KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat izin-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penulis tesis ini. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan. Adapun judul tesis adalah: HUBUNG~ ANT ARA LAT AR BELAKANG
PENDIDIKAN, PENGEtAHUAN DESAfN PEMBELAJARAN. DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR MA TEMA TIS DENGAN KETERAMPILAN MENGAJAR FISJKA SMA Dl ~U PATEN LANGKAT. Dalam men y~lesai kan
tesis ini banyak pihak
yang
membantu, disebabkan karena kurangnya ilmu, pengetahuan, waktu, dan dana yang penulis milikl. Untuk itu penuHs mengucapkanterima kasih kepada Bapak Dr. Harun Sitompul, M.Pd., dan Bapak Dr. Binsar
Panjaitan, M.Pd .• selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan araban,
bimbingan dan motivasi serta me1uangkan waktunya kepada penulis sejak awal
kuliah hingga penyelesaian tesis ini. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada: '
Perlama: Ibu Rektor UNIMED Prof. Dr. Dja.nius Djarnin, SH. MS, Bapak
Prof. Dr. Delferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasarjana UNJMED,
Bapak Dr. Abdul Hamid,
K.
M.Pd. selaku ketua Prodi Teknologi Pendidikan, danBapak Ur. JV}aga Situmorang, M.Pd selaku sekretaris Program Studi beserta staf.
1
Kedua: Ib~da Prof. Dr. Yurmain' M., M.A., ~apak Dr. Abtlul Hamid K.,
M.Pd. dan Bapak Dr. Mu.khtar, M.PO: "Selaku Nara Somber yang telah memberikan
masukan pada tesis ini, serta seluruh Bapak dan lbu Dosen yang telah memberikan ilmu kcpada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Program Pascasarjana
UNIMED. f 1
Ketiga: Seluruh Bapak dan Ibu guru Fisika SMA Se-Kabupaten Langkat yang telah menjadi populasi dan sampel pada penelitian ini, sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
Keempat: Kepada ayahanda Ndiriken Sembiring, ibunda Ngantan br. Sebayang,
bapak mertua Pelcik Sebayang (atm.), dan ibu mertua Taremulia br. Ointing yang
telah banyulc memberikan bantuan, bimbingan, dan do'a kepada penulis.
Kelimo: lstriku yang tercinta Ora. Sri Ulina br. Sebayang dan ana.kJru Amici Luqman tersayang yang banyak memberikan dukllngan moril kepada penulis, sehlngga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini. (
Keenam: Rekan-rekan kuliah yang banyak mcmbantu penulis dalam
menyelesaika.n perkuliahan yang banyak memberikan IJUlSUkan kepada penulis untuk menyelesaikan tcsis ini, khususnya kepada kakanda Drs. H. Zulkifli, M.Pd.
Ketujuh; Kepada Bapak Drs. H. Abdul Wahab, kepala SMPN 8 Binjai yang telah banyalc memberi.kan bantuan dan motivasi Wltuk segera mcnyelesaikan tesis ini.
Terima kasih juga kepada lbu Kepala D inas P dan K Kabupaten Langkat dan stafnya, yang telah membecikan keizinan dan bantuannya dalam penelitian ini.
;.:_...-Hendaknya semua kebaikan dan bantuan ~g diberikan kepada penulis
menjadi amal kebajikan. Akhimya penulis ber:serah diri kepru;ta Allah SWT. kiranya
tesis ini dapat benna.ilfaat bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Langkat
khususnya dan di 1ndonesia pada umumnya. ~ ~
Binjai; Pebruari 2005
Penuli$, >
DAFfAR lSI
ABSTRACT ... . ABSTRAK ... .. 11
KA TA PENGANTAR ... ... .. Ill
DAF'f AR lSI ... . tV
DAFTAR TABEL ... ... ~ ... . vii DAFT AR GAMBAR ... - ... . ix DAFT AR LAMPIR.AN ... ... ... . X
BAB I PENDAHULUAN ... , ... .. 1 A. Latar Belakang ... 'N1 B. Identifikasi Masatah .. ~ ... .... . .. .... .. . .. ... ... .... .. ... .. :::
)
8 C. Pembatasan
MasaJah ... .
10(
D. Perumusan Masalah ... . E. Tujuan Pehelitian ... . F. Manfaat Penelitian ... ~ ... ,.
1 I
)
11 12
BAB II KAJIAN KE P U ST ~ KERANGKA BERPIKJR ~ DAN"PENGAJUAN mPOTESlS ... - ... ~
A D skri . T . ~o-s r
~
. l.eH~
~:~~ij~-M~~;;
· G~
·F ·i·~ jk~·: : :::::: ~~
i. 2. Law Belakang Pendidikan ., ... ..? 3. Pengetahuan Desain PembeJajaran ... ..
4. Kemampuan B~ikir M atem ~ ti s... . ... .. ... ... . .. 1 B. Penelitian yang Relevan ... ~
C. Kerangka Berpilcir... ... .... ... ... ... t
I 13 13 13
)
35 40 46 5153
1. Hugungan Latar Belakang Pendidikan dengan ... .. Keterampllan Mengajar ... . 2. Hubungan Pengetahuan Desain Pembelajaran
l<eterampilan Mengajar ... ov·•·
53
)
543. Hubungan Kemampuan Berpikir Matematis 1
dengan Keterampi:lan Mengajar ... r .... ... -.._. 56
4. 1-lubungan antara Latar Belakang Pendidikan. Pengetahuan Desain Pembelajaran, dan
% kemampuan Berpikir Matematis secara bersama
-:> dengan Ketrampilan mengajar Guru ... , ... , ... ..
D. Hipotesis Penelitian ... ~. ... . ... . ,
...._:_...
~58 '~)
59BAB lJJ ~ .-I
METODOLOGI PENELITIAN ... . 60 A. Tempat dan Waktu Penelitian ... _ ..
~
B. Metode Penelitian ... , ... , ., .... .. C. Populasi dan Sam pel ... . D. VariabeJ dan Definisi Operasional PeneJitian ... ..60
)
60 60 63 E.
In
Strum en Penelitian .. . ... ... ... .. .. .. .. .. ...."'1
.__...__
-
66BABIV
BABV
F. Uji Cobalnstrumen ... 70
G. Teknik Analisis
.Data...
74H. Hipotesis Statistik ... ... ... 78
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78
A. Deskripsi Data Penclllian ... ~ 78
1. Data La tar Belakang Pendidikan.... ... ... ... 78
v
2. Data Pengetabuan Desain Pembelajaran .... ... 793. Data Kemampuan Berpikir Matematis ... ~ ..
L:::.
81 ' 4. Data Keterampilan Mengajar ... ... ... ... 83B. Uji Persyaratan Analisis Data ... ~o~ 84 1. Ptmgujian Normalitas Data ... ... ... ... ... ... &.4 ~ 2. Penguj ian Hotnogenitas Varians ... ,1 ... . ,. s 86 3. Pengujian Liniearitas dan Kebera.rtian Koefisicn Arah Regresi .. _... 87
C. Pengujian Hipotesis Penelitian.... ... 88
J. Hubungan Latar Belakang Pt.."fldidikan dengan ~ Keterampilan Mengajar ... , .. _ ... . 88
~
2, llubungan Pengetahuan Desain Pembelajaran ~ Keterampilan Mcngajar ... "( 90 3. HubunganKemampuan Berpikir Matematis dengan JCeterampilan Mengajar ... , .... - 93
4. Hubungan antara Latar Belakang Pendidikan. Pengetahuan Desain Pembelajaran. dan '~ 0 kemampuan Berpikir Matematis sccara bersama 96 dengan Ket:rampilan mengajar Guru ... . D. Pembahasan Hasil Penelitian ... . E. Keterbatasan Penelitian ... .. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... ... 1 . .
100 )
105
107 107 108 113 115
Tabell .
Tabel2.
Tabel3. >
Tabel4.
Tabel
5
Tabel 6.
Tabel7.
Tabel8.
Tabel9.
DAFT ART ABEL
Data Populasi Penelitian... 61
Data S81llpel Peoelitian ... ~ ... ~ 62
Kisi-Kisi lnstrumen Latar Belakang Pendidikan ...
4...
c 66:::..
Kisi-Kisi Jnstrumen Pengetahuan Oesain Pembelajaran... 67
JM
Kisi -Kisi lnstrumen K.emampuan Berpikir Matematis ... ~ 68
~ N C
Kisi-Kisi lnstrumen Keterampilan Mcngajar ... .... ... ... 69
Ringkasan Hasil Perhitungan V4Uiditas Instrumen... 74
Ringk.asan Hasil
Per~gan
ReliabilitaS lnstrumen ...~~
74Daftar distribusi frekuensi Skor Lntar Belakang Pendidikan
....-;;:-Guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat... 78Tabel 10. Daftar distribusi frekuensi Skor Pengetahuan Desain
Pemtv!lajaran dari Guru f.isika SMA di Kabupaten LangkaL ..
...__
1 80Tabel 11. Oafuir d istribusi frekuensi Skor Kemampuan Berpikir
~
Materna tis dari Guru Fisika Kabupatcn Lang kat ... . •.. ... .... . .. ... 82
Tabel12. Daftar distribJsi frekuensi Skor KeterampiJan Mengt\iar
Dari Guru Fisika SMA di Kabupatch Langkut... 83'
Tabel I 3. Rang~uman Uji Normalii'Bs... 85
Tabel 14.
TabellS.
Rangkuman Pengujian Homogenitas Varians
deng
~ l
(oft'
Uji Bartlet ... -... ~ ...7: ... ..
::> \.! R.annt. """'f~uman U" L ' . . ~1 J.DJentas egresa ... R .
'l
?1
·~
--
~ 87Tabell6. :AnaJisis Varians untuk Pengujian Signiftkusi
~
( dan Linieritas Regresi
Y
= 73,62 + J,38X1 ... ... ... ... 88Tabel 17. Rangkuman Hubtmgan antara Latar BeJakang Pendidikan
dengan Keterampilan Mengajar ... .. ... 90
-
--
~
Tabcl 18. Analisis Varians untuk Pengujian Signifikasi
dan Linieritas Regresi
Y
= 99,64 + 2,29X2 ... ... . 91Tabel 19. Rangkuman Hubungan antara Pengetahuan Desain
Pembelajaran dengan Keterampilan Mengajar ... .. 93
TabeJ 20. Aiialisis Varians untuk Pengujian Signifikasi
4S
N~ ~ /~',..
q;.d.an Linieritas Regresi Y = 103.24 + 2,03X 3 ... ... . 94
Tabel21. Rangkuman Hubungan antara Kemampuan Berpikir
Matematis dengan Kete~pilan Mengajar ... , ... .,11 95
Tabel22. Aualisis Varians untukPengujian Signiflkasi
~
dan Linieritas Regresi
Y
=
75,06+
1.5 lX 1 + 0,198X 2 .... 0,05X3 •• 96Tabel23. Ra.ngkuman Analisis Korelasi Parsial antara Variabel Behas
deogan Variabel Terikat ... ,,, 99
.____
[image:6.595.65.492.62.737.2]DAFTAR GAMBAR
Gam bur I. Konstelasi HubWlgan an tar Varia bel Be bas dan Terikat.. ... 65
Gambar 2. Histogram Skor Latar Belakang Pendidikan Guru _...,__,_ Fisika SMA di Kahupaten Langkat.. ... NEe 79
Gamhar 3. Histogram Skor Pengeluhuan Desain Pembelajaran dari Guru
Fisika SMA di Kabupaten Langkat... 81
I
Gambar 4. Histogram Skor Kemampuan Berpikir Matematis dari Guru r~~e
Fisika SMA di Kabupaten Langkat ... , ... , ... ~ 82
'4Ea
Gambar 5. Histogram Skpr Keterampilan Mengajar Guru Fisika SMA
Kabupaten Langkat ... -... 84
Gam bar 6. Grafik Regresi Linier Sederhana Hubungan Latar Belakang e Pendidikan dengan keterampilan mengajar... - 89
Gambar 7. Grafik Regresi Linier Sederhana Hubwlgan Pengetabuan Desain
Pembelajaran dengan Keterampilan Mengajar . ... 92
Gam bar 8. Grafik Linier Sederhana Hubungan Kemampuan Berpikir
Matematis dengan Keterampilan Mengajar ...
....__.
M 95 [image:7.595.74.493.105.750.2]Lampi run 1.
Lampi ran 2.
Lampi ran 3.
Lampi ran 4.
Lampimn
5.
Lampinm 6.
Lampi ran
7.
Lampi ran
8.
Lamp iran 9 .
Lampiran 10.
DAFT AR LAMPIRAN
Perhitungan Sampel ... I 18
lnstrumen Penelitian... ... . .... .. . .. .. .. . . . .. .. . ... .. ... . .... .. . . .. .. .... .. . . 121
Uj i Coba Instnuneo ... - ... ~ ... - ... .
Data Penelitian ... ~.. .... .... . . .. ... ... .. .. ... . .. 174 Distribusi Frekuensi data Penelitian ... ..
Perhitungan Statistik Dasar ... , ... ~ N1
Perhitungan Uji Coba Normalitas Galat Taksiran
>.
D engan UJ l 1 fCOtOfS .... ... , ... , .. ; ... ... ... ... ... .. .... ... ... . .. L'll' ~ p.S
Uji HomogeQitas Varians ... , ... , ... .
I ~
Uji Linierifas Regresi dan Keberartian Persarnaan ?
Regresi Linier ... ... - ...
~
Penentuan dan Uji
K :~rartian
Persamaan Regresi~
Linier Ganda ... _ ... , .. .
176
l84
189
199
206
211
Lampi ran 11. Uji Hipotesis Penelitian... ... ... ... 223
Lampiran 12. Perhitw1gan Koefisien Korelasi Parsial ... ~ 226
,....J
Lampiran 13. Izin Me1a,kukan Penelitian Lapangao ... , ~:~ 232
~
LampiraJl J 4. Mohon Izin Penelitian Lapanglm... 233
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar
Be la ~
£.-sNEe~.._
;t~
N (>.P,~
Pendidikari merupakan aspek yang tidak terlepas dari kebidupan manusia.
Oleh sebab itu pcndidikan sangat menentukan dan sejajar dengan kcmampuan
-suatu bangsa. HaJ ini dapat Jcita ~ lihat di beberap ~ negan-. di dunia ini. Jika suatu
ncgarn tcrsebut sudah maju mak.a pendidikan di negara tersebut juga sudah maju.
OWl scbaliknya jika suatu negara tersebut masih dalam keadaan berkembang maka
pendi<likan di negara tersebut juga masih dalam kead.aan sedang bcrkembang.
Indonesia salah satu negara yang sedang berkcmbang masih mempunyai banyak
musahth yang ooranekaragam. Oleb karena itu pcmeriotah telah mclakukan usaha
peningkatan di segala bidang, di..antaranya adalah melakukan usaha peningkatan
pada sektor pendidikan. ~~''
Berbagai upaya pembenahan sistem pendidikan dan perangkatnya
qi
Indonesia terus dilakukan, sehingga muncul beberapa peraturan pendidikan untuk
saling melengkapi dan menyempurnakan peraturail-peratw'an yang sudah tidak
I
relevan lagi dengan kebutuhan saat ini. Hal ini dilihat pada rumusan tujuan
pendidikan di Indonesia selalu mengalarni ~bahan sesuai dengan tuntutan
•
-perkembangan kchidupan m ~iraleat dan negara. Adapun rumusan tujuan
pendidikun nasional dinyatakan dalam Llndung-Undang No. 20 Tahun 2003
tentan" Sistem Pendidikan Nasional dalam Bob II. PaSal 2: Pendidikan nasional
1 '0 ~N1 N
~~~~
-.
2
berdasarkan Pancasila dan Undung-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945". Pasal 3: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk waf.ak serta peraditban bangsa yang bennartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Es~ ber~lak mulia, sehat, beriJmu. cakap, krcatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis strta bertanggung jawab. * ~ ~
\ 1:Jsaha pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut belumlah terwujud
sccara baik. Bahkan dalam perkembangan globaJisasi, pendidikan di lndonesia
sernakin tertinggal dengan negara-negara laiMya, termasuk dengan negara-negara
yung lcrdapat di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). lndikator bclum maksirnalnya peneapaian tujuan pendidikan nasional tersebut di antaranya terlihat pada tnasih
rentluhnya hasil nila.i Ujian Akhir N'asional (U AN). Hal ini tcrgambar dcngan basil
Ujiun Akhir NasionaJ F~s ilCa SMA di 50 SMA Kabupaten Langkat tahun ajaran
200 1/2002 rclatif masih sangat rendah. Kc{>ala Din as Pcndidikan d4ID Kebudayaan
Kabuputcn Langkat (2004) menyalakan rata-rala nilai Uj ian Akhir Nasional Fisika
SMA tcrscbut adalah nilai 3.05 dengan nilai tertinggi adalah 8,20 (rata-rata
tertinggi 4,64) dan nilai terendah adalah 0,60 (rata-rata tereodah 2,20). Hal ini
menunjukkan betapa rnasib rendahnya nilai Fisika tcrsebut, sedangkan Fisika
merupakan' salah satu bidang pengetahuan penting dalam pencapaian kemajuan
sains moderen, sehingga dengan masih rendahriya pencapaian prestasi belajar
3
siswa merupakan suatu kerugian besar bagi bangsa ini daJam menuju persaingan
global yang semak.in keras dan nyata.
Keadaan mutu pendidikan yang dicapai chiri bidang studi Fisika tersebut
tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal
ini
sejalan dengan penda~t Amien(1986: 12) yang mengemukakan bahwa pendidikan sebenarnya merupakan suatu
proses kemanusiaan, suatu proseS. sosialisasi yang meHbatkan berbagai faktor:
guru, siswa, biaya, fasilitas, situasillingkungan belajar, proses belajar·mengajar
dan sebegainya. Dari berbagai faktor terse bu ~ maka salah satunya adaJah faktor
guru. Pengertian guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: Orang yang
pekcrjaannya (mat.a pencahariannya, profesinya) mengajar. Selanjutnya Moeliono
(19•JK;24) memberikan pengertian yang tel'batus bahwa guru adalah sebagai suatu
menurut Swya (2000:32) bahwa guru mempunyai makna sebagai seornng yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik pcserta didik dalam
mcngembangkan kepribadiannya7 baik yang bcrlangsung di sekoJah muupwt di
luar sekolah. Sejalan dengan itu Bahri (2000: 14) menyatakan bahwa guru dalam
pandangun masyarakat adalah orang yang mclnksanakan pendidikan di
tempat-tempat lcrtentu, tidak mesli di Iembaga pendidikan formal, tetapi dapal juga di
~
~
mesjid, suraulmushaJJa, di rumah&a sebagainya. ...-...__ ~
~Nco~ ~~sNr-~~
Guru merupakan salah satu sasaran dan dituding sebagai penyebab
rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. HaJ ini dikuatkan oleh Sudradjat
4
adalnh krisis guru. Guru mcncmpati tempat tcrpenting dalam rangka upaya
pcndidikan memenuhi kebutuhan tenaga pcmbangunan nasionaJ yang relevan.
Sclanjutnya P.ranarka (dalam Semiawan, 1991 : 31) juga menyatakan bahwa
" Peranan guru adalah kunci utama di dcilarn pendidikan seba~ proses aktualisasi
diduktika baik di tingkat praseko1ah, di tin~ kat pendidikan menengah keilmuan
(instruktur), pondidikan kemasyarak.atan, maupun pendidikan tinggi". ~
Dengan demikian salah satu usaha penting dan sangat signifikan untuk
meningkatkan kualitas pendidik.an di Indonesia adalah mclalui usaha P.Cningkatan
kcterampilan"'da$ar mengajar akan dapat dimiliki secara optimal olen
-
para guru.Mansyur (1995: 76) menyatakan bahwa keterampilan dasar mengajar merupakan
keterampilan yang kompleks, yang menuntut latihari yang ten>rogram untuk
menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu
-
....___
-_,..
mcngelola kegiatan belajar mengajar secara lebih efektif. SeJanjutnya pedu
ditckunkan bahwa kcterampilan mengajar bersifht generik, yang berani
kct~rwdp ilan ini mutla)( perlu dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari bidang studi
apapun yang diajarkannya.
Dengan
perkataan lain, setiap guru.balk
ia guruTKIBA, SDIMI, SLTPIMTs~ SMNSM1<1MA. maupun dosc n ( ~rlu menguasai
keterampilan dasar mengajar
iru
sebagai modal dasar daha.m mengajar. Kemudian5
Di antara keterampilan dasar mengajar yang banyak tersebu~ menurut hasil
penelitian Turney (dalam Mansyur, 1995:9) terdapat delapan keterampilan dasar
mengajar yang sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Kctcrampilan yang dimaksud adalah: ketcrampilan benanya, keterampilan
memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, ketcrampilan menjelaskan,
kctcrrunpilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi
kclompok kecil, keterarnpilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar
kcl()mpok kecil dan perotangan. HaJ ini scjalan pendapat Aqib (2001: 46) yang
mcnyatakan tentang jenis-jenis kcterampilan dasar mengajar, yaitu: keterampilan
bcrtunyu, keterampilan memberi peringatan, kcterampilan mengadakan variasi.
kctcrampilan menjelaskan. keterampilan mcmbuka dan menutup pelajaran,
keterampilan mcmbimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,
dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan pcc-orangan.
Dilihat dari urutannya dapat disimak bahwa keterampilan-keterampilan
tcrsebut diurutkan mulai dari yal}g lebih sederhana tetapi bersifat mc;ndasar karena
dipersyaratkan bagi penguasaan Keterampilan berikutnya, sampai dcngan yang
lebih k ompleks~ mulai dari yang biasanya digunakan dalam situasi belajar
mengajw- yang lebih didom.inasi oleh guru sampai ke situasi siswa untuk
berpurti:~ipas i dan berprakarsa. Dan sisi lain dap'lt juga disimak bahwa
keterumpilan tersebut diurutkan mulai dari yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar yang bersifat terstruktur kepada yang lcbih bersifat terbuka. Pengurutan
6
se~rti diharapkan dapat membantu guru dalam mcmpelajari dan menguasai setiap
keterampiJan.
Usaha mewujudkan keterampilan mengajar tersebut bukanlah suatu hal
yang mudah dan memerlukan waktu yang lama, karena ia merupakan suatu
keterampilan yang bersifat profesional. Untuk itu tentu setiap orang yang akan
ntenguasai kete1ampi1an dasatJilengajar itu memerlukan pendidikan yang khusus,
yaitu pcndidikan keguruan. T anpa pendidikan yang khusus, maka a.kan sangat
sulitlah atau harnpir tidak mungkin memiliki keterampilan mengajar tersebut. Oleh
sebab itu keberadaan pendidilean yang relevan dan latihan yang kontinu akan
memberik:an pengaruh yang sangat penting dalam mewujudkan kcterampilan
mengajar tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Purwanto (1984: 34) yang
menyatakan oilhwa kualitas pendidikan dan pengajaran yang diberikan pembelajar
dipengaruhi oleh pendidikannya. Semak.in tinggi tingkat pendidikan pembelajar,
scmakin baik pula kualitas pendidikan dan pcngajaran yang diterima oleh
pemelajar. Dengan demikian hal ini semal<in menegaskan tentang pentingnya latar
belakang pendidikan keguruan untuk mewuJudkan keterampilan mengajar yang
terbaik. dalam menC3I!ai basil pembelajaran yang optimal. Sementanl itu reaHta
yang ada, babwa masih ada b1\lru fisika SMA yang mempunyai latar belakang
~~.
~
~
pendidikan yang rendah. ~
~
...fitktor lain yang mempunyai bubungan penting daJam mewujudkan
keterampilan mengajar guru adalah melaksanakan desain pembelajaran, yaitu
7
pembelajaran yang tertulis, mal<a akan di pcroleh beberapa manfaat bagi guru
dalam melaksanakan keterampilan mengajar. Alipandie (1984: 24) mengemukakan
manfaat tersebut adalah Wlttik; Penegasan berpikir; menghindari kelupaan;
memperlancar proses mengajar; dan mempermudah bagi perbaikan dan
peoyempumaan. Dengan demikian setiap guru haruslah mewujud.kan desain
pembelajaran dalam mempersiapkan keterampilan mcngajar yang optimal.
Keadaan menunjukkan
hahwa
dengan adanya desain pembelajaran yang tertulisakan sangat membantu keterarnpilan mengajar guru, khususnya daJam
menyampaikan materi pembelajar~, dan alat evaluasi yang tepat digtma.k.an. Hal
in.i t~rlih at dari realita yang ada, dimana masih ada guru fisika SMA yang kurang
mcmllhwni tentang dcsain pembelajaran schingga tidak membuat pcrcncanaan
dalam proses pembelajaran
~
~
Suatu hal lain yang j uga akan mcmbcrikan kontribusi penting <.lalam
ketcrnmpilan mengajar guru adalah dari aspck kemampuan berpikir guru.
Kemumpuan berpikir merup ak~n dasar penting dalam pelaksanaan berbagai
tindakon. Artiny~ berbagai tindakan yang dilakukan oleh setiap orang merupakan
ha~il dari proses berpikimya. Semakin baik kemampuan berpikir seseorang, maka
diharapkWI akan semakin baik pula pelaksanaan tindakan yang dilakukannya. Hal
ini terutama sek.ali berkaitan dengan tindakan yang bersifat profesional, di mana
tindakan tersebut haruslab melalui pemikiran yang matang dan terencana. sehingga
•.".
8
Salah satu kemampuan berpikir yang pcnting bagi guru. khususnya guru
Fisika adalah kemampuan berpikir Matematis, yaitu cara berpikir terhadap sesuatu
pertanyaan ,dengan menggunakan pr<>ses materna
tiS.
Ilengan adanya""' kemampuanberpikir ibi, maka guru Jtisika akan dapat •metnperhitungkan ~cara cennat tentang
berbagai hal yang tetjadi dalam ling.kup ilmu Ffsika, yang tennasuk dalam I'Uttlptm
Umu PengetahOailr-Alam yang ) u~a iangat banyak metnerJukan hitungao-hitungan.
Dengap demikian dapatlah ditegaskan ~~a dengan memiliki kemampuan • berpik.ir matematis, maka gUJ1J Fisika 4an dapat menerangkan mate.ri
pembelajarannya secara tepat, kbususnya yang mempun)'ai hub\mgan dengan
penggunaan matematik. Sementara realita yang..ada, bahwa masih aBa guru fisi ka
SMA yang mempunyai
cara
berpikir rnatem.atis yang cukup reh~.Sehubun._gail dengan Iata:r _belakang maSalah y~g ditiraikan di }ltas, maka dipitih!ah judul pen eliti ~ "Hubungan antara Jatar belakang pcndidikan,
pengctapuan desain pembelajaran, dan kemampuan berpikir Matematis deng_aq
keterampilan It.tengajar guru Fisika SNJA Kabupat_en Langkat.
B. ldeotifikasi Masalah
Dnlarn Jatar belakang telah dikep)ukakan banyak ~ r $oa lan yang hanJs
dipecuhk.an di sekolab, terutama menyangkut kcterarnpilan m ~ngajar guru yang
merupakan salah satu kunci utam'a keberhasilan pencapaian prestasi betajar yang
optimal. Untuk itu perlu dapat diidentitikasi faktot~ fakt or apakah yang
mempengaruh.i keterampilan mengajar ~ dari seorang guru_
Adapun
faktor-faktdr9
Apakah keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat
sudah terwujud dengan baik? Apakah latar belakang pendidikan guru F'isika di
SMA di Kab"Qpaten Langkat berpengaruh terhadap keterampilan mengajar guru
F isika SMA di Kabupaten Langkat? Apakab kegiatan pelatihan yang ditcrima guru
Fisika SMA di Kabupafen Langkat berpengaruh terhadap/ keterampilan mengajar
guru Fisika SMA di Kabu.Pafen Langkat? - Apa¥ah pengetahuart desain
I
pembelaj'aran yang dimiliki guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat bcrpengaruh
terhadap keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat?
J
Adakah penggunaab me~e,;ne ngajar yang dilakukan guru Fisika SMA di
-Kabupaten Larigk.at berpengai"uh ferhadap keterampilan men ~ar guru Fisika
S~ di K.abupaten La.I)gkat? Sejauh
manakah
penggunaan J!!edia pembetajaran yang dilala.Jkan g~ Fisika SM.{\ d:i ~ bupa ten Langkat berpen ~ terhadap-keterampilan meng ~jar guru Fisika SMA di Kabupaten ym.gkat? Apakah
pengeta1iuan desain pembelajaran yang Qimiliki guru berpengaruh terhadap
keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat?
Bagaimana.kah kegiatan proses bcJajar m e,n-~jar yang di iakukan,
mnu
Fisika SMA di Kabupaten Langkat dapat berpengaroh terhadap ketemmpiJ®
mengujat. guru Fisika SMA di Kabupaten Lat.tgkat? Dapatkah ~ ngunaan sistem
evaluasi yang
.ifilakukan
guru Fisika SMA di Kabupaten Langkat memberikan ' -,pengaruh terhadap keterampitan mengajar ~uru Fisika SMA di Kabupatcn.
Langkat'! Apakah kemarhpilan berpikir ma t em~tik guru berpengaruh terhadap
10
C. Pembatasan Masalah
Scbagaimana dikemukakan daJam idcntifikasi masalah di atas. banyak
penwalun yang berpengaruh tedladap perwujudao keterampilan mengajar guru
o(
Fisika SMA. Dalam penelitian ini masalah yang akan diungkap hanya menyangkut
faktor latar bclakang pendidikan, pengetahU1ln desain pernbelajaran, daJ)
kemampuan berpjkir matematisguru.
Latar belakang pendidikan dibatasi pada: tingkat ijazah tertinggi yang
d1miliki clan keadaan pelatihan-pelatihan yang tclah diikuti oleh guru Fisika SMA
di Kabupaten Langkat. Pengetahuan desain pcmbelajaran yang dimaksud
merupakan sualu rangkaian yang saling berhubungun dan saling menunjang antara
bcrbagai komponen dalam pembelajaran. yang dibatasi pada: ldentifikasi
kebutuhan pembelajaran dan m_enulis tujuan ~mbelajaran um wn~ mclakukan
analisis pembelajaran~ mengidentifikasi perilaku dan lcarakteristik awal siswa;
menulis tujuan pembelajaran k.husus; menulis tes acuan patokan; menyusun
strategi pembelajaran; mengembangkan bahan pembelajaran; dan mcnyusun
desain dan melaksanakan evaluasi fonnatif. Kcmampuan berpikir matcmatis guru
merupakan cara berpikir terhadap sesuatu pertanyaan dengan menggunakan proses
matematis. Kemampuan berpikir matematis dibatasi pada: Penguasaan temang
penggunaan proses matematilc dalam suatu pertanyaan, kon.fideosi dalam
rnenangani perasaan dan keadaan kejiwaan agar bennanfaat. dan pemahaman
terhadup isi matematik. Sedangkan keterampilan mengajar guru dibatasi pada
11
keterampilan memberi penguatan, keterarnpilan mengadakan variasi, keterampilan
menjelaskan, keterarnpilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil, keterampjlan mengelola kelas-, dan
ketcrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
v
~'1-~ ~; ~ ?
D. PerUDJ&asan Masalab ? ?
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian
dirwnuskan sebagai berikut:
1. Apakah latar bclakang pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan
dengan keterampilan mengaiar guru Fisika SMA di Kabupaten La.ngkat?
2. Apakah pengetahuan desain pembelajaran mempunyai huubungan yang
si"nifikan dengan keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupaten
Lungkat? 0 /
3. Apakah k:emampuan berpikir matematis mempunyai hubungart yang
signifikan dengan keterampilan mengajar guru Fisiko SMA di Kabupaten
Langkat?
...
/
J
4. Apakah iatar belakang penaidikan, pengetahuan desain pembelajaran, <ian
kemampuan berpildr matematis secara bersama-sama menunlnyai hubungan
yang signifikan dengan . keterampilan mengajar guru Fisika SMA di
' - .
,.,
...
'"'
~Kabupaten Langkat? _____..
~
12
l. Hubungan Jatar belakang pendidikan dengan keterampilan mcngajar guru
Fisika SMA di Kabupaten Langkat.
2. Hubungan pengetahuan desain pembelajaran dengan keterampilan mengajar
guru Fisika SMA di Kabupaten Lan~ t. ~
3. Hubungan kemampuan berpikir matematis dcngan keterampilan mengajar
guru Fisika SMA di Kapupaten Langkat. ~
4. Hubungan antara latar bela.kang pendidikan, pcngetahuan desain
pcmbelajaran, dan kemampuan berpikir matematis secara bersama-sama
c.Jcngan keterampilan mengajnr guru Fisika SMA di Kabupaten Langkal
F. Maafi1aat Penelitian \. /"""' 1T1"~
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan lebih jauh mengenai
hubungan antara Ia tar belakang pendidikan, pen~e tahuan desain pembelajaran, dan
kemampuan berfikir matematik dengan keterampilan mengajnr guru pad8 lembaga
pcndidikan Sekolah Menengah Atas. Dcngan dcmikian akan mcmpcrkaya
penget.ahuan teoritis tentang masalah terse but.
~
o;:/~
111 r QY
---
~
Sccara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasl tentang
adanya variabcl latar belakang pendidikan. pengetahuan desain ~mbcl ej anm,
kcmampuan berpi.kir matematis., dan keterompilan mengajor yang mcmpunyai I
hubungan, baik secara antar v aria~ l maupun sccara bersama-sama. ~
Pada akhirnya, hasil penelitian
ini
diharapk.an dapat digunakan sebagaimasukan dalam peningkatan keterampilan mengajar gl.lr\4 sehingga guru dapat
BABV
SIM:PlJLAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasar.kan uji hipotesis penclitian,
diuraikan di bawah ini
,n\
{f
1. Terdapat hubungan
yang
positif antaralatar
belakang pendidikan denganketerampilan mcngajar guru Fisika SMA di I<abupaten Langkat- Hal ini
menunjtikkan bahwa Semakin tinggi Jatar belakang pend1dikan guru. maka akan
semakin.meninbkatkan keterampilan mengajamya.
:;
2. Terdapat hubungan yang positif _antara pengetahuan ~ e ~ ai n pembelajar'ID dengan
ketcrumnilal). mengroar
muu
Fisika .SMA ~i r<abupaten Langkat. Hal inimenunj ~.Jkkan b:iliwa ~makin baik peogetahuan dcsain pembe l ~}aran, maka akan
semaldn meningkatkan kete:rampilan mcnfJajamya.
3. Terdapat hubtifigan yang positif anfara kemampu.an berpi kir matematts dengan
keterampilan mengajar guru Fisika SMA di Kabupatcn Langkat. Hal ini
menunj ~kan bahwa sel)lakin tinggi kemampuan berpikir matematis, guru maka
akan semnkin meningkatkan keterampiltm mengajarn)'a.
4. Terdapat hubungan yang positif antara latar belakang pendidikan, pengetahuan
desain pembelajaran dan kemampuan berpik:ir matematis secar:a bersama-sama
dengan ket'erampilan mengajar gUru_Fisika SMA di K.ahupaten Langkat: Hal ini
108
menunjukkan bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan, pcngetahuan desain
pernbelajaran dan kemampuan berpikir matematis secara bersama-sama, maka akan
semakin me ningk~ kan keterampilafi mengajar. ~"~ /{;s HEo~.o
5.
Dalam .unalisis korelasi parsiat, variabel peQgetahuan desain pembelajarangan
kemampuan berpikir matematis dikontrol, terdapat hubungttn yang positif antara
latut belakang pendidikan terhadapketerarnpilan mengaj ~ guru. l<.cmudian jika
1atur bc!4Ikang pendidikan dan kcmampuan berpikir maternatis dikontrol. maka
teruupa ~ !1ubungan antara pengetahuan desam pcmbelajaran dengan kctcrampilan
mettgajar gi.IDl. _ Selanjutnya jik ~ variabel latar--bcJakang pendjdikan dan
perigetahuan desain pembelajaran diko.ntrol, tidak terdapat hubungan antara
kerttampuan berfikir matematis dengan
ketbrampilan
mengajar guru. Darl ketigajenis pengontrolan statistik tersebut bahwa latar h:!akang pendidikan_ memitiki
hubungan yapg pa11ng signifi)\an deng~ keterampilan mengajar g ~ j'tka variabel
Bcrda:mrkan pengtg1an hipotesis dan simpulan scperti yang telah diuraikan pada
bab terdahulu. maka sebagaj i tn p~ikasi dati basil penctitian ini adaJah sebag~ berikut: )
I. Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengajar melalui Peningbtan L'atar Belakang Pendidikan
N ,..
Latar belakang pendidikan adalah pengala:man yang diperoleh scscorang tcntang
suatu program pembelajaranJ baik probrram pcmbel~ jarWl yang berjenjang maupun yang
109
berpikir, (2) Menambah
rasa
ingin tahu, (3) Penguasaan terhadap disiplin ilmu lebihdalam, (4) Memiliki kemampuan berpikir tcratur, logis dan sistematis, serta (5)
Memiliki daya analisis tinggi. Seorang guru memiliki persyaratan teknis
~g
bersifat formal yaitu harus berijazah pendidikan kegurunn. Hat itu bcrarti bahwa untuk menjadiguru scseorang harus tcrlebih dahulu mengikuti pcndidikan kbusus bidang kegur~
agar dinyatakan layak mengajar. ~
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pcndidikan
memiliki hubungan yang positip dcngan keterampilan mcngajar. Latar belakang
pendidikan guru rnemberikan sumbangan sebcsar 70,2% tcrhadap k.eterampilan
mengajar guru Fisika. A ngka terscbut cukup signifikan dalam mcmpengaruhi
keterampilan mengajar guru. ~rtinya scmakin tinggi tingkat pcndidikan guru. maka
akan semakin baik: pula tingkat keterampilan mengajamya. Dengan tingkat peodidikan
-.
yang memadai, guru akan lebih mudah mengaplikasikan berbagai jcnis keterar.npilan
mengajar dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya. Ha1 ini perlu
dilakukW'l oleh seorang guru, agar proses pembelajaran di kclas tidak m6noton,
membosankan bagi siswa. Dengan penggunaan metode yang bervariasi diharapkan
siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran. Bukan menjadi rahasia htgi, bahwa
kcbanyakan belajar Fisika merupakan momok yang menakutkan b~g i siswa. Pandangan
seperti
iru
dapat diubah, dengan guru menerapkW1 keterampilan mengajar yangbervaria."i kcpada siswanya. Oleh sebab itu, ~rlu k:ranya bagj guru untuk
meningkotkw' pendidikan yang dinlilikinya. Upaya-upaya yang dupat dilakukan seperti
110
mengikuti pendidikan fonnal yang lebih tinggi. Guru yang belum memiliki ijajah
sarjana diupayakan Wltuk mengikuti pendidikan. Guru-guru yang belwn memiliki akta
mengajar, diupayakan untuk mengilqlti program pendidtkan akta mengajar. Untuk
mengajar di jenjang SMA minimal seorang guru hams memili ki
akta
mengajar lV.Dengan demikian juga perlu menjadi perhatian pcmerin1ah, a.gar gUrU-guru yang fngin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang l~bih tinggi diberikan bea siswa atau
kemuda.tum dalam melaksanakan pendidikannya
2. UtJaiya Meningkat"Qn Keteran:apiJan Mengajar melaJui Meoingkatkan Pengetahuao Desain PembeJajaran
-Desain pembelajaran pada dasamya bukan tnerupakan h_al yang baru, (erutama
bagi para guru yang berpengalaman dalarn Ql_engajar. Kegiatan pembelajaran pada
umumnya dapat berlangsul')g dengan baik bila dila'kukan dengan desain pembelajaran
yang baik dan teratur,<serta dapat dilaksanakan. Dalarn d es~ht pembelajaran clapat dilihat
bahwa tcrdupat beberapa komponen-komponen yang sating bcrfnteraksi dalarn
pencapuiun lujuan pembelajar(Ul. Untuk membuat desain pem'belajaran yang baik
diperlukan pen getah~n yang cukup dala.rn hal membuat des!'in pembelajaran. -;:::...__
Berdasarkan perlgahnnan, kebanyakan guru dalam mengajar Qi lapangan tidak
menggunakan persiapan mengajar, seperti desaln pembelajarannya. Hal ini
dimungkinkan kij.r~na ketidaktahuan .guru dalam menyusup desain pcml)ejaja:ran
tersebut. Berdasarkan nasil penelitia.n menunju\OOul bahwa pengetahuan desain
pembelajaran memilik.i sumbangan sebesar 43,3% terhadap keterampHan mengajar
lll
guru. Artinya semakin tinggi pengetahuan desain pembelajaran, maka ketcrarnpilan
mengajar guru juga akan semakin baik. Oleh sebab itu perlu diu;:>ayakan bagaimana
guru terseb9t""menambah wawasoo dalam l1al pen ~unan desain pembelajaran.
Upaya-upaya yang dapat ditempuh. dengan mengik:uti seminar, lok4ary~ workshop,
pendidlkanl pelatih~
ai
bidang desain pcmbelajaran. Dalam hal lnj kepala sekolah harus selalu mengirimkan utusan yang bergantian kepada guru-guru dalarn ·m.engikutikegiatan scperti tersebut di atas. Oleh sebab itu, lembaga t~rkait yang bcrwenang
melaksanakun program terscbut seperti LPMP (Lcmbaga Pcnjamin Mutu Pendidikan) ' secara kontinu dengaa.frekuensi yang::Jooih sering.
~
~
3. Upay1 Meningkatkan KeterampUan Mengajar melalui Meningkatkan Kemampuan Bepikir Matematis
Bcrpikir matem,Sttij ada!~ 9.ara b~rpik ir tcrhadap :;esuatu pertanyaan dengan
.
menggunakan proses matematis. Bagi guru, kemampuan berpikir matematis adalah hal
yang sangat penting> khususnya bagi guru-guru yang mengalarkan Fisika. Dalam
pembelajaran Fisika diperlWcan kernampuan ,menghitung sesuatJJ dengan cennat dan
tepat, khususnya - aalam hal-hal -yang berhubungan dengan penyajian materi
pernbelajaran yang memerlukan perhitungan. Dengan adanya kemampuan berpikir
matematis, tnaka guru akan dapat memperhitunglqp:t secara tepat1 teritang hal-hal yang
disampaikannya. ~
BcrdaSarkan basil pcnelitian·menunjlikkan babwa kemantpuan beJl)ikir matematis
memiliki liUmbangan sebesar 42,4% terhadap k:etcrampilan rnengajar guru. Angka
112
Artinyu :iemakin baik kemampuan berpikir matematisnya. guru akan semakin baik pula
keterampilan mengajarnya. Dengan kernampuan berpikir matematis yang tinggi,
seorang gur!;l akan memiliki perkifaan yang t~pat dalam hal
pemilihan
desainpembelajaran yang tepat se~uai dengan materj pelajaran yang ak~ disampaikan. Desain
pembelajaran yang tepat akan menimbulkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Agar kemampuan berpikir matematis guru dapat ditingkatkan, salah satU pendekatan
yang dapat digunakan adalah dengan belajar logika yang mengguttakan kaidah-kaidah
fonnal dalam menarik suatu kesimpulan dari $Uatu pemyataan. Dengan cara yang
sistematis dan
m_:t0ols
melalui logi~a dapat dipeJajar ~ ~ten tuan-k e tcntuan" y ang harus dipenuhl, agar kesimpulan yang didapat dari penalaran dapat terlJindar dari kesalahandan mendu{Xlt kebenaran" yaag dapat dipertang-gungjawabkan. Dengan kemampuan
berpikir rnat"'lllatis seseorang akan mengctahui cara menghadapi berbagai .situasi,
I
gagasan sendiri dan pikiran orang.
Ia
dapat mercneana.Kan, mengambil keputusan,mengamati fakta-fak~ men; bak dan kreatif dala!1l mclakukan sc~ua tu .
4. Upay• Meningkatkan Keterampilan Mcngajar melalui Meningkat~alt Latar Belakang Pendidikan, PengetahUali besain Pembclajaran, dan Kemampuan Berplkir Materna tis secara Benama-sama.
/
Latar hclakang pendidik-an, penget.ahuan dcsain pernbelajaran, dan kemampuan
berpildr matematis secara betsama-sama mem iliki hubungan dcngan keterampilan
-mengajar guru 'fisika SMA. Dengan drntikian Jatar betaking pepdidikan, ~getah uan
desain pembelajaran dan kem;ynpuan berpikir, matematis perlu dftingkatkan sebagai
upaya meniJlgkatkan keterampila.O. mengajar guru secara stimulan. Berda.wkan temuan
113
70,2% terhadap keterampilan mengajar guru, pcngetahuan desain pembelajaran
memiliki swnbangan sebesar 43,3% terhadap keterampilan mengajar, kemampuan
berpikir mutetnatis memiliki kontnlrosi sebesar 42,4% terhadap keterampilan mengajar.
Sedangkan sccara bersama-sarna latar belakang pendidikan, pengetahuan desain
pembelujurun dan kemampuan berpikir matematis memiliki kontribusi sebesar 70, 90/o
terhadap keterd.lllpilun mengajar. ,De-n.gun demikian. bahwa kctiga variabel ter ~b ut baik
sccara tcrpistth ataupun bersama-sama memiliki kontribusi yung cukup signifilcan
terhadap kctcrampilan mengajar guru. Olch sebab itu, mcnjadi bahan pemikiran bagi
c.
:.:s~
i~ ~~tdik
~
;r;Maketig•
: ; a ~ J ,.~"'
d: :~;:
s~,k~
.
11
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang diperoleh dari hasil ~netitian, makaberikut ini diajukan beberapa saran untuk berbagai pihak, sebagai berikut: ~
l. Disarankan kepada kepala sekolah untuk rnemberikan kcsempatan tugas belajar
kepada guru-guru yang mengajar di sekolah yang dipimpinnya dalarn upaya
meningkatkan Jatar belakang pendidikan yang dimitikinya. Juga kepada para
pengambil keputusan dalam bidang pendidikan agar mcngarnbil
tcrobosan-terobosan di berbagai instansi untuk memberikan bca siswa kcpada para guru yang
potensial dalam melanjutkan pendidikan ke jcnjang
,..,._
yang lcbih tinggi sebagai upaya meningkatkan kcterampilan mengajamya.'$1,h ... "'
2. Disarankan kcpada kepala sekolah, untuk mcmbcrikan kesempatan bcrgantian
114
pelatihan/pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan guru mendesain
pembelajaran.
3. Oepartemen Pe.ldidikan Nasjonal atau dinas instansi terkait selalu mcmberikan
penataran, lokakarya. work s hop~ ataupun segala jenis kegiatan yang dapat
mening~ tkan keterampilan mengajar guru. Ketcrampilan mengajar guru
merupakan saJah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pembclajaran di
kelas. Kualitas p e mb e l aj~ bukanlah hanya tanggung jawab guru sem~ta, tetapi
tanggWlgjuwab seluruh praktisi pendidikan.
4. UNIMED sebagai inslansi, lembaga yang mengha.silkan tenaga pendidikan harus
mampu me ~cctD.k guru yang memiliki sikap profcsionalismc yang tinggi terhadap
profcsi yWlg digclutinya. Seorang guru yang mcmiliki sikap profesionalisme yang
positif lcrhadnp profesinya tentunya akan berkualitas.
~
~
~ ~
N
5. Kepada g~ untuk selalu meofngkatt<an pengetahuan dan keterampilan mengajar
DAFfAR PUSTAKA
Alipandie,lmansyah (1984) Penyusunan Instruksional Khusus. Surabay~ Bina Dmu. A.mien. Moh, (1986). "Metode Penemuan /nlwiri", Disampailwn Pada Seminar IPA.
Y ogyfikarta: Makalah.
Aqib, Zainal (2002) Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya; lnsan Cendikia.
Ary, Donald., Lucy Cheser Jacob & Asghar Razaveih., (1979) Introduction to
Research in Education .. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Azwar, Saifuddin (1992). Reliabilitas dan VaUditas. Yogyakarta: Sigma Alp~.
Sabri, SyaifuJ (2000) Berpikir dan Berfilsafat, Jakarta: Gramedia Bakhtiar, Amsal (2004) Filsafat Jlmu, Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Banathy, Bela H. (1968) Instructional Syslem, CaJifomia: Dearon Publishers.
Barry. M. A. danS. Hadi (2000) Kamus flmiah Populer. Jakarta: Gramedia;
Burban, J. ( 1980) ''Peningkat.an Mutu Peodidikan Melalui Penataran Guru". Ana/isis Pt,Jdidikan (2)
Cobran, William. G. (1997) Sampling Techniques. New York: John Wiley and Sons.
Departcm~n Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka (1985) Filscifal flmu.
Jakarta: Universitas Terbuka ::::.:::::
Dick, Walter dan Carey, Lou (1996) The Systematic Design of Instruction, New
York Longman
Druxc!t, Herbert, dkk., (1985) Kompendium Didaktika Fisika., Dandung: Remaja Rosdakarya.
Edward, D. Bono ( 1997) Mengajar Berpikir, (Aiih bahasa Soemardjo) Jakarta: Erlangga.
--- (1997) Penerapan Pola Berfildr Lateral, Jakarta: Binacipta Aksara. ,
~'
Gagne. Robert M. dan Bri~~ Listie. J. (1979) Principles of Instructional Design.New York: Holt. RlD.ehart and Winston.
Gibson, J.L, lvancevich, J.M, Clan Donelly, J.H (1992) Organisasi dan Manajemen,
(terjemahan Sulistiyo ), Jakarta: "'Edangga.
Haryokot..,. Sap to ( 1991) "Kompetensi Bidang Studi Guru STM 1 urusan Elektronika di
rropinsi Jawa Tengan". Thesis. Jakarta: lKlP.
Hasibuan, S.P, Ma:ayu (2001} Organisasi dan nw/ivasi. Jaluirta: Bumi Aksara. ·., ·-"'}
Hudojo ( 1982) Pembelajaran Matematika, Jakarta: Rineka C'ipta.
~
116
Hudojo (1982) Pembe/ajaran Matematika, Jakarta: Rineka Cipta.
Hutagaol, M. (2003) "Hubungan antara Pengetahuan Dasar Kepcndidikan, Penguasaan Materi PengaJaran dan Sikap Terhadap J>rofesi Guru Dengan Keterampilan Mengajar Guru Bidang Studi Biolo*i di Sekolah Lanjutan Tingkat" llertama (SLTP) Negeri Kota Meoan . Thesf..,·. Medan: PPS Univer8itaS+9"egeri Medan.
Imron,
:Ali
(1995) Supervisi Pendidikan, Jakarta: Gramedia.'1
f
~
~
\
Kemp, Jerrold. E. (1994) Proses Perapcangan Pengajaran, (Penterjemah Asril
Marjoban) Bandung: ITB Bandung.
Manik, K. B. (2003) HHubungan
Lafar
Belakang PendidilCan, PenBamalan Penataran, dan Pengalaman Keguruan Dengan Kemampuaii Menga:Jar Guru GUI'l.i IPASLTP Negeri Kisaran". Thesis. Me~ : PPS Universitas Ncgeri Mcdan.
Mansyu.r ( 1995) Kemampuan Dasar Mengajar, Jakarta: Departehlen Agama.
~J
Mashon, John., !Aone, Burton & Kaye Stacey (1996) Thinking Mathflmatically,Harlow England: Addiso11:Wesley Publtsing Company.
-Moekijat (L993) Manajemen Persona/fa dan Sumber Daya Manusia, Bandung:
,Man
dar Maj u.Moeliono, Anton (1998) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: JJalai Pustuka.
'J
Muk.htar ( 1-999) '·P ~ n ingkatan . Hasil Belaj~ Mat~mc:t ti~ a . Studj T eQ_tang H ubunganantara K.-ebtasaan Be1ajar Mat~ atJka, Pemla Jan ~ Sls wa terhadap lrumampuan Profesional Guru, dan Kemampuao BelJlikir Logis Siswa den~QliJ Hasil
Bela jar Mat~ma tika Siswa SMU Negen Kotamad)'a Medan . ., Drsertasi. J a~Jrta: PPS Universitas Negeri Jakarta.
Nawawi, lladari (2000) 'Manajemen Srrategil£ Organisa-;i Nm1 Protu Bidant
Pemerintalran Dengan Iluslrasi di QidanJ.: Pendidikan. Cet. I, ?ogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Purwanto. M. ijgalim (1984) AUministrasi dan Supervisi Pendidilwn, flandung: Remaja Rosda Karya.
"'.;..'
Rahardjo, S. (2002) Be/ajar dan Pembe/ajaran, Jakarta: Rineka qpta •" \
Ruslianto {2003) uPengaruh Teknik Pembe1ajaran dan Kemampuan Berpikir Logis
Tcrhadap f Jasil Bel ajar Fisika Pebelajar Madrasah Ali yah Ncgcri S~ Kota
Medan,.' Thesis. Medan: PPS lJni:versitas Negeri Medan.
-
-
-Sardiman A.M, - (.200 I) Be/ajar Meng(yar lnteraksi dan Molivasi, Jak~ € V Raj awa1i.
Sarwono, S. W. (1997) Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Bulan Bintang.
~\
Sastrohadiwiryo. B. Siswanto (;2002) Manajemen 1'enaga Kerja Iridonesia. Jakarta:
117
Semiawan, Conny. R. (1991) Mencari Strqtegi PengembanKan Pendidikan Nasional
Menjelang A bad 21. Jakarta: Grasmdo.
~ Sergiovanny, T.J."' & J.R. Sta.rratL (.1283) Supervision Human Perspcctil:e.\' (3rd ed)
New Yor~ Me. Graw-Hill Book Company,
-Siagian, F .. Sondang (2002) Kiat Meningkot/r4n Produklivitas- Kerja. Jakarta: Rineka
Gtpta.
~I
Siswoyo (J 98&) Competency .Based Education. Jakarta: IKIP Jakarta. /
Soegito, Edi dan Nurani, Yuliani (2.002) Kemampuan Dasar Mengajar, 1akarta:
· Universitas Terbuka.
,
Soetjipto& Kosasi, Raflis (2000) Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. ~
Sudjana, Nana ( 1991) Dasar - Dasar Prose~ Be/ajar Mengajar. Bandung: Sfua.r Baru.
Sudradjat, Hany (1 991 ) Masa D_epal'l Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Makalah ISPI.
Supannan, ~- (1997) l)es.ain Instruksionql. Jakarta: Pusat ~.flW Universitas PJ?AI UmversJtas
TerbM:a.
Suriasumantri, Jujun
S.
(1 999) Filsafat J)mu Sebuah Peng.antar Populer. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.
Surya, Mohanunaa (2000) Pereikan Perjuangan Gun ~, 8emarang: Ancka
llmu
Suryadi1 Kce~ et al. (1981) Studi Mutu Pendidlkon Dasar: Peningkatan Kualilas
Penaidilwn di Indonesia (Meta qanali.vis). Jakan4: Balitbang, Pusat
lnformatika Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Umaedi (1999) Bqhan PelatihqnKepp/a.Sekolah SM!J..
Jak@rt~
(Dcpd
ikbl,ld.
"'J
Umar. Huscin (2002 ) Evaluasi
l(jne(.}u
Perusahaan, J ~a ~: PT Gramedia P.ustakaUluma.
Usman, l l:t..cr. Moh. (2002.) Menjadi Guru Prt!fesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.