i!
ij
3"
*
CE
5
fi
4
e
$
E
.r
GlsE
EG}
Ete
sFe
H
€,
-e GlIEE
tt
GlET
!C TE
gtr
E*
BE
tr
nt!
**,$,t$*rl
€-;
#
s
#
ffi
ffi
FK*
Iffi'IN#
@"
ffi'-
rew";,-ffi,...
ir
r
I
r
pffisIrlIrf
sE&ff
F{4&,1tI*$IsIrlAtSAIr*s
DAI'.I
TEXs{oI.(reI
2Ot5
'Innasi
Uuaaioe
Sias
drnT@i
$e$&
,errcuif
-KntL tg -
}Offi&er?0tI
tEiilBACA PEHEI.TIIAH I}A}i PEFEABDIA${
PROSIDm-lG
$ffifrI&rnI*A*trm*Lets{*
DAIrJ TBKI&L0GI }oI5
"&s!sir ffoq**xiu x O.tt" **.*A*W ra*r"t
Pr&r*aer"*ryBr'"
firq"lt.SOtufulols
Effhi.
fr1 r&e.fr} E*rD.ut fyhqhd, S L XSc" tlD
lctorgLD!."Eleytu fa{ fil b. [r. I6*rihdlr
u_q-*- m {EH !-*ia ffiilqlr* Sf. *Gtiffi- U.rr
rrE{. & &l } Brorcr kda
tfEi-tlof,-IkkIm&iqnf*i+Xl
E !a.rFA#E !ds*-lt-D
hq F.k trraGstrrd*t["H.En
-E!*-!ql4ilt&&ll8neO
-_. -llbrr Da&i. iC Xs hf,{ }d_frI& ric{. .B- Ii I l\i*f? A!4 Errynre Ses, DEA.
r. I ?dE*e
$deEix.ld1t.sgc=It-D-lrl&&acr niEryt Cqit l*.pr O
*- tt Hft* *n p@*t dd, ftr.rfi" Fb-E
a,r .tS&6 &Dst F+4, df,_ tr{I.
nq re tuiry. S{H.E S,tf, ftD
r rm rrdifgttf" ld,I}LlhJr.
ft,kYdssf.rfirc, ff.t
Dr f A*.rqNffL'U{.t{*
r srylA & odr Asrtr tm* Cifi. rd3l EE
ndr. Iilffit*rU_(p
SkrilartnOle
{ib:i*r U*i{fiir, }tfir.
td{1*}e&sedrfrn
&gedr Urtmfa r"ttianlrt- UOryt
:01r. rB r !3f I bI, lt r It ? ro
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
"Inotasi Humaniot'a, Sains dan Teknologi untuk Pembangtnan Berkelanjutan"
BATIK TUTUR BLITAR: TRANSFORMASI PESAN MORAL DART
DINDING CANDI MENJADI SE}IELAI
KAIN
Rochtri Agung Bawonol)
danhxaidah
...339IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA DESA
I'NTUK
PEMBANGLTNANDr. GPB
SukaArjawa
...345KRTTIK SOSIAL
DALAM
SATWA PAN BAIANG TAMAK SEBAGAIWAYAMENCIPTAKANREVOLUSI MENTAL
ANAK
BANGSAI Nyoman Sukartha, I Ketut Jimaya, I Ketut Nuarca
STUDI KEPUASAN PASCA PEMULIHAN LAYANAN WISATAVTAN
NUSAIWAIL{YANG
BERKUNJUNG PADA DAYA TARIK WISATA DI
BALI
I Nyoman
Sudiarta
...362STR,A.TIFIKASI SOSIAL DAN TINDAK TUTUR BAHASA
BALI
DALAM
KARYA SASTRABALI
MODERNI Ketut Tikar), I Made Suastrar), Ni Luh Nyoman Seri Malinit),I Made Sena Darmasetiyawan ...370
KLASIFIKASI
KABUPATEN/I(OTA DI PROVINSIBALI
MENI]RUTJEMS USAHA PARTWTSATA
I Gusti Ayu Made Srinadi, [Wayan
Sumarjaya
...379FESTTVAL SEBAGAI DAYA TARIK PARTWTSATA
BALI
Putu Sucita Yanthy') Futu Diah Kesumadewi
...
...387PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FILM KARTUN
CERITA RAKYAT
BALI "LUBDHAKA"
Ni Kadek Dwi Rusjayanthi
...
...--...396STRATEGI PENERIEMAHAN KOS A KA.TA BUDAYA JEPANG KE INDONESIA
PADASUBTITLE FILM DORAEMON-STAND BY ME
ESTIMASI KOPULA DENGAN METODE NONPARAMETRIK
I Wayan Sumarjayal), Ni Ketut Thri Thsffawati
...
.-...413NEEDS ANALYSIS FOR STUDENTS OF NON LANGUAGE DEPARIMENT
IN FACULTY OF LETTERS AND CUUTURES UDAYANAUNIVERSITY
Yana Qomariana, Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, Ni Made Ayu
Widiastuti
...421BAII{SADANI MAKNA
DALAM WACANAPOLMIK
I Gusti Ngurah Parthamar), I Nyoman Tri
Ediwan
...-...-...427SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
"Inovasi Humaniora, Sains dan Tbknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan"
KRITIK
SOSIAL
DALAM
SATWA
PAN
BAL,/ING TAMAK
SEBAGAI
UPAYA
MENCIPTAKAI{
REVOLU
SI
MENTAL AI\IAK
BAIIGSA
I
Nyoman Sukartha,I
KetutJiriaya,
I
Ketut NuarcaProgram Studi Sastra Jowa Kuno, FokuJtas Sastra Dan Budaya, Universitas Udnyona
Jalan Nias 13 Denpasar Kode Post:80114
Telp/Fax: (A361) 2224121, E-mail :
Program Studi Sastra Jawa Kuno, Fakultas Sastra Dan Budaya, Universltas {Jdayana
Jalan Nias 13 Denpasar Kode Post:80114
ABSTRAK
Satwa Pan Balang Tamak (selanjutuya disingkat PBT) kaya akan ajaran moral yang bila dipedomani akan mamry
mengantarkan masyaralwt penikmanya menjadt masyarakat yang berkaralder. Nama Balang Tamak sangat alvab
dengan masyarakat Bali, namun ceritarrya sangat jarang dikenal orang. Lebih-lebih lagi pada anak-arnk muda masa
kini.
Penelitianyangbedudul; KritikSosial DalumSatwaPanBalangTamakSebagaiUpqaMenciptakanRevolusi Mental
Anak Bangsa mengkaji pandangan rnasyarakat terhadap tokoh PBT. Nilai*nilai luhur yang terkandung di dalamnya
perlu disebarluaskan agar dikenal oleh rnasyarakat luas. Bila nilai-ailai tersebut mampu dipahami, dipedomani, dan diaplikasikfrn dslam kehidapan nyatq sehsri-hqri, krrtitltys sangfrt berguna d*n m*np,t fienciptaksn revolwi mental
anak bangsa. Lebih-lebih lagi, dengan sangat derasnya arus globalisasi yang melanda dan memengaruhi anqk-anak mudamasa kini.
Masalah yang dikaji datam penelitian ini adalah:
(l)
Bagaimanatanggapan
terhodq tokoh PBT?. (2) Revolusi mental yang bagaimana yang terkandung dqlam satwa tersebut?.Penelitian ini bersandar pada
teoi
dofutnstrulai dmi Deridra, di mana, makna yang telah ada dibongkar, dan lremudian disusun kembali untuk menermtkan malmayang tertunda.Secara umum tujuan penelitian ini adnlah sebagai upaya ikut menggali,mengembangkan don melestarilran nilai-nilsi luhur khazanah budrya bangsa. Secora kh*us bertujuan agar masyarakat pembaca biso mengetahui mqlffia lrearifan lokal yang afu dalam cerita PBT.
Metode yang yang digtnakan adalah tekhnik pengumpulan data, teHmik analisis dan dan tekhnik penyajian analisis
data.
Kritik sosial dalam hal ini dimaksudkan kritik masyarakat terhadap tokoh PBT pada cerita itu- Masyarakat pada
jaman itu sangat mencemooh, menjelekkan atau memandang tokoh PBT sebagai tokoh yang controversial. Jadi kritik masyaralrat zqmqn itu menempatkmtnya sebagai tokoh yang memiliki sifot jelak atau negatif. Namun, karena
ia cerdilr, cerdas, dan mampu membunuh rajayang bersifot arogan, dildator, mako rohnya disernryamkan di pura,
sebagai pemberi kekuatan, leecerdasan, penyembuh dan pemberi kesuburan.
Di samping itu, satwa PBT, bila disimak dengan teliti mengandung suatu ajakan, h&tunan agar ma.syarakat selalu bersikap kritis dan mampu mencari solusi yang baik dalam hidup bermasyarakat. Penguasa sebagai pembuat lebijalran juga harus bttis terutama dalam membuat dturan, tidak mementingkan diri sendiri atau arogan dalam menjalankan lrebijakcnnyo. Sikap mental penjajah, arogansi, menang sendiri, dendam kesumat, membenci warga minoritas, perlu direvolusi
Kara Kwnci: Kritik sosial dan revolusi mental.
ABSTRAC.
The story of PBT is a Balinese oral localwisdom tradition. As an oral tradition, the story of PBT is richwith moral lessons which are guiding the audiences to be able to be a society with a good choracter. Therefore the story
needs to be preserved The values contained in it are very rrecessary to be applied or practiced in the live ofsociety,
nqtian and state.
This research on social criticism in PBT story as an effort in creating mental revolution of notional children
is done due to the dualism in opposing views. Thefirst view puts PBTfigure as a slacker character, lwes to against
the rules and does not haye the nature of mutual cooperation So, this otillook is negative. The second view puts PBT
figares as a herowho is very smart so he has beenworshiped as a God, infact Baliruese peaple built a shrines/temples
for him as aform ofrespect. These interesting conditions led the researchers to conduct a study in it. This had been
provenwith the birth ofsome studies that took this story as a research abject. At least there are
I
researches thathave been done. However, the study about soeial criticism as on effort to creqte a mental revolution ofthe national children does not exist. It stimulated this research to be conducted.
"InovasiHumaniora.sains;:YX:,::,t:i"X'#{::;X#ff ';fl:;"i"y":
The problem studied in this research are: (t) How did the people in that era comment to PBTfgure ?- (2) What efforts in PBT story as a motiyation in mental revolution of national children.
This studyrests onDerrida's deconstructiontheory,wherethe meeningthat already exist has beendismsntled
tofnd a postporid meaning. After that the new meaningwitl be reassewbled in accordance with the meanings that
have beenfound.
The geraral objective
of
this study is an effort to ixplore, develop and preserve the nable values of thecultursl *eaiures of thi nation. hhe specific objectiie is to inform the reader about the meaning of local wisdom in PBT story.'The
research methad used is the teehnique afdata collectian, the technique ofdata analysis and the &rta
presentation.
Criticism is a critic or feedbqck that is sometimes accompanied by a desciption and good-and-badiudgnent
on opinions. Social criticism in this cc$e means the community critic to PBTfigure in the stW. The society at that timi are very citicized, disfigured PBT. Theyfigured PBT as a contrwersial mart. Therefore the society crrtic at that
time puts
pbf
as a controvirsial persot, who had bored or negative characteristic. But because of he was able takill t:he kingwho is arrogant and clictatorial, this made PBT spirit buried in the temple, as the strength, intelligence,
he al e r and fe rtility give r.
ti
additioi ythis story assessed carefully it's contain an iwitation, guidances so the people always behavecritically and hne an abiltty tofind a good tolutirn in their social life- Rulers as a policy makers is also be critical,
especiaily in making the rules, clo not bi selfish or awogant in carrying out his/her policy. Itwaders mental, arrogorrt,
tit1"lr, v:engefut, hte, and invite other residents to antogonize other residents of one community / minorities, needto
be revolutionized. PBT story can motivate to create mental evolution-Key words: Social citism and mental revolutidns
1.
PendahuluanBangsa Indonesia, sangat kayaakan ceritera yang berisikan petuah-petuah yang sangat berguna
untuk pembinaim karakter anak bangsa. Salah satu di antaranya adalah cerita rakyat seperti: mitos, legend4 fabel dan sejenisnya. Di Bali, cerita disamakan dengan katasatualsatwa (Anom,
2A09:627)-Satwadi Bali amat banyak jumlahnya, beberapa di antaranya seperti: satwa siap selem, satwa sang
kancil, satwa Ni Tuung Ktming, satwa I Bulan Bantas, satwa I Bungkling, satwa Men Bersyut, satwa Pan Angklung Gadang,dan masih banyak yang lain. Satwa PBT menceritakan seorang tokoh cerdas dan kritis
tetapi malas. Karena kekritisannya ia menempatkan dirinya sebagai oposisi dalam pemerintahan desa
di
kampungnya. Sikap cerdas dan kritisini
pula yang membawanya rnenjadi anggota masyarakat yang dianggap malas, penuh tipu daya, penentang kebijakan desa, dan dimusuhi banyak ofttllg. Ia pun bahkandibenci oleh pimpinan desa dan raja sehingga ia kemudian diupayakan untuk dibunuh. Namun, pada
akhimya, berkat kecerdikannya pul4 setelah ia meninggal, namanya dikenang bahkan didewakan sampai kini.
Cerita lisan PBT seperti yang disebutkan
di
atas pemah ditulis dalam dua bentuk yang berbeda.Bentuk yang dimaksud adalah cerita PBT dalam bentuk geguritan (puisTtembang tradisional Bali) dengan
judul Geguritan PBT. Bentuk lainnya adalah bentuk prosaltutur/satwa seperti: Pan Balang dan Tutur
pAL
Naskah GeguritanPBT merupakan gubahan cerita yang paling panjang dibandingkan dengan yang berbentuk prosa. Namun, masyarakat Bali kurang mengenalnya. Begitu pulatentang Tutur PBT (naskah)juga kurang dikenal sebab,
isi
ceritanya sangat berbeda dengan cerlrta Satwa PBT yang dikenal olehmasyarakat Bati (dalam bentuk lisan). Tutur tersebuthanya menceritakan ajaran Kanda Patyaifi; sebuah ajaran yang menceritakan empat saudara yang menyertai manusia ketika baru lahir hingga meninggalnya
nanti. Cerita PBT yang lain adalah naskah Satua PBT, yang digolongkan ke dalam satua-satua banyol
ngangge dasar antuk daya (ceitz-cerita lucu yang menggunakan kecerdikan) @agus, 1971:41). Cerita pan Balang yang dikumpulkan oleh I Gusti Ngurah Bagus itu belumlah lengkap, karena masih ada bagian-bagian yang terlupakan atau tidak dimuat di dalamnya. Hal itu ditemukan setelah diadakan penelitian lisan
berupa perekaman ceritera dari beberapa informan yang mengetahui cerita PBT tersebut- Hasil rekaman
itulah yang ditulis kembali dan disajikan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini masalah yang akan diketengahkan adalah:
kritik
sosial apa dan revolusi mentalapa y angterkandung di Satw a PBT?
r-I
1r
t/
a//
&J !
SEM\NAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOU 2AI5Jf
,llnovasi Humaniora, sains dan Tbknologi untuk Pemhangunan Berke laniutan"JI
.T
lr
7
3.
TujuanPenelitian'
.,
,-i- -^-- r-L^-^*-r..,,f
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menggali dan melestarikan salah satu khazanah warisan budaya bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur'
SecarakhususbertujuanuntukmengungkapkritiksosialyangterkandungdalamceriteraPBTsebagai cermin tuntunan karakter yang perlu ditautadani
ian
dijadikan alat tangkal derasnya arus globalisasimasa
kini.
4.
Metode.Metode yang digunakan dalam penelitian
ini
dibedakan menjadi 3 yaitu: metode pengumpulandata, metode analisis data dan metode penulisan hasil analisis data' Dalam metode pengumpulan data digunakan teknik perekaman, teknik pencatatan, teknik dokumentasi' dan teknik wawancara'
Dalam analisis data digunakan teknik catat, teknik analisis, teknik terjemahan- Sedang dalam penyajian hasil
analisis data digunakan teknik formal dan informal'
5.
Hasil dan Pembahasan'5.1
Ringkasan Cerita.DidesaSunantarahiduplahsepasangsuamiistriyangbernamaPBTdanNiTanu.Iatidakmemiliki
keturunan.Iamerupakanorangcerdasdankritis. Wargadesa Sunantaraseringmelakukankegiatan-kegiatan
dalam berbagai bentuk. Kegiatan yang dimaksrrd s"f,erti: mencari kayu bahan bangunan ke dalam
hutan' berburu, lomba adu banteng, memagari tanah pekaranganlkebun
milik
masing-masing' rapat desa dansejenisnya. sebelum kegiatan dilakukan, pimpinan desa membuat aturan yang harus dipatuhi oleh setiap
warga desa. Aturan itu Jiumumkan atau oiueritanunan dengan melalui perantaralpetugas secara lisan' Pada kegiatan pertama yaitu kegiatan mencari kayu bahan bangunan ke dalam hutan' Aturarmya
adalah, setiap warga d"ru
hr*.
berangkat ke hutan ketika ayam bangun dan turun dari tempat tidumya' walau warga desa lain sudah berangkat pada pagi hari, namun PBT berangkat ketika ayam betina yangsedang mengerami telumya turun paoa siang hari. untuk itu ia dijatuhi sangsi berupa denda uang' namun ia tidak mau bayar denda karena ia punya ayam betina satu-satunya yang mengerami telur dan turun pada siang hari.
Pada kegiatan ke dua, warga desa disuruh menyumbangkan nasi aking' Nasi aking dalam bahasa
Bali disebut "senggauk".Kebetulan petugas yang bertugas memberi pengumuman adalah orang cadel'
orang cader itu tidak bisa menyebutkan tata-tata yarg memiliki konsonan akhir
-k
{glotal stop)' Katasenggauk diucapkannya sanggah uug.Karcnaitu
rer
rnenyumbangkan s anggah uug (sanggah yang telahrusak).
^
r-,-
L^--^
*^*L
Kegiatan selanjutnya adalah berburu ke hutan. semua warga desa harus membawa anJmg yang
sudah pintar menyalaklmenggonggong. Dalam kegiatan ini PBT membawa anak anjing yangkurus
kering'
Anak anjing itu dilemparkan
di
semak-semak yung berduri. karena kesakitan maka anak anjingnya itumelolong kesakitan.
Kegiatan lainnya adatah ketika diadakan lomba adu sapi/banteng' PBT membawa anak sapi yang
masih menyusu. Ketika giliran sapinya beradu ia mengeluarkan susu induk sapi unttrk dioleskan
pada
lawan sapinya. ttu sebabnya anak sapinya mengejar lawan yang dikira induknya' sapinya menang karena
lawan lari terbirit-birit ke luar arena lomba'
Ketika diadakan rapat dibalai desa,
pBT
lebih dulu membawa iaian iwel (ketan hitam giling)'yang terlebih dahulu dibeniuk menyerupai tai anjing. Kemudian ditaruh di bawah tiang balai banjar' PBT melombakan tai ajing itu unutuk dimakan. siapa pun yang berani memakannya akan mendapatkan upah'
orang yang berani
,nrt*
tentu saja hanyaPB!
sehingga ialah yang mendapatkan upahnya'Kegiatan memagari tanah
pekarang*
aiur.**
olehPBT
dengan memagari miliknya denganlidi
aren yang diikat dengan tali talit*pi,
yaitu tali yang terbuat dari serat batang pisang' Orang yang memasuki tanahnya dilaporkan agar didenda. setain aturan dan kegiatan seperti tersebut di atas,PBT yang
mengetahui dirinya akanmati diracun, ia mencari akal untuk membalikkan ke adazn'Hal itu menyebabkan
358
lKuta,29-30
Oktober 2015V
"InovasiHumaniora,r""#'WIt::":?X'X{::JI#Ytr"f;"?:::'
raja wafat meminum racun yang sedianya diberikan untuk PBT' Ketika PBT meninggal dunia
mayatnya
dicuri oleh pencuri dan diletakkan di dalam pura Karena mayafiryl ada di tengah pura' maka diupacarai sebagaimanamestinya,dankemudiandihormatidandimuliakansebagaidewa.
5.2
Kritik
Sosial Dalam SafioaPBT'
n
Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial' sastra yang ditulis
pada kurun waktu tertentu
langsung berkaitan
a"rgu,
nlr,nu-*r*1d*-ud*
istiadat zrr$rrflitu (Luxembug dkk'1986: 23)'Kritik
sosial dalam srB,,6 PBT dimaksudkan adalah pandangan masyarakat mengenai hal baikatauburukyarrgadadalamceritaPBT.uu.vu*tutsebagaimahluksosialterrtrrmemilikipandangan
yang beragam terhadap sesuatu atau terhadaf tingkah laku manusia lain sebagai individu'Dalam satwa
pBT,
pandangan masyarakat terhadap*tol
sangat malas, penuh ,ipu ouyu yang sangat licik, tidak mau bekerja sama' egoistik
dan sering menentang
kebijakan pimpinan.
ria
i*iur.vung
menyebabkan ia dikucilkan dan tidak disenangi olehsebagian besar
masyarakat,terutamapimpinarrdesa.Perasaanbencitersebutterakumulasidalambentukpembunuhan pBT oleh pimpinan desa atas persetujuan dan perintah raja' Raja merupakan sosok
pmimpin
yang tidakcakapdangagaldalammemerintah.Haliniditandaidengansikaprajayangmenerimabegitusajalaporan bawahannya (asai bapak senang), tanpa dasar pertimbangan yang matang yang didasari
atas penyelidikan'
Sikap itu pula yang mengantarkannya (raja) pada kematiannya'
Tokoh
pBT
digambarkan sebagui,orot
anggota masyarakat yang sangat cerdas' Kecerdasannyadigunakan untuk mengritisi aturan-aturan yang
dib;
oleh pimpinan desa. segala aturan yangdituangkan dalam bentuk perintah oleh pimpinan des4 dikritinya tanpa memberikan solusi yang
baik- Pengritisan
tanpapemberianjalankeluartentusajau.,tunsikapbaik.Lebihlebihlagidenganmenunjukkansikap
menentangdantidakmaukerjasamadengaanggotamasyarakatlainnya.Sikapmentalsepertiitu
seharusnya tidak dilakukan. Ini menanaur.u.'uarr*u tokoh pBT tidak bisa menempatkan kecerdasannya' Seharusnya ia mengajak masyarakat untuk ikut bersam4 dan menunjukkan
kesalahan bunyi aturan atau
perintah, dan memberi solusi yang benar dengan santun' Sikap rakus untuk mendapatkan uang seharusnya tidak dilakukan dengan membuat jajan ketan hitam (iwel), yang dibuat mirip kotoran aniing, lalu ditaruh
di
bawah tiang balai desa. Jajaniwel
itudisayembarakan dengan imbalan upahberupa uang bagi yang
berani memakannya. Tentu saja tidak aka nada orang yang berani memakan kotoran anjing walau diupahi dengan uang banyak. Alih-alih, lalu dia yung
*"-J;y,
sehingga ia dapat upah uangbanyak'
contoh
lain
adalah ketika diadakai acara berburut"
tr"t*.
seluruh warga desa diwajibkan untuk membawa anjing pemburu. Namun, PBT hanya membawa anjing kecilyang kurus kering. Ketika
diadakan lomba adu sapi, selunrh \r/afga desa diwajibkan membawa sapiaduan' PBT
membawa anak sapi
yang masih menyusu puau irout oya. Ia memuasakan anak sapi itu setengah hari tanpa diberi minum'
Kemudian ia membawakan susu induk
ur;
,upi itu ke arena lomba laru mengoleskannya pada sapi yangdilawan oleh anak sapinya Tentu saja
*J
rupi itu akan mengejar sapi yang berbau susu itukarena anak
sapi itu sangat lapar, Aan mengira lawannya
ialah
induknya" Lawan yang berbau susu sapi itu pasti akanlari meninggalkan arena lomba karena
tiiat
tahan disosor oleh anak sapi yang kelaparan minta disusui'KarenasapilawarnyakeluararenamakasapiitudinyatakankalahdananaksapiPBTdinyatakanmeflang!
sehingga ia berhak atas taruhan yang saniat banyak' Kemenangan seperti itu tentu
kemenangan yang
tidak layak dan tidak proporsional, karena iitandasi atas tipu dayu ke"t"a"gan' Kecurangan seperti itulah
yarrg dikritik oleh masyarakat
y*g
pudu,tt,irnya terakumulasi dalam bentuk kebenciafl dan perrgucilan terhadaP PBT sebagai warga desa'TipudayalainyangmenyebabkanmasyarakatmengucilkanPBTketikaseluruhwargadesa
diwajibkan untuk memagari tanah
p"tur*g*
nJt
mitit
masing-masing. Pagar harus dibuat dariturus-turus batang kayu yang besar, kuat, dan diikat dengan rapi. Perlagaran ini bertujuan untuk menghindari adanyawargalainyangmemasukipekaranganorangtanpapermisiatautanpaizinpemiliknya.Bagiwarga desa yang memasuki tanah pekarangun
olng
tanfaizin
maka orangilu
wajibdidenda dan dendanya diambil oreh pemilik tanah. Daram menialani ian mematuhi perintah itu,
pBT memagari tanahnya dengan
I
i
SEMINAR NAS]ONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2OI5
" Inov as i Hu m ani or a, S ai ns dan Te knol o gi untuk P e mb angunan B er ke I anj ut an "
lidi-lidi
kecil yang diikat dengan benangjarit.
Tentu saja pagar sekecil itu akan mudah dimasuki orang.Ketika ada orang yang mem{suki tanah pekarangannya maka ia tidak segan-segafi melaporkan hal itu
kepada apaxat desa dengan tujuan agar memperoleh uang denda. Sikap dan prilaku yang penuh akal bulus
seperti itu tentu saja tidak disenangi oleh warga lain. Rasa ti$ak senang itu merupakan wujud protes atau kritik masyarakat terhadap kelicikan PBT. Pada awalnya banyak warga yang menyarankan agar PBT tidak
melakukan tipu daya
licik.
Namun tidak diindahkannya, karena ia adalah orang terpelajar dan merasa pintar. Karena itulah menyebabkan orang tidak berani menasehati dan memberi solusi agar iatidak dibencidan dikucilkan oleh warga lain.
5.3
Revolusi Mental Dalam SatwaPBT.Kata revolusi merupakan sebuah kata benda yang berarti 'perubahan yang sangat mendasar pada suatu bidang, peredaran bumi dan planet-planet lain dalam mengelilingi matahari, perubahan politik atau
pemerintahan yang dilakukan dengan kekerasan (Tim,
tt:
555, Moeliono,2Ol4:
1172, Kuper cs, 1996:924).Dalam kaitannya dengan Satwa PBT, maka revolusi diartikan sebagai 'perubahan yang mendasar'.
Mental diartikan sebagai 'sesuatu yang berkenaan dengan kejiwaan, watak, otah batin perasaan
yang tercermin dari sikap dan prilaku sehari hari'(Moeliono, 2014:901, Echol cs, 1996; 378). Revolusi mental dalam Satwa PBT diartikan sebagai 'perubahan pada unsur kejiwaan, pola pikir, dan sikap secara
mendasar'.
Penciptaan revolusi mental dalam Satwa PBTyang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah, adanya inisiatifpemikiran dan tindakan yang dilakukan oleh tokoh yang bemama PBT untuk merubah sikap mental
anggota masyarakat beserta pimpinan desa dalam mernbuat aturan desa yang kurang tegas, memihak
,mengada-ada untuk mencari kesalahan atau kelemahanlkekurangan orang lain.
Hal
itu
dimanfaatkanuntuk mencari keuntungan pribadi
(
dalam halini
adalah pimpinan desa),di
samping adanya maksuduntuk membenci, mengucilkan, mengusir, dan bahkan untuk membunuh orang yang tidak disenangi.
Berkaitan dengan kenyataan
itu
maka revolusi mental yang terkandung dalam cerita tersebut dapatdibedakan menjadi: revolusi mental penguasA masyarakat, aturan, sikap malas, dan ceroboh.
Revolusi mental penguasa dimaksudkan adalah adanya sikap dan tindakan penguasa/pimpinan
desa yang arogan, mendeskreditkan, membenci, bahkan membunuh warga yang sering melakukan protes sebagai pengkritisan pada kebijakan-kebijakan yang diambilnya. Lebih-lebih lagi adanya sikap penguasa dalam membuat aturan tanpa dimusyawarahkan dengan staf atau warganya. Sikap mental pemimpin seperti itu menunjukkan karakter pemimpin yang kurang terpuji dan menyimpang dari sifat seorang pemimpin.
Sikap mental seperti itulah yang perlu direvolusi.
Revolusi mental masyarakat dimaksudkan adalah merubah pola pikir, kebiasaan, dan karakter yang kurang baik karena mau membenci dan mengucilkan golongan minoritas.
Di
sisi lain seperti; kebiasaanyang tidak berani unjuk pendapat dalam mengkritisi aturan yang keliru, memberatkan, dan kurang adil
yang dibuat oleh penguas4 dan tanpa musyawarah.
Aturan-aturan yang dibuat oleh penguasa sering sekali dilakukan dengan tujuan negative seperti
untuk mencari kesalahan atau kekurangan warganya yang dibenci. Tujuannya adalah untuk mendendal
mencari uangdanpengucilanwargayangmengkitisiatautidaksetuju.Aturan sebaiknyadibuatberdasarkan musyawarah dan mufakat demi kepentingan orang banyak. Tujuannya tentu saja untuk kesatuan dan persatuan demi terciptanya kesejahteraan.
Anggota masyaraka! merupakan sekumpulan orang/manusia yang
memiliki
polapikir,
sifatdan watak yang berbeda-beda. Maksudnya adalah, adanya anggota masyarakat yang baik atau butuk,
rajin atau malas. dan kritis atau masa bodoh. Dalam cerita ini masyarakat umumnya bersifat masa bodoh
dalam arti tidak mau tahu atau tidak hirau akan sikap arogan penguasA aturan yang tidak manusiawi, dan
sikap mengucilkan golongan minoritas. Sikap masyarakat seperti itu yang ingin dirubah oleh PBT. Ia
menginginkan adanya perubahan, baik perubahan mengenai aturan maupun sikap mental penguasa dan
masyarakat. Namun sayang cara yang dilakukan kurang tepat bahkan keliru. Untuk tujuan itu seharusnya ia langsung mendiskusikan pendapatnya dengan warga lain terutama dengan penguasa.
la
mengkitisi"InovasiHumaniara'r"'^fi'Y)ll!'::"':X'X{::;I#tr";f:;"?"y":'
aturan dengan mencari celah
kelemahan
yang dibuat oleh penguasa Bila ada aturan yangdirasa
kurang tegas dan ada kelemahan, maka ia melakukan penentangan dengan unjuk sikap' Unjuk sikap
yang dilakukan terkesan malas, memperdaya dengan kelicihan, dan tidak menunjukkan sikap kegotongroyongan
atau kebersam aan.Tatacara seperti itu tentu
tiJJiJt ;"*t
ditiru atauautot*
oleh orang-orang. polapikirdansikapmentalcerobotrdanmalassepertiitulahyangperludirevolusi.
6.
KesimPulanPandangan masyarakat terhadap tokoh Pan Balang Tamak dalam satwa PBT adalah' menganggap
pBT adalah orang malas, tidak mau bekerja sama, dan menentang segala aturanlkeputusan
desa' Itulah
sebabnya ia dimusuhi. Revolusi mental
*"'"'fttp
sikap mental,penguasa yang arogan' sikap mentalmasyarakat yang kurang terpuji dengan
*""gr"ft*
gotoog*
minoritas' aturanyang kurang tegas dan
dibuat tanpa musayawarah dan mufakat'
7.
UcaPan Terima Kasih'Keberhasilan penelitian
ini
dilakukan, tidak bisa dilepaskan dari anugerah ruhan Yang MahaKuasa, usaha kerja keras tim, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak' untuk itu
melaui kesempatan ini diucaPkan terima kasih kePada:
1)RektorUniversitasUdayanabesertastaf,KefuaLPPMUnudbesertajajarannyaatasbantuandana dan fasilitas Yang diberikan'
2)
Dekan Fakuttas Ilmu Budaya beserta staf dan Ketua Prodi sastra Jawa Kunoyang telah banyak memberi bantuan, dorongan' dan saran'
3)Teman-temansejawa!p,,,,,u*.*b",yangtidakbisadisebutkansatu-persatuataskerjasamadan
bantuan Yang telah diberikan'
Semogabudibaikbapak/ibumendapatpahatamulyadariTuhanYangMahaKuasa.
8.
Daftar Pustaka.-
Al-Fayyadi, Muhamad' 2011' Derrida'Yoryakarta:ft
LKiS'-
Amir. Adriyetti. 2013' SastraLisan Indonesia' Yogyakarta:Andi Offset'-
Anom,I
GustiKetut.
200g. Karnus Bati-Indoneiia Beralcsara Latin DanBati'
Derpasar: BadanPembina Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali'
.
Bagus,I
Gusti Ngurah. 197|. Sgtua-Sgtt$ Sane Banyol Ring Kostlstran Bali. Singaradja:Ijembaga BahasaNasional'
-
Basuki, sunaryonoKs.
2013. Teori sastraJulia
Kristeva; Megan Backer-Leckrone'Denpasat"
CV.Bali Media Adikarsa'
-
Echols. Jhon.M,
dan Hasan sassanshadily.
1996' Kamw Inggris-Indonesia' lakarta:Gramedia
PustakaUtama-Kupeg Adam
&
JessicaKuper. 2000. Ensiklopedi Ilmu-Ilmusot:I'
Jakarta: RajawaliPers'
Luxemburg, Jan van
akk.rigo.
pengantarllmu
Sastra. Jakarta: PT Gramedia.Moeliono,Anton.M.2014.KamusBesarBahasaIndenposar.Jakafia:PusatBahasa.
Nonis. christopher. za03 Membangkar Teori Dekonstrutrsi Jacques Derrida (terjemahan dari judul
buku Deconstructions Teory and Practice,oleh Inyiak Ridwan Musir)' Jogiakarta: AR-RUZZ
Susanto, Dwi.20t2. Pengantar Tbori Sastra' Yoryakarta' Caps'
Suyitno. 2O09. Kritik
Sit
a.Surakarta:fpp
Uff,S dan UPT ienerbitan dan Percetakan,NS
(IJNS
Press).
Teeuw A. Membaca Dan Menilai Sastra' Jakarta: Pt Gramedia
Teeuw,
A.
1984. Sastra Dan llmu Sastra Pengantar Tbori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya