• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN LAMONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN LAMONGAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS PASANG SURUT

DI PERAIRAN LAMONGAN

Engki A. Kisnarti

Staf Pengajar Program Studi Oseanografi

Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah andriUHT@gmail.com

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah mengkaji karakteristik pasang surut dan arus pasang surut di lokasi penelitian. Lokasi dalam penelitian ini adalah perairan pesisir Lamongan. Metode yang dikaji dalam penelitian ini meliputi: data pasang surut di Perairan Lamongan dianalisis dengan menggunakan metode Admiralty untuk mengetahui nilai Mean Sea Level dan tipe pasang surut. Data arus pasang surut dianalsis untuk mengetahui kecepatan dan arah arus pasang surut. Hasil menunjukkan bahwa di Perairan Lamongan tipe pasang surut adalah tipe pasang surut harian tunggal. Puncak pasang tertinggi terjadi antara tanggal 9 Mei 2012. Puncak surut terendah terjadi pada tanggal 8 Mei 2012.

Kata Kunci: pasang surut, arus pasang surut

Abstract: The purpose of this research is to examine the characteristics of tides and tidal currents at the study site. Locations in this study is Lamongan coastal waters. The method in this study include: data Lamongan tidal waters were analyzed by using the Admiralty to know the value of Mean Sea Level and types of tides. Data were analyzed tidal currents to determine the speed and direction of the tidal currents. The results showed that in the tidal waters Lamongan type is the type of single daily tides. The peak of the highest tides occur between the date of May 9, 2012. Peak of low tide occurred on May 8, 2012.

Keywords: tide, current of tide

PENDAHULUAN

Pasang surut adalah peristiwa naik dan turunnya permukaan air laut. Penyebab utama peristiwa pasang dan surut adalah gaya gravitasi bulan pada bumi. Walaupun gaya gravitasi matahari juga memengaruhi, namun pengaruh-nya tidak begitu besar karena jaraknya lebih jauh daripada jarak bulan dengan bumi (Ongkosongo dan Suyarso, 1989). Peristiwa pasang dan surut dapat

dimanfaatkan oleh manusia (Rokhmin dkk, 2001). Contoh pemanfaatan sumber daya air laut terutama pasang surut adalah untuk bahan membuat garam. Saat terjadi pasang, air laut mengisi petak-petak tempat pembuatan garam. Setelah surut, air laut yang mengandung garam tersebut tertinggal di dalam petak-petak tersebut. Di persawahan tersebut digali saluran-saluran untuk menampung air laut sewaktu terjadi pasang. Hal ini

(2)

bertujuan agar air laut tidak menggenangi persawahan (Giman, 2010).

Dengan latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik pasang surut dan arus pasang surut laut di lokasi penelitian. deskripsi maupun analisis karakteristik pasang surut serta arus pasang surut.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian adalah perairan pesisir Kabupaten Lamongan. Lamongan adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di Utara, Kabupaten Gresik di Timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di Selatan serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di Barat.

Tempat pengambilan data pasang surut dan arus pasang surut adalah di sebelah utara dari Unit Percontohan Pemanfaatan Sumber Daya Air Laut, di dekat Pondok Pesantren Sunan Drajat

Lamongan.Letak geografisnya adalah 60 51’ 5” LS dan 1120 23’ 5” BT.

Metode yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi :

Data pasang surut laut di perairan Lamongan dianalisis dengan mengguna-kan metode Admiralty hingga pada hasil akhirnya dapat mengetahui komponen-komponen pembangkit pasang di perair-an Lamongperair-an yperair-ang dapat digunakperair-an untuk mengetahui nilai Mean Sea Level dan tipe pasang surut.

Data arus pasang surut di Perairan Lamongan dianalsis untuk bisa menge-tahui kecepatan dan arah arus pasang surut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan admiralty untuk data pasang surut perairan Lamongan meng-hasilkan tipe pasang surut harian tung-gal. Nilai F untuk pasang surut Lamongan adalah 9. Hal ini berarti bahwa di perairan Lamongan terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam sehari.

Gambar 1. Grafik Pengamatan Pasang Surut Laut di Perairan Lamongan

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 04 /2 9/12 04 /3 0/12 05 /0 1/12 05 /0 2/12 05 /0 3/12 05 /0 4/12 05 /0 5/12 05 /0 6/12 05 /0 7/12 05 /0 8/12 05 /0 9/12 05 /1 0/12 05 /1 1/12 05 /1 2/12 05 /1 3/12 05 /1 4/12 K eti n gg ia n A ir L au t (cm)

Tanggal Pengamatan Pasang Surut Laut Grafik Pengamatan Pasang Surut Laut

(3)

Gambar 2. Profil Ketinggian Air Laut di perairan Lamongan

Ketinggian Air

Selama masa pengamatan, Mean Sea Level atau Duduk Tengah atau Permukaan Air Rata-rata adalah 100 cm yang diukur dari posisi 0 palm. Puncak pasang tertinggi terjadi antara tanggal 9 Mei 2012 pada jam 11.00 WIB dengan ketinggian air 189 cm di atas 0 palm. Puncak air surut terendah terjadi pada tanggal 8 Mei 2012 pada jam 22.00 WIB dengan ketinggian air 12 cm di atas 0 palm. Tunggang air selama pengatan adalah sebesar 177 cm. Profil ketinggian air laut di periaran Lamongan disajikan dalam Gambar2.

Arus Pasang Surut

Pengukuran arus pasang surut air laut dilakukan mulai tanggal 5 - 13 Mei 2012. Upaya untuk mempermudahkan pengolahan data, data arus pasang surut diambil per 24 jam. Kondisi 24 jam pertama dimulai pada tanggal 5 Mei 2012 jam 14.00 WIB hingga jam 14.00 WIB tanggal 6 Mei 2012. Saat kondisi air laut surut yaitu ketinggian air laut hanya mencapai 0,48 m di atas 0 palm, kecepatan arus sebesar 0,027 m/detik dengan arah 1130. Kejadian ini terjadi tanggal 5 Mei 2012 jam 21.00 WIB.

Tabel 1. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 5-6 Mei 2012

Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) 14:00 1.16 274 0.047 3:00 1.16 113 0.027 15:00 1.06 284 0.09 4:00 1.23 113 0.027 16:00 0.92 261 0.162 5:00 1.29 77 0.043 17:00 0.8 272 0.214 6:00 1.33 100 0.038 18:00 0.65 274 0.08 7:00 1.35 39 0.013 19:00 0.62 103 0.014 8:00 1.38 41 0.002 20:00 0.52 113 0.027 9:00 1.43 112 0.014 177 cm MSL =100 cm LWS = 12 cm HWS = 189 cm BM

(4)

21:00 0.48 113 0.027 10:00 1.46 113 0.027 22:00 0.54 95 0.035 11:00 1.49 94 0.064 23:00 0.67 93 0.063 12:00 1.44 82 0.128 0:00 0.77 84 0.06 13:00 1.25 351 0.055 1:00 0.89 107 0.088 14:00 1.11 266 0.182 2:00 1.06 83 0.072

Pasang air tertinggi terjadi pada tanggal 6 Mei 2012 pada jam 11.00 WIB dengan ketinggian air 149 cm dari 0 palm. Kecepatan arus air sebesar 0,064 m/detik ke arah 940. Setelah melewati puncak air tertinggi, kecepatan arus air laut semakin meningkat yaitu 0,182 m/detik dengan ketinggian air 1,11 m di atas 0 palm. Kondisi arus air disajikan dalam gambar 3. dan tabel 1.

Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa 24 jam pertama tanggal 5-6 Mei 2012, kecepatan arus pasang surut saat pasang lebih besar daripada kecepatan arus pasang surut saat surut.

Pengamatan arus dilanjutkan pada jam berikut yaitu pada jam 15.00 WIB

tanggal 6–7 Mei 2012 pada jam 15.00 WIB. Hasil perhitungan dapat disajikan dalam gambar 4. dan tabel 2. Pada saat kondisi surut, ketinggian air sebesar 0,39 m di atas 0 palm. Kecepatan arus air saat pasang surut adalah 0,015–0,002 m/detik dengan arah 2790-2880. Kejadian terjadi pada tanggal 6 Mei 2012 jam 20.00-21.00 WIB. Pasang tertinggi terjadi pada jam 9:00–10:00 WIB dengan ketinggian air 1,62 m di atas 0 palm, akan akan tetapi kecepatan dari arus pasang surut hanya 0,002 m/detik dengan arah 2790. Lima jam kemudian,kecepatan dari arus air meningkat, yaitu 0,215 m/detik pada jam 15.00 dengan ketinggian air 1,12 meter di atas 0 palm.

Gambar 3. Arus pasang surut pada tanggal jam 14.00 WIB tanggal 5 Mei 2012 jam 14.00 WIB tanggal 6 Mei 2012.

Kecepatan arus tertinggi setelah pasang

(5)

Tabel 2. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 6-7 Mei 2012 Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) 15:00 0.98 288 0.118 4:00 1.29 171 0.026 16:00 0.87 273 0.052 5:00 1.37 145 0.038 17:00 0.69 279 0.072 6:00 1.45 66 0.038 18:00 0.54 265 0.028 7:00 1.51 299 0.015 19:00 0.5 279 0.002 8:00 1.56 239 0.027 20:00 0.39 288 0.015 9:00 1.62 279 0.002 21:00 0.39 279 0.002 10:00 1.62 279 0.002 22:00 0.41 85 0.012 11:00 1.57 288 0.028 23:00 0.44 73 0.012 12:00 1.46 268 0.028 0:00 0.64 319 0.041 13:00 1.36 131 0.049 1:00 0.75 49 0.025 14:00 1.3 112 0.082 2:00 0.94 75 0.049 15:00 1.12 92 0.215 3:00 1.11 264 0.074

Gambar 4. Arus pasang surut pada tanggal jam 15.00 WIB tanggal 6 Mei 2012 jam 15.00 WIB tanggal 7 Mei 2012

Tabel 3. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 7-8 Mei 2012

Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) 16:00 0.94 333 0.005 5:00 1.35 304 0.043 17:00 0.67 80 0.038 6:00 1.5 327 0.021 18:00 0.57 270 0.046 7:00 1.62 79 0.038

Keterangan: Surut= Arus=

Kecepatan arus tertinggi setelah pasang

(6)

19:00 0.4 278 0.051 8:00 1.66 70 0.012 20:00 0.26 256 0.014 9:00 1.73 79 0.025 21:00 0.19 70 0.012 10:00 1.77 70 0.012 22:00 0.2 352 0.009 11:00 1.66 97 0.036 23:00 0.25 251 0.028 12:00 1.54 117 0.102 0:00 0.34 227 0.051 13:00 1.34 73 0.195 1:00 0.49 222 0.04 14:00 1.19 70 0.012 2:00 0.76 249 0.05 15:00 1 284 0.129 3:00 0.98 204 0.064 16:00 0.89 70 0.012 4:00 1.21 300 0.031

Pengamatan arus pasang surut yang ketiga yaitu pada jam 16.00 WIB tanggal 7 Mei 2012 hingga jam 16.00 WIB pada tanggal 8 Mei 2012. Hasil perhitungan ditampilkan dalam tabel 3. dan gambar 5. Saat surut yaitu jam 21.00 WIB pada tanggal 7 Mei 2012, ketinggian air laut hanya mencapai 0,19 meter. Kecepatan arus kecil, yaitu hanya 0,012 m/detik dengan arah 700. Saat air pasang yaitu

sekitar jam 10.00 WIB tanggal 8 Mei 2012 dengan ketinggian air 1,77 meter di atas 0 palm, kecepatan arus air kecil yaitu 0,012 m/detik. Keadaan ini berubah setelah 5 jam berikutnya yaitu jam 15.00 WIB. Kecepatan arus mencapai 0,129 m/detik dengan arah 2840. Jadi dapat disimpul-kan bahwa kecepatan arus setelah kondisi pasang lebih besar daripada saat kondisi air laut surut.

Gambar 5. Arus pasang surut pada tanggal jam 16.00 WIB tanggal 7 Mei 2012 jam 16.00 WIB tanggal 8 Mei 2012

Keterangan: Surut= Arus =

Kecepatan arus tertinggi setelah pasang

(7)

Tabel 4. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 8-9 Mei 2012 Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) Jam Ketinggia n Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) 17:00 0.71 265 0.024 6:00 1.46 83 0.064 18:00 0.59 268 0.011 7:00 1.65 352 0.064 19:00 0.41 279 0.043 8:00 1.76 310 0.011 20:00 0.25 110 0.016 9:00 1.82 122 0.003 21:00 0.19 89 0.003 10:00 1.84 110 0.016 22:00 0.12 110 0.016 11:00 1.89 110 0.016 23:00 0.16 76 0.038 12:00 1.77 55 0.008 0:00 0.24 97 0.066 13:00 1.54 262 0.047 1:00 0.36 107 0.055 14:00 1.35 268 0.057 2:00 0.54 73 0.051 15:00 1.15 261 0.058 3:00 0.76 100 0.042 16:00 0.82 268 0.146 4:00 1.01 130 0.054 17:00 0.7 265 0.08 5:00 1.22 76 0.038

Gambar 6. Arus pasang surut pada tanggal jam 17.00 WIB tanggal 8 Mei 2012 jam 17.00 WIB tanggal 9 Mei 2012

Pengamatan arus pasang surut yang keempat yaitu tanggal 8 Mei 2012 jam 17.00 WIB hingga tanggal 9 Mei 2012 jam 17.00 WIB. Pada tanggal ini puncak terjadinya pasang tertinggi dan surut

terendah. Pada saat surut terjadi yaitu pada tanggal 8 Mei 2012 jam 22.00 WIB, kecepatan arus hanya 0,016 m/detik. Saat ketinggian air mencapai puncaknya yaitu 1,89 meter diatas 0 palm, kecepatan arus

Keterangan: Surut= Arus =

Kecepatan arus tertinggi setelah pasang

(8)

kecil. Kecepatan arus baru menguat setelah 5 jam berikutnya, yaitu tanggal 9 Mei 2012 jam 16.00 WIB. Kecepatan arus mencapai 0,146 m/detik dengan arah 2680. Kesimpulannya bahwa saat pasang maupun surut kecepatan arusnya relatif sama. Hasil perhitungan bisa ditayangkan dalam tabel 4. dan gambar 6.

Pengamatan arus air pada 24 jam yang kelima, yaitu pada tanggal 9 Mei 2012 jam 18.00 WIB hingga 10 Mei 2012 pada jam 18.00 WIB. Dalam tabel 5.dan

gambar 7. Air rendah terjadi tanggal 9 Mei 2012 jam 23.00 WIB, kecepatan arus air melemah yaitu 0,03 m/detik. Kondisi pasang terjadi tanggal 10 Mei 2012 pada jam 11.00 WIB. Ketinggian air mencapai 1,86 meter di atas 0 palm, kecepatan arus air laut hanya 0,03 m/detik, tetapi 6 jam kemudian kecepatan arus air meningkat menjadi 0,176 m/detik dengan arah 2810. Dengan demikian, saat pasang maupun surut kecepatan arus air laut relatif sama besarnya.

Tabel 5. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 9-10 Mei 2012

Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) 18:00 0.57 299 0.033 7:00 1.61 99 0.043 19:00 0.45 351 0.017 8:00 1.71 160 0.009 20:00 0.36 311 0.039 9:00 1.79 24 0.033 21:00 0.22 164 0.013 10:00 1.83 115 0.004 22:00 0.17 77 0.023 11:00 1.86 102 0.03 23:00 0.14 102 0.03 12:00 1.81 102 0.03 0:00 0.2 89 0.04 13:00 1.67 102 0.017 1:00 0.37 120 0.037 14:00 1.54 282 0.054 2:00 0.59 191 0.041 15:00 1.32 353 0.126 3:00 0.82 148 0.101 16:00 1.16 244 0.081 4:00 1.11 126 0.065 17:00 0.86 281 0.176 5:00 1.3 44 0.023 18:00 0.69 251 0.045

(9)

Gambar 7. Arus pasang surut pada tanggal jam 18.00 WIB tanggal 9 Mei 2012 jam 18.00 WIB tanggal 10 Mei 2012

Tabel 6. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 10-11 Mei 2012

Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kecepatan (m/s) 19:00 0.52 235 0.062 8:00 1.59 352 0.017 20:00 0.4 286 0.032 9:00 1.74 229 0.041 21:00 0.29 320 0.022 10:00 1.8 338 0.052 22:00 0.21 351 0.017 11:00 1.82 225 0.041 23:00 0.18 154 0.009 12:00 1.79 154 0.009 0:00 0.22 154 0.009 13:00 1.71 154 0.009 1:00 0.32 165 0.022 14:00 1.51 91 0.143 2:00 0.46 262 0.035 15:00 1.32 70 0.184 3:00 0.59 110 0.032 16:00 1.25 274 0.078 4:00 0.85 219 0.065 17:00 0.94 323 0.004 5:00 1.1 341 0.041 18:00 0.8 270 0.021 6:00 1.33 221 0.014 19:00 0.68 154 0.009 7:00 1.47 346 0.017

Kecepatan arus tertinggi setelah pasang

(10)

Gambar 8. Arus pasang surut pada tanggal jam 19.00 WIB tanggal 10 Mei 2012 jam 19.00 WIB tanggal 11 Mei 2012

Pengamatan arus pasang surut 24 jam yang keenam disajikan dalam tabel 6. dan gambar 8. Air rendah terjadi tanggal 10 Mei 2012 jam 23.00 WIB. Kecepatan aruspun lemah yaitu 0,009 m/detik. Air tinggi mencapai puncaknya yaitu 1.82 meter di atas 0 palm terjadi pada tanggal

11 Mei 2012 jam 11.00 WIB. Kecepatan arus sebesar 0,041 m/detik, akan tetapi 4 jam kemudian kecepatan arus air laut terus meningkat hingga mencapai 0,184 m/detik dengan arah 700. Dengan demi-kian baik pada saat pasang maupun surut, kecepatan arus air laut relatif sama. Tabel 7. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 11-12 Mei 2012

Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kec (m/s) Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kec (m/s) 20:00 0.59 160 0.004 9:00 1.72 221 0.041 21:00 0.47 97 0.015 10:00 1.78 219 0.016 22:00 0.34 225 0.003 11:00 1.81 243 0.013 23:00 0.29 125 0.002 12:00 1.79 97 0.015 0:00 0.25 97 0.015 13:00 1.71 97 0.015 1:00 0.24 97 0.015 14:00 1.62 36 0.01 2:00 0.34 86 0.04 15:00 1.44 209 0.032 3:00 0.46 107 0.04 16:00 1.19 248 0.082 4:00 0.57 6 0.036 17:00 1.01 260 0.036 5:00 0.83 64 0.073 18:00 0.8 346 0.055 6:00 1.07 41 0.013 19:00 0.73 277 0.025 7:00 1.3 293 0.025 20:00 0.6 303 0.012

8:00 1.56 196 0.02 Keterangan: Surut= Arus =

Kecepatan arus tertinggi setelah pasang

(11)

Gambar 9. Arus pasang surut pada tanggal jam 20.00 WIB tanggal 11 Mei 2012 jam 20.00 WIB tanggal 12 Mei 2012

Pengamatan arus dilanjutkan pada 24 jam yang ketujuh, ditampilkan dalam tabel 7. dan gambar 9. Air rendah terjadi pada tanggal 12 Mei 2012 jam 01.00 WIB dengan kecepatan arus air 0,015 m/det. Pada tanggal yang sama, air pasang terjadi pada jam 11.00 WIB. Kecepatan arus sebesar 0,013 m/detik..

Pengamatan arus pada 24 jam terakhir yaitu tanggal 12 Mei 2012 jam 20.00 WIB hingga tanggal 13 Mei 2012 jam 20.00 WIB. Kondisi air surut terjadi

tepat jam 00.00 WIB tanggal 13 Mei 2012, kecepatan arus 0,014 m/detik. Kondisi air pasang dengan ketinggian air 1,75 meter di atas 0 palm, tepat terjadi jam 12.00 WIB tanggal 13 Mei 2012. Kecepatan arus sebesar 0,014 m/detik, selang beberapa saat kemudian tepat-nya 4 jam setelah pasang, kecepatan arus terus meningkat. Kecepatan arus pada jam 16.00 WIB menjadi 0,114 m/detik. Hasil perhitungan secara lengkap disajikan dalam tabel 8 dan gambar 10.

Tabel 8. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 12-13 Mei 2012

Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kec (m/s) Jam Ketinggian Air (m) Arah Arus (0) Kec (m/s) 21:00 0.54 299 0.025 10:00 1.63 141 0.039 22:00 0.45 185 0.01 11:00 1.7 174 0.016 23:00 0.37 270 0.018 12:00 1.75 122 0.014 0:00 0.35 122 0.014 13:00 1.66 122 0.014 1:00 0.37 78 0.002 14:00 1.59 358 0.015 2:00 0.4 122 0.014 15:00 1.42 230 0.044 3:00 0.5 234 0.017 16:00 1.22 289 0.114 4:00 0.61 117 0.054 17:00 1.04 330 0.082 5:00 0.76 80 0.083 18:00 0.91 242 0.042 6:00 0.92 87 0.037 19:00 0.76 1 0.016 7:00 1.14 307 0.025 20:00 0.64 59 0.01

Kecepatan arus tertinggi setelah pasang

(12)

8:00 1.36 172 0.016 21:00 0.57 122 0.014

9:00 1.51 60 0.01

Gambar 10. Arus pasang surut pada tanggal jam 21.00 WIB tanggal 12 Mei 2012 jam 21.00 WIB tanggal 13 Mei 2012

Dari 8 hari pengamatan pasang surut dan arus pasang surut dapat diambil kesimpulan. Saat terjadi pasang, air laut dari tengah samudra mengalir menuju ke pantai. Ketika ketinggian air mencapai puncaknya, kecepatan arus relatif hampir sama saat air laut saat surut. Kecepatan arus akan meningkat setelah terjadi air tertinggi yaitu sekitar 4–6 jam setelah air tertinggi. Saat terjadi pasang, air laut akan mengalir munuju ke pantai. Selama beberapa jam setelah terjadinya pasang, air laut dengan kecepatan yang maksimal mengisi petak-petak tempat pembuatan garam dengan membawa serta berbagai macam material termasuk material garam. Setelah surut, air laut yang mengandung material akan mengendap-kan materialnya di dalam petak-petak

tersebut. Di daerah perairan Lamongan banyak sekali persawahan pasang surut. Di persawahan tersebut digali saluran-saluran untuk menampung air laut waktu terjadi pasang.Hal ini bertujuan agar air laut tidak menggenangi persawahan.

SIMPULAN

Dari hasil pengamatan dan dari perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa di perairan Lamongan tipe pasang surut adalah tipe pasang surut harian tunggal dengan nilai Formzhal sebesar 9. Mean Sea Level atau Duduk Tengah atau Permukaan Air Rata-rata adalah 100 m yang diukur dari 0 palm. Puncak pasang tertinggi terjadi antara tanggal 9 Mei

Keterangan: Surut= Arus =

(13)

2012 pada jam 11.00 WIB dengan ketinggian air 189 cm di atas 0 palm. Puncak surut air laut terendah terjadi pada tanggal 8 Mei 2012 jam 22.00 WIB dengan ketinggian air 12 cm di atas 0 palm. Tunggang air laut selama pengatan adalah sebesar 177 cm.

Ketika ketinggian air laut telah mencapai puncak, kecepatan arus air laut relatif hampir sama saat air laut surut. Kecepatan arus air laut meningkat setelah terjadinya air tertinggi yaitu sekitar 4 – 6 jam setelah air laut tertinggi. Saat terjadi pasang, air laut mengalir menuju pantai. Selama beberapa jam setelah terjadinya pasang, air laut dengan kecepatan yang maksimal mengisi petak-petak tempat pembuatan garam dengan membawa berbagai macam material termasuk dian-taranya material garam. Setelah surut, air laut yang mengandung material, mengen-dapkan materialnya dalam petak-petak tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Giman.2010. Teknologi Tepat Guna untuk

Pemurnian Garam

Rakyat.Prosiding.Seminar Nasional Kelautan VI. Surabaya. 24 April. Universitas Hang Tuah

Nontji, A., 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Nybakken, J.W., 1992. Marine Biology An Ecological Apprach. 3 rd edition. Harper Collins College Publishers, New York

Ongkosongo, O.S.R., dan Suyarso, 1989.

Pasang Surut. Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitiandan Pengembangan Oseanologi, Jakarta.

Rameyo, T. 2010. IPTEKMAS GARAM 2010-2014.Seminar

“Merekontruk-si Garam Rakyat dalam Perspektif Teknis,Sosial, dan Kelembagaan”. Bangkalan.5 Juli. Universitas Trunojoyo.

Rokhmin, D., dkk. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Edisi Revisi. PT. Pradnya Paramita, Jakarta Romimohtarto, K dan Sri Juwana. 2001.

Biologi Laut. Penerbit Djambatan, Jakarta

Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of The South East Asian Waters. Naga Report. Vol. 2.Scripps Institution of Oceanography.The University of California.La Jolla. California.

(14)

Gambar

Gambar 1. Grafik Pengamatan Pasang Surut Laut di Perairan Lamongan
Gambar 2. Profil Ketinggian Air Laut di perairan Lamongan
Gambar 3. Arus pasang surut pada tanggal jam 14.00 WIB tanggal 5 Mei 2012   jam 14.00 WIB tanggal 6 Mei 2012
Tabel 2. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 6-7 Mei 2012  Jam  Ketinggian  Air (m)  Arah Arus (0 )  Kecepatan (m/s)  Jam  Ketinggian Air (m)  Arah Arus (0 )  Kecepatan (m/s)  15:00  0.98  288  0.118  4:00  1.29  171  0.026  16:00  0.87  273  0.0
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengungkap kasus antraks di wilayah Kabupaten dan Kotamadya Bogor pada ternak kambing dan domba, Balai Penelitian Veteriner telah berhasi mendeteksi dengan tehnik

Rendahnya penemuan jenis burung di lokasi Anak Sungai Sibau karena pendeknya jalur pengamatan serta karakter sungainya yang merupakan sungai kecil.. Penemuan jenis burung

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa pada kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Pada skenario kedua, sebelum melakukan simulasi perubahan garis pantai, model di kalibrasi dengan menggunakan bantuan tool DSAS (Digital Shoreline Analisis

Periodisasi latihan yang dimiliki oleh perkumpulan renang HIU Surabaya juga sangat jelas dipersiapkan untuk perlombaan, dapat dibuktikan pada periodisasi renang pada

Berdasarkan kedua teori tersebut yaitu Teori Interaksi Simbolik dan Teori Pengurangan Ketidakpastian, maka diperoleh hasil bahwa tindakan yang diambil atau

(6) Apabila Anggota Direksi dan atau Pegawai tidak dapat melaksanakan pembayaran angsuran dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam SKTJM sebagaimana dimaksud pada

Pembelajaran matematika yang diharapkan dalam praktek pembelajaran di kelas adalah (1) pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa, (2) siswa diberi kebebasan berpikir memahami