• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muslim Rahmatan Lil 'Alamin Oleh Dr. KH. Ahmad Kusyairi Suhail, MA د ع ك ل ش يء و ذ ر ا ا ح م د ه ع لى ن ع م ه ال تي لا ت ز ال ت ت ر ى.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Muslim Rahmatan Lil 'Alamin Oleh Dr. KH. Ahmad Kusyairi Suhail, MA د ع ك ل ش يء و ذ ر ا ا ح م د ه ع لى ن ع م ه ال تي لا ت ز ال ت ت ر ى."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Muslim Rahmatan Lil 'Alamin

Oleh Dr. KH. Ahmad Kusyairi Suhail, MA ُﺩْﻡَﺡْﻞاِﻪﻠﻟ ْﻱِﺫَّﻞاَﺃَﺵْﻥَﺃ،ﻯَﺭَﺏَﻭَﻕَﻝَﺥَﻭَءاَﻢﻟْﺍ،ﻯَﺭَّﺚﻠاَﻭﺐأَﻭ َﻉَﺩْ َّﻝُﻙ ٍءﻳَﺵ ،ﺍَﺭَﺫَﻭ ُﻩُﺩَﻡْﺡَﺃ َﻰﻟَﻉ ِﻲﺗَّﻞا ِﻩِﻡَﻉِﻥ َﺎﻟ ُﻞاَﺯَﺕ .ﻯَﺭْﺕَﺕ ُﺩَﻩْﺵَﺃ ْﻥَﺃ َﺎﻟ َﻩَﻝِﺇ َّﺎﻟِﺇ ُﻪﻠﻠا ْﻱِﺫَّﻞا َﺎﻟ ُﺏْﻱِﻍَﻱ ْﻥَﻉ ِﻩِﺭَﺹَﺏ ُﺭْﻱِﻍَﺹ ِﻝْﻡَّﻦﻠا ِﻲﻓ ِﻝْﻱَّﻞﻠا ﺍَﺫِﺇ ،ﻯَﺭَﺱ ُﺩَﻩْﺵَﺃَﻭ َّﻥَﺃ ًﺎدَّﻡَﺡُﻡ ُﻩُﺩْﺏَﻉ ِﻩِﻝْﻭُﺱَﺭَﻭ ﻯَﻑَﻁْﺹُﻢﻟْﺍ . َّﻡُﻩَّﻞﻟَﺍ ِّﻝَﺹ ْﻡِّﻝَﺱَﻭ َﻰﻟَﻉ ﺍَﻥِﺩِّﻱَﺱ ٍﺩَّﻡَﺡُﻡ ُﺙْﻭُﻉْﺏَﻢﻟْﺍ ِﻲﻓ

(2)

ِّﻡُﺃ ،ﻯَﺭُﻖﻟْﺍ َﻰﻟَﻉَﻭ ِﻩِﻞآ ِﻩِﺐاَﺡْﺹَﺃَﻭ َﻥْﻱِﺫَّﻞا َﺭَﺵَﺖﻧْﺍ ْﻡُﻩُﻝْﺽَﻑ ِﻲﻓ ،ﻯَﺭَﻭْﻞا ﺍَّﻡَﺃ ُﺩْﻉَﺏ . ْﻡُﻙْﻱِﺹْﻭُﺃَﻑ ﻱِﺱْﻑَﻥَﻭ ﻯَﻭْﻕَﺕِﺏ ِﻪﻠﻠا ْﺩَﻕَﻑ َﺰاَﻑ َﻥْﻭُﻕَّﺕُﻢﻟْﺍ .

Jamaah shalat Jum'at rahimakumullah.

Marilah kita senantiasa bertakwa dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Sebab, hanya dengan takwa kita akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Salah satu faktor penyebab keberhasilan dakwah dan perjuangan Rasulullah Saw dalam membangun peradaban umat manusia adalah kepribadian beliau yang mempesona dan penuh kharisma serta akhlaknya yang luhur dan mulia. Beliau disenangi oleh semua orang, baik kawan maupun lawan. Sampai-sampai lawanpun menjuluki beliau Al Amin; orang yang sangat dipercaya. Semua orang merasa senang dan damai berada di sisinya atau di majelisnya. Jika beliau pergi, kedatangannya sangatlah dirindukan. Hal ini, karena beliau penebar kasih sayang dan kedamaian. Namun, beliau pun dalam beberapa kesempatan juga bisa tegas, namun bukan keras.  Keparipurnaan kepribadian Nabi Muhammad Saw inilah yang membuat beliau –dengan izin Allah- mampu menyelamatkan umat manusia dari beragam bentuk kezhaliman (kegelapan) dalam semua aspek kehidupan menuju cahaya Islam. Sehingga sinar Islam pun memancar ke seluruh penjuru dunia.

Kepribadian seorang muslim yang seharusnya melekat pernah Rasulullah sabdakan dalam hadits berikut : ;quot&:َﻞاَﻕ ُﻩْﻥَﻉ ُﻩَّﻞﻠا َﻱِﺽَﺭ ﻯَﺲوُﻡ ﻱِﺏَﺃ ْﻥَﻉَﻞوُﺱَﺭ ﺍَﻱ ﺎوُﻞاَﻕ :َﻞاَﻕ ;quot&؟ُﻝَﺽْﻑَﺃ ِﻢاَﻝْﺱِﺇْﻞا ُّﻱَﺃ ِﻩَّﻞﻠا « ِﻩِﺩَﻱَﻭ ِﻩِﻦاَﺱِﻝ ْﻥِﻡ َﻦوُﻡِﻝْﺱُﻡْﻞا َﻡِﻝَﺱ ْﻥَﻡ » (ﻲراﺨﺒﻠا ﻪاور)

(3)

Dari Abu Musa Ra, ia berkata, mereka (para sahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, Islam (seperti) apa yang paling afdhal (paling utama)? Beliau Saw menjawab, “Yaitu orang yang orang-orang muslim lainnya selamat dan aman dari (gangguan) lisan dan tangannya” (HR. Bukhari)

Hadits senada dengan hadits di atas, dengan sedikit perbedaan pada redaksi, juga banyak diriwayatkan oleh para ulama hadits lainnya. Di antaranya:

Dari Amr bin Ash Ra, ia berkata: sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw,

:َﻞاَﻕ ؟ٌﺭْﻱَﺥ َﻦﻳِﻡِﻝْﺱُﻡْﻞا ُّﻱَﺃ« ْﻥِﻡ َﻦوُﻡِﻝْﺱُﻡْﻞا َﻡِﻝَﺱ ْﻥَﻡ

ِﻩِﺩَﻱَﻭ ِﻩِﻦاَﺱِﻝ (ﻢﻠﺴﻣ ﻪاور) «

"Orang-orang Islam seperti apa yang paling baik? Beliau Saw menjawab, “Yaitu orang yang kaum muslimin lainnya aman dari (gangguan) lisan dan tangannya” (HR. Muslim) Sedangkan Imam Tirmidzi dalam kitab “Sunan”nya meriwayatkan dengan redaksi tambahan yang makin melengkapi makna yang terkandung di dalamnya, yaitu:

Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, « ِﻩِﺩَﻱَﻭ ِﻩِﻦاَﺱِﻝ ْﻥِﻡ َﻦوُﻡِﻝْﺱُﻡْﻞا َﻡِﻝَﺱ ْﻥَﻡ ُﻡِﻝْﺱُﻡْﻞا ﻡْﺅُﻡْﻞاَﻭ ْﻡِﻩِﻞاَﻭْﻡَﺃَﻭ ْﻡِﻩِﺊاَﻡِﺩ ﻯَﻝَﻉ ُﺲاَّﻦﻠا ُﻩَﻥِﻡَﺃ ْﻥَﻡ ُﻥِ » (ﺪﻤﺤأ ﻭ ﻲذﻤرﺘﻠا ﻪاور)

“Orang muslim yang sejati adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari

(gangguan) lisan dan tangannya. Dan orang yang mukmin yang sejati adalah orang yang bisa menjaga keamanan (keselamatan) darah dan harta manusia lain” (HR. Tirmidzi dan Imam Ahmad).

Hadirin jamaah sholat jum’at yang dimuliakan Allah

Hadits-hadits Nabi di atas menunjukkan betapa kekerasan, anarkisme dan menebar teror di tengah komunitas muslim bukanlah bagian dari ajaran Islam. Dalam hadits tersebut, Rasulullah Saw menjelaskan bahwa muslim yang sejati adalah orang yang selalu menebar kasih

sayang, bukan menebar ketakutan . Selalu hati-hati dan berpikir

seribu kali dalam berucap dan berbuat sehingga tak ada ucapan dan perbuatan yang menyakiti dan melukai dan menciderai hati dan fisik orang lain.

Imam Ibnu Hajar ketika menjelaskan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari mengatakan, bahwa Alif dan Lam pada lafazh ‘Al Muslim’ adalah memiliki makna sempurna.

Ini berarti bahwa kesempurnaan seorang muslim sangat ditentukan oleh sejauh mana orang-orang di sekelilingnya merasa nyaman, aman dan tenteram dengan keberadaannya. Selalu aktif memberikan kontribusi apa pun; baik ide, pikiran, tenaga, waktu maupun harta benda untuk kebaikan lingkungan sekitarnya. Tutur katanya baik, lembut dan menyejukkan. Perilaku dan tindak dan tanduknya tidak menimbulkan kecurigaan karena akhlak mulia itu transparan dan tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Karena itulah kehidupan Rasulullah Saw bagaikan “Kitab Maftuh”, kitab yang terbuka yang bisa dibaca oleh semua lapisan masyarakat; dewasa maupun anak kecil, laki-laki maupun kaum perempuan.

(4)

Hadirin yang berbahagia

Bahkan, dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi tadi disebutkan bahwa masalah ini termasuk dalam Qadhaya Imaniyah (diskursus keimanan). Artinya melukai hati dan fisik orang lain dapat menurunkan kualitas keimanan seorang muslim. Menjaga keselamatan jiwa dan keamanan harta orang lain termasuk barometer iman.

Penggunaan redaksi “An Naas” yang berarti manusia, bukan “Al Muslimun” (orang-orang Islam) seperti pada kalimat sebelumnya, menunjukkan bahwa Islam juga sangat menghormati p luralitas

.  Nabi Saw pun pernah berwasiat kepada Abu Dzar Ra,

« َﺓَﻥَﺱَﺡْﻞا َﺓَﺉِّﻱَّﺲﻠا ْﻉِﺏْﺕَﺃَﻭ َﺕْﻥُﻙ ﺍَﻡُﺙْﻱَﺡ ِﻩَّﻞﻠا ِﻕَّﺕِﺍ ٍﻥَﺱَﺡ ٍﻕُﻝُﺥِﺏ َﺲاَّﻦﻠا ِﻕِﻞاَﺥَﻭ ﺍَﻩُﺡْﻡَﺕ »(ﺪﻤﺤأ ﻭ ﻲذﻤرﺘﻠا ﻪاور)

“Bertakwalah kepada Allah dimana saja engkau berada. Ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya ia (kebaikan) akan menghapusnya. Dan pergauilah manusia dengan akhlak mulia” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

Jadi, menerapkan akhlak mulia dalam bergaul dengan manusia, apa pun etnis, suku dan agama dan kebangsaannya, termasuk bagian dari takwa.

Karenanya perasaan aman, nyaman dan tenteram ini juga  hendaknya mencakup komunitas non muslim selama mereka tidak memerangi dan memerangi kita. Semangat inilah yang sesungguhnya juga disuarakan sangat nyaring oleh Al-Quran,

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” (QS. Al Mumtahanah: 8). Jamaah shalat jum’at rahimakumullah

Dalam konteks ini, maka bisa dimaklumi mengapa para ulama seperti Syekh Dr. Yusuf Al Qardhawi, Syekh Salman bin Fahd Al‘Audah dan lainnya ketika mengkaji masalah Al Amaliyyah Al Istisyhaadiyah

(bom syahid), mereka tidak membolehkan penerapan hal ini secara mutlak di semua tempat, dalam semua situasi dan kondisi dengan sasaran semua orang. Mereka hanya membolehkan dengan beberapa syarat, di antaranya:

Pertama, Dilakukan di medan jihad. Artinya negeri yang secara syar’i telah dinyatakan sebagai medan jihad, seperti di Palestina yang dijajah oleh Israel dan lain-lain.

Kedua, Diniatkan semata-mata untuk meninggikan kalimat Allah, bukan mencari sensasi dan popularitas.

Ketiga, Memastikan bahwa apa yang dilakukannya benar-benar dapat melemahkan barisan musuh dalam peperangan itu dan menguatkan maknawiyah (mentalitas) dan kekokohan barisan tentara muslim.

Keempat, Hal itu dilakukan terhadap orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin. Sebab, dalam tinjauan syari’at Islam kaum kafir itu terbagi dalam beberapa

katagori. Ada orang-orang kafir yang Musaalimun (m

enyerahkan sepenuhnya urusannya kepada pemerintahan Islam). Ada yang Musta’minun

(meminta perlindungan keamanan), ada yang Dzimmiyyun

(5)

Mu’aahidun

(yang mengadakan kesepakatan perjanjian dengan kaum muslimin). Tidak semua orang kafir boleh dibunuh secara mutlak, bahkan Rasulullah Saw pernah bersabda,

ِّﻱِﺏَّﻦﻟَﺍ ْﻥَﻉ ٍ ﻭِﺭْﻡَﻉ ِﻥْﺏ ِﻩَّﻞﻟَﺍ ِﺩْﺏَﻉ ْﻥَﻉَﻭ  ِﻩْﻱَﻝَﻉ ُﻪﻠﻠا ﻯَّﻝَﺹ َﻡَّﻝَﺱَﻭ   » :َﻞاَﻕﻥَﻡ ُﺩَﺞوُﺕ ﺍَﻩَﺢﻳِﺭ َّﻥِﺇَﻭ ِﺓَّﻥَﺝْﻞا َﺓَﺡِﺊاَﺭ ْﺡِﺭَﻱ ْﻡَﻝ ﺍًﺩَﻪاَﻉُﻡ َﻝَﺕَﻕ ْ ﺍًﻢاَﻉ َﻦﻳِﻉَﺏْﺭَﺃ ِﺓَﺮﻳِﺱَﻡ ْﻥِﻡ » (ﻲراﺨﺒﻠا ﻪاور)

“Barangsiapa membunuh orang kafir yang Mu’aahid (telah mengadakan perjanjian dengan kaum muslimin), maka ia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan 40 tahun” (HR. Bukhari).

Kelima, Mendapat izin kedua orang tua.

Mereka mendasarkan hal itu dari banyak dalil, di antaranya hadits tentang anak muda dalam kisah Ashhaabu’l Ukhdud yang diriwayatkan oleh Shuhaib dalam Shahih Muslim dan Musnad Imam Ahmad.

Juga riwayat dalam Tafsir Ath Thabari, dari Abu Ishaq As Subai’i berkata: Aku bertanya kepada Barra’ bin Azib Ra, “Wahai Abu Umarah, bagaimana jika ada seorang dilempar ke kerumunan musuh yang berjumlah seribu orang, sementara dia sendirian [yakni; kemungkinan besar ia akan terbunuh] apakah hal ini termasuk orang yang disinggung Allah Swt dalam ayat, “.. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,” (QS. Al Baqarah: 195)

Lalu, Barra’ (sahabat Nabi)  menjawab, “Tidak, silahkan ia berperang hingga terbunuh (syahid). Allah Swt berfirman kepada Nabi-Nya Saw,

“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang).” (QS. An Nisaa’ : 84).

Kaum muslimin rahimakumullah

Sementara dalam kajian Ibnu Katsir, Barra’ bin Azib Ra menjelaskan tentang maksud ayat tersebut adalah tentang sedekah, yakni meninggalkan bersedekah dalam jihad adalah

termasuk menjatuhkan dalam kebinasaan (Lihat Tafsir

Ibnu Katsir , vol. I/206).

Karenanya, tidak benar jika apa yang dilakukan oleh pejuang Hamas, misalnya, di Palestina yang meledakkan diri di tengah kerumunan orang Israel itu adalah bom bunuh diri, melainkan itu termasuk bom syahid dan mereka bukanlah teroris seperti yang dituduhkan oleh

musuh-musuh Islam yang diamini oleh berbagai media di dunia Islam, tapi Israel lah the real

terrorist .

Sementara jika hal itu dilakukan di negeri yang mayoritas muslim, tentu tidak bisa dibenarkan. Wallahu a’lam bi’sh showab. Semoga Allah Swt selalu menuntun dan membimbing kita semua di jalan yang benar.

(6)

َّﻝَﺏَﻕَﺕَﻭ ،ِﻡْﻱِﻙَﺡْﻞا ِﺭْﻙِّﺬﻠاَﻭ ِﺖاَﻲآﻟْﺍ َﻥِﻡ ِﻩْﻱِﻑ ﺍَﻡِﺏ ْﻡُﻚاَّﻱِﺇَﻭ .ُﻡْﻱِﻝَﻉْﻞا ُﻉْﻱِﻡَّﺲﻠا َﻭُﻩ ُﻩَّﻥِﺇ ،ُﻩَﺕَﻭَﺎﻟِﺕ ْﻡُﻙْﻥِﻡَﻭ ْﻱِّﻥِﻡ ُﻪﻠﻠا  

Referensi

Dokumen terkait

Demikianlah ketiga orang yang beramal dengan amalan mulia tetapi tidak didasari keikhlasan kepada Allah. Allah lemparkan mereka ke dalam An Nar. Semoga kita termasuk

Dan termasuk berbuat dosa dengan terang-terangan adalah seseorang melakukan suatu dosa di waktu malam dan Allah menutup perbuatan jelek yang dilakukannya tersebut (1) namun

Tapi janganlah bermudah-mudah dalam masalah ini, karena sangat jelas sekali dari hadits-hadits shahih dan pernyataan-pernyataan para shahabat Rasulullah di atas

Beliau juga sangat benci apabila namanya disebut-sebut (dipuji) di tengah-tengah manusia, sehingga beliau pernah berkata kepada seseorang: “Jadilah engkau orang yang

Bendungan Ma'rib yang merupakan salah satu monumen terpenting dari kaum ini, adalah merupakan indikasi penting yang menunjukkan tingkatan teknologi yang telah diraih oleh kaum

(4) Selain jumlah surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang di TPS disediakan surat suara yang diberi tanda khusus sebanyak

Hasil penelitian yang diperoleh masih jauh dari spesifikasi pasar, dimana derajat kemerlangan rendah, bulk density masih cukup tinggi dan pengotor unsur besi

Apabila nilai jaminan berupa efek dan/atau dana tersebut berkurang dari rasio jaminan yang ditetapkan dan diberitahukan Mandiri dari waktu ke waktu, maka Nasabah wajib menambah