UDAYANA UNIVERSITY PRESS
SEMINAR NASIONAL
DAN TEKNOLOGI
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
iv | Kuta, 29-30 Oktober 2015
Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S. Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.
Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng
Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes. Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D. Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D
Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T. Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.
I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P. Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.
Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si
l
Udayana University Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana
2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7 SEMINAR NASIONAL SAINS
DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | vii
KATA PENGANTAR
S
eminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK), merupakan agenda tahunan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana, dan tahun 2015 merupakan penyelenggaraan SENASTEK yang ke II dalam upaya menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seminar ini merupakan sarana komunikasi bagi para peneliti dan pengabdi dari perguruan tinggi, institusi pendidikan, lembaga penelitian maupun industri guna mempercepat pengembangan sains dan teknologi.Berbeda dengan Senastek sebelumnya, Senastek II tahun ini selain mendesiminasikan hasil penelitian, juga mendesiminasikan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan sains dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana hasil-hasilnya nyata dapat dirasakan oleh masyarakat dan menjadi tolok ukur sejauh mana hasil-hasil penelitian dapat diabdikan untuk memaslahatan masyarakat banyak.
Senastek II, tahun 2015 diselenggarakan dalam kaitan dengan ulang tahun ke 53 Universitas Udayana dan dalam rangka desiminasi hasil-hasil penelitian peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi termasuk Unud, Lembaga Penelitian, dll. Tema Senastek II adalah “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan” dengan tujuan penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengabdian, Ajang pertemuan ilmiah para peneliti dan pengabdi yang bergerak di bidang sains dan teknologi, dan Sarana tukar informasi bagi para peneliti dan pengabdi dalam rangka pengembangan sains dan teknologi ke depan. Topik Makalah meliputi: Bidang Humaniora, Ketahanan PanganKesehatan dan Obat-obatan, Energi baru dan terbarukan Transportasi dan manufaktur, Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan keamanan, ketertiban dan kebencanaan, Biodiversitas, lingkungan dan , sumberdaya alam
Kegiatan Seminar ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam penerapan sains dan teknologi untuk pemecahan permasalahan di masyarakat, serta kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan publikasi hasil penelitian dan pengabdian; dan kerjasama antar peneliti; antar Perguruan Tinggi dan Lembaga-lembaga penelitian di Indonesia.
KATA PENGANTAR ... vii
SAMBUTAN KETUA PANITIA ... ix
SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA ... xi
HUMANIORA
NILAI LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM
Fenty U. Puluhulawa, Nirwan Yunus ...3
KEBIJAKAN LOKAL DAN ETNISITAS MENUJU INTEGRASI KELOMPOK ETNIS
DI KABUPATEN POHUWATO
Wantu Sastro ...8
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI EKONOMI HIJAU DALAM RESTORASI DAN KONSERVASI TERUMBU KARANG DI PEMUTERAN BALI SEBAGAI DAYA TARIK EKOWISATA
I Ketut Surya Diarta, I Gede Setiawan Adi Putra ...13
KEMAMPUAN BAHASA BALI GENERASI MUDA BALI DI UBUD GIANYAR BALI
Ni Luh Nyoman Seri Malini, Luh Putu Laksminy, I Ketut Ngurah Sulibra ...21
INTENSITAS KAPITAL INDUSTRI DAN DINAMISME KEUNGGULAN KOMPARATIF PRODUK EKSPOR INDONESIA
Ni Putu Wiwin Setyari ...29
MODEL ESTIMASI KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR INTERNAL UKM DI KABUPATEN BANDUNG
Rivan Sutrisno,Mardha Tri Meilani ...38
KAMUS PRIMITIVA SEMANTIK BALI-INDONESIA-INGGRIS BIDANG ADAT DAN AGAMA Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum, Drs. I Nyoman Udayana, M.Litt., Ph.D,
Dr. Drs. I wayan Suardiana, M.Hum, Drs. I Ketut Ngurah Sulibra, M.Hum.,
Dr. Drs. Frans I Made Brata, M.Hum ...46
MODEL KONFIGURASI MAKNA TEKS CERITA RAKYAT TENTANG PRAKTIK-PRAKTIK BUDAYA RANAH AGAMA DAN ADAT
UNTUK MEMPERKOKOH JATI DIRI MASYARAKAT BALI
Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum, Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum,
Dr. Frans I Made Brata, M.Hum, Prof. Dr. I Made Suastika, S.U ... 54
xxx | Kuta, 29-30 Oktober 2015
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
PRODUKSI BIODIESEL DARI BIJI MALAPARI (PONGAMIA PINNATA (L.) PIERRE)
Ni Luh Arpiwi ...1341
PENINGKATAN EFISIENSI TURBIN DENGAN PEMBAHARUAN DESAIN TURBIN BANKI UNTUK MIKRO HIDRO DI DAERAH TROPIS
Lie Jasa, Ardyono Priyadi,Mauridhi Hery Purnomo ...1348
PEMANFAATAN PIKO HIDRO UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN IKAN AIR DERAS DI DUSUN PAGI DESA SENGANAN KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN
I Putu Ardana, Lie Jasa ... 1336
MODEL DAN SIMULASI KATUP TEKAN MODEL PLAT, BOLA, DAN SETENGAH-BOLA PADA POMPA HYDRAM
Made Suarda, Anak Agung Adhi Suryawan, I Nengah Suweden ... 1363
PENGUJIAN KARAKTERISTIK PENGERING ANYAMAN ATA DENGAN MENGGUNAKAN VARIAN BAHAN BAKAR BIOMASSA LIMBAH PERTANIAN SEBAGAGAI UPAYA
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS.
I.N. Suarnadwipa, I.W.B. Adnyana ...1371
PENERAPAN MOTEDE KONDENSASI PAKSA TIPE CROSSFLOW PADA PROSES PRODUKSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF ARAK TERHADAP KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI
IGK Sukadana, IGN. Putu Tenaya, IKG. Wirawan ...1378
EVALUASI POTENSI SUMBER DAYA BIOMASSA DI BALI
Made Sucipta, dan I Wayan Dana ...1391
CONTROLLING HARMFUL GAS HYDROGEN SULFIDE (H2S) BY DESULRUIZER
IN SEWAGE TREATMENT PLANT (STP).
CASE STUDY: PATRA JASA BALI RESORT &VILLAS INDONESIA
Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Wayan Surata, I Dewa Gde Putra Swastika ...1396
PENYEDIAAN AIR BERSIH BANJAR CEBLONG DESA MENYALI DENGAN MENERAPKAN KINCIR AIR PENGGERAK POMPA AIR
M. Sucipta, I N. Suarnadwipa, dan I W. Dana ...1400
ARAK SEBAGAI PEREAKSI RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBUATAN ENERGI BIODIESEL
I Wayan Bandem Adnyana, Ni Made Suaniti ...1405
PENGARUH SUBSTITUSI UNSUR GD PADA STRUKTUR KRISTAL
SUPERKONDUKTOR SISTEM BISMUTH FASE 2223 : BI2SR2(GD1-XCA1+X)CU3.05OZ
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1391
EVALUASI POTENSI SUMBER DAYA BIOMASSA DI BALI
Made Sucipta1), dan I Wayan Dana2)
1Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, 80361
Telp/Fax : (0361) 703321, E-mail : m.sucipta@gmail.com
2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, 80361
ABSTRAK
Penelitian tentang pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi di Bali sudah banyak dilakukan dengan beberapa pertimbangan seperti karena perekonomian Bali sebagai daerah tujuan wisata yang berbasis keindahan alam. Selain dianggap tersedianya sumber daya biomassa utama yang langsung dapat dimanfaatkan menghasilkan bio-energi, banyak pula sumber daya biomassa yang dianggap tersedia berupa residu/limbah (by-product) seperti misalnya dari sisa produksi hasil pertanian atau perkebunan, pengolahan kayu, limbah buangan penduduk/pariwisata, peternakan dan sebagainya. Produksi limbah ini dapat dievaluasi jumlah potensi energinya berdasarkan jumlah produksinya, baik itu sebagai sumber energi aktual maupun potensial. Untuk dapat mengetahui keberlanjutan dari penggunaan sumber daya biomassa ini dan kemungkinan untuk menggunakan biomassa pada aplikasi yang lebih modern, telah dilakukan studi tentang evaluasi ketersediaan dan distribusi sumber daya biomassa dari berbagai tipe limbah yang mungkin dihasilkan yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Dari hasil penelitian ini telah diperoleh gambaran ketersedian jumlah dan distribusi sumber daya biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Penggunaan lebih lanjut potensi sumber energi ini sebagai sumber pemenuhan kebutuhan energi listrik di Bali perlu dilakukan kajian lebih lanjut dengan mempertimbangkan keberlanjutan ketersediaan dan kendala penyebarannya dengan jarak yang cukup jauh tetapi dengan jumlah yang kecil.
Kata kunci: Biomassa, bio-energi, limbah, evaluasi, ketersediaan, distribusi
ABSTRACT
Research on the use of biomass as an energy source in Bali have been done by a number of considerations such as the economy of Bali as a tourism destination based on natural view. Besides considered the availability of main resources of biomass that can directly be utilized to produce bio-energy, there are many resources of biomass are considered available in the form of residue (by-product) such as for example from the residue of the agricultural production or plantation, wood processing, waste from resident / tourism, farms and so on. The production of this residue can be evaluated to know amount of potential energy based on the amount of production, either as a source of actual and potential energy. To be able to determine the sustainability of biomass resource use and possibility to use biomass to modern applications, it has conducted studies on the evaluation of resource availability and distribution of biomass of various types of residue that may be generated that can be used as an energy source. From these results, it has been obtained a picture of the availability and distribution of biomass resources that can be used as an energy source. Further use of this potential energy source as a source of electrical energy needs in Bali needs to be examined further by considering the sustainability of availability and distribution constraints to a considerable distance but by a small amount.
Key words: Biomass, bio-energy, by-product, evaluation, availability, distribution
1. PENDAHULUAN
Bali sudah sangat dikenal luas sebagai daerah tujuan wisata yang sangat populer dewasa ini. Sebagai tujuan wisata yang berbasis pemandangan alam dan agama/budaya sudah tentu harus didukung pula dengan fasilitas yang memadai untuk menjaga kenyamanan wisatawan yang akan berkunjung ke Bali, seperti misalnya penyediaan hotel, ketersediaan bahan pangan, transportasi dan fasilitas penunjang lainnya.
ketersediaannya sudah semakin menipis dan pengaruhnya terhadap pencemaran lingkungan dan
?4<0=0A0=6;>10;A0=60BA86=8Q:0=
Seiring dengan hal tersebut, dalam dekade terakhir ini telah diupayakan penggunaan beberapa sumber energi alternatif yang merupakan energi baru dan terbarukan untuk menjaga kebersihan alam di Bali demi menjaga keindahan alam dan menjaga kenyamanan hidup manusia. Di beberapa wilayah sudah dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin/bayu, tenaga surya, tenaga arus laut, tenaga mikrohidro, biomassa dan sumber energi alternatif lainnya, meskipun dalam skala yang masih kecil.
Dibandingkan dengan sumber energi lainnya, biomassa memiliki sifat yang unik terkait dengan ketersediaannya. Sumber energi angin, surya, arus laut dan mikrohidro ketersediaanya terlokalisasi dan langsung bisa dimanfaatkan dengan sedikit atau tanpa usaha untuk transportasi sumber daya tersebut ke tempat pembangkit listrik. Sedangkan biomassa selama ini tersedia secara terdistribusi di beberapa daerah dengan ragam dan jenis yang berbeda, sehingga upaya untuk pemanfaatannya perlu dipertimbangkan ketersediaan dan transportasi ke tempat pembangkit listrik yang direncanakan. Disamping itu pula, karena kandungan energi per volume biomassa yang rendah dibanding minyak bumi, kajian lebih mendalam secara ekonomis perlu menjadi perhatian yang serius. Hal lain yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan jenis energi alternatif selain faktor lingkungan dan ekonomi adalah faktor sosial (Milbrandt, 2008), seperti misalnya penolakan masyarakat terhadap kebijakan penggunaan energi tersebut. Dari uraian diatas, pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi pembangkit listrik terdistribusi akan menjadi pilihan yang sangat tepat untuk menjawab persoalan energi di masa yang akan datang (Sucipta dkk, 2007).
Untuk dapat menggunakan biomassa sebagai sumber energi perlu dilakukan kajian tentang potensi ketersedian sumber daya biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi (Ericsson dan Nilsson, 2006). Hal ini perlu dikaji karena tidak semua sumber daya biomassa yang ada dapat digunakan sebagai sumber energi, terlebih kalau sumber daya biomassa yang tersedia tersebut berupa residu. Banyak hal yang dapat kita amati bagaimana sumber daya biomassa yang dianggap sebagai sumber energi masih dipakai untuk penyubur tanah, bahan bangunan, pakan ternak bahkan masih bisa dikonsumsi manusia sebagai bahan makanan. Banyak peneliti mengatakan bahwa sumber energi biomassa yang ada berlimpah, tetapi banyak data pula yang menunjukkan ketersediaan data tersebut ternyata banyak yang terdistribusi di beberapa wilayah yang mana kalau diolah menjadi sumber energi akan menjadi tidak ekonomis lagi (Ericsson dan Nilson, 2006; Gavrilescu, 2008). Dengan mengetahui teknik/metode untuk menentukan potensi sumber daya biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi (Koopmans dan Koppejan, 1997), maka hasilnya dapat digunakan untuk studi lebih lanjut, terutama untuk prediksi/proyeksi ketersediaan sumber energi biomassa di masa mendatang dan kajian penerapan penggunaan biomassa sebagai sumber energi pada pembangkit listrik, yang mana selama ini Bali masih harus menerima tambahan pasokan listrik dari pembangkit di Jawa melalui distribusi Jawa-Bali, dan juga untuk menjaga stabilitas produksi listriknya dengan menjaga masukan (supply) bahan bakunya, dalam hal ini bahan baku biomassa.
Dengan kata lain, evaluasi ketersedian biomassa sebagai sumber energi perlu dikaji baik secara teoritis, teknis maupun ekonomis sebelum diaplikasikan ke pembangkit listrik berbahan bakar biomassa. Pada makalah ini akan dibahas ketersediaan potensi sumber daya biomassa terutama dari sumber daya residu produksi pertanian, perkebunan dan limbah peternakan. Hal ini penting dilakukan karena pada tempat tersedianya biomassa yang terdistribusi dan sistem pengolahan yang berbeda-beda pada suatu daerah bahkan pada daerah yang sama akan menghasilkan biomassa yang berbeda-beda pula.
2. BAHAN DAN METODE
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1393
karena dari perawatan yang dilakukan akan dihasilkan banyak residu biomassa yang berpotensi sangat besar untuk dijadikan sumber energi.
Sebagai langkah awal pada penelitian ini, secara teoritis, data-data pertanian dan peternakan diambil dari beberapa referensi dalam bentuk laporan Bali Dalam Angka dari tahun 2009 sampai dengan 2013 (Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali). Kecenderungan data yang diperoleh tersebut dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan survey ke lokasi-lokasi penelitian yang dianggap potensial untuk memperoleh sumber daya biomassa. Secara umum untuk residu hasil pertanian, beberapa bagian yang dianggap sebagai potensi sumber daya biomassa dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Potensi sumber daya energi dari residu
Energi terkandung pada sumber daya biomassa sangat tergantung pada kondisi biomassa tersebut, apakah biomassa itu dalam keadaan masih basah atau kering. Pada keadaan basah, berarti banyak terdapat kandungan air yang mengindikasikan nilai kalornya yang lebih rendah. Tetapi kalau dilihat proses selanjutnya untuk pengolahan biomassa, maka ada perlunya biomassa tersebut dalam keadaan basah, misalnya pada proses anaerobic digestion. Sedangkan untuk proses konversi secara termal, seperti proses
60A8Q:0A8<8A0;=G018><0AA0:4@8=6;41873870@0?:0=
Luaran dari penelitian ini adalah kombinasi data dari ketersedian sumber daya biomassa di masing-masing kabupaten/kota di wilayah provinsi Bali, potensi biomassa yang dapat digunakan sebagai
AC<14@4=4@68<4;0;C8D4@8Q:0A8:4B4@A4380=AC<14@30G0=G0A478=66030?0B<4<14@8:0=60<10@0=
database sumber daya biomassa yang ada di Bali.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah dari populasi sapi, babi, ayam, kerbau dan kambing. Hasil tersebut ditunjukkan pada Gambar 1 : (a) untuk hasil produksi pertanian, (b) untuk hasil produksi perkebunan, sedangkan Gambar (c) dan (d) menunjukkan hasil produksi untuk peternakan dan unggas.
Gambar 1 Hasil produksi produk pertanian, perkebunan dan peternakan di Bali
Uniknya dari hasil tersebut adalah meskipun berada pada hasil produksi/populasi yang cukup besar tetapi keberadaannya tidak merata diseluruh kota/kabupaten di Bali. Bahkan di beberapa wilayah ketersediaannya sangat kecil sekali sehingga dapat dikategorikan tidak tersedia sebagai sumber daya biomassa.
Berdasarkan dominasi hasil penelusuran dari data tersebut telah dilakaukan survey diseluruh kabupaten/kota di Bali sesuai potensi sumber daya biomassa yang dimiliki di masing-masing wilayah tersebut. Hasil survey yang diperoleh menunjukkan bahwa meskipun di kabupaten/kota di Bali mempunyai potensi sumber daya biomassa, tetapi karena luas wilayah di masing-masing kabupaten/kota tersebut cukup luas, yang menunjukkan jarak antara satu lokasi potensi sumber daya biomassa dengan lokasi lainnya cukup jauh, maka akan sangat kelihatan sekali distribusi ketersediaannya. Tentu hal ini akan menjadi permasalahan dibidang biaya transportasi yang akan semakin meningkat, apalagi daerah/tempat lokasi potensi sumber daya biomassa tersebut sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor.
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1395
Peningkatan penggunaan residu sebagai energi tampak lebih meningkat pada sektor perkebunan. Seperti diuraikan diatas, karena faktor besarnya pohon dapat menghasilkan residu yang lebih banyak, disamping itu pula kandungan energi didalam residu tersebut juga semakin besar. Seperti misalnya pohon kelapa, seperti yang umum sudah diketahui di Bali, bahwa penggunaan residu dari pohon kelapa sudah banyak digunakan sebagai sumber energi, baik dari sisa potongan pohonnya maupun dari daun-daunnya yang sudah mengering. Demikian pula untuk residu dari kakao dan kopi yang dapat diperoleh dari daun ataupun ranting-ranting kecilnya yang sudah mulai mengering. Akan tetapi pada sektor perkebunan, residu yang bisa dimanfaatkan lebih kontinyu hanya dari sisa daun dan ranting, sedangkan pohonnya, karena bertahan dalam kurun waktu yang lama, tidak bisa diandalkan sebagai sumber energi dalam hal keberlanjutannya.
Dari hasil wawancara untuk kedua sumber daya biomassa diatas ada masalah tenaga kerja kalau dijadikan sumber energi karena sedikit yang berminat bekerja disektor ini dan faktor upah yang akan semakin meningkat menjadikan energi ini akan semakin mahal.
Peternakan memiliki banyak potensi energi terutama dari kotoran ternak yang dihasilkan bahkan sudah ada yang dibuat sebagai pilot project pengembangan energi sumber biogas melalui program Simantri, tapi proyek ini terdistribusi juga dalam skala kecil hampir di seluruh wilayah Bali. Bila program Simantri ini dibuat sebagai sumber energi skala besar akan menimbulkan kendala juga untuk transportasinya ke tempat pembangkit listrik yang direncanakan karena terdistribusinya tempat-tempat peternakan tersebut.
4. KESIMPULAN
Pada penelitian yang telah dilakukan ternyata diperoleh bahwa memang benar adanya potensi sumber daya biomassa di masing-masing daerah kabupaten/kota di Bali, akan tetapi yang bisa dimanfaatkan sebagi sumber energi pembangkit listrik sangat kecil, disamping ketersediaanya yang terdistribusi tidak merata disemua daerah. Hal ini kan berdampak kepada peningkatan biaya transportasi. Selanjutnya, perlu perencanaan lebih lanjut terkait keberlanjutan penggunaan sumber daya biomassa karena sifatnya musiman, terutama pada untuk residu dari sektor pertanian.
Upah kerja minimum untuk tenaga kerja dapat menyebabkan peningkatan biaya untuk memperoleh sumber daya biomassa ini, sehingga sumber daya ini akan menjadi lebih mahal yang awalnya dianggap residu atau limbah yang tidak ada atau sedikit biaya untuk memperolehnya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada LPPM Universitas Udayana yang telah mendanai penelitian fundamental, dengan nomor kontrak: 311-122/UN14.2/PNL.01.03.00/2015 untuk tahun anggaran 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik Provinsi Bali, 2014, Bali Dalam Angka 2014, BPS Provinsi Bali Publikasi No. 51000.1402, Denpasar, Bali.
Ericsson K., dan Nilsson L.J., 2006, Assessment of The Potential Biomass Supply in Europe Using a Resource-Focused Approach, Biomass and Bioenergy, Vol. 30, pp. 1-15.
Gavrilescu M., 2008, Biomass Power for Energy and Sustainable Development, Enironmental Engineering and Management Journal, Vol. 7, No. 5, pp. 617-640.
Koopmans A., dan Koppejan J., 1997, Agricultural and Forest Residues – Generation, Utilization and Availability, International Conference of Regional Modern Application of Biomass Energy, Malaysia.
Milbrandt, A., 2008, Survey of Biomass Resource Assessments and Assessment Capabilities in APEC Economies, US Department of Energy, NREL/TP–6A2–43710, Golden, CO.