• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Kawasan Borobudur meliputi Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon merupakan warisan budaya dunia yang dimiliki Indonesia dan telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 1991 dengan nomor C-592. Sejak saat itu, Kawasan Borobudur memiliki nilai yang sangat tinggi dan perlu dijaga kelestariannya serta keberadaannya agar tetap bermakna bagi generasi mendatang. Kawasan Borobudur memerlukan upaya pelestarian secara khusus sesuai dengan standar pemeliharaan sebagai tinggalan warisan dunia untuk mempertanggungjawabkan kepada UNESCO. Upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian Kawasan Borobudur adalah dengan menetapkan Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Strategis Nasional dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 (Lampiran X, Nomor 29) tentang Rencana Tata Ruang Nasional. Berdasarkan PP tersebut, Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan. Kawasan Strategis Nasional dibuat sebagai kepentingan menjaga pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumber daya dukung lingkungan hidup atau teknologi tinggi dan fungsi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Kawasan Strategis Nasional Borobudur terbagi atas Subkawasan Pelestarian 1 (SP-1) dan Subkawasan Pelestarian 2 (SP-2). Kawasan tersebut terdiri dari Desa Borobudur, Desa Wanurejo, Kelurahan Mendut, Desa Ngrajek, Desa Pabelan, Desa Permono, dan Desa Bojong. Kawasan Strategis Nasional mencakup tiga situs utama, yakni Candi Borobudur, Candi Pawon dan Candi Mendut. Ketiga candi tersebut berlokasi di Desa Borobudur, Desa Wanurejo, dan Kelurahan Mendut. Desa lainnya merupakan jalur masuk menuju kawasan utama. Jika selama ini, pengelolaan situs – situs utama dilakukan oleh beberapa pengelola, maka dalam

(2)

2

rancangan ini, seluruhnya dikelola secara terpadu sebagai bagian dari Kawasan Straegis Nasional (KSN) Borobudur (Napitupulu, 2010).

Sebagai upaya implementasi Kebijakan KSN Borobudur dalam PP No. 26 Tahun 2007, maka pemerintah pusat menyusunnya kedalam Rancangan Peraturan Presiden Republik Indonesia tentang Kawasan Strategis Nasional Borobudur dan Sekitarnya yang memiliki lampiran berupa program kegiatan yang akan dilaksanakan dari tahun 2014 – 2027. Program tersebut merupakan perwujudan rencana struktur ruang dan pola ruang Kawasan Strategis Nasional Borobudur. Rencananya program tersebut akan dijadikan sebagai Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional yang akan diterapkan di masing – masing desa.

Akan tetapi, pemerintah desa dan kelurahan yang menjadi bagian dalam Kawasan Strategis Nasional Borobudur memiliki kewenangan dalam

Gambar I.1 Peta Kawasan Strategis Nasional Borobudur

(3)

3

menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang desa. Dalam hal ini wujud dari perencanaan pembangunan desa dan kelurahan adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang dibuat dalam lima tahunan. RPJM Desa memiliki program kegiatan sebagai tahap mewujudkan tujuan dari perencanaan. Program tersebut dibuat untuk menyelesaikan permasalahan dan mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut.

Desa dan kelurahan di Kawasan Strategis Nasional Borobudur telah memiliki program pembangunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang dibuat untuk tahun 2010 - 2015. Disisi lain, pemerintah pusat juga telah menyusun program Kawasan Strategis Nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 - 2027. Meskipun demikian, hingga saat ini program tersebut belum diimplementasikan di Kawasan Borobudur, sehingga muncul kekhawatiran bagaimana integrasi dan penerapan kedua program tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian mengenai potensi integrasi keduanya dan faktor – faktor apa yang diduga akan mempengaruhi implementasi program KSN Borobudur ditingkat desa, agar program KSN Borobudur dan program pembangunan desa dapat terlaksana dengan baik. Pendekatan integrasi perencanaan dilakukan sebagai upaya dalam menerapkan perencanaan yang menyeluruh dan terpadu untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di Kawasan Borobudur.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan utama penelitian ini, yaitu sejauh mana program KSN Borobudur dapat mendukung program pembangunan desa di Kawasan Borobudur. Berdasarkan pertanyaan utama tersebut maka pertanyaan pendukungnya adalah sebagai berikut:

a. Seperti apa program Kawasan Strategis Nasional Borobudur dan program pembangunan desa di Kawasan Borobudur?

b. Sejauh mana potensi integrasi program KSN Borobudur dengan program

1.2 Rumusan Masalah

(4)

4

pembangunan desa?

c. Faktor – faktor apa yang diduga akan mempengaruhi implementasi program KSN Borobudur berdasarkan program pembangunan desa yang sedang berjalan?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui integrasi program KSN Borobudur dengan program pembangunan Desa, tujuan penelitian secara rinci adalah sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan program KSN Borobudur dan Program pembangunan desa di Kawasan Borobudur

b. Mengevaluasi potensi integrasi program KSN Borobudur dengan program pembangunan desa di Kawasan Borobudur

c. Mengidentifikasi faktor – faktor yang diduga akan mempengaruhi implementasi program KSN Borobudur berdasarkan program pembangunan desa yang sedang berjalan

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan didapat dari penelitian ini tidak hanya ditujukan bagi peneliti, tetapi juga bagi pihak-pihak yang terkait langsung dengan implementasi program Kawasan Strategis Nasional Borobudur. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

a. Memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai kebijakan Kawasan Strategis Nasional Borobudur

b. Memberikan informasi kepada pemerintah desa mengenai program kebijakan Kawasan Strategis Nasional

c. Memberikan masukan kepada pemerintah pusat untuk mengimplementasikan kebijakan KSN Borobudur di tingkat desa

(5)

5

d. Memberikan pengetahuan mengenai pembelajaran perencanaan nasional dan perencanaan lokal secara lebih nyata melalui program KSN Borobudur dan program pembangunan desa. Selain itu, memberikan wawasan mengenai cara evaluasi melaui metode integrasi.

1.6 Batasan Penelitian

Batasan analisis penelitian ini akan difokuskan pada potensi integrasi kebijakan Kawasan Strategis Nasional Borobudur dengan program pembangunan desa tahun 2014 – 2015:

a. Lokus Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Kawasan Strategis Nasional Borobudur, yakni Desa Borobudur, Desa Wanurejo dan Kelurahan Mendut. Ketiga desa tersebut merupakan desa utama yang termasuk dalam KSN Borobudur. b. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah mengevaluasi potensi integrasi program Kawasan Strategis Nasional Boroudur dengan program pembangunan desa tahun 2014 - 2015, serta faktor – faktor yang diduga akan mempengaruhi implementasi program KSN Borobudur di tingkat desa.

1.7 Keaslian Penelitian

Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan evaluasi kebijakan dan program pembangunan desa.

(6)

6

Tabel I.1 Keaslian Penelitian

Sumber: Hasil penelusuran penulis, 2014

Penulis Penelitian Judul Tahun Lokasi Fokus Metode

Wiwit Kasisyati, S.s S2 – Arkeologi Bidang Ilmu Humaniora Peran Arkeologi Publik Dalam Pelestarian Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) 2013 Kawasan Borobudur Peran Arkeologi publik Deduktif - Kualitatif Mifta Rangga Aditya S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Evaluasi Program Kerjasama Provinsi Kembar Antara Provinsi DIY Dengan Prefektur Kyoto 2012 Provinsi DI. Yogyakarta Evaluasi program kerjasama provinsi kembar Deduktif – Kualitatif Rizqi Yuwanita Habibah S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah Evaluasi Pelaksanaan RDTRK Tulung Agung Tahun 1995, 1996 – 2008/2009 2010 Tulung Agung Evaluasi RDTRK Deduktif – Kuantitatif Rizki Kurnnia Dewi S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah Evaluasi Manajemen Kawasan Konservasi Pada Resort Pengelolaan Hutang Mengunan, Gama Giri, Dan Kebun Buah Mangunan Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul 2010 Bantul Evaluasi manajemen kawasan konservasi Deduktif – Kuantitatif Arista Stari Hana Pertiwi S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah Evaluasi Terhadap Kebijakan Konservasi Kawasan Kampung Laweyan 2009 Kampung Laweyan Evaluasi kebijakan konservasi Deduktif – Kualitatif

(7)

7

Pada tabel tersebut menunjukkan adanya perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada dan perbedaan tersebut terdapat pada lokus, fokus dan metodenya. Berikut adalah gambaran penelitian:

a. Judul : Evaluasi Potensi Integrasi Program KSN Borobudur dengan Program Pembangunan Desa di Kawasan Borobudur

b. Lokasi : Desa Borobudur, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah

c. Metode : Deduktif – Kualitatif

d. Fokus: menunjukkan hasil evaluasi potensi integrasi program Kawasan Strategis Nasional Borobudur dengan program pembangunan desa di Kawasan Borobudur dan faktor – faktor yang diduga akan mempengaruhi implementasi program Kawasan Strategis Nasional Borobudur di tingkat desa.

Dengan melihat perbedaan tersebut, maka penelitian ini dirasa relevan untuk dilakukan.

Gambar

Gambar I.1 Peta Kawasan Strategis Nasional Borobudur

Referensi

Dokumen terkait

Secara parsial, variabel kualitas layanan yang terdiri dari: dimensi variabel bukti fisik (tangibles) dan empati (emphaty) berpengaruh secara signifikan dan

Berbagai dikotomi antara ilmu – ilmu agama Islam dan ilmu – ilmu umum pada kenyataannya tidak mampu diselesaikan dengan pendekatan modernisasi sebagimana dilakukan Abduh dan

Sekolah harus melakukan evaluasi secara berkala dengan menggunakan suatu instrumen khusus yang dapat menilai tingkat kerentanan dan kapasitas murid sekolah untuk

PELAKSANAAN PERNIKAHAN DUA SAUDARA KANDUNG PADA TAHUN YANG SAMA DI DESA PARADO.. KECAMATAN PARADO KABUPATEN BIMA

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik berupa lirik, laras/ tangganada, lagu serta dongkari/ ornamentasi yang digunakan dalam pupuh Kinanti Kawali dengan pendekatan

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Adapun mu’āmalah yang disepakati halalnya, dan keuntungan- nya pun juga halal, yaitu semua mu’āmalah yang dibolehkan oleh syari’at Islam, seperti jual beli, mudharobah,