• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Survei Pembentukan Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil Survei Pembentukan Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Hasil Survei Pembentukan

Perusahaan Penjaminan Kredit

Daerah (PPKD)

(2)

Agenda

• Pendahuluan

• Deskriptif Survei

• Pendanaan UMKM

• Persiapan Pembentukan PPKD

• Pemahaman Mengenai Regulasi terkait PPKD • Pemahaman Mengenai Sistem Penjaminan

Kredit

(3)

Pendahuluan

1. Peranan penting UMKM di dalam perekonomian Indonesia

a. Terdapat 52,67 juta UMKM (BPS, 2009)

b. Berkontribusi 56,92% terhadap PDB (BPS, 2009) c. UMKM menyerap 97,3% tenaga kerja (BPS, 2009) 2. Permasalahan UMKM

– Keterbatasan pendanaan karena masalah

asymmetric information antara pemberi dana dana

dengan UMKM

Banyak program yang didesain untuk membantu UMKM mengakses pendanaan

(4)

Pendahuluan

3. Salah satu upaya mengatasi hambatan pendanaan UMKM  pendirian PPKD

a. Bagaimanakah kondisi akses pendanaan UMKM di berbagai propinsi?

b. Apakah pendirian PPKD merupakan jalan keluar? c. Sejauh mana persiapan pembentukan PPKD?

d. Apakah para stakeholders memahami peraturan terkait PPKD?

e. Apakah para stakeholders memahami sistem penjaminan kredit secara umum?

(5)

Agenda

• Pendahuluan

• Deskriptif Survei

• Pendanaan UMKM

• Persiapan Pembentukan PPKD

• Pemahaman Mengenai Regulasi terkait PPKD • Pemahaman Mengenai Sistem Penjaminan

Kredit

(6)

Deskriptif Survei

• Waktu pelaksanaan: Agustus – September

2010

• Target responden:

– Pemerintah daerah (biro ekonomi pemerintah daerah, sekretaris daerah, Bappeda)

– DPRD

– Kadinda dan asosiasi UMKM

– Bank (bank komersial, BPD, BPR) – Kantor Bank Indonesia

– Askrindo – Jamkrindo

(7)

Deskriptif Survei

• Sebaran kuesioner per propinsi

Propinsi Jml Kuesioner

Jawa Tengah 18

Riau 19

Nusa Tenggara Barat 14

Bangka Belitung 13 Jawa Barat 19 DKI Jakarta 9 Sulawesi Selatan 17 D.I Yogyakarta 19 Kalimantan Selatan 18 Total 146

(8)

Deskriptif Survei

• Sebaran kuesioner per stakeholders

Institusi Jml Kuesioner

Biro Ekonomi Pemerintah Daerah 13 Sekretaris daerah / kantor koperasi dan UKM 13

Bappeda 8

DPRD 7

BPD 10

Bank komersial / BPR 36

Kantor Bank Indonesia 11

Kadinda / Asosiasi UMKM 35

Askrindo 8

Jamkrindo 5

Total 146

(9)

Agenda

• Pendahuluan

• Deskriptif Survei

• Pendanaan UMKM

• Persiapan Pembentukan PPKD

• Pemahaman Mengenai Regulasi terkait PPKD • Pemahaman Mengenai Sistem Penjaminan

Kredit

(10)

Pendanaan UMKM

1. Rata-rata tertimbang penilaian stakeholders terhadap akses pendanaan UMKM: 2,82 (dari skala 5)

2. Responden paling optimis adalah Riau dan Nusa Tenggara Barat, sementara yang paling pesimis adalah Bangka Belitung

3. Responden bank paling optimis mengenai

kondisi pendanaan UMKM, sementara Kadinda dan Asosiasi UMKM paling pesimis  gap

(11)

Pendanaan UMKM

0 20 40 60 80 100 120 140 160 Tingkat persaingan terlalu tinggi Keterbatasan infrastruktur Alasan psikologis Biaya utang yang tinggi

Hambatan lain Bank enggan melayani UMKM Reputasi buruk UMKM Kurang pengetahuan Tidak adanya penjamin kredit Keterbatasan Aset Jaminan

Hambatan Akses Pendanaan: Perbankan

0 10 20 30 40 50 60 70 80 Tingkat persaingan terlalu tinggi

Hambatan lain Lembaga keuangan enggan melayani UMKM Keterbatasan infrastruktur Alasan psikologis Reputasi buruk UMKM Tidak adanya penjamin kredit Biaya utang yang tinggi Kurang Pengetahuan Keterbatasan Aset Jaminan

Hambatan Akses Pendanaan: Non Perbankan

(12)

Pendanaan UMKM

• Mayoritas responden menganggap bahwa

30%-50% permintaan terhadap pendanaan

telah dilayani oleh lembaga keuangan,

dan bank masih mendominasi

• Bank Rakyat Indonesia (BRI) berada dalam

top of mind responden sebagai penyalur

dana bagi UMKM

(13)

Pendanaan UMKM

• Mayoritas responden (71,2%) menganggap bahwa kondisi akses pendanaan UMKM lebih baik dibandingkan 3 tahun sebelumnya

– Lebih banyak lembaga keuangan yang hadir – Adanya berbagai program pemerintah

• Lebih dari 90% responden menganggap bahwa program pemerintah untuk mengintervensi

pedanaan terhadap UMKM dibutuhkan

– Pemerintah pusat sebagai penentu kebijakan secara umum, pemerintah daerah sebagai pelaksana

(14)

Pendanaan UMKM

0 20 40 60 80 100 120

Intervensi lannya Pinjaman langsung terhadap UMKM Program cash collateral Pembentukan institusi baru untuk memberikan pinjaman langsung

Program subsidi bungaPembentukan lembaga penjaminan kredit

Program yang seharusnya dilakukan pemerintah pusat

0 20 40 60 80 100 120

Intervensi Lainnya Memberikan Pinjaman Langsung kepada UMKM Program Cash Collateral Membentuk Lembaga Keuangan Negara yang Memberikan Pinjaman Langsung pada UMKM Memperkenalkan Program Subsidi Bunga Membentuk Lembaga Penjaminan Kredit

Program yang seharusnya dilakukan pemerintah daerah

(15)

Agenda

• Pendahuluan

• Deskriptif Survei

• Pendanaan UMKM

• Persiapan Pembentukan PPKD

• Pemahaman Mengenai Regulasi terkait PPKD • Pemahaman Mengenai Sistem Penjaminan

Kredit

(16)

Persiapan Pembentukan PPKD

• Tidak seluruh responden mengetahui bahwa di

propinsi mereka terdapat lembaga penjaminan kredit (Askrindo, Jamkrindo, PKPI)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 PKPI

Askrindo Jamkrida Jamkrindo

Evaluasi Kinerja Operasional Lembaga Penjaminan Kredit

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 Jamkrida

Askrindo Jamkrindo PKPI

Evaluasi Jangkauan Lembaga Penjaminan Kredit terhadap

seluruh UMKM

(17)

Persiapan Pembentukan PPKD

• Mayoritas responden (78%) setuju dengan

pendirian PPKD

– Sebagian yang tidak setuju menyarankan untuk memperbaiki kinerja lembaga yang sudah ada

• Seluruh propinsi yang disurvei memiliki rencana pembentukan PPKD

– Peraturan Daerah dan SK Gubernur telah terbit

– Namun ada 39% responden yang tidak mengetahui rencana tersebut, kebanyakan bank komersial, Kadinda, dan asosiasi UMKM

(18)

Persiapan Pembentukan PPKD

No. Propinsi Dana Tersedia untuk

Modal Disetor Sumber Dana

1 Nusa Tenggara Barat Rp 15 Billion Pemerintah Daerah 2 Bangka Belitung Rp 30 Billion Pemerintah Daerah,

Pemerintah Kabupaten 3 Jawa Tengah Rp 5 Billion Pemerintah Daerah,

Pemerintah Kabupaten 4 Jawa Barat Rp 75 Billion Pemerintah Daerah 5 Kalimantan Selatan Rp 40 Billion Pemerntah Daerah 6 Sulawesi Selatan Rp 30 Billion Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah 7 Daerah Istimewa

Yogyakarta Rp 100 Billion

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah 8 Riau Rp 27 Billion Pemerintah Daerah 9 DKI Jakarta Rp 50 Billion Pemerintah Daerah

(19)

Persiapan Pembentukan PPKD

• Hampir seluruh propinsi (hingga September 2010) belum mengembangkan business plan

– Hanya Jawa Barat yang sudah mengembangkan business plan untuk PPKD

• Dari segi kuantitas, mayoritas responden percaya bahwa terdapat SDM yang memadai

– Masih ada beberapa responden yang mempertanyakan kualitas – 56% responden mengatakan perlu ada open recruitment, 41%

mengatakan perlunya kerjasama dengan institusi lain – Manajemen harus melalui fit and proper test

(20)

Persiapan Pembentukan PPKD

• Pemerintah daerah berupaya untuk

melibatkan sektor swasta dalam

pembentukan PPKD

– Di beberapa propinsi, pihak swasta

menganggap tidak ada follow up lebih lanjut mengenai kerja sama dalam pembentukan PPKD

(21)

Persiapan Pembentukan PPKD

1% 4% 13%

21% 61%

Apakah PPKD akan berfungsi dengan baik

Tidak Setuju Agak tidak setuju Netral Agak setuju

Setuju

1% 4% 17% 78%

Apakah keberadaan PPKD dapat meningkatkan akses

pendanaan bagi UMKM

Agak tidak setuju Netral Agak setuju Setuju

(22)

Persiapan Pembentukan PPKD

11%

71% 1% 2%9% 5% 1%

Pihak yang seharusnya memimpin pembentukan PPKD

Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah

DPRD Kadin / Asosiasi UMKM

Bank Indonesia Sektor Swasta Lainnya

(23)

Agenda

• Pendahuluan

• Deskriptif Survei

• Pendanaan UMKM

• Persiapan Pembentukan PPKD

• Pemahaman Mengenai Regulasi

terkait PPKD

• Pemahaman Mengenai Sistem Penjaminan Kredit

(24)

Pemahaman Mengenai Regulasi

Terkait PPKD

Responden menganggap bahwa persyaratan modal minimum sebesar Rp 50 miliar sebaiknya ditinjau kembali/dibuat lebih fleksibel

17%

13% 11% 35%

24%

Pemahaman Mengenai Isi Regulasi

Tidak Paham

Agak Tidak Paham Netral

Agak Paham Paham

(25)

Agenda

• Pendahuluan

• Deskriptif Survei

• Pendanaan UMKM

• Persiapan Pembentukan PPKD

• Pemahaman Mengenai Regulasi terkait PPKD

• Pemahaman Mengenai Sistem

Penjaminan Kredit

(26)

Pemahaman Mengenai Sistem

Penjaminan Kredit

75% 25%

Tahu Bahwa Sistem

Penjaminan Kredit Diterapkan Secara Berbeda-beda

Ya Tidak

79% 21%

Tahu Bahwa Sistem Penjaminan Kredit Populer Secara

Internasional

Ya Tidak

(27)

Pemahaman Mengenai Sistem

Penjaminan Kredit

42% 58%

Tahu Bahwa Tidak Ada Bukti Kesuksesan Sistem Penjaminan

Kredit

Ya Tidak

42% 58%

Tahu Bahwa Kritik Mengatakan Sistem

Penjaminan Kredit

Menimbulkan Moral Hazard

Ya Tidak

(28)

Pemahaman Mengenai Sistem

Penjaminan Kredit

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Ahli / LSM Jurnal Akademik

Buku Teks Lainnya Seminar / Workshop

Media Cetak / Elektronik

Sumber pengetahuan tentang sistem penjaminan kredit

(29)

Agenda

• Pendahuluan

• Deskriptif Survei

• Pendanaan UMKM

• Persiapan Pembentukan PPKD

• Pemahaman Mengenai Regulasi terkait PPKD • Pemahaman Mengenai Sistem Penjaminan

Kredit

(30)

Kesimpulan

1. Kondisi akses UMKM terhadap pendanaan masih terbatas, namun lebih baik dibandingkan 3 tahun sebelumnya

2. Kebanyakan responden menganggap pemerintah perlu membuat program intervensi untuk membantu akses pendanaan bagi UMKM

3. Kebanyakan propinsi sudah memiliki dana yang memadai untuk pendirian PPKD

4. Persiapan dari segi lain (business plan, SDM) masih kurang

5. Perlu adanya koordinasi antara stakeholders dalam pembentukan PPKD

(31)

Kesimpulan

6. Regulasi terkait pendirian PPKD tidak

dipahami dengan baik

– Pemahaman hanya sebatas minimum modal disetor

7. Mayoritas responden tahu bahwa sistem

penjaminan kredit populer, tapi tidak

memahami bahwa sistem ini dapat

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Curahan waktu kerja produktif laki-laki, curahan waktu kerja produktif perempuan, dan tingkat kesetaraan gender dalam akses terhadap sumber daya memiliki hubungan

(2) Pelaksanaan kebijakan pengembangan peranan perempuan dalam pembangunan ditingkat kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Badan

Dengan metode tersebut dapat diketahui persamaan, perbedaan, kondisi atau situasi seperti apakah penggunaan, fungsi dapat saling menggantikan dari ketiga objek

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan varietas padi gogo memperlihatkan pengaruh nyata pada peubah pertumbuhan dan produksi seperti tinggi tanaman 4, 6, 8 dan

persampahan serta kondisi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di dalam masyarakat Kota Pagar Alam yang meliputi kesediaan masyarakat mem bayar retribusi, penerimaan

disimpulkan bahwa perilaku konseptual merupakan hasil dari berpikir konseptual. Seperti yang telah dikemukakan Vinner bahwa dalam sebuah aktivitas pembelajaran siswa

Jawaban subjek penelitian di atas menujukkan bahwa mereka dalam menyelesaikan soal menggunakan representasi matematis dan dari hasil wawancara juga mengungkapkan

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar” ( standard-based education ), dan teori kurikulum berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan