,

mnu

Fisika SMA di Kabupaten Langkat dapat berpengaroh terhadap ketemmpiJ®

mengujat. guru Fisika SMA di Kabupaten Lat.tgkat? Dapatkah ~ ngunaan sistem

evaluasi yang

.ifilakukan

guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat memberikan ' -,

pengaruh terhadap keterampitan mengajar ~uru Fisika SMA di Kabupatcn.

Langkat'! Apakah kemarhpilan berpikir ma t em~tik guru berpengaruh terhadap

(18)

10

C. Pembatasan Masalah

Scbagaimana dikemukakan daJam idcntifikasi masalah di atas. banyak

penwalun yang berpengaruh tedladap perwujudao keterampilan mengajar guru

o(

Fisika SMA. Dalam penelitian ini masalah yang akan diungkap hanya menyangkut

faktor latar bclakang pendidikan, pengetahU1ln desain pernbelajaran, daJ)

kemampuan berpjkir matematisguru.

Latar belakang pendidikan dibatasi pada: tingkat ijazah tertinggi yang

d1miliki clan keadaan pelatihan-pelatihan yang tclah diikuti oleh guru Fisika SMA

di Kabupaten Langkat. Pengetahuan desain pcmbelajaran yang dimaksud

merupakan sualu rangkaian yang saling berhubungun dan saling menunjang antara

bcrbagai komponen dalam pembelajaran. yang dibatasi pada: ldentifikasi

kebutuhan pembelajaran dan m_enulis tujuan ~mbelajaran um wn~ mclakukan

analisis pembelajaran~ mengidentifikasi perilaku dan lcarakteristik awal siswa;

menulis tujuan pembelajaran k.husus; menulis tes acuan patokan; menyusun

strategi pembelajaran; mengembangkan bahan pembelajaran; dan mcnyusun

desain dan melaksanakan evaluasi fonnatif. Kcmampuan berpikir matcmatis guru

merupakan cara berpikir terhadap sesuatu pertanyaan dengan menggunakan proses

matematis. Kemampuan berpikir matematis dibatasi pada: Penguasaan temang

penggunaan proses matematilc dalam suatu pertanyaan, kon.fideosi dalam

rnenangani perasaan dan keadaan kejiwaan agar bennanfaat. dan pemahaman

terhadup isi matematik. Sedangkan keterampilan mengajar guru dibatasi pada

(19)

11

keterampilan memberi penguatan, keterarnpilan mengadakan variasi, keterampilan

menjelaskan, keterarnpilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil, keterampjlan mengelola kelas-, dan

ketcrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

v

~'1-~ ~; ~ ?

D. PerUDJ&asan Masalab ? ?

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian

dirwnuskan sebagai berikut:

1. Apakah latar bclakang pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan

dengan keterampilan mengaiar guru Fisika SMA di Kabupaten La.ngkat?

2. Apakah pengetahuan desain pembelajaran mempunyai huubungan yang

si"nifikan dengan keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupaten

Lungkat? 0 /

3. Apakah k:emampuan berpikir matematis mempunyai hubungart yang

signifikan dengan keterampilan mengajar guru Fisiko SMA di Kabupaten

Langkat?

...

/

J

4. Apakah iatar belakang penaidikan, pengetahuan desain pembelajaran, <ian

kemampuan berpildr matematis secara bersama-sama menunlnyai hubungan

yang signifikan dengan . keterampilan mengajar guru Fisika SMA di

' - .

,.,

...

'"'

~

Kabupaten Langkat? _____..

~

(20)

12

l. Hubungan Jatar belakang pendidikan dengan keterampilan mcngajar guru

Fisika SMA di Kabupaten Langkat.

2. Hubungan pengetahuan desain pembelajaran dengan keterampilan mengajar

guru Fisika SMA di Kabupaten Lan~ t. ~

3. Hubungan kemampuan berpikir matematis dcngan keterampilan mengajar

guru Fisika SMA di Kapupaten Langkat. ~

4. Hubungan antara latar bela.kang pendidikan, pcngetahuan desain

pcmbelajaran, dan kemampuan berpikir matematis secara bersama-sama

c.Jcngan keterampilan mengajnr guru Fisika SMA di Kabupaten Langkal

F. Maafi1aat Penelitian \. /"""' 1T1"~

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan lebih jauh mengenai

hubungan antara Ia tar belakang pendidikan, pen~e tahuan desain pembelajaran, dan

kemampuan berfikir matematik dengan keterampilan mengajnr guru pad8 lembaga

pcndidikan Sekolah Menengah Atas. Dcngan dcmikian akan mcmpcrkaya

penget.ahuan teoritis tentang masalah terse but.

~

o;:/

~

111 r Q

Y

---

~

Sccara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasl tentang

adanya variabcl latar belakang pendidikan. pengetahuan desain ~mbcl ej anm,

kcmampuan berpi.kir matematis., dan keterompilan mengajor yang mcmpunyai I

hubungan, baik secara antar v aria~ l maupun sccara bersama-sama. ~

Pada akhirnya, hasil penelitian

ini

diharapk.an dapat digunakan sebagai

masukan dalam peningkatan keterampilan mengajar gl.lr\4 sehingga guru dapat

(21)

BABV

SIM:PlJLAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasar.kan uji hipotesis penclitian,

diuraikan di bawah ini

,n\

{f

1. Terdapat hubungan

yang

positif antara

latar

belakang pendidikan dengan

keterampilan mcngajar guru Fisika SMA di I<abupaten Langkat- Hal ini

menunjtikkan bahwa Semakin tinggi Jatar belakang pend1dikan guru. maka akan

semakin.meninbkatkan keterampilan mengajamya.

:;

2. Terdapat hubungan yang positif _antara pengetahuan ~ e ~ ai n pembelajar'ID dengan

ketcrumnilal). mengroar

muu

Fisika .SMA ~i r<abupaten Langkat. Hal ini

menunj ~.Jkkan b:iliwa ~makin baik peogetahuan dcsain pembe l ~}aran, maka akan

semaldn meningkatkan kete:rampilan mcnfJajamya.

3. Terdapat hubtifigan yang positif anfara kemampu.an berpi kir matematts dengan

keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupatcn Langkat. Hal ini

menunj ~kan bahwa sel)lakin tinggi kemampuan berpikir matematis, guru maka

akan semnkin meningkatkan keterampiltm mengajarn)'a.

4. Terdapat hubungan yang positif antara latar belakang pendidikan, pengetahuan

desain pembelajaran dan kemampuan berpik:ir matematis secar:a bersama-sama

dengan ket'erampilan mengajar gUru_Fisika SMA di K.ahupaten Langkat: Hal ini

(22)

108

menunjukkan bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan, pcngetahuan desain

pernbelajaran dan kemampuan berpikir matematis secara bersama-sama, maka akan

semakin me ningk~ kan keterampilafi mengajar. ~"~ /{;s HEo~.o

5.

Dalam .unalisis korelasi parsiat, variabel peQgetahuan desain pembelajaran

gan

kemampuan berpikir matematis dikontrol, terdapat hubungttn yang positif antara

latut belakang pendidikan terhadapketerarnpilan mengaj ~ guru. l<.cmudian jika

1atur bc!4Ikang pendidikan dan kcmampuan berpikir maternatis dikontrol. maka

teruupa ~ !1ubungan antara pengetahuan desam pcmbelajaran dengan kctcrampilan

mettgajar gi.IDl. _ Selanjutnya jik ~ variabel latar--bcJakang pendjdikan dan

perigetahuan desain pembelajaran diko.ntrol, tidak terdapat hubungan antara

kerttampuan berfikir matematis dengan

ketbrampilan

mengajar guru. Darl ketiga

jenis pengontrolan statistik tersebut bahwa latar h:!akang pendidikan_ memitiki

hubungan yapg pa11ng signifi)\an deng~ keterampilan mengajar g ~ j'tka variabel

Bcrda:mrkan pengtg1an hipotesis dan simpulan scperti yang telah diuraikan pada

bab terdahulu. maka sebagaj i tn p~ikasi dati basil penctitian ini adaJah sebag~ berikut: )

I. Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengajar melalui Peningbtan L'atar Belakang Pendidikan

N ,..

Latar belakang pendidikan adalah pengala:man yang diperoleh scscorang tcntang

suatu program pembelajaranJ baik probrram pcmbel~ jarWl yang berjenjang maupun yang

(23)

109

berpikir, (2) Menambah

rasa

ingin tahu, (3) Penguasaan terhadap disiplin ilmu lebih

dalam, (4) Memiliki kemampuan berpikir tcratur, logis dan sistematis, serta (5)

Memiliki daya analisis tinggi. Seorang guru memiliki persyaratan teknis

~g

bersifat formal yaitu harus berijazah pendidikan kegurunn. Hat itu bcrarti bahwa untuk menjadi

guru scseorang harus tcrlebih dahulu mengikuti pcndidikan kbusus bidang kegur~

agar dinyatakan layak mengajar. ~

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pcndidikan

memiliki hubungan yang positip dcngan keterampilan mcngajar. Latar belakang

pendidikan guru rnemberikan sumbangan sebcsar 70,2% tcrhadap k.eterampilan

mengajar guru Fisika. A ngka terscbut cukup signifikan dalam mcmpengaruhi

keterampilan mengajar guru. ~rtinya scmakin tinggi tingkat pcndidikan guru. maka

akan semakin baik: pula tingkat keterampilan mengajamya. Dengan tingkat peodidikan

-.

yang memadai, guru akan lebih mudah mengaplikasikan berbagai jcnis keterar.npilan

mengajar dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya. Ha1 ini perlu

dilakukW'l oleh seorang guru, agar proses pembelajaran di kclas tidak m6noton,

membosankan bagi siswa. Dengan penggunaan metode yang bervariasi diharapkan

siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran. Bukan menjadi rahasia htgi, bahwa

kcbanyakan belajar Fisika merupakan momok yang menakutkan b~g i siswa. Pandangan

seperti

iru

dapat diubah, dengan guru menerapkW1 keterampilan mengajar yang

bervaria."i kcpada siswanya. Oleh sebab itu, ~rlu k:ranya bagj guru untuk

meningkotkw' pendidikan yang dinlilikinya. Upaya-upaya yang dupat dilakukan seperti

(24)

110

mengikuti pendidikan fonnal yang lebih tinggi. Guru yang belum memiliki ijajah

sarjana diupayakan Wltuk mengikuti pendidikan. Guru-guru yang belwn memiliki akta

mengajar, diupayakan untuk mengilqlti program pendidtkan akta mengajar. Untuk

mengajar di jenjang SMA minimal seorang guru hams memili ki

akta

mengajar lV.

Dengan demikian juga perlu menjadi perhatian pcmerin1ah, a.gar gUrU-guru yang fngin

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang l~bih tinggi diberikan bea siswa atau

kemuda.tum dalam melaksanakan pendidikannya

2. UtJaiya Meningkat"Qn Keteran:apiJan Mengajar melaJui Meoingkatkan Pengetahuao Desain PembeJajaran

-Desain pembelajaran pada dasamya bukan tnerupakan h_al yang baru, (erutama

bagi para guru yang berpengalaman dalarn Ql_engajar. Kegiatan pembelajaran pada

umumnya dapat berlangsul')g dengan baik bila dila'kukan dengan desain pembelajaran

yang baik dan teratur,<serta dapat dilaksanakan. Dalarn d es~ht pembelajaran clapat dilihat

bahwa tcrdupat beberapa komponen-komponen yang sating bcrfnteraksi dalarn

pencapuiun lujuan pembelajar(Ul. Untuk membuat desain pem'belajaran yang baik

diperlukan pen getah~n yang cukup dala.rn hal membuat des!'in pembelajaran. -;:::...__

Berdasarkan perlgahnnan, kebanyakan guru dalam mengajar Qi lapangan tidak

menggunakan persiapan mengajar, seperti desaln pembelajarannya. Hal ini

dimungkinkan kij.r~na ketidaktahuan .guru dalam menyusup desain pcml)ejaja:ran

tersebut. Berdasarkan nasil penelitia.n menunju\OOul bahwa pengetahuan desain

pembelajaran memilik.i sumbangan sebesar 43,3% terhadap keterampHan mengajar

(25)

lll

guru. Artinya semakin tinggi pengetahuan desain pembelajaran, maka ketcrarnpilan

mengajar guru juga akan semakin baik. Oleh sebab itu perlu diu;:>ayakan bagaimana

guru terseb9t""menambah wawasoo dalam l1al pen ~unan desain pembelajaran.

Upaya-upaya yang dapat ditempuh. dengan mengik:uti seminar, lok4ary~ workshop,

pendidlkanl pelatih~

ai

bidang desain pcmbelajaran. Dalam hal lnj kepala sekolah harus selalu mengirimkan utusan yang bergantian kepada guru-guru dalarn ·m.engikuti

kegiatan scperti tersebut di atas. Oleh sebab itu, lembaga t~rkait yang bcrwenang

melaksanakun program terscbut seperti LPMP (Lcmbaga Pcnjamin Mutu Pendidikan) ' secara kontinu dengaa.frekuensi yang::Jooih sering.

~

~

3. Upay1 Meningkatkan KeterampUan Mengajar melalui Meningkatkan Kemampuan Bepikir Matematis

Bcrpikir matem,Sttij ada!~ 9.ara b~rpik ir tcrhadap :;esuatu pertanyaan dengan

.

menggunakan proses matematis. Bagi guru, kemampuan berpikir matematis adalah hal

yang sangat penting> khususnya bagi guru-guru yang mengalarkan Fisika. Dalam

pembelajaran Fisika diperlWcan kernampuan ,menghitung sesuatJJ dengan cennat dan

tepat, khususnya - aalam hal-hal -yang berhubungan dengan penyajian materi

pernbelajaran yang memerlukan perhitungan. Dengan adanya kemampuan berpikir

matematis, tnaka guru akan dapat memperhitunglqp:t secara tepat1 teritang hal-hal yang

disampaikannya. ~

BcrdaSarkan basil pcnelitian·menunjlikkan babwa kemantpuan beJl)ikir matematis

memiliki liUmbangan sebesar 42,4% terhadap k:etcrampilan rnengajar guru. Angka

(26)

112

Artinyu :iemakin baik kemampuan berpikir matematisnya. guru akan semakin baik pula

keterampilan mengajarnya. Dengan kernampuan berpikir matematis yang tinggi,

seorang gur!;l akan memiliki perkifaan yang t~pat dalam hal

pemilihan

desain

pembelajaran yang tepat se~uai dengan materj pelajaran yang ak~ disampaikan. Desain

pembelajaran yang tepat akan menimbulkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.

Agar kemampuan berpikir matematis guru dapat ditingkatkan, salah satU pendekatan

yang dapat digunakan adalah dengan belajar logika yang mengguttakan kaidah-kaidah

fonnal dalam menarik suatu kesimpulan dari $Uatu pemyataan. Dengan cara yang

sistematis dan

m_:t0ols

melalui logi~a dapat dipeJajar ~ ~ten tuan-k e tcntuan" y ang harus dipenuhl, agar kesimpulan yang didapat dari penalaran dapat terlJindar dari kesalahan

dan mendu{Xlt kebenaran" yaag dapat dipertang-gungjawabkan. Dengan kemampuan

berpikir rnat"'lllatis seseorang akan mengctahui cara menghadapi berbagai .situasi,

I

gagasan sendiri dan pikiran orang.

Ia

dapat mercneana.Kan, mengambil keputusan,

mengamati fakta-fak~ men; bak dan kreatif dala!1l mclakukan sc~ua tu .

4. Upay• Meningkatkan Keterampilan Mcngajar melalui Meningkat~alt Latar Belakang Pendidikan, PengetahUali besain Pembclajaran, dan Kemampuan Berplkir Materna tis secara Benama-sama.

/

Latar hclakang pendidik-an, penget.ahuan dcsain pernbelajaran, dan kemampuan

berpildr matematis secara betsama-sama mem iliki hubungan dcngan keterampilan

-mengajar guru 'fisika SMA. Dengan drntikian Jatar betaking pepdidikan, ~getah uan

desain pembelajaran dan kem;ynpuan berpikir, matematis perlu dftingkatkan sebagai

upaya meniJlgkatkan keterampila.O. mengajar guru secara stimulan. Berda.wkan temuan

(27)

113

70,2% terhadap keterampilan mengajar guru, pcngetahuan desain pembelajaran

memiliki swnbangan sebesar 43,3% terhadap keterampilan mengajar, kemampuan

berpikir mutetnatis memiliki kontnlrosi sebesar 42,4% terhadap keterampilan mengajar.

Sedangkan sccara bersama-sarna latar belakang pendidikan, pengetahuan desain

pembelujurun dan kemampuan berpikir matematis memiliki kontribusi sebesar 70, 90/o

terhadap keterd.lllpilun mengajar. ,De-n.gun demikian. bahwa kctiga variabel ter ~b ut baik

sccara tcrpistth ataupun bersama-sama memiliki kontribusi yung cukup signifilcan

terhadap kctcrampilan mengajar guru. Olch sebab itu, mcnjadi bahan pemikiran bagi

c.

:.:s~

i~ ~~tdik

~

;r;Maketig•

: ; a ~ J ,.~"'

d: :~;:

s~,k~

.

11

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang diperoleh dari hasil ~netitian, maka

berikut ini diajukan beberapa saran untuk berbagai pihak, sebagai berikut: ~

l. Disarankan kepada kepala sekolah untuk rnemberikan kcsempatan tugas belajar

kepada guru-guru yang mengajar di sekolah yang dipimpinnya dalarn upaya

meningkatkan Jatar belakang pendidikan yang dimitikinya. Juga kepada para

pengambil keputusan dalam bidang pendidikan agar mcngarnbil

tcrobosan-terobosan di berbagai instansi untuk memberikan bca siswa kcpada para guru yang

potensial dalam melanjutkan pendidikan ke jcnjang

,..,._

yang lcbih tinggi sebagai upaya meningkatkan kcterampilan mengajamya.'$1,

h ... "'

2. Disarankan kcpada kepala sekolah, untuk mcmbcrikan kesempatan bcrgantian

(28)

114

pelatihan/pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan guru mendesain

pembelajaran.

3. Oepartemen Pe.ldidikan Nasjonal atau dinas instansi terkait selalu mcmberikan

penataran, lokakarya. work s hop~ ataupun segala jenis kegiatan yang dapat

mening~ tkan keterampilan mengajar guru. Ketcrampilan mengajar guru

merupakan saJah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pembclajaran di

kelas. Kualitas p e mb e l aj~ bukanlah hanya tanggung jawab guru sem~ta, tetapi

tanggWlgjuwab seluruh praktisi pendidikan.

4. UNIMED sebagai inslansi, lembaga yang mengha.silkan tenaga pendidikan harus

mampu me ~cctD.k guru yang memiliki sikap profcsionalismc yang tinggi terhadap

profcsi yWlg digclutinya. Seorang guru yang mcmiliki sikap profesionalisme yang

positif lcrhadnp profesinya tentunya akan berkualitas.

~

~

~ ~

N

5. Kepada g~ untuk selalu meofngkatt<an pengetahuan dan keterampilan mengajar

(29)

DAFfAR PUSTAKA

Alipandie,lmansyah (1984) Penyusunan Instruksional Khusus. Surabay~ Bina Dmu. A.mien. Moh, (1986). "Metode Penemuan /nlwiri", Disampailwn Pada Seminar IPA.

Y ogyfikarta: Makalah.

Aqib, Zainal (2002) Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya; lnsan Cendikia.

Ary, Donald., Lucy Cheser Jacob & Asghar Razaveih., (1979) Introduction to

Research in Education .. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Azwar, Saifuddin (1992). Reliabilitas dan VaUditas. Yogyakarta: Sigma Alp~.

Sabri, SyaifuJ (2000) Berpikir dan Berfilsafat, Jakarta: Gramedia Bakhtiar, Amsal (2004) Filsafat Jlmu, Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Banathy, Bela H. (1968) Instructional Syslem, CaJifomia: Dearon Publishers.

Barry. M. A. danS. Hadi (2000) Kamus flmiah Populer. Jakarta: Gramedia;

Burban, J. ( 1980) ''Peningkat.an Mutu Peodidikan Melalui Penataran Guru". Ana/isis Pt,Jdidikan (2)

Cobran, William. G. (1997) Sampling Techniques. New York: John Wiley and Sons.

Departcm~n Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka (1985) Filscifal flmu.

Jakarta: Universitas Terbuka ::::.:::::

Dick, Walter dan Carey, Lou (1996) The Systematic Design of Instruction, New

York Longman

Druxc!t, Herbert, dkk., (1985) Kompendium Didaktika Fisika., Dandung: Remaja Rosdakarya.

Edward, D. Bono ( 1997) Mengajar Berpikir, (Aiih bahasa Soemardjo) Jakarta: Erlangga.

--- (1997) Penerapan Pola Berfildr Lateral, Jakarta: Binacipta Aksara. ,

~'

Gagne. Robert M. dan Bri~~ Listie. J. (1979) Principles of Instructional Design.

New York: Holt. RlD.ehart and Winston.

Gibson, J.L, lvancevich, J.M, Clan Donelly, J.H (1992) Organisasi dan Manajemen,

(terjemahan Sulistiyo ), Jakarta: "'Edangga.

Haryokot..,. Sap to ( 1991) "Kompetensi Bidang Studi Guru STM 1 urusan Elektronika di

rropinsi Jawa Tengan". Thesis. Jakarta: lKlP.

Hasibuan, S.P, Ma:ayu (2001} Organisasi dan nw/ivasi. Jaluirta: Bumi Aksara. ·., ·-"'}

Hudojo ( 1982) Pembelajaran Matematika, Jakarta: Rineka C'ipta.

~

(30)

116

Hudojo (1982) Pembe/ajaran Matematika, Jakarta: Rineka Cipta.

Hutagaol, M. (2003) "Hubungan antara Pengetahuan Dasar Kepcndidikan, Penguasaan Materi PengaJaran dan Sikap Terhadap J>rofesi Guru Dengan Keterampilan Mengajar Guru Bidang Studi Biolo*i di Sekolah Lanjutan Tingkat" llertama (SLTP) Negeri Kota Meoan . Thesf..,·. Medan: PPS Univer8itaS+9"egeri Medan.

Imron,

:Ali

(1995) Supervisi Pendidikan, Jakarta: Gramedia.

'1

f

~

~

\

Kemp, Jerrold. E. (1994) Proses Perapcangan Pengajaran, (Penterjemah Asril

Marjoban) Bandung: ITB Bandung.

Manik, K. B. (2003) HHubungan

Lafar

Belakang PendidilCan, PenBamalan Penataran, dan Pengalaman Keguruan Dengan Kemampuaii Menga:Jar Guru GUI'l.i IPA

SLTP Negeri Kisaran". Thesis. Me~ : PPS Universitas Ncgeri Mcdan.

Mansyu.r ( 1995) Kemampuan Dasar Mengajar, Jakarta: Departehlen Agama.

~J

Mashon, John., !Aone, Burton & Kaye Stacey (1996) Thinking Mathflmatically,

Harlow England: Addiso11:Wesley Publtsing Company.

-Moekijat (L993) Manajemen Persona/fa dan Sumber Daya Manusia, Bandung:

,Man

dar Maj u.

Moeliono, Anton (1998) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: JJalai Pustuka.

'J

Muk.htar ( 1-999) '·P ~ n ingkatan . Hasil Belaj~ Mat~mc:t ti~ a . Studj T eQ_tang H ubungan

antara K.-ebtasaan Be1ajar Mat~ atJka, Pemla Jan ~ Sls wa terhadap lrumampuan Profesional Guru, dan Kemampuao BelJlikir Logis Siswa den~QliJ Hasil

Bela jar Mat~ma tika Siswa SMU Negen Kotamad)'a Medan . ., Drsertasi. J a~Jrta: PPS Universitas Negeri Jakarta.

Nawawi, lladari (2000) 'Manajemen Srrategil£ Organisa-;i Nm1 Protu Bidant

Pemerintalran Dengan Iluslrasi di QidanJ.: Pendidikan. Cet. I, ?ogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Purwanto. M. ijgalim (1984) AUministrasi dan Supervisi Pendidilwn, flandung: Remaja Rosda Karya.

"'.;..'

Rahardjo, S. (2002) Be/ajar dan Pembe/ajaran, Jakarta: Rineka qpta •" \

Ruslianto {2003) uPengaruh Teknik Pembe1ajaran dan Kemampuan Berpikir Logis

Tcrhadap f Jasil Bel ajar Fisika Pebelajar Madrasah Ali yah Ncgcri S~ Kota

Medan,.' Thesis. Medan: PPS lJni:versitas Negeri Medan.

-

-

-Sardiman A.M, - (.200 I) Be/ajar Meng(yar lnteraksi dan Molivasi, Jak~ € V Raj awa1i.

Sarwono, S. W. (1997) Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Bulan Bintang.

~\

Sastrohadiwiryo. B. Siswanto (;2002) Manajemen 1'enaga Kerja Iridonesia. Jakarta:

(31)

117

Semiawan, Conny. R. (1991) Mencari Strqtegi PengembanKan Pendidikan Nasional

Menjelang A bad 21. Jakarta: Grasmdo.

~ Sergiovanny, T.J."' & J.R. Sta.rratL (.1283) Supervision Human Perspcctil:e.\' (3rd ed)

New Yor~ Me. Graw-Hill Book Company,

-Siagian, F .. Sondang (2002) Kiat Meningkot/r4n Produklivitas- Kerja. Jakarta: Rineka

Gtpta.

~I

Siswoyo (J 98&) Competency .Based Education. Jakarta: IKIP Jakarta. /

Soegito, Edi dan Nurani, Yuliani (2.002) Kemampuan Dasar Mengajar, 1akarta:

· Universitas Terbuka.

,

Soetjipto& Kosasi, Raflis (2000) Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. ~

Sudjana, Nana ( 1991) Dasar - Dasar Prose~ Be/ajar Mengajar. Bandung: Sfua.r Baru.

Sudradjat, Hany (1 991 ) Masa D_epal'l Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Makalah ISPI.

Supannan, ~- (1997) l)es.ain Instruksionql. Jakarta: Pusat ~.flW Universitas PJ?AI UmversJtas

TerbM:a.

Suriasumantri, Jujun

S.

(1 999) Filsafat J)mu Sebuah Peng.antar Populer. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Surya, Mohanunaa (2000) Pereikan Perjuangan Gun ~, 8emarang: Ancka

llmu

Suryadi1 Kce~ et al. (1981) Studi Mutu Pendidlkon Dasar: Peningkatan Kualilas

Penaidilwn di Indonesia (Meta qanali.vis). Jakan4: Balitbang, Pusat

lnformatika Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Umaedi (1999) Bqhan PelatihqnKepp/a.Sekolah SM!J..

Jak@rt~

(Dcpd

ikbl,ld.

"'

J

Umar. Huscin (2002 ) Evaluasi

l(jne(.}u

Perusahaan, J ~a ~: PT Gramedia P.ustaka

Uluma.

Usman, l l:t..cr. Moh. (2002.) Menjadi Guru Prt!fesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Gambar

Tabel 19. Rangkuman Hubungan antara Pengetahuan Desain
Gambar 2. Histogram Skor Latar Belakang Pendidikan Guru

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian adalah (1) perangkat pembelajaran matematika yang berbasis karakter kreatif dengan pendekatan saintifik pada

Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu dengan ditemukannya data baru dan atau data yang semula belum

Dari hasil pelaksanaaan lelang tersebut di atas, pokja akan menyerahkan seluruh berkas admnistrasi dan dokumen penawaran dari seluruh peserta pengadaan yang memasukkan

Merek, promosi, dan kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 0,765 atau 76,50% berada pada kategori kuat, sedangkan sisanya

siswa penerima beasiswa program keahlian khusus yang disahkan oleh. Kuasa Pengguna

Peternak tidak memberikan konsentrat, karena sulit diperoleh di daerah setempat, padahal berdasarkan Duldjaman (2004) penambahan konsentrat, seperti am- pas tahu, di dalam

Dari simulasi tersebut nantinya akan digunakan untuk evaluasi tegangan lebih yang terjadi akibat backflashover terhadap model pentanahan menara saluran transmisi

http://karyailmiah.tarumanagara.ac.id/index.php/FH/article/view/7467/0, diakses tanggal 17 Februari 2015, artikel yang ditulis oleh Luis Chandra berjudul “Tanggung Jawab Ditjen