• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJADWALAN JOB SHOP DENGAN PENERAPAN BILEVEL PROGRAMMING BERDASARKAN HEURISTIC PRIORITY DISPATCHING RULE GUNA MENGOPTIMALKAN MAKESPAN DAN TOTAL FLOWTIME (Studi Kasus di Divisi Harkan PT. PAL INDONESIA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENJADWALAN JOB SHOP DENGAN PENERAPAN BILEVEL PROGRAMMING BERDASARKAN HEURISTIC PRIORITY DISPATCHING RULE GUNA MENGOPTIMALKAN MAKESPAN DAN TOTAL FLOWTIME (Studi Kasus di Divisi Harkan PT. PAL INDONESIA)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENJADWALAN JOB SHOP DENGAN PENERAPANBILEVEL

PROGRAMMING BERDASARKANHEURISTIC PRIORITY DISPATCHING

RULEGUNA MENGOPTIMALKANMAKESPAN DAN TOTAL

FLOWTIME(Studi Kasus di Divisi Harkan PT. PAL INDONESIA)

Oleh: Erlina Lutfiana (01540157)

Industrial Engineering

Dibuat: 2006-05-26 , dengan 3 file(s).

Keywords: HEURISTIC PRIORITY DISPATCHING RULE

Berbagai sistem pengendalian akan dibuat oleh setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang jasa maupun manufaktur dalam mencapai tujuannya, yaitu profit. Salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi terhadap sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam perusahaan yang bertipe job shop, pengendalian akan menjadi kompleks dengan adanya variasi produk yang besar dengan pola aliran kerja yang berbeda-beda, dan hal ini akan lebih kompleks lagi dengan adanya performansi yang berbeda-beda dari masing-masing operator yang bekerja. Perbedaan performansi seringkali membuat perencanaan yang dibuat sebelumnya, menjadi berbeda dengan kondisi aktualnya. Untuk meminimalkan perbedaan hasil kerja dari perencanaan semula, dalam penelitian ini penjadwalan akan direncanakan dengan mempertimbangkan

performansi dari masing-masing operator yang ada.

Selain itu, dengan adanya tujuan dari pihak perencana yang menginginkan minimasinya

makespan untuk menghindari terlanggarnya due dates dari owner menuntut kepala bengkel untuk meminimalkan total flowtime pekerjaan, dengan melakukan penugasan operator yang tepat. Permasalahan yang ada dicoba dipecahkan dengan penerapan Bilevel Programming, berdasarkan Heuristic Priority Dispatching Rule dalam kaidah MKWR atau SPT.

Hasil penelitian memberikan : Untuk KM Kumala :

Metode Perusahaan : Makespan = 89.14 jam Total Flowtime = 506.55 jam

Penerapan Bilevel Programming dengan SPT Makespan = 63.42 jam

Total Flowtime = 315 jam Untuk KM Tanto Sejati : Metode Perusahaan : Makespan = 59.01 jam Total Flowtime = 393.44 jam

Penerapan Bilevel Programming dengan MWKR Makespan = 42.64 jam

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti melalui Direktorat Kualifikasi SDM juga telah mengalokasikan dana DIPA Tahun Anggaran 2017 guna memberikan

11 Mengetahui respon aplikasi dalam proses revisi data Data mahasiswa calon penerima beasiswa Menampilkan form pemberitahuan melalui e-mail Gambar 4.29 dan 4.30

Untuk mencapai tujuan Institusional, diperlukan adanya sarana- sarana yang berujud kegiatan kurikuler, dan masing-masing mempunyai tujuan tersendiri.Tujuan kurikuler

Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah Penelitian Danari, dkk (2013) yang berjudul “Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Obesitas di Kota

Terkait dengan Siwa-Budha di Pura Pegulingan akan dimulai dengan membahas komponen ritus dan upacara berupa tempat pemujaan yakni stupa dan berbagai palinggih yang bersifat

4.2.5 Intrepetasi Hasil Model Regresi Nonparametrik Spline Model regresi nonparametrik spline linier dengan menggunakan taraf signifikansi didapatkan kesimpulan bahwa

Perlu dilakukan penambahan perlakuan awal yang dapat meningkatkan kelarutan limbah minyak bumi dalam air sehingga dapat diketahui efektivitas penambahan surfaktan dan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab selumnya, maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat menetapkan 4 (tiga) tema besar yang diusulkan dalam