• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MOJOKERTO. HERYANA DODIK MURTONO, S. STP, M.Si Pembina Tk. I NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MOJOKERTO. HERYANA DODIK MURTONO, S. STP, M.Si Pembina Tk. I NIP"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta karunianya, perubahan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto Tahun 2018 – 2023 dapat tersusun.

Perubahan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto ini disusun berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Penyusunan Perubahan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2018 – 2023 juga berpedoman pada Perubahan Rencana Kerja Jangka Menengah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2018 – 2023.

Perubahan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2018 – 2023 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang berisi serangkaian tujuan dan sasaran yang akan dicapai, strategi dan arah kebijakan yang digunakan, serta implementasinya dalam rencana program dan kegiatan. Perubahan Renstra ini akan dijadikan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan serta sebagai alat ukur keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto.

Kami menyadari bahwa Perubahan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto ini belum sempurna, untuk itu mohon masukan dan koreksi dari semua pihak. Diharapkan Perubahan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja ini dapat diimplementasikan secara bertahap dengan baik dan konsisten dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Mojokerto, April2021

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MOJOKERTO

HERYANA DODIK MURTONO, S. STP, M.Si Pembina Tk. I

(3)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis ... 5

1.4. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II :GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ... 8

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ... 8

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ... 19

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ... 23

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah.. 37

BAB III :PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH . 41 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ... 41

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 43

3.3. Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra ... 46

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 47

3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis ... 47

BAB IV :TUJUAN DAN SASARAN ... 49

4.1. Tujuan dan Sasaran jangka Menengah Perangakat Daerah ... 49

BAB V :STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 53

(4)

BAB VII :KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 81

(5)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel T-C.23 : Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Satpol PP ... 25 Tabel T-C.24 : Anggaran dan Realisasi Pelayanan Perangkat Daerah Satpol PP 35 Tabel T-B.35 : Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah ... 51 Tabel T-C.25 : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran 56 Tabel T-C.26 : Tujuan dan Sasaran, Strategi, dan Kebijakan ... 37 Tabel T-C.27 : Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Satpol PP... 67 Tabel T-C.28 : Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ... 82

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2019 Kota Mojokerto telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2018-2023, yang kemudian diikuti dengan penyusunan Renstra Perangkat Daerah. Namun sebagai tindak lanjut dari hasil pengendalian dan evaluasi terhadap dokumen RPJMD 2018-2023, serta untuk menyesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku, maka kemudian dilakukanPerubahan RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daaerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Merujuk pada Pasal 342, disebutkan bahwa perubahan RPJMD dilakukan dengan memperhatikan persyaratan pada Pasal 342 Ayat 1, efektivitas waktu perubahan pada Pasal 342 Ayat 2, serta kategorisasi dari perubahan yang mendasar dalam rangka perubahan RPJMD pada Pasal 342 Ayat 3. Kota Mojokerto dalam melakukan perubahan RPJMD telah memenuhi ketentuan yang dimaksud, yaitu masa berlaku RPJMD Kota Mojokerto masih lebih dari 3 (tiga) tahun, serta berbagai alasan yang mendasar, diantaranya:

1. Penyelarasan perencanaan pembangunan daerah Kota Mojokerto dengan perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Timur, serta perencanaan pembangunan nasional dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.

2. Penyesuaian perencanaan daerah akibat adanya bencana nasional non-alam yaitu Pandemi Covid-19, sesuai amanat dari Undang-Undang Nomor 2 tahun 2020 tentang Penetapan Perppu 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan

(7)

Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang untuk melakukan realocation dan refocusing penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang tentunya berimbas pada penentuan kembali target dan indikator tujuan, sasaran maupun program yang sudah ditetapkan dalam RPJMD.

3. Penyelarasan perencanaan pembangunan dan keuangan daerah akibat terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah. Sehingga perlu penyesuaian nomenklatur perencanaan dan keuangan daerah serta desain kelembagaan daerah.

4. Penyelarasan tata cara penyusunan dan substansi rencana pembangunan daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, dengan mempertimbangkan isu-isu pembangunan yang aktual.

Terkait Perubahan RPJMD tersebut, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 342 Ayat (4) mengamanatkan bahwa Perubahan RPJMD menjadi pedoman bagi RKPD dan Perubahan Renstra Perangkat Daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan Perubahan Renstra Satpol PP Kota Mojokerto Tahun 2018-2023. Selain hal tersebut di atas, perubahan Renstra Satpol PP juga menyesuaikan nomenklatur terikini sesuai Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah.

Perubahan Renstra Satpol PPKota Mojokerto ini nantinya akan menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan Satpol PP dalam upaya mewujudkan keselarasan dan sinkronisasi dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kota Mojokerto, sesuai kewenangan dalam tugas dan fungsi Satpol PP Kota Mojokerto.

1.1. Landasan Hukum

Landasan Hukum penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :

(8)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Republik Indonesia Dahulu) tentang Pembentukan Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa;

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pengarusutamaan Gender di Daerah sebagaimana

(9)

telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pengarusutamaan Gender di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 927);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2017 tentang pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Fungsi Penunjang Penyelenggaraan urusan Pemerintahan;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Perubahan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Nomor 5 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 94);

16. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mojokerto Tahun 2005-2025(Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2009 Nomor 1/E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor 1/E);

17. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Mojokerto(Lembaran Daerah Kota

(10)

Mojokerto Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor 8);

18. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 10 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2018-2023(Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2019 Nomor 3/E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor 3/E);

19. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2020 Nomor 32/D, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor 32/D); 20. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pengarusutamaan Gender (Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2020 Nomor 35/D, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor 35/D); 21. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor …. Tahun 2021 tentang Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2021 Nomor …, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor…..)

22. Peraturan Walikota MojokertoNomor 105 Tahun 2020 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Perubahan Rencana Strategis Satpol PP Kota Mojokerto Tahun 2018 - 2023 adalah untuk melakukan penyesuaian tujuan, sasaran, Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan Pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsi dengan berpedoman pada Perubahan RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023, guna mendukung terwujudnya visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto.

Sedangkan tujuan dari penyusunan Perubahan Rencana Strategis Satpol PP Kota Mojokerto Tahun 2018 – 2023 adalah :

a. Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan pembangunan dalam kurun waktu lima tahun dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Satpol PP Kota Mojokerto;

(11)

b. Mengelola upaya-upaya dalam pencapaian tujuan dan sasaran Satpol PP Kota Mojokerto secara sistematis dan terorganisir, diantaranya melalui penetapan target-target kinerja sebagai alat ukur kinerja sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja;

c. Menyediakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Satpol PP Kota Mojokerto yang merupakan dokumen perencanaan tahunan, untuk selanjutnya menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

1.3. Sistematika Penulisan

Perubahan Rencana Strategis Satpol PPKota Mojokerto Tahun2018 - 2023 disusun menurut sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra Provinsi 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

(12)

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Berisi rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Berisi rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

berisi rencana program dan kegiatan dengan indikator kinerja kelompok sasaran disertai pendanaan indikatif.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Berisi indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VIII PENUTUP

Berisi uraian penutup berupa Catatan penting yang perlu mendapat perhatian baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan; Kaidah-kaidah pelaksanaan; Rencana tindak lanjut.

(13)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatanmasyarakat seirama dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah, makakondisi ketenteraman dan ketertiban umum daerah yang kondusif merupakansuatu kebutuhan mendasar bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan mutukehidupannya.

Satpol PP mempunyai tugas membantu menciptakan suatu kondisi daerahyang tenteram, tertib, dan teratur sehingga penyelenggaraan roda pemerintahandapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melakukan kegiatannyadengan aman. Untuk mengoptimalkan kinerja Satpol PP perlu dibangunkelembagaan Satpol PP yang mampu mendukung terwujudnya kondisi daerahyang tenteram, tertib, dan teratur. Penataan kembali kelembagaan Satpol PPbertujuan untuk mengoptimalkan kinerja Satpol PP dalam rangka pelaksanaantugas. Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,menegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota .

Meski keberadaan kelembagaan Polisi Pamong Praja telah beberapa kali mengalami perubahan baik struktur organisasi maupun Nomenklatur, secara mendasar Perubahan struktur organisasi sebagaimana tersebut, dari eselon III-a kemudian ditingkatkan kelembagaannya menjadi eselon II-b,sedangkan secara substansi tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja tidak mengalami perubahan yang berarti. Selanjutnya struktur organisasi Satuan Polisi Pamong mengacu pada Peraturan Walikota MojokertoNomor 105 Tahun 2020TentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto.

Guna memberikan gambaran singkat secara umum tentang Satuan Polisi Pamong Praja, berikut ini akan disampaikan beberapa hal berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi, berdasarkan Peraturan Walikota MojokertoNomor 105 Tahun 2020TentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto, sebagai berikut

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto adalah merupakan salah satau Lembaga teknis pada Pemerintah Kota Mojokerto yang beralamatkan di Jalan Bhayangkara No. 46 Kota Mojokerto.Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokertomempunyai Tugas pokok pelaksana urusan pemerintah di bidang

(14)

2.1.1 Tugas, Pokok, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto No. 105 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto terdiri dari :

a. Kepala b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan, perencanaan dan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum serta mengkoordinasikan secara teknis dan administratif pelaksanaan kegiatan dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Penyusunan Renstra dan Renja; b. Penyusunan RKA;

c. Penyusunan dan pelaksanaan DPA dan DPPA; d. Penyusunan PK;

e. Pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan;

f. Pengelolaan urusan rumah tanggaSatuan Polisi Pamong Praja; g. Pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian;

h. Pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

i. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah; j. Pelaksanaan anggaran belanja;

k. Pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai; l. Pengelolaan Pelaksanaan verifikasi SPJ keuangan;

m. Pengkoordinasian penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan; n. Penyusunan dan pelaksanaan SPP dan SOP;

o. Pelaksanaan SPI;

p. Pelaksanaan SKM dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;

q. Penyusunan Laporan Kinerja Perangkat Daerah;

r. Pengoordinasian kegiatan di Satuan Polisi Pamong Praja; s. Pengoordinasian dan penyusunan rencana, program, anggaran; t. Pengoordinasian penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

(15)

u. Pengoordinasian penyusunan Indikator Kinerja Individu (IKI);

v. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan kerumahtanggan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi;

w. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan barang/jasa di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja;

x. Pengoordinasian pemantauan, evaluasi, pengendalian dan penilaian atas capaian pelaksanaan rencana pembanguan daerah serta kinerja pengadaan barang?jasa milik Negara;

y. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas, pokok, dan fungsi; dan

z. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Satuan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun tugas-tugas yang dibawah Sekretariat antara lain : a. Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan:

a. Penyusunan Renstra dan Renja; b. Penyusunan RKA;

c. Penyusunan dan pelaksanaan DPA dan DPPA d. Penyusunan PK;

e. Penyusunan laporan dan dokumentasi pelaksanaan program dan kegiatan;

f. Pelaksanaan verifikasi SPJ keuangan; g. Pelaksanaan penatausahaan keuangan h. Penyusunan dan pelaksanaan SPP dan SOP; i. Pelaksanaan SPI;

j. Penyusunan administrasi dan pelaksanaan pembayaran gaji pegawai;

k. Penyusunan dan penyampaian laporan penggunaan anggaran; l. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana strategis

Satuan Polisi Pamong Praja;

m. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan rencana kerja Satuan Polisi Pamong Praja;

n. Penyusunan kerangka regulasi dalam perencanaan Satuan Polisi Pamong Praja;

o. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan layanan dukungan kegiaan perencanaan pembangunan daerah diSatuan Polisi Pamong Praja;

(16)

p. Pelaksanaan pelaporan tentang kinerja program/kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja;

q. Peenyiapan kebijakan teknis pengelolaan keuanagan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas;

r. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan berdasarkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis untuk tertibnya administrasi keuangan;

s. Pelaksanaan konsultasi terkait pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut; t. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai

bahan ecaluasi; dan

u. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas pokoknya.

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian a. Pelaksanaan DPA dan DPPA;

b. Pelaksanaan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan;

c. Pengelolaan urusan rumah tanggaSatuan Polisi Pamong Praja; d. Pelaksanaan administrasi kepegawaian;

e. Pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

f. Pelaksanaan SKM dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;

g. Pelaksanaan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan; h. Pelaksanaan dan penatausahaan barang milik daerah; i. Pelaksanaan SPI;

j. Penghimpunan kebijakan teknis administrasi kepegawaian sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas;

k. Penyusunan rencana pengelolaan administrasi kepegawaian berdasarkan pedoman untuk kelancaran tugas;

l. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai sesuai formasi untuk optimalisasi pelaksanaan tugas inti;

m. Pembuatan usulan permintaan pegawai sesuai kebutuhan untuk optimalisasi pelaksanaan tugas inti;

n. Penyusunan daftar induk kepegawaian sesuai petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis untuk tertibnya administrasi kepegawaian;

(17)

o. Pelaksanaan konsultasi terkait pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut; p. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai

bahan evaluasi; dan

q. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas pokonya.

c. Bidang Ketentraman Dan Ketertiban

Bidang Ketentraman Dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan pengelolaan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dan pengawasan di bidang ketentraman dan ketertiban serta tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Ketentraman Dan Ketertibanmempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan peraturan daerah dan peraturan walikota dengan aparat Kepolisian Negara, PPNS dan aparatur lainnya;

b. Pengkoordinasian Penindakan terhadap pelanggar Peraturan Daerah Kota Mojokerto dan Peraturan Walikota Mojokerto yang di lengkapi dengan Berita Acara Penertiban (BAP) dan surat bukti pengamanan barang yang terkait dengan pelanggaran;

c. Pelaksanaan penyidikan dan penindakan bersama dengan tim PPNS terhadap warga masyarakat yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya;

d. Pelaksanaan verifikasi rencana kegiatan pembinaan, Penertiban dan penindakan terhadap ketentraman dan ketertiban umum serta pembinaan kesamaptaan di lapangan;

e. Pengkordinasian pelaksanaan dan melakukan pengamanan Kantor, dan Rumah Dinas Walikota, Wakil Walikota/Kantor dan Pejabat lainnya serta pengamanan Aset-aset milik Pemerintah Kota Mojokerto;

f. Pelaksanaan pengamanan pelaksanaan Pemilu dan Pemilukada; g. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan pada Aparat ketentraman

(18)

h. Penyusunan bahan penyuluhan dan bimbingan, informasi dan penerangan, penegakan hukum, peraturan daerah, peraturan walikota dan peraturan perundang-undangan lainnya;

i. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

Adapun tugas-tugas yang dibawah Bidang Ketentraman Dan Ketertiban antara lain :

a. Seksi Penyidikan dan Penindakan

a. Menyusun bahan penyidikan baik oleh PPNS maupun Kepolisian Negara Republik Indonesia guna diajukan ke Pengadilan Negeri; b. Melakukan Penindakan terhadap pelanggar Peraturan Daerah

Kota Mojokerto dan Peraturan Walikota Mojokerto yang di lengkapi dengan Berita Acara Penertiban dan surat bukti pengamanan barang yang terkait dengan pelanggaran;

c. Melakukan penyidikan dan penindakan bersama dengan tim PPNS terhadap warga masyarakat yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya;

d. Mencatat dan membawa bukti-bukti baik saksi/pengakuan data dan analisa (grafik, tabulasi dan matematik lainnya) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. Menyusun laporan secara periodik maupun keadaan mendesak untuk pelaksanaan operasi langsung;

f. Menyusun rencana kegiatan pengamanan dan penertiban dalam rangka penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban di lingkungan wilayah kota;

g. Melaksanakan pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya

(19)

a. Menyusun rencana kegiatan pembinaan operasional terhadap ketentraman dan ketertiban umum serta pembinaan kesamaptaan di lapangan;

b. Melaksanakan penertiban terhadap pelanggaran peraturan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Membantu dan melaksanakan pengamanan pelaksanaan Pemilu dan Pemilukada;

d. Melaksanakan, pembinaan dan bimbingan pada Aparat ketentraman dan ketertiban dan masyarakat

e. Menyusun bahan penyuluhan dan bimbingan, informasi dan penerangan, penegakan hukum, peraturan daerah, peraturan walikota dan peraturan perundang-undangan lainnya;

f. Pelaksanaan evaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi Pengamanan

a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan operasional pengamanan dan pengawalan pejabat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan kepada petugas pengamanan dan pengawalan pejabat;

c. Melaksanakan tugas pengamanan Kantor, Rumah Dinas Walikota, Wakil Walikota dan Pejabat lainnya serta pengamanan aset pemerintah;

d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanakan tugas pokok dan fungsi ;

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Bidang Perlindungan Masyarakat

Bidang Perlindungan Masyarakat, mempunyai tugas melakukan pengelolaan kebijakan teknis, koordinasi, dan pembinaan bidang perlindungan masyarakat serta tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan bidang tugasnya.

(20)

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Perlindungan Masyarakatmempunyai fungsi:

a. Seksi Kesiapsiagaan dan Peningkatan Sumber Daya;

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan potensi perlindungan masyarakat;

b. Menyusun rencana penanggulangan bencana;

c. Menyusun rencana program dan kegiatan kesiapsiagaan bencana;

d. Menyusun analisis resiko bencana;

e. Menyusun data akurat, informasi dan pemutakhiran prosedur tetap tanggap darurat bencana;

f. Menyelenggarakan pembinaan kesiapsiagaan Perlindungan masyarakat;

g. Menyelenggarakan pengembangan potensi kesiapsiagaan perlindungan masyarakat;

h. Menyelenggarakan penyusunan dan penyajian data perlindungan masyarakat;

i. Menyelenggarakan opemberdaaan dan peningkaan kapasitas perlindungan masyarakat;

j. Menyelenggarakankesiapsiagaan terhadap bencana; k. Melaksanakan DPA dan DPPA;

l. Melaksanakan SPP dan SOP;

m. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Seksi Operasional Perlindungan Masyarakat; dan

a. Menyusun rencana kerja seksi operasional perlindungan masyarakat;

b. Menyiapkan bahan perumusan kebiiakan teknis operasional perlindungan masyarakat;

c. Menyelenggarakan dan pengoordinasian operasional

(21)

d. Melakukan koordinasi dengan aparat terkait dalam pelaksanaan tugas satuan perlindungan masyarakat;

e. Menyelenggarakan peningkatan sumber daya manusia satuan perlindungan masyarakat untuk menanggulangi dan memperkecil akibat gangguan musuh dan akibat bencana perang, bencana alam dan ulah manusia;

f. Menyelenggarakan dan melakukan koordinasi operasional penanggulangan bencana;

g. Melaksanakan DPA dan DPPA; h. Melaksanakan SPP dan SOP ;

i. Melakukanevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi Penyuluhan dan Informasi.

a. Menyusun rencana kegiatan penyuluhan;

b. Mengumpulkan informasi Bencana Alam, informasi gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan informasi pelanggaran terhadap Peraturan Daerah serta Kebijakan Daerah; c. Melaksanakan kegiatan penyuluhan terhadap masyarakat tentang

bencana alam serta gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

d. Melaksanakan DPA dan DPPA; e. Melaksanakan SPP dan SOP;

f. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. UPTD Pemadam Kebakaran

UPTD Pemadam Kebakaran dipimpin oleh Kepala UPTD yang berada dibawah dan beranggung jawb kepada kepala Satuan.

UPTD Pemadam Kebakaran mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemadaman kebakaran sera perlindungan keselmaan jiwa dan hara dari ancaman bahaya kebakaran.

(22)

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, UPTD Pemadam Kebakaran melaksanakan fungsi:

a. Penyusunan petunujuk dan pedoman tentang usaha pencegahan kebakaran kepada masyarakat serta Badan atau Lembaga Pemerintah maupun Swasta;

b. Pelaksanaan koordinasi dan bimbingan teknis terhadap unit-unit pemadam kebakaran instansi pemerintah, swasta dan masyarakat; c. Pelaksanaan usaha-usaha pencegahan terhadap bahaya kebakaran

dan kegiatan opersional pemadam kebakaran;

d. Penyelenggaraan koordinasi tugas pemdam dan pencegahan kebakaran dengan instansi terkait;

e. Pelaksanaan pengawasan terhadap kelengkapan peralatan penanggulangan kebakaran; dan

f. Lpembuatan laporan secara berkala tentang kegiatan penanggulangan dan pemadaman kebakaran.

f. Kelompok Jabatan Fungsioanal

a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan keahlian dan kebutuhan kegiatan teknis di bidang keahlian masing-masing. b. Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1)

dipimpin oleh pejabat Fungsional senior yang bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

c. Kelompok jabatan fungsional dibagi ke dalam sub-sub sesuai dengan kebutuhan dan masing-masing dipimpin oleh pejabat fungsional senior.

d. Jumlah pejabat fungsional ditentukan berdasarkan sifat dan jenis beban kerja.

e. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peratran perundang-undangan yang berlaku.

(23)

SUB BAG PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEUANGAN SEKRETARIAT 2.1.2 Struktur Organisasi

Bagan Susunan Organisasi Perangkat Daerah

Sumber:Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 105 Tahun 2020

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAG BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT SEKSI OPERASIONAL PERLINDUNGAN MASYARAKAT SEKSI PENYULUHAN DAN INFORMASI UPTD PEMADAM KEBAKARAN BIDANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN SEKSI PEMBINAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN SEKSI PENGAMANAN SEKSI KESIAPSIAGAAN DAN PENINGKATAN SUMBER DAYA SEKSI PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

(24)

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Rebuplik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja Bab IV Pengangkatan dan Pemberhentian, Pasal 13 Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yaitu :

a. Pegawai Negeri Sipil;

b. Berijazah sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang setingkat;

c. Tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm (seratus enam puluh sentimeter) untuk laki-laki dan 155 cm (seratus lima puluh lima sentimeter) untuk

perempuan;

d. Berusia sekurang-kurangnya 21 (dua puluh satu) tahun; e. Sehat jasmani dan rohani; dan

f. Lulus Pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja.

Sehubungan dengan hal diatas, maka pengelolaan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia harus terus diupayakan secara terencana dan sistematis agar kapasitas personil baik individu maupun, ketika berada di dalam kelompok bidangnya bisa ditingkatkan dan dikembangkan untuk dapat lebih proaktif dan secara kolektif bisa menentukan masa depan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja. Kapasitas ideal yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia antara lain mencakup lima aspek masing-masing :

1. Kapasitas untuk berkreasi atau berproduksi;

2. Pemerataan distribusi kompisisi personil sesuai kapasitas dan kualifikasinya; 3. Pemberian keleluasaan dan wewenang;

4. Kesempatan untuk berkembang (sustainable); 5. Kesadaran akan interdepensi.

Lima aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia sebagaimana disebutkan di atas dapat dianggap penting untuk dikembangkan, mengingat unsur dominan dalam manajemen yang berfungsi menggerakkan sumber daya yang ada serta

dapat berperan dalam mengelola dan mendukung kinerja sebuah

organisasi/kelembagaan, yaitu faktor manusia. Karena dengan memiliki dukungan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mumpuni tentu akan menjadi modal dasar potensial sebagai salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh dalam menentukan dan menggerakkan segenap potensi yang ada dalam rangka

(25)

pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, maka Satuan Polisi Pamong Praja sebagai sub ordinansi dari organisasi Pemerintah Kota Mojokerto, tentunya tidak bisa menghindar, apalagi mengesampingkan peran penting dari variabel ini, terutama dalam pencapaian target Tujuan dan Sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam Renstra unit kerjanya.

Untuk dapat mendukung pemberdayaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia pada Satuan Polisi Pamong Praja , selain diupayakan melalui rekruitmen yang selektif didasarkan pada kecakapan fisik dan mental, juga mempertimbangkan latar belakang pendidikan, yang pada gilirannya nanti akan terus dikembangkan lebih lanjut melalui mekanisme perkembangan pegawai pada program Diklat Penjejangan maupun Diklat Fungsional

Namun pada kenyataan latar belakang tingkat pendidikan pegawai Satuan Polisi Pamong Praja masih belum sesuai yang diharapkan (Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja Bab IVPasal 13) hal ini masih adanya pegawai yang berijasah SDmaupun SLTP.

Berdasarkan data kepegawaian Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto pada Maret 2021, jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebanyak 68pegawai, yang terdiri dari 65 pegawai laki-laki (95,59%) dan 3 pegawai perempuan (4,41%). Selain itu juga terdapat pegawai yang bukan merupakan Aparatur Sipil Negara (pegawai Non ASN) sebanyak 147 pegawai, yang terdiri dari 126 pegawai Non ASN laki-laki (85,71%) dan 21 pegawai Non ASN perempuan (14,29%). Sehingga jumlah total pegawai ASN dan Non ASN pada Satuan Polisi Pamong PrajaKota Mojokerto adalah sebanyak 215 pegawai. Jumlah dan komposisi pegawai ASN lebih rinci pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1

Komposisi Pegawai ASN Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah Orang Laki-laki Perempuan

S2 2 2 0

S1 17 16 1

SMA 44 42 2

SMP 4 4 0

SD 1 1 0

(26)

GolonganKomposisi pegawai ASN menurut Golongan Ruang pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2

Komposisi Pegawai ASN Berdasarkan Kepangkatan

Golongan Ruang Jumlah Orang Laki-laki Perempuan

IV-b 2 2 0 III-d 6 5 1 III-c 4 4 0 III-b 9 7 2 III-a 18 18 0 II-d 19 19 0 II-c 8 8 0 II-b 1 1 0 II-a 1 1 0

Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto (2021)

Komposisi pegawai menurut eselon pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 2.3

Komposisi Pegawai Berdasarkan Eselon

Eselon Jumlah Orang Laki-laki Perempuan

II.b 1 1 0

III.a 1 1 0

III.b 2 2 0

IV.a 8 7 1

IV.b 1 1 0

Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto (2021)

Komposisi pegawai berdasarkan keikutsertaan diklat kepemimpinan padaSatuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 2.4

Komposisi Pegawai Berdasarkan Diklat Yang Diikuti

Pendidikan Jumlah Orang Laki-laki Perempuan

Diklat Pimpinan Tk II 1 1 0

(27)

Diklat Pimpinan Tk IV 6 6 0

Diklat ADUM 1 0 1

Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan IV

1 1 0

Sumber : Satpol PP Kota Mojokerto (2021)

Berdasarkan data yang tampak pada komposisi SDM tabel di atas, terlihat bahwa staf satuan Satuan Polisi Pamong Praja didominasi oleh personil yang berlatar belakang pendidikan SLTA sejumlah 44 orang (64,7 %) yang rata-rata berpangkat golongan II. Sedangkan untuk DIII, DIV, S1 dan S2 masih sangat minim mengingat Satuan Polisi Pamong Praja sebagai pelaksana Penegak Peraturan Daerah dituntut untuk dapat menguasai Peraturan Daerah/ Peraturan Perundang - Undangan dalam melaksanakan tugas-tugas operasional yang sangat identik dengan identitas Satuan Polisi Pamong Praja dan masih sangat diperlukan rekruitmen tambahan pegawai dengan komposisi kepangkatan yang dibutuhkan guna mengisi kekurangan personil dengan latar belakang kualifikasi dan keterampilan sesuai bidang tugas Satuan Polisi Pamong Praja dari SKPD lain

Selanjutnya yang dapat dilihat dari tabel di atas adalah tentang keikutsertaan dalam pendidikan penjenjangan yang dimiliki oleh pemegang jabatan struktural yang ada. Dari 13 pos jabatan yang secara riil terisi oleh pejabat defenitif belum seluruhnya mengantongi sertifikasi diklat penjenjangan, untuk Diklat PIM Tk. III ada 2 (dua) orang dan Diklat Pim Tk. IV ada tiga (tiga) orang yang belum mengikuti Diklat penjenjangan struktural untuk memenuhi syarat sesuai jabatan yang diemban sehingga diharapkan dalam waktu dekat dapat diikutsertakan dalam diklat dimaksud.

Tabel 2.5

Komposisi Pegawai Non ASN

Jenis Kelamin Jumlah Pendidikan Umum

SD SMP SMA D3 S1

LAKI - LAKI 126 - - 113 - 13

PEREMPUAN 21 - - 15 1 5

JUMLAH 147 - - 128 1 18

(28)

Tabel 2.6

DATA PEMEGANG JABATAN STRUKTURAL/ESELON PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN 2021

No. NAMA JABATAN GOL. RUANG ESELON / KET.

1 2 3 4 5

1. HERYANA DODIK MURTONO,S.STP, M.Si Kepala Satuan Polisi Pamong Praja II.b/ IV/b -

2. BASORI, SE Sekretaris III.a / IV/b

3. FUDI HARIJANTO, SH, M.Si Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban III.b/ III/d 4. SUWARSONO, SE Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat III.b/ III/d

5 SITI DEWI ASMAROH, SE Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian IV.a / III/d 6 SUBOWO, SH Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat IV.a/ III/d 7 MULYONO,SH Kepala Seksi Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban IV.a/ III/d 8 ZAINAL MAS’UD,SH Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Peningkatan Sumber Daya IV.a/ III/d

9 IMAM SUFI’I,SH Kepala Seksi Pengamanan IV.a/ III/c

10 MAYNDRA LIDYATMA,SE Kepala Seksi Penyuluhan dan Informasi IV.a/ III/c 11 DARWONO, SH Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan IV.a/ III/c 12 JOKO SUWARNO, SH Kepala UPT Pemadam Kebakaran IV.b / III/c 13 DURMAN SIHOMBING, SH Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan IV.a/ III/b

JUMLAH JENIS JENJANG ESELON 13

Sumber :Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto (2021

2.3 KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat. Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto pada prinsipnya diarahkan untuk mendukung penyelenggaraan urusan pemerintahan Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat. Sehubungan dengan itu, penilaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dapat dilihat dari capaian yang telah diperoleh dari realisasi target yang telah ditetapkan.

(29)

Sebagai urusan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar, tentu sasaran/target capaian kinerja yang ditetapkan telah mengakomodasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Adapun tingkat capaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan pada sasaran/ target Renstra SKPD periode 2014-2018 sebagai berikut : Tertera pada tabel T-C.23

(30)

Tabel. T-C.23

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Satpol PP Kota Mojokerto

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

Target NSPK Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Pada Tahun ke-

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Persentase penegakan Perda dan

Perkada - - - 20% 20% 20% - - 20% -260% - - - 1 -13 - - -

2 Persentase Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban,

Ketentraman Keindahan - - - 20% 20% 20% - - 20% 21% - - - 1 1,05 - - -

3 Persentase Cakupan petugas

Perlindungan Masyarakat (Linmas) - - - 3,11% 4,00% 4,25% - - 3,11% 4,00% - - - 1 1 - - -

4 Persentase Cakupan Pelayanan

Bencana Kebakaran Kab/Kota 100% 100% - 100% 100% 100% - - 100% 100% - - - 1 1 - - -

5 Respon Time Waktu Tanggap

Bencana Kebakaran Menit <15 Menit <15 - Menit <15 Menit <15 Menit < 14 - - <15 Menit Menit <15 - - - 1 1 - - -

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

Target NSPK Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Pada Tahun ke-

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Persentase Kenaikan Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

- - - 25% 25% - - - -

2 Persentase Gangguan

Ketentraman dan Ketertiban Umum

yang Dapat Diselesaikan - - - 25% 25% - - - -

3 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi

rawan bencana - - - 16.809 16.809 - - - -

4 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana

- - -

16.809

16.809 - - - -

5 Persentase pelayanan penyelamatan

(31)

6 Respon Time Waktu Tanggap Bencana Kebakaran - - - - - - 13 Menit 12 Menit - - - - 7 Nilai SAKIP - - - BB BB A - - - -

8 Indeks Maturitas SPIP

- - - 75 79 85 - - - -

9 Indeks Kepuasan Masyarakat

- - - 82 84 87 - - - - NO Indikator SPM Target NSPK Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Pada Tahun ke-

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan akibat dari Penegakan hukum Perda dan

Perkada - - - 0 0 0 - - - -

2 Jumlah Penduduk di Daerah Rawan Bencana yang memperoleh Layanan

Informasi Rawan Bencana - - - 16.809

16.809

16.809 - - - -

3 Jumlah Penduduk yang memperoleh layanan pencegahan dan

kesiapsiagaan terhadap bencana - - - 16.809

16.809

16.809 - - - -

4 Jumlah Penduduk yang memperoleh layanan Penyelamatan dan Evakuasi

Korban Bencana - - - - - 100 Orang 100 Orang 100 Orang - - - -

5 Jumlah Penduduk yang memperoleh layanan penyelamatan dan Evakuasi

korban kebakaran - - - 250 Orang 250 Orang 250 Orang - - - -

NO Indikator Kinerja Kunci (IKK) Target NSPK Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Pada Tahun ke-

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan

- -

- - - 20% 25% 25% - - - -

2 Persentase Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum yang dapat diselesaikan

- -

(32)

3 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana - - - - - 16.809 16.809 16.809 - - - -

4 Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana - - - - - 16.809 16.809 16.809 - - - -

5 Jumlah warga negara yang

memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana

- - - - - 100 Orang 100 Orang 100 Orang - - - -

6 Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran

- -

- - - 100% 100% 100% - - - -

7 Respon Time Waktu Tanggap penanganan kebakaran - - - - - < 14 menit < 13 menit < 12 menit - - - -

(33)

2.3.1.1 Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat a. Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)

Pengertian Satuan Perlindungan Masyarakat dapat ditemukan pada Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penugasan Satuan Perlindungan Masyarakat Dalam Penanganan Ketenteraman, Ketertiban, Dan Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum.

Pada pasal 1 butir 1 yaitu Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Satuan Linmas adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan.

Pengertian satuan perlindungan berdasarkan Permendagri Nomor 10 Tahun 2009 memiliki beberapa unsur kata, yaitu :

1. Warga masyarakat

2. Yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan

3. Penanganan Bencana dan mengurangi/memperkecil resiko bencana 4. Ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat 5. Ikut dalam kegiatan sosial masyarakat.

Tabel 2.7 Persentase Cakupan Petugas Linmas

Indikator Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 Persentase cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) 3,11% 4,00% 4,25% - -

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto

Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita pahami bahwa tugas dan kewajiban petugas LINMAS sangat beragam di antaranya mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi satuan Perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa, menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan satuan perlindungan masyarakat untuk penugasan, pencarian, pertolongan dan penyelamatan korban bencana maupun menyiapkan satuan

(34)

perlindungan masyarakat dalam rangka mendukung pengamanan penyelenggaraan pemilu.

b. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,

Keindahan)

Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) merupakan subyek sosial dimana selalu dinamis dan berkembang baik dari sisi positif maupun dari sisi negative, dan yang perlu di antisipasi dimana di permukaan hanya sedikit namun di dalamnya berkembang semakin besar, maka dari itu pendekatan persuasif dan komunikasi aktif di masyarakat harus di tingkatkan agar tingkat pelanggaran K3 dapat di minimalisir dan dapat segera di selesaikan, sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.8. Persentase Tingkat Penyelesaian K3 (Ketertiban, Ketentraman Keindahan) Indikator Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 Persentase Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman Keindahan) 20% 20% 20% - -

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto

Berdasarkan table di atas maka dapat kita petakan subyek sosial di mana selalu dinamis dan berkembang baik dari sisi positif maupun hal negative, dan yang perlu di antisipasi yaitu fenomena gunung es di mana di permukaan hanya sedikit namun di dalamnya berkembang semakin besar, maka dari itu pendekatan dan komunikasi aktif di masyarakat di tingkatkan agar tingkat pelanggaran K3 dapat di monitor semuanya dan dapat segera di selesaikan.

c. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten/Kota

Pelayanan kebakaran merupakan pertolongan yang diberikan akibat bencana yang disebabkan oleh api atau kebakaran tidak terkawal, membayakan nyawa manusia, bangunan atau ekologi. Ia boleh jadi sengaja atau tidak sengaja. Kebakaran lazimnya akan menyebabkan kerusakan atau kemusnahan pada binaan dan kecederaan atau kematian

(35)

pada manusia . Persentase Pelayanan bencana kebakaran sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.9. Persentase Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kab/Kota

Indikator Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 Persentase Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kab/Kota 100% 100% 100% - -

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto

Keterangan : cakupan dalam pelayanan bencana kebakaran kab/kota sudah mencapai 100 persen

Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita pahami bahwa tugas dan kewajiban petugas DAMKAR sangat beragam di antaranya mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi dari masyarakat serta pengamanan swakarsa, menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran di lingkungan masyarakat yang disebabkan kelalaian dapat segera diatas.

d. Tingkat Waktu Tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

Waktu Tanggap (Response Time) merupakan waktu tanggap yang diberikan oleh antar muka /interfase mengirim permintaan pengguna yang dapat memberikan waktu tanggap yang sependek-pendeknya. Tetapi waktu tanggap yang baik memang tidak dapat ditentukan, karena ada beberapa aspek yang mempengaruhi antara lain ragam interaksi yang diinginkan dan kefasihan pengguna response time rate sebagaimana tabel berikut merupakan indikator kinerja baru.

Tabel 2.10 Persentase Tingkat Waktu Tanggap (response time rate) daerah Layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

Indikator Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

Persentase Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

<15 Menit < 15 Menit < 14 Menit - -

(36)

Perencanaan sistem proteksi kebakaran di perkotaan didasarkan kepada penentuan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Perencanaan harus dimulai dengan evaluasi terhadap tingkat resiko kebakaran dalam suatu WMK oleh instansi kebakaran setempat. Unsur utama yang penting dalam perencanaan ini adalah penentuan penyediaan air untuk pemadaman kebakaran di setiap WMK. Wilayah manajemen kebakaran ditentukan pula oleh waktu tanggap dari pos pemadam kebakaran yang terdekat. Apabila pemberitahuan kebakaran mengalami perubahan dan pos-pos pemadam kebakaran harus memberikan respon terhadap pemberitahuan tersebut dikaitkan dengan jarak atau aksesibilitas, maka perencanaan wilayah manajemen kebakaranpun harus disesuaikan dengan perubahan tersebut. Daerah layanan dalam setiap WMK tidak melebihi dari radius 7,5 km.

e. Persentase Penegakan PERDA

Produk hukum daerah merupakan instrumen penegakan peraturan di daerah yang meliputi beberapa peraturan seperti peraturan daerah, peraturan kepala daerah, keputusan daerah, peraturan desa. Produk hukum daerah dapat berupa peraturan yang bersifat regulasi maupun teknis prosedural untuk menjalankan peraturan perudang-undangan. Persentase penegakkan pelanggaran Perda, sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.11 Persentase Penegakan PERDA

Indikator Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

Persentase penegakan

PERDA 20% 20% 20% - -

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto

Peraturan Daerah (Perda) adalah Peraturan Daerah Kota Mojokerto atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, ini berarti kewenangan yang diberikan oleh undang-undang kepada unsur penyelenggara pemerintahan daerah cukup luas untuk mengatur daerah secara regulasi. Kinerja penagakan pelanggaran Perda ditunjukkan dengan Persentase penegakkan pelanggaran Perda. Tahun 2019 Persentase penegakkan pelanggaran Perda di Kota Mojokerto sebesar 20 persen. Artinya, bahwa dengan meningkatnya penegakan pelanggaran perda maka akan terjamin adanya

(37)

kepastian hukum, sehingga diharapkan dapat menciptakan serta memelihara ketentraman dan ketertiban umum.

Adapun dalam pelaksanaan kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto Tahun 2022 – 2023 ada perubahan yang terdiri dari :

1. Persentase Kenaikan Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

Tabel 2.12 Indikator Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 Persentase Kenaikan Penindakan Pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah - - - 25% 25%

2. Persentase Kasus Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum yang Dapat Diselesaikan Tabel 2.13 Indikator Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 Persentase Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum yang Dapat Diselesaikan - - - 25% 25%

3. Jumlah SDM / Masyarakat di Daerah Rawan Bencana yang Mengikuti Pelatihan Penanggulangan Bencana

Tabel 2.14

Indikator Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana

(38)

4. Persentase Kejadian Bencana yang tertangani Tabel 2.15

Indikator Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana

- - - 16.809 16.809

5. Persentase Kejadian Kebakaran dan Non Kebakaran yang Tertangani Tabel 2.16 Indikator Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran - - - 100% 100%

6. Respon Time Waktu Tanggap Bencana Kebakaran Tabel 2.17

Indikator Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

Respon Time Waktu Tanggap Bencana Kebakaran - - - <13 Menit <12 Menit

7. Nilai SAKIPNilai SAKIP

Tabel 2.18

Indikator Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

(39)

8. Indeks Maturitas SPIP

Tabel 2.19

Indikator Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

Indeks Maturitas SPIP - - 75 79 85

9. Indeks Kepuasan Masyarakat

Tabel 2.20

Indikator Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

Indeks Kepuasan

Masyarakat - - 82 84 87

Adapun anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto untuk melaksanakan program dan kegiatan

pada periode 2019 - 2023 serta untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan SKPD pada

level program, selanjutnya, kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto akan di analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui pelaksanaan Perubahan RENSTRA SKPD periode perancanaan sebelumnya yang di tuangkan dalam tabel : T-C.2.4

(40)

Tabel. T-C.24.

Anggaran dan Realisasi Pelayanan Perangkat Daerah Satpol PP Provinsi/Kabupaten/Kota Mojokerto

Uraian

Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Rasio antara Realisasi dan Rata-rata

ke Tahun ke Anggaran Tahun ke Pertumbuhan

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

679.220.600 - - - -

582.652.325 - - - - 85,78% - - - - - -

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 133.661.400 - - - - 130.173.458 - - - - 97,39% - - - - - -

Program Peningkatan disiplin aparatur 179.672.650 - - - - 173.290.500 - - - - 96,45% - - - - - -

Program Peningkatan kapasitas sumber daya

Aparatur 54.995.500 - - - - 48.350.400 - - - - 87,92% - - - - - -

Program Peningkatan Pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan 27.373.750 - - - - 16.168.000 - - - - 59,06% - - - - - -

Program Peningkatan Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan 2.996.452.700 - - - - 2.968.175.500 - - - - 99,06% - - - - - -

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

1.643.747.100 - - - -

1.613.655.500 - - - - 98,17% - - - - - -

Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit

Masyarakat (PEKAT) 424.378.000 - - - - 405.580.000 - - - - 95,57% - - - - - -

Program Pencegahan Dini dan

Penanggulangan Korban Bencana Alam 1.195.451.075 - - - - 1.112.522.350 - - - - 93,06% - - - - - -

Program Pelayanan Kesekretariatan 598.659.800 574.057.885 ` 95,89%

Program Pembinaan dan Pengendalian

Bencana dan Perlindungan Masyarakat 1.148.352.400 891.620.900 77,64%

Program Pembinaan dan Pengawasan Penegakan Per-Undang Undang Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

5.466.947.700 4.711.202.000 86,18%

Program Pemberantasan Barang kena cukai

(41)

PROGRAM PENUNJANG URUSAN

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA - - 12.288.245.400 - - - -

PROGRAM PENINGKATAN KETENTERAMAN

DAN KETERTIBAN UMUM - - 1.132.008.182 - - - -

PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA - - 309.657.277 - - - - - - - - - - - - - -

PROGRAM PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN, PENYELAMATAN KEBAKARAN DAN

PENYELAMATAN NON KEBAKARAN - - 495.265.920 - - - -

PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN

KETERTIBAN UMUM - - 433.200.013 - - - -

PROGRAM PENUNJANG URUSAN

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA - - - 12.435.399.000 12.684.106.980 - - - -

PROGRAM PENINGKATAN KETENTERAMAN

DAN KETERTIBAN UMUM - - - 1.156.643.000 1.179.775.860 - - - -

PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA - - - 470.843.000 480.259.860 - - - - - - - - - - - -

PROGRAM PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN, PENYELAMATAN KEBAKARAN DAN

PENYELAMATAN NON KEBAKARAN

- - - 402.760.000 410.815.200 - - - -

PROGRAM KOORDINASI KETENTRAMAN DAN

(42)

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Penyelenggaraan ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat yang diperankan oleh Satpol PP selalu berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan tuntutan masyarakat serta dinamika sosial yang terus berubah. Dengan melihat beberapa aspek krusial seperti luasnya wilayah, kawasan strategis pembangunan nasional, besarnya jumlah penduduk dan juga menjadi daerah tujuan migrasi penduduk, Jawa Barat dihadapkan dengan situasi rawan gangguan ketenteraman dan ketertiban dalam masyarakat. Lalu lintas penduduk yang semakin padat dimana interaksi sosial yang menyebabkan terjadinya persaingan ketat dalam pemenuhan kebutuhan hidup berpotensi terjadi gesekan antar warga masyarakat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah menjalankan fungsinya, dimana harus menghadirkan suasana tenteram dan tertib dalam masyarakat demi kelancaran pembangunan dan kelangsungan hidup masyarakat di wilayahnya.

Dalam menyelenggarakan fungsi dan tugas pokok untuk menegakkan Perda, Peraturan Walikota, KeputusanWalikota, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sertaperlindungan masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja semakin berperan aktif dan profesional dalam melaksanakan tugas dengan selalu tampil terdepan sebagai motivator.

Perkembangan ekonomi mikro melalui tingkat penyebaran tempat usaha di Kota Mojokerto relatif berkembang cukup pesat dari tahun ke tahun. Salah satu indikator pertumbuhan ini dapat dilihat dari tingkat kepatuhan dan kesadaran pelaku usaha atau wajib pajak/wajib retribusi dalam mentaati kebijakan/regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Mojokerto melalui penetapan Peraturan Daerah dalam mendukung peningkatan iklim usaha.

Disamping dinas teknis yang membidangi fungsi sosialisasi, pengawasan dan pelayanan masyarakat, masih tetap dibutuhkan instrumen pendukung dalam rangka menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kota Mojokerto. Instrumen dimaksud dibutuhkan karena berdasarkan data yang ada, jumlah tingkat pelanggaran terhadap Peraturan Daerah di Kota Mojokerto menunjukkan angka variatif dan senantiasa fluktuatif dari tahun ke tahun. Instrumen pendukung dimaksud adalah pemberdayaan Satuan Polisi Pamong Praja, dalam

Gambar

Tabel 2.7 Persentase Cakupan Petugas Linmas  Indikator   Tahun  2019  2020  2021  2022  2023  Persentase cakupan  petugas Perlindungan  Masyarakat (Linmas)  3,11%  4,00%  4,25%  -  -
Tabel 2.8. Persentase Tingkat Penyelesaian K3 (Ketertiban, Ketentraman  Keindahan)  Indikator   Tahun  2019  2020  2021  2022  2023  Persentase Tingkat  penyelesaian  pelanggaran K3  (Ketertiban,  Ketentraman  Keindahan)  20%  20%   20% -  -
Tabel 2.10 Persentase Tingkat Waktu Tanggap (response time rate) daerah  Layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Tabel 2.11 Persentase Penegakan PERDA
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan pada Ib terjadi karena indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) yang turun sebesar 1,06 persen serta Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang naik stabil tidak

Salah satu keuntungan dari penggunaan tahap-tahap dalam program adalah bahwa tahap yang sama dapat digunakan lagi pada program yang lain dengan tujuan yang lain.. Perjalanan dari

Tahap Refleksi (Reflecting).. Guru dan siswa sudah melaksanakan pembelajaran pada siklus I dengan baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil observasi

Mangkunegara (2005), berpendapat bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif signifikan pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat, ada pengaruh positif signifikan e-services quality terhadap

komiknya dengan sebutan commix, dimana ia menggunakan istilah mix sebagai unsur yang menjelaskan karakter komik tersebut yang merupakan campuran jenis gaya penggambaran, cerita dan

Dari beberapa uraian diatas penulis ingin meneliti beberapa pertemuan antara pasangan Spanyol Carolina Marin dan Cina Li Xuerui dengan cara menganalisis

Berdasarkan data Tabel 1, menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja pada kegiatan usahatani kentang dan kubis yang dilakukan oleh petani binaan lebih