• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN LITERASI TIK TUTOR KEAKSARAAN DALAM PRAKTEK KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN LITERASI TIK TUTOR KEAKSARAAN DALAM PRAKTEK KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELOMPOK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL

KEMAMPUAN LITERASI TIK

TUTOR KEAKSARAAN

DALAM PRAKTEK KEGIATAN

PEMBELAJARAN DI KELOMPOK

Oleh : Dadang Sunarwan

Pamong Belajar Madya pada SPNF SKB Kabupaten Sukabumi

ABSTRAK

Kemampuan literasi teknologi, informasi dan teknologi (TIK) dituntut dimiliki oleh setiap orang siapapun dia termasuk tutor keaksaraan. Secara umum, tutor keaksaraan sudah mengetahui berbagai perangkat TIK seperti komputer/laptop/ipad dan smartphone. Hanya dalam penggunaannya belum tentu optimal apalagi diperuntukkan untuk kegiatan layanan pembelajaran. Oleh karena itu melalui penelitian ini ingin diketahui sejauh mana kemampuan tutor keaksaraan dalam literasi TIK tersebut dalam rangka meningkatkan mutu layanan pembelajaran keaksaraan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan teknik wawancara dan observasi diperoleh hasil di mana responden rata-rata cukup baik dalam literasi TIK-nya dilihat dari aspek kemampuan memanfaatkan teknologi, menguasi aplikasi perkantoran, mengerti internet, mengerti manajerial data pada perangkat TIK serta akrab dengan infokus. Hanya perlu ada upaya peningkatan literasi TIK untuk tutor keaksaraan tersebut melalui berbagai kegiatan berupa pelatihan, bimbingan teknis, dan workshop.

Kata kunci : Literasi TIK, Kemampuan Tutor, Keaksaraan

A. Pendahuluan

Literasi yang diartikan secara harfi ah sebagai keaksaraan. Literasi dimaksud tidak sekedar berhubungan dengan bahasa/huruf dan angka tetapi juga berkembang kepada literasi yang berhubungan dengan TIK. Sejak bertahun-tahun dan sampai sekarang pun masih berlanjut, di negara kita Indonesia, literasi (non TIK) dibangun secara terstruktur melalui program keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan.

(2)

Pada program tersebut, masyarakat sebagai peserta didik difasilitasi untuk dapat memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa yang baik dan benar menurut kaidah yang berlaku. Secara kasat mata, dapat diungkapkan bahwa hasil dari kedua program tersebut di mana peserta didik memang mampu menunjukkan kemampuan membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi meski dalam taraf dasar.

Ketercapaian peserta didik dalam menguasai aspek membaca, menulis dan berhitung tersebut tidak terlepas dari peran tutor. Hanya secara umum, tutor ketika melakukan layanan pembelajaran masih mempergunakan bahan ajar dan media konvensional. Sehingga ada kecenderungan, dapat membosankan peserta didik ketika mengikuti pembelajaran. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap percepatan penguasaan literasi peserta didik. Sebagai tutor sudah tentu dituntut untuk melakukan terobosan atau inovasi tertentu dalam hal bahan ajar dan media ajar keaksaraan yang aktual mengikuti perkembangan sarana dan prasarana yang aktual. Pada hal, perkembangan sarana dan prasarana berupa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) begitu cepat, hal demikian belum dimanfaatkan secara optimal dalam program pendidikan keaksaraan. Di samping itu, fakta menunjukkan bahwa perkembangan dunia informasi melalui TIK begitu cepat secara deret ukur sementara kemampuan manusia dalam memanfaatkan TIK berkembang secara deret hitung hingga terjadi kesenjangan yang signifi kan. Khususnya yang terjadi di kalangan tutor keaksaraan. Tutor keaksaraan yang memiliki keterbatasan kompetensi, tidaklah mudah untuk dapat memanfaatkan TIK tersebut tetapi berupaya untuk dapat memanfaatkannya meski dalam skala terbatas dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pembelajaran.

Kehadiran sarana TIK sebenarnya sudah dikenal oleh masyarakat seperti komputer/laptop/tab, dan telepon seluler. Dalam keseharian, siapapun tidak terlepas dari sarana TIK tersebut. Bahkan dilihat dari segi kepemilikan, sudah banyak orang memiliki sarana komputer bahkan hampir setiap orang memiliki sarana TIK berupa telepon seluler termasuk tutor keaksaraan, tinggal bagaimana melakukan optimalisasi dalam penggunaannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan pokok yang akan ditelusuri dalam penelitian ini adalah sejauh mana kemampuan literasi TIK untuk kepentingan layanan pembelajaran keaksaraan yang dilakukan tutor keaksaraan binaan SKB Kab. Sukabumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan literasi TIK untuk kepentingan layanan pembelajaran keaksaraan yang dilakukan

(3)

B. Kajian Pustaka

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai produk dari makhluk manusia yang pandai dalam mengoptimalkan akalnya memberi dampak yang signifi kan bagi perkembangan masyarakat dunia, tidak ada yang dapat menghindar dari pengaruh kehadiran TIK tersebut. Dalam hal ini TIK mencakup perangkat komunikasi atau aplikasi seperti radio, televisi, telepon seluler, komputer dan jaringan perangkat keras, perangkat lunak, sistem satelit dan sebagainya. Sejalan dengan hal ini, dapat diikuti pendapat Adimphrana (2008) bahwa TIK bukan sekedar komputer dan internetnya, TIK juga melingkupi media informasi seperti telepon maupun telepon seluler dengan SMS, MMS, Music Player, Video Player, kamera foto digital, kamera video digital serta e-book readernya. Adapun kata literasi dimaknai sebagai melek aksara/keaksaraan. Dalam arti luas Literasi TIK merupakan penggunaan teknologi digital, alat komunikasi, dan jaringan untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi supaya berguna dalam suatu masyarakat informasi. Literasi TIK itu sendiri digerakkan oleh orang yang paham menggunakannya, atau dengan kata lain orang yang memiliki kemampuan menggunakannya. Menurut Laporan forum ICT Literacy internasional, Educational Testing Service (ETS), menguraikan tiga kemahiran dalam ICT Literacy (ETS, 2002:18),yaitu:

1. Kemampuan Kognitif (Cognitive Profi ciency) merupakan keterampilan dasar yang diharapkan dapat dilakukan dalam rutinitas sehari-hari di sekolah, rumah, dan tempat kerja. Keterampilan dasar tersebut meliputi kemampuan membaca dan menulis, kemampuan dalam matematika, memecahkan masalah, dan keterampilan di bidang spasial atau visual.

2. Kemahiran Teknis (Technical Profi ciency) merupakan komponen dasar dari literasi digital yang mencakup pengetahuan dasar mengenai perangkat keras, aplikasi perangkat lunak, jaringan, dan unsur-unsur teknologi digital. 3. KemahiranTIK (ICT Profi ciency) merupakan pengintegrasian dan penerapan

keterampilan kognitif dan teknis. Kemahiran TIK me mung kinkan individu untuk memaksimalkan kemampuan teknologinya.

C. Metode Kajian

Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan teknik wawancara dan observasi. Populasi dan sampel adalah tutor keaksaraan binaan SKB Kabupaten Sukabumi sebanyak 20 orang.

(4)

D. Hasil Dan Pembahasan

Melalui wawancara dan observasi, ditemukan perolehan penelitian sebagai berikut: 1. Identitas responden

Kualifi kasi pendidikan responden rata-rata sarjana pendidikan dengan usia antara 30-45 tahun, pengalaman sebagai tutor rata-rata 5 tahun, dengan penguasaan ilmu pedagogik formal lebih banyak dibandingkan dengan ilmu andragogiknya. Jika dihubungkan dengan kompetensi yang bersangkutan dalam hal kemampuan sebagai tutor keaksaraan, dibuktikan dengan sudah diikutinya kegiatan bimbingan teknis/pelatihan sebagai tutor keaksaraan sehingga secara esensi sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan perannya sebagai tutor keaksaraan tersebut. Meskipun rata-rata, pekerjaan sebagai tutor adalah pekerjaan tambahan atau sekedar mengisi waktu luang saja daripada tidak bekerja. Tutor sebagai pekerjaan utama bukanlah menjadi bagian dari hidupnya. Apalagi secara fi nansial,penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan tutor relatif kecil. Apa yang memotivasi mereka, untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat yang memang membutuhkan kehadirannya. Kekuatan moral mendorong mereka untuk mengambil bagian peran sebagai tutor keaksaraan

2. Kompetensi pemanfaatan teknologi

Responden pada umumnya memiliki perangkat TIK seperti laptop dan smartphone. Perangkat yang dimiliki tersebut dipergunakan hampir setiap hari dengan variasi penggunaan untuk keperluan pribadi maupun untuk kepentingan pekerjaan. Hanya proporsi untuk kepentingan pekerjaan lebih sedikit mengingat keterbatasan kemampuan dalam menggunakan perangkat yang dimiliki tersebut.

3. Menguasai aplikasi perkantoran (Offi ce), wordprocessor (word), spread sheet (excel), presentations (powerpoint).

Responden berkategori baik pada saat menggunakan MS-Word untuk menyusun dokumen pengolah kata seperti menyusun perangkat pembelajaran, membuat bahan ajar sederhana berupa teks saja atau membuat media belajar berupa poster sederhana. Responden berkategori cukup baik dalam menggunakan Excel untuk membuat dokumen/konten seperti pengolahan dan analisis evaluasi yang berisikan data angka, rumus-rumus dengan menggunakan fungsi tertentu dapat digunakan sesuai keperluan. Sedangkan kemampuan yang berhubungan dengan pembuatan materi presentasi melalui

(5)

point ini, masih bersifat sangat dasar seperti membuat fi le baru, membuka, menutup dan mencetak. Sedangkan kemampuan-kemampuan yang lebih mendalam seperti editing, variasi isi fi le/Slide belum mampu dilakukan 4. Mengerti internet

Responden memanfaatkan fasilitas internet untuk mencari dan membagi informasi kepada khalayak. Mencari informasi dengan memanfaatkan situs pencarian seperti google, email, wiki, upload-download, dan pengetahuan internet standar lainya. Informasi yang diperoleh dari internet tersebut, digunakan untuk menambah referensi konten yang disusun responden seperti untuk referensi penyusunan media ajar dan materi ajar

5. Mengerti manajerial data di perangkat TIK

Responden cukup mampu melakukan manajerial data di perangkat TIK seperti laptop. Dalam hal ini, membuat fi le, menyimpan fi le, membuat folder, melakukan editing, copy-paste, dan melakukan cetak. Meski untuk hal-hal lainnya masih kurang dikuasai.

6. Akrab dengan infokus. Mampu memasang, setting dan bekerja dengan infokus Responden cukup mampu dalam memanfaatkan fasilitas infokus untuk kepentingan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik yang menjadi binaannya, yang tadinya terbiasa menulis melalui media papan tulis dialihkan dengan mengoptimalkan ketersediaan infokus dengan terlebih dahulu menyiapkan bahan ajar yang bersifat digital meski masih relatif sederhana dalam penampilannya.

7. Memiliki pengetahuan standar mengenai software pendukung lainya, semacam winrar, pdf, player, dan lainnya.

Responden cukup memahami yang berhubungan dengan perangkat lunak lainnya seperti pdf dan winrar. Paling tidak dapat melakukan pembuatan fi le pdf dan winrar sesuai kebutuhan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diungkapkan bahwa responden menunjukkan kemampuan yang cukup berhubungan dengan pengetahuan dasar teknologi: mengetahui komputer dan internet, mengetahui fi tur dasar perangkat TIK serta mampu membedakan dunia visual dan dunia nyata. Kemampuan berhubungan dengan keterampilan teknis menggunakan teknologi: menggunakan fi tur dan aplikasi TIK, mengakses dan mencari website, memanfaatkan layanan internet, menggunakan komputer dan internet untuk membuat konten pembelajaran.

(6)

Merujuk pada kondisi tersebut maka seyogyanya kemampuan literasi TIK sudah menjadi keharusan yang dimiliki oleh setiap orang apalagi yang beridentitas sebagai pendidik dan tenaga kependidikan seperti tutor keaksaraan. Seorang tutor keaksaraan yang hanya mengandalkan kemampuan konvensional tanpa bantuan TIK dalam kegiatan pembelajarannya relatif kurang menimbulkan daya tarik bagi peserta didiknya. Apalagi dalam TIK memiliki berbagai keunggulan di antaranya: 1. TIK memiliki potensi sebagai sarana untuk membangun wawasan dan keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran di mana dengan TIK ini interaksi pembelajaran tidak lagi mengenal jarak, ruang, dan waktu sehingga akan terjadi perubahan pendidikan dari pendidikan terpusat menjadi pendidikan tersebar. 2. Dengan TIK akan merubah pola pikir dari tutor sebagai pusat pembelajaran menjadi peserta didik sebagai pusat pembelajaran.

Disamping itu, manfaat yang dapat diperoleh bagi tutor keaksaraan yang menguasai TIK adalah sebagai berikut :

1. Hemat waktu

Seorang tutor keaksaraan tidak perlu menulis lagi di papan tulis ketika membahas materi ajar yang diberikan kepada peserta didik karena sudah disiapkan melalui fasilitas Word, atau Power Point sehingga waktu yang tadinya untuk menulis dapat dimanfaatkan untuk aktivitas lainnya yang lebih bermakna. Waktu akan lebih berharga karena dalam usaha pencarian dan menemukan informasi itu menjadi lebih mudah. Dalam beberapa kasus pelayanan online juga akan menghemat waktu yang digunakan karena tidak harus mengunjungi langsung ke tempat layanannya

2. Belajar lebih cepat

Seorang tutor keaksaraan dapat belajar mencari informasi, menyusun konten akan lebih cepat dan lengkap. Dibandingkan dengan mencari referensi yang berbentuk cetak, maka akan lebih cepat dengan memanfaatkan sebuah aplikasi khusus misalnya glosarium yang berisi istilah-istilah penting.

3. Membuat lebih aman

Sumber informasi yang tersedia dan bernilai di internet jumlahnya sangat banyak dan dapat disimpan dengan aman baik pada laptop itu sendiri atau melalui fl ashdisk/hardisk.

4. Selalu memperoleh informasi terkini

(7)

terkini yang bersifat umum dalam upaya menambah wawasan keilmuannya. Kehadiran apps terpercaya akan membuat seseorang akan selalu memperoleh informasi baru.

5. Selalu terhubung

Mampu menggunakan beberapa aplikasi yang dikhususkan untuk proses komunikasi, maka akan membuat orang akan selalu terhubung. Dalam hal-hal yang bersifat penting dan mendesak, maka ini akan memberikan manfaat tersendiri.

6. Membuat keputusan yang lebih baik

Literasi TIK membuat seorang tutor keaksaraan dapat membuat keputusan yang lebih baik karena ia memungkinkan mampu untuk mencari beragam informasi, mempelajari, menganalisis dan membandingkannya kapan saja untuk kemudian memutuskan sesuatu dengan tepat. Jika Individu mampu membuat keputusan hingga bertindak, maka sebenarnya ia telah memperoleh informasi yang bernilai. Kaitan dengan ini Sarosa (2009:12) menyatakan bahwa Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan 7. Dapat membuat anda bekerja

Kebanyakan pekerjaan saat ini membutuhkan beberapa bentuk keterampilan komputer. Dengan literasi TIK, maka ini dapat membantu pekerjaan sehari-hari terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan komputer misalnya penggunaan Microsoft Word, Power Point atau bahkan aplikasi manajemen dokumen ilmiah seperti Mendelay dan Zetero.

8. Membuat lebih bahagia

Dalam pandangan Brian Wright, di internet banyak sekali berisi konten-konten seperti gambar atau video yang bersifat menghibur. Oleh karenanya, dengan mengaksesnya bisa berpengaruh terhadap kebahagiaan seseorang. 9. Mempengaruhi dunia

Di internet tersedia tulisan-tulisan yang dapat mempengaruhi pemikiran para pembacanya. Dengan penyebaran tulisan melalui media yang tepat akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan perubahan dinamika kehidupan sosial. Dalam lingkup yang lebih makro, sumbangsih pemikiran seseorang yang tersebar melalui internet itu merupakan bentuk manifestasi yang dapat mempengaruhi kehidupan dunia yang lebih baik

(8)

Hasil penelitian dengan kategori cukup menunjukkan bahwa masih terdapatnya berbagai kekurangan yang dimiliki oleh responden (tutor keaksaraan). Kekurangan utama adalah belum mampu melakukan pengembangan secara mendalam terkait dengan pengetahuan dasar TIK dan keterampilan teknis TIK tersebut. Hal ini dapat dipahami mengingat responden memiliki keterbatasan wawasan atas kedua hal tersebut dan diperlukan upaya intervensi oleh pihak yang terkait dalam rangka meningkatkan wawasan tutor keaksaraan sehingga akan mampu melakukan kegiatan yang lebih baik dalam layanan proses pembelajaran keaksaraan dengan memanfaatkan kehadiran TIK tersebut. Bentuk kegiatannya dapat berupa bimbingan teknis, pelatihan, workshop, dan aktivitas sejenis lainnya.

E. Kesimpulan

Kemampuan literasi TIK Tutor Keaksaraan dengan mempergunakan ketujuh indikator sebagaimana yang diuraikan di atas, bahwa tutor keaksaraan sebagai responden dari penelitian ini menunjukkan sejumlah kemampuan dalam kategori cukup baik atau cukup mampu berhubungan dengan pengetahuan dasar TIK dan keterampilan teknis TIK. Kemampuan ini ternyata digunakan untuk mendukung peningkatan layanan proses pembelajaran kepada peserta didik yang menjadi binaan tutor keaksaraan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Adimphrana, K. (2008). Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK (htt- ps://superarief21.wordpress.com/2010/01/30/strategi-pengembangan-pembelajaran-berbasis-tik/, diakses 21 Maret 2017)

Badan Litbang SDM Kemkominfo. (2013). Dinamika Perkembangan Pemanfaatan TIK serta Implikasinya di Masyarakat. Jakarta : Media Bangsa

ETS (2002). Digital transformation: A framework for ICT literacy. USA: Educational Testing Service. Francis-Pelton, L. & Pelton,

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kegiatan suatu perekonomian ditentukan oleh permintaan efektif, yang berarti bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada permintaan efektif (Zakaria,

Oleh karena itu, perusahaan kopi kapal api harus dapat mengkomunikasikan produknya secara tepat kepada konsumen, melalui kualitas rasa, inovasi sehingga konsumen tetap

Namun dalam pembahasan RTBL ini dibuat asumsi bahwa penerimaan negara akan dihitung cukup melalui tiga instrumen penerimaan, yaitu penerimaan melalui Pajak Bumi dan Bangunan

Keterkaitan Sistranas pada Tatralok secara hirarki adalah tataran transportasi yang terorganisasi secara kesisteman, yang terdiri atas transportasi jalan,

Hasil yang didapat pada penelitian analisis sentimen menggunakan metode klasifikasi Lazy K-Star tidak sebaik dengan menggunakan metode klasifikasi Naïve Bayes dan SVM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antijamur kombinasi infus daun sirih (Piper betle L.), kulit buah delima (Punica granatum L.) dan rimpang kunyit (Curcuma

Peran guru dalam pembelajaran tematik hanya sebatas fasilitator beberapa kegiatan dalam pembelajaran tematik antara lain memberi fasilitas kepada peserta didik untuk

Ajir dipasang diantara tanaman dalam satu baris.(tidak disetar tanaman).. 148 Bila tidak menggunakan gelagar maka dapat diganti dengan tali rafia. Jarak gelagar