• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Kemasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Kemasan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Kemasan

Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A.Krasovec, dalam bukunya Desain Kemasan, Perencanaan merek produk yang berhasil mulai dari konsep sampai penjualan, desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dn elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, mengidentifikasikan, dan membedakan sebuah produk di pasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.

Melalui metode desain yang komprehensif, desain kemasan menggunakan banyak sarana untuk menangani masalah pemasaran yang rumit. Brainstorming, eksplorasi, eksperimen, dan pemikiran strategis adalah beberapa cara dasar di mana informasi visual dan verbal menjadi konsep, ide, atau strategi desain produk yang disusun dengan efektif, informasi produk disampaikan kepada konsumen.

Desain kemasan harus berfungsi sebagai sarana estetika untuk berkomunikasi dengan semua orang dari berbagai latar belakang, minat, dan pekerjaan yang berbeda, karena itu, pengetahuan tentang antropologi, sosiologi, psikologi, etnografi, dapat memberi anfaat dalam proses desain dan pilihan desain yang tepat. Penyelesaian masalah visualisasi adalah inti dari desain kemasan. Masalah visualisasi itu bisa berupa perkenalan produk baru atau peningkatan penampilan produk yang sudah ada, kreativitas-dari menetukan konsep dan sketsa hingga desain tiga dimensi, analisis desain, dan penyelesaian masalah teknis-merupakan cara penyelesaian masalah desain hingga menjadi solusi inovatif. Tujuannya bukanlah untuk menciptakan penamplan desain yang menarik secara visual karena desain kemasan yang hanya indah dipandang tidak bisa menggaet pasar dengan sukses. Pencapaian tujuan strategis dan target pemasaran secara krestif melalui solusi desain yang tepat adalah funsi utama desain kemasan.

Sebagai alat penyaluran kreativitas, desain kemasan menjadi sarana untuk berekspresi. Bukan berlebihan bila dikatakan desain kemasan adalah ekspresi produk, bukan ekspresi pribadi, dan bahwa pandangan pribadi desainer atau tenaga pemasaran-bak warna, bentuk, material, atau gaya tipografi-seharusnya hanya sedikit mempengaruhi sebuah desain kemasan. Ekspresi produk, sesuatu

(2)

yang menarik konsumen target pangsa pasar, dicapai melalui proses kreatif di mana elemen fisik dan visual bersama-sama mengkomunikasikan emosi, budaya, sosial, psikologi, dan informasi kepada konsumen target.

Dalam hal ini tujuan desain kemasan menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A.Krasovec, adalah dibatasi oleh latar belakang pemasaran yang relevan dan tujuan strategis untuk sebuah merek. Idealnya, tenaga pemasaran atau produsen menyediakan informasi dan poin-poin yang spesifik dan detail untuk mengukur tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam desain kemasan dengan tepat. Umunya tujuan desain kemasan adalah khusus untuk masing-masing produk atau merek tertentu. Desain kemasan bisa diarahkan untuk:

• Menampilkan atribut unik sebuah produk.

• Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk.

• Memprtahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk. • Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk.

• Mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai dengan kategori. 4.1.2 Teori Warna

Memahami terminologi warna menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A.Krasovec, adalah membantu mengkomunikasikan warna secara efektif. Variasi warna disebut hue-seringkali istilah color dan huedigunakan saling bergantian, yaitu atribut fisik dimana warna dibedakan satu dengan yang lain. Pada suatu spektrum warna, warna dianggap sama dengan satu atau kombinasi dari dua hue( merah, oranye, kuning, hijau, biru atau ungu ). Hitam, abu-abu dan putih dianggap sebagai netral. Tint adalah campuran warna murni dengan putih. Saturation adalah tingkat kemurnian atau intensitas warna. Jumlah pigmen dalam suatu warna, yang didefinisikan dengan ketajaman hue adalah saturasi. Tingkat gelap terang warna adalah value. Spektrum warna didefinisikan sebagai cita yang terbentuk pada saat cahay menyebar menurut panjang gelombangnya dengan direfraksikan melalui prisma warna.

Warna mengkomunikasikan secara psikologis dengan menciptakan suatu asosiasi mental. Asosiasi mental terhadap warna inilah yang menentukan persepsi seseorang tentang suatu obyek atau lingkungan sekitarnya. Meskipun orang dalam lingkungan yang sama mempunyai asosiasi mengenai warna secara umum yang hampir sama, ap warna dipengaruhi juga oleh latar belakang budaya dan interpretasi sosial secara umum. Walaupun konotasi warna berubah seiring perubahan waktu, bagi pengguna dari latar belakang budaya dan geografi yang mirip makna fundemental dari warna tetaplah konsisten.

Selain itu teori warna dapat juga sebagai untuk membedakan desain kemasan. Menurut Marianne Rosner Klimchuk warna adalah salah satu aspek yang paling

(3)

berpengaruh dari desain kemasan. Konsumen lebih mengidentifikasikan warna kemasan atau produk sebelum fitur visual lainnya. Warna membedakan kepribadian, menarik perhatian ke atribut-atribut lainnya, dan memungkinkan untuk membuat perbedaan dari kompetitor dalam lingkungan ritel yang ramai. Keputusan pembelian sering dibuat berdasarkan hal tersebut. Warna dapat digunakan untuk mengindikasikan pembuat dan merek. Warna dapat mengindikasikan budaya, jenis kelamin, usia, etnis, daerah lokal, dan harga, atau membedakan elemen-elemen visual dan elemen-elemen tipografi. Penggunaan warna dengan tepat, dapat menerobos kategori produk dan mendiferensiasi ragam produk-komposisi, rasa, atau bau-dalam suatu lini produk.

Jill Morton, konsultan warna dan CEO perusahaan ColorCommenyatakan, “sebagai alat marketing, warna dapat menjadi kekuatan persuasif bawah sadar. Sebagai suatu komponen fungsional dari penglihatan manusia, warna dapat menarik perhatian, menyejukkan atau menyakitkan mata, dan berkontribusi pada kesesuksesan suatu produk, jasa atau bahkan suatu interior ruangan. Warna yang salah dapat menjadi kesalahan yang mahal.

4.1.3 Teori Tipografi

Tipografi atau typography berasal dari bahasa Yunani. Typos berarti bentuk dan Graphein berarti menulis. Pemilihan Jenis huruf yang tepat dapat membuat pesan dapat tersampaikan kepada konsumen secara cepat dan tepat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis huruf adalah :

Clearity

yaitu kejelasan dalam membedakan huruf yang satu dengan huruf yang lainnya dalam satu kalimat. Jenis huruf yang memiliki penampilah alfabet hampir serupa satu sama lain akan lebih berat terbaca oleh mata jika digunakan dalam teks yang panjang.

Readability

yaitu seberapa berat usaha mata untuk membaca huruf tersebut ketika tersusun sebagai suatu kalimat, apakah mudah atau sulit terbaca. Jenis huruf yang berat untuk dibaca sebaiknya dihindari dalam penggunaan dalam teks yang banyak muatannya seperti pada bagian bodycopy.

Visibility

yaitu daya tarik huruf tersebut dibandingkan dengan huruf lain. Poin ini baik digunakan untuk memberikan emphasis atau tekanan pada suatu layout.

Theresa Whitehill, pendiri agency Colored Horse di San Fransisco dalam buku Eat Me: Delicious, Desirable, Succesful Food Packaging oleh Ben Hargreaves

(4)

menegaskan, bahwa teks di dalam kemasan lebih berfungsi sebagai media komunikasi antara perusahaan dengan konsumennya, dan lebih bersifat “bercakap-cakap” ketimbang “berteriak” seperti billboard.

Teks pada kemasan yang jujur dan isi pesan yang jelas akan lebih menarik konsumen dibandingkan teks yang berisi janji yang muluk akan produknya. Tentu saja jenis teks yang bersifat puitis dan bermain-main tetap dapat diterima, namun biasanya hanya terbatas kepada pasar kalangan atas. Bahasa komunikasi yang digunakan juga penting. Dengan menggunakan bahasa yang ringkas dan menarik akan lebih membujuk konsumen untuk memilih produknya.

Menurut Rob Carter dalam buku Working with Computer Type, karakteristik huruf jaman transisi adalah perbedaan tebal-tipis garis yang agak mencolok, lebih condong memanjang secara vertikal, dan memiliki ekor serif yang tajam. Sementara untuk tipe sans-serif-nya, memiliki karakter garis yang memiliki ketebalan sama, tegak, kecenderungan proporsinya kotak, walaupun ada pula yang memanjang secara vertikal.

4.1.4 Teori Layout

Menurut Surianto Rustan, S.Sn. dalam bukunya, Layout, Dasar & Penerapannya, layout pada dasarnya dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Dalam suatu rangkaian layout, terdapat tiga kelompok elemen, yaitu elemen teks, elemen visual, dan elemen tersembunyi. Elemen Teks, yaitu elemen yang berupa tulisan. Terdiri dari :

• Judul • Deck Byline Bodytext • Sub-judul • Pull quotes Caption Callouts Kickers Initial Caps Indent Lead line • Spasi

Header & footer Running head • Catatan kaki

(5)

• Nomor halaman • Jumps

Signature Nameplate Masthead

Elemen Visual, yang termasuk di dalamnya adalah semua elemen yang bulan tulisan dalam layout. Elemen teks dan visual masing-masing dapat berdiri sendiri. Kamus dan buku telepon biasanya tidak memiliki elemen visual.

4.1.5 Teori Logo

Logo berasal dari bahasa Yunani yaitu logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Menurut Surianto Rustan, S. Sn. dalam bukunya, Mendesain Logo, Logo adalah penyingkatan dari Logotype. Istilah logo muncul pada 1937. Logo bisa menggunakan elemen teks, gambar, atau kombinasi keduanya. Elemen teks pada logo disebut dengan Logotype, sementara elemen gambarnya disebut Logogram. Fungsi logo adalah sebagai berikut:

• Identitas diri • Tanda kepemilikan • Tanda jaminan kualitas

• Mencegah peniruan/pembajakan

Menurut Prof. Drs. Yongky Safanayong, logo diperlukan sebagai sebuah lambang yang tidak menjual secara langsung, tetapi memberikan suatu identitas, informasi, persuasi yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran. Beberapa pertimbangan dalam perancangan ulang sebuah logo:

• Meluncurkan sebuah organisasi baru • Merger atau akusisi

• Diversifikasi • Re-positioning

Mengadakan perubahan corporate cultur • Pengembangan internasional

Logo Khanira Busana Muslim yang lama terdiri dari logogram yang berupa gambar huruf “K” dengan menggunakan huruf scriptyang distilasi bentuknya. Dan penjelasan nama perusahaan dengan logotype. Logo tersebut sayangnya kurang menyatu terdiri dari berbagai jenis huruf dan kurang menonjolkan kualitas dari Khanira Busana Muslim.

(6)

4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Fakta Kunci

• Khanira Busana Muslim merupakan produk pakaian buatan dalam negeri

• Khanira Busana Muslim merupakan produk pakaian muslim yang dapat dikenakan untuk kegiatan sehari-hari.

• Khanira Busana Muslim memiliki ciri khas dalam desainnya yaitu opnaisel.

• Sudah banyaknya kompetitor yang sejenis.

• Distribusi sudah mulai ke kota-kota besar tetapi masih dalam jumlah kecil (bila ada pesanan saja) belum memproduksi dalam jumlah banyak dan belum membuka cabang butik di daerah lainnya.

• Khanira Busana Muslim pakaian yang mengikuti perkembangan zaman (busana muslim modern).

• Khanira Busana Muslim merupakan pakaian yang berkualitas dengan bahan pilihan dan dikerjakan dengan detail dan rapi.

Kemasan terbuat dari paper bag dengan bahan art paperdan plastik dengan logo diletakkan di tengah kemasan.

4.2.2 Target Pasar Geografis

Wilayah : Kota-kota besar ( Jakarta, Serang, Bandung,dll ). Kepadatan : Perkotaan.

Demografis

Usia : 25 tahun – 45 tahun. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. Kelas Sosial : B+ - A.

Domisili : Kota besar. • Psikografis

Gaya Hidup : Modern, praktis.

Aktivitas : Bekerja, berkeluarga (ibu rumah tangga).

Pendapat : Dapat di kenakan untuk kegiatan sehari-hari, model tidak pasaran, memiliki ciri khas.

(7)

4.2.3 Masalah yang dikomunikasikan ( Big Idea )

Khanira Busana Muslim merupakan pakaian produk Indonesia dengan kualitas tinggi yang memiliki ciri khas yaitu opnaisel yang dapat di kenakan untuk kegiatan sehari-hari. Namun kemasannya masih kurang secara desain, maka dari itu perlu dibuat ulang kemasan baru yang lebih baik.

4.2.4 Positioning

Khanira Busana Muslim merupakan satu produk pakaian buatan Indonesia yang memiliki kualitas tinggi dengan mempunyai ciri khas yang kuat(opnaisel). 4.2.5 Tujuan Komunikasi

• Khanira Busana Muslim agar memiliki kemasan yang lebih menarik diantara kompetitornya.

• Dengan kemasan yang baru diharapkan konsumen yang tidak tahu pada produk ini akan tertarik untuk membeli dan memakainya.

• Diharapkan dengan bertambahnya konsumen dapat memperluas cabang butik Khanira Busana Muslim di daerah kota besar lainnya hingga mancanegara.

4.2.6 Strategi Desain Keywords

Opnaisel, Modern, Busana Muslim Tone & Manner

Modern, Simpel, Islami 4.2.7 Visual Approach

Dalam mendukung konsep modern, simpel, elegan dan islami yang sudah dipilih oleh Khanira Busana Muslim, maka visualisasi yang digunakan bersifat modern menggambarkan kehidupan perkotaan di Indonesia yang disesuaikan dengan target pasarnya kaum muda hingga keluarga ( 25 tahun-45 tahun).

4.2.8 Strategi Verbal

• Menggunakan warna yang mengesankan modern, simpel dan islami seperti warna Hijau, Merah, dan Hitam.

(8)

Menggunakan motif bergayaIslami dan menggunakan ciri khas Khanira yaitu Opnaisel yang di padukan menjadi satu agar menjadi identitas yang kuat.

4.2.9 Tipografi

Sans-serif, bergaya islami, modern dan simpel

4.2.10 Pemilihan Media

• Kemasan baju untuk wanita • Kemasan baju untuk laki-laki • Kemasan kerudung

• Kemasan kain/sarung • Paper bag besar • Paper bag kecil

• Kantong plastik dalam • Kantong plastik luar • Tag Baju • Kartu Nama • Kop Surat • Amplop • Ben Kerudung • Ben Kain/Sarung • Bolpoint • Note Book • Pin • Stiker • Buku Kwitansi

(9)

Referensi

Dokumen terkait

A Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab dan disampaikan secara mutawatir mendapat pahala jika membacanya.. B Kalam Allah SWT yang

menayangkan tentang para pekerja keras yang hanya dipandang sebelah mata oleh pihak- pihak yang ingin mengambil dan mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa melihat atau

Berdasarkan analisis tingkat kesukaran, daya beda, serta efektifitas distraktor soal pilihan ganda pada paket tes A diperoleh hasil akhir 40% item soal diterima,

Sekarang giliran Anda untuk mendengarkan dan menghafalkan isi kaset yang terdiri dari 2 (dua) dialog pendek berikut tentang cara mengucapkan waktu/jam yang paling

sehingga elevasi penambahan endapan sedimen maksimal yang boleh terjadi di Bendung Sei Tibun sampai elevasi pintu pengambilan adalah -0,10 m; (2) Sedimen suspensi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran CRH telah mencapai KKM,

Penelitian dilakukan dalam dua fase, terdiri dari penyesuaian simpangan struktur model dengan simpangan terukur pada kondisi sesungguhnya untuk mendapatkan konstanta kekakuan

Berdasarkan hasil kuesioner, indikator efisiensi dinilai baik dengan skor 77.04% yang menunjukkan bahwa responden menilai audit operasional yang dilakukan terhadap